Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MENENTUKAN NILAI AKHIR


OLEH
NAMA : Patricia Dea
Nim : 2193131028

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
PRODI PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan


rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul MENENTUKAN NILAI AKHIR ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada Mata Kuliah DIDACTIQUE DE L'ÉVALUATION Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
MENENTUKAN NILAI AKHIR bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Monsieur Irwandy selaku


dosen pengampu dalam mata kuliah ini yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, Mei 2021


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................ i
KATA PENGANTAR..........................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................iii

BAB I
PENDAHULUAN...............................................................................1.1
LATAR BELAKANG..........................................................................1.2
RUMUSAN MASALAH....................................................................1.3
TUJUAN...........................................................................................1.4

BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN NILAI AKHIR...........................................................2.1
CARA MENENTUKAN NILAI AKHIR.............................................2.2
INTERPRETASI HASIL PENILAIAN DALAM MENENTUKAN KETUNTASAN
BELAJAR...............................................................2.3

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN...................................................................................3.1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evaluasi adalah suatu tindakan atau proses dalam menentukan nilai
dari sesuatu, sesuatu disini adalah siswa, karna kita sedang membahas
tentang pengevaluasian pendidikan. Evaluasi ini merupakan komponen
penting dalam proses pembelajaran siswa. Guru ketika dalam
mengevaluasi peserta didiknya harus melakuakan dengan tindakan
yang benar dan tepat, karna ketika guru tidak melakukannya dengan
benar dan tepat akan berdampak pada nilai yang akan di terima siswa.
Oleh karena itu, kita akan membahas tentang bagaimana cara
pengevaluasian dan menentukan nilai akhir untuk siswa dan manfaat
atau fungsi dari nilai akhir itu sendiri apa?
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari niali akhir itu?
2. Apa manfaat atau fungsi dari nilai akhir?
3. Ada berapa faktor yang dapat di pertimbangkan dalam
menentukan nilai akhir?
4. Bagaimana cara menentukan niali akhir?
5. Bagaimana interpretasi penilaian dalam menetapkan ketuntasan
belajar?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang pengertian dari niali akhir itu?
2. Mengetahui manfaat atau fungsi dari nilai akhir?
3. Mengetahui faktor yang akan di pertimbangkan dalam
menentukan nilai akhir?
4. Mengetahui cara menentukan niali akhir?
5. Mengetahui interpretasi penilaian dalam menetapkan ketuntasan
belajar ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nilai Akhir
1. Nilai akhir
Nilai akhir adalah sesuatu yang tidak asing lagi di telinga kita, nilai
akhir ini biasanya identik dengan rapot. Di dalam rapot terdapat angka
atau nilai atas jerih payah siswa selama proses belajarnya.
[1]Anas sudijono berpendapat bahwa nilai akhir adalah nilai yang
sudah berupa angka atau huruf, yang melambangkan tingkat
keberhasilan peserta didik setelah mengikuti program pendidikan pada
jenjang maupun waktu tertentu (semester).
2. Fungsi Nilai akhir
Berbicara tentang fungsi, bahwa nialai akhir ini memiliki fungsi
penting dalam proses pembelajaran. Karena nilai akhir ini merupakan
cerminan dari keberhasilan siswa dalam pembelajarannya.
Secara garis besarnya fungsi nilai itu ada empat, yaitu fungsi
instruksional, fungsi informatif, fungsi bimbingan dan fungsi
administrasi.
1) Fungsi instruktional
Fungsi dari instruktional adalah bahwa nialai akhir akan memberikan
feet back atau umpan balik kepada siswa, yaitu sebagai cerminan pada
siswa maupun sebagai motivasi maupun dorongan terhadap siswa,
Dalam fungsi instructional jika guru melakukannya dengan benar dan
tepat, maka guru akan mengetahui seberapa jauhkah siswa dapat
menerima pembelajaran yang sudah di ajrkan oleh guru atau sudah
sesuaikah dengan tujuan pendidikan itu sendiri.

2) fungsi informative
Informative itu sendiri adalah informasi, dalam fungsi ini bahwa nilai
akhir itu dapat di jadikan sebagai bahan informasi yang akan di
sampaikan terhadap pihak-pihak terkait. Pihak-pihak terkait disini
adalah orang tua peserta didik, wali kelas maupun pihak akdemik
seperti penasehat akademik dan lain-lain.
3) Fungsi bimbingan
Fungsi bimbingan merupakan fungsi yang sangat berpengaruh
besar terhadap peserta didik. Dengan adanya niali akhir ini guru dapat
memperhatiakn peserta didiknya lebih detail dan semaksimal mungkin,
ketika dalam nilai akhirnya anak ini mengalami kemerosotan.
4) Fungsi administrasi
Fungsi administrasi mencakup, apakah siswa berhak di naikkan atau
tidak, memindah atau menempatkan siswa, memberikan rekomendasi
dalam melanjutkan belajarnya dan memberikan gambaran tentang
prestasi siswa dalam proses belajarnya.
3. Faktor yang dapat di pertimbangkan dalam mentukan nilai akhir :
Ada beberapa faktor yang dapat di pertimbangkan oleh guru dalam
menentukan nilai akhir. Faktor itu mencangkup empat, di antaranya :
1) Faktor pencapaian atau prestasi, yaitu nilai pencapaian atau
prestasi harus sesuai dan mencerminkan sejauh manakah siswa telah
mencapai tujuan pembelajarannya.
2) Faktor usaha
Faktor usaha adalah faktor usaha yang telah peserta didik lakukan
dalam proses belajarnya. Usaha peserta didik disini misalkan rajin
dalam mengerjakan tugas, tekun dalam pembelajrannya dll. Ketika
peserta didik sudah melakukan usahanya sebagai peserta didik maka
guru dapat menunjang dalam pemberian nialai akhir untuk peserta
didiknya.

3) Faktor aspek pribadi dan sosial


Faktor aspek pribadi ini adalah segala sesuatu kepribadian peserta didik
juga menjadi pertimbangan dalam mentukan nilai akhir. Contonya
apakah peserta didik kita mempunyai akhlak yang baik, disiplin, tidak
berbuat onar dll. Dan ketika kepribadian dari peserta didik itu baik, guru
dapat mengatrol nilai akhir peserta didiknya.
4) Faktor aspek kebiasaan kerja
Faktor aspek kebiasaan kerja yang dapat di contohkan disini adalah
misalkan apakah siswa mengerjakan PRnya, bekerjanya teliti dan ulet
serta lain-lain.
Jadi itulah beberapa faktor yang harus di perhatikan oleh guru dan
juga menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan nilai akhir peseta
didiknya. Dengan guru memperhatikan keempat faktor di atas,
diharapkan guru dapat mengambil niali akhir yang betul-betul dapat
mencerminkan secara utuh, lengkap mengenai kemampuan otak
(kecerdasan), sikap mental maupun kepribadian peserta didik.

Cara Menentukan Nilai Akhir


Cara mentukan nilai ini adalah tidak lepas dari kegiatan yang di lakukan
siswa dalam proses belajarnya, di antaranya kegiatan siswa adalah
menyelesaikan tugas, absensi, menempuh tes (tes semester) dll.
1. BERDASARKAN SKOR MENTAH
Menentukan nilai akhir ini dilakukan dengan cara menjumlahkan semua
skor yang di peroleh perserta didik , kemudian dari jumlah skor itu
dibagi dengan jumlah tes yang dilakukan dan dicari rata-ratanya

2. BERDASARKAN PEMBOBOTAN
Penentuan nilai akhir ini dilakukan dengan cara menjumlahkan semua
skor yang diperoleh perserta didik , setelah masing masing skor
diberikan bobot sesuai dengan tingkat kesukaran soal , kemudian dari
jumlah skor itu dibagi dengan jumlah tes yang dilakukan dan dicari rata-
ratanya.

3. BERDASARKAN INDEKS
Penambahan jumlah angka (indeks) ini dimungkinkan kalau sebagian
perserta didik memperoleh nilai dibawah standart, atau dibawah nilai
minimal yang di tetapkan untuk naik kelas atau lulus, sehingga kalau
berdasarkan perhitungan biasa tidak memungkinkan untuk naik kelas
atau lulus namun untuk memenuhi rasa keadilan, maka indeks ini harus
diberlakukan kepada semua perserta didik , tidak terkecuali mereka
yang nilai nya di atas batas kelulusan atau kenaikan, sehingga semua
perserta didik mendapatkan kesempatan yang sama memperoleh
Tambahan angka maksimal dalam penilaian
4. BERDASARKAN KONVERSI
penentuan nilai akhir dengan konversi ini dilakukan apabila skor yang
diperoleh perserta didik sangat heterogen. Artinya, sebagian peserta
didik memperoleh skor dibawah minimal , sedang yang lain nya berada
di atas minimal , bahkan ada yang memperoleh skor mendekati
maksimal.
Interpretasi Hasil Penilaian dalam Menentukan Ketuntasan Belajar
Interpretasi hasil penilaian ini dilakuakan untuk menetukan apakah
peserta didik dapat menguasai kompetensi yang mengacu terhadap
indikatornya.
Ada beberapa kriteria dalam menetapkan ketuntasan belajar peserta
didik:
1.) Kriteria ketuntasan terhadap Kompetensi Dasar (KD)
Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator dalam satu kompetensi
dasar(KD) di tetapkan antara 0%-100%.
kriteria ideal untuk masing masing indikator lebih besar dari 60%.
Namun sekolah dapat menetapkan kriteria atau tingakat pencapaian
indikator ,apakah 50%,60%,atau70%. Penetapan itu disesuaiakan
kondisi sekolah ,seperti tingkat kemampuan akademis peserta
didik,esensialitas indikator terhadap kompetensi dasar,kompleksitas
indikator dan daya dukung guru serta ketersediaan sarana dan
prasarana.Namun,kualitas sekolah akan dinilai oleh pihak luar secara
berkala,misalkan melalui ujian nasional.Hasil penilaian ini akan
menunjukkan peringkat satu sekolah di bandingkan dengan sekolah
lain(Benchmarking).
Melalui pemeringkatan ini diharapkan sekolah terpacu untuk
meningkatkan kualitasnya,dalam hal ini meningkatkan kriteria pencaian
indikator semakin mendekati100%.
Apabila nilai peserta didik untuk indikator pencapaian sama atau lebih
dari kriteria ketuntasan,maka dapat di katakan bahwa peserta didik itu
menuntaskan indikator itu.apabila indikator sudah tuntas dapat
dikatakan peserta didk menguasi KD yang bersangkutan.
Dengan demikian, pesrta didik dapat di interprestasi telah menguasai
Standart ketentuan dan mata pelajaran. Apabila jumblah indikator
suatu KD yang telah tuntas lebih dari 50%peserta didik dapat
mempelajari KD berikutnya dengan mengikuti program remedial untuk
indikator yang belum tuntas.Sebaliknya,apabila nilai indikator dari
suatu KD lebih dari kriteria ketuntasan,dapat di katakan peserta didik
itu belum menuntaskan indikator itu.apabila jumlah indikator dari
suatu KD yang belum tuntas sama atau lebih dari 50. peserta dididk
belum dapat mempelajari KD berikutnya.
Bedasarkan table diatas dapat di ketahui nilai indikator pada KD 1.1 cenderung 60
jadi KD 1.1adalah 60 atau 6,tetapi pada KD 1.1.2 belum tuntas. Artinya peserta
didik perlu mengikuti program remedial.sedangkan nilai indikator pada KD 1.2
bervariasi sehingga di hitung nili rata rata indikator.

2.) Kriteria ketuntasan Minimal (KKM)


Menentukan KKM ini ada beberapa hal yang harus di perhatikan, di
antaranya:
a) KKM ditetapkan di awal tahun pembelajaran
b) KKM di tetapkan oleh forum MGMP, yaitu Musyawarah yang di
lakukan oleh guru mata pelajaran di sekolah tersebut
c) Nilai pada KKM ini di lambangkan dengan bentuk bilanagn bulat
dengan rentan 0 – 100.
d) Dan nilai ketuntasan belajar maksimal ialah 100
e) Sekolah juga dapat mentukan KKM tadi di bawah nilai ketuntasan
belajar maksimal. Misalkan jika di atas nilai ketuntasan belajar
maksimalnya = 100, bisa di turunkan menjadi 90 dst
f) Nilai KKm harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar Siswa
(LHBS).

Dalam menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ada tiga tahap:


1) Tahap pertama ialah Kompleksitas. Yaitu dengan melihat tingkat
kesulitan dan keruwetan dari indikator pencapaiannya atau KD yang
harus di capai peserta didik. Kompleksitas tinggi dapat di katakana
ketika indikator atau KD-nya menuntut SDM (memahami kompetensi
yang harus di capai peserta didik dan kreatif serta inovatif dalam
melaksanakan pembelajaran), dari segi waktu (membutuhkan waktu
yang cukup lama dikarenakan butuh pengulangan kembali), dan
penalaran dan kecermatan peserta didik yang tinggi
2) Tahap kedua mengenai kemampuan Sumber Daya Pendukung
yaitu, sarana dan prasarana pendidikan yang sangat di butuhkan dalam
pencapaian indikator dan KDnya, kesediaan tenaga menejement
sekolah dll.

3) Tahap ketiga dengan Intake


Intake adalah tingkat kemampuan rata-rata peserta didik:
Misalnya: pada KKM Kelas X yang didasarkan pada hasil seleksi PSB,
NUN, Rapor kelas IX SMP, tes sleksi masuk atau psikotes. Dan pada
kelas XI dan XII didasarkan pada tingkat pencapaian KKM pesrta didik
pada semester sebelumnya atau kelas sebelumnya.

Adapun Kreterian Ketuntasan Minimal (KKM) yang di sebutkan


dalam Sosialisasi KTSP (2006) adalah dengan menggunakan table sbb:

Cara menafsirkan kriteria menjadi nilai:


1.) Menggunakan sistem Point:

a. Kompleksitas : Tinggi = 1, Sedang = 2, Rendah = 3


b. Daya dukung : Tinggi = 3, Sedang = 2, Rendah = 1
c. Intake : Tinggi = 3, Sedang = 2, Rendah = 1

2.) Menggunakan rentang nilai:


a. Kompleksitas : Tinggi = 50 – 64
Sedang = 65 - 80
Rendah = 81 - 100
b. Daya dukung : Tinggi = 81 – 100
Sedang = 65 - 80
Rendah = 50 - 64
c. Intake : Tinggi = 81 – 100
Sedang = 65 - 80
Rendah = 50 – 64

Jika Kompetensi dasar atau indikator memiliki kriteria: Kompleksitas


sedang, Daya dukung tinggi, dan Intake sedang, maka nilainya adalah
rata-rata setiap nilai dari kriteria yang di tentukan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nilai akhir adalah nilai yang sudah berupa angka atau huruf, yang
melambangkan tingkat keberhasilan peserta didik setelah mengikuti
program pendidikan pada jenjang maupun waktu tertentu (semester).
Nilai akhir ini memiliki fungsi. Secara garis besarnya fungsi nilai itu ada
empat, yaitu fungsi
instruksional, fungsi informatif, fungsi bimbingan dan fungsi
administrasi.
Ada beberapa cara dalam menentukan nilai akhir, selain itu juga
terdapat faktor-faktor yang juga harus di pertimbangkan, di antaranya:
Faktor pencapaian atau prestasi, Faktor usaha, Faktor aspek pribadi dan
sosial, Faktor aspek kebiasaan kerja.
Menentukan nilai akhir menurut Anas sudijono yaitu dengan Tes
Formatif dan Tes Sumatif. Sedang menurut Moh. Sahlan melalui tahap-
tahap: Berdasarkan Skor Mentah, Berdasarkan pembobotan,
Berdasarkan Indeks, Berdasarkan Konversi.
Ada beberapa kriteria dalam menetapkan ketuntasan belajar peserta
didik: Kriteria ketuntasan terhadap Kompetensi Dasar (KD) dan Kriteria
ketuntasan Minimal (KKM)

Anda mungkin juga menyukai