Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

METALURGI EKSTRAKSI

Disusun oleh :

Kelompok 2 :

1. Alberto Karta Dinata


2. Arsela
3. Citra Aulia Rizki
4. Ferdy Dwi Jaya Kusuma
5. Niko Alvarez
6. Muhammad Mirzatul Hidayat
7. Muhammad Rega Praditya
8. Risha Armelia

PROGRAM STUDI TEKNIK PENGOLAHAN HASIL TAMBANG MINERAL DAN


BATUBARA

AKADEMI KOMUNITAS INDUSTRI PERTAMBANGAN BUKIT ASAM

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


1. Metalurgi Ekstraktif & Fisika

Metalurgi ekstraktif adalah studi mengenai proses yang digunakan untuk memisahkan
logam berharga dalam konsentrat dari material lain. Bidang ini merupakan bagian dari sains
terapan dan ilmu teknik yang mencakup semua aspek proses fisik dan kimia yang digunakan
dalam memproduksi mineral yang mengandung bahan logam. Logam yang diekstraksi dapat
berupa produk akhir maupun produk semijadi yang membutuhkan pemrosesan lebih lanjut
melalui metalurgi fisik, ilmu keramik, dan bidang disiplin lainnya di dalam ilmu bahan.

Metalurgi fisik yang dimaksud adalah pengetahuan fisika dari logam yang meliputi
tentang sifat mekanik dan sifat fisiknya. Dalam metalurgi fisik, keilmuan teknik metalurgi
membahas mengenai metode atau teknologi untuk dapat memanfaatkan logam menjadi suatu
produk yang dapat memenuhi kebutuhan kehidupan manusia. Metalurgi fisik dalamnya
mencakup proses pembuatan paduan logam, proses melakukan perlakuan panas, proses
pengerjaan logam (metal working), dan sebagainya.

2. Konsetrat

Konsentrat adalah suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama bahan pakan lain untuk
meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan makanan dan dimaksudkan untuk disatukan
dan dicampur sebagai suplemen (pelengkap) atau pakan pelengkap.

3. General Properties and Structure Of Metal

Logam merupakan paduan dari unsur-unsur logam dan kadang mengandung unsur-unsur
bukan logam Contoh unsur logam adalah besi tembaga nikel titanium dan lain lain Unsur
bukan logam yang terkandung seperti karbon nitrogen dan oksigen. Salah satu ciri logam
adalah memiliki struktur kristal artinya atom olomnya tersusun secara teratur Logam secara
umum memiliki konduktivitas panas dan listrik yang baik. Kebanyakan logam memiliki
kekuatan dan keuletan yang baik dalam temperatur kamar dan beberapa juga memiliki
kekuatan yang baik pade temperatur tinggi

Logam dan poduannya secara umum dibagi olas dua kelompok yaitu: Logam besi (ferrol
dan paduannya dimana mengandung kebanyakan unsur besi. Contoh baja dan besi cor Logom
besi terbagi menjadi dua kelompok besi dan bajo Besi dan baja dibedakan pada kandungan
korbonnya besi mengandung korbon lebih besar dari 2% baja mengandung karbon lebih kecil
dari 2 % Logam bukan besi (non ferro) dimana tidak mengandung unsur besi atou
mengandung unsur besi namun sedikit Contoh oluminium tembago seng Litanium dan nikel
Logam bukan besi terbagi menjadi dua kelompok logam beral don logam ringan Keduanya
dibedakon podo berol jenisnya logam berat mempunyai berat jenis lebih besar dari 45 gr/cm
logom ringan mempunyai berat jenis hingga 45 gr/cm3.

Sifat-sifat material dikelompokan dalam empat kelompok yaitu:

1. Sifat fisik. Sifat fisik adalah sifal yang dimiliki oleh semua material yang ada secara
alami Sifat fisik material meliputi berat jenit titik lebur kemampuan menghantarkan
panas dan listrik.
2. Sifat mekanik. Sifat mekanik material menunjukan kelakuan dan kemampuan material
untuk menerima beban mekanik Sifat mekanik material meliputi kekuatan kekerasan
elastisitos pemuluran dan lain-lain. Kekuatan suatu material pada umumnya
berpedoman pada kekuatan tariknya Kekuatan tarik balos elostisitas dan pemuluran
maksimal bisa didapatkan dari pengujian Larik Kekerasan suatu material bisa
diartikan sebagai ketahanan suatu material terhadap penetrasi benda podal lainnya
3. Sifat Teknik. Sifat teknik material menunjukan kelakuan material pada saat
pengerjaan Sifat teknik material meliputi mampu tempa mampu tarik ulet mampu
dikerjakan dengan permesinan mampu les mompu cor mampu sinter dan lain-lain

4. Distribusi Metal di Dunia

Keberadaan logam berat di perairan pesisir merupakan ancaman bagi kekayaan ekosistem
pesisir sebab bersifat toksik. Metode penelitian menggunakan metode survey dengan
pengukuran secara insitu (parameter oseanografi) dan exsitu (konsentrasi logam berat) serta
penyajian data menggunakan tabel, grafik, dan hasil pengujian analisis varians. Konsentrasi
logam berat Pb, Cd, dan Zn pada sedimen lebih tinggi serta berbeda secara signifikan (p0,05)
secara spasial (pelabuhan, muara sungai, lokasi wisata) Logam berat pada sedimen tidak
melampaui baku mutu sedangkan pada kolom air terdapat beberapa logam berat yang
melampaui baku mutu yaitu Pb dan Cd. Tingkat kontaminasi bahan pencemar logam berat
yang diteliti di perairan pesisir Kota Makassar termasuk rendah (CFZn>Pb>Cu.
5. Perbedaan Sifat Besi & Non Ferous

Dapat ditempa dan diubah bentuknya. Penghantar panas dan listrik. Keras (tahan
terhadap goresan, potongan atau keausan), kenyal (tahan patah bila dibentang), kuat (tahan
terhadap benturan, pukulan martil), dan juga liat (dapat ditarik). Elastis (karet), cair (bahan
pelumas, dan juga tidak dapat menghantarkan arus listrik (bahan isolasi). Peka terhadap api
(bahan bakar, tidak dapat terbakar (Asbes) dan juga mudah pecah (keramik).

6. Oksidasi Logam dan Contohnya


1. Teori klasik mengatakan bahwa oksidasi adalahproses penangkapan oksigen dan
kehilangan hidrogen.
2. Teori Modern mengatakan Oksidasi adalah proses yang menyebabkan hilangnya satu
atau lebih elektron dari dalam zat. Zat yang mengalami oksidasi menjadi lebih positif.

Contohnya :

1. Oksidasi suatu unsur akan menghasilkan suatu oksida

4Fe + O2 → 2Fe2O3

2Mn + O2 → 2MnO

C + O2 → CO2

S + O2 → SO2

N2 + O2 → 2NO

2. Oksidasi senyawa sulfida menghasilkan oksida logam penyusunnya

4FeS2 + 11O2 → 2Fe2O3 + 8SO2

3. Oksidasi atau pembakaran senyawa karbon menghasilkan gas karbondioksida dan air

C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O

C12H22O11 + 12O2 → 12CO2 + 11H2O

7. Reduksi Logam dan Contohnya


1. Teori klasik mengatakan bahwa eduksi adalah proses kehilangan oksigen dan
penangkapan hidrogen.

2. Teori Modern mengatakan Reduksi adalah proses yang menyebabkan diperolehnya


satu atau lebih elektron oleh suatu zat. Zat yang mengalami reduksi akan menjadi lebih
negatif.
Contohnya :
1. Pemanasan raksa oksida (HgO)

2HgO → 2Hg + O2

2. Pemanasan kalium klorat (KCIO3)

2KCIO3 → 2KCI + 3O2

8. Mineral Sulfida

Mineral sulfida merupakan salah satu kelompok mineral dalam klasifikasi dana. Mineral
ini sering dimanfaatkan sebagai mineral ekonomis, keberadaan mineral ini erat kaitannya
dengan alterasi hidrotermal. Mineral sulfida merupakan kelompok mineral yang tersusun dari
kombinasi antara logam atau semi-logam dengan belerang, misalnya pirit, galena, kalkopirit,
kalkosist, dan lain sebagainya.

Ada beberapa penciri utama pada kelompok mineral sulfida yaitu: Kelompok mineral ini
dicirikan dengan adanya anion S2-. Mineral sulfida sebagian besar tersusun dari unsur logam.
Mineral sulfida merupakan mineral pembentuk bijih (ores) sehingga mineral sulfida memiliki
nilai ekonomis yang cukup tinggi. Mineral ini memiliki kilap logam, berat jenis tinggi, dan
memiliki tingkat kekerasan yang rendah. Memiliki sistem kristal isometric, tetragonal, dan
heksagonal. Kebanyakan mineral sulfida memiliki diafenitas opak, mineral sulfide non-opak
cenderung memiliki indeks bias yang besar dan meneruskan cahaya pada tepi yang tipis.
Kebanyakan mineral sulfida bersifat lunak dan dapat menjadi konduktor listrik yang baik,
yang mencerminkan kehadiran ikatan logam di dalam strukturnya.

Mineral kelompok sulfida dapat dibagi menjadi 2 kelompok kecil, yaitu: Tellurides yaitu
mineral sulfide yang anion S2 digantikan oleh tellurium, contohnya sylvanite (AuAgTe4).
Arsenides, jika arsen menggantikan unsur sulfur (S) sebagai anion mineral, contohnya
chloantite [(Ni,Co)As2], smaltite [(Co,Ni)Ass], dan nikelin (nickeline) (NiAs). Mineral
sulfida banyak dimanfaatkan dalam sektor industri, karena memang mineral ini kebanyakan
merupakan mineral pembentuk bijih (ore). Misalnya bijih tembaga, seng, timbal, air raksa,
bismut, kobalt, arsen, antimon. nikel, dan logam bukan-besi yang lainnya. Misalnya pirit
(FeS2), meskipun pirit bukan merupakan bijih untuk diambil besinya, tetapi digunakan
sebagai sumber asam sulfur. Beberapa manfaat mineral sulfide lainnya adalah: galena (PbS)
yang dimanfaatkan untuk sumber bijih perak. argentite (Ag2S) yang merupakan sumber
utama bijih perak juga. Kalkosit (Cu2S) merupakan mineral penghasil bijih tembaga.
Sphalerite (ZnS) merupakan sumber utama seng. Cinnabar (HgS) merupakan sumber utama
merkuri. Stibnite (Sb2S3) dimanfaatkan dalam pembuatan kabel, baterai timbel, cat, dan
peralatan medis..

9. Oksida dan Hidroksida

Mineral oksida terbentuk sebagai akibat persenyawaanlangsung antara oksigen danunsur


tertentu. Susunannya lebihsederhana dibanding silikat.Mineral oksida umumnya lebihkeras
dibanding mineral lainnyakecuali silikat. Mereka juga lebihberat kecuali sulfida. Unsur
yangpaling utama dalam oksidaadalah besi, chroom, mangan, timah, dan alumunium.

Mineral hidroksida terbentukakibat pencampuran ataupersenyawaan unsur-unsurtertentu


dengan hidroksida (OH). Reaksi pembentukannya jugaterkait dengan pengikatandengan air.
Sama seperti oksida,pada mineral hidroksida unrusutamanya pada umumnya adalah unsur-
unsur logam

10. Mineral Halida

Mineral halida adalah mineral dengan anion halida dominan. Mineral halida kompleks
juga dapat memiliki anion poliatomik.

11. Mineral karbonat

Mineral Karbonat adalah mineral yang terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan
bangkai plankton. Carbonat juga terbentuk pada daerah evaporitic dan pada daerah karst yang
membentuk gua (caves), stalaktit, dan stalagmite. Dalam kelas carbonat ini juga termasuk
nitrat (NO3) dan juga Borat (BO3). Dan Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan
disebut “karbonat”.

12. Silikat

Senyawa kimia silikon dioksida, juga dikenal sebagai silika (dari silex Latin), adalah
oksida silicon dengan rumus kimia SiO2.Silikon dioksida atau silika adalah salah satu
senyawaan kimia yang paling umum. Silika murni terdapat dalam dua bentuk yaitu kuarsa
dan kristobalit. Silikon selalu terikat secara tetrahedral kepada empat atom oksigen, namun
ikatanikatannya mempunyai sifat yang cukup ionik

13. Zeolit

Zeloit adalah senyawa zat kimia alumino-silikat berhidrat dengan kation natrium, kalium
dan barium. Zeolit merupakan bahan galian non logam atau mineral industri multi guna
karena memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang unik yaitu sebagai penyerap, penukar ion,
penyaring molekul dan sebagai katalisator.

14. Besi dan Baja

Besi adalah unsur kimia dengan simbol Fe dan nomor atom 26. Merupakan logam dalam
deret transisi pertama. Ini adalah unsur paling umum di bumi berdasarkan massa, membentuk
sebagian besar bagian inti luar dan dalam bumi. Besi adalah unsur keempat terbesar pada
kerak bumi. Material ini berasal dari bijih besi yang ada dalam mineral hematit (Fe2O3) dan
magnetit (Fe3O4) yang didapatkan dalam bebatuan.

Besi memiliki sifat yang istimewa, yaitu kuat dan ulet, besi juga mudah untuk dibentuk.
Meski besi itu kuat akan tetapi besi juga mempunyai kelemahan. Salah satu kelemahannya
adalah mudah mengalami korosi (berkarat), sehingga rapuh dan kehilangan kekuatannya.

Baja adalah logam paduan, logam besi yang berfungsi sebagai unsur dasar dicampur
dengan beberapa elemen lainnya, termasuk unsur karbon. Kandungan unsur karbon dalam
baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% dari berat keseluruhan baja tersebut sesuai grade-nya.
Sedangkan, baja adalah logam paduan, logam besi yang berfungsi sebagai unsur dasar
dicampur dengan beberapa elemen lainnya, termasuk unsur karbon. Besi dapat terbentuk
menjadi dua bentuk kristal yaitu Body Center Cubic dan Face Center Cubic, tergantung dari
tempraturnya ketika ditempa. Baja memiliki sifat yang berbeda-beda tergantung dari hasil
produksinya. Namun, secara umum material baja memiliki ketahanan yang prima terhadap
karat, memiliki sifat magnet yang kuat, koefisien muai yang tergolong rendah, tahan terhadap
beban atau tekanan, dan juga tahan terhadap asam.

Perbedaan besi dan baja

Besi
Pembentukan: Unsur Murni
Jenis: Besi cor, Besi Tempa dan Baja.
Terhadap karat: Dengan cepat akan teroksidasi dan kemudian berkarat pada akhir
prosesnya.
Permukaan: Permukaannya berkarat.
Penggunaan: Untuk bangunan, perangkat dan peralatan serta kendaraan.
Keberadaan: Tersedia di alam secara natural.

Baja
1. Terbuat dari besi dan karbon.
2. Karbon metalik dan logam campuran.
3. Memiliki elemen yang sama sekali berbeda yang mempertahankannya dari kerusakan
seperti besi murni.
4. Permukaannya tetap mengkilat.
5. Untuk bangunan, kereta api, mobil, dan konstruksi.
6. Ketersediaannya harus dibuat lebih dahulu.

15. Base Metal

Logam induk (base metal), merupakan bagian logam dasar dimana panas dan suhu
pengelasan tidak menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan struktur dan sifat.

16. Logam Mulia


Secara umum logam mulia berarti logam-logam termasukpaduannya yang biasa dijadikan
perhiasan, antara lain emas,perak, tembaga dan platina. Logam-logam tersebut
memilikiwarna yang bagus, tahan karat, lunak dan terdapat dalam jumlah yang sedikit di
alam. Emas dan perak memiliki sifatpenghantar listrik yang sangat baik sehingga banyak
dipakaiuntuk melapisi konektor-konektor pada perangkat elektronik.Dalam ilmu kimia,
logam mulia adalah logam yang tahan terhadap korosi maupun oksidasi. Contoh logam mulia
adalahemas, perak dan platina. Umumnya logam-logam muliamemiliki harga yang tinggi,
karena sifatnya yang langka dantahan korosi. Logam mulia sangat sukar bereaksi
denganasam. Sekalipun begitu, sebagian logam mulia (misalnyaemas) dapat dilarutkan dalam
akua regia, yaitu campuran pekatdari asam nitrat dan asam klorida. Semua logam
muliamerupakan anggota dari logam transisi.Logam mulia biasa digunakan sebagai perhiasan
dan matauang (emas, perak), bahan tahan karat (stainless) sepertilapisan perak, ataupun
katalis (misalnya platina). Logam mulia biasa digunakan sebagai perhiasan dan mata uang
(emas, perak), bahan tahan karat (stainless) seperti lapisan perak, ataupun katalis (misalnya
platina).

17. Logam Ringan

Logam Ringan adalah logam dengan kerapatan yang relatif rendah. Definisi yang lebih
spesifik telah diajukan; namun tidak ada yang mendapat penerimaan luas. Magnesium,
aluminium dan titanium adalah logam ringan yang memiliki kepentingan komersial yang
signifikan. Kepadatan mereka 1,7, 2,7 dan 4,5 g/cm3 berkisar antara 19 sampai 56% dari
kepadatan logam struktural yang lebih tua, besi (7,9) dan tembaga (8,9).

18. Logam Minor

Logam Minor adalah istilah yang banyak digunakan dalam industri logam yang umumnya
mengacu pada logam yang merupakan produk sampingan dari peleburan logam dasar. Logam
minor tidak memiliki bursa riil, dan tidak diperdagangkan di London Metal Exchange (LME).
Dua karakteristik yang secara teratur dikaitkan dengan logam minor: produksi globalnya
relatif kecil dibandingkan dengan logam dasar, dan, logam ini sebagian besar diekstraksi
sebagai produk sampingan dari logam dasar. Namun, karena keragaman logam yang sering
diklasifikasikan sebagai logam minor, masih banyak diskusi tentang apa sebenarnya yang
dimaksud dengan logam minor. Logam minor memiliki berbagai macam kegunaan, termasuk
farmasi, semikonduktor, otomotif, kaca, baterai, surya, dan banyak lainnya. Banyak dari
logam kecil ini sangat penting untuk teknologi abad ke-21. Mereka lebih sulit diekstraksi dari
mineral inangnya yang ada secara alami daripada logam dasar. Logam yang sering
diklasifikasikan sebagai logam minor antara lain: antimon (Sb), arsen (As), berilium (Be),
bismut (Bi), kadmium (Cd), cerium (Ce), kromium (Cr), kobalt (Co), gadolinium ( Gd),
galium (Ga), germanium (Ge), hafnium (Hf), indium (Dalam), litium (Li), magnesium (Mg),
mangan (Mn), merkuri (Hg), molibdenum (Mo), neodymium ( Nd), niobium(Nb), iridium
(Ir), osmium (Os), praseodymium (Pr), renium (Re), rhodium (Rh), ruthenium (Ru),
samarium (Sm), selenium (Se), silikon (Si), tantalum (Ta), telurium (Te), titanium (Ti),
tungsten (W), vanadium (V), dan zirkonium (Zr).

19. REE

REE adalah mineral yang mengandung satu atau lebih elemen yang termasuk dalam
kelompok 17 elemen kimia yang disebut Rare Earth Element yang hadir bersama pada tabel
periodik. Kelompok ini terdiri dari scandium,yttrium dan 15 elemen lanthanide(lanthanum,
cerium, praseodymium, neodymium, promethium, samarium, europium, gadolinium, terbium,
dysprosium, holmium, erbium, thulium, ytterbium, and lutetium).

Anda mungkin juga menyukai