Anda di halaman 1dari 3

3.2.2.

Escherichia coli

Berdasarkan praktikum pewarnaan Gram yang telah dilaksanakan diperoleh hasil sebagai

berikut :

Escherichia coli Escherichia coli

: Basil, sekitar 2 µm, : Basil, sekitar 2 µm,


Bentuk diameter 0,7 µm, lebar 0,4- Bentuk diameter 0,7 µm, lebar 0,4-
0,7µm 0,7µm
Koloni : Bundar, cembung, halus Koloni : Bundar, cembung, halus
Warna : Merah Warna : Merah
Gram : Negatif Gram : Negatif
Sumber : Data Primer Praktikum Sumber : Hasil pewarnaan gram bakteri
Mikrobiologi, 2021. Escherichia coli. IJPST, 2017.
Ilustrasi 2. Gambar Pengamatan Bakteri Gram Negatif Perbesaran 100X.

Berdasarkan percobaan pewarnaan Gram didapat warna merah pada bakteri Escherichia

coli yang menandakan bahwa bakteri tersebut merupakan bakteri gram negatif.

Ciri bakteri gram negatif ialah bakteri yang mempuyai daya mengikat zat warna utama tidak

kuat sehingga dapat dilunturkan oleh peluntur dan dapat diwarnai oleh zat warna lawan pada

pengamatan mikroskop sel-sel bakteri tampak berwarna merah. Hal ini sesuai dengan pendapat

Rahayu dan Gumilar (2017) yang menyatakan bahwa escherichia coli merupakan bakteri Gram

negatif. Pada sel Gram negatif, alcohol meningkatkan porositas dinding sel dengan melarutkan

lipid lapisan luar. Jadi, kompleks Kristal Violet (KV-I) dapat lebih mudah dihilangkan dari

lapisan peptidoglikan yang tidak tertaut silang dengan kuat. Pada saat pewarnaan gram bakteri
Escherichia coli berwarna merah. Hal ini sesuai dengan pendapat Rahmawati et al. (2014) yang

menyatakan bahwa berwarna merah karena adanya produksi asam dari hasil fermentasi laktosa,

dengan adanya indikator neutral red media akan berwarna merah atau merah muda.

Bakteri gram negatif memiliki peran penting bagi ekosistem serta mahluk hidup, seperti

manusia, hewan, dan tumbuhan. Contohnya bakteri gram negatif Cyanobacteria yang memiliki

peran untuk memperbaiki atmosfer. Hal ini sesuai dengan pendapat Priyanti (2017) yang

menyatakan bahwa Cyanobacteria bertanggungjawab untuk mengubah atmosfer dari atmosfer

yang kurang oksigen menjadi atmosfer yang kaya oksigen. Sebagian besar energi mereka berasal

dari fotosintesis. Serta bakteri gram negatif bisa juga digunakan sebagai pengobatan medis. Hal

ini sesuai dengan pendapat Ningrum et al. (2013) yang menyatakan bahwa Banyak bakteri Gram

negatif jugadigunakan untuk terapi medis dan pengobatan infeksi.

Ningrum, H. P., Yeni, L. F., & Arivati, E. (2013). Uji daya antibakteri ekstrak sawo maila
terhadap E. coli dan implemantasinya dalam pembelajaran peranan bakteri. J. Pendidikan
dan Pembelajaran Khatulistiwa, 2(9), 1-17.
Priyanti, E. (2017). Penerapan algoritma naïve bayes untuk klasifikasi bakteri gram negatif. J.
Teknik Komputer, 3(2), 68-76.
Rahayu, S. A., & Gumilar, M. H. (2017). Uji cemaran air minum masyarakat sekitar margahayu
raya bandung dengan identifikasi bakteri Escherichia coli. IJPST, 4(2), 50-56.
Rahmawati, N., Sudjarwo , E., & Widodo, E. (2014). Uji aktivitas antibakteri ekstrak herbal
terhadap bakteri Escherichia coli. J. Ilmu-Ilmu Peternakan, 24(3), 24-31.

3.2.3. Chrysonilia crassa


Sumber : Dokumentasi percobaan Sumber :
pengamatan kapang, 2021

Berdasarkan hasil percobaan di amati bahwa fungi tersebut……………

Penjelasan pembahasan meliputi :

Karakteristik fisik fungi Chrysonilia crassa

Peran fungi Chrysonilia crassa.

Kemampuan tumbuh fungi Chrysonilia crassa.

Anda mungkin juga menyukai