FOTOSINTESIS
PRODI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
PRAKTIKUM IV
FOTOSINTESIS
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan karbohidrat
2. Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan gas
3. Mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis
4. Membuktikan bahwa fotosintesis membutuhkan cahaya matahari
5. Mengetahui faktor – faktor penyebab laju fotosintesis
D. TEORI DASAR
Fotosintesis merupakan salah satu proses biologi yang kompleks. Proses ini
hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Klorofil ini
merupakan salah satu pigmen tumbuhan yang terdapat dalam kloroplas.
Untuk dapat berlangsungnya proses fotosintesis ini dibutuhkan energi dari cahaya.
Klorofil berfungsi dalam penyerapan energi cahaya. Selain itu, proses fotosintesis
juga membutuhkan bahan lain yaitu CO2 dan H2O (air). Hasil akhir proses
fotosintesis adalah karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat mantap yang pertama
dibentuk adalah glukosa.
Laju fotosintesis dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantara suhu, intensitas
cahaya, kadar CO2 dan lain-lain. Dalam praktikum ini akan ditunjukkan dan
dibuktikan beberapa fakta yang dapat menunjang penguasaan konsep fotosintesis.
Kegiatan 1 dan 2 akan membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan karbohidrat
dan gas. Kegiatan 3 akan melihat bagaimana pengaruh intensitas cahaya terhadap
cahaya laju fotosintesis.
Fotosintesis atau asimilasi karbon merupakan proses konversi energi cahaya
menjadi energi kimia. Daun merupakan organ utama dalam tubuh tumbuhan sebagai
tempat berlangsungnya fotosintesis. Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu
energi cahaya (foton) sebagai energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai
energi potensial berupa ikatan senyawa organik pada glukosa (Setiowati dan
Furqonita, 2007).
Fotosintesis terjadi dalam kloroplas dengan bantuan energi cahaya matahari
foton dan berlansung dalam 2 tahap reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap,
adapun percobaan yang membuktikan fotosintesis adalah sebagai berikut : Percobaan
Engelmann, dengan bakteri thermo dan Spirogyra, Fotosintesis menghasilkan
oksigen, Percobaan Ingenhouse, dengan hydrilla, Fotosintesis menghasilkan oksigen,
Percobaan Sach’s, dengan daun yang ditutup dan terbuka, fotosintesis menghasilkan
karbohidrat (Maniam dan Syulasmi, 2006).
Fotosintesis adalah proses pembentukan molekul-molkul makanan yang
kompleks dan berenergi tinggi dari komponen-komponen yang lebih sederhana oleh
tumbuhan hijau dan organisme autotrofik lainnya dengan keberadaan energi cahaya.
Dalam proses fotosintesis, foton (paket satuan) cahaya ditangkap. Dalam proses
fotosintesis, foton (paket satuan) cahaya ditangkap oleh molekul-molekul pigmen
yang spesifik (Fried dan Hademenos, 2005).
Cahaya matahari berperan sebagai sumber energi dalam proses Fotosintesis
untuk menghasilkan pertumbuhan vegetatif maupun generatif tanaman, misalnya;
pertumbuhan batang, cabang, dan daun; pembentukan bunga, buah, dan biji; serta
pembentukan zat-zat gizi dalam buah cabai dan bagian-bagian tanaman yang lain
(Cahyono, 2003).
Lama penyinaran cahaya matahari juga berpengaruh terhadap intensitas
cahaya matahari yang dapat diserap oleh tanaman sehingga berpengaruh pula terhadap
kegiatan fotosintesis. Untuk menunjang pertumbuhan tanaman secara baik, diperlukan
lama penyinaran sekitar 9 – 10 jam per hari (Juanda dan Cahyono, 2005).
Sumber energi alami yang digunakan pada fotosintesis adalah cahaya
matahari. Cahaya matahari memiliki berbagai spektrum warna. Setiap spektrum
warna memiliki panjang gelombang tertentu. Setiap spektrum warna memiliki
pengaruh yang berbeda terhadap proses fotosintetsis. Sinar yang efektif dalam proses
fotosintesis adalah merah, ungu, biru dan oranye (Ferdinand dan Ariebowo, 2007).
Percobaan sacchs merupakan percobaan tentang fotosintesis yang bertujuan
untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum (zat tepung) dan
berlangsung pada bagian tanaman yang berklorofil. Seperti pada percobaan pertama,
hasil fotosintesis adalah glukosa dan oksigen. Untuk menguji adanya amilum
digunakan reagen lugol, sebab dengan lugol amilum akan tampak biru kehitaman,
gejala ini mudah untuk diamati (Susilowarno, et al., 2006).
E. HASIL PENGAMATAN
Terdapat banyak gelmbung udara hasil Tidak terdapat gelembung udara yang
fotosintesis dihasilkan
Kegiatan III : Pengaruh Intesitas Cahaya terhadap Laju Fotosintesis
F. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini daun yang pigmen warnanya sudah luntur ditetesi oleh
lugol dan menyebabkan perubaan warna. Sebelumnya daun diberi perlakuan, yaitu
bagian tengahnya ditutupi oleh alumunium foil. Dan setelah ditetesi oleh lugol, bagian
yang ditutupi oleh alumunium foil terlihat lebih terang daripada sisi – sisinya. Hal ini
menunjukkan bahwa daun tidak berfotosintesis atau tidak mengandung amilum.
Sedangkan bagian lain terlihat normal karena memang berfotosintesis dan
menghasilkan karbohhidrat.
Pada percobaan kedua, hydrilla ditaruh dalam dua keadaan, yaitu saat terang
dan saat gelap. Saat berada di tempat terang, banyak gelembung yang dihasilkan, hal
tersebut membuktikan bahwa fotosintesis dari hydrilla menghasilkan gas oksigen.
Ssedangkan hydrilla yang ada di dalam ruangan , tidak menghasilkan gas atau hanya
sedikit saja. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari.
Hal ini membuktikan bahwa intensitas cahaya sangat mempengaruhi proses
fotosintesis dan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan dan proses
pembentukan makanan. Intensitas cahaya yang optimum sangat baik untuk proses
fotosintesis, sebaliknya dengan intensitas cahaya yang terlalu rendah atau terlalu
tinggi dapat menghambat berlangsungnya proses fotosintesis, serta dengan
ditambahkan larutan NaHCO3 dimana membuat jumlah gelembung oksigen
bertambah, hal tersebut terjadi karena CO3 sangat berperan penting dalam proses
fotosintesis.Dari percobaan yang dilakukan ternyata gelembung gas yang dihasilkan
ini adalah oksigen. Dengan demikian dari percobaan ini dapat dibuktikan bahwa
proses fotosintesis menghasilkan gas yaitu berupa oksigen.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat dilihat pada tabel
pengamtan bahwa semakin jauh jarak cahaya , gelembung yang dihasilkan semakin
sedikit. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa semakin dekat jarak lampu
dengan gelas piala yang berisi hydrilla, maka jumlah gelembung yang dihasilkan pun
akan semakin banyak. Begitu pula sebaliknya, semakin jauh jarak lampu dengan gelas
piala yang berisi hydrilla, maka akan semakin sedikit gelembung udara yang
dihasilkan. Dari hasil ini dapat dibuktikan bahwa intensitas cahaya mempengaruhi
laju fotosintesis, yaitu semakin besar intensitas cahaya, maka laju fotosintasis akan
semakin cepat dan semakin kecil intensitas cahaya, maka laju fotisintesis akan
semakin lambat.
12
10
0
menit 1 menit 2 menit 3 menit 4 menit 5
10 cm 20 cm 30 cm Column1
G. KESIMPULAN
1. Pada percobaan pertama , daun bagian tengahnya ditutupi oleh alumunium foil
terihat lebih cerah karena daun tersebut tidak melakukan fotosintesis.
Sedangkan daun yang tidak tertutupi terlihat normal. Hal itu membuktikan
bahwa daun yang tidak ditutupi oleh alumunium foil tetap berfotosintesis dan
menghasilkan karbohidrat
2. Pada percobaan kedua, hydrilla ditaruh dalam dua keadaan, yaitu saat terang
dan saat gelap. Saat berada di tempat terang, banyak gelembung yang
dihasilkan, hal tersebut membuktikan bahwa fotosintesis dari hydrilla
menghasilkan gas oksigen. Ssedangkan hydrilla yang ada di dalam ruangan ,
tidak menghasilkan gas atau hanya sedikit saja. Hal tersebut juga dipengaruhi
oleh intensitas cahaya matahari.
3. Pengaruh intensitas cahaya disini sudah dibuktikan dengan kegiatan ketiga,
yaitu dengan menyinari hydrilla dengan jarak tertentu. Pada jarak yang
optimal akan dihasilkan banyak gelembung dan semakin banyak cahaya yang
diterima oleh hydrilla maka semakin cepat juga proses fotosintesis dan
mengahsilkan gas oksigen
4. Fotosintesis sangat membutuhkan cahaya matahari, karena dalam reaksi kimia
pun fotosintesis dibantu oleh cahaya matahari. Pada kegiatan ini, sudah
dibuktikan dengan kegiatan 2 dan kegiatan 3. Pada kegiatan 2 yang hydrilla di
tempat terang mengahsilkan banyak gelembung dan saat ditempat gelap tidak
dihasilkan gelembung
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis :
Konsentrasi CO2
Air
Klorofil
Cahaya
Unsur hara
Suhu
H. DAFTAR PUSTAKA
Arisworo, D. Yusa. dan Sutresna, Y., 2006. Ilmu Pengetahuan Alam. Grafindo
Media Pratama : Bandung.
Cahyono, B., 2003. Cabai Rawit Teknik Budi Daya & Analisis Usaha Tani.
Kanisius : Yogyakarta.
Damayanti, D. Sukandar, A. Juangsih, M. dan Kartini, L., 2010. Ringkasan
Materi Dan Latihan Soal-Soal Ujian Nasional SMP 2011. Cmedia : Jakarta.
Ferdinand, F dan Ariebowo, M. 2007. Praktis Belajar Biologi. Visindo Media
Persada : Jakarta.
Firmansyah, R. Mawardi, A. dan Riandi, U., 2007. Mudah Dan Aktif Belajar
Biologi. PT. Setia Purna Inves : Bandung.
Fried, G dan Hademenos, G. 2005. Schaum’s Outlines Biologi Edisi Kedua.
Erlangga : Jakarta.
Furqonita, D dan Biomed, M. 2007. Seri Ipa Biologi. Yudhistira : Jakarta.
Juanda, D dan Cahyono, B. 2005. Wijen Teknik Budi Daya Dan Analisis
Usaha Tani. Kanisius : Yogyakarta.
Karmana, O., 2006. Biologi. Grafindo Media Pratama : Bandung.
Maniam, Mbs dan Syukasmi, A., 2006. Persiapan Ujian Nasional Biologi. Grafindo
Media Pratama : Bandung.
Marzuki, I. Amirullah. dan Fitriana., 2010. Kimia Dalam Keperawatan.
Pustaka As Salam : Makassar.
Mulyani, S., 2006. Anatomi Tumbuhan. Kanisius : Yogyakarta.
Parning. Horale. dan Tiopan., 2006. Kimia. Yudhistira : Jakarta.
I. PERTANYAAN
Jawab : karena agar sel – sel pada daun mati dan klorofil daun juga larut , agar
mudah dilihat dalam pengamatan karena yang diamati adalah perbedaan
warna.
Jawab : tidak dapat terjadi fotosintesis, karena pada daun yang berwarna
merah hanya memiliki kandungan karoten sementara klorofilnya telah
menghilang ataupun
terurai. Sehingga hanya warna merah yang terlihat, sedangkan telah diketahui
bahwa proses fotosintesis hanya terjadi pada pigmen daun yang berwarna
hijau yaitu klorofil.
3. Adakah cara lain untuk membuktikan bahwa suatu gas adalah oksigen?
Jelaskan!
Jawab : ada, yaitu pada percobaan ruben dan Kamen (1941) yang dapat
membuktikan bahwa Oksigen yang terlepas pada fotosintesis itu berasal dari
air. Selain itu pada percobaab Engelman (1822), yamg membuktikan denga
cara menyinari ganggang hijau-spyrogirayang kloroplasnya berbentuk pita
melingkar. Hanya kloroplas yang terkena sinar yang melepaskan oksigen Ini
terbukti dari banyaknya bakteri O yang mengerumuni bagian yang terkena
sinar.