Anda di halaman 1dari 9

NAMA : ANNISA RAHMAT

NIM : 2193131021
KELAS : REGULER C FRANÇAISE 2019

Jawablah soal-soal berikut :


1. Jelaskan apa kewajiban negara terhadap rakyat !
Kewajiban negara terhadap warga negara antara lain :
 mensejahterakan kehidupan rakyat;
 membela rakyat;
 menjamin keamanan dan kenyamanan rakyat;
 menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok rakyat;
 memberi pendidikan formal, non formal dan in formal kepada rakyat;
 mengurus orang miskin dan anak terlantar;
 memberi pekerjaan kepada rakyat;
 membela negara dari ancaman negara lain;
 mengelola kekayaan negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat;
 memberantas korupsi dan manipulasi kekuasaan atau kewenangan;
 menjaga kerukunan umat beragama
 Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil
 Kewajiban negara untuk menjamin HAM
 Kewajiban negara untuk memberikan kebebasan beribadah
 Kewajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional
 Kewajiban negara untuk memajukan kebudayaan nasional
 Kewajiban negara untuk menyejahterakan rakyat
 Kewajiban negara untuk memberi jaminan dan perlindungan dan perlindungan sosial

2. Jelaskan apa kewajiban rakyat terhadap negara !


Kewajiban Warga Negara Indonesia  :
–   Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
–   Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan  : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
–   Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :
Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
–   Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat
2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban
umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
–   Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD
1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.”
Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu :
1.  Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-
undang.
2.  Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2),
taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
3.  Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
4.  Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan
negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.

3. Jelaskan fungsi konstitusi dalam hidup berbangsa !


Setiap konstitusi senantiasa memiliki dua tujuan, yaitu (Utomo, 2007:12):
 Untuk memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik.
 Untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak para penguasa serta menetapkan
batas-batas kekuasaan bagi penguasa.
Tujuan dibuatnya konstitusi adalah untuk mengatur jalannya kekuasaan dengan jalan
membatasinya melalui aturan untuk menghindari terjadinya kesewenangan yang dilakukan
penguasa terhadap rakyatnya serta memberikan arahan kepada penguasa untuk mewujudkan
tujuan Negara.
Menurut Henc Van Maarseven (Harahap, 2008:179) bahwa konstitusi berfungsi menjawab
berbagai persoalan pokok negara dan masyarakat, yaitu:
 Konstitusi menjadi hukum dasar suatu negara.
 Konstitusi harus merupakan sekumpulan aturan-aturan dasar yang menetapkan
lembaga-lembaga penting negara.
 Konstitusi melakukan pengaturan kekuasaan dan hubungan keterkaitannya.
 Konstitusi mengatur hak-hak dasar dan kewajiban-kewajiban warga negara dan
pemerintah, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama.
 Konstitusi harus mengatur dan membatasi kekuasaan negara dan lembaga-lembaga-
nya.
 Konstitusi merupakan ideologi elit penguasa.
 Konstitusi menentukan hubungan materiil antara negara dan masyarakat.
Keberadaan konstitusi tidak dapat dilepaskan dengan keberadaan negara. Konstitusi
ditempatkan pada posisi ter-atas yang menjadi pedoman untuk jalanya sebuah negara dan
mencapai tujuan bersama warga negara. Adapun Fungsi konstitusi, baik tertulis maupun tidak
tertulis adalah sebagai berikut (Asshiddiqie, 2006:122):
 Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ negara.
 Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara.
 Fungsi pengatur hubungan antar organ negara dengan warga negara.
 Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara atau pun kegiatan
penyelenggaraan kekuasaan negara.
 Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli (yang
dalam sistem demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara.
 Fungsi simbolik sebagai pemersatu.
 Fungsi simbolik sebagai rujukan identitas dan keagungan kebangsaan.
 Fungsi simbolik sebagai pusat upacara.
 Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat, baik dalam arti sempit hanya
dibidang politik maupun dalam arti luas yang mencakup sosial dan ekonomi.
 Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat (social engineering
dan social reform), baik dalam arti sempit atau pun luas.

4. Jelaskan identitas nasional Indonesia berangkat dari sila-sila Pancasila !


Pancasila Sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional Indonesia
Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional dan
memiliki sejarah serta prinsip yang berbeda dengan negaranegara lainnya. Para pendiri
negara menyadari pentingnya dasar filsafat lalu mereka meletakkan dasar filsafat bangsa dan
negara yaitu BPUPKI. Kemudian dari dasar filsfat tersebut muncul suatu prinsip dasar filsafat
negara yaitu pancasila. Jadi dasar filsafat suatu bangsa dan negara berakar pada pandangan
hidup yang bersumber pada kepribadiannya sendiri.
Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara Indonesia pada hakikatnya
bersumber pada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Jadi
filsafat tersebut tidak muncul secara tiba-tiba atau dipaksakan. Pancasila dirumuskan secara
formal yuridis dalam pembukaan UUD 1945 sebagai dasar filsafat negara Indonesia yang
nilai-nilanya telah ada dalam diri bangsa Indonesia itu sendiri. Nilai-nilai tersebut diangkat
oleh pendri negara untuk dijadikan dasar negara Republik Indonesia. Prosesnya dari
dilakukannya sidang-sidang BPUPKI, sidang Panitia 9 yang akhirnya disahkan secara formal
yuridis sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia.
Seperti yang dijelaskan pada Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 36A bahwa
lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila. Garuda Pancasila disini yang dimaksud
adalah burung garuda yang melambangkan kekuatan bangsa Indonesia. Burung garuda
sebagai lambang negara Indonesia memiliki warna emas yang melambangkan kejayaan
Indonesia. sedangkan perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia. Simbol
di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam pancasila,yaitu bintang
melambangkan sila ketuhanan Yang Maha Esa (sila ke-1), rantai melmbangkan sila
kemanusiaan yang adil dan beradab (sila ke-2), pohon beringin melambangkan sila persatuan
Indonesia (Sila ke-3), kepala banteng melambangkan sila kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan (Sila ke-4) dan padi dan kapas
melambangkan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (sila ke-5). Warna merah-
putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Merah berarti berani dan Putih
berarti suci.Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah
Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa. Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi
kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain: jumlah bulu pada masing-masing
sayap berjumlah 17, jumlah Bulu pada ekor berjumlah 8, jumlah bulu pada di bawah
perisai/pangkal ekor berjumlah 19, jumlah bulu di leher berjumlah 45. Pita yang dicengkeram
oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika yang
berarti “berbeda-beda, tetapi tetap satu jua”.
Pancasila adalah kumpulan nilai atau norma yang meliputi sila-sila Pancasila
sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, alenia IV yang telah ditetapkan
pada tanggal 18 Agustus 1945. Pada hakikatnya pengertian Pancasila dapat dikembalikan
kepada dua pengertian, yakni Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sering disebut juga dengan way
of life, welstanshauung, wereldbershouwing, wereld en levens beschouwing ( pandangangan
dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup). Dalam hal ini Pancasila digunakan
sebagai pancaran dari sila Pancasila karena Pancasila sebagai weltanschauung merupakan
kesatuan, tidak bisa dipisah-pisahkan, keseluruhan sila dalam Pancasila merupakan satu
kesatuan organis. Pancasila sebagai norma fundamental sehingga berfungsi sebagai cita-cita
atau ide pandangan hidup bangsa.
Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia, dalam hal ini Pancasila
mempunyai kedudukan istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa Indonesia.
fungsi pokok Pancasila adalah sebagai dasar negara, sesuai dengan pembukaan UUD 1945,
sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum.
Pancasila merupakan dasar negara yang dibentuk oleh para pendiri bangsa Indonesia.
sebagai dasar negara, Pancasila mengandung nilai-nilai yang sejatinya sudah ada dalam
bangsa Indonesia sendiri. Sehingga Pancasila mampu menjadi wadah bagi masyarakat
Indonesia yang beragam dan menunjukkan identitas bangsa Indonesia yang sesungguhnya.

5. Jelaskan hubungan identitas nasional dengan karakter bangsa !


Identitas nasional suatu negara pada hakikatnya merupakan suatu bentuk kepribadian
bangsa yang sesungguhnya untuk mewujudkan kredibilitas, integritas, dan harkat dan
martabat bangsa dalam rangka mencapai tujuan negara.
Menurut Soemarno Soedarsono, identitas nasional (karakter bangsa ) tersebut tampil dalam
tiga fungsi, yaitu :
 Sebagai penanda keberadaan atau eksistensinya. Bangsa yang tidak mempunyai jadi
diri tidak akan eksis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Sebagai pencerminan kondisi bangsa yang menampilkan kematangan jiwa, daya
juang, dan kekuasaan bangsa ini. Hal ini tercermin dalam kondisi bangsa pada
umumnya dan kondisi ketahanan bangsa pada khususnya, dan
 Sebagai pembeda dengan bangsa lain di dunia.
Karakter tidak datang dengan sendirinya, tetapi dibentuk dan dibangun secara sadar
dan sengaja, berdasarkan jati diri masing-masing. Telah menjadi suatu kemafhuman bahwa
suatu bangsa yang terdiri atas manusia-manusia yang dalam peradabannya senantiasa
bergerak dan berinteraksi dengan bangsa lain melalui segala identitasnya masing-masing,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Akan tetapi jika suatu bangsa hendak terus
berkarakter, maka bangsa tersebu harus dapat mempertahankan identitas nasionalnya sebagai
penyanggah untuk kehidupan berbangsa dan bernegara dalam menghadapi kekuatan-kekuatan
luar. Sebab kalau tidak, negara itu akan mati.

6. Jelaskan hubungan proses berbangsa dengan identitas negara !


Dalam upaya memahami proses berbangsa dan bernegara, merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan kehidupan masyarakat. Kesadaran terhadap
sejarah menjadi penting ketika suatu masyarakat mulai menyadari bagaimana posisinya
sekarang dan seperti apa jati dirinya atau identitasnya serta apa yang dilakukan ke depanya.
Penciptaan suatu identitas bersama berkisar pada perkembangan keyakinan dan nilai-nilai
yang dianut bersama yang dapat memberikan suatu perasaan solidaritas sosial pada suatu
masyarakat suatu wilayah tertentu. Suatu identitas bersama menunjukan bahwa individu-
individu tersebut setuju atas pendefinisian diri mereka yang saling diakui, yakni suatu
kesadaran mengenai perbedaan dengan orang lain dan suatu perasaan akan harga diri.
Dalam proses berbangsa dan bernegara itu juga diperlukan penciptaan identitas bersama.
Identitas sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat di lihat pada:
- Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
- Lambang negara yaitu Garuda Pancasila
- Slogan/Semboyan yaitu Bhineka Tunggal Ika
- Sarana komunikasi/bahasa negara yaitu Bahasa Indonesia
- Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
- Pahlawan-pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura,
Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain-lain.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat
mengingat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara yang
merdeka, berdaulat dalam hubungan Internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa
dan negara lain. Identitas bersama itu juga dapat mununjukan jatidiri serta kepribadiannya.
Rasa solidaritas sosial, kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi
kemerdekaan. Dengan identitas bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai
kejayaan bangsa dan negara di masa depan.
Negara Indonesia merupakan negara yang berkembang dan negara yang akan
melangkah maju membutuhkan daya dukung besar dari masyarakat, membutuhkan tenaga
kerja yang lebih berkualitas, dengan semangat loyalitas yang tinggi. Negara didorong untuk
menggugah masyarakat agar dapat tercipta rasa persatuan dan kesatuan serta rasa turut
memiliki. Masyarakat harus disadarkan untuk segera mengabdikan dirinya pada negaranya,
bersatu padu dalam rasa yang sama untuk menghadapi krisis budaya, kepercayaaan, moral
dan lain-lain. Negara harus menggambarkan image pada masyarakat agar timbul rasa bangga
dan keinginan untuk melindungi serta mempertahankan negara itu sendiri. Pendidikan
kewarganegaraan adalah sebuah sarana yang tepat untuk memberikan gambaran secara
langsung tentang hal-hal yang bersangkutan tentang kewarganegaraan pada masyarakat
sehingga proses berbangsa dan bernegara dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.
Dalam upaya untuk memahami proses berbangsa dan bernegara, merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahakan dengan perkembangan kehidupan masyarakat. Kesadaran
terhadap sejarah menjadi penting ketika suatu masyarakat mulai menyadari bagaimana
posisinya sekarang dan seperti apa jatidiri atau identitasnya serta apa yang dilakukan ke
depan. Penciptaan suatu identitas bersama berkisar pada perkembangan keyakinan dan nilai –
nilai yang dianut bersama yang dapat memberi suatu perasaan solidaritas sosial pada suatu
masyarakat suatu wilayah tertentu. Suatu identitas bersama menunjukkan bahwa individu –
individu tersebut setuju atas pendefinisian diri mereka yang saling diakui, yakni suatu
kesadaran mengenai perbedaan dengan orang lain, dan suatu perasaan akan harga diri. Dalam
proses berbangsa dan bernegara itu juga diperlukan penciptaan identitas bersama.

7. Jelaskan peran penegakan HAM terhadap pembangunan bangsa !


Standar pembangunan berbasis HAM
Berdasarkan instrumen hak asasi manusia, maka negara ditempatkan sebagai
pemangku tanggung jawab (duty holder) dan menempatkan masyarakat sebagai pemegang
hak (right holder). Konsepsi ini menegaskan kembali bahwa negara tidak memiliki hak yang
hanya melaksanakan tanggung jawab dan kewajibannya (obligation and responsibility)
semata. Konsekuensinya apabila negara mengabaikan dan/atau atau tidak melaksanakan
kewajiban tersebut, maka dikatakan telah melanggar hak asasi manusia.
Merujuk pada konsep dasar sebagaimana dimaksud, maka sebetulnya pembangunan
dalam hal ini termasuk giatnya pengembangan infrastruktur baik jalan, jembatan, waduk,
pelabuhan dan termasuk badar udara bertujuan untuk mewujudkan pembangunan dan
sekaligus pemerataan ekonomi. Tentunya, apabila proses tersebut dilakukan dengan tujuan
episentrum kepentingan masyarakat dan ditunjang dengan pemberian kesempatan atau
partisipasi yang seluas-luasnya bagi masyarakat. Konsep yang sama dilakukan tidak hanya
mengejar pertumbuhan ekonomi, akan tetapi memiliki arti yang lebih luas dengan
memfokuskan pada pengurangan angka kemiskinan, memberdayakan masyarakat,
pemerataan dan pemulihan bagi warga terdampak.
Deklarasi Hak Atas Pembangunan (diterima Majelis Umum PBB melalui Resolusi Nomor
41/128, 4 Desember 1986) telah menetapkan bagaimana prasyarat pembangunan berbasis
HAM. 
Merujuk pada prasyarat tersebut di atas, sebetulnya telah memberikan petunjuk pada
negara melalui pemerintah bahwa sudah sepatutnya subjek utama yang dibangun adalah
manusia. Dengan demikian maka kualitas manusia, kesejahteraan, kebahagiaan dan harapan
hidup yang menjadi fokus utama dalam pembangunan. Hal itu selaras dengan salah satu
komitmen pembentukan bangsa Indonesia melalui UUD 1945 yang bertujuan mencerdaskan
bangsa dan menyejahterakan masyarakat Indonesia.

8. Jelaskan elemen-elemen HAM dalam UUD’45 !


Elemen-elemen HAM dalam Konstitusi RIS 1949 dan UUDS 1950 Sebagaimana sudah
diketahui bahwa UUDS 1950 adalah perubahan Konstitusi RIS 1949, tapi perubahan tersebut
tidak totalitas. Dengan demikian, ada pasal-pasalnya yang tidak berubah sama sekali
termasuk dalam soal HAM, kecuali ada perubahan redaksional HAM pada Mukaddimah
UUD 1950.
Selain pada Mukaddimah kedua konstitusi ini, ketentuan tentang HAM dalam pasal-pasalnya
jauh lebih banyak dibandingkan yang terdapat dalam UUD 1945. Hal ini dapat dipahami
karena keduanya konstitusi ini disusun pasca Deklarasi Piagam HAM PBB (Perserikatan
Bangsa-bangsa) tahun 1948. Menurut Kusnardi, Undang-undang Dasar Sementara 1950
memuat mengenai hak-hak asasi manusia dari pasal 7 sampai pasal 35, maka UUD ini
mengambil over HAM dari Universal Declaration of Human Rights, 1begitu
juga halnya dalam Konstitusi RIS 1949.
Dari keterangan di atas jelas bahwa konstitusi RIS 1949 maupun UUDS 1950 sangat banyak
mencantumkan item-item tentang HAM, yakni tidak kurang dari 55 item. Kalau
dibandingkan dengan isi Piagam HAM PBB sudah hampir semuanya termaktub dalam kedua
konstitusi tersebut di atas. Hal ini terjadi mungkin disebabkan uporia bangsa Indonesia,
khususnya para perumus kedua konstitusi tersebut, terhadap Deklarasi HAM PBB yang baru
saja dideklarasikan.
Hak Asasi Manusia, Undang-Undang nomor 5 Tahun 1998 tentang Pengesahan Konveksi
Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, tidak
manusiawi,atau merendahan martabat manusia,kemudian mengamandemenkan UUD 1945.
a. Elemen-elemen HAM dalam UUD 1945 Hasil Amandemen
Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya bahwa amandemen UUD 1945 mengalami 4
kali amandemen (perubahan). Amandemen tentang HAM lebih banyak dilakukan dalam
amandemen kedua. Hal-hal
signifikan yang dituangkan dalamH amandemen tersebut secara garis besarnya
menyangkut dengan nilai-nilai persamaan, kebebasan berpendapat. Sehingga dengan
demikian, nilai-nilai HAM yang terdapat dalam UUD 1945 Hasil Amandemen
sudah jauh lebih maju dibandingkan yang terdapat dalam UUD 1945.

1
9. Jelaskan hasil analisa anda terhadap praktik penegakan HAM di negara ini !
Menurut pendapat saya hukum dan sanksi HAM di Indonesia sebenarnya sudah baik.
namun hanya tinggal pelaksanaannya saja. itu sebabnya di Indonesia masih banyak
perampasan HAM, pembunuhan, dll. Meskipun terdapat beberapa kemajuan, catatan hak
asasi manusia di Indonesia di banyak isu mengalami kemacetan maupun kemunduran,
termasuk berlanjutnya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat keamanan; pembatasan
kebebasan berekspresi dan kebebasan beragama yang sewenang-wenang dalam aturan mapun
praktik; diskriminasi berbasis gender yang mangakar serta pelanggaran hak-hak perempuan;
kegagalan dalam menjamin keadilan, penemuan kebenaran, dan pemulihan untuk kasus
pelanggaran HAM masa lalu; pelanggaran HAM yang masih berlangsung di Papua; serta
berlanjutnya penjatuhan dan penerapan hukuman mati. Solusi agar HAM berjalan baik adalah
pemerintah harus selalu menyadarkan masyarakat akan pentingnya HAM, terlebih lagi
kepada pelajar yang dengan harapan akan mewujudkan generasi penerus yang cerdas,
mengerti tanggungjawab dan hak, serta saling menghormati HAM orang lain.

10. Jelaskan hubungan antara demokrasi dengan HAM!


Demokrasi punya keterkaitan yang erat dengan Hak Asasi Manusia karena
sebagaimana dikemukakan tadi, makna terdalam dari demokrasi adalah kedaulatan rakyat,
yaitu rakyatlah sebagai pemegang kekuasaan politik tertinggi dalam suatu negara. Posisi ini
berarti, secara langsung menyatakan adanya jaminan terhadap hak sipil dan politik rakyat
(Konvenan Hak Sipil dan Politik), pada dasarnya dikonsepsikan sebagai rakyat atau warga
negara untuk mencapai kedudukannya sebagai penentu keputusan politik tertinggi. Dalam
persepktif kongkret ukuran untuk menilai demokratis atau tidaknya suatu negara, antara lain;
berdasarkan jawaban atas pertanyaan seberapa besarkah tingkat kebebasan atau kemerdekaan
yang dimiliki oleh atau diberikan kepada warga Negara di Negara itu ? Makin besar tingkat
kebebasan, kemerdekaan dimaksudkan di sini adalah kebebasan, kemerdekaan dan hak
sebagaimana dimasukkan dalam kategori Hak-Hak Asasi Manusia generasi pertama.
Misalnya, kebebasan untuk menyatakan pendapat, kemerdekaan untuk menganut keyakinan
politik, hak untuk diperlakukan sama dihadapan hukum.
Hanya kemudian patut dijelaskan lebih lanjut, bahwa persoalan demokrasi bukanlah
sebatas hak sipil dan politik rakyat namun dalam perkembangannya, demokrasi juga terkait
erat dengan sejauh mana terjaminnya hak-hak ekonomi dan sosial dan budaya rakyat.  Sama
sebagaimana parameter yang dipakai di dalam Hak Asasi Manusia generasi pertama (hak
sipil dan politik), maka dalam perspektif yang lebih kongkret negara demokratis juga diukur
dari sejauh mana negara menjamin kesejahteraan warga negaranya, seberapa rendah tingkat
pengangguran dan seberapa jauh negara menjamin hak-hak warga negara dalam mendapatkan
penghidupan yang layak. Hal inilah yang secara langsung ataupun tidak langsung
menegaskan bagaimana hubungan yang terjalin antara demokrasi dan Hak Asasi
Manusia. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa, Hak Asasi Manusia akan terwujud dan
dijamin oleh negara yang demokratis dan demikian sebaliknya, demokrasi akan terwujud
apabila negara mampu manjamin tegaknya Hak Asasi Manusia. Konsepsi HAM dan
demokrasi dalam perkembangannya sangat terkait dengan konsepsi negara hukum. Dalam
sebuah negara hukum, sesungguhnya yang memerintah adalah hukum, bukan
manusia. Hukum dimaknai sebagai kesatuan hirarkis tatanan norma hukum yang berpuncak
pada konstitusi. Hal ini berarti bahwa dalam sebuah negara hukum menghendaki adanya
supremasi konstitusi. Supremasi konstitusi disamping merupakan konsekuensi dari konsep
negara hukum, sekaligus merupakan pelaksanaan demokrasi karena konstitusi adalah wujud
perjanjian sosial tertinggi.

Anda mungkin juga menyukai