Anda di halaman 1dari 3

NAMA : KHUSNUL KHOTIMAH MANSUR

NIM : 1992142130
KELAS: D
PRODI : AKUNTANSI S1
Ringkasan Materi Kelompok 9

“KONSEP MAKSIMASI KEUNTUNGAN”

 Maksimisasi Keuntungan biaya atau perusahaan melakukan kegiatan


operasional bertujuan untuk memaksimalkan laba dan dapat mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan.
 Pendekatan-pendekatan Memaksimalkan Laba

1. Pendekatan Totalitas (Totality Approach)

Dengan cara membandingkan pendapatan total (TR) dan biaya


total (TC). Implikasi dari pendekatan totalitas ini adalah perusahaan
menempuh strategi penjualan maksimum (Maximum Selling).

2. Pendekatan Marginal (Marginal Approach)

Membandingkan biaya marginal ( MC) dan pendapatan marginal


(MR). Dalam pendekatan marginal perhitungan laba dilakukan dengan
membadingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR).

3. Pendekatan Rata-rata

Membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan


harga jual output (P). Dari persamaan ini perusahaan akan mencapai laba
bila harga jual per unit output (P) lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC).
 Syarat Pemaksimuman Keuntungan:

1. Syarat Perlu (Necessary Condition) Syarat ini menggunakan asumsi bahwa


turunan pertama persamaantersebut nilainya sama dengan nol.

2. Syarat Cukup (Sufficient Condition) Syarat ini menunjukkan nilai turunan


kedua dari persamaan adalah bernilai negatif. Jadi untuk memperoleh laba
maksimum dipergunakan Syarat Perlu dan Syarat Cukup.

Kumpulan pertanyaan dan jawaban

1. Tri Akbar Rifai 1992142128 perwakilan dari kelompok 2

Apakah korupsi bisa di katkan maksimalisasi keuntungan?

Jawaban: Korupsi tidak termasuk maksimalisasi keuntungan karena dari


awal itu sudah termasuk tindakan kecurangan. Jika ingin mendapat keuntungan
dilakukan,Bisa juga dengan cara meningkatkan suatu produktivitas perusahaan.
Dengan demikian prrushaan bisa mendapatkan maksimalisasi keuntungam yang
jelas dan tidak dengan perbuatan curang seperti korupsi.

2. Rahmi Anugrah 1992140019 perwakilan dari kelompok 3

Mengapa suatu perusahaan yang merugi memilih berproduksi dari pada


menutup usahanya?

Jawaban: Karena perusahaan tersebut menyakini bahwa kondisinya akan


membaik dan bisnisnya akan menguntungkan di masa mendatang, perusahaan
ini mungkin saja beroperasi meskipun merugi dalam jangka pendek karena
berharap akan meraup keuntungan dimasa mendatang, ketika harga produksi
meningkat atau biaya produksi menurun.Beroperasi sambil merugi memang tidak
di harapkan, tetapi akan membuka prospek masa yang lebih baik di masa depan.
Apalagi dengan tetap berada dalam industri, perusahaan menjaga fleksibilitas
untuk mengubah jumlah modal yang digunakannya sehingga dapat mengurangi
biaya total rata-ratanya. Pilihan demikian sangat menarik apabila harga produksi
lebih besar ketimbang biaya produksi variabel rata-rata. Sehingga perusahaan
itu memilih untuk memproduksi dalam jangka pendek dari pada menutup
usahanya meskipun itu menimbulkan kerugian. Alasannya adalah bahwa
perusahaan akan terjebak, semua biaya tetap dan tidak memiliki pendapatan jika
menutup usahanya. Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel ,
dengan demikian semua biaya harus ditutupi jika perusahan tetap berada dalam
bisnis.

3. Afifah 1992142117 perwakilan dari kelompok 7

Apakah perbedaan antara laba ekonomi dan surplus produsen?

Jawaban: Laba ekonomi adalah mempertimbangkan biaya oportunitas,


salah satu biaya oportunitas ini adalah pengembalian bagi pemilik perusahaaan
apabila modal mereka digunakan di tempat lain. Surplus produsen adalah
penjumlahan seluruh unit yang diproduksi suatu perusahaan yang berasal dari
selisih antara suatu barang dan biaya produksi marginalnya. Atau laba ekonomi
adalah selisih antara total pendapatan dan total biaya. Dan surplus produsen
adalah selisih antara total pendapatan dan total biaya variabel. Jadi biaya tetap
dikurangi untuk mendapatkan laba tetapi tidak untuk surplus produsen. Dengan
demikian laba sama dengan surplus produsen dikurangi biaya tetap (atau
surplus produsen sama dengan laba ditambah biaya tetap).

Anda mungkin juga menyukai