Anda di halaman 1dari 3

1. Selat Bali, Diantara Pulau Jawa dan Pulau Bali.

Selat Makasar, Diantara Pulau


Kalimantan dan Pulau Sulawesi. dan Selat Sunda, Diantara Pulau Sumatra dan Pulau
Jawa

2. Indonesia merupakan negara dengan wilayah laut yang lebih besar dibandingkan
wilayah darat. Hal tersebut berpengaruh pada keberagaman sumber daya kelautan yang
ada di dalamnya. Ditambah lagi indonesia merupakan negara tropis sehingga mendukung
kekayaan potensi sumber daya laut. Keunikan dari perairan indonesia dapat terlihat dari
berbagai sektor yang sama sama memiliki potensi yang besar. Dari garis pantainya
indonesia menempati peringkat kedua garis pantai terpanjang setelah kanada, dari luas
lautnya, luas perairan laut Indonesia sekitar 5.8 juta kilometer persegi. Terdiri dari luas
laut teritorial 0,3 juta kilometer persegi, luas perairan kepulauan 2,95 juta kilometer
persegi, dan luas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 2,55 juta kilometer persegi.
dari produksi ikan tangkap Indonesia menempati urutan ketiga di dunia setelah China dan
Peru. Sedangkan produksi ikan budidaya Indonesia menempati urutan keempat setelah
China, India dan Vietnam. Potensi lestari sumber daya ikan laut Indonesia diperkirakan
sebesar 12,54 juta ton per tahun yang tersebar di perairan wilayah Indonesia dan perairan
ZEE. 80% Industri dan 75% Kota besar terletak di wilayah pesisir, dan dari 60 cekungan
migas indonseisa, 70% berada dilaut.

3. 1. Perubahan Iklim.
Perubahan Iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan
distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan.
a. Perubahan iklim berdampak kepada terumbu karang, dimana terumbu karang akan
mengalami pemutihan karang atau coral bleaching, erosi struktur terumbu karang dan
kerusakan terumbu karang karena badai.
b. Perubahan iklim berdampak juga pada ekosistem kutub seperti hilangnya habitat es
kutub, tidak dapat beradaptasi karena berubahnya suhu yang menjadi lebih panas, dan
pencairan gletser.
c. Perikanan. akan berdampak kepada invasi migrasi spesies, erosi pada organisme
pembentuk cangkang dan pengurangan atau penyusutan ukuran ikan.
d. Naiknya permukaan Air Laut
e. Badai
f. Berkurangnya oksigen di lautan.

2. Marine debris, Marine debris atau sampah laut adalah limbah bahan padat yang telah
diproduksi yang memasuki lingkungan laut dari berbagai sumber, marine debris
berdasarkan zat dibagi menjadi 2 organik dan non organik. Organik merupakan sampah
yang mudah terurai dan paling lambat selama 5 tahun yaitu kayu. Sedangkan Non
Organik sangat lama terurai seperti alat pancing yag membutuhkan waktu 600 tahun.
Dampak dari marine debris adalah rusaknya ekosistem laut, terganggunya habitat laut,
mengganggu jalur transportasi, kerusakan pesisir dan pantai, gangguan bisnis wisata,
gangguan terhadap reproduksi mahluk laut, perubahan struktur komunitas, tersangkut dan
termakan oleh ikan serta berdampak kepada manusia yang mengkonsumsinya.

4. 1. Solusi dari adanya perubahan iklim secara umum mengurangi asupan protein
dan hewani, inventasi energy terbarukan, reboisasi atau penanaman pohon, mengurangi
kendaraan bermotor pribadi.
Dan solusi yang bisa kita lakukan sebagai mahasiswa terkhusus dalam mengurangi
adanya perubahan iklim kita harus memastikan bahwa yang harus kita mulai adalah
menerapkannya di kehidupan kita sendiri. Kita harus meningkatkan kesadaran dan
kepedulian terkait isu dengan melaksanakan tindakan preventif berkelanjutan di
kehidupan keseharian. Tindakan tindakan yang bisa kita lakukan adalah menggunakan
peralatan ramah lingkungan, mengurangi pemakaian kendaraan pribadi apabila
memungkinan untuk menggunakan kendaraan umum, atau dengan sering menggunakan
sepeda, menghemat penggunaan listrik, menghemat air, mengurangi pemakaian gas
aerosol, memanfaatkan energi alam semaksimal mungkin, menanam tanaman
dirumah,tidak melakukan pembakaran sampah dan lain lain. Setelah itu kita dapat
mempelopori banyak orang atas tindakan yang telah kita lakukan, apabila setiap orang
melakukan hal yang sama, dapat dipastikan perubahan iklim dapat terminimalisasi dan
teratasi dengan baik.
Selanjutnya, Membuat Komunitas dan Media Platform Edukasi
Dalam melakukan efektifitas penyelesaian masalah terkhusus dalam menanggulangi
perubahan iklim, kita tidak hanya bisa melakukannya sendirian, dibutuhkan sebuah
komunitas atau sekumpulan orang yang memiliki interest atau keminatan yang sama
terkhusus dalam kepeduliannya terkait kelestarian lingkungan hidup. Dari sebuah
komunitas kita bisa melakukan apapun dalam meminamilasi adanya perubahan iklim
salah satunya membuat Media Platform Edukasi.
Sosial Media dinilai efektif untuk kita dapat mengkampanyekan atau mengedukasi
penyebab, dampak dan solusi/tindakan preventif dari perubahan iklim. Kesemuanya itu
harus dikemas dengan tampilan yang menarik dengan konsep yang juga dapat diikuti dan
dimengerti di setiap kalangan. Adapun konsep sistematika urutan konten yang saya
tawarkan yaitu konten Aku Lihat, Aku Tahu, dan Aku Akan.
Pada konten “Aku Lihat” diperlihatkan bagaimana saat ini perubahan iklim
mempengaruhi kehidupan bumi seperti diperlihatkan dampak dampak yang terjadi
contohnya mencairnya lapisan es di kutub, kenaikan muka air laut hilangnya pulau-pulau
kecil, tergenangnya kawasan pesisir pantai, kerusakan terumbu karang, abrasi pantai,
munculnya gejala alam Enso dan lain lain. Sedangkan diAku Tahu dijabarkan bagaimana
proses itu terjadi dan di Konten Aku Akan menjabarkan tindakan tindakan preventif yang
bisa dilakukan.
2. Marine Debris

Solusi dari permasalahan ini adalah digencangkannya kampanye kepada seluruh


masyarakat dunia. Baik berupa sosialisasi regulasi lokal maupun internasional, atau pun
dalam strategi pengurangan sampah laut. Seperti tolak plastik sekali pakai, membersihkan
lautan dan pesisir, menghindari penggunaan microbeads, memberikan pendidikan atau
sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya marine debris, pengolahan serta
penanggulangan sampah. Marine debris juga bisa di minimalisasi dengan tersedianya
saringan atau penyekat sampah di lokasi muara. atau di hilir sungai.

5. Peran saya dalam pemanfaatan sektor kelautan dalam pangan dan obat obatan
secara lestari berkelanjutan. Bukan hanya mengekspolrasi atau bahkan mengekspolitasi
dalam pemanfaatan sumber daya laut harus memerhatikan faktor sumber daya laut yang
berkelanjutan.

Selain itu saya memiliki minat dalam menangani permasalahan sampah laut di Indonesia.
terhadap pengelolaan sampah lautnya dan membuat banyak regulasi regulasi yang
menimalisasi adanya sampah yang dibawa oleh daratan atau sungai menuju laut. Hal itu
tentunya saya ingin bekerja di sektor penglelolaan sampah di kementrian kelautan dan
perikanan.

Anda mungkin juga menyukai