Anda di halaman 1dari 67

a.

2,5
b. Tempat. 2,5
c. Topik. 2,5
SIKAP TERAPE
UTIK
9. Berhadapan dan mempertahankan kontak 2,5
mata.
10.Membungkuk ke arah pasien dengan sikap 2,5 Buku Ajar
terbuka dan rileks.
11. Mempertahankan jarak terapeutik. 5
TEKNIK KOMUNIKASI
12. Menggunakan kata- kata yang mudah 2,5
dimengerti
13. Menggunakan teknik komunikasi yang tepat. 5
TOTAL NILAI 100
Skill of Laboratory
Keperawatan Jiwa 1
DAFTAR PUSTAKA

Beck, CM, Rawlins and William, SR. (1996). Mental Health Psychiatric
Nursing, A Holistic Life – Cycle Approach. St. Louis : Mosby
Co.Fortinash,
Herdman, (2012).Diagnosa Keperawatan. (ed Indonesia). Jakarta. EGC.
Kelliat, B.A. (2008).Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta. EGC
Kelliat, B.A. (2010).Manajemen Pelayanan Praktik Keperawatan. Jakarta.
EGC
Keliat, B.A., Panjaitan, R. dan Riasmini, M. (2010). Manajemen
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
keperawatan jiwa komunitas desa siaga ; CMHN (intermediate course).
Jakarta: EGC FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
Louis Missouri: Mosby. 2018– 2019
Rawlins, R.P., Williams S.R.Beck, C.K. (19 93). Mental Health Psychiatric
Nursing : A Holistic Life Cicle Approach. (3rd ed). St. Louis. Mosby Year
Book

nursing. (8th ed.). Philadelphia, USA: Mosby, Inc.

116
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Total Skor

CHECK LIST PENILAIAN (TOOLS)

ASPEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2


FASE ORIENTASI
1. Memberikan salam terapeutik :
a. Memberikan salam 2,5
b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien 2,5
c. Memanggil nama panggilan yang disukai 2,5
d. Menyampaikan tujuan interaksi 2,5
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini 2,5
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien 5
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu 2,5
b. Tempat 2,5
c. Topik 2,5
FASE KERJA
Melakukan tindakan keperawatan sesuai 30
dengan kondisi pasien
Memberikan reinforcement positif yang 10
realistik
FASE TERMINASI
Mengevaluasi respon pasien terhadap
tindakan:
a. Data subyektif. 2,5
b. Data objektif 2,5

7. Melakukan rencana tindak lanjut 5


Melakukan kontrak untuk pertemuan
berikutnya:

ii
115
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
CHECK LIST PENILAIAN (TOOLS)

SKILL OF LABORATORY KEPERAWATAN JIWA 1


Skor
No Kriteria Evaluasi
4 3 2 1
PENYUSUN :
A Fase Orientasi TIM DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
Ns. Hj. Dwi Heppy Rochmawati, M.Kep., Sp.Kep.J
1 Mengucapkan salam terapeutik
Ns. Betie Febriana, M.Kep
2 Mengevaluasi/memvalidasi kondisi pasien Wahyu Endang Setyawati, SKM., M.Kep
Ns. Wigyo Susanto, S.Kep
3 Membuat kontrak topik, waktu, tempat TAK

4 Menjelaskan aturan main TAK


TIM LABORATORIUM :
B Fase Kerja
Durratun Nafisah, S.Kep
1 Urutan kegiatan sesuai dengan pedoman Ika Lilis Istiadah, AMK
Riska Wahyuni, AMK
Mengarahkan peserta untuk mengikuti kegiatan
sesuai rencana Ns. Siti Madinatul Munawaroh, S.Kep

3 Mengatasi masalah-masalah yang timbul dengan


pendekatan terapeutik

4 Menggunakan teknik komunikasi terapeutik

5 Memberikan reinforcement positif pada pasien Copyright @ by Faculty of Nursing Islamic Sultan Agung University
Printed in Semarang
C Fase Terminasi
Printed atSeptember 2018

Mengevaluasi kesan dan pencapaian peserta Design by : Tim Modul


TAK Cover Design by : Tim Modul
Published by Faculty of Nursing, Islamic Sultan Agung University
2 Menyampaikan tindak lanjut untuk pasien
All Right Reserved
Membuat kontrak TAK berikutnya (topik, waktu,
tempat

114 iii

Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Tahap ini dilakukan untuk mengakhiri TAK. Kegiatan terminasi
meliputi:
a. Evaluasi perasaan pasien
b. Memberikan reinforcemen
c. Menyusun rencana tindak lanjut
d. Menyepakati kegiatan TAK berikutnya

B. Evaluasi Terapi Aktivitas Kelompok


1. Penilaian Kemampuan Klien
Evaluasi kegiatan TAK dengan melakukan pengamatan terhadap
perilaku klien selama menjalani proses TAK. Apakah klien
menunjukkan perilaku seperti yang telah direncanakan atau tidak.
Caranya adalah dengan mengisi tabel evaluasi pada masing-
masing jenis TAK (Lihat Buku TAK).
2. Evaluasi Kemampuan Perawat
Dalam melaksanakan TAK perawat dievaluasi dengan format
sbb:
EVALUASI KEMAMPUAN PERAWAT
DALAM MEMIMPIN TAK

Nama Perawat : ………………………


Ruangan Praktek : ………………………
Jenis TAK : ………………………
Hari, tgl : ………………………

iv
113
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Klien Depresi: TAK sosialisasi dilanjutkan dengan Tak VISI DAN MISI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
meningkatkan Harga Diri UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
Mempersiapkan alat dan bahan. Alat yang diperlukan untuk
TAK berbeda-beda sesuai dengan jenis TAK yang akan Visi
dilakukan. Apabila perawat tidak menemukan alat yang Menjadi Fakultas Ilmu Keperawatan yang Islami berstandar
diperlukan, maka alat tersebut dapat diganti dengan yang internasional dalam kerangka rahmatan lil ‘alamin
sejenisnya. Misalkan saja bola tennis itu dapat diganti kan
dengan bola plastik. Kaset lagu dapat menyesuaikan dengan Misi

kaset yang ada dan sesuai dengan daerah setempat. Menyelenggarakan proses pendidikan dalam rangka
Tentukan tempat. Tempat yang dipilih harus cukup luas, menghasilkan perawat profesional yang berakhlak mulia dengan
nyaman dan aman. Tempat tersebut dapat berupa rumah standar internasional dan siap mengabdi untuk kesejahteraan
Ketua Lorong, Rumah Pak Keucik, atau Balai Pertemuan umat sebagai bagian dari generasi khaira ummah.
lainnya.
Penetapan waktu pelaksanaan. Untuk menentukan waktu Melakukan penelitian bidang kesehatan berlandaskan nilai-nilai
pelaksanaan perawat CMHN harus membuat kesepakatan Islam.

dengan semua pasien. Pilih waktu yang disepakati oleh Menyelenggarakan pengabdian masyarakat melalui asuhan
keperawatan dalam kerangka rahmatan lil ‘alamin
sebagian besar pasien.
Tahap Orientasi. Mengembangkan gagasan dan kegiatan melalui tata kelola yang
baik untuk mendukung terciptanya suasana akademik Islami.
Tahap ini dilakukan sesudah klien berkumpul di tempat yang akan
dilaksanakan TAK. Kegiatan dalam orientasi meliputi:
Menyampaikan salam
Melakukan validasi pada perasaan klien dan keluarga.
Menerangkan maksud TAK
Menyepakati aturan main TAK
Tahap Kerja.
Dalam tahapan ini leader memimpin klien untuk melakukan
aktivitas TAK agar mencapai tujuan. Misalnya untuk TAK
sosialisasi fase satu mengajak klien untuk memperkenalkan jati
diri secara bergantian sampai semua klien bisa melakukannya.
Tahapan pelaksanaan TAK dapat dilihat di Buku TAK.
Tahap Terminasi.
v

112

Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNISSULA
PROSEDUR KETERAMPILAN

Ada 4 tahapan TAK:


Visi
Tahap Persiapan.
Visi Program Studi Pendidikan Ners FIK Unissula Semarang adalah:
Dalam tahap persiapan yang harus dilakukan adalah:
menjadi program studi ners islam terkemuka, menghasilkan perawat
Mengi klien yang akan dilibatkan dalam TAK. Klien
profesional, kompeten dalam pemenuhan kebutuhan spiritual
yang akan dilibatkan dalam TAK adalah klien dengan syarat
mampu berkompetisi di tingkat internasional sebagai bagian dari
berikut ini :
generasi khaira ummah dalam kerangka rahmatan lil alamin pada
sehat secara
tahun 2025. sudah dapat kooperatif

Misi bias berkomunikasi dengan baik


tidak dalam pengaruh obat yang mengganggu
Misi Program Studi Pendidikan Ners FIK Unissula Semarang adalah
kemampuan konsentrasi klien.
sebagai berikut.
Menetapkan jenis TAK. Jenis TAK ditentukan oleh masalah
Menyelenggarakan proses pendidikan keperawatan islami dalam
keperawatan yang dialami klien yang ada di wilayah
rangka menghasilkan perawat professional dan kompeten dalam
pelayanan perawat CMHN (Desa Siaga Sehat Jiwa). Berikut
pemenuhan kebutuhan spiritual dengan standar international.
ini pedoman jenis TAK yang bisa dilaksanakan:
Klien dengan Perilaku Kekerasan: TAK Sosialisasi,
Mengembangkan budaya penelitian berkelanjutan dalam bidang
dilanjutkan dengan TAK SP Mengontrol PK
ilmu dan teknologi keperawatan islami serta menerapkannya
Klien dengan halusinasi: TAK sosialisasi dilanjutkan TAK
untuk kemaslahatan umat.
SP mengontrol halusinasi
Menyelenggarakan pengabdian masyarakat melalui ilmu dan
Klien dengan Isolasi sosial: TAK sosialisasi
teknologi keperawatan islami, meningkatkan kerja sa ma Klien dengan Harga Diri Rendah: TAK sosialisasi
denganinstitusi pendidikan, pelayanan dan organisasi profesi dilanjutkan TAK SP Meningkatkan Harga Diri
serta selalu memperhatikan kebijakan pemerintah dibidang Klien dengan
kesehatan. (fase 4 topik yang dibicarakan tentang topik perawatn
Mengembangkan dan meningkatkan pengelolaan sarana dan diri).
prasarana pendidikan yang mendukung terciptanya suasana Penderita Waham: TAK sosialisasi dilanjutkan dengan
akademik Islami. TAK SP meningkatkan Harga Diri
Penderita Dimensia: TAK Orientasi Realita dilanjutkan
dengan TAK sosialisasi

vi
111
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Lama Pelaksanaan TAK SAMBUTAN DEKAN
TAK dapat berlangsung selama 20 - 40 menit untuk kelompok
Assalamualaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh,
yang baru terbentuk dan untuk kelompok yang sudah kohesif TAK
dapat dilakukan selama 60-120 menit. Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah
SWT, atas limpahan rahmat, kurnia dan ridho-Nya sehingga Buku Skill of
Petunjuk Belajar Laboratory Keperawatan Jiwa 1 Prodi Pendidikan Ners Fakultas Ilmu
Langkah-langkah selama skill lab adalah sebagai berikut: Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung tahun 2018-2019 ini dapat
Mahasiswa melakukan discovery learning terkiat terapi aktivitas diterbitkan.
kelompok Buku ajar ini sangat penting bagi mahasiswa Fakultas Ilmu
Mahasiswa melakukan pre test Keperawatan Unissula serta para dosen dan instruktur praktikum
Mahasiswa mendapatkan penjelasan dan demonstrasi praktikum laboratorium sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan
(orientasi, fase kerja, terminasi) oleh instruktur pembelajaran, khususnya di laboratorium Program Studi Pendidikan Ners,
Mahasiswa mendemonstrasikan kembali skill yang telah diajarkan Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA yang sesuai dengan peran dan
Mahasiswa melaksanakan post test fungsi serta kompetensi yang ditetapkan dalam pelaksanaan pembelajaran
Praktikum Laboratorium di Fakultas Ilmu Keperawatan Unissula. Buku ajar
KEMAMPUAN AKHIR YANG DICAPAI (KOGNITIF,
ini berisi kumpulan keterampilan tindakan keperawatan dengan topik
AFFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR)
terpilih yang disesuaikan dengan kurikulum yang sedang dilalui mahasiswa.
Diharapkan setelah melaksanakan skill lab ini, mahasiswa mampu:
Mahasiswa mampu memahami konsep TAK Saya menyambut baik dengan diterbitkannya Buku Ajar Keterampilan

Mahasiswa mampu memberikan Terapi Aktivitas kelompok sesuai KeperawatanJiwa ini. Semoga buku ini dapat menjadi panduan yang baik
dalam kegiatan belajar mengajar di Fakultas Ilmu Keperawatan serta
kebutuhan
memberikan manfaat yang lebih bagi seluruh civitas akademika.

LATIHAN / TRIGGER CASE Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarokaatuh

Semarang, 10 September 2018


Hari ini akan diberikan intervensi TAK pada pasien pasien isolasi sosial Dekan FIK UNISSULA
dengan jumlah 8 orang. Berikan TAK yang tepat pada kelompok
pasien tersebut.
Iwan Ardian, SKM., M.Kep.

110 vii
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
KATA PENGANTAR TAK Orientasi Realita
TAK orientasi realita adalah TAK dengan kegiatan utama
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Buku Ajar Keterampilan
pasien, yaitu orientasi pada diri sendiri, orang lain,
KeperawatanJiwa Prodi Pendidikan Ners Fakultas Ilmu Keperawatan
lingkungan/tempat, dan waktu.
Universitas Islam Sultan Agung tahun 2018-2019 ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Klien mengetahui tempat dimana dia sedang berada
Buku Skill of Laboratory Keperawatan Jiwa 1 merupakan kumpulan
Klien dapat mengetahui waktu
keterampilan dan prosedur dasar tindakan keperawatan. Buku ini dibuat
Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang lain.
dengan mempertimbangkan Kurikulum Inti Pendidikan Keperawatan di
Indikasi klien yang dilakukan TAK orientasi realita:
Indonesia.Buku Ajar Keterampilan Keperawatan Jiwa berisi topik-topik
Yang mengalami gangguan orientasi realita: orang,
tentang keterampilan tindakan keperawatan yang akan ditemui di lahan
tempat, waktu, misalnya pada kasus psikotik
praktek.
Klien yang menderita dimensia
Proses penyusunan buku ini melibatkan peran serta dan dukungan
Bentuk kegiatan TAK orientasi realita adalah
dari para staf dan konsulen di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam
memperkenalkan orang, tempat, dan waktu yang dilakukan
Sultan Agung Semarang dan praktisi Rumah Sakit di Semarang dan
dalam kelompok. Tahapannya meliputi:
sekitarnya. Oleh karena itu kami menyampaikan terima kasih sedalam-
Sesi I: Mengenalkan orang
dalamnya kepada para konsulen, tim penyusun, dan semua pihak yang
Sesi II: Mengenalkan tempat
terlibat.
Sesi III: Mengenalkan waktu
Kami sadar buku ini masih jauh dari sempurna. Kami mengharapkan
saran dan masukan yang membangun guna perbaikan buku ini di Struktur Kelompok
kemudian hari. Akhirnya, semoga buku ini dapat memberi sumbangan bagi Struktur kelompok terdiri dari:
pelayanan kesehatan, khususnya di Indonesia. Leader (ketua kelompok),ketua kelompok bisa diperankan
oleh Perawat CMHN atau Kader yang sudah terlatih. Leader
Semarang, 10 September 2018
memimpin jalannya kelompok seperti tahapan yang telah
Ka.Prodi Pendidikan Ners FIK UNISSULA
ditentukan untuk mencapai tujuan terapi.
Anggota Kelompok. Anggota kelompok adalah pasien-pasien
sesuai dengan indikasi TAK yang telah ditentukan. Jumlah
Ns. Tutik Rahayu, M.Kep., Sp.Kep.Mat
anggota dalam TAK minimal 5 orang dan maksimal 12 orang.

viii
109
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
DAFTAR ISI
ibadah
Visi dan misi Program Studi Pendidikan Ners ........................................... v
TAK Stimulasi persepsi mengendalikan halusinasi:
Visi dan Misi Fakultas Ilmu Keperawatan ...................................................vi
Sesi I: Mengenal halusinasi
Sambutan Dekan ............................................................................................. vii
Sesi II: Mengendalikan halusinasi: menghardik halusinasi
Kata Pengantar ................................................................................................ viii

Sesi III: Mengendalikanl halusinasi: melakukan kegiatan Daftar Isi ............................................................................................................. ix

Mengendalikan halusinasi: bercakap-cakap Rancangan Pembelajaran ..............................................................................xi

Mengendalikan halusinasi: minum obat teratur Evaluasi ............................................................................................................. xvi

TAK Stimulasi persepsi harga diri rendah:


STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DIAGNOSA PSIKOSOSIAL
Sesi I: Memilih hal positif
1. Standar Asuhan Keperawatan Ansietas .............................................. 1
Sesi II: Mengajari kemampuan dan hal positif
2. Standar Asuhan Keperawatan Keputusasaan .................................. 9
TAK Stimulasi Sensori
3. Standar Asuhan Keperawatan Ketidakberdayaan ......................... 18
Merupakan TAK yang berfokus pada stimulasi klien supaya
4. Standar Asuhan Keperawatan Gangguan Citra Tubuh ................ 27
klien bisa memberikan respon yang adekuat.
5. Standar Asuhan Keperawatan HDR Situasional ............................ 37
Indikasi klien yang dilakukan TAK stimulasi sensori:
Yang mengalami isolasi sosial
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DIAGNOSA GANGGUAN
Yang mengalami harga diri rendah
6. Standar Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah Kronis
Yang kurang komunikasi verbal
7. Standar Asuhan Keperawatan Resiko Perilaku Kekerasan......... 53
Maksud TAK stimulasi sensori:
8. Standar Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan Diri ................... 60
Klien dapat berespon terhadap suara yang didengar
9. Standar Asuhan Keperawatan Halusinasi ........................................ 69
Klien dapat berespon terhadap gambar yang dilihat
10. Standar Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial ................................... 77
Klien dapat berespon terhadap gambar yang dilihat
11. Standar Asuhan Keperawatan Waham ............................................. 86
Klien dapat mengekspresikan perasaan melalui gambar
12. Standar Asuhan Keperawatan Resiko Bunuh Diri ......................... 99
Bentuk terapi aktivitas kelompok terdiri dari tiga macam yaitu
13. Terapi Aktivitas Kelompok ................................................................. 108
stimulasi suara, stimulasi gambar atau gabungan. Dalam
terapi aktivitas kelompok di masyarakat ada 3 sesi yang bisa
DAFTAR PUSTAKA
diterapkan meliputi:
Sesi I: Stimulasi sensori; musik
Sesi II: Menggambar
Sesi III: menonton TV/Video

108 ix
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
TAK STIMULASI PERSEPSI
RANCANGAN PEMBELAJARAN Merupakan jenis terapi dengan melakukan kegiatan didalam
SKILL OF LABORATORY KEPERAWATAN JIWA kelompok, yang berguna untuk mendorong klien mengenai
pengalaman atau kehidupan klien, yang dapat dipersepsikan
secara bersama-sama dan dapat dicarikan alternative
INFORMASI UMUM penyelesaiannya.

1. Nama Program Studi/ : S1 Keperawatan


Klien mampu mempersepsikan dorongan yang diberikan
Jenjang
kepadanya.
2. Nama Mata Kuliah : Praktikum Keperawatan Jiwa
Klien dapat menyelesaikan problematika yang timbul dari
3. Semester : III
dorongan yang ada.
4. Jumlah sks : 1
TAK stimulasi persepsi diindikasikan untuk:
5. Metode : Simulasi dan demonstrasi
Klien yang mengalami risiko perilaku kekerasan
Pembelajaran
Klien yang mengalami halusinasi
6. Mata Kuliah Prasyarat : Keperawatan Jiwa
Klien yang mengalami harga diri rendah
7. Deskripsi :
Klien yang mengalami isolasi sosial
Keterampilan perawatan jiwa merupakan syarat mutlak bagi
Ada 3 jenis TAK stimulasi persepsi:
mahasiswa keperawatan agar mampu memberikan asuhan
TAK Stimulasi Persepsi Umum:
keperawatan pada klien dengan gangguan jiwa, resiko, dan
Sesi I: Menonton TV
sehat. Praktikum keperawatan jiwa ini diharapkan menjadikan
Sesi II: Membaca majalah/Koran
mahasiswa memiliki keterampilan yang tinggi dalam perawatan
Sesi III: Melihat gambar
pada klien jiwa. Didasari oleh penguasaan pengetahuan atas
TAK Stimulasi persepsi mengendalikan perilaku
konsep dasar keperawatan,komunikasi, dan keperawatan jiwa
kekerasan:
1diharapkan mampu meningkatkan ketrampilannya.
Sesi I: Mengenal perilaku kekerasan
Sesi II: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan

Sesi III: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan


interaksi sosial asertif

patuh minum obat

x
107
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Berikut penjelasannya KOMPETENSI DAN INDIKATOR KEBERHASILAN
TAK SOSIALISASI
TAK sosialisasi adalah TAK dengan aktivitas belajar tahapan No Kompetensi Kompetensi Indikator Komponen
komunikasi dengan orang lain untuk meningkatkan Utama Penunjang Pembelajara
n
kemampuan dalam berhubungan sosial.
TAK sosialisasi diindikasikan untuk klien: Simula Demo
si
Yang mengalami Isolasi Sosial/mengurung diri
Yang mengalami kerusakan Interaksi Sosial 1. Meningkatkan Mahasiswa Mahasiswa X
Yang mengalami harga diri rendah pemahaman mampu mampu
dan menggunakan mempraktek
Maksud TAK sosialisasi adalah:
kemampuan komunikasi kan
Klien dapat mengenalkan diri dalam terapeutik pemberian
Klien dapat berkenalan dengan teman satu kelompok memberikan aspek verbal Askep
Klien mampu ngobrol dengan teman satu kelompok asuhan dan non keperawatan
keperawatan verbal gangguan
Klien dapat meyampaikan ide
gangguan jiwa jiwa
Klien mampu mengutarkan masalah pribadi pada orang
2. Meningkatkan Mahasiswa Mahasiswa X
lain.
pemahaman mampu mampu
Klien dapat bekerjasama dalam permainan di TAK
dan menggunakan mempraktek
Klien dapat mengutarakan manfaat mengikuti TAK kemampuan komunikasi kan
Ada 7 sesi dalam TAK Sosialisasi, yaitu: dalam terapeutik pemberian
Sesi I : Introduction memberikan aspek verbal Askep
asuhan dan non Psikososial
Sesi II : Melakukan kenalan dengan anggota kelompok
keperawatan verbal
Sesi III : Ngobrol dengan anggota psikososial jiwa
Sesi IV : Menyampaikan tema pembicaraan
3. Meningkatkan Mahasiswa Mahasiswa X
Sesi V : Menyampaikan dan membicarakan masalah pemahaman mampu mampu
pribadi dengan orang lain dan mengelola mempraktek
Sesi VI : Bekerja sama dalam permainan sosialisasi kemampuan kelompok kan
dalam pasien prosedur
kelompok
memberikan TAK
Sesi VII : Menyampaikan pendapat tentang manfaat intervensi
kegiatan kelompok yang telah dilakukan Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK)

106 xi

Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
BAHASAN DAN RUJUKAN Kegiatan Belajar

No. Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan


Standar Asuhan Pendahuluan TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
Keperawatan Ansietas Kemampuan Akhir yang
dicapai
LAtihan/Trigger Case Ž150 Menit
Prosedur Keterampilan
Intervensi Generalis
Strategi Pelaksanaa PENDAHULUAN
Checklist Penilaian (Tools)
Daftar Pustaka
Standar Asuhan Pendahuluan
Keperawatan Keputusasaan Kemampuan Akhir yang A. Deskripsi Singkat
dicapai Perubahan perilaku kerap sekali dialami oleh pasien gangguan jiwa,
LAtihan/Trigger Case
perubahan menuju maladaptive, tidak wajar, muncul keanehan, tidak
Prosedur Keterampilan
Intervensi Generalis lazim, kesemuanya itu akan menimbulkan distress dan gangguan
Strategi Pelaksanaa dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Oleh karena hal
Checklist Penilaian (Tools)
tersebut, pasien memerlukan adanya sebuah terapi untuk
Daftar Pustaka
3. Standar Asuhan 1. Pendahuluan meringankan atau mengurangi beban tersebut, terapi ini disebut
Keperawatan 2. Kemampuan Akhir yang sebagai Terapi Aktivitas Kelompok, yaitu sebuah terapi aktivitas yang
Ketidakberdayaan dicapai dilakukan secara berkelompok atau bersama-sama.
3. LAtihan/Trigger Case
1. Devinisi
4. Prosedur Keterampilan
a. Intervensi Generalis Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu jenis terapi kelompok
b. Strategi Pelaksanaa di mana sekelompok pasien (5-12 orang) bersama-sama
5. Checklist Penilaian (Tools)
melakukan aktivitas tertentu untuk mengubah perilaku
6. Daftar Pustaka
4. Standar Asuhan 1. Pendahuluan maladaptive menjadi perilaku yang adaptif.
Keperawatan Gangguan Citra 2. Kemampuan Akhir yang 2. Macam TAK (Terapi Aktivitas Kelompok)
Tubuh dicapai Setidaknya terdapat 4 macam TAK:
3. LAtihan/Trigger Case
1. TAK Sosialisasi
4. Prosedur Keterampilan
a. Intervensi Generalis 2. TAK Stimulasi Sensori
b. Strategi Pelaksanaa 3. TAK Stimulasi Persepsi
5. Checklist Penilaian (Tools)
4. TAK Orientasi Realita
6. Daftar Pustaka

xii
105
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
5. Standar Asuhan 1. Pendahuluan
Keperawatan Harga Diri 2. Kemampuan Akhir yang
DAFTAR PUSTAKA Rendah Situasional dicapai
3. LAtihan/Trigger Case
Beck, CM, Rawlins and William, SR. (1996). Mental Health Psychiatric – 4. Prosedur Keterampilan
Cycle Approach. St. Louis : Mosby a. Intervensi Generalis
Co.Fortinash, b. Strategi Pelaksanaa
Herdman, (2012).Diagnosa Keperawatan. (ed Indonesia). Jakarta. EGC. 5. Checklist Penilaian (Tools)
Kelliat, B.A. (2008).Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta. EGC 6. Daftar Pustaka
Kelliat, B.A. (2010).Manajemen Pelayanan Praktik Keperawatan. Jakarta. 6. Standar Asuhan 1. Pendahuluan
EGC Keperawatan Halusinasi 2. Kemampuan Akhir yang
Keliat, B.A., Panjaitan, R. dan Riasmini, M. (2010). Manajemen dicapai
keperawatan jiwa komunitas desa siaga ; CMHN (intermediate course). 3. LAtihan/Trigger Case
Jakarta: EGC 4. Prosedur Keterampilan
a. Intervensi Generalis
Potter, P.P & Perry, A.G. (2005). Fundamental of nursing (6t h Ed). St. b. Strategi Pelaksanaa
Louis Missouri: Mosby. 5. Checklist Penilaian (Tools)
Rawlins, R.P., Williams S.R.Beck, C.K. (1993). Mental Health Psychiatric 6. Daftar Pustaka
Nursing : A Holistic Life Cicle Approach. (3rd ed). St. Louis. Mosby Year 7. Standar Asuhan 1. Pendahuluan
Book Keperawatan Waham 2. Kemampuan Akhir yang
Stuart, G. W. & Laraia, M.T. (2005). Principle and practice of psychiatric dicapai
nursing. (8th ed.). Philadelphia, USA: Mosby, Inc. 3. LAtihan/Trigger Case
4. Prosedur Keterampilan
a. Intervensi Generalis
b. Strategi Pelaksanaa
5. Checklist Penilaian (Tools)
6. Daftar Pustaka
8. Standar Asuhan 1. Pendahuluan
Keperawatan Resiko Perilaku 2. Kemampuan Akhir yang
Kekerasan dicapai
3. LAtihan/Trigger Case
4. Prosedur Keterampilan
a. Intervensi Generalis
b. Strategi Pelaksanaa
5. Checklist Penilaian (Tools)
6. Daftar Pustaka
9. Standar Asuhan 1. Pendahuluan
Keperawatan Harga Diri 2. Kemampuan Akhir yang
Rendah Kronis dicapai

xiii
104

Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
3. LAtihan/Trigger Case b. Tempat 2,5
4. Prosedur Keterampilan
c. Topik 2,5
a. Intervensi Generalis
b. Strategi Pelaksanaa FASE KERJA
5. Checklist Penilaian (Tools) 4. Melakukan tindakan keperawatan sesuai 30
6. Daftar Pustaka dengan kondisi pasien
10. Standar Asuhan 1. Pendahuluan 5. Memberikan reinforcement positif yang 10
Keperawatan Isolasi Sosial 2. Kemampuan Akhir yang realistik
dicapai FASE TERMINASI
3. LAtihan/Trigger Case
Mengevaluasi respon pasien terhadap
4. Prosedur Keterampilan
tindakan:
a. Intervensi Generalis
b. Strategi Pelaksanaa a. Data subyektif. 2,5
5. Checklist Penilaian (Tools) b. Data objektif 2,5
6. Daftar Pustaka 7. Melakukan rencana tindak lanjut 5
11. Standar Asuhan 1. Pendahuluan Melakukan kontrak untuk pertemuan
Keperawatan REsiko Bunuh 2. Kemampuan Akhir yang
berikutnya:
Diri dicapai
3. LAtihan/Trigger Case a. Waktu. 2,5
4. Prosedur Keterampilan b. Tempat. 2,5
a. Intervensi Generalis c. Topik. 2,5
b. Strategi Pelaksanaa SIKAP TERAPEUTIK
5. Checklist Penilaian (Tools)
9. Berhadapan dan mempertahankan kontak 2,5
6. Daftar Pustaka
mata.
12. Standar Asuhan 1. Pendahuluan
Keperawatan Defisit 2. Kemampuan Akhir yang 10.Membungkuk ke arah pasien dengan sikap 2,5
Perawatan Diri dicapai terbuka dan rileks.
3. LAtihan/Trigger Case 11. Mempertahankan jarak terapeutik. 5
4. Prosedur Keterampilan TEKNIK KOMUNIKASI
a. Intervensi Generalis 12. Menggunakan kata- kata yang mudah 2,5
b. Strategi Pelaksanaa dimengerti
5. Checklist Penilaian (Tools)
13. Menggunakan teknik komunikasi yang tepat. 5
6. Daftar Pustaka
13. Terapi aktivitas kelompok 1. Pendahuluan TOTAL NILAI 100
2. Kemampuan Akhir yang
dicapai
3. LAtihan/Trigger Case
4. Prosedur Keterampilan
a. Intervensi Generalis

xiv
103
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
memilih pola koping yang 2. Menjelaskan follow up b. Strategi Pelaksanaa
5. Checklist Penilaian (Tools)
membangun. pasien setelah pulang
6. Daftar Pustaka
Menyarankan klien agar
menggunakan pola koping Daftar Rujukan
yang membangun dalam
aktivitas harian.
Beck, CM, Rawlins and William, SR. (1996). Mental Health
SP IV p
Psychiatric Nursing, A Holistic Life – Cycle Approach. St.
Menyusun paling masa depan Louis : Mosby Co.Fortinash,
yang realistis Herdman, (2012).Diagnosa Keperawatan. (ed Indonesia). Jakarta.
Memilih cara untuk EGC.
memperoleh planing masa Kelliat, B.A. (2008).Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta.
depan yang realistis. EGC
Memotivasi klien untuk Kelliat, B.A. (2010).Manajemen Pelayanan Praktik Keperawatan.
beraktivitas untuk mencapai Jakarta. EGC
masa depan yang realistis. Keliat, B.A., Panjaitan, R. dan Riasmini, M. (2010). Manajemen
keperawatan jiwa komunitas desa siaga ; CMHN (intermediate
course). Jakarta: EGC

CHECK LIST PENILAIAN (TOOLS)


Potter, P.P & Perry, A.G. (2005). Fundamental of nursing (6th Ed).
St. Louis Missouri: Mosby.
ASPEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2
FASE ORIENTASI Rawlins, R.P., Williams S.R.Beck, C.K. (1993). Mental Health
rd
Psychiatric Nursing : A Holistic Life Cicle Approach. (3 ed).
1. Memberikan salam terapeutik :
St. Louis. Mosby Year Book
a. Memberikan salam 2,5
Stuart, G. W. & Laraia, M.T. (2005). Principle and practice of
b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien 2,5 th
psychiatric nursing. (8 ed.). Philadelphia, USA: Mosby, Inc.
c. Memanggil nama panggilan yang disukai 2,5
d. Menyampaikan tujuan interaksi 2,5 Viedebeck, S.L. (2008). Buku ajar keperawatan jiwa. Alih bahasa
oleh Renata Komalasari dan Alfrina Hany. Jakarta: EGC
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini 2,5 Yani, A. S. Hamid. (1998). Buku Saku:Keperawatan Jiwa.Alih
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien 5 Bahasa.Jakarta : EGC
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu 2,5

102 xv

Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
EVALUASI STRATEGI PELAKSANAAN
Klien Family
1. Evaluasi
SP I p SP I k
Jenis Evaluasi Bobot (%) Menyusun perjanjian untuk Mendiskusikan masalah
Kehadiran 10 berobat yang dirasakan keluarga
Partisipasi dan Perhatian Saat Praktikum 20 Mengajarkan cara mengontrol dalam merawat klien.
Pre/Post Test 30 stimulus bunuh diri.
Ujian Praktikum 40 Melatih cara mengontrol
stimulus bunuh diri

Kriteria Penilaian Mendiskusikan benda-benda Menjelaskan pengertian


yang dapat membahayakan RBD, tanda dan gejala,
Nilai Angka Nilai Huruf Nilai Mutu
pasien serta proses terjadinya
81-100 A 4,0
Mendiskusikan cara RBD
71-80 AB 3,5 mengamankan benda-benda Menjelaskan cara merawat
62-70 B 3,0 yang dapat membahayakan klien dengan RBD
55-61 BC 2,5 pasien SP II k
51-54 C 2,0 SP II p Melatih keluarga
41-50 CD 1,5 Mencari hal positif pada klien mempraktekkan cara

31-40 D 1,0 Mendorong pasien merawat pasien dengan


positif RBD
0-30 E 0,0
Memotivasi klien untuk SP III k
Catatan: menghargai hidupnya. Melatih keluarga
Nilai minimal untuk lulus adalah 55 (BC) SP III p melakukan cara merawat
Memilih pola koping yang bisa langsung kepada pasien
digunakan RBD
Menilai strategi koping yang SP IV k
digunakan selam ini. Membantu keluarga
Mencari pola koping yang membuat jadual aktivitas di
membangun. rumah termasuk minum
Memotivasi klien supaya obat (discharge planning)

xvi
101
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Keluarga berperan serta melindungi anggota Kegiatan Belajar
keluarga yang mengancam atau mencoba bunuh diri

Sp I Keluarga : Mendiskusikan cara merawat pasien RBD ANSIETAS


Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam 150 Menit
merawat pasien
Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala risiko bunuh diri, PENDAHULUAN

dan jenis perilaku bunuh diri yang dialami pasien beserta Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan Umum dan Petunjuk Belajar

proses terjadinya Deskripsi Singkat


Menjelaskancara-cara merawat pasien risiko bunuh diri Pengertian
Ansietas merupakan reaksi secara emosi terhadap suatu hal yang
Sp II Keluarga : Melatih cara merawat pasien RBD
dianggap mengancam
a. Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien dengan
Tanda & gejala
risiko bunuh diri
Respon :
Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada
pernafasan cepat dan singkat
pasien risiko bunuh diri tekanan darah meninggi/menurun
Sp III Keluarga : Mendiskusikan bersama keluarga cara jantung berdebar rasa mau pingsan
dan minum obat terengah-engah
a. Me kehilangan nafsu makan
termasuk minum obat (perencanaan pulang) mual/muntah
Menjelaskan kepada keluarga pasien setelah pulang diare
konstipasi
insomnia
sering berkemih
gelisah
wajah pucat
gatal
Respons kognitif:
Fokus pada satu hal saja biasanya yang diperhatikan
saja
Sulit menerima informasi selain dari dirinya (dari luar)
Persepsi semakin sempit

100 1
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Respons perilaku dan emosi: Sp I Pasien : Melatih klien cara mengendalikan diri

-benda yang dapat membahayakan


Kurang koordinasi dan bicara cepat pasien
Menghindar dan menarik diri Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan
Petunjuk Belajar pasien
Langkah-langkah selama skill lab adalah sebagai berikut: Melakukan kontrak treatment

Mahasiswa melakukan discovery learning terkiat standar asuhan Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
keperawatan ansietas Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
Mahasiswa melakukan pre test
Mahasiswa mendapatkan penjelasan dan demonstrasi praktikum
a.
(orientasi, fase kerja, terminasi) oleh instruktur
b.
Mahasiswa mendemonstrasikan kembali skill yang telah diajarkan
Mendorong pasien untuk menhargai diri sebagai individu
Mahasiswa melaksanakan post test
yang berharga
KEMAMPUAN AKHIR YANG DI CAPAI (KOGNITIF,
AFFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR) Sp III Pasien : Bersama klien memilih koping yang konstruktif

Diharapkan setelah melaksanakan skill lab ini, mahasiswa mampu: a.

Mahasiswa mampu memahami konsep ansietas Menilai pola koping yang biasa dilakukan

Mahasiswa dapat memberikan askep pada klien dengan ansietas c.


Menganjurkan pasien menerapkan pola koping konstruktif

LATIHAN / TRIGGER CASE dalam kegiatan harian

Sp IV Pasien : Bersama klien membuat rencana untuk


Seorang wanita berusia 32 tahun dibawa keluarga ke RSI SA poli Penyakit
mencapai masa depan yang realistik
Dalam dengan keluhan : tidak ada nafsu makan, mual, diare, susah tidur,
Membuat rencana masa depan yang realistis bersama
sulit berkonsentrasi. Tekanan Darah = 130/90 mmHg, N = 120 x/menit, S =
pasien
38, RR = 30 x/menit. Gejala ini dialami sejak 3 bulan yang lalu, sesudah
b.
klien post op mastekstomi. Klien sudah bertunangan tetapi sudah tidak
realistis
harmonis lagi sejak dua minggu yang lalu, tunangan klien tidak pernah
Memberi dorongan pasien melakukan kegiatan dalam rangka
datang lagi pada malam minggu, tidak pernah menelepon dan jarang sms.
meraih masa depan yang realistis
Klien khawatir karena merasa usianya sudah sangat terlambat untuk
Pada Keluarga
menikah, apalgi sekarang klien hanya memiliki satu payudara saja. Klien

2 99
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
sangat khawatir, kalau tunangannya meninggalkannya. Klien mudah
LATIHAN / TRIGGER CASE
tersinggung, merasa tidak percaya diri, cepat marah, sering membentak.
Seorang wanita usia 34 tahun, bekerja sebagai ahli gizi di RS X. Sudah
seminggu dirawat di RSJ karena sering mengurung diri di kamar, bahkan PROSEDUR KETERAMPILAN

pernah mencoba melompat dari atap genting rumahnya, yang akhirnya INTERVENSI GENERALIS
oleh keluarga dibawa ke RSJ. Di RSJ klien memiliki seorang teman X. Klien Pasien
selalu mengatakan kepada X, bahwa dia memiliki 3 orang anak yang masih Tujuan:

kecil-kecil, dan menitipkan anaknya kepada X supaya dijaga dan dipelihara Ansietas mampu diketahui oleh klien
mampu melakukan relaksasi atau menata hati dan
bila klien pergi. Klien mengatakan memiliki suami yang sering menikah, dan
pikiran sebagai cara mengatur ansietas
mengatakan kepada X supaya tidak mau bila dinikahi oleh suaminya. Klien
relaksasi mampu dilakukan oleh klient sebagai cara
berpesan bahwa klien memiliki hutang yang banyak dan belum dibayar.
mengatur ansietas seperti yang diajarkan
Klien juga meminta X untuk melunasi hutangnya. Terakhir klien meminta X
Tindakan keperawatan:
mau memaafkan semua kesalahan dan kekurangannya.
Mendialogkan berkaitan dengan ansietas seperti
faktor dari sebabnya, symptom ( gejala)

PROSEDUR KETERAMPILAN dan impactnya


Melatih bagaimana menata hati atau perasaan, dan fisik
INTERVENSI GENERALIS 1. dari proses relaksasi
Pada Pasien SP1: kajian tentang ansietas dan mengajarkan cara
a. : Pasien tetap aman dan selamat merelaksasi
b. : Melindungi pasien menjalin hubungan untuk percaya satu sama lain
Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba Memberikan salam penuh hangat, mempersilahkan
bunuh diri, maka saudara dapat melakukan tindakan berikut: perawat untuk mengenalkan diri, menyebutkan
Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat nama klien sesuai dengan panggilan yang

dipindahkan ketempat yang aman disukainya.


Menerangkan maksud menjalin hubungan :
Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya
mengajarkan dalam mengontrol ansietas agar
pisau, silet, gelas, tali pinggang)
penyembuhan bisa bertahap dengan baik
Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum
Menyepakati dalam keterikatan menentukan waktu,
obatnya, jika pasien mendapatkan obat
tempat dan tema (inform consent)
Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan
Menangani klien ansietas:
melindungi pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri

98 3
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Mampu menilai dan mengungkapkan perasaan mengakhiri kehidupan dan persiapan alat untuk
yang dialami. melaksanakan rencana tersebut. Secara aktif pasien telah
mengenal apa penyebab ansietas memikirkan rencana bunuh diri, namun tidak disertai dengan
memahami dan menyadari akibat ansietas yang percobaan bunuh diri.
dialami Walaupun dalam kondisi ini pasien belum pernah mencoba
Latih relaksasi, dengan: bunuh diri, pengawasan ketat harus dilakukan. Kesempatan
Teknik tarik napas dalam sedikit saja dapat dimanfaatkan pasien untuk melaksanakan
Mengendurkan dan mengerutkan otot-otot rencana bunuh dirinya.
SP2 : evaluasi asesmen ansietas yang sebelumnya,
Percobaan Bunuh Diri
kegunaan relaksasi dan latihan lima jari (hypnosis) dan
Percobaan bunuh diri adalah tindakan pasien mencederai
aktivitas pemenuhan jiwa atau spiritual
atau melukai diri untuk mengakhiri kehidupannya. Pada
1)
kondisi ini, pasien aktif mencoba bunuh diri dengan cara
Memberi sapaan serta memotivasinya
gantung diri, minum racun, memotong urat nadi, atau
Kembali mengkaji ansietas dan kesanggupan
menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi.
mengontrol relaksasi
Petunjuk Belajar
Membuat kontrak: latihan mengontrol ansietas
Langkah-langkah selama skill lab adalah sebagai berikut:
Hypnosis atau bentuk latihan mengontrol kelima jarinya
Mahasiswa melakukan discovery learning terkait standar asuhan
serta melakukan aktivitas pemenuhan jiwa spiritual keperawatan resiko bunuh diri
Mahasiswa melakukan pre test
Keluarga
Mahasiswa mendapatkan penjelasan dan demonstrasi praktikum
Tujuan:
(orientasi, fase kerja, terminasi) oleh instruktur
Bentuk ansietas di tiap anggota keluarganya mampu
Mahasiswa mendemonstrasikan kembali skill yang telah diajarkan
dikenali keluarga
Mahasiswa melaksanakan post test
Keluarga dapat merawat klien (anggota keluarga) dengan
diagnose ansietas
Keluarga dapat memonitor KEMAMPUAN AKHIR YANG DI CAPAI (KOGNITIF,
AFFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR)
Tindak keperawatan pada keluarga
Mendialogkan bagaimana keadaan klien dengan Diharapkan setelah melaksanakan skill lab ini, mahasiswa mampu:
mengetahui : ansietas, proses terjadi, penyebab, gejala Mahasiswa mampu memahami konsep Resiko Bunuh Diri
yang diderita, serta impact dari ansietas Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien
Keluarga diajarkan bagaimana merawat ansietas dengan Resiko Bunuh Diri
Keluarga diajarkan memonitor pasien

4 97
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Kegiatan Belajar SP1 pada keluarga: diskusikan hal terkait pasien dan
cara merawatnya
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
Menjalin hubungan rasa percaya satu sama lain
RESIKO BUNUH DIRI
Memberikan salam hangat, perkenalkan diri
Ž150 Menit Menerangkan maksud dari interaksi dengan :
mendiskusikan apa yang dialami penderita terkait
PENDAHULUAN ansietas dan bagaimana tahapan yang baik dalam
merawat penderita.
Menyepakati terikatnya (inform consent) beberapa
Deskripsi Singkat
pertemuan dengan topic melatih bagaimana langkah
Pengertian
dalam merawat ansietas
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh
pasien untuk mengakhiri kehidupannya. Bantu keluarga memahami ansietas:

Karakteristik Memberikan penjelasan ansietas,proses terjadi,

Berdasarkan besarnya kemungkinan pasien melakukan bunuh penyebab, tanda serta gejala, dan akibsatnya
diri, kita mengenal tiga macam perilaku bunuh diri, yaitu: Menjelaskan cara merawat ansietas pasien:
Isyarat Bunuh Diri bersikap positif misal tidak membebani sesuatu
Isyarat bunuh diri ditunjukkan dengan berperilaku secara tidak pada pasien (stressor), memotivasi untuk
langsung ingin bunuh diri, misalnya dengan mengatakan: melakukan relaksasi seperti yang telah dilatih
“Tolong jaga anak-anak karena saya akan pergi jauh!” atau Ikut sertakan keluarga saat latihan relaksasi pasien
“Segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya.” dan meminta memotivasinya
SP 2 keluarga : memonitoring dan mengevaluasi hasil
Pada kondisi ini pasien mungkin sudah memiliki ide untuk peran keluarga atau pihak orang terdekat dalam merawat
mengakhiri hidupnya, namun tidak disertai dengan ancaman pasien
dan percobaan bunuh diri. Pasien umumnya mengungkapkan Mempertahankan bentuk keyakinan kepada pihak
perasaan seperti rasa bersalah / sedih / marah / putus asa / terdekat yaitu : memberi salam hangat,
tidak berdaya. Pasien juga mengungkapkan hal-hal negatif kondisi pasien dan bagaimana keterlibatan keluarga
tentang diri sendiri yang menggambarkan harga diri rendah dalam merawat
Menyepakati keterikatan kontrak dengan topik training
Ancaman Bunuh Diri
bagaimana merawat yang lain serta monitoring
Ancaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh pasien, berisi
keinginan untuk mati disertai dengan rencana untuk

96 5
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Meminta keluarga mendampingi saat perawat melatih 9. Berhadapan dan mempertahankan kontak 2,5
hipnotis lima jari penderita dan melakukan aktivitas mata.
pemenuhan jiwa spiritual 10.Membungkuk ke arah pasien dengan sikap 2,5
terbuka dan rileks.
Diskusikan pada pihak terdekat tentang monitoring serta
11. Mempertahankan jarak terapeutik. 5
hal yang harus keluarga lakukan terhadap keadaan
TEKNIK KOMUNIKASI
penderita yang perlu ditangani seperti (
12. Menggunakan kata- kata yang mudah 2,5
meningkat, semakin sempit sudut pandangnya, dan tidak dimengerti
mampu menerima informasi,) dan cara merujuk 13. Menggunakan teknik komunikasi yang tepat. 5
penderita TOTAL NILAI 100

DAFTAR PUSTAKA
STRATEGI PELAKSANAAN
Pasien Keluarga
Beck, CM, Rawlins and William, SR. (1996). Mental Health Psychiatric –
SP I p SP Ik Cycle Approach. St. Louis : Mosby
Assesmen ansietas dan latihan diskusi kondisi pasien dan Co.Fortinash,
relaksasi jelaskan cara merawat Herdman, (2012).Diagnosa Keperawatan. (ed Indonesia). Jakarta. EGC.
SP II p SP II k Kelliat, B.A. (2008).Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta. EGC
evaluasi asesmen ansietas, Evaluasi bagaimana peran Kelliat, B.A. (2010).Manajemen Pelayanan Praktik Keperawatan. Jakarta.
kegunaan relaksasi dan latihan keluarga merawat pasien, EGC
hipnotis latihan 5 jari dan kegiatan dan monitoring serta follow- Keliat, B.A., Panjaitan, R. dan Riasmini, M. (2010). Manajemen
keperawatan jiwa komunitas desa siaga ; CMHN (intermediate course).
spiritual up
Jakarta: EGC

Potter, P.P & Perry, A.G. (2005). Fundamental of nursing (6th Ed). St.
CHECK LIST PENILAIAN (TOOLS) Louis Missouri: Mosby.
Rawlins, R.P., Williams S.R.Beck, C.K. (1993). Mental Health Psychiatric
ASPEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2 Nursing : A Holistic Life Cicle Approach. (3rd ed). St. Louis. Mosby Year
Book
FASE ORIENTASI
Stuart, G. W. & Laraia, M.T. (2005). Principle and practice of psychiatric
1. Memberikan salam terapeutik : nursing. (8th ed.). Philadelphia, USA: Mosby, Inc.
1. Memberikan salam 2,5
2. Mengingatkan nama Perawat dan pasien 2,5
3. Memanggil nama panggilan yang disukai 2,5
4. Menyampaikan tujuan interaksi 2,5
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini 2,5

6 95

Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
CHECK LIST PENILAIAN (TOOLS) b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien 5
3. Melakukan kontrak :
ASPEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2 a. Waktu 2,5
FASE ORIENTASI b. Tempat 2,5
1. Memberikan salam terapeutik : c. Topik 2,5
a. Memberikan salam 2,5 FASE KERJA
b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien 2,5 a. Melakukan tindakan keperawatan sesuai 30
c. Memanggil nama panggilan yang disukai 2,5 dengan kondisi pasien
d. Menyampaikan tujuan interaksi 2,5 b. Memberikan reinforcement positif yang 10
2. Melakukan evaluasi dan validasi data : realistik
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini 2,5 FASE TERMINASI
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien 5 1. Mengevaluasi respon pasien terhadap
tindakan:
3. Melakukan kontrak :
1. Data subyektif. 2,5
a. Waktu 2,5
2. Data objektif 2,5
b. Tempat 2,5
2. Melakukan rencana tindak lanjut 5
c. Topik 2,5
Melakukan kontrak untuk pertemuan
FASE KERJA
berikutnya:
4. Melakukan tindakan keperawatan sesuai 30
dengan kondisi pasien a. Waktu. 2,5
5. Memberikan reinforcement positif yang 10 b. Tempat. 2,5
realistik c. Topik. 2,5
FASE TERMINASI SIKAP TERAPEUTIK
Mengevaluasi respon pasien terhadap 1. Berhadapan dan mempertahankan kontak 2,5
tindakan: mata.
a. Data subyektif. 2,5 2. Membungkuk ke arah pasien dengan sikap 2,5
b. Data objektif 2,5 terbuka dan rileks.

7. Melakukan rencana tindak lanjut 5 3. Mempertahankan jarak terapeutik. 5


Melakukan kontrak untuk pertemuan TEKNIK KOMUNIKASI
berikutnya: 1. Menggunakan kata - kata yang mudah 2,5
a. Waktu. 2,5 dimengerti

b. Tempat. 2,5 2. Menggunakan teknik komunikasi yang tepat. 5

c. Topik. 2,5 TOTAL NILAI 100


SIKAP TERAPEUTIK

94 7
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Klien Family
SP I p SP I k
Memfasilitasi mewujudkan Lakukan sharing dengan
DAFTAR PUSTAKA realita. keluarga terkait masalah yang
Lakukan sharing tentang timbul saat merawat klien.
Beck, CM, Rawlins and William, SR. (1996). Mental Health Psychiatric
kebutuhan yang belum Menerangkan devinisi waham,
Nurs – Cycle Approach. St. Louis : Mosby
Co.Fortinash, terpenuhi. proses terjadinya, dan tanda
Herdman, (2012).Diagnosa Keperawatan. (ed Indonesia). Jakarta. EGC. Memfasilitasi klien untuk gejalanya.
Kelliat, B.A. (2008).Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta. EGC
memenuhi kebutuhannya. Menerangkan cara merawat
Kelliat, B.A. (2010).Manajemen Pelayanan Praktik Keperawatan. Jakarta.
Menyarankan klien untuk klien waham.
EGC
Keliat, B.A., Panjaitan, R. dan Riasmini, M. (2010). Manajemen memasukan kedalam jadwal
keperawatan jiwa komunitas desa siaga ; CMHN (intermediate course). SP II k
kegiatan harian.
Jakarta: EGC
Mengajari keluarga untuk
Potter, P.P & Perry, A.G. (2005). Fundamental of nursing (6th Ed). St. SP II p mengaplikasikan cara merawat
Louis Missouri: Mosby. Menilai jadwal kegiatan harian klien waham.
Rawlins, R.P., Williams S.R.Beck, C.K. (1993). Mental Health Psychiatric
Nursing : A Holistic Life Cicle Approach. (3rd ed). St. Louis. Mosby Year klien.
Book Lakukan sharing terkait SP III k
Stuart, G. W. & Laraia, M.T. (2005). Principle and practice of psychiatric kemampuan yang masih dimiliki Mengajari keluarga secara
nursing. (8th ed.). Philadelphia, USA: Mosby, Inc.
klien. lagsung untuk mengaplikasikan
Mengajari kemampuan yang cara merawat klien waham.
masih dimiliki klien.
SP IV k
SP III p Memfasilitasi keluarga dalam
Menilai jadwal aktivitas harian. menyusun jadwal kegiatan
Lakukanlah penkes terkait dirumah seperti minum obat,
minum obat secara teratur. dll. (discharge planning)
Mengarahkan klien untuk 4. Menerangkan cara memfollow
memasukannya kedalam up klien setelah kembali
aktivitas harian. kerumah.

93
8
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Lakukan sharing dengan keluarga terkait kondisi klien Kegiatan Belajar
yang memerlukan rujukan.
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
Ajari cara merawat klien.
KEPUTUSASAAN
Merencanakan dischart planing klien bersama keluarga
Ž150 Menit
STRATEGI PELAKSANAAN
PENDAHULUAN

Deskripsi Singkat
Pengertian
Keputusasaan adalah adanya perasaan terbatas pada individu
atau minimnya alternatif atau pilihan dalam menyelesaikan
masalah yang sedang dihadapi.

Tanda dan Gejala


Perkataan penderita mengenai kondisi segala sisi dari
hidunya yang krisis gairah dan amat terasa kosong hatinya
(”Saya tidak dapat melakukan sesuatu”)
Mimik muka yang murung dan perilaku sering mengeluh
Minimnya bicara bahkan enggan berkomunikasi satu halpun

Memperlihatkan rasa murung, serta afek datar atau miskin


ekspresi.
Adanya isolasi sosial
Minimnya kontak mata secara langsung
Menunjukkan perilaku acuh tak acuh
Terlihat selalu melankolis atau negatif introvert akut
Hilangnya selera makan
Sering tidur
Malas merawat diri
Kurang kooperatif terhadap perawatan

92 9
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Menurunnya perhatian dan keterlibatan dengan orang yang Lakukan sharing terkait kebutuhan psikologi yang belum
bermakna terpenuhi yang bisa berakibat pada rasa cemas, takut,
Kondisi pasca ansietas dan marah.
Kembangkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan
Petunjuk Belajar
Langkah-langkah selama skill lab adalah sebagai berikut:
Lakukan sharing terkait kemampuan positif yang klien
Mahasiswa melakukan discovery learning terkait standar asuhan
miliki.
keperawatan keputusasaan
Fasilitasi klien untuk beraktivitas positif.
Mahasiswa melakukan pre test
Lakukan sharing mengenai obat yang diminum klien.
Mahasiswa mendapatkan penjelasan dan demonstrasi praktikum
Ajari klien cara minum obat yang betul.
(orientasi, fase kerja, terminasi) oleh instruktur
Mahasiswa mendemonstrasikan kembali skill yang telah diajarkan
Terhadap Family
Mahasiswa melaksanakan post test
Maksud :
Keluarga dapat mengenali waham yang diderita klien
KEMAMPUAN AKHIR YANG DI CAPAI (KOGNITIF,
Keluarga dapat membantu klien untuk mewujudkan
AFFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR)
wahamnya.
Diharapkan setelah melaksanakan skill lab ini, mahasiswa mampu: Keluarga dapat mengistikomahkan pengobatan klien.
Mahasiswa mampu mengenali secara utuh basic teori dari keputusasaan Intervensi :
Peserta didik dapat memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan Lakukan sharing dengan keluarga terkait masalah yang
masalah keputusasaan dihadapi keluarga saat merawat klien dirumah.
Lakukan sharing dengan keluarga terkait waham yang
LATIHAN / TRIGGER CASE diderita klien.
Lakukan sharing dengan keluarga, mengenai:
Seorang pria berusia 48 tahun mengalami Diabetes Melitus sudah 10 a)
tahun. Selama 10 tahun itu klien selalu kontrol teratur, tetapi memang mulai Cara memfollow up klien dan kepatuhan menjalani
malas minum obat sejak satu tahun terakhir, karena dari hasil pemeriksaan pengobatan.
laboratorium kadar gula selalu berkisar antara 200-350 mg/dl. Bahkan Suasana lingkungan yang pas buat klien.
bulan kemarin kadar gula darah klien mencapai 450 mg/dl. Klien Lakukan sharing dengan keluarga terkait obat yang
mengatakan sudah tidak ingin berobat lagi, membuang semua diminum klien (nama obat, dosis, efek samping, dan
bahaya jika menghentikannya).

10
91
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
obatnya. Klien tidak mau makan, terlihat sangat murung, menolak interaksi
PROSEDUR KETERAMPILAN dengan orang lain, sedih, menolak ketika anaknya akan membawanya ke
RS untuk kontrol lagi. Klien mengatakan sudah tidak ada harapan dan tidak
TINDAKAN UMUM
Terhadap Klien berguna lagi kehidupannya.

Pelan-pelan klien mampu mengenal realitanya


PROSEDUR KETERAMPILAN
Klien mampu mencukupi kebutuhan dasarnya
INTERVENSI GENERALIS
Klien dapat bersosialisasi dengan orang lain dan
Pada Klien
lingkungan.
Klien bisa menerapkan prinsip 5 benar saat memakai Maksud/
Dapat memahami faktor penyebab dari keputusasaan
obat.
Dapat mengikutsertakan diri didalam kegiatan
Intervensi
Dapat menghadirkan pihak terdekat sebagai sumber
Bina trust
kekuatan
Sebelum mengkaji klien, bina trust terlebih dahulu
Yang dilakukan dalam Keperawatan
supaya klien merasa nyaman ngobrol dengan kita.
Mendialogkan penyebab terjadinya putus asa, dan
Agar trust anda terjalin maka anda harus melakukan hal
penyebab berubahnya pikiran/perasaan/perilaku.
berikut ini:
2)
Menyampaikan salam
menemukan harapan dan makna hidup.
Bersalaman.
Melatih aktivitas yang bisa menghantarkan pada
Menerangkan maksud berkomunikasi
penemuan keinginan dan hakikat hidup.
Menyusun janji, jam, area, tema, setiap berjumpa
dengan klien. SP I : penilaian keputusasaan dan training menanamkan
Fasilitasi mengenal realita sugesti sehingga dapat menemukan keinginan dan
Jangan setuju atau menolak waham klien hakikat hidup.
Yakinkan bahwa klien berada dalam keadaan aman Menjalin trust
Kenali efek waham terhadap aktivtas harian Memberikan salam hangat, melakukan introduce,
Apabila klien selalu saja berwaham, maka memanggil nama klien sesuai yang disukainya.
dengarkanlah jangan membantah dan mendukung. Menerangkan maksud dari menjalin hubungan untuk

Lakukan reinforcement bila klien bisa mengenali melakukan training mengontrol rasa krisis harapan

realita. sebagai bentuk percepatan langkah-langkah dalam


peyembuhan

90 11
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Kesepakatan untuk terikat (inform consent) sebanyak Mahasiswa mendapatkan penjelasan dan demonstrasi praktikum
kurang dari tiga tatap muka, training mengontrol bentuk (orientasi, fase kerja, terminasi) oleh instruktur
krisis harapan Mahasiswa mendemonstrasikan kembali skill yang telah diajarkan
Menangani klien mengetahui rasa keputusasaan: Mahasiswa melaksanakan post test
Menangani klien untuk bisa menilai dan mampu
menjabarkan emosi dari rasa sedih/kesepian/ krisis KEMAMPUAN AKHIR YANG DICAPAI (KOGNITIF,
harapannya. AFFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR)

bisa membantu klien mengetahui faktor faktor dari Diharapkan setelah melaksanakan skill lab ini:
rasa krisis harapan atau keputusasaan Peserta didik dapat memahami konsep Waham
Mendialogkan bagaimana menggolongkan emosi Peserta didik dapat melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan
atau perasaan dan pikiran klien terkait keadaan
Waham
sesungguhnya yang dialaminya
Menangani klien sadar akan perilaku dampak dari
LATIHAN / TRIGGER CASE
rasa krisis harapan atau keputusasaan
Berikan dorongan positif dalam mengutarakan apa Seorang pria berusia 24 tahun, sudah 2 minggu dirawat di RSJD dokter
yang dialaminya untuk mendorong emosi, pola pikir, Amino Gondhohutomo Semarang. Klien seorang pengangguran, sudah
serta pola sikap yang baik
mencoba mencari pekerjaan tetapi tidak pernah mendapatkannya.
Mengajarkan bagaimana mengatur ulang pikiran dengan
Keluarga sudah mengajaknya bergabung menekuni usaha memahat kayu
positive thingking training sebagai bahan kemampuan
menjadi mainan, beberapa waktu klien melakukan, tetapi sudah sejak 3
menilai keinginan dan makna hidup. bulan yang lalu klien berhenti dan selalu menyendiri. Klien mengatakan, dia
SP 2 Penderita : instropeksi dari penilaian akhir bekerja di kapal pesiar dan sudah mengelilingi 5 Benua, sudah menjelajahi
assesmen / penilaian keputusaan, pentingnya positive dunia Eropa dan memiliki beberapa teman kencan dari berbagai negara di
thingking, dan training memulai kegiatan agar luar negeri. Klien mengatakan memiliki mobil Ferrari dan Lamborghini
menciptakan harapan atau keinginan dan hakikat hidup warna biru kesukaannya. Klien mengatakan datang ke RSJ karena
Menjaga bentuk keyakinan diri klien. menyamar, ingin mengetahui kinerja para perawat dan dokter di RSJ untuk
Memberikan sugesti serta mengucap salam hangat selanjutnya menetapkan program karena sebentar lagi klien akan menjadi
Kembali melakukan penilaian bentuk krisis harapan Ketua Partai, yaitu Partai X.
dan bentuk capaian strukturisasi ulang pikiran yang
dilakukan
Kembali melakukan perjanjian terikat yaitu: bagaimana
mensolusikan dari bentuk krisis harapan

12 89
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Segala yang ada dalam diri, keluarga, dan lingkungan
Apakah klien mengulang- ?
didialogkan dari sisi baik
Apakah klien mengalami anxietas? Atau takut terhadap
Mendialogkan bentuk capaian dari sugesti diri
objek?
5)
Apakah klien menyangka ada keanehan pada benda-
Terangkan dan jelaskan bahwa harapan atau keinginan
benda yang berada disekitarnya?
dan hakikat hidup dapat ditumbuhkan dengan melakukan

Apakah klien beranggapan jika dia berada diluar tubuh? kemampuan positif

Apakah klien menyangka sedang menjadi buah bibir dan


Pada Pihak Terdekat/Keluarga
merasa diawasi?
Apakah
Maksud/
dikuasai oleh makhluk lain? Pihak terdekat dapat mengetahui faktor penyebab krisis
Apakah klien menyangka dia mempunyai kekuatan dan harapan yang dialami masing masing individu

kelebihan dibanding orang lain? keluarganya


keperawatan terhadap individu keluarga yang menderita
Anda harus mendengarkan dan memperhatikan semua jawaban
krisis harapan dapat dilalukan oleh pihak terdekat
yang disampaikan oleh klien. Jaga trust dengan klien dengan cara Pihak tedekat dapat mengangkat kembali individu pihak
jangan berdebat, menerima atau menolak apa yang diyakini oleh terdekat yang sedang mengidap krisis harapan
klien. Yang dilakukan/ intervensi dalam proses merawat
Mendialogkan keadaan klien : keputusasaaan, faktor
Diagnosa Keperawatan
masalah, proses terjadi, indikator, serta dampak/impact
Dari perolehan data, maka diagnosa keperawatan yang bisa
Mengajarkan pihak terdekat bagaimana merawat klien
ditegakkan adalah : pengidap krisis harapan
keluarga diajarkan bagaimana melaksanakan tindakan
GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM
ulang.

Petunjuk Belajar SP1 keluarga: keterangan keadaan klien serta bagaimana


Langkah-langkah selama skill lab adalah sebagai berikut: merawatnya
Mahasiswa melakukan discovery learning terkait standar asuhan menjalin trust
keperawatan klien dengan waham Memberikan salam hangat, melakukan introduce
Mahasiswa melakukan pre test

88 13
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Menerangkan maksud dari menjalin hubungan yaitu: Contoh: “Saya tahu..seluruh saudara saya ingin
memberi ulasan krisis harapan klien serta langkah menghancurkan hidup saya karena mereka iri
langkah bagaimana mengatasi penyembuhan. dengan kesuksesan saya”
Ada kesepakatan untuk terikat (inform consent) sebanyak Waham agama
kurang dari tiga tatap muka training bagaimana Klien sangat fanatik dan berlebihan dalam beragama, hal
mengatasi klien dari krisis harapan tersebut diucapkannya berulang kali namun tidak sesuai
Mengajarkan kepada pihak terdekat mengetahui rasa dengan realita yang ada.
krisis harapan pada klien : Contoh: “Kalau saya mau masuk surga saya harus
Menerangkan krisis harapan, faktor masalah, menggunakan pakaian putih setiap hari”
bagaimana tahapnya, indikator, dan dampaknya Waham somatik
Menerangkan bagaimana mengatasi penderita dari Klien sangat menyakini jika bagian tubuhnya sakit atau ada
rasa krisis harapan atau putus asa yaitu: gangguan, hal tersebut diucapkannya berulang kali, akan
menciptakan keinginan atau harapan positif dengan tetapi hal tersebut tidaklah sesuai dengan realita yang ada.
upaya menata ulang pikiran, mendapatkan Contoh:“Saya sakit kanker”, setelah pemeriksaan
keinginan kuat dan hakikat hidup sekaligus laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda
melakukan training pencapaian dalam menurunkan kanker namun pasien terus mengatakan bahwa
hal yang negatif ia terserang kanker.
Pihak terdekat dilibatkan dalam melatih menata Waham nihilistik
ulang pikiran dan bentuk training pencapaian dalam Klien sangat meyakini jika dirinya itu sudah meninggal dunia,
menekan hal yang negatif hal tersebut diucapkan berulang kali, namun tidaklah sesuai
dengan realita yang ada.
SP 2 keluarga: menilai kembali bagaimana peran
Contoh: “Ini kan alam kubur ya, semua yang ada disini
keluarga merawat pasien serta upaya menindaklanjuti.
adalah roh-roh.”
Mengokohkan rasa yakin yakin dari Pihak terdekat dalam
Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat digunakan untuk mengkaji
bentuk memberi salam hangat,
klien dengan gangguan waham :
bagaimana keterlibatan keluarga dalam mengatasi atau
merawat penderita.
Menambah bentuk training sebagai upaya merawat dan
menindaklanjuti penderita dengan melakukan kontrak
ulang

14 87
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Kegiatan Belajar Keluarga dilibatkan saat melatih kemampuan positif
penderita
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN Mengajak diskusi bersama keluarga untuk meninjau
KLIEN DENGAN WAHAM
ulang faktor faktor keadaan penderita seperti muncul ide

Ž150 Menit bunuh diri atau perilaku apatis sehingga perlu ada upaya
merujuk pasien

PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN

Pasien Keluarga
SP I p SP Ik
Penjelasan Singkat Assesmen keputusasaan dan positive Keterangan keadaan
Devinisi : thingking traininguntuk mendapatkan klien serta langkah
Waham adalah keyakinan seseorang terhadap dirinya sendiri hakikat dan harapan hidup. perawatannya
dengan keyakinan yang sangat kuat dan terus menerus sehingga SP II p SP II k
sulit untuk dirubah, namun keyakinan tersebut ternyata salah dan Menilai hasil akhir assesmen krisis Menilai kesimpulan
tidak sesuai dengan realita. harapan, faedah dari positve thingking, dan akhir dari keterlibatan
Ciri-ciri waham : melakukan training kegiatan bagaimana pihak terdekat dalam
Hasil observasi yang dapat kita jumpai dari pasien waham adalah mendorong munculnya hakikat dan mengatasi klient, dan
sebagai berikut : harapan hidup. bagaimana untuk
Waham kebesaran ditindak lanjuti
Klien sangat menyakini jika dia meiliki suatu kharisma atau
kekuatan khusus, hal tersebut diucapkannya berulang kali,
CHECK LIST PENILAIAN (TOOLS)
akan tetapi hal tersebut tidaklah sesuai dengan realita yang
ada.
ASPEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2
Contoh:“Saya ini pejabat di departemen kesehatan FASE ORIENTASI
lho..” atau “Saya punya tambang emas” 4. Memberikan salam terapeutik :
Waham curiga 5. Memberikan salam 2,5
Klien sangat meyakini jika ada seseorang atau kelompok 6. Mengingatkan nama Perawat dan pasien 2,5
tertentu yang berusaha untuk merugikan atau mencelakainya, 7. Memanggil nama panggilan yang disukai 2,5
hal tersebut diucapkan oleh klien berulang kali akan tetapi 8. Menyampaikan tujuan interaksi 2,5
5. Melakukan evaluasi dan validasi data :
tidak sesuai dengan realita yang ada.

86 15
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
c. Menanyakan perasaan pasien hari ini 2,5 Kelliat, B.A. (2008).Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta. EGC
d. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien 5 Kelliat, B.A. (2010).Manajemen Pelayanan Praktik Keperawatan. Jakarta.
6. Melakukan kontrak : EGC
Keliat, B.A., Panjaitan, R. dan Riasmini, M. (2010). Manajemen
d. Waktu 2,5
keperawatan jiwa komunitas desa siaga ; CMHN (intermediate course).
e. Tempat 2,5 Jakarta: EGC
f. Topik 2,5
Potter, P.P & Perry, A.G. (2005). Fundamental of nursing (6th Ed). St.
FASE KERJA
Louis Missouri: Mosby.
c. Melakukan tindakan keperawatan sesuai 30
Rawlins, R.P., Williams S.R.Beck, C.K. (1993). Mental Health Psychiatric
dengan kondisi pasien Nursing : A Holistic Life Cicle Approach. (3rd ed). St. Louis. Mosby Year
d. Memberikan reinforcement positif yang 10 Book
realistik Stuart, G. W. & Laraia, M.T. (2005). Principle and practice of psychiatric
FASE TERMINASI nursing. (8th ed.). Philadelphia, USA: Mosby, Inc.
4. Mengevaluasi respon pasien terhadap
tindakan:
3. Data subyektif. 2,5
4. Data objektif 2,5
5. Melakukan rencana tindak lanjut 5
Melakukan kontrak untuk pertemuan
berikutnya:
d. Waktu. 2,5
e. Tempat. 2,5
f. Topik. 2,5
SIKAP TERAPEUTIK
4. Berhadapan dan mempertahankan kontak 2,5
mata.
5. Membungkuk ke arah pasien dengan sikap 2,5
terbuka dan rileks.
6. Mempertahankan jarak terapeutik. 5
TEKNIK KOMUNIKASI
3. Menggunakan kata- kata yang mudah 2,5
dimengerti
4. Menggunakan teknik komunikasi yang tepat. 5
TOTAL NILAI 100

16
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 85
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
4. Melakukan tindakan keperawatan sesuai 30 DAFTAR PUSTAKA
dengan kondisi pasien
5. Memberikan reinforcement positif yang 10 Beck, CM, Rawlins and William, SR. (1996). Mental Health Psychiatric –
realistik Cycle Approach. St. Louis : Mosby
FASE TERMINASI Co.Fortinash,
Mengevaluasi respon pasien terhadap Herdman, (2012).Diagnosa Keperawatan. (ed Indonesia). Jakarta. EGC.
tindakan: Kelliat, B.A. (2008).Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta. EGC
a. Data subyektif. 2,5 Kelliat, B.A. (2010).Manajemen Pelayanan Praktik Keperawatan. Jakarta.
b. Data objektif 2,5 EGC
Keliat, B.A., Panjaitan, R. dan Riasmini, M. (2010). Manajemen
7. Melakukan rencana tindak lanjut 5
keperawatan jiwa komunitas desa siaga ; CMHN (intermediate course).
Melakukan kontrak untuk pertemuan Jakarta: EGC
berikutnya:
a. Waktu. 2,5 Potter, P.P & Perry, A.G. (2005). Fundamental of nursing (6th Ed). St.
b. Tempat. 2,5 Louis Missouri: Mosby.
Rawlins, R.P., Williams S.R.Beck, C.K. (1993). Mental Health Psychiatric
c. Topik. 2,5 Nursing : A Holistic Life Cicle Approach. (3rd ed). St. Louis. Mosby Year
SIKAP TERAPEUTIK Book
9. Berhadapan dan mempertahankan kontak 2,5 Stuart, G. W. & Laraia, M.T. (2005). Principle and practice of psychiatric
mata. nursing. (8th ed.). Philadelphia, USA: Mosby, Inc.
10.Membungkuk ke arah pasien dengan sikap 2,5
terbuka dan rileks.
11. Mempertahankan jarak terapeutik. 5
TEKNIK KOMUNIKASI
12. Menggunakan kata- kata yang mudah 2,5
dimengerti
13.Menggunakan teknik komunikasi yang tepat. 5
TOTAL NILAI 100

DAFTAR PUSTAKA

Beck, CM, Rawlins and William, SR. (1996). Mental Health Psychiatric –
Cycle Approach. St. Louis : Mosby
Co.Fortinash,
Herdman, (2012).Diagnosa Keperawatan. (ed Indonesia). Jakarta. EGC.

84
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 17
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Kegiatan Belajar kepada pasien mempraktekkan cara SP III k
berkenalan dengan satu orang Melatih keluarga
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
2. Membantu pasien memasukkan melakukan cara
KETIDAKBERDAYAAN
kegiatan berbincang-bincang dengan merawat langsung
orang lain sebagai salah satu kepada pasien sosial
150 Menit
kegiatan harian SP IV k
SP III p 1. Membantu keluarga
PENDAHULUAN 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian membuat jadual
pasien aktivitas di rumah
2. Memberikan kesempatan kepada termasuk minum obat
berkenalan dengan dua orang atau (discharge planning)
Deskripsi Singkat
lebih 2. Menjelaskan follow up
Pengertian 3. Menganjurkan pasien memasukkan pasien setelah pulang
Ketidakberdayaan merupakan persepsi dari hasil usaha dalam jadwal kegiatan harian
seseorang yang tidak ada pengaruh secara berarti (NOC, 2013)
Tanda dan Gejala
Mengungkapkan dirinya tidak produktif CHECK LIST PENILAIAN (TOOLS)

Mungungkapkan dirinya tidak memiliki pengaruh atau


mengendalikan keadaan. ASPEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2
FASE ORIENTASI
Mengungkapkan rasa puas serta frustasi darikegiatan
1. Memberikan salam terapeutik :
sebelumnya.
a. Memberikan salam 2,5
Mengungkapkan keraguan pada penampilan peran.
b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien 2,5
Menyatakan adanya rasa tidak mampu merawat diri.
c. Memanggil nama panggilan yang disukai 2,5
Enggan terlibatsaat diberi kesempatan dalam kegiatan d. Menyampaikan tujuan interaksi 2,5
musyawarah 2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
Memilih tidak mengambil kesempatan untuk bergabung dalam a. Menanyakan perasaan pasien hari ini 2,5
pemilihan keputusan. b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien 5
Memilih tidak mengutarakan rasa yang sebenarnya. 3. Melakukan kontrak :
Punya sifat menggantungkan orang lain yang hal ini a. Waktu 2,5
berdampak iritabilitas, ketidaksukaan, marah dan rasa b. Tempat 2,5
c. Topik 2,5
bersalah
FASE KERJA
perkataan serta gerakannya lambat

18 83
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Jelaskan mengenai isolasi sosial dan dampaknya Afek lemas gundah
Jelaskan tentang penyebab isolasi sosial Adanya rasa tidak peduli dan sedikit terlibat aktivitas
Diskusikan cara merawat klien Gairah makan buruk
Bina trust dengan cara sikap peduli dan tidak ingkar Cenderung penyendiri
janji
Petunjuk Belajar
Berikan semangat dan motivasi kepada klien
Langkah-langkah selama skill lab adalah sebagai berikut:
melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang
Mahasiswa melakukan discovery learning terkiat standar asuhan
lain (tidak mencela kondisi klien dan memberikan
keperawatan ketidakberdayaan
pujian yang wajar)
Mahasiswa melakukan pre test
Praktekkan cara merawat klien dengan isolasi sosial
Mahasiswa mendapatkan penjelasan dan demonstrasi praktikum
Bantu keluarga mempraktekkan cara merawat klien
Buat rencana pulang klien bersama keluarga (orientasi, fase kerja, terminasi) oleh instruktur
Mahasiswa mendemonstrasikan kembali skill yang telah diajarkan
B. STRATEGI PELAKSANAAN Mahasiswa melaksanakan post test
Pasien Keluarga
SP I p SP I k
1. 1. Mendiskusikan KEMAMPUAN AKHIR YANG DI CAPAI (KOGNITIF,
sosial pasien masalah yang AFFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR)
2. Berdiskusi dengan pasien tentang dirasakan keluarga
keuntungan berinteraksi dengan dalam merawat pasien
Diharapkan setelah melaksanakan skill lab ini, mahasiswa mampu:
orang lain 2. Menjelaskan
3. Berdiskusi dengan pasien tentang pengertian isolasi Mahasiswa mampu memahami konsep ketidakberdayaan
kerugian tidak berinteraksi dengan sosial, tanda dan Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan dengan
orang lain gejala, serta proses ketidakberdayaan
4. Mengajarkan pasien cara berkenalan terjadinya isolasi sosial
dengan satu orang 3. Menjelaskan cara
5. Menganjurkan pasien memasukkan merawat pasien LATIHAN / TRIGGER CASE
kegiatan latihan berbincang-bincang dengan isolasi sosial
dengan orang lain dalam kegiatan SP II k Seorang wanita berusia 63 tahun menderita Ca Kolon. Sudah selama 2
harian Melatih keluarga tahun klien menderita sakit dan selalu menjalani pengobatan. Baik itu
SP II p mempraktekkan cara
pengobatan medis sampai pengobatan alternatif sampai ke luar pulau.
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian merawat pasien
pasienMemberikan kesempatan dengan isolasi sosial Terakhir dikaji klien mengatakan sakit di bagian pinggang belakang, tidak
bisa bangun, semua ADL dibantu di atas tempat tidur. Klien selalu

82 19
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
menangis dan mengatakan tidak akan bisa sembuh. Klien memiliki Bantu berinteraksi dengan orang lain secara
pandangan negatif bahwa semua upaya yang dilakukan keluarganya bertahap
adalah sia sia. Klien mengungkapkan rasa ketidakyakinan kepada Berkenalan dengan satu orang
siapapun yang berusaha membantu menyembuhkan sakitnya. Klien Diskusikan cara berkenalan: menyebutkan
mengungkapkan rasa tidak berdaya mengerjakan apapun, nama lengkap, nama panggilan, hobi dan
ketidakpercayaan diri melakukan dan diupayakan untuk kesembuhannya. alamat.
Klien sedih, marah dan menangis menghadapi keadaan apa yang Beri kesempatan mempraktekkan, lakukan di

dideritanya. hadapan perawat.


Bantu berinteraksi dengan 1 orang (perawat,
teman, atau keluarga).
PROSEDUR KETERAMPILAN Berikan reward positif setiap kemajuan
interaksi yang dilakukan klien.
INTERVENSI GENERALIS
eterampilan sosial
Klien
klien yang dilakukan dalam hubungan
interpersonal.
Klien dapat menjalin ikatan untuk saling percaya
Berkenalan dengan 2 orang atau lebih.
Klient dapat mencurahkan dan mengenali emosinya
Bantu klien berinteraksi dengan 2 orang/ lebih
Pasien mampu mengubah bentuk pikiran dari
(perawat, teman, atau keluarga).
pengetahuan yang buruk
Berikan reward positif setiap kemajuan
Pasien turut terlibat dalam pemilihan keputusan terkait
interaksi.
dengan perawatannya sendiri
puan/keterampilan sosial
Pasien dapat secara aktif terdorong menuju capaian
klien yang dilakukan dalam hubungan
yang sesungguhnya.
interpersonal.
Kesiagaan dalam proses merawat
Berinteraksi dalam kelompok
SP1: Penilaian/Assesmen ketidaksanggupan serta
Membantu klien untuk ikut TAK Sosialisasi
melakukan training positive thingking
menjalin ikatan untuk bisa percaya satu sama lain
Pada Keluarga
Memberikan sapa dengan salam hangat, melakukan
a.
introduce, memanggil klien sesuai nama disukainya
Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat klien

20 81
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Berinteraksi dengan individu lain dengan bertahap Menberitahukan maksud dari menjalin hubungan
untuk memberi latihan mengatur rasa
Bina trust ketidakberdayaan supaya tahap penyembuhan
Salam setiap kali berinteraksi dengan klien semakin baik
Sapa klien
Mengadakan latihan pengendalian ketidakberdayaan
Kenalan
dengan menyepakati kontrak (inform consert) selama
Kenalkan nama perawat dan nama panggilan, serta
dua kali pertemuan
tanyakan nama dan nama panggilan klien
Upaya membantu pasien mengenal ketidakberdayaan:
Menanyakan perasaan dan keluhan klien
Adanya upaya mengarahkan pasien dalam menilai
Buat kontrak waktu tempat dan topik
dan mencurahkan perasaannya.
Apa yang akan perawat lakukan, sampaikan tujuan,
membantu pasien untuk mengenali penyebab dari
berapa lama dan di mana tempatnya
ketidakberdayaan.
Bersikap empati pada klien
Berperilaku jujur dan menepati janji upaya menyadarkan pasien dari sikap perilaku

Perhatikan dan penuhi kebutuhan dasar klien ketidakberdayaan

B Upaya membantu pasien mencurahkan


yang dilakukan perasaannya dan menilai posisi keadaan hidupnya
Tanyakan tentang kebiasaan berinteraksi dengan yang belum mampu mengendalikan kemampuannya
orang lain
Tanyakan penyebab tidak ingin berinteraksi dengan Bantu pasien agar bisa menilai faktor apa saja yang
orang lain mempengaruhi rasa ketidakberdayaan
B Mengajak untuk diskusi tanpa meminta pasien untuk
kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
menyimpulkan masalah yang sedang dihadapinya
B

berhubungan dengan orang lain


Upaya membimbing atau mengarahkan setelah
B mengetahui hal negatif yang ada pada pikirannya
berinteraksi dengan orang lain
Upaya membantu menumbuhkan pemikiran yang
Diskusikan kerugian mengurung diri dan tidak positif
bergaul dengan orang lain Menilai kembali bagaimana standar persepsi,logika
J
dan kesimpulan yang dilakukan pasien

klien

80 21
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Menilai bagaimana pendapat pasien yang tidak bisa
KEMAMPUAN AKHIR YANG DICAPAI (KOGNITIF,
diterima dengan akal dan pandangan pasien yang AFFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR)
tidak tepat.
Mengajak untuk terus mendorong munculnya keinginan Diharapkan setelah melaksanakan skill lab ini, mahasiswa mampu:
secara baik dan positif memahami konsep Isolasi sosial
memberikan askep isolasi sosial
SP2: menilai kesimpulan akhir asesmen
ketidaksanggupan atau rendah diri, faedah
LATIHAN / TRIGGER CASE
menumbuhkembangkan positifnya harapan dan
melakukan training dalam mengatur ketidakberdayaan
Klien Nn. R. 26 tahun, sudah empat minggu tinggal di RSJD Dokter Amino
atau rendah diri
Gondho Hutomo Semarang, selama itu klien tidak pernah bergabung
Menjaga bentuk keyakinan dalam diri klien
dengan teman lain dalam satu bangsal, klien hanya mengenal 1 perawat
Memberikan sapaan dengan salam hangat dan
yaitu perawat Nunung. Sebulan yang lalu klien dibawa oleh keluarga ke
mendukungnya dengan ucapan positif
Rumah Sakit Jiwa karena selalu mengurung diri di kamar, tidak mau
Menilai ulang secara menyeluruh dari
ketidaksanggupan dan potensi mengembangkan kadang tersenyum

pikiran positif sendiri, bicara komat-kamit, menangis. Klien mengalami hal ini setelah

Berlatih mengatur rasa ketidakberdayaan dengan ditinggal menikah oleh kekasihnya, klien merasa sedih dan putus asa, tidak

melakukan kontrak ulang ada harapan. Klien adalah anak terakhir dari empat bersaudara, klien

Upaya membantu pasien menilai keadaan hidup yang seorang yang tertutup dan pendiam, tidak mempunyai teman dekat baik di

bisa dikontrolnya. Beri motivasi untuk mengembangkan rumah maupun ketika sekolah. Klien tidak dekat dengan orang tua maupun
saudara-saudaranya. Klien tidak pernah mau bercerita tentang masalahnya
sikap positif dan mengajaknya berlatih bagaimana
kepada siapa pun, sejak dulu.
mengatur rasa ketidakberdayaan. Sebagai contoh pasien
tetap bisa menjalankan peran sebagai ibu disaat kondisi
sakit.
PROSEDUR KETERAMPILAN

Pihak Terdekat INTERVENSI GENERALIS

a. Maksud/Tujuan: Pada Pasien

Pihak Terdekat bisa memahami faktor penyebab a. klien mampu :


Membina trust
ketidakberdayaan yang ada pada individu keluarga
Mengenali penyebab dari isolasi sosial

22 79
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Apakah anda memiliki teman dekat? siapakah teman dekat 2) Pihak terdekat dapat mengatasi kondisi
itu? ketidakberdayaan yang dialami oleh anggota
Bila tidak memilik, sebabnya ? keluarganya
Apa yang diinginkan dari orang-orang di sekitarnya? mampu meninjau kembali yang dilakukan keluarga
Adakah rasa tidak aman? terkait pengidap ketidaksanggupan yang dialami anggota
Hambatan apa yang diraskan dalam menjalin harmonisasi keluarganya
(hubungan) dengan indivisu lain?
Apakah anda merasakan berlalunya waktu yang terlalu lama? yang dilakukan terhadap pihak terdekat
Mengajak untuk menggali bagaimana keadaan ketidak
Pernahkah anda ragu dalam melanjutkan kehidupan? berdayaaan ,penyebab, poses terjadi, tanda dan gejala,
Karakteristik perilaku yang dapat diobservasi (data objektif): akibat yang diderita pasien
Klien tak mempunyai sahabat/ teman dekat. Mengajak keluarga untuk berlatih bagaimana merawat
Perilaku isolasi sosisal. penderita ketidakberdayaan
Komunikasi kurang. Mengajak keluarga untuk berlatih menindaklanjuti
Kesulitan berinteraksi dengan lingkungannya
kondisi.
Menghindari individu lain
Nyaman dengan pola pikirnya sendiri. SP1 pihak yang teribat: keterangan keadaan klien serta
Kontak mata tidak mendukung. bagaimana mengatasinya
afek tumpul, sedih. Menjalin untuk menumbuhkan rasa yakin satu sama lain
Petunjuk Belajar
Memberi sapa dalam bentuk salam hangat,
Langkah-langkah selama skill lab adalah sebagai berikut: mengajak untuk berkenalan
Mahasiswa melakukan discovery learning terkait standar askep
Memberitahukan maksud tujuan interaksi dengan
isolasi sosial
memberitahukan ketidaksanggupan penderita dan
Mahasiswa melakukan pre test
bagaimana upaya merawat agar lebih membaik
Mahasiswa mendapatkan penjelasan dan demonstrasi praktikum
Mengajak untuk berlatih bagaimana cara merawat
(orientasi, fase kerja, terminasi) oleh instruktur
ketidakberdayaan penderita dengan melakukan kontrak
Mahasiswa mendemonstrasikan kembali skill yang telah diajarkan
dua kali pertemuan.
Mahasiswa melaksanakan post test
Keluarga diajarkan untuk bisa mengenali
ketidakberdayaan atau rendah diri:

78 23
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Menguraikan bagaimana ansietas, faktor masalah, Kegiatan Belajar
bagaimanya terjadinya ,indikator, serta dampaknya STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
Menjabarkan bagaimana upaya dalam merawat KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
ketidakberdayaan penderita dengan jalan
Ž150 Menit
mengembangkan dorongan sugesti positif bahwa
penderita mampu mengendalikan keadaan dan
PENDAHULUAN
memberikan dorongan untuk berpikir positif yang
sebelumnya dilatih oleh perawat.
Deskripsi Singkat
Keluarga dilibatkan saat melakukan latihan mendorong
Pengertian
memiliki sifat positif dalam pola pikir
Isolasi sosial yaitu kondisi seseorang yang kemampuannya
SP 2 pihak terdekat: menilai kesimpulan akhir terlibatnya
menurun atau tidak mampu berinteraksi dengan orang lain. Pasien
keluarga mengatasi klien, bagaimana bentuk training
gagal melakukan interaksi karena berpikiran buruk atau
dalam mengatur ketidakberdayaan serta
mengancam. Merasa tidak diterima, ditolak, merasa sepi dan
menindaklanjutinya
adanya ketidakmampuan dalam menjalin interaksi yang
Berusaha untuk mengokohkan bentuk yakin terhadap
bermakna.
keluarga melalui cara memberi sapa salam hangat, Karakteristik
Karakteristik secara subjektif berdasarkan wawancara :
merawat klien dan menjaga keadaan klien
Menceritakan rasa sepi atau penolakan.
mengajak untuk menambah bentuk training bagaimana
Menyampaikan rasa tidak aman ketika bersama individu lain.
mengatasi juga menindaklanjutinya dengan melakukan
Menyatakan tidak berartinya hubungan dengan orang lain.
kontrak ulang
Berperasaan waktu bergerak lambat dan membosankan.
Keluarga dilibatkan saat penderita melakukan latihan
Kurang berkonsentrasi dalam membuat keputusan.
mengatur rasa ketidakberdayaan
Berperasaan tidak berguna.
Mengajak diskusi, menindaklanjuti bersama keluarga
Merasa kehidupan kurang bahkan tak berlangsung dengan
terkait penderita yang disarankan serta diupayakan agar baik.
bisa dirujuk Contoh pertanyaan wawancara untuk data subjektif
(Pasien=anda):
Bagaimana menurut anda mengenai keluarga dan tetangga
di sekitarnya?

24 77
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
13.Menggunakan teknik komunikasi yang tepat. 5 B. STRATEGI PELAKSANAAN

TOTAL NILAI 100 Pasien Keluarga


SP I p SP Ik
Assesmen ketidakberdayaan dan Penjelasan kondisi pasien
latihan berpikir positif dan cara merawat
DAFTAR PUSTAKA
SP II p SP II k
Beck, CM, Rawlins and William, SR. (1996). Mental Health Psychiatric – Evaluasi asesmen ketidak Menilai kesimpulan akhir
Cycle Approach. St. Louis : Mosby
berdayaan, kegunaan keterlibatan pihak terdekat
Co.Fortinash,
Herdman, (2012).Diagnosa Keperawatan. (ed Indonesia). Jakarta. EGC. pengembangan harapan yang positif bagaimana bentuk training
Kelliat, B.A. (2008).Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta. EGC serta latihan dalam kontrol perasaan dalam mengatur perasaan
Kelliat, B.A. (2010).Manajemen Pelayanan Praktik Keperawatan. Jakarta. ketidak berdayaan ketidak berdayaan serta
EGC
menindaklanjutinya
Keliat, B.A., Panjaitan, R. dan Riasmini, M. (2010). Manajemen
keperawatan jiwa komunitas desa siaga ; CMHN (intermediate course).
Jakarta: EGC

Potter, P.P & Perry, A.G. (2005). Fundamental of nursing (6th Ed). St. CHECK LIST PENILAIAN (TOOLS)
Louis Missouri: Mosby.
Rawlins, R.P., Williams S.R.Beck, C.K. (1993). Mental Health Psychiatric
ASPEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2
Nursing : A Holistic Life Cicle Approach. (3rd ed). St. Louis. Mosby Year
Book FASE ORIENTASI
Stuart, G. W. & Laraia, M.T. (2005). Principle and practice of psychiatric 1. Memberikan salam terapeutik :
nursing. (8th ed.). Philadelphia, USA: Mosby, Inc. a. Memberikan salam 2,5
b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien 2,5
c. Memanggil nama panggilan yang disukai 2,5
d. Menyampaikan tujuan interaksi 2,5
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini 2,5
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien 5
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu 2,5
b. Tempat 2,5
c. Topik 2,5
FASE KERJA

25
76 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
4. Melakukan tindakan keperawatan sesuai 30 c. Memanggil nama panggilan yang disukai 2,5
dengan kondisi pasien d. Menyampaikan tujuan interaksi 2,5
5. Memberikan reinforcement positif yang 10 2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
realistik a. Menanyakan perasaan pasien hari ini 2,5
FASE TERMINASI
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien 5
Mengevaluasi respon pasien terhadap
3. Melakukan kontrak :
tindakan:
a. Waktu 2,5
a. Data subyektif. 2,5
b. Tempat 2,5
b. Data objektif 2,5
c. Topik 2,5
7. Melakukan rencana tindak lanjut 5
Melakukan kontrak untuk pertemuan FASE KERJA
Melakukan tindakan keperawatan sesuai 30
berikutnya:
dengan kondisi pasien
a. Waktu. 2,5
Memberikan reinforcement positif yang 10
b. Tempat. 2,5 realistik
c. Topik. 2,5
FASE TERMINASI
SIKAP TERAPEUTIK Mengevaluasi respon pasien terhadap
9. Berhadapan dan mempertahankan kontak 2,5 tindakan:
mata. a. Data subyektif. 2,5
10.Membungkuk ke arah pasien dengan sikap 2,5 b. Data objektif 2,5
terbuka dan rileks.
5
7. Melakukan rencana tindak lanjut
11. Mempertahankan jarak terapeutik. 5
Melakukan kontrak untuk pertemuan
TEKNIK KOMUNIKASI berikutnya:
12. Menggunakan kata- kata yang mudah 2,5 a. Waktu. 2,5
dimengerti
b. Tempat. 2,5
13.Menggunakan teknik komunikasi yang tepat. 5
c. Topik. 2,5
TOTAL NILAI 100 SIKAP TERAPEUTIK
Berhadapan dan mempertahankan kontak 2,5
mata.
Membungkuk ke arah pasien dengan sikap 2,5
DAFTAR PUSTAKA
terbuka dan rileks.
11. Mempertahankan jarak terapeutik. 5
Beck, CM, Rawlins and William, SR. (1996). Mental Health Psychiatric –
Cycle Approach. St. Louis : Mosby TEKNIK KOMUNIKASI
Co.Fortinash, Menggunakan kata- kata yang mudah 2,5
Herdman, (2012).Diagnosa Keperawatan. (ed Indonesia). Jakarta. EGC. dimengerti

26 75
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Melatih pasien mengendalikan keluarga Kelliat, B.A. (2008).Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta. EGC
halusinasi dengan cara bercakap- mempraktekkan cara Kelliat, B.A. (2010).Manajemen Pelayanan Praktik Keperawatan. Jakarta.
cakap dengan orang lain merawat pasien EGC
Keliat, B.A., Panjaitan, R. dan Riasmini, M. (2010). Manajemen
Menganjurkan pasien memasukkan
SP IV k keperawatan jiwa komunitas desa siaga ; CMHN (intermediate course).
dalam jadwal kegiatan harian Jakarta: EGC
Fasilitasi keluraga
SP III p
menyusun jadwal Potter, P.P & Perry, A.G. (2005). Fundamental of nursing (6th Ed). St.
Mengevaluasi kemampuan pasien
kegiatan drumah untuk Louis Missouri: Mosby.
mengontrol halusinasi yaitu dengan Rawlins, R.P., Williams S.R.Beck, C.K. (1993). Mental Health Psychiatric
klien dan obat
cara menghardik, dan ngobrol Nursing : A Holistic Life Cicle Approach. (3rd ed). St. Louis. Mosby Year
(discharge planning) Book
Melatih pasien mengendalikan halusinasi
Jelaskan tindak lanjut Stuart, G. W. & Laraia, M.T. (2005). Principle and practice of psychiatric
dengan melakukan kegiatan nursing. (8th ed.). Philadelphia, USA: Mosby, Inc.
memotivasi pasien memasukkan dalam setelah pasien pulang

jadwal harian
SP IV p
Mengevaluasi kemampuan pasien
mengontrol halusinasi yaitu dengan
cara menghardik, dan ngobrol serta
kegiatan teratur.
Memberikan pendkes tentang minum
obat secara teratur
Memotivasi pasien memasukkan dalam
jadwal harian

CHECK LIST PENILAIAN (TOOLS)

ASPEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2


FASE ORIENTASI
1. Memberikan salam terapeutik :
a. Memberikan salam 2,5
b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien 2,5

74 27
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Kegiatan Belajar

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN permasalahan keluarga dalam memberikan


perawatan pada pasien.
GANGGUAN CITRA TUBUH
Berikan pendidikan kesehatan mengenai halusinasi

Ž150 Menit (pengertian, jenis, tanda, gejala, proses).


Dukung keluarga untuk mempraktekkan cara merawat
pasien,
PENDAHULUAN Susun discharge planning.

STRATEGI PELAKSANAAN
Deskripsi Singkat
Pasien Keluarga
Pengertian
SP I p SP I k
Citra tubuh adalahsalah satu bagian konsep diri yang mana
Mendiskusikan jenis halusinasi pasien
dipengaruhi oleh perkembangan Selain itu, citra Mendiskusikan isi halusinasi pasien permasalahan yang
tubuh merupakan kumpulan dari sikap individu, disadari ataupun Mendiskusikan waktu halusinasi pasien dialami keluarga saat
tidak disadari terhadap tubuhnya, termasuk didalamnya persepsi Mendiskusikan frekuensi halusinasi merawat pasien
seseorang mengenai masa lalu dan masa sekarang, serta pasien halusinasi
perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan dan potensi. Mendiskusikan situasi yang Jelaskan hal terkait
Gangguan citra tubuh merupakan persepsi ketidakpuasan akan menimbulkan halusinasi
perubahan tubuh karena tidak seperti keinginanan oleh individu Mendiskusikan respons pasien sebab, simtomps dan
yang bersangkutan. terhadap halusinasi akibat yang
Melatih pasien mengontrol halusinasi: ditimbulkan serta jenis)
Tanda dan gejala menghardik halusinasi Jelaskan bagaimana
Jika kita observasi, maka akan didapatkan tanda & gejala sebagai Memotivasi pasien memasukkan cara merawat pasien
berikut : menontrol dengan menghardik pada halusinasi
Adanya bagian tubuh yang hilang jadwal harian SP II k
Adanya bentuk tubuh yang berubah SP II p Latih keluarga praktek
Klien menyembunyikan tubuh yang bermasalah Mengevaluasi kemampuan pasien
merawat pasien
Klien menghindari untuk melihat bagian tubuhnya dalam mengontrol halusinasi dengan
SP III k
Klien menghindari untuk menyentuh bagian tubuhnya menghardik
Latih secara langsung
Adanya penurunan pada aktivitas social klien.

28 73
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Latih pasien mengontrol halusinasi: Adapun data yang didapatkan perawat saat melakukan
Menghardik wawancara dengan klien adalah :
Jelaskan, peragakan, minta pasien memperagakan a. Adanya penolakan klien terhadap perubahan anggota
ulang, pantau pelaksanaannya dan kuatkan perilaku tubuhnya.
pasien. b. Klien mengungkapkan hal negatif tentang ketidak berfungsian
Berbincang-bincang anggota tubuhnya.
Cara kedua adalah dengan berbincang-bincang. Klien memiliki perasaaan tidak berdaya, putus asa, dan tidak
Rasional : klien terdistraksi; perhatian mengarah berharga.
pada percakapan yang dilakukan. Klien tidak mau berkomunikasi dengan yang lain.
Aktivitas yang terjadwal Klien menuntut anggota tubuh yang tidak berfungsi.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah Klien menyatakan kehilangan fungsi anggota tubuhnya
menyibukkan diri dengan kegiatan yang teratur. secara terus menerus.
Jelaskan pentingnya aktivitas yang teratur pada Klien merasa ada yang beda dengan anggota tubuhnya.

pasien, diskusikan aktivitas harian, latih pasien Petunjuk Belajar


berkegiatan, buat jadwal aktivitas harian, pantau Langkah-langkah selama skill lab adalah sebagai berikut:
pelaksanaan kegiatan, kuatkan pasien dan berikan Mahasiswa melakukan discovery learning terkait standar asuhan
reward positif. keperawatan gangguan citra tubuh
Dukung penggunakan obat teratur Mahasiswa melakukan pre test
Gunakan obat teratur sesuai dengan dosis terapi. Mahasiswa mendapatkan penjelasan dan demonstrasi praktikum
Jelaskan pentingnya pengobatan pasien gangguan (orientasi, fase kerja, terminasi) oleh instruktur
jiwa, akibat jika pasien putus pada obat, bagaimana Mahasiswa mendemonstrasikan kembali skill yang telah diajarkan
mendapat obat, minum obat sesuai prinsip 5 benar Mahasiswa melaksanakan post test
(benar pasien, benar cara, benar obat, benar dosis,
benar waktu)
KEMAMPUAN AKHIR YANG DI CAPAI (KOGNITIF,
Terapi Aktivitas Kelompok : Stimulasi Persepsi,
AFFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR)
halusinasi
Diharapkan setelah melaksanakan skill lab ini, mahasiswa mampu:
Pada Keluarga 1. Peserta didik dapat memahami masalah gangguan pada citra tubuh.

a. untuk keluarga : Peserta didik dapat memberikan nursing care pada klien dengan
Keluarga mampu merawat pasien dan menjadi sistem masalah gangguan citra tubuh.
pendukung yang efektif.

72 29
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Memberikan asuhan keperawatan pada klien sesuai kondisinya
LATIHAN / TRIGGER CASE

LATIHAN / TRIGGER CASE


Seorang anak lelaki usia 18 tahun baru saja mengalami KLL dan
menyebabkan satu kakinya tidak bisa digerakkan karena mengalami
Nn.Yeni usia 23 tahun, memiliki kebiasaan menyendiri, menutup diri tidak
fraktur. Setelah dilakukan operasi pemasangan pen, klien terlihat sudah
mau bergaul dengan orang lain. Pada 2 minggu yang lalu ibu klien
mampu berjalan menggunakan2 buah kruk sebagai alat bantu. Klien
meninggal dunia karena sakit, sementara sejak kecil ayahnya juga sudah
meninggal. Sepeninggal ibunya Nn.Yeni selalu mengurung diri di kamar
tetapi karena sakitnya klien tidak masuk kuliah dengan alasan malu dan
tidak mau makan, mandi dan berhias diri. Selama ini Nn.Yeni sangat dekat
tidak ingin teman-temannya mengucilkannya. Terakhir dikaji klien
mengatakan kekhawatiran dan ketidakpuasan terhadap kondisinya, klien dengan ibunya karena hanya tinggal berdua. Nn.Yeni mengatakan sering

selalu berpikir apakah nantinya klien bisa sembuh, bisa normal kembali, melihat ibunya datang dan akan menjemputnya untuk tinggal di syurga.

apakah kakinya tidak akan kecil sebelah, pendek sebelah. Klien Setiap melihat dan mendengar suara ibunya Nn.Yeni berteriak-teriak

mengatakan benci dengan kaki kirinya yang cacat. memukul badannya karena mau ikut tetapi dia jengkel mengapa ibunya
meninggalkannya.

PROSEDUR KETERAMPILAN

TINDAKAN SECARA UMUM PROSEDUR KETERAMPILAN


Terhadap Klien.
Goal :
INTERVENSI GENERALIS
Klien mampu mengetahui citra tubuhnya.
Pada Pasien
Klien mampu mengenal aspek positif pada dirinya.
a.
Klien mampu mengenal trik-trik guna meningkatkan citra
mengenali halusinasi yang dialamiya.
tubuhnya.
Dapat mengontrol halusinasinya
Klien mampu melaksanakan trik-trik guna meningkatkan
Menjalankan program terapi dengan maksimal.
citra tubuhnya.
intervensi
Klien mampu berkomunikasi bersama individu lain tanpa
Bantu klien mengenal halusinasi.
adanya gangguan.
Diskusikan tentang isi halusinasi (dilihat/didengar), waktu
Intervensi keperawatan
Penilaian gangguan citra tubuh, pasrah dengan keadaan halusinasi terjadi, frekuensi halusinasi, kondisi saat
terjadi dan bagaaimana perasaan pasien saat
tubuhnya.
mengalami.

30 71
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Raba : berpersepsi nyeri atau tidaknyaman tanpa stimulus Evaluasi asesmen gangguan citra tubuh, faidah memiliki
nyata. harapan positif dan belajar mengendalikan rasa tidak
Penghidu : mencium bau yang tidak menyenangkan. berdaya.
SP 1 Klien : penilaian masalah citra tubuh dan pasrah
Faktor yang berhubungan :
dengan keadaan tubuh.
Rangsang lingkungan berlebih atau kurang.
Bangun Trust
Kondisi stress psikis
Ucapkanlah salam therapeutik
Perubahan respon sensori, transmisi atau integrasi
Menerangkan maksud berinteraksi: mengajarkan
Data utama : cara menangani masalah ketidakberdayaan supaya
Halusinasi yang sesuai karakteristik jenis klien cepat sembuh.
Berkurangnya konsentrasi Menyusun perjanjian (inform consent) misalnya jumlah
Pendengaran/ penglihatan mengalami penyimpangan pertemuan untuk latihan menangani masalah gangguan
Berubahnya kebiasaan berperilaku (bicara atau tertawa citra tubuh.
sendiri) Fasilitasi klien untuk mengenal masalah gangguan citra
Pola komunikasi berubah tubuh.
Fasilitasi klien mengutarakan perasannya.
Petunjuk Belajar Fasilitasi klien agar yang menjadi
Langkah-langkah selama skill lab adalah sebagai berikut: sebab gangguan citra tubuh.
Mahasiswa melakukan discovery learning terkait standar asuhan Fasilitasi agar memahami sikap yang timbul dari
keperawatan halusinasi gangguan citra tubuh.
Mahasiswa melakukan pre test Ajaklah klien untuk mendiskusikan citra tubuhnya masa
Mahasiswa mendapatkan penjelasan dan demonstrasi praktikum dulu dan masa sekarang, apa perasaan klien terhadap
(orientasi, fase kerja, terminasi) oleh instruktur tubuhnya, dan apa harapannya terhadap citra tubuhnya.
Mahasiswa mendemonstrasikan kembali skill yang telah diajarkan Ajaklah klien untuk mendiskusikan bagian tubuh lainnya.
Mahasiswa melaksanakan post test Fasilitasi klien untuk meningkatkan fungsi tubuhnya.
Ajari klien untuk meningkatkan citra tubuhnya dengan

KEMAMPUAN AKHIR YANG DICAPAI (KOGNITIF, cara-cara berikut ini :


AFFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR) Pergunakanlah alat bantu sesegera mungkin jika

memang sangat diperlukan (misal wig, kosmetik, dll.)


Diharapkan setelah melaksanakan skill lab ini, mahasiswa mampu:
Memahami konsep Halusinasi

70 31
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Biasakan klien agar mau melihat tubuh yang hilang Kegiatan Belajar
dengan bertahap.
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
Biasakan klien untuk melihat dan menyentuh bagian
HALUSINASI
tubuhnya yang bermasalah.
SP2: evaluasi asesmen gangguan citra tubuh, faidah Ž150 Menit

mengendalikan rasa tidak berdaya. PENDAHULUAN


Jagalah trust klien Umum dan Petunjuk Belajar
Ucapkan salam dan berilah semangat.
Penilaian ketidakberdayaan dan penilaian klien Deskripsi Singkat
dalam mengembangkan positif thingking. Pengertian
Menyusun janji ulang : exercise cara mengontrol rasa Suatu kondisi seseorang mengalami perubahan jumlah dan atau
tidak berdaya. pola dari suatu rangsang yang diterima dihubungkan dengan
Semangati klien agar mengerjakan program diet dan turunnya / meningkatnya penyimpangan respons rangsang.
olah raga supaya tercipta tubuh yang proporsional.
Karakteristik
Diskusikan dengan klien terkait :
Ketidakmampuan mengorientasi tempat, waktu, dan orang
Menyusun jadwal aktivitas harian
Berkurangnya konsentrasi diri
Motivasi klien agar terlibat dalam kegiatan sosial dan
Pendengaran dan atau penglihatan yang menyimpang
keluarga.
Adanya perasaan tak tenang
Motivasi agar klien mau menemui orang penting
Klien menjadi tersinggung dengan mudah
bagi dirinya.
Berilah reinforcemen atas keberhasilan klien dalam Kemampuan menyelesaikan masalah berubah
Pola pada perilaku mengalami perubahan
berkomunikasi.
Cara Komunikasi berubah
Terhadap Family
halusinasi
a. Tujuan:
Family mampu mengetahui masalah gangguan citra Karakteristik halusinasi sesuai jenis :

tubuh yang terjadi pada anggota keluarganya. Penglihatan : merasa melihat bayangan yang tidak nyata

Family dapat melakukan perawatan dengan masalah Pendengaran : mendengar suara atau bisikan atau

gangguan citra tubuh pada anggota keluarganya. percakapan, teriakan, perbincangan


Family dapat memfollow up anggota keluarganya yang Pengecapan : klien merasa mengecap feses, darah, urin dan

mengalami ketidakberdayaan. feses

32 69
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Intervensi yang harus dilakukan pada family
Sharing dengan keluarga terkait penyebab, proses
DAFTAR PUSTAKA
terjadi, dan akibat dari gangguan citra tubuh.

Beck, CM, Rawlins and William, SR. (1996). Mental Health Psychiatric – Ajari keluarga supaya bisa merawat klien yang
Cycle Approach. St. Louis : Mosby mengalami gangguan citra tubuh.
Co.Fortinash, Ajari keluarga untuk memfollow up klien dengan
Herdman, (2012).Diagnosa Keperawatan. (ed Indonesia). Jakarta. EGC.
gangguan citra tubuh.
Kelliat, B.A. (2008).Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta. EGC
SP1 family: Menjelaskan kondisi klien dan cara
Kelliat, B.A. (2010).Manajemen Pelayanan Praktik Keperawatan. Jakarta.
EGC merawatnya.
Keliat, B.A., Panjaitan, R. dan Riasmini, M. (2010). Manajemen Bangun trust
keperawatan jiwa komunitas desa siaga ; CMHN (intermediate course). Ucapkanlah salam, dan berkenalan.
Jakarta: EGC
Jelaskanlah maksud dan tujuan berinteraksi:
Potter, P.P & Perry, A.G. (2005). Fundamental of nursing (6th Ed). St. Terangkan masalah gangguan citra tubuh dan
Louis Missouri: Mosby. ajarilah keluarga cara merawatnya, agar supaya
Rawlins, R.P., Williams S.R.Beck, C.K. (1993). Mental Health Psychiatric
klien cepat mendapatkan kesembuhan.
Nursing : A Holistic Life Cicle Approach. (3rd ed). St. Louis. Mosby Year
Book Lakukanlah kesepakatan (inform consent),dua kali sehari
Stuart, G. W. & Laraia, M.T. (2005). Principle and practice of psychiatric mengajari keluarga bagaimana cara merawat klien
nursing. (8th ed.). Philadelphia, USA: Mosby, Inc. dengan gangguan citra tubuh.
Ajari keluarga agar mengetahui masalah gangguan citra
tubuh :
Terangkan penyebab, tanda dan gejala, serta akibat
yang ditimbulkan oleh gangguan citra tubuh.
Beritahu keluarga agar memotivasi klien, supaya
klien mau untuk menerima anggota tubuhnya.
Libatkan keluarga ketika mengajari klien
menggunakan protese

SP 2 Family: lakukanlah evaluasi pada keluarga dalam


merawat klien, dan dalam melatih klien untuk
menciptakan tubuh yang ideal.

33
68
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Bangun trust keluarga, ucapkanlah salam, jelaskan b. Tempat 2,5
manfaat keluarga dalam merawat klien. c. Topik 2,5
Lakukan kesepakatan kembali: berlatih secara lanjutan FASE KERJA
bagaimana cara merawat dan cara memfollow up klien. 4. Melakukan tindakan keperawatan sesuai 30
Libatkan keluarga waktu perawat sedang melatih klien dengan kondisi pasien
bagaimana membentuk tubuh yang ideal. 5. Memberikan reinforcement positif yang 10
realistik
Lakukan sharing dengan keluarga terkait cara memfollow
FASE TERMINASI
up klien dan mengetahui kapan klien harus dirujuk. Mengevaluasi respon pasien terhadap
tindakan:

B. STRATEGI PELAKSANAAN a. Data subyektif. 2,5


b. Data objektif 2,5
Klien Family
7. Melakukan rencana tindak lanjut 5
SP I p SP Ik
Melakukan kontrak untuk pertemuan
Menilai gangguan citra tubuh, dan Menjelaskan hal terkait pasien
berikutnya:
memastikan klien dapat menerima dan cara merawatnya a. Waktu. 2,5
keadaan tubuhnya. SP II k b. Tempat. 2,5
SP II p supervisi peran pada keluarga c. Topik. 2,5
Evaluasi gangguan citra tubuh, dalam merawat klien,dan SIKAP TERAPEUTIK
mengetahui faidah memiliki bagaimana keluarga 9. Berhadapan dan mempertahankan kontak 2,5
keinginan positif dan exercise mengajarkan klien untuk diet mata.
dalam mengontrol 10.Membungkuk ke arah pasien dengan sikap 2,5
supaya tercipta bentuk tubuh
terbuka dan rileks.
ketidakberdayaan yang dialami yang ideal.
11. Mempertahankan jarak terapeutik. 5
klien.
TEKNIK KOMUNIKASI
12.Menggunakan kata- kata yang mudah 2,5
dimengerti
CHECK LIST PENILAIAN (TOOLS)
13.Menggunakan teknik komunikasi yang tepat. 5

ASPEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2 FASE TOTAL NILAI 100


ORIENTASI
1. Memberikan salam terapeutik :
a. Memberikan salam 2,5
b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien 2,5

34 67
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
dalam jadwal kegiatan harian merawat pasien c. Memanggil nama panggilan yang disukai 2,5
SP III p
SP III k d. Menyampaikan tujuan interaksi 2,5
Evaluasi jadwal harian
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
Jelaskan cara eliminasi yang baik Latih secara langsung
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini 2,5
Bantu mempraktekkan cara keluarga
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien 5
eliminasi mempraktekkan cara
3. Melakukan kontrak :
Masukkan dalam jadwal kegiatan
merawat pasien a. Waktu 2,5
harian pasien
SP IV p SP IV k b. Tempat 2,5
Evaluasi kembali jadwal harian Fasilitasi keluraga c. Topik 2,5
Jelaskan cara menghias diri menyusun jadwal FASE KERJA
fasilitasi mempraktekkan cara 4. Melakukan tindakan keperawatan sesuai 30
kegiatan drumah untuk
menghias diri dengan kondisi pasien
klien dan obat
motivasi pasien membuat jadwal 5. Memberikan reinforcement positif yang 10
(discharge planning) realistik
kegiatan harian
Jelaskan tindak lanjut FASE TERMINASI
setelah pasien pulang Mengevaluasi respon pasien terhadap
tindakan:
a. Data subyektif. 2,5
b. Data objektif 2,5
CHECK LIST PENILAIAN (TOOLS) 7. Melakukan rencana tindak lanjut 5
Melakukan kontrak untuk pertemuan
ASPEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2 berikutnya:
FASE ORIENTASI a. Waktu. 2,5
1. Memberikan salam terapeutik : b. Tempat. 2,5
a. Memberikan salam 2,5 c. Topik. 2,5
b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien 2,5 SIKAP TERAPEUTIK
c. Memanggil nama panggilan yang disukai 2,5 9. Berhadapan dan mempertahankan kontak 2,5
d. Menyampaikan tujuan interaksi 2,5 mata.
2. Melakukan evaluasi dan validasi data : 10.Membungkuk ke arah pasien dengan sikap 2,5
terbuka dan rileks.
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini 2,5
11. Mempertahankan jarak terapeutik. 5
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien 5
TEKNIK KOMUNIKASI
3. Melakukan kontrak :
12.Menggunakan kata- kata yang mudah 2,5
a. Waktu 2,5
dimengerti

66 35
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
13.Menggunakan teknik komunikasi yang tepat. 5 Berikan perintah singkat, jelas, dan mudah dipahami.
Bantu klien mengambil alat bantu yang diperlukan untuk
TOTAL NILAI 100
memenuhi kebutuhan eliminasinya.
Siapkan pispot dan urinal di kamar klien.
Evaluasi bagiaman perasaan klien.
DAFTAR PUSTAKA
Berikan reward positif untuk klien.

Beck, CM, Rawlins and William, SR. (1996). Mental Health Psychiatric –
Pada Keluarga
Cycle Approach. St. Louis : Mosby
Co.Fortinash, Diskusikan mengenai fasilitas kebersihan diri yang
Herdman, (2012).Diagnosa Keperawatan. (ed Indonesia). Jakarta. EGC. dibutuhkan klien untuk merawat diri.
Kelliat, B.A. (2008).Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta. EGC
Motivasi keluarga agar ikut serta merawat klien dan
Kelliat, B.A. (2010).Manajemen Pelayanan Praktik Keperawatan. Jakarta.
mengingatkan klien untuk merawat diri (sesuai jadual).
EGC
Keliat, B.A., Panjaitan, R. dan Riasmini, M. (2010). Manajemen Dorong keluarga memberikan pujian atas keberhasilan
keperawatan jiwa komunitas desa siaga ; CMHN (intermediate course). pasien.
Jakarta: EGC
Potter, P.P & Perry, A.G. (2005). Fundamental of nursing (6th Ed). St. B. STRATEGI PELAKSANAAN
Louis Missouri: Mosby.
Pasien Keluarga
Rawlins, R.P., Williams S.R.Beck, C.K. (1993). Mental Health Psychiatric
Nursing : A Holistic Life Cicle Approach. (3rd ed). St. Louis. Mosby Year SP I p SP I k
Book Jelaskan manfaat kebersihan diri
Stuart, G. W. & Laraia, M.T. (2005). Principle and practice of psychiatric Jelaskan bagaimana tata cara
permasalahan yang
nursing. (8th ed.). Philadelphia, USA: Mosby, Inc. menjaga kebersihan diri
dialami keluarga saat
Bantu mempraktekkan menjaga
merawat pasien DPD
kebersihan diri
Anjurkan memasukkan pada Jelaskan hal terkait DPD
jadwal harian
SP IIp simtomps dan akibat
Evaluasi pelaksanaan jadwal yang ditimbulkan serta
harian
jenis)
Jelaskan cara makan yang baik
Jelaskan bagaimana
Bantu mempraktekkan
bagaimana cara makan yang merawat pasien DPD
baik SP II k
Anjurkan pasien memasukkan Latih keluarga praktek

36 65
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Berikan pujian positif atas pencapaian klien Kegiatan Belajar
c. Latih pasien makan
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
kemampuan klien.
HARGA DIRI RENDAH (HDR) SITUASIONAL
Kaji penyebab tidak mau makan.
Temukan hambatan makan. Ž150 Menit
a) Aspek Fisik : lemah, adanya , isolasi,
terbatasnya extremitas,. PENDAHULUAN

Aspek Emosi : kondisi depresi, manik, penurunan Desk

nafsu makan. Deskripsi Singkat


Aspek Intelektual : adakah curiga.
Aspek Sosial : apakah ada rasa curiga. Harga diri rendah situasional adalah persepsi negative terhadap
Aspek Spiritual : adakah waham. diri sendiri, disebabkan oleh bergesernya penilaian diri dari yang
Diskusikan pentingnya makan bagi tubuh. tadinya positif menjadi negative. (Herdman, 2012).
Bahas akibat tidak mau makan atau kurang terpenuhinya Tanda & Gejala
makan. Menyatakan rasa malu dan perasaan bersalah
Bantu klien mengambil keputusan untuk memenuhi Sering mengatakan dirinya jelek
kebutuhan makan. Menyatakan bahwa dirinya itu lemah (misalnya, tidak berguna
Anjurkan klien makan bersama di ruang makan. dan tidak berguna)
Beri bantuan yang dibutuhkan klien. d.
Evaluasi perasaan klien sesudah makan. Berikan pujian e. Sangat sulit dalam menetapkan keputusan.
positif untuk kemajuan klien
Petunjuk Belajar
Latih pasien BAB dan BAK
Langkah-langkah selama skill lab adalah sebagai berikut:
kemampuan klien memenuhi kebutuhan Mahasiswa melakukan discovery learning terkiat standar asuhan
eliminasi.
keperawatan harga diri rendah (HDR) situasional
Kaji adanya kemunduran kemampuan klien untuk ke
Mahasiswa melakukan pre test
kamar mandi atau toilet.
Mahasiswa mendapatkan penjelasan dan demonstrasi praktikum
Kaji keterbatasan pemenuhan eliminasi klien.
(orientasi, fase kerja, terminasi) oleh instruktur
Diskusikan keuntungan bila bab dan bak di kamar mandi
Mahasiswa mendemonstrasikan kembali skill yang telah diajarkan
atau toilet.
Mahasiswa melaksanakan post test
Ketahui masalah bila BAB dan BAK di sembarang
tempat.

64 37

Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Temukan kendala yang dialami klien saat melakukan
KEMAMPUAN AKHIR YANG DICAPAI (KOGNITIF,
AFFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR) perawatan diri
Aspek Fisik : Terbatasnya pergerakan dan atau
Diharapkan setelah melaksanakan skill lab ini, mahasiswa mampu:
adanya rasa lemah, dll.
Peserta didik dapat memahami konsep HDR situasional
Aspek Intelektual: adakah penolakan
Peserta didik dapat memberikan asuhan keperawatan pada klien yang
Aspek Emosi : bagaimana keadaan klien apakah
mengalami HDR Situasional
labil, akut atau kronis
Aspek Sosial : tidak mampu mengontrol perilaku.
LATIHAN / TRIGGER CASE
Bicarakan keuntungan dan manfaat melakukan
kebersihan diri.
m UMPTN, kemudian mencoba mendaftar ke PT swasta, sudah 7 PTS
Ajarkan klien untuk menetapkan tindakan pemenuhan
yang dicoba, tetapi tidak satupun menerimanya. Hari ini tahun ajaran kebersihan diri
perkuliahan baru. Semua teman satu kelasnya sudah kuliah semua. Hanya Siapkan perlengkapan kebersihan diri: air, shampo,
dia yang belum kuliah. Padahal ketika di SMA klien selalu juara pertama, sabun, sikat gigi, pastagigi,handuk.
dan saat kelulusan pun klien juara pertama. Tapi PT tempat mendaftar Bantu klien berlatih.
kuliah tidak ada yang menerima tanpa tes. Klien merasa malu kepada Evaluasi perasaan klien.
temannya satu kelas, bahkan kepada saudar-saudaranya karena dia yang Berikan pujian terhadap kemampuan klien.
pintar dan selalu juara ternyata tidak bisa kuliah karena tidak lulus tes b. Latih pasien berdandan dan berhias
masuk PTN/PTS kemampuan berpakaian dan berhias.
Ketahui kemunduran psikomotor, sensori dan kognitif,
yang menyulitkan klien.
PROSEDUR KETERAMPILAN
Diskusikan hambatan klien dalam berpakaian dan
TINDAKAN SECARA UMUM
berhias.
Terhadap Klien
Lakukan komunikasi terkait keterbatasan kognitif klien.
a. Diharapkan
Siapkan perlengkapan yang bersih sebagai ganti setelah
Klien sadar akan pentingnya harga diri yang positif
mandi.
Klien dapat menaikkan harga diri dengan kemampuan
Beri kesempatan klien memakai baju sendiri dengan
positif yang masih dimilikinya.
benar.
Klien bisa menyelesaikan problemnya
Bantu klien saat belum mampu.
Klien dapat mengetahui keterkaitan antara kesehatan
Evaluasi perasaan klien setelah berlatih.

38 63
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Mahasiswa mendapatkan penjelasan dan demonstrasi praktikum Nursing intervention
(orientasi, fase kerja, terminasi) oleh instruktur Mengupas penyebab, tanda dan gejala, serta akibat yang
Mahasiswa mendemonstrasikan kembali skill yang telah diajarkan bisa ditimbulkan dari masalah harga diri rendah.
Mahasiswa melaksanakan post test Memotivasi klien untuk bermind set positif.
Memotivasi klien untuk meningkatkan harga diri dengan
KEMAMPUAN AKHIR YANG DICAPAI (KOGNITIF, menlakukan aktivitas positif.
AFFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR)
SP1: Menilai harga diri rendah dan berlatih dengan
beraktivitas positif.
Diharapkan setelah melaksanakan skill lab ini, mahasiswa mampu:
Memahami konsep DPD
Menyampaikan salam, berkenalan, dan menyapa
Memberikan asuhan keperawatan pada klien DPD
klien dengan nama kesukaan.
Menerangkan maksud berkomunikasi: Mengajari
LATIHAN / TRIGGER CASE
cara mengontrol cemas supaya klien cepat pulih.
Melakukan perjanjian ulang (inform consent) menetapkan
Nn. Mirna, usia 19 tahun dirawat di Rumah Sakit Jiwa. pasien dibawa oleh dua kali pertemuan untuk berlatih cara mengontrol cemas
keluarga karena keluyuran tidak tentu arah, kadang menangis sendiri,
kadang sedih, kadang tersenyum. Pasien adalah seorang sekretaris Fasilitasi klien untuk memahami masalah harga diri
perusahaan swasta yang terlibat skandal dengan teman kerja yang telah rendah:
beristri. Hubungan mereka akhirnya diketahui oleh istri temannya, pasien Fasilitasi klien untuk mengeksplor perasaannya
kemudian dimarahi, dilaporkan kepada pimpinan dan oleh pimpinan pasien Fasilitasi klien untuk mengetahui etiologi HDR

diberhentikan dengan tidak hormat. Penampilan klien : satu minggu tidak Fasilitasi klien mengetahui akibat dari HDR

mandi, rambut acak – acakan, pakaian kotor, pakaian atas bermotif bunga Fasilitasi klien untuk menggambarkan dengan terang

dan bawahan bermotif garis – garis dan terbalik, klien pucat. evaluasi diri yang positif terdahulu
Fasilitasi klien untuk mengetahui strategi koping yang
efektif dalam menghadapi HDR
PROSEDUR KETERAMPILAN
Terangkan pada klien keterkaitan antara HDR dengan
INTERVENSI GENERALIS 1. problem solving.

Pada Pasien Lakukan sharing terkait potensi diri, keluarga dan

a. Latih pasien cara merawat diri lingkungan yang mendukung.


Ajari aktivitas positif yang masih dipunyai.
1) kemampuan klien memenuhi perawatan diri.

62 39
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Ajari untuk melakukan aktivitas positif walaupun satu Tidakmampu makan secara mandiri (saat mengambil makan
aktivitas. berceceran dan makan tidak di tempatnya)
Terangkan jika hal tersebut dapat meningkatkan harga
Faktorpenyebab :
diri.
Kurang motivasi
SP 2 Klien : Mengevaluasi assessmen harga diri rendah, Cemas parah
serta mengetahui faidah berlatih hal positif 1, berlatih Gangguan kognitif/persepsi
hal posotif 2. Lemah, rasa takut
Jaga trust klien Lingkungan
Sampaikan salam dan berilah semangat
Data utama yang harus ada :
Lakukan reassessmen harga diri dan berlatih hal
positif a.

Lakukan perjanjian ulang : menangani kasus HDR Keinginan mandi secara teratur tidak ada

Ajarkan berlatih hal positif 2 Kemampuan membersihkan badan menurun

Penilaian efektif atau tidaknya berlatih hal positif b.

Tandai jika berlatih hal positif bermanfaat dalam Butuh motivasi untuk merawat diri

menaikan harga diri. Pakaian kotor, penampilan tidak rapi


Ketidakmampuan berpakaian secara benar
Terhadap Family
c.
Maksud
Perlu bantuan dalam menggunakan alat makan
Family mengetahui masalah harga diri rendah yang
Makan tidak habis 1 porsi (hanya beberapa suap)
sedang diderita oleh salah satu anggota keluarganya.
d. Perawatan Diri : Toileting -Eliminasi
Family dapat merawat klien dengan masalah harga diri
BAB/BAK tidak pada tempatnya
rendah.
Family dapat memfollow up anggota keluarga yang Ketidakmampuan membersihkan diri dengan baik

sedang bermasalah. setelah melakukan toileting


Nursing intervention.
Petunjuk Belajar
Lakukan sharing terkait penyebab, tanda dan gejala,
serta akibat dari HDR Langkah-langkah selama skill lab adalah sebagai berikut:

Mengajarkan keluarga caranya merawat klien Mahasiswa melakukan discovery learning terkiat standar asuhan

Mengajarkan cara memfollow up klien.


Mahasiswa melakukan pre test

40 61
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Kegiatan Belajar SP1 Family: Menerangkan keadaan klien dan bagaimana
cara merawatnya.
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN Bina trust
DEFISIT PERAWATAN DIRI Sampaikan salam dan berkenalan
Menerangkan maksud bersosialisasi: Menerangkan
Ž150 Menit
masalah harga diri rendah dan cara merawatnya.
Lakukan perjanjian (inform consent) bisa dua kali tatap
PENDAHULUAN muka belajar cara merawat klien HDR.
Fasilitasi keluarga mengetahui permasalahan HDR:
Menerangkan tanda & gejala, penyebab, dan akibat
Deskripsi Singkat masalah HDR
Pengertian: Menerangkan cara merawat klien dengan HDR :
perawatan diri adalah ketidakmampuan individu memenuhi lakukan aktivitas positif untuk menaikan harga diri
dalam hal kebersihan diri (merawat tubuh klien.
Ajak keluarga untuk berlatih melakukan hal positif.

SP 2 Family: Penilaian terkait tugas keluarga terhadap


makan toileting (NANDA, 2005).
klien, cara merawat dan memfollow up klien.
Ketidakmampuan merawat diri pasien gangguan jiwa karena
Jaga trust, sampaikan salam, tanyakan keadaan klien dan
proses pikir mengalami perubahan sehingga menyebabkan
tugas keluarga selama ini.
menurunnya aktivitas perawatan diri. Hal ini dibuktikan dengan
Memperbarui perjanjian: untuk berlatih cara merawat klien
tidak mampu merawat kebersihan diri, memenuhi kebutuhan
dan memfollow upnya.
makan sendiri, melakukan berhias untuk diri sendiri, toileting
Mengajak keluarga saat sedang mengajari klien berlatih
(buang air besar serta buang air kecil) (WHO & FIK UI, 2006).
hal positif ke-2.
Tanda dan Gejala :
Perbincangkan pada keluarga bagaimana cara memfollow
Badan bau dan kotor, kulit berdaki, rambut tidak rapi, gigi
up klien dan mengetahui hal terkait klien jika
kotor, kuku kotor dan panjang
memerlukanrujukan.
Rambut tidak rapi ; pakaian terlihat kotor,kerapian kurang,
tidak sesuaidalam berpakaian ; tidak bercukur (pasien laki-
laki) ; tidak berhias (pasien perempuan)
akmampu BAB dan BAK mandiri (tidak di tempat yang
benar, tidak membersihkan diri setelahnya )

60 41
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
B. STRATEGI PELAKSANAAN
Klien Family DAFTAR PUSTAKA
SP Ip SP Ik
Penilaian HDR dan berlatih hal Menerangkan keadaan klien Beck, CM, Rawlins and William, SR. (1996). Mental Health Psychiatric –
Cycle Approach. St. Louis : Mosby
positif dan cara merawatnya.
Co.Fortinash,
SP IIp SP Iik Herdman, (2012).Diagnosa Keperawatan. (ed Indonesia). Jakarta. EGC.
Evaluasi penilaian HDR, faidah Evaluasi fungsi keluarga saat Kelliat, B.A. (2008).Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta. EGC
berlatih hal positif 1 dan 2. merawat dan memfollow up Kelliat, B.A. (2010).Manajemen Pelayanan Praktik Keperawatan. Jakarta.
EGC
klien.
Keliat, B.A., Panjaitan, R. dan Riasmini, M. (2010). Manajemen
keperawatan jiwa komunitas desa siaga ; CMHN (intermediate course).
Jakarta: EGC

CHECK LIST PENILAIAN (TOOLS) Potter, P.P & Perry, A.G. (2005). Fundamental of nursing (6th Ed). St.
Louis Missouri: Mosby.
ASPEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2 Rawlins, R.P., Williams S.R.Beck, C.K. (1993). Mental Health Psychiatric
Nursing : A Holistic Life Cicle Approach. (3rd ed). St. Louis. Mosby Year
FASE ORIENTASI
Book
1. Memberikan salam terapeutik : Stuart, G. W. & Laraia, M.T. (2005). Principle and practice of psychiatric
a. Memberikan salam 2,5 nursing. (8th ed.). Philadelphia, USA: Mosby, Inc.
b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien 2,5
c. Memanggil nama panggilan yang disukai 2,5
d. Menyampaikan tujuan interaksi 2,5
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini 2,5
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien 5
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu 2,5
b. Tempat 2,5
c. Topik 2,5
FASE KERJA
4. Melakukan tindakan keperawatan sesuai 30
dengan kondisi pasien
5. Memberikan reinforcement positif yang 10
realistik

42
59
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
a. Waktu 2,5 FASE TERMINASI
b. Tempat 2,5 Mengevaluasi respon pasien terhadap
c. Topik 2,5 tindakan:

FASE KERJA a. Data subyektif. 2,5


4. Melakukan tindakan keperawatan sesuai 30 b. Data objektif 2,5
dengan kondisi pasien 7. Melakukan rencana tindak lanjut 5
5. Memberikan reinforcement positif yang 10 Melakukan kontrak untuk pertemuan
realistik berikutnya:
FASE TERMINASI a. Waktu. 2,5
Mengevaluasi respon pasien terhadap b. Tempat. 2,5
tindakan: c. Topik. 2,5
a. Data subyektif. 2,5 SIKAP TERAPEUTIK
b. Data objektif 2,5 9. Berhadapan dan mempertahankan kontak 2,5
7. Melakukan rencana tindak lanjut 5 mata.
Melakukan kontrak untuk pertemuan 10.Membungkuk ke arah pasien dengan sikap 2,5
berikutnya: terbuka dan rileks.
a. Waktu. 2,5 11. Mempertahankan jarak terapeutik. 5
b. Tempat. 2,5 TEKNIK KOMUNIKASI
c. Topik. 2,5 12.Menggunakan kata- kata yang mudah 2,5
SIKAP TERAPEUTIK dimengerti
9. Berhadapan dan mempertahankan kontak 2,5 13.Menggunakan teknik komunikasi yang tepat. 5
mata. TOTAL NILAI 100
10.Membungkuk ke arah pasien dengan sikap 2,5
terbuka dan rileks.
11. Mempertahankan jarak terapeutik. 5
TEKNIK KOMUNIKASI DAFTAR PUSTAKA
12. Menggunakan kata- kata yang mudah 2,5
dimengerti Beck, CM, Rawlins and William, SR. (1996). Mental Health Psychiatric –
13.Menggunakan teknik komunikasi yang tepat. 5 Cycle Approach. St. Louis : Mosby
Co.Fortinash,
TOTAL NILAI 100 Herdman, (2012).Diagnosa Keperawatan. (ed Indonesia). Jakarta. EGC.
Kelliat, B.A. (2008).Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta. EGC
Kelliat, B.A. (2010).Manajemen Pelayanan Praktik Keperawatan. Jakarta.
EGC
Keliat, B.A., Panjaitan, R. dan Riasmini, M. (2010). Manajemen

58 43
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
keperawatan jiwa komunitas desa siaga ; CMHN (intermediate course). SP III p SP II k
Jakarta: EGC Evaluasi kemampuan pasien Latih keluarga praktek
Potter, P.P & Perry, A.G. (2005). Fundamental of nursing (6th Ed). St.
Latih cara verbal merawat pasien
Louis Missouri: Mosby.
Rawlins, R.P., Williams S.R.Beck, C.K. (1993). Mental Health Psychiatric jadwal kegiatan harian
SP III k
Nursing : A Holistic Life Cicle Approach. (3rd ed). St. Louis. Mosby Year
Book SP IV p Latih secara langsung
Stuart, G. W. & Laraia, M.T. (2005). Principle and practice of psychiatric Evaluasi kemampuan pasien. keluarga
nursing. (8th ed.). Philadelphia, USA: Mosby, Inc.
Latih cara spiritual mempraktekkan cara
buat jadwal kegiatan harian merawat pasien

SP V p SP IV k
Evaluasi kemampuan pasien Fasilitasi keluraga
Anjurkan pasien patuhi jadwal menyusun jadwal
minum obat kegiatan drumah untuk
pengobatan pada jadwal klien dan obat
pasien (discharge planning)
Jelaskan tindak lanjut
setelah pasien pulang

CHECK LIST PENILAIAN (TOOLS)

ASPEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2


FASE ORIENTASI
1. Memberikan salam terapeutik :
a. Memberikan salam 2,5
b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien 2,5
c. Memanggil nama panggilan yang disukai 2,5
d. Menyampaikan tujuan interaksi 2,5
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini 2,5
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien 5
3. Melakukan kontrak :

44 57
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Mampu memberikan perawatan kepada pasien di rumah, Kegiatan Belajar
memberikan support adekuat. STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
: HARGA DIRI RENDAH KRONIS
Komunikasikan bersama keluarga permasalahan yang (CHRONIC LOW SELF-ESTEEM)
dihadapi ketika memberikan perawatan.
Ž150 Menit
Lakukan pendidikan kesehatan meliputi pengertian,
penyebab PK yang dialami oleh pasien, tanda dan gejala
PENDAHULUAN
PK dan bagaimana terjadinya perilaku kekerasan.
Buka kesempatan untuk keluarga memperagakan cara
memberikan perawatan kepada pasien. Deskripsi Singkat

Susun discharge planning Pengertian


Yaitu perasaan yang tidak berarti, tidak berharga dan rendah diri

B. STRATEGI PELAKSANAAN memanjangkarena adanya penilaian negatif kemampuan diri.

Pasien Keluarga Tanda & Gejala


SP Ip SP I k Tanda dan gejalanya sebagai berikut :
1. Jelaskan sebab terjadi PK 1. Tergantung pada pendapat orang lain
2. Kenalkan simptom PK permasalahan yang Mengkritik diri sendiri
3. jenis PK dialami keluarga saat Merasa diri tidak mampu
4. Diskusikan akibat ketika PK merawat Memiliki pandangan hidup pesimis
5. Ajarkan cara mengontrol PK 2. Jelaskan hal terkait pk menurun
6. Latih mengontrol PK Sering kurang berhasil dalam kerja atau kejadian hidup
pertama: tarik nafas dalam simtomps dan akibat Ragu untuk mencoba sesuatu atau situasi yang baru
7. Susun jadwal harian yang ditimbulkan)
SP II p 3. Jelaskan bagaimana
1. Evaluasi kemampuan pasien merawat pasien PK Menunjukan kebimbangan/ragu-ragu
Berlebihan mencari ketentraman
Latih cara
kasur) ada kontak mata saat bicara,
Buat jadwal kegiatan harian Sering menunduk,
Nada suara lemah, bicara lambat

45
56
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Diagnosa Keperawatan temannya dengan sebilah pisau. Akhirnya klien dibawa ke RSJD dr Amino
Diagnosa keperawatan yang bisa ditegakkan berdasarkan data Gondhohutomo Semarang. Di RSJ klien sering mengucapkan kata-kata
kasar, kotor, mengancam dan membanting kursi, dengan mata melotot,
melalui sumber sekunder adalah : wajah merah dan tegang.

Harga diri rendah kronis


PROSEDUR KETERAMPILAN
Petunjuk Belajar INTERVENSI GENERALIS
Langkah-langkah selama skill lab adalah sebagai berikut: Pada Pasien
Mahasiswa melakukan discovery learning terkait standar asuhan
keperawatan harga diri rendah kronis (chronic low self-esteem) Meng perilaku kekerasan yang dialami
Mahasiswa melakukan pre test Melakukan kontrol perilaku kekerasan
Mahasiswa mendapatkan penjelasan dan demonstrasi praktikum Mengikuti rencana pengobatan secara maksimal.
(orientasi, fase kerja, terminasi) oleh instruktur
Mahasiswa mendemonstrasikan kembali skill yang telah diajarkan Bersama
Mahasiswa melaksanakan post test dilakukan : menyebutkan sebab berperilaku kekerasan,
gejala dan tanda perilaku kekerasan, menyebutkan
KEMAMPUAN AKHIR YANG DICAPAI (KOGNITIF,
AFFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR) tindakan yang dilakukan ketika perilaku kekerasan muncul,
menyebutkan akibat yang ditimbulkan dari perilaku
Diharapkan setelah melaksanakan skill lab ini, mahasiswa mampu:
kekerasan (PK), menyebutkan bagaimana mengontrol PK.
Mahasiswa mampu memahami konsep HDR kronis
Melatih untuk melakukan kontrol PK
Mahasiswa dapat menyajikan askep pada klien HDR Kronis
L
L
LATIHAN / TRIGGER CASE
Secara verbal

Klien Tn. M usia 30 tahun, dirawat di Graha Endro Tenoyo RSJ Semarang. spritual
Rutin minum obat
Dua minggu yang lalu klien dibawa oleh keluarganya karena klien tidak
Terapi A Kelompok : Stimulasi persepsi PK

bercerai dari istrinya yang memilih meninggalkan klien dan hidup dengan
Pada Keluarga
laki-laki lain. Klien merasa sedih, tidak berguna dan putus asa. Sejak
a.
remaja klien sering gagal dalam membina hubungan dengan teman
gadisnya. Klien anak kelima dari sembilan bersaudara, ayah petani, ibu
55

46
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Data utama : buruh cuci pakaian. Orang tua jarang memberikan perhatian dan
Sikap bermusuhan. penghargaan pada anak – anaknya dan terkesan sering menyalahkan
Ide melukai orang lain bahkan diri sendiri anak.
Riwayat melakukan tindakan kekerasan terhadap dirinya,
oranglain danlingkungan PROSEDUR KETERAMPILAN
Petunjuk Belajar INTERVENSI GENERALIS
Langkah-langkah selama skill lab adalah sebagai berikut: Pada Pasien
Mahasiswa melakukan discovery learning terkait standar asuhan
keperawatan resiko perilaku kekerasan Pasien dapat :
Mahasiswa melakukan pre test Mengenal aspek serta kemampuan positif dirinya
Mahasiswa mendapatkan penjelasan dan demonstrasi praktikum Memilih kemampuan yang bisa digunakan
(orientasi, fase kerja, terminasi) oleh instruktur Melatih kegiatan sesuai kemampuan yang terpilih
Mahasiswa mendemonstrasikan kembali skill yang telah diajarkan Menyusun jadwal kegiatan untuk ketrampilan yang sudah

Mahasiswa melaksanakan post test dilatih

Mengenal aspek serta kemampuan positif yang dimiliki


KEMAMPUAN AKHIR YANG DICAPAI (KOGNITIF, pasien. Perawat dapat :
AFFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR) Berdiskusi bersama pasien mengenai aspek positif
Diharapkan setelah melaksanakan skill lab ini, mahasiswa mampu: pasien (kegiatan pasien di rumah, dalam keluarga

Memahami konsep RPK dan lingkungan serta di rumah sakit).

Memberikan asuhan keperawatan pada klien Beri reinforcemen positif dan jangan memberikan
penilaian negatif dengan pasien.

LATIHAN / TRIGGER CASE Bantu pasien menilai kemampuan yang dapat


digunakan.
Seorang lelaki usia 35 tahun, belum menikah, memiliki teman dekat yang Diskusikan kemampuan yang dapat dilaksanakan
akan dinikahinya, tetapi ternyata teman dekatnya lebih memilih sahabatnya pasien.
yang baru pulang dari luar negeri, karena alasan lebih terjamin masa fasilitasi pasien menyebutkan dan fasilitasi
depannya. Klien bekerja sebagai pedagang mie rebus kaki lima. Klien penguatan kemampuan diri.
merasa jengkel, marah, dendam pada sahabatnya dan benci pada calon Tampakkan respon kondusif

istrinya. Klien sangat marah pada temannya karena menganggap telah Jadilah pendengar yang baik

merebut calon istrinya. Klien memukul dan berusaha melukai

47
54
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
Bantu pasien menetapkan dan memilih kemampuan Kegiatan Belajar
yang akan dilatih
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
Diskusikan kegiatan yang relevan dilakukan sebagai
RESIKO PERILAKU KEKERASAN
kegiatan harian.
fasilitasi pasien menetapkan kegiatan harian Ž150 Menit
mandiri, perlu bantuan yang minimal dan perlu
batuan total dari keluarga PENDAHULUAN
sampaikan contoh kegiatan yang bisa dilakukan.
Susun jadwal kegiatan harian pasien.
Latih kemampuan pilihan pasien Deskripsi Singkat

Diskusikan apa yang dipilih pasien Pengertian


Peragakan kegiatan tersebut Sebuah kondisi individu dengan riwayat pernah melakukan
Berikan reinforcemen positif dan dukungan tindakan membahayakan bagi orang lain dan lingkungan bahkan
Bantu susun jadwal kegiatan kemampuan yang teah dirinya sendiri, baik secara emosional verbal dan seksuak.
dilatih Karakteristik
fasilitasi pasien berlatih kegiatan pilihanya. Memiliki pemikiran untuk melukai dirinya dan orang lain.
Beri pujian Menyusun rencana melakukan kekerasan terhadap dirinya,

berdasarkan tingkat toleransi orang lain dan lingkungan


kegiatan Mengancam.
Susun jadwal Menggunakan obat terlarang
Fasilitasi pasien mengungkapkan perasaanya Mengalami depresi yang parah

setelah kegiatan Bersikap memusuhi, pemarah.


Pembicaraan kasar dan menyinggung
Pada Keluarga
Berbicara kata-kata yang tidak pantas
Diharapkan dapat merawat pasien dan menjadi pendukung yang
Mempunyai riwayat kekerasan
baik.
Faktor yang berhubungan :
a. nya, keluarga mampu :
Status kesehatan mental : psikosis
1)
Riwayat berperilaku kekerasan kepada diri, orang lain dan
Memfasilitasi kegiatan sesuai kemampuan pasien
lingkungan
Memotivasi agar pasien melaksanakan kegiatan
Kondisi keluarga broken home
pilihannya

48 53
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
keperawatan jiwa komunitas desa siaga ; CMHN (intermediate course). Memberikan reinforcemen positif atas pelaksanaan
Jakarta: EGC kegiatan pasien
Potter, P.P & Perry, A.G. (2005). Fundamental of nursing (6th Ed). St.
memonitoring perkembangan kemampuan pasien
Louis Missouri: Mosby.
Rawlins, R.P., Williams S.R.Beck, C.K. (1993). Mental Health Psychiatric b.
Nursing : A Holistic Life Cicle Approach. (3rd ed). St. Louis. Mosby Year Diskusi permasalahan yang dihadapi keluarga
Book
Stuart, G. W. & Laraia, M.T. (2005). Principle and practice of psychiatric Jelaskan tentang masalah pasien
nursing. (8th ed.). Philadelphia, USA: Mosby, Inc. Diskusikan kemampuan pasien dan beri reinforemendari
kemampuannya
Terangkan bagaimana cara perawatan pasien
Demontrasikan cara merawat pasien
fasilitasi keluarga mempraktekkan cara merawat
Bantu keluarga menyusun rencana kegiatan pasien

B. STRATEGI PELAKSANAAN

Pasien Keluarga
SP I p SP I k
1. mendiskusikan 1. memfasilitasi keluarga
kemampuan positif pasien mengungkapkan maslaah
2. memfasilitasi menilai yang dihadapi saat merawat
kemampuan yang masih pasien
bisa digunakan 2. menjelaskan semua hal
3. memfasilitasi memilih mengenai HDR (
kegiatan pasien untuk simptom, akibat dan sebab)
dilatih sesuai kemampuan 3. Menjelaskan bagaimana
pasien perawatan pasien hdr
4. Melatih pasien SP II k
5. Meng- reinforcement positf 1. Melatih keluarga praktek
keberhasilan pasien bagaimana merawat pasien
6. Memfasilitasi pasien
SP III k
membuat jadwal harian
1. Melatih keluarga melakukan

52 49
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1
SP II p cara merawat langsung FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi jadwal dari kepada pasien HDR Mengevaluasi respon pasien terhadap
pasien tindakan:
SP IV k
Melatih kemampuan a. Data subyektif. 2,5
1. bersama keluarga membuat
b. Data objektif 2,5
berikutnya(kedua)
jadwak aktivitas di rumah 7. Melakukan rencana tindak lanjut 5
3. memotivasi pasien untuk
including obat (discharge Melakukan kontrak untuk pertemuan
memasukkan latihan berikutnya:
planning)
kemampuan kedua di
2. Menjelaskan follow up a. Waktu. 2,5
jadwal b. Tempat. 2,5
pasien setelah pulang
c. Topik. 2,5
SIKAP TERAPEUTIK
CHECK LIST PENILAIAN (TOOLS) 11. Berhadapan dan mempertahankan kontak 2,5
mata.
ASPEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2 12.Membungkuk ke arah pasien dengan sikap 2,5
FASE ORIENTASI terbuka dan rileks.
1. Memberikan salam terapeutik : 13.Mempertahankan jarak terapeutik. 5
a. Memberikan salam 2,5 TEKNIK KOMUNIKASI
b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien 2,5 14.Menggunakan kata- kata yang mudah 2,5
c. Memanggil nama panggilan yang disukai 2,5 dimengerti
d. Menyampaikan tujuan interaksi 2,5 15.Menggunakan teknik komunikasi yang tepat. 5
2. Melakukan evaluasi dan validasi data : TOTAL NILAI 100
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini 2,5
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien 5
3. Melakukan kontrak :
DAFTAR PUSTAKA
a. Waktu 2,5
b. Tempat 2,5
Beck, CM, Rawlins and William, SR. (1996). Mental Health Psychiatric –
c. Topik 2,5 Cycle Approach. St. Louis : Mosby
FASE KERJA Co.Fortinash,
4. Melakukan tindakan keperawatan sesuai 30 Herdman, (2012).Diagnosa Keperawatan. (ed Indonesia). Jakarta. EGC.
dengan kondisi pasien Kelliat, B.A. (2008).Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta. EGC
5. Memberikan reinforcement positif yang 10 Kelliat, B.A. (2010).Manajemen Pelayanan Praktik Keperawatan. Jakarta.
realistik EGC
Keliat, B.A., Panjaitan, R. dan Riasmini, M. (2010). Manajemen

50 51
Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1 Praktikum Skill Lab Keperawatan Jiwa 1

Anda mungkin juga menyukai