NIM : 836905335
HARI,TANGGAL :
KEGIATAN BELAJAR 3
PENDEKATAN ASTAGATRA,KETERKAITAN ANTARGATRA,DAN KETAHANAN
GATRA DALAM SISTEM TANNAS INDONESIA
A.PENDEKATAN ASTAGATRA
Aspek kehidupan manusia sebagai gejala (fenomena) sosial dapat kita pahami dari
interaksi dengan lingkungannya.Manusia dengan segala aspek yang dimilikinnya
(akal,perasaan,ketrampilan berkomunikasi),untuk kelangsungan hidupnya mendapat
tantangan, dan berinteraksi dengan lingkungannya menghasilkan kebudayaan.Dengan kata
lain, manusia dengan potensi yang dimilikinnya itu memungkinkan manusia menjadi manusia
budaya.
3.Hubungan manusia dengan kebutuhan dalam hidup sehari-hari terwujud dalam ekonomi.
4.Hubungan manusia dengan rasa aman terwujud dalam bentuk pertahanan dan keamanan.
Aspek kehidupan dipetakan ke dalam salah satu gatra (model) untuk memudahkan
pengamatan maupun pemahaman interaksi.Selanjutnya,peta model (gatra) aspek kehidupan
nasional atau disebut tannas.Aspek kehidupan nasional dibagi dua yaitu aspek alamiah dan
aspek sosial.Aspek alamiah mencakup tiga gatra yaitu kondisi geografis,kekayaan
alam,keadaan dan kemampuan penduduk (demografi).Aspek sosial mencakup lima gatra
yaitu ideologi,politik,ekonomi,sosial budaya,hankam (pertahanan dan
keamanan).Pengabungan aspwk alamiah (Trigatra) dan aspek sosial (Pancagatra)
menghasilkan delapan gatra atau yang biasa disebut Astagatra (Asta:delapan).
a. Antara kondisi geografis dengan kekayaan alam,sumber kekayaan alam perlu di data lokasi
penyebarannya dan potensinya di seluruh tanah air.Oleh karena itu di dalam perencanaan dan
pemanfaatan kekayaan alam suatu usaha industri dengan bahan baku,sangat mengguntungkan
dari sisi biaya produksi yang pada akhirnya akan menentukan tingkat harga yang dapat di
jangkau oleh masyarakat.
c. Antara kekayaaan alam dan penduduk,kekayaan alam akan bermanfaat nayata apabila ada
penduduk yang mengolah.Dalam pengolahannya hatrus di dukung oleh kemampuan
penguasaan teknologi sehingga bermanfaat secara optimal.
a. Ideologi sebagai falsafah hidup bangsa dan landasan ideal negara,sebagai penentu
memberikan arah dalam pemeliharaan kelangsungan hidup serta pencapaian tujuan suatu
bangsa.
b. Tingkah laku politik di pengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berkaitan,seperti
kecerdasan,keadaan berpolitik,tingkat kemakmuran,ketaatan beragama,keakraban
sosial,keamanan.
a. Tannas suatu bangsa tergantung pada kemampuan menggunakan aspek alamiah sebagai
dasar penyelenggaraan kehidupan nasional di segala bidang.
b. Tannas artinya utuh atau bulat.Di dalamnya terdapat hubungan Antargatra yang sangat
erat.
c. Tannas di tentukan oleh struktur konfigurasi aspeknya secara struktural dan fungsional.
Ketahanan di bidang ekonomi dapat diartikan sebagai kondisi dinamik suatu bangsa yang
berisikan keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembanggkan
kehidupan nasional,di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman dan gangguan yang
datang dari dalam atau luar yang membahayakan kelangsungan ekonomi bangsa dan negara.
Ketahanan di bidang ekonomi merupakan mata rantai terlemah diantara mata rantai
ketahanan yang secara keseluruhan merupakan Tannas Indonesia.
Di dalam GBHN ditegaskan :
“Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyrakat adil makmur yang
merata materiial dan spiritual berdasarkan pancasila dan dalam wadah negara kesatuan
republik Indonesia”.
Dalam melaksanakan pembangunan di bidang ekonomi banyak kesulitan yang
dihadapi.Kesulitan itu bersumber pada struktur ekonomi bangsa Indonesia yang mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut :
1. Sebagian dari produksi nasional berasal dari pertanian sehingga bbanyak tergantung
pada alam.
2. Sebagian besar rakyat hidup dari sektor pertanian yang baru menggunakan teknologi
sederhana.
3. Sebagian ekspor berupa bahan mentah.
Pembangunan ekonomi yang didasarkan pada demokrasi ekonomi menentukan bahwa
masyarakat harus memegang peran aktif dalam kegiatan pembangunan.Pembangunan
ekonomi itu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1.Perekonomian dusun.
2.Cabang-cabang produksi.
3.Bumi,air, dan kekayaan alam.
4.Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara.
5.Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan.
6.Hak milik perorangan diakui.
7.Potensi.
8.Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Kesatuan bidang sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik suatu
bangsa yang berisikan kekuatan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
untuk mengembangkan kehidupan nasional didalam menghadapi dan mengatasi
segala ancaman,tantangan,hambatan,dan gangguan yang datang dari dalam atau luar
yang membahayakan kelangsungan sosial budaya bangsa dan negara. Umtuk
memprtahankan kelangsungan hidupnya maka manusia harus melakukan kerja sama
dengan sesama.
Sehubungan dengan kehidupan sosial budaya di negara-negara berkembang,
perlu di perhatiakan gejala perubahan yang terjadi terutama mengenai sebab-sebabnya
banyak faktor yang mungkin menimbulkan perubahan sosial di antaranya yang
memegang peranan penting ialah faktor teknologi kebudayaan yang berasal dari
dalam maupun luar .
Sehubungan dengan bahaya tersebut , pemerintah telah menerapkan
kebijaksanaan sebagai berikut.
“ pemerintah telah dan selalu mengambil langakah-langkah yang perlu untuk
mengamankan kehidupan pancasila dengan meningkatkan ketahanan di bidang sosial
budaya seperti : memeberikan keleluasaan dan menjamin pengembangan kehidupan
beragama, mengintensifkan kegiatan-kegiatan gerakan pramuka, mencegah dan
mngambil tindakan atas masuknya pengaruh kebudayaan asing yang bertentangan
dengan jiwa pancasila dan lain-lain ( pidato presiden ttanggal 12 maret 1973)”.
KEGIATAN BELAJAR 5
Pembinaan Tannas Indonesia
A. ARAH KEBIJAKSANAAN
kesejahtraan
Nilai
Aspirasi
Kerangka
produktivitas kelembagaan pendididkan
Masyarakat
Teknologi
Gambar 3.12.
Longkaran transformasi teknologi menurut basil dan cook
B. KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan merupakan faktor yang sangat menentukan dalam membawa bangsa
indonesia meraih cita-citanya. Kepemimpinan ini tidak hanya pada tingkat nasional tetapi di
seluruh lini kehidupan ( formal dan in formal) kepemimpinan yang di butuhkan tidak hanya
yang kuat dan berwibawa, tetapi juga harus mempunyai visi ke depanmembawa bangsa
indonesia dalam mencapai dan kelangsungan hidupnya.
Rekrutmen pimpinan nasional harus melalui prosedur dan mekanisme yang baik, di
sepakati dan ditaati bersama ( UU dan peraturan pelaksanaanya) sehingga perebutan
kepemimpinan nasional tidak seperti “perlombaan panjat pinang” di setiap pesta rakyat di
peringatan 17 agustus.
Mekanisme kepemimpinan nasional itu di kenal dengan mekanisme lima tahun yang
( siklus 5 tahuanan) yang merupakan bagian dari gerak pelaksanaan UUD 1945 .
Terkait pada
± 13 Tahap
kegiatan
Pelaksanaan P4
Pelaksanaan UUD 45
Sistem
Pelaksanaan GBHN
Yuridis- Formal