Anda di halaman 1dari 36

PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG ABIMANYU RSUD SANJIWANI GIANYAR

A. PENGUMPULAN DATA
1. M1-Man
a. Struktur Organisasi Ruang Abimanyu RSUD Sanjiwani Gianyar
STRUKTUR ORGANISASI
RUANG ABIMANYU RSUD SANJIWANI GIANYAR

Direktur
dr. Ida Km Upeksa
Komite Keperawatan Fungsional
Ns. I Made Sumberartawan, S.Kep., M.Si.
Wadir Pelayanan
dr. A.A. Oka Beratha, M.Kes

Kabid Keperawatan
Ns. I Md. Suja,S.Kep., SH., MSI

Kepala Ruangan
Pande Putu Sariningsih,S.kep

Wakil Kepala Ruangan


Ns. I Wayan Supiarta, S.kep

Perawat Primer Perawat Primer


I A K Padmi Dewi, Amd.Keb Ns. D A Darma Wati, S.kep

Perawat Associate Perawat Associate


Kadek Nina Arista, Amd.Keb D A Dwi Wahyuni Amd.Kep

Perawat Associate Perawat Associate


Ns. L P R Puspitayani N,S.Kep Pt Justiarandrysa Y Amd.Keb

Perawat Associate Perawat Associate


Ni Made Suryati Amd.Kep Ni Kadek Setiawati Amd.Kep

Perawat Associate Perawat Associate


N L G AN Mirawati Amd.Kep Ns. D A F Hendringsih, S.Kep

Perawat Associate Perawat Associate


G A Mirah Yasnita Amd.Kep Ni W Miratiningsih Amd. Kep
Gambar struktur organisasi disesuaikan dengan kondisi di ruangan

Bagan 3.1 : Struktur Organisasi Ruang Abimanyu RSUD Snjiwani Gianyar

b. Ketenagaan Ruang Abimanyu (anak) RSUD Sanjiwani Gianyar.


1) Riwayat pendidikan, ketenagaan dan sertifikasi Ruang Abimanyu RSUD
a) Tenaga Kebidanan/keperawatan
(1) Tenaga S1 5 orang
(2) Tenaga DII 9 orang
b) Tenaga Non Keperawatan
(1) Tenaga Administrasi 1 orang
(2) Tenaga cleaning service 3 orang
2) Tabel ketenagaan dan riwayat pendidikan perawat serta pelatihan yang didapat
Tabel 3.1
Ketenagaan dan Riwayat Pendidikan Perawat dan Bidan RSUD Sanjiwani Gianyar

No. Nama Status Pendidikan Masa Pelatihan yang


Ketenagaan Kerja pernah diikuti
1. Pande Putu Sariningsih, Kepala S1 2016 - - Pelatihan BTCLS
S.Kep Ruangan Keperawatan sekarang - Pelatihan ACLS
- Pelatihan EKG
Dasar
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPI 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan Patient
Safety
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan
komunikasi efektis
2016
- Pelatihan TB 2018
- Pelatihan HIV 2018
- Pelatihan CI
2. Ns. I Wayan Supiarta, Wkil Kepala S1 2013 – - Pelatihan BTCLS
S.Kep Ruangan Keperawatan, sekarang - Pelatihan ACLS
Ners - Pelatihan EKG
Dasar
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPI 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan patient
safety
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan assessor
2016
- Workshop
Manjemen
keperawatan 2015
- Pelatihan
preseptorship 2016
- Workshop
keperawatan
komplementer 2015

- Pelatihan CI 2018
3. I.A.K Padmidewi, Perawat DIII 2012 – - Pelatihan BTCLS
Kebidanan sekarang
Amd.Keb Primer - Pelatihan ACLS
- Pelatihan
EKG Dasar
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPI 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan patient
safety
- Pelatihan K3RS
4. Ns. D. Perawat S1 2007 - - Pelatihan BTCLS
Keperawatan, sekarang
Darmawati,S.Kep Primer - Pelatihan ACLS
Ners
- Pelatihan
EKG Dasar
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPI 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan patient
safety
- Pelatihan (magang)
PICU RSUP
Sanglah 2017
- Pelatihan PIC 2018
5. Kadek Nina Aristia, Perawat DIII 2016 - - Pelatihan BTCLS
Kebidanan sekarang
Amd.Keb Asosiate - Pelatihan ACLS
- Pelatihan
EKG Dasar
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPI 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan patient
safety
6. Ns. L.P.R Puspita Perawat S1 2015 - - Pelatihan BTCLS
Keperawatan, sekarang
Yani N, S.Kep Asosiate - Pelatihan ACLS
Ners
- Pelatihan
EKG Dasar
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPI 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan patient
safety

- Pelatihan PIC 2018


7. Ni Made Suryati, Perawat DIII 2010 - - Pelatihan BTCLS
Keperawatan sekarang
Amd. Kep Asosiate - Pelatihan ACLS
- Pelatihan
EKG Dasar
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPI 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan patient
safety
- Pelatihan
komunikasi efektif
2016
- Pelatihan HIV 2018
- Pelatihan TB-MDR
2018
- Pelatihan CI 2018
- Pelatihan EKG
Dasar 2018
8. N.L.G. An. Mirawati, Perawat DIII 2007 - - Pelatihan BTCLS
Keperawatan sekarang
Amd.Kep Asosiate - Pelatihan ACLS
- Pelatihan
EKG Dasar
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPI 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan patient
safety
- Pelatihan
(maggang) PICU
RSUP Sangalah
2017
9. G. A. Mirah Yasnita, Perawat DIII 2014 - - Pelatihan BTCLS
Amd.Kep Asosiate Keperawatan sekarang - Pelatihan ACLS
- Pelatihan EKG
Dasar
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPI 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan patient
safety
- Pelatihan TB-MDR
2018
10. D.A Dwi Wahyuni, Perawat DIII 2014 - - Pelatihan BTCLS
sekarang
Amd.Kep Asosiate Keperawatan - Pelatihan ACLS
- Pelatihan EKG
Dasar
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPI 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan patient
Safety
- Pelatihan
Manajemen Luka

2017
11 Putu Justiar Perawat DIII 2015 - - Pelatihan BTCLS
Kebidanan sekarang
Andrysa Y, Asosiate - Pelatihan ACLS
Amd.Keb - Pelatihan
EKG Dasar
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPI 2015
- Pelatihan APAR
2015

- Pelatihan patient
safety
12 Ni Kadek Perawat DIII 2007 - - Pelatihan BTCLS
Keperawatan sekarang
Setyawati, Asosiate - Pelatihan ACLS
Amd.Kep - Pelatihan
EKG Dasar
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPI 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan Patient
Safety
- Pelatihan TB 2018
13 Ns. D. A Frida Perawat S1 2013 - - Pelatihan BTCLS
Keperawatan, sekarang
Hendringsih, S.Kep Asosiate - Pelatihan ACLS
Ners
- Pelatihan
EKG Dasar
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPI 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan Patient
- Safety
14 Ni W. Miratiningsih, Perawat DIII 2016 - - Pelatihan BTCLS
Amd.Kep Asosiate Keperawatan sekarang - Pelatihan ACLS
- Pelatihan EKG
Dasar
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPi 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan Patient
Safety
- Pelatihan Patient
Safety

c. Pembagian Tugas
Adapun pembagian tugas keperawatan yang dimiliki Ruang Abimanyu RSUD
Sanjiwani Gianyar adalah ………………………………..Adapun tugas dan
tanggung jawab setiap perawat adalah sebagai berikut :
Tabel
Pembagian Tugas Kepala Ruangan dan Staff
Data
No SDM Fungsi Standar Teori Pengkajian
Ya Tidak
1. Kepala Administrasi 1. Melakukan absensi √

Ruangan 2. Membuat jadwal jaga
3. Membuat laporan jaga √
4. Membuat laporan (harian,

bulanan, triwulan)
5. Membuat sensus harian

6. Melakukan registrasi pasien √
masuk dan keluar
7. Membuat perencanaan kebutuhan √
tenaga, alat, fasilitas dan obat
8. Membuat laporan KLB

9. Membuat program pemeliharaan
alat dan fasilitas
10. Menyusun program:
a) pengembangan staf √

b) orientasi staf baru
c) bimbingan staf √

d) membuat laporan kinerja staf

Kepemimpinan 1. Mendelegasikan tugas √



2. Membimbing staf
3. Membina kerja staf √
4. Membagi tugas harian

5. Mengkoordinasikan pertukaran √
jaga staf
6. Membuat usulan penilaian kinerja

staf/daftar penilaian pelaksanaan
pekerjaan

Jaminan Mutu 1. Melaksanakan refleksi diskusi √


kasus
2. Melakukan pengendalian infeksi √
nosokomial
3. Melaksanakan gugus kendali √
mutu
4. Melakukan √
bimbingan/coach
keterampilan staf
5. Melakukan survey kepuasan
pasien:
a) Angket
b) Kotak saran

c) Buku pesan dan kesan
6. Mengikuti pendidikan/pelatihan
Promosi 1. Melakukan operan jaga setiap √
shift
2. Melakukan orientasi staf √

3. Melakukan orientasi pasien baru
4. Mengadakan rapat rutin ruangan √
5. Mensosialisasikan
a) Kebijakan √
b) Standar

c) SOP √
6. Mengikuti rapat rutin dan

coordinator
7. Memberi penyuluhan perorangan √
8. Memberi penyuluhan kelompok

9. Melaksanakan PKM RS √
10. Melaksanakan

discharge planning

Monitoring 1. Monitoring kerja staf √


2. Melakukan supervisi keperawatan

RS
3. Melakukan evaluasi standar

asuhan keperawatan
4. Memantau pelaksanaan,

pengembangan/bimbingan
staf
Advokasi 1. Memfasilitasi informed concent √
2. Melakukan pendampingan pasien

3. Menjaga privasi √
4. Menjaga kerahasiaan pasien

2 STAFF Administrasi 1. Melakukan absensi √



2. Membuat laporan jaga
3. Membuat sensus harian √
4. Melakukan registrasi pasien

masuk dan keluar
Jaminan Mutu 1. Melaksanakan refleksi diskusi √
kasus
2. Melakukan pengendalian infeksi

nosocomial
3. Melaksanakan gugus kendali √
mutu
4. Melakukan survey kepuasan √
pasien:

a) Angket
b) Kotak saran √
c) Buku pesan dan kesan

5. Mengikuti pendidikan/pelatihan √

Promosi 1. Melakukan operan jaga setiap √


shift
2. Melakukan orientasi staf baru √

3. Melakukan orientasi pasien baru
4. Mengadakan rapat rutin ruangan √
5. Mensosialisaikan :
a) Kebijakan √

b) Standar
c) SOP √
6. Mengikuti rapat rutin dan

koordinasi
7. Memberi penyuluhan perorangan

8. Memberi penyuluhan kelompok
9. Melaksanakan PKM RS
10. Melaksanakan discharge planning √

Advokasi 1. Memfasilitasi informed consent √


(lisan dan rulisan)
2. Melakukan pendampingan pasien √

3. Menjaga privasi pasien
4. Menjaga kerahasiaan dokumen. √

Pada pengkajian pembagian tugas kepala ruangan dan staff didapatkan hasil yang mana
pada pembagian tugas kepala rungan, kepala ruangan telah melakukan tugas sesuai dengan
pembagian tugasnya mulai dari fungsi administrasi yang mana pada fungsi ini kepala ruangan
sudah melakukan pembuatan laporan harian dan bulanan, membuat perencanaan kebutuhan
tenaga, alat, fasilitas maupun obat, penyusunan program yang mana terdiri dari
pengembangan staff, memberikan bimbingan pada staff. Dari fungsi kemimpinan terdapat
beberapa tugas yang dikerjakan oleh kepala ruangan mulai dari membagi tugas harian kepada
staff dan mengkoordinasikan pertukaran jaga staff semua tugas tersebut sudah dikerjakan oleh
kepala ruangan. Pada fungsi jaminan mutu di Ruang Abimanyu kepala ruangan melakukan
refleksi diskusi kasus setiap 1 atau 2 bulan sekali yang melibatkan tenaga keperawatan yang
bertugas di ruang abimanyu. Pada pembagian tugas untuk staff dari hasil pengkajian
didapatkan hasil bahwa staff perawat di runag abimanyu sudah melakukan tugas sesuai
dengan pembagian tugasnyaa mulai dari melakukan timbang terima yang dilakukan
setia[ pergatian shift, melakukan pengendalian infeksi nosocomial dengan cara melakukan
cuci tangan 6 langkah, melakukan inform consent pada pasien baik lisan maupun tertulis.
Hasil dari pengkajian pembagian tugas kepala ruangan dan staff tidak terdapat kesejangan
antara teori dengan praktek di lapangan, namun pada pengendalian infeksi nosocomial
perawat belum mensosialisasikan cuci tangan 6 lakah kepada pasien maupun keluarga pasien.
Selain dari itu tugas dan tanggung jawab sudah dikerjakan dengan baik oleh kepala ruangan
dan staff yang bertugas.

d. BOR dan Kebutuhan tenaga perawat


Berdasarkan hasil pengkajian (25 Juni 2019) didapatkan gambaran
kapasitas tempat tidur Ruang Abimanyu RSUD Sanjiwani Gianyar yaitu 21
tempat tidur dengan rincian sebagai berikut:

Table 3.3
BOR Ruang ….. RS……….
Pencapaian BOR tahun…. Standar Keterangan
Tanggal (…s/d…..) Nasional

BOR 60-85

Tabel 3.4
Gambaran Umum Jumlah Tempat Tidur di Ruang Abimanyu RSUD Sanjiwani
Gianyar Tgl 25 Juni 2019

No. Shift Kls 1 Kls II Kls III R. Isolasi R. Picu BOR


1. Pagi 6 bed 3 bed 9 bed 2 bed 2 bed Bed terisi /
(terisi 1) (terisi 1 ) (terisi 3) (terisi 0) (terisi 1) jumlah bed
keseluruhan
x100%
= 27 %
2. Sore 6 bed 3 bed 9 bed 2 bed 2 bed Bed terisi /
(terisi 1 ) (terisi 1 ) (terisi 3 ) (terisi 0 ) (terisi 1) jumlah bed
keseluruhan
x100%
= 27 %
3. Malam 6 bed 3 bed 9 bed 2 bed 2 bed Bed terisi /
(terisi 1) (terisi 1 ) (terisi 3) (terisi 0 ) (terisi 1 ) jumlah bed
keseluruhan
x100%
= 27 %

Tabel
Gambaran Umum Jumlah Tempat Tidur
Ruang Abimanyu RSUD Sanjiwani
Gianyar Tgl 25 Juni 2019
No. Shift Kls III BOR
1. Pagi 22 bed (terisi 6) 27%
2. Siang 22 bed (terisi 6) 27%
3. Malam 22 bed (terisi 6) 27%

e. Perhitungan beban kerja dan kebutuhan perawat di Ruang Abimanyu (Anak)


1) Perhitungan Menurut Rumus Douglas
(a) Perhitungan beban kerja dan kebutuhan perawat

Tabel
Perhitungan Beban Kerja dan Kebutuhan Perawat
Menurut Rumus Douglas (Nursalam, 2016)

Minimal Care Parsial Care Total Care


Pagi 0,17 0,27 0,36
Siang 0,14 0,15 0,30
Malam 0,07 0,10 0,20

Diketahui :
Ruang Abimanyu dengan kapasitas 6 pasien tanggal 25 Juni 2019
Tingkat Ketergantungan pasien :
Minimal Care :
…….px Parsial Care:
…….px
Total Care : …….px
Tabel
Kebutuhan Perawat Menurut Tingkat Ketergantungan Pasien
Klasifikasi Shift
Pagi Sore Malam
Minimal Care ….. x 0,17 = ….. ….. x 0,14 = ….. ….x 0,36 = …..
Parsial Care …...x 0,27 = …... …...x 0,15 = ….. ….x 0,10 = ….
Total Care …...x 0,36 =…… …...x 0,30 =…… ….x 0,20 = ….
Jumlah

Jadi, total perawat yang dibutuhkan dalam sehari :


…. + …. + ….. = ….. orang
(b) Kebutuhan Perawat untuk hari libur/cuti/hari besar dan tugas non keperawatan
1. Hari libur/cuti/hari besar

=
=
=…….orang
2. Perawat yang mengerjakan tugas non profesi/perawatan tidak
langsung (perincian, kebersihan, dll)

(jumlah tenaga perawat + lost day) x 25 %

= ………..
Jadi, perawat yang dibutuhkan untuk L.DAY dan tugas non
keperawatan adalah =……. +……. = ……
Dibulatkan menjadi ……. orang
(c) Structural
Kepala ruangan =
….orang Wakil Kepala Ruangan
= ….orang Ketua Tim =
orang
Total = 4 orang
(d) Total kebutuhan perawat
= R. Douglas + L.DAY + jumlah perawat tugas non kep + perawat structural
= ….. +…… + ….. + .....
= ……. orang
Total kebutuhan perawat ……orang.

2) Rumus DEPKES
Minimal : … orang Pasien :
….orang Parsial : ….orang
Total :
….orang Jam
perawatan langsung
Minimal : …x 3 jam =…
jam Parsial : …x 4 jam = ...
jam
Total : …x 6 jam = ... jam
… jam
Jam perawatan tidak langsung :
35 Menit/hari x … Pasien = …. menit= ….. jam = …. jam
Jam penyuluhan = 15 menit x….. pasien = …… menit = ….. jam = ….
jam Total jam perawatan = ….. jam + …. jam + …. jam
= …….
jam Rata-rata ketergantungan
pasien

=
=
=

Kebutuhan Perawatan =
=
= … orang
= ….orang
Pembagian perawat/shift
Pagi : 47% x orang = ……=.......orang
Sore : 35% x orang = …… =......orang
Malam : 17% x orang = …… = …. orang

Struktural
Kepala Ruangan = 1 orang
Wakil Kepala Ruangan = 1 orang
Ketua TIM = 3 orang
Total Kebutuhan Perawat/bidan = 14 orang

f. Alur Pasien Masuk


1) Kajian Data dan Analisa
Alur masuk pasien ke ruang Abimanyu bisa melalui IRD ataupu. Melalui poli,
pasien akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu di IRD maupun di poliklinik
anak, dan jika pasien di indikasikan untuk dilakukannya rawat inap maka pasien
dirawat di ruang Abimanyu.
2) Alur Masuk Pasien
Alur Masuk Pasien Di Ruang Abimanyu RSUD Sanjiwani Gianyar

POLIKLINIK ANAK atau


IRD
POLIKLINIK RUANG ABIMANYU
ANAK atau IRD
2. M2-Material

a. Lokasi dan Denah Ruangan


1) Gambaran lokasi Ruang Abimayu RS Sanjiwani Gianyar sebagai
berikut : Timur : Lorong Jalan
Utara : Ruang Bima
Barat : Ruang Ayodiya
Selatan : Parkir
2) Denah lokasi Ruang Abimayu RS Sanjiwani Gianyar

Ruang Bima

Ruang Ruang Lorong


Jalan
Ayodiya
Abimayu

Parkir
b. Kondisi Ruangan

Berdasarkan hasil observasi di Ruang Abimayu RS Sanjiwani Gianyar,


didapatkan lingkungan kerja yang kondusif.

Hubungan antar perawat baik. Hubungan antara perawat dengan atasan baik.
Hubungan antara perawat dengan tenaga medis lainya baik. Hubungan antara
perawat dengan staf rumah sakit non medis baik . Hubungan antara perawat
dengan pasien baik. Tidak ada kendala yang terdapat di Ruang Abimanyu.
c. Sarana dan Prasarana
Fasilitas Alat Medis/Keperawatan Ruang Abimanyu RS Sanjiwani Gianyar
fasilitas alat medis / keperawatan ruang Abimanyu dan PICU RSUD
Sanjiwani Gianyar
tanggal : 05 juni 2019
No Nama Barang Jumlah Kondisi Ideal Usulan
Abimanyu Picu
1 Thermometer 3 3 Baik
2 Tensimeter 4 1 Baik
3 Syringe Pump 4 2 Baik
4 Infus Pump 2 1 Baik
5 Blood Pump 1 - Baik
6 Flow Meter Biasa 5 4 Baik
7 Flow Meter 3 - Baik
Central
8 Stetoskop 2 - Baik
9 Ventilator - 2 Baik
10 EKG - 1 Baik
11 Suction 1 2 Baik
12 Monitor 1 2 Baik
13 Trolley - 1 Baik
Emergency
14 Laringoskop - 1 Baik
15 Cek GDA 2 Baik
16 Oxymetri 2 Baik
17 Gunting 2 1 Baik
18 Nebuleizer 5 2 Baik
18 Vein Viewer 1 Baik
19 Kufet 4 1 Baik
20 Bengkok 1 1 Baik
21 Ambubag - 4 Baik
22 Meteran 1 - Baik
23 Reflex Hamer 1 1 Baik
24 Timbangan 2 - Baik
25 Gelas ukur - 1 Baik
26 Senter / penlight 1 1 Baik
27 Urinal - 1 Baik
28 Pispot - 1 Baik
29 Kursi Roda 2 - Baik
30 Brankar 1 - Baik
31 DC Shock - 1 Baik
32 Alat - 1 Baik
Hemodinamik
33 Thermometer - 1 Baik
Infrared

Fasilitas alat non medis ruang Abimanyu RSUD Sanjiwani Gianyar


Tanggal 05 Juli 2019

No Nama Barang Jumlah Kondisi Ideal Usulan


Abimanyu Picu
1 Bed panjang 6 2 Baik
2 Bed tindakan 1 Baik
3 Bed kurung 14 Baik
4 Kasir besar 8 Baik
5 Kasir kecil 14 Baik

6 Bantal 22 Baik
7 AC 2 Rusak 1
(merk daikin)
8 Lemari pasien 23 Baik
9 Tiang infus mobile 7 Baik
10 Tiang infus nempel 24 Baik
bed
11 Kursi dingklik 18 Baik
12 Kursi kayu panjang 2 Baik
13 Kursi kelas I 4 Baik
(kayu)
14 Kursi plastik 2 Baik
15 Tempat sampah 15 Baik
injak (kecil)
16 Tempat sampah 4 Baik
injak (besar)
17 Tempat sampah 1 Baik
ember
18 Keset 9 Baik
19 Handrub 8 Baik
20 Tabung O2 besar 16 Baik
21 Tabung O2 kecil 3 Baik
22 Jemuran handuk 7 Baik
23 Meja kayu kecil 5 Baik
24 Meja petugas 3 Baik
25 Lemari kaca 5 Baik
26 Lemari besi 1 Baik
27 Lemari kayu tinggi 3 Baik
28 Lemari kayu 10 Baik
medium
29 Dorongan O2 kecil 2 Baik
30 Dorongan O2 besar 1 Baik
31 Kipas angin 4 Baik
dinding
32 Kipas angin berdiri 1 Baik
33 Kursi roda 2 Baik
34 Trolley linen 1 Baik
35 Kursi spon 3 Baik
36 Dispenser 1 Baik
37 Kulkas 1 Baik
38 Cuk roll 2 Baik
39 Box darah + 4 cool 1 Baik
pack
40 Kompor gas 1 Baik
41 Gas elpiji 1 Baik

Fasilitas Alat Tenun Ruang Abimanyu RS Sanjiwani Gianyar


Tanggal 25 Juni 2019

No. Nama Barang Bahan Jumlah Keadaan Barang


1 Sprei besar dengan karet Katun 16 Baik
2 Sprei besar tanpa karet Katun 32 Baik
3 Sprei kecil dengan karet Katun 18 Baik
4 Sprei putih tanpa karet Katun 32 Baik
5 Sarung bantal Katun 56 Baik
6 Sarung bantal plastik 5 Baik
7 Perlak besar 1 Baik
8 Perlak sedang 23 Baik
9 Selimut tebal 16 Baik
10 Selimut lurik 12 Baik
11 Steek laken 20 Baik
12 Bantal donat 4 Baik
13 Doek lubang 8 Baik
14 Handuk 3 Baik
Sumber : …………………….

2) Fasilitas ruangan untuk petugas kesehatan


a. Ruang Kepala ruangan
b. Ruang tindakan
c. Ruang jaga
d. Nurse station
3) Buku administrasi penunjang
a. Catatan injeksi
b. Buku kapasitas ruangan
c. Kertas resep
d. Catatan perkembangan terintegrasi
e. Surat keterangan tindakan
f. Jadwal jaga perawat
g. Buku steril alat medis ke ruang CSSD
h. Buku stok oksigen
i. Buku amprah alat medis
j. Buku kartu penanggung pasien
k. Buku pengembangan alat kadaluarsa
l. Buku pasien pulang paksa
m. Buku sosialisasi HPK pegawai
n. Buku ekspedisi alat tenun .
M3-Metode
a. Penerapan MPKP
1) Metode yang digunakan di ruangan

Dari hasil observasi yang di lakukan di ruang Abimanyu di dapatkan


kualifikasi pendidikan sebagian besar perawat di Ruang Abimanyu adalah
DIII keperawatan. Metode yang digunakan di Ruang Abimanyu adalah
metode primer atau Modifikasi.
2) Alasan mengunakan metode tersebut

Metode ini digunakan sejak ruangan ini ada hingga saat ini, dengan
pembagian 3 tim, pada sift pagi perawat yang berjaga berjumlah 3 perawat,
kepala ruangan dan wakil kepala kemudian pada sift siang dan malam
perawat yg bertugas di ruangan berjumlah 2 orang. Terdapat pembagian
tugas, peran dan wewenang oleh kepala ruangan. Dalam pelaksanaannya
MPKP metode tim tersebut belum berjalan secara optimal karena
keterbatasan jumlah perawat, pendidikan, pengalaman dan pelatihan yang
didapat perawat di ruang Abimanyu yang sebagian besar pendidikannya
adalah DIII dan juga belum mencukup dengan jumlah pasien yang ada,
sehingga pembagian tugas belum merata.
3) Pemahaman perawat terhadap metode yang sedang digunakan
Sampai saat ini metode primer modifikasi ini masih digunakan karena
metode ini dianggap lebih efektif untuk dalam pemberian asuhan keperawatan
yang komperhensif pada pasien, untuk pembagian tugas setiap shift nya,
petugas dibagi kedalam 3 tim, yang mana terdiri dari shift pagi, sore, dan
malam. Pada shift pagi terdapat 3 perawat yang bertugas ditambah dengan
kepala ruangan dan wakil kepela ruangan, pada shift sore terdapat 2 perawat
yang bertugas, dan pada shift malam terdapat 2 perawat yang bertugas.
Kendala yang ditemukan oleh perawat pada metode ini adalah ketika jumlah
pasien yang dirawat cukup banyak, maka beban kerja perawat menjadi
meningkat akibat jumlah pasien yang tidak sebanding dengan jumlah petuga
yang bertugas.
4) Kendala dalam penerapan MPKP

Adapun beberapa kendala dalam penerapan MPKP di ruang Abimanyu antara


lain terbatasnya jumlah perawat yang bertugas utamanya pada sore dan malam,
sehingga ketika jumlah pasien yang dirawat di ruang abimanyu cukup banyak
mengakibatkan peningkatan beban kerja perawat, selain itu diperlukannya
beberapa pelatihan yang dapat menunjang kinerja perawat dan dapat
meningkatkan kemampuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.

b. Timbang Terima

pelaksanaan kegiatan timbang terima di ruang abimanyu dilaksanakan setiap


pergatian hift, yang mana perawat yang bertugas memberikan informasi
mengenai pasien yang dirawat di ruang Abimanyu kepada perugas yang akan
bertugas pada hari tersebut.
1) Kajian Teori :
Menurut Nursalam (2011) definisi timbang terima adalah suatu
cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan
yang harus dilakukan sebelum pergantian dinas. Selain laporan antar
dinas, dapat disampaikan juga informasi yang berkaitan dengan rencana
kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.

2) Pelaksanaan di ruangan :
Berdasarkan pengamatan dan wawancara didapatkan timbang
terima dilakukan tiga kali sehari, yaitu pada pergantian shift. Untuk shift
pagi pukul 07.30 wita, shift sore 13.30 wita dan shift malam 19.30 wita.
Kegiatan ini selalu diikuti oleh semua perawat yang telah melaksanakan
shift dan yang akan melaksanakan shift selanjutnya. Pada operan malam
kepagi dan pagi kesiang kegiatan ini dipimpin langsung oleh kepala
ruangan. Untuk operan siang kemalam dilakukan tanpa kepala ruangan .

3) Kesenjangan :
Tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan praktek nyata dilapangan
pada timbang terima di ruang Abimanyu, yang mana perawat sudah
mealkukan timbang terima dengan baik sesuai dengan standar yang ada.

c. Sentralisasi obat
1) Kajian Teori
Sentralisasi obat adalah pengelolaan seluruh obat yang seluruhnya
dilakukan oleh perawat untuk administrasi ke pasien. Proses sentralisasi
obat meliputi pembuatan strategi persiapan sentralisasi obat, persiapan sarana
yang dibutuhkan, membuat petunjuk teknis penyelenggaraan sentralisasi obat,
dan pendokumentasian hasil pelaksanaan (Nursalam, 2015). Pelaksanaan
sentralisasi obat secara optimal, dengan kepemimpinan kepala ruangan, serta
pengetahuan perawat dapat mempengaruhi proses ketepatan pemberian obat
oleh perawat dengan prinsip 6 T (tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat
rute, tepat waktu dan tepat dokumentasi) dan 1 W (waspada efek samping),
sehingga diharapkan tidak terjadi kesalahan pemberian obat selama proses
perawatan pasien (Kee & Hayes, 1996; Elliott & Liu, 2010).
2) Pelaksanaan di Ruangan
Sentralisasi obat sudah dilakukan di ruang Abimanyu. Adapun
system sentralisasi obat di ruangan abimanyu dengan sentralisasi
berdasarkan nama pasien. Yang mana semua obat baik obat injeksi
maupun obat oral diletakkan pada 1 tempat berdasarkan identitas. Hal
ini bertujuan untuk mencegah tertukarnya obat dan kesalahan dalam
memberikan obat, obat yang diterima diletakkan pada tempat berupa
lemari kaca dengan suhu ruangan yang sesuai.
4) Kesenjangan
Pada penerapan sentralisai obat di ruang Abimanyu perawat kurang
menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai sistem sentralisasi obat.
d. Supervisi Keperawatan
1) Kajian Teori

Supervisi menurut Nursalam (2016) merupakan suatu bentuk dari


kegiatan manajemen keperawatan yang bertujuan pada pemenuhan dan
peningkatan pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus pada
kebutuhan, keterampilan, dan kemampuan perawat dalam melaksanakan
tugas.
2) Pelaksanaan di ruangan
Supervisi di ruangan abimanyu dibagi menjadi 2 jenis supervisi
yaitu supervisi pelayanan keperawatan dan supervise menejemen rumah
sakit. Supervisi pelayanan keperawatan biasanya dilakukan setiap sore
adapun supervisor nya dari ruangan lain yang sudah memenuhi standar
kan kualifikasi untuk melakukan supervise. Sedangkan supervise dari
bidang menejemen rumah sakit biasnya bersifat rutin setiap bulan dan
insidensial.
3) Kesenjangan
Tidak ada kesenjangan pada supervise keperawatan di ruang abimanyu.
b. Discharge planning
Discharge planning sudah dilakukan di ruang abimanyu
1) Kajian Teori :

Discharge planning merupakan proses berkesinambungan guna


menyiapkan perawatan mandiri pasien pasca rawat inap.Proses
identifikasi dan perencanaan kebutuhan keberlanjutan pasien ditulis
guna memfasilitasi pelayanan kesehatan dari suatu lingkungan ke
lingkungan lainagar tim kesehatan memiliki kesempatan yang cukup
untuk melaksanakan discharge planning. Petugas yang merencanakan
pemulangan atau koordinator asuhan berkelanjutan merupakanstaf
rumah sakit yang berfungsi sebagaikonsultan untuk proses discharge
planning dan fasilitas kesehatan, menyediakan Pendidikan kesehatan,
memotivasi staf rumah sakit untuk merencanakan serta
mengimplementasikan discharge planning. Misalnya, pasien yang
membutuhkan bantuan sosial, nutrisi, keuangan, psikologi, transportasi
pasca rawat inap. (Nursalam, 2016; The Royal Marsden Hospital, 2014;
Potter & Perry, 2005;Discharge Planning Association, 2016).
2) Pelaksanaan di ruangan :

Dari hasil wawancara dengan wakil kepala ruangan didapatkan


hasil bahwa metode yang digunakan diruang Abimanyu Rumah sakit
daerah gianyar dikatakan bahwa discharge planning sudah dilakukan,
pemberian HE kepada pasien dan keluarga tentang penyakit pasien dan
cara mengatasinya jika kambuh hanya dijelaskan secara lisan tetapi
tidak ada leaflet/brosur yang dapat dibawa pulang dimana hal tersebut
digunakan untuk menambah pengetahuan pasien dan keluarga. Terdapat
lembar discharge planning pada rekam medis pasien sehngga dapat
didokumentasikan.

3) Kesenjangan
Pada discharge planning perawat tidak memberikan leaflet/brosur
yang akan dibawa pulang, karena leaflet/brosur itu akan membantu
wawasan dan pengetahuan pasien dan keluarga.

c. Ronde keperawatan
Tidak dilakukan karena di ruang Abimanyu tidak menggunakan system
ronde keperawatan tetapi menggunakan system RDK yang hampir mirip
dengan ronde keperawatan.

1) Kajian Teori

Ronde Keperawatan (Nursing Rounds) adalah kegiatan yang bertujuan


untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang akan dilaksanakan
oleh perawat disamping melibatkan klien untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan
oleh perawat primer dan /atau perawat konselor, kepala ruangan,
perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim
kesehatan (Nursalam, 2011).
2) Pelaksanaan di ruangan
Di ruangan Abimanyu tidak menggunakan ronde keperawatan tetapi
menggunakan system RDK yang hampir mirip dengan ronde
keperawatan.

3) Kesenjangan
Pada ruangan Abimanyu tidak melakukan Ronde keperawatan tetapi
menggunakan sistem RDK (Refleksi Diskusi Kasus). Pada metode ini
dalam menyelesaikan masalah atau mendusikusikan masalah penyakit
pasien hanya melakukan diskusi antar perawat saja sedangkan pada
ronde keperawatan diskusi dilakukan melibatkan perawat primer dan
/atau perawat konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu
juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2011).
d. Dokumentasi
Tabel
Format Dokumentasi Ruang Abimanyu RSUD
Sanjiwani Gianyar

NO URAIAN BAGIAN SUMBER

1 Identitas pasien Perawat

2 General Consent (CM01) Pasien

3 Surat Pernyatan Rawat Inap(CM02) Pasien dan


keluarga
4 Resum Pasien masuk dan keluar(CM03) Dokter

5 Pengkajian medis(CM04) Dokter

Catatan perkembangan pasien terintegrasi


6 Perawat dan
(CM04A) Dokter

7 Timbang terima pasien- SBAR (CM14A) Perawat

Catatan informasi dan edukasi terintegrasi (CM05)


8 Perawat

9 Pengkajian gizi rawat inap(CM06) Ahli Gizi

10 Asuhan Gizi(CM06AS) Ahli Gizi

Lembar untuk penempelan surat rujukan, MRS dll


11 Dokter
(CM07A)

12 Lembar Laboratorium(CM07A) Tenaga Lab

13 Catatan pengobatan antibiotika(CM08) Perawat

14 Catatan pengobatan obat-obatan lain (CM09) Perawat


15 Timbang terima antar ruangan (CM14A) Perawat

16 Form orientasi dan informasi ruangan (CM14B) Perawat

17 Formulir rekonsiliasi obat (CM06RI OBAT) Perawat

18 Pengkajian keperawatan (CM05) Perawat

19 Catatan pengobatan keseinbangan cairan (CM10) Perawat

20 Grafik tanda-tanda cardinal (CM11) Perawat

21 Tindakan keperawatan (CM 12) Perawat

22 Pengkajian resiko jatuh dewasa (CM13C) Perawat

23 Informasi dan persetujuan tindakan beresiko (CM14D) Pasien dan


keluarga
24 Discharge planning (CM15) Perawat dan
pasien
25 Resum keluar (CM16) Dokter

Pemahaman perawat dalam melaksanakan dokumentasi


………………………………………………………………………
……………………
………………………………………………………………………
……………
M 4 (Pembiayaan)
a. Sumber Pendana
Sumber dana ruangan Abimanyu RSUD Sanjiwani berasal dari rumah sakit
yang diperoleh dari APBN kabupaten Gianyar. Sedangkan pembiayaan pasien
sebagaian besar bari BPJS, biaya perawatan yang berlaku saat ini sesuai kelas
perawatan. Ruang Abimanyu terdappat 3 kelas yakni kelas I, II, dan III.
Tabel tarif perawatan kelas 1, 2 ,3 di Ruang Abimanyu.
No PICU Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3
Akomodasi Rawat Inap 375.000 225.000 140.000 110.000
Akomodasi Rawat Inap Bayi - 112.500 70.000 55.000
Visite Dokter Umum/ gigi - 35.000 - -
Visite Dokter Spesialis 100.000 70.000 45.000 40.000

1) Tarif Perawatan PICU


Perawatan pada ruang PICU meliputi akomodasi rawat inap PICU, visite
dokter spesialis anak. Adapun tarif perawatan kelas I pada anak dengan total
Rp. 475.000 per hari. Dengan rincian biaya Rp. 375.000 akomodasi rawat inap
ruangan PICU, Rp. 100.000 untuk visite Dokter Spesialis.
2) Tarif Perawatan Kelas 1
Perawatan pada kelas 1 meliputi akomodasi rawat inap kelas I, akomodasi
rawat inap kelas I bayi, visite dokter umum/ gigi, dan visite dokter spesialis
anak. Adapun tarif perawatan kelas I pada anak dengan total Rp. 330.000 per
hari. Dengan rincian biaya Rp. 225.000 akomodasi rawat inap kelas I, Rp.
35.000 untuk visite Dokter umum/ gigi, Rp. 70.000 untuk visite Dokter
Spesialis. Sedangkan total tarif perawatan kelas I pada bayi sejumlah Rp.
217.500. Dengan rincian biaya Rp. 112.500 akomodasi rawat inap kelas I pada
bayi, Rp. 35.000 untuk visite Dokter umum/ gigi, Rp. 70.000 untuk visite
Dokter Spesialis.
3) Tarif Perawatan Kelas 2
Perawatan pada kelas 2 meliputi akomodasi rawat inap kelas II, dan visite
dokter spesialis anak. Adapun tarif perawatan kelas II pada anak dengan total
Rp. 185.000 per hari. Dengan rincian biaya Rp. 140.000 akomodasi rawat inap
kelas II, Rp. 45.000 untuk visite Dokter Spesialis. Sedangkan tarif perawatan
kelas II pada bayi dengan total Rp. 115.000 per hari. Dengan rincian biaya Rp.
70.000 akomodasi rawat inap bayi kelas II, Rp. 45.000 untuk visite Dokter
Spesialis.
4) Tarif Perawatan Kelas 3
Perawatan pada kelas 3 meliputi akomodasi rawat inap kelas II, dan visite
dokter spesialis anak. Adapun tarif perawatan kelas III pada anak dengan total
Rp. 150.000 per hari. Dengan rincian biaya Rp. 110.000 akomodasi rawat inap
kelas III, Rp. 40.000 untuk visite Dokter Spesialis. Sedangkan tarif perawatan
kelas III pada bayi dengan total Rp. 95.000 per hari. Dengan rincian biaya Rp.
55.000 akomodasi rawat inap bayi kelas II, Rp. 40.000 untuk visite Dokter
Spesialis.
b. Pengeluaran
Pengluaran di ruang Abimanyu menggunakan sistem satu pintu. Sistem yang
dimagsud yaitu kepala ruangan melakukan perencanaan setiap bulanya dengan
mengisi formulir sarana pra sarana yang diperlukan untuk Ruang Abimanyu.
Formulir yang telah diisi selanjutnya di ajukan pada menejemen pelayanan. Setelah
menejemen pelayanan menyetujui selanjutnya amprahan yang di realisasikan akan
diambil di bagian material.
M5 (Market)
a. Kasus Terbanyak
Data Sepuluh Penyakit Terbanyak yang Dirawat di Ruang Abimanyu RSUD
Sanjiwani Gianyar Periode Bulan Mei Tahun 2019
No. Kasus Jumlah Presentase Lama
Perawatan
DHF 11 15,94%
Diare 8 11,59%
Pneumonia 6 8,69%
Febris 6 8,69%
KDS 5 7,24%
Asma 3 4,34%
Vomiting 3 4,34%
Epilepsi 2 2,89%
BP 2 2,89%
Brokiolitis 2 2,89%
Sumber: Laporan Bulan Mei-Juni Ruang Abimanyu RSUD Sanjiwani Gianyar.
Berdasarkan tabel di atas adapun data sepuluh penyakit terbanyak yang di
rawat di ruang Abimanyu RSUD Sanjiwani Gianyar periode bulan Mei tahun
2019 terdiri dari penyakit DHF dengan jumlah 11 kasus (15,94%), Diare dengan
jumlah 8 kasus (11,59%), Pneumonia dengan jumlah 6 kasus (8,69%), Febris
dengan jumlah 6 kasus (8,69%), KDS dengan jumlah 5 kasus (7,24%), Asma
dengan jumlah 3 kasus (4,34%), Vomiting dengan jumlah 3 kasus (4,34%),
Epilepsi dengan jumlah 2 kasus (2,89%), BP dengan jumlah 2 kasus (2,89%), dan
Bronkiolitis (2,89%). Data lama perawatan diambil berdasarkan rata-rata lama
rawat dari berbagai jenis diagnose penyakit terbanyak dan dikombinasikan
dengan ketentuan pelayanan BPJS. Mengingat pasien yang di rawat di Ruang
Abimanyu rata-rata menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional/JKN (BPJS).
Memenuhi stadar rawat yang di tentukan BPJS seluruh tenaga medis yang
bekerja di ruang Abimanyu saling mendukung dalam menciptakan pelayanan
yang berkualitas dan profesional. Sehingga perawatan pasien di ruang Abimanyu
tepat dan efisien.
b. Tingkat Kepuasan
Hasil survei dalam laporan ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu laporan
mengenai kepuasan pasien terhadap fasilitas dan pelayanan di ruang rawat inap
dan ruang khusus, kepuasan peserta didik baik di ruang rawat inap dan jalan.
Masing-masing bagian terbagi dalam dua garis besar pelaporan yaitu
karakteristik sosiodemografi pasien/ staf dan uraian hasil pengukuran kepuasan
pasien/ staf terhadap fasilitas dan layanan yang ditampilkan dalam bentuk skor
dan proporsi per item pernyataan kepuasan.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap keluarga pasien yang ada di
ruang Abimanyu. Keluarga pasien mengatakan sangat puas dengan pelayanan
yang ada di ruang Abimanyu karena ruanganya bagus dan perawat di ruang
abimanyu sangat ramah. Untuk meningkatkan tingkat kepuasan pasien
menejemen ruangan Abimanyu menggagas inovasi dengan merombak dekorasi
ruangan yang ramah anak dengan memasang berbagai stiker dinding
bergambarkan kartun dan mendesain tempat tidur layaknya tempat tidur anak.
Sehingga anak merasa lebih nyaman di rawat di ruangan Abimanyu RSUD
Sanjiwani Gianyar. Inovasi tersebut mendukung hasil wawancara penulis
dengan keluarga pasien.
c. Grafik Tingkat Kepuasan RSUD Sanjiwani Gianyar
Dalam survey kepuasan di ruang rawat inap dan ruang khusus. Dilibatkan
400 responden di 11 ruang rawat inap dan 3 ruang khusus. Besar responden
survey di masing-masing ruangan dihitung menggunakan teknik proportional
sampling berdasarkan laporan jumlah pasien rawat inap RSUD Sanjiwani bulan
September tahun 2018. Keterlibatan pasien dalam survei paling banyak terdapat
di ruang khusus yaitu Instalasi Rawat Darurat (IRD) sebanyak 56.5% dari 400
pasien yang menjadi responden survei, tidak ada yang menolak untuk
diwawancarai sehingga responden rate survei di ruang rawat inap adalah 100%.
Grafik Tingkat Kepuasan Ruang Rawat Inap dan Ruang Rawat
Khusus RSUD Sanjiwani Gianyar
60 56.5

50

40

30

20 16

10 5 5.5 4.25
2.5 2.75 1.5 0.75 3 1.5 1.5
0.5
0
yu na a ya a
ifa
s RI la a ra D
l is
a U
an ju tin od Bi
m PE ku ew sti IR
ia
IC
im Ar As y i N i N a
ha
d di
od
A
ad ad Yu
Ab up up Sa m
Dr Dr He

Berdasarkan grafik tingkat kepuasan ruang rawat inap dan ruang rawat
khusus RSUD Sanjiwani Gianyar. Tingkat kepuasan pada ruang Abimanyu
RSUD Sanjiwani Gianyar 0,5 dari total responden. Hal ini disebabkan karena
sedikitnya jumlah pasien yang di rawat di ruang Abimanyu. Sehingga data yang
didapatkan lebih kecil dari data ruangan lainya.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. (2016). Menejemen keperawatan: Aplikasi dalam praktik keperawatan
profesional. Selemba Medika. ISBN 978602-1163-42-9.
Nursalam, 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional 5th ed., JAKARTA: Salemba Medika.
Kee, Joyce L., E.R.H., 1996. Farmakologi: Pendekatan Proses Keperawatan,
JAKARTA: EGC.

Anda mungkin juga menyukai