Anda di halaman 1dari 5

Portofolio PPKN

Kasus pelanggaran HAM

Kelompok 2 XII MIPA 6


 Adri Hafidz. Y.
 Anissa Hendrawan
 Awan Cerah
 Dara Sucika
 Kanaya Putri H.
 M. Azril Nauval
 M. Satria Nugraha
 Nisa Nur H.
 Ragil Putri A.
 Resfi Panji S.
 Siti Ardhya Mutiara S.
 Zaktian Maraghi

SMAN 3 Kota Sukabumi


Jl.Ciaul Baru No.21 RT 01/02 Subang Jaya, Cikole, Sukabumi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT


yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan,
sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan
untuk menyelesaikan tugas penulisan laporan tentang “Kasus - Kasus
HAM di Indonesia”.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
gung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan
petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah
pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna
dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam
semesta.

Adapun penulisan laporan ini merupakan bentuk dari pemenuhan beberapa


tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.  Pada laporan ini akan
dibahas mengenai kasus - kasus pelanggaran HAM , sosuli mya dan sanksi
terhadap pelanggaran hak.

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak


yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian
laporan ini hingga rampungnya makalah ini. Penulis juga berharap semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca.

Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, kami meminta kesediaan


pembaca untuk memberikan kritik serta saran yang membangun mengenai
penulisan laporan kami ini, untuk kemudian kami akan merevisi kembali
pembuatan laporan ini di waktu berikutnya.

Sukabumi , 06 Februari 2020


KASUS PELANGGARAN HAM
KASUS 1
Hongkong 2013,
Erwina, Buruh Migran Indonesia, menjadi korban penyiksaan di Hongkong
2013. Ia pulang ke Indonesia dalam keadaan yang memprihatinkan, dan
kisahnya menjadi perhatian Dunia Internasional. Dan Erwina menceritakan
kisahnya.
Saya disana dianiaya. Kepala saya dipukuli sampai ada gumpalan di otak
saya. Bibir saya di tonjok hingga giginya patah, dan saya juga dipukul dengan
gagang pel. Vacuum cleaner juga di masukkan ke dalam mulut saya, sampai
bibir saya sobek. Badan saya juga mudah Lelah karena tidak diberi makan.
Untuk makan juga saya hanya diberi 2-3 lembar roti saja, dan kadang saya
hanya diberi makan satu rantang untuk satu minggu. Dan saya juga hanya boleh
sedikit minum air, hanya 450 ml/ hari. Mereka membiarkannya karena mereka
takut jika saya banyak minum, saya akan pergi ke kamar mandi terus menerus.
Disana saya harus bekerja tanpa henti, non-stop. Dan saya menghabiskan
pekerjaan saya dengan berdiri terus, dan hanya duduk sesekali saja. Karena
terus berdiri mata kaki saya membengkak, bahkan sampai mengeluarkan cairan.
Tapi majikan saya sangat tak acuh dia tak mau cairan itu mengotori rumahnya,
sehingga dia hanya menyuruh saya untuk membungkusnya dengan plastik. Kaki
saya mengalami pembengkakan dan akhirnya busuk, karena tidak diobati dan
hanya dibungkus plastik saja. Karena bertambah parah, majikan saya
memulangkan saya karena dia sudah menganggap bahwa saya tidak berguna
lagi. Saat itu badan saya semakin kurus dan kecil, berat badan saya hanya 28kg.
Pada saat akan pulang saya dipakaikan jaket 6 lapis oleh majikan saya agar saya
terlihat gemuk dan beberapa buah diapers. Saya hanya diberi Paspor dan uang
saku 100 ribu rupiah saja. Dan saya juga tidak diberi gaji. Setelah itu saya
diantar menggunakan taxi. Setelah boarding pesawat saya bercerita kepada
teman saya yang saat itu juga akan pulang ke Indonesia. Saya bercerita karena
saya sudah tidak kuat pada saat itu. Kemudian dia memfoto kondisi saya pada
saat itu dan menyebarkannya lewat media social Facebook. Dan kisah saya
diangkat juga oleh teman-teman buruh organisasi di Hongkong, sampai
akhirnya banyak orang yang turun ke jalan, sekita 5000 orang.

Sumber : Detikcom
Solusi : Bagi buruh migran, sebelum bekerja ke luar negeri, kita harus
mengetahui bagaimana kondisi negara tujuan yang akan di tuju.
Kita juga harus tau bagaimana system hukumnya, budaya-nya
seperti apa dll. Kita juga harus punya kontak Lembaga/ organisasi
yang ada di negara tersebut. Supaya jika pada suatu saat kita
berada dalam kondisi mendesak kita bisa melaporkannya.
Sanksi : Majikan di hukum 5 tahun kurungan penjara.
Pelanggaran : - Pasal 351 “ Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat,
yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama 5
tahun.”
- Kasus Erwina diproses
- Di penghujung tahun 2017, gugatan pedate Erwina
dikabulkan pengadilan.
- Dan Erwina mendapatkan gant rugi sebesar 809.430 dollar
Hk.

KASUS 2
Garut, Jawa Barat, 3 Juli 2019
Ayah tega melakukan tindakan asusila terhadap anak kandungnya sendiri. Ia
melakukan itu sampai si anak hamil, dan melahirkan. Ujang Rahmat Namanya.
Sang ayah sudah lama melakukan tindakan bejad ini dimulai dari anaknya
sekolah dasar (SD) hingga saat ini. Pemeriksaan masih terus dilanjutkan. Dan
diduga bukan hanya anak pertamanya saja yang disetubuhi, tapi anak ke-2, adik
korban utama juga yang duduk di kelas 5 SD juga mendapat perlakukan sama.
Sementara itu korban pertama yang tengah hamil kini telah melahirkan pada 15
Juni kemarin. Karena perbuatan ini terbongkar,karena istri pelaku/ ibu korban
melaporkan kejadian ini pada Kepolisian. Dan kemudian pelaku ditangkap dan
diamankan.

Sumber : TV One
Solusi : Seorang ayah yang harusnya melindungi anaknya, tapi dia telah
merusak masa depannya. Seorang ayah harusnya bertanggung
jawab terhadap keluarganya. Seharusnya lebih ditingkatkan lagi
keimanannya, dan anaknya juga tidak dianjurkan untuk
menggunakan pakaian yang terbuka agar lebih terlindungi dari
tindakan asusila. Untuk pelaku yang melakukannya harus dihukum
agar jera.
Sanksi dan pelanggaran : -Hukum kurungan penjara selama 15 tahun
ditambah 1/3 kurungan, karena status korban
adalah anak kandung (Pasal 81 UU
Perlindungan anak)
-Pasal 76 D. “ setiap orang dilarang melakukan
tindak kekerasan/ ancaman kekrasan memaksa
anak melakukan persetubuhan dengannya
maupun dengan orang lain”.

Anda mungkin juga menyukai