Anda di halaman 1dari 3

I.

1 Basic Theory of Gas Flow in Reservoir


Invesitigasi 1.2 menunjukkan bahwa aliran gas di reservoir yang tidak memiliki batasan
kerja dapat diungkapkan melalui persamaan yang serupa dengan aliran liquid yang
dimampatkan apabila psedopressure (tekanan semu) ψ(p) digunakan sebagai pegganti
tekanan:

1,688 ∅ μi c ti r w 2
ψ ( p wf )=ψ ( pi ) +50,300
T sc kh [
p sc qg T
1.151 . log ( kt ) ]
−( s + D|q g|) … (4 .1)

Dimana tekanan semu dapat didefinisikan dengan persamaan integral berikut:


−p
p
ψ ( p )=2 ∫ dp …(4.2)
p
3 μz

Untuk aliran yang stabil r i ≥r e

p sc q g T r
ψ ( p wf )=ψ ( p̅ ) −50,300
T sc kh[() rw ]
ln e −0,75+ s+ D|q g| …(4 .3)

Persamaan 4.1 dan 4.3 memnerikan dasar untuk analisis pengujian sumur gas (well testing).
Sebagaimana pada sub bab 2.11, untuk p>3,000 psi, persamaan ini mengasumsikan bentuk
yang lebih sederhana (dalam istilah p), sedangkan untuk p<2,000 psi diasumsikan dalam
bentuk sederhana lainnya (dalam istilah p2). Dengan demikian untuk menganalisis pengujian
sumur gas dapat dikembangkan dengan istilah pada persamaan yaitu ψ ( p ) , p , dan p 2. Pada
sebagian besar Bab ini, persamaan akan ditulis dalam p2, hal ini bukan karen p2 lebih umum atau

lebih akurat (pada persamaan ψ paling cocok dalam kasus ini), namun karena persamaan p2
menggambarkan metode umum dan memungkin kan perbandingan yang lebih mudah dengan
metode analisis uji sumur gas yang masih digunakn secara luas.
Sebelum mengembangkan persamaan, akan lebih baik terlebih dahulu dilakukan
generalisai persamaan 4.1 untuk memodelkan uji drawdown, dimulai dari tekanan area
drainase yang seragam ( p̅ ), yang mungkin jauh lebih rendah dari tekanan awal ( pi ) setelah bertahun-
tahun produksi:

1,688 ∅ μ p̅ c t p̅ r w 2
ψ ( p wf )=ψ ( p̅ ) +50,300
psc q g T
T sc kh [1.151 . log( kt ) ]
−( s+ D|q g|) …(4.4)

Dimana p= p̅ untuk ail r di t p=0 . Untuk p < 2,000 psia, μ z g ̲ ̴ constant ̲ ̴ μ p̅ z p̅ g untuk
sebagian besar gas pada kasus ini:
2
2 p2 p β
ψ ( p )= (
μ p̅ z p̅ g 2

2 )
Substitusikan ke persamaan 4.4:

( s+ D|q g|)
pwf 2= p̅ 2+ 1,637
kh [
q g μ p̅ z p̅ g T
(
log
1,688 ∅ μ p̅ c t p̅
kt ) −
1.151 ] … (4.5)

Untuk aliran yang stabil menjadi:


q g μ p̅ z p̅ g T r
2 2
pwf = p̅ −1,422
kh [() ]
ln e −0,75+ s+ D|q g| … (4.6)
rw

Persamaan 4.6 adalah persamaan lengkap deliverability (pengiriman). Dengan diberikannya


nilai aliran BHP, pwf , sesuai dengan pipa atau tekanan balik tertentu, sehingga dapat diperkirakan
laju q g, dimana sumur akan mengalirkan gas. Namun parameter tertentu harus ditentukan sebelum
persamaan dapat digunakan dengan cara berikut ini:
1. Sumur yang dialirkan dengan kecepatan q g sampai r i ≥r e atau yang biasa dikenal sebagai
(stabilized flow). Pada kasus ini, harus dicatat bahwa persamaan 4.6 memiliki bentuk
persamaan :
p̅ 2− pwf 2=a q g +b qg2 …(4.7)
Dimana,
μ p̅ z p̅ g T r
a=1,422
kh [() rw ]
ln e −0,75+ s … (4.8)

Dan,
μ p̅ z p̅ g T
b=1,422 D …(4.9)
kh
Konstanta a dan b dapat ditentukan dari uji aliran, setidaknya untuk dua laju aliran, yaitu
q g, dan nilai pwf yang sesuai diukur serta p̅ harus diketahui.
2. Sumur yang dialiri beberapa kali sehingga r i ≤r e atau biasa dikenal sebagai (transient
flow). Dalam hal ini perlu dilakukan estimasi terhadap kh , s , dan D yang berasal dari uji
transient (drawdown atau buildup), yang dimodelkan melali persamaan 4.5 (atau
beberapa adaptasi menggunakan superposisi). Parameter ini kemudian dapat
dikombinasikan dengan nilai yang diketahui (atau diasumsikan) dari p̅ dan r e pada
persamaan 4.6 untuk memberikan perkiraan deliverability. Laju aliran gas q g, digunakan dalam
persamaan 4.1 hingga 4.7, dimana harus mencakup semua zat yang mengalir dalam fase uap di
reservoir, dengan volumenya dinyatakan pada kondisi standar. Zat-zat tersebut antara lain adalah
gas yang dihasilkan dipermukaan, dan kondensat serta cairan liquid yang dihasilkan di
permukaan yang ada pada fase uap di reservoir.

Anda mungkin juga menyukai