Anda di halaman 1dari 3

Modul-9

BAB VI

DISPERSI RELATIF

Jika Varian dan Deviasi Standar serta ukuran dispersi yang lainnya (Jangkauan/Range,
dll merupakan ukuran dispersi absolut yaitu mengukur besar dispersi secara nyata, yakni ada
satuan dan interpretasi yang jelas yaitu mempunyai satuan yang sama dengan data aslinya.
Ukuran dispersi absolut ini hanya digunakan untuk melihat penyimpangan-penyimpangan
nilai yang terdapat pada suatu kumpulan data, bukan untuk beberapa kumpulan data. Hal
ini merupakan suatu kelemahan kalau kita ingin membandingkan dua kelompok data ,
misalnya harga 10 mobil (jutaan rupiah) dengan harga 10 ekor ayam (ribuan rupiah), dan
berat 10 ekor gajah dengan berat 10 ekor semut, harga daging kualitas A dengan harga daging
kualitas B, dan seterusnya. Walaupun nilai deviasi standar (simpangan baku) untuk harga
mobil dan berat gajah lebih besar, namun belum tentu lebih heterogen atau lebih bervariasi
daripada harga ayam dan berat semut.
Untuk membandingkan dispersi/variasi dari beberapa kumpulan data atau dua
kelompok nilai digunakan istilah Dispersi Relatif, yaitu perbandingan antara dispersi absolut
dengan rata-ratanya.

𝐷𝑖𝑠𝑝𝑒𝑟𝑠𝑖 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡
𝐷𝑖𝑠𝑝𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 =
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎

Jenis-jenis Dispersi Relatif meliputi : Koefisen Variasi (KV), Variasi Jangkauan (VR),
Variasi Simpangan Rata-Rata (VSR), Variasi Kuartil.

1. Koefisien Variasi (KV)


Jika Dispersi Absolut digantikan dengan Deviasi Standar/Simpangan Bakunya, maka
Dispersi Relatifnya disebut Koefisien Variasi, dirumuskan :

𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
𝐾𝑉 = 𝑥 100%
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎

𝑠
𝐾𝑉 = 𝑥 100%
𝑋̅

Koefisien Variasi berguna untuk melihat tingkat variasi data jika ada dua kelompok
data atau lebih yang diukur pada satuan yang berbeda. Atau satuan pengukuran bisa sama,
hanya keputusan yang diambil dengan hanya mempertimbangkan Deviasi Standar saja atau
Mean saja belum cukup menentukan, sehingga harus dihitung Koefisien Variasinya.

Contoh :
Dari hasil penelitian terhadap harga besi beton di toko A dan B diperoleh hasil sebagai
berikut :
Toko A : harga rata-rata (𝑋𝐴 ) = 𝑅𝑝 55.590 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑔 dengan Deviasi Standar (sA) Rp 20,-

VI-9 Dispersi Relatif by Linda Bachrun Page 1


̅̅̅̅̅̅
Toko B : harga rata-rata (𝑋 𝐵 ) = 𝑅𝑝 76.000 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑔 dengan Deviasi Standar (sB) Rp 25,-

Jika dilihat maka Deviasi Standar Toko A < Deviasi Standar Toko B sehingga dikatakan
harga jual di Toko B lebih bervariasi daripada harga jual di Toko A. Dengan
mempertimbangkan nilai dari Deviasi Standar maka diputuskan sebaiknya membeli besi
beton di Toko A. Dari contoh di atas, dapat dikatakan dengan mempertimbangkan deviasi
standar saja belumlah cukup karena rata-rata harga jual juga harus dipertimbangkan.
Dengan demikian, jika dihitung dengan mempertimbangkan rata-rata harga jual, maka
didapat Koefisien Variasi sebagai berikut :
𝑠
𝐾𝑉𝐴 = 𝑥 100%
𝑋̅
20
𝐾𝑉𝐴 = 𝑥 100%
55.590

𝐾𝑉𝐴 = 𝟎, 𝟎𝟑𝟔% (berarti harga besi beton di toko A


bervariasi 0,036% dari rata-ratanya)
DAN
𝑠
𝐾𝑉𝐵 = 𝑥 100%
𝑋̅
25
𝐾𝑉𝐵 = 𝑥 100%
76.000

𝐾𝑉𝐵 = 𝟎, 𝟎𝟑𝟑% (berarti harga besi beton di toko B


bervariasi 0,033% dari rata-ratanya)

Berdasarkan perhitungan KV diperoleh Koef Variasi Toko B justru lebih kecil daripada Koef
Variasi Toko A. Sehingga bisa dikatakan bahwa variasi harga jual besi beton di Toko B lebih
kecil daripada variasi harga di Toko A. Dengan mempertimbangkan nilai dari KV maka
diputuskan sebaiknya membeli besi beton di Toko B.

2. Variasi Jangkauan (VR)


Jika Dispersi Absolut digantikan dengan Jangkauan (R) , dirumuskan :

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢𝑎𝑛
𝐾𝑉 = 𝑥 100%
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎

𝑅
𝐾𝑉 = 𝑥 100%
𝑋̅

VI-9 Dispersi Relatif by Linda Bachrun Page 2


3. Variasi Simpangan Rata-rata (VSR)
Jika Dispersi Absolut digantikan dengan Simpangan Rata-rata atau Deviasi Rata-rata
(SR) , dirumuskan :

𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎


𝐾𝑉 = 𝑥 100%
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑆𝑅
𝐾𝑉 = 𝑥 100%
𝑋̅

4. Variasi Kuartil (VQ)


Adalah persentase Jangkauan Semi Interkuartil terhadap Mediannya, dirumuskan :

𝑄𝑑
𝑉𝑄 = 𝑥 100%
𝑀𝑒

𝑄3 − 𝑄1
𝑉𝑄 = 𝑥 100%
𝑄3 + 𝑄1

Catatan : Sebagai pedoman, Semakin besar nilai Dispersi Relatifnya (KV, VR, VSR dan VQ)
sebuah data, maka makin bervariasi (heterogen) data tersebut. Dan sebaliknya makin kecil
nilai Dispersi Relatifnya sebuah data, maka makin tidak bervariasi (homogen) data tersebut.

Dari ke empat ukuran Dispersi Relatif seperti yang telah disebutkan di atas yang paling
populer (paling sering dipergunakan sebagai ukuran) adalah Koef Variasi. Oleh karena
ukuran dispersi yang lain tidak dibahas lebih jauh.

VI-9 Dispersi Relatif by Linda Bachrun Page 3

Anda mungkin juga menyukai