A. PENGUMPULAN DATA
1. M1-Man
a. Struktur Organisasi Ruang Abimanyu RSUD Sanjiwani Gianyar
STRUKTUR ORGANISASI
RUANG ABIMANYU RSUD SANJIWANI GIANYAR
Direktur
dr. Ida Km Upeksa
Komite Keperawatan Fungsional
Ns. I Made Sumberartawan, S.Kep., M.Si.
Wadir Pelayanan
dr. A.A. Oka Beratha, M.Kes
Kabid Keperawatan
Ns. I Md. Suja,S.Kep., SH., MSI
Kepala Ruangan
Pande Putu Sariningsih,S.kep
- Pelatihan CI 2018
3. I.A.K Padmidewi, Perawat DIII 2012 – - Pelatihan BTCLS
Kebidanan sekarang
Amd.Keb Primer - Pelatihan ACLS
- Pelatihan
EKG Dasar
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPI 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan patient
safety
- Pelatihan K3RS
4. Ns. D. Perawat S1 2007 - - Pelatihan BTCLS
Keperawatan, sekarang
Darmawati,S.Kep Primer - Pelatihan ACLS
Ners
- Pelatihan
EKG Dasar
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPI 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan patient
safety
- Pelatihan (magang)
PICU RSUP
Sanglah 2017
- Pelatihan PIC 2018
5. Kadek Nina Aristia, Perawat DIII 2016 - - Pelatihan BTCLS
Kebidanan sekarang
Amd.Keb Asosiate - Pelatihan ACLS
- Pelatihan
EKG Dasar
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPI 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan patient
safety
6. Ns. L.P.R Puspita Perawat S1 2015 - - Pelatihan BTCLS
Keperawatan, sekarang
Yani N, S.Kep Asosiate - Pelatihan ACLS
Ners
- Pelatihan
EKG Dasar
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPI 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan patient
safety
2017
11 Putu Justiar Perawat DIII 2015 - - Pelatihan BTCLS
Kebidanan sekarang
Andrysa Y, Asosiate - Pelatihan ACLS
Amd.Keb - Pelatihan
EKG Dasar
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPI 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan patient
safety
12 Ni Kadek Perawat DIII 2007 - - Pelatihan BTCLS
Keperawatan sekarang
Setyawati, Asosiate - Pelatihan ACLS
Amd.Kep - Pelatihan
EKG Dasar
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPI 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan Patient
Safety
- Pelatihan TB 2018
13 Ns. D. A Frida Perawat S1 2013 - - Pelatihan BTCLS
Keperawatan, sekarang
Hendringsih, S.Kep Asosiate - Pelatihan ACLS
Ners
- Pelatihan
EKG Dasar
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPI 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan Patient
- Safety
14 Ni W. Miratiningsih, Perawat DIII 2016 - - Pelatihan BTCLS
Amd.Kep Asosiate Keperawatan sekarang - Pelatihan ACLS
- Pelatihan EKG
Dasar
- Pelatihan K3RS
- Pelatihan BHD 2015
- Pelatihan PPi 2015
- Pelatihan APAR
2015
- Pelatihan Patient
Safety
- Pelatihan Patient
Safety
c. Pembagian Tugas
Adapun pembagian tugas keperawatan yang dimiliki Ruang Abimanyu RSUD
Sanjiwani Gianyar adalah ………………………………..Adapun tugas dan
tanggung jawab setiap perawat adalah sebagai berikut :
Tabel
Pembagian Tugas Kepala Ruangan dan Staff
Data
No SDM Fungsi Standar Teori Pengkajian
Ya Tidak
1. Kepala Administrasi 1. Melakukan absensi √
√
Ruangan 2. Membuat jadwal jaga
3. Membuat laporan jaga √
4. Membuat laporan (harian,
√
bulanan, triwulan)
5. Membuat sensus harian
√
6. Melakukan registrasi pasien √
masuk dan keluar
7. Membuat perencanaan kebutuhan √
tenaga, alat, fasilitas dan obat
8. Membuat laporan KLB
√
9. Membuat program pemeliharaan
alat dan fasilitas
10. Menyusun program:
a) pengembangan staf √
√
b) orientasi staf baru
c) bimbingan staf √
√
d) membuat laporan kinerja staf
Pada pengkajian pembagian tugas kepala ruangan dan staff didapatkan hasil yang mana
pada pembagian tugas kepala rungan, kepala ruangan telah melakukan tugas sesuai dengan
pembagian tugasnya mulai dari fungsi administrasi yang mana pada fungsi ini kepala ruangan
sudah melakukan pembuatan laporan harian dan bulanan, membuat perencanaan kebutuhan
tenaga, alat, fasilitas maupun obat, penyusunan program yang mana terdiri dari
pengembangan staff, memberikan bimbingan pada staff. Dari fungsi kemimpinan terdapat
beberapa tugas yang dikerjakan oleh kepala ruangan mulai dari membagi tugas harian kepada
staff dan mengkoordinasikan pertukaran jaga staff semua tugas tersebut sudah dikerjakan oleh
kepala ruangan. Pada fungsi jaminan mutu di Ruang Abimanyu kepala ruangan melakukan
refleksi diskusi kasus setiap 1 atau 2 bulan sekali yang melibatkan tenaga keperawatan yang
bertugas di ruang abimanyu. Pada pembagian tugas untuk staff dari hasil pengkajian
didapatkan hasil bahwa staff perawat di runag abimanyu sudah melakukan tugas sesuai
dengan pembagian tugasnyaa mulai dari melakukan timbang terima yang dilakukan
setia[ pergatian shift, melakukan pengendalian infeksi nosocomial dengan cara melakukan
cuci tangan 6 langkah, melakukan inform consent pada pasien baik lisan maupun tertulis.
Hasil dari pengkajian pembagian tugas kepala ruangan dan staff tidak terdapat kesejangan
antara teori dengan praktek di lapangan, namun pada pengendalian infeksi nosocomial
perawat belum mensosialisasikan cuci tangan 6 lakah kepada pasien maupun keluarga pasien.
Selain dari itu tugas dan tanggung jawab sudah dikerjakan dengan baik oleh kepala ruangan
dan staff yang bertugas.
Table 3.3
BOR Ruang ….. RS……….
Pencapaian BOR tahun…. Standar Keterangan
Tanggal (…s/d…..) Nasional
BOR 60-85
Tabel 3.4
Gambaran Umum Jumlah Tempat Tidur di Ruang Abimanyu RSUD Sanjiwani
Gianyar Tgl 25 Juni 2019
Tabel
Gambaran Umum Jumlah Tempat Tidur
Ruang Abimanyu RSUD Sanjiwani
Gianyar Tgl 25 Juni 2019
No. Shift Kls III BOR
1. Pagi 22 bed (terisi 6) 27%
2. Siang 22 bed (terisi 6) 27%
3. Malam 22 bed (terisi 6) 27%
Tabel
Perhitungan Beban Kerja dan Kebutuhan Perawat
Menurut Rumus Douglas (Nursalam, 2016)
Diketahui :
Ruang Abimanyu dengan kapasitas 6 pasien tanggal 25 Juni 2019
Tingkat Ketergantungan pasien :
Minimal Care :
…….px Parsial Care:
…….px
Total Care : …….px
Tabel
Kebutuhan Perawat Menurut Tingkat Ketergantungan Pasien
Klasifikasi Shift
Pagi Sore Malam
Minimal Care ….. x 0,17 = ….. ….. x 0,14 = ….. ….x 0,36 = …..
Parsial Care …...x 0,27 = …... …...x 0,15 = ….. ….x 0,10 = ….
Total Care …...x 0,36 =…… …...x 0,30 =…… ….x 0,20 = ….
Jumlah
=
=
=…….orang
2. Perawat yang mengerjakan tugas non profesi/perawatan tidak
langsung (perincian, kebersihan, dll)
= ………..
Jadi, perawat yang dibutuhkan untuk L.DAY dan tugas non
keperawatan adalah =……. +……. = ……
Dibulatkan menjadi ……. orang
(c) Structural
Kepala ruangan =
….orang Wakil Kepala Ruangan
= ….orang Ketua Tim =
orang
Total = 4 orang
(d) Total kebutuhan perawat
= R. Douglas + L.DAY + jumlah perawat tugas non kep + perawat structural
= ….. +…… + ….. + .....
= ……. orang
Total kebutuhan perawat ……orang.
2) Rumus DEPKES
Minimal : … orang Pasien :
….orang Parsial : ….orang
Total :
….orang Jam
perawatan langsung
Minimal : …x 3 jam =…
jam Parsial : …x 4 jam = ...
jam
Total : …x 6 jam = ... jam
… jam
Jam perawatan tidak langsung :
35 Menit/hari x … Pasien = …. menit= ….. jam = …. jam
Jam penyuluhan = 15 menit x….. pasien = …… menit = ….. jam = ….
jam Total jam perawatan = ….. jam + …. jam + …. jam
= …….
jam Rata-rata ketergantungan
pasien
=
=
=
Kebutuhan Perawatan =
=
= … orang
= ….orang
Pembagian perawat/shift
Pagi : 47% x orang = ……=.......orang
Sore : 35% x orang = …… =......orang
Malam : 17% x orang = …… = …. orang
Struktural
Kepala Ruangan = 1 orang
Wakil Kepala Ruangan = 1 orang
Ketua TIM = 3 orang
Total Kebutuhan Perawat/bidan = 14 orang
Ruang Bima
Parkir
b. Kondisi Ruangan
Hubungan antar perawat baik. Hubungan antara perawat dengan atasan baik.
Hubungan antara perawat dengan tenaga medis lainya baik. Hubungan antara
perawat dengan staf rumah sakit non medis baik . Hubungan antara perawat
dengan pasien baik. Tidak ada kendala yang terdapat di Ruang Abimanyu.
c. Sarana dan Prasarana
Fasilitas Alat Medis/Keperawatan Ruang Abimanyu RS Sanjiwani Gianyar
fasilitas alat medis / keperawatan ruang Abimanyu dan PICU RSUD
Sanjiwani Gianyar
tanggal : 05 juni 2019
No Nama Barang Jumlah Kondisi Ideal Usulan
Abimanyu Picu
1 Thermometer 3 3 Baik
2 Tensimeter 4 1 Baik
3 Syringe Pump 4 2 Baik
4 Infus Pump 2 1 Baik
5 Blood Pump 1 - Baik
6 Flow Meter Biasa 5 4 Baik
7 Flow Meter 3 - Baik
Central
8 Stetoskop 2 - Baik
9 Ventilator - 2 Baik
10 EKG - 1 Baik
11 Suction 1 2 Baik
12 Monitor 1 2 Baik
13 Trolley - 1 Baik
Emergency
14 Laringoskop - 1 Baik
15 Cek GDA 2 Baik
16 Oxymetri 2 Baik
17 Gunting 2 1 Baik
18 Nebuleizer 5 2 Baik
18 Vein Viewer 1 Baik
19 Kufet 4 1 Baik
20 Bengkok 1 1 Baik
21 Ambubag - 4 Baik
22 Meteran 1 - Baik
23 Reflex Hamer 1 1 Baik
24 Timbangan 2 - Baik
25 Gelas ukur - 1 Baik
26 Senter / penlight 1 1 Baik
27 Urinal - 1 Baik
28 Pispot - 1 Baik
29 Kursi Roda 2 - Baik
30 Brankar 1 - Baik
31 DC Shock - 1 Baik
32 Alat - 1 Baik
Hemodinamik
33 Thermometer - 1 Baik
Infrared
6 Bantal 22 Baik
7 AC 2 Rusak 1
(merk daikin)
8 Lemari pasien 23 Baik
9 Tiang infus mobile 7 Baik
10 Tiang infus nempel 24 Baik
bed
11 Kursi dingklik 18 Baik
12 Kursi kayu panjang 2 Baik
13 Kursi kelas I 4 Baik
(kayu)
14 Kursi plastik 2 Baik
15 Tempat sampah 15 Baik
injak (kecil)
16 Tempat sampah 4 Baik
injak (besar)
17 Tempat sampah 1 Baik
ember
18 Keset 9 Baik
19 Handrub 8 Baik
20 Tabung O2 besar 16 Baik
21 Tabung O2 kecil 3 Baik
22 Jemuran handuk 7 Baik
23 Meja kayu kecil 5 Baik
24 Meja petugas 3 Baik
25 Lemari kaca 5 Baik
26 Lemari besi 1 Baik
27 Lemari kayu tinggi 3 Baik
28 Lemari kayu 10 Baik
medium
29 Dorongan O2 kecil 2 Baik
30 Dorongan O2 besar 1 Baik
31 Kipas angin 4 Baik
dinding
32 Kipas angin berdiri 1 Baik
33 Kursi roda 2 Baik
34 Trolley linen 1 Baik
35 Kursi spon 3 Baik
36 Dispenser 1 Baik
37 Kulkas 1 Baik
38 Cuk roll 2 Baik
39 Box darah + 4 cool 1 Baik
pack
40 Kompor gas 1 Baik
41 Gas elpiji 1 Baik
Metode ini digunakan sejak ruangan ini ada hingga saat ini, dengan
pembagian 3 tim, pada sift pagi perawat yang berjaga berjumlah 3 perawat,
kepala ruangan dan wakil kepala kemudian pada sift siang dan malam
perawat yg bertugas di ruangan berjumlah 2 orang. Terdapat pembagian
tugas, peran dan wewenang oleh kepala ruangan. Dalam pelaksanaannya
MPKP metode tim tersebut belum berjalan secara optimal karena
keterbatasan jumlah perawat, pendidikan, pengalaman dan pelatihan yang
didapat perawat di ruang Abimanyu yang sebagian besar pendidikannya
adalah DIII dan juga belum mencukup dengan jumlah pasien yang ada,
sehingga pembagian tugas belum merata.
3) Pemahaman perawat terhadap metode yang sedang digunakan
Sampai saat ini metode primer modifikasi ini masih digunakan karena
metode ini dianggap lebih efektif untuk dalam pemberian asuhan keperawatan
yang komperhensif pada pasien, untuk pembagian tugas setiap shift nya,
petugas dibagi kedalam 3 tim, yang mana terdiri dari shift pagi, sore, dan
malam. Pada shift pagi terdapat 3 perawat yang bertugas ditambah dengan
kepala ruangan dan wakil kepela ruangan, pada shift sore terdapat 2 perawat
yang bertugas, dan pada shift malam terdapat 2 perawat yang bertugas.
Kendala yang ditemukan oleh perawat pada metode ini adalah ketika jumlah
pasien yang dirawat cukup banyak, maka beban kerja perawat menjadi
meningkat akibat jumlah pasien yang tidak sebanding dengan jumlah petuga
yang bertugas.
4) Kendala dalam penerapan MPKP
b. Timbang Terima
2) Pelaksanaan di ruangan :
Berdasarkan pengamatan dan wawancara didapatkan timbang
terima dilakukan tiga kali sehari, yaitu pada pergantian shift. Untuk shift
pagi pukul 07.30 wita, shift sore 13.30 wita dan shift malam 19.30 wita.
Kegiatan ini selalu diikuti oleh semua perawat yang telah melaksanakan
shift dan yang akan melaksanakan shift selanjutnya. Pada operan malam
kepagi dan pagi kesiang kegiatan ini dipimpin langsung oleh kepala
ruangan. Untuk operan siang kemalam dilakukan tanpa kepala ruangan .
3) Kesenjangan :
Tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan praktek nyata dilapangan
pada timbang terima di ruang Abimanyu, yang mana perawat sudah
mealkukan timbang terima dengan baik sesuai dengan standar yang ada.
c. Sentralisasi obat
1) Kajian Teori
Sentralisasi obat adalah pengelolaan seluruh obat yang seluruhnya
dilakukan oleh perawat untuk administrasi ke pasien. Proses sentralisasi
obat meliputi pembuatan strategi persiapan sentralisasi obat, persiapan sarana
yang dibutuhkan, membuat petunjuk teknis penyelenggaraan sentralisasi obat,
dan pendokumentasian hasil pelaksanaan (Nursalam, 2015). Pelaksanaan
sentralisasi obat secara optimal, dengan kepemimpinan kepala ruangan, serta
pengetahuan perawat dapat mempengaruhi proses ketepatan pemberian obat
oleh perawat dengan prinsip 6 T (tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat
rute, tepat waktu dan tepat dokumentasi) dan 1 W (waspada efek samping),
sehingga diharapkan tidak terjadi kesalahan pemberian obat selama proses
perawatan pasien (Kee & Hayes, 1996; Elliott & Liu, 2010).
2) Pelaksanaan di Ruangan
Sentralisasi obat sudah dilakukan di ruang Abimanyu. Adapun
system sentralisasi obat di ruangan abimanyu dengan sentralisasi
berdasarkan nama pasien. Yang mana semua obat baik obat injeksi
maupun obat oral diletakkan pada 1 tempat berdasarkan identitas. Hal
ini bertujuan untuk mencegah tertukarnya obat dan kesalahan dalam
memberikan obat, obat yang diterima diletakkan pada tempat berupa
lemari kaca dengan suhu ruangan yang sesuai.
4) Kesenjangan
Pada penerapan sentralisai obat di ruang Abimanyu perawat kurang
menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai sistem sentralisasi obat.
d. Supervisi Keperawatan
1) Kajian Teori
3) Kesenjangan
Pada discharge planning perawat tidak memberikan leaflet/brosur
yang akan dibawa pulang, karena leaflet/brosur itu akan membantu
wawasan dan pengetahuan pasien dan keluarga.
c. Ronde keperawatan
Tidak dilakukan karena di ruang Abimanyu tidak menggunakan system
ronde keperawatan tetapi menggunakan system RDK yang hampir mirip
dengan ronde keperawatan.
1) Kajian Teori
3) Kesenjangan
Pada ruangan Abimanyu tidak melakukan Ronde keperawatan tetapi
menggunakan sistem RDK (Refleksi Diskusi Kasus). Pada metode ini
dalam menyelesaikan masalah atau mendusikusikan masalah penyakit
pasien hanya melakukan diskusi antar perawat saja sedangkan pada
ronde keperawatan diskusi dilakukan melibatkan perawat primer dan
/atau perawat konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu
juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2011).
d. Dokumentasi
Tabel
Format Dokumentasi Ruang Abimanyu RSUD
Sanjiwani Gianyar
50
40
30
20 16
10 5 5.5 4.25
2.5 2.75 1.5 0.75 3 1.5 1.5
0.5
0
yu na a ya a
ifa
s RI la a ra D
l is
a U
an ju tin od Bi
m PE ku ew sti IR
ia
IC
im Ar As y i N i N a
ha
d di
od
A
ad ad Yu
Ab up up Sa m
Dr Dr He
Berdasarkan grafik tingkat kepuasan ruang rawat inap dan ruang rawat
khusus RSUD Sanjiwani Gianyar. Tingkat kepuasan pada ruang Abimanyu
RSUD Sanjiwani Gianyar 0,5 dari total responden. Hal ini disebabkan karena
sedikitnya jumlah pasien yang di rawat di ruang Abimanyu. Sehingga data yang
didapatkan lebih kecil dari data ruangan lainya.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. (2016). Menejemen keperawatan: Aplikasi dalam praktik keperawatan
profesional. Selemba Medika. ISBN 978602-1163-42-9.
Nursalam, 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional 5th ed., JAKARTA: Salemba Medika.
Kee, Joyce L., E.R.H., 1996. Farmakologi: Pendekatan Proses Keperawatan,
JAKARTA: EGC.