Anda di halaman 1dari 5

PKN

 Fungsi Pancasila : Sebagai dasar negara


 Teori asal muasal Pancasila :
1. Causa materialis (asal mula bahan) berasal dari bangsa Indonesia sendiri.
2. Causa Formalis (asal mula bentul atau bangun) bagaimana Pancasila dirumuskan
3. Causa Efisien (asal mula karya) meningkatkan Pancasila dari calon dasar negara
menjadi Pancasila yang sah sebagai dasar negara.
4. Causa finalis (asal mula tujuan) tujuan perumusan dan pembahasan Pancasila untuk
dijadikan dasar negara.
 Panitia perancang hukum dasar :
1. Panitia perancang hukum dasar (Ketua : Ir. Soekarno) 19 anggota.
2. Panitia pembela tanah air (Ketua : Abikusno Tjokrosujoso) 23 anggota.
3. Panitia ekonomi dan keuangan (Ketua : Moh. Hatta) 23 anggota.
 Panitia-panitia :
1. Badan penyelidik usaha-usaha dibentuk persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
-> rapat 2 Mei-1 Juni 1945 membahas dasar negara. Rapat 10-17 Juli 1945.
2. Panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) -> 18 Agustus 1945 mengesahkan
UUD NRI.
 Hasil siding PPKI 18 Agustus 1945 :
1. Menetapkan Piagam Jakarta dan sebagai pembuka UUD.
2. Mengesahkan UUD.
3. Memilih Presiden dan Wapres, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta.
4. Berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
 Fungsi dan kedudukan Pancasila :
1. Sebagai dasar negara.
2. Sebagai pandangan hidup.
3. Pembukaan UUD 1945.
 Macam-macam nilai Pancasila :
1. Objektif dan subjektif.
2. Positif dan Negatif.
3. Intrinsik dan Ekstrinsik.
4. Transenden dan Imanen.
5. Dasar dan Instrumental.
 Pendapat tentang RUU HIP
 Trisila :
1. Sosio Demokrasi
2. Sosio Nasionalisme
3. Ketuhanan yang berkebudayaan
 Isi piagam Jakarta :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Struktur pemerintahan sebelum amandemen

PANCASILA

UUD 1945

MPR

| | | | |

BPK DPR PRESIDEN DPA MA

 Struktur pemerintahan setelah amandemen

UUD 1945

| | | |

BPK MPR PRESIDEN KEKUASAAN KEHAKIMAN

DPR DPD WAPRES MK MA KY

 Periodeisasi UUD sebagai konstitusi Indonesia :


1. UUD 1945 (18 Agustus 1945-27 Desember 1949)
2. UUD RIS 1949 (27 Desember 1949-17 Agustus 1950)
3. UUDS 1950 (17 Agustus-1950-5 Juli 1959)
4. UUD 1945 (5 Juli 1959-11 Maret 1966)
5. UUD 1945 (11 Maret 1966-21 Mei 1998)
6. UUD 1945 (21 Mei 1998-19 Oktober 1999)

8 Periode :

1. 18 Agustus Periode 1945 s/d 27 Desember 1945, berlaku UUD 1945.


2. Periode 27 Desember 1945 s/d 17 Agustus 1950 berlaku UUD RIS
3. Periode 17 Agustus 1950 s/d 5 Juli 1959, berlaku undang-undang dasar
sementara (UUDS) 1950
4. Periode Juli 1959 s/d 19 Oktober 1999.Berlaku kembali UUD 1945
5. Periode 19 Oktober 1999 s/d 18 Agustus 2000,berlaku UUD 1945 Amandemen I
6. Periode 18 Agustus 2000 s/d 9 November 2001, berlaku UUD 1945 Amandemen
I dan II
7. Periode 9 november 2000 s/d 10 agustus 2002, berlaku UUD 1945 amandemen
l,ll dan lll
8. Periode 10 agustus 2002 s/d sekarang, berlaku UUd 1945 amandemen l.ll.lll dan
lV
 Konstitusi adalah sekumpulan aturan yang mengatur dan membatasi kekuasaan
pemerintah, hak yang diperintah (rakyat) dan hubungan antar keduanya.
 Macam-macam konstitusi :
1. Tertulis dan tidak tertulis.
2. Fleksibel dan kaku.
3. Derajat tinggi dan tidak derajat tinggi.
4. Serikat dan kesatuan.
5. Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer.
 Hal yang harus diperhatikan dalam pembahasan konstitusi :
1. Rakyat diberi kesempatan untuk menyampaikan pandangan.
2. Kekuasaan negara serikat dan negara bagian tidak diubah sendiri-sendiri.
3. Hak-hak perorangan dan kelompok mendapat jaminan.
 Tujuan dibuatnya konstitusi :
1. Membatasi pemerintah agar tidak sewenang-wenang.
2. Melindungi Hak Asasi Manusia/Hak.
3. Menjaga keamanan.
 Pemerintah dalam arti sempit :
1. Eksekutif : Menjalankan UU (Presiden, Wapres, dan Para Menteri)
 Pemertintah dalam arti luas :
1. Eksekutif : Menjalankan UU (Presiden, Wapres, dan Para Menteri)
2. Legislatif : Membuat UU (MPR, DPR, DPRD)
3. Yudikatif : Mengadili Pelanggaran terhadap UU
a. Mahkamah Agung : Mengurusi pidana dan perdata.
- Peradilan Umum : Peradilan umum, Tata usaha negara.
- Peradilan Khusus : Agama, Militer.
- Peradilan Militer : Militer.
- Peradilan : Umum, Tata usaha negara, Agama.

PRESIDEN

MAHKAMAH (IBU KOTA)

PERADILAN NEGERI (PROVINSI)

b. Mahkamah Konstitusi : Masalah politik dan masalah kelembagaan.


c. Komisi Yudisial : Memilih hakim agung.
 Sususan Konstitusi Indonesia (Pasal 7 Ayat (1) UU No. 12 Tahun 2011 Tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan :

UUD 1945

TAP MPR

|
UU/PERATURAN PEMERTINTAH PENGGANTI UU

PERATURAN PEMERINTAH

PERATURAN PRESIDEN

PERATURAN DAERAH PROVINSI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

 Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketahanan nasional di bidang ekonomi :


1. Bumi dan sumber daya alam
2. Tenaga kerja
3. Factor modal
4. Factor teknologi
5. Hubungan dengan ekonomi luar negeri
6. Prasarana atau infrastruktur
 Ciri-ciri Ketahanan Nasional :
1. Kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang
2. Dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan
kehidupan
3. Menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan,
baik dari luar maupun dalam, baik secara langsung maupun tidak
 Pentingnya wawasan kebangsaan bagi generasi pemuda agar mereka tahu dan paham
kondisi wilayah negara Indonesia yang bertujuan agar generasi penerus nantinya
mencintai dan bangga terhadap negara dan bangsa Indonesia.
 Integrasi Nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan
pemerintah dan wilayahnya. IPOLEKSOSBUDHANKAM, biografis, wawasan nusantara.
 Alat- alat pemersatu bangsa :
1. Bhineka Tunggal Ika
2. Bahasa Indonesia
3. Bendera Merah Putih
4. Sumpah Pemuda
5. Lagu Indonesia Raya
6. Sila Ke-3 Pancasila
 Ancamana di bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM :
 Wawasan Nusantara adalah cara pandang suatu bangsa terhadap diri dan lingkungannya
berdasarkan pancasil dan undang-undang.
 Membentuk suatu kekuatan Hankamnas yang berintikan potensi Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia, disamping potensi-potensi yang lain.
- Memelihara dan mempertinggi Ketahanan Nasional disegala bidang, baik
dalam bidang mental-ideologi, politik, sosial, budaya maupun militer.
- Memelihara serta mempertinggi kewaspadaan serta kesiapsiagaan
nasional.
- Mengembangkan integrasi Angkatan Bersendjata Republik Indonesia
dengan Rakyat, integrasi intern Angkatan Bersenjata Republik Indonesia,
serta integrasi intern angkatan-angkatan.
 Kekuatan inti daripada Pertahanan dan Keamanan Nasional adalah Angkatan
Bersenjata, oleh sebab itu meskipun unsur-unsur daripada kekuatan Hankamnas adalah
beranekaragam coraknya, namun unsur Angkatan Bersenjata-lah yang memegang
peranan terpenting yang perlu dibangun dan dikembangkan dalam rangka perlindungan
dan pengamanan bangsa dan negara terhadap segala ancaman, dalam segala bentuk
dan manifestasinya.

Anda mungkin juga menyukai