Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

FOTOSINTESIS

Nama : Wildan Sahari


NRM : 1307619018
Dosen Pengampu : Dr. Elsa Lisanti, M.Si
Asisten Laboratorium :
1. Aulia Septavia
2. Debriyanti Lydia
3. Nindyra Karimah

PRODI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
PRAKTIKUM IV
FOTOSINTESIS

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan karbohidrat
2. Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan gas
3. Mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis
4. Membuktikan bahwa fotosintesis membutuhkan cahaya matahari
5. Mengetahui faktor – faktor penyebab laju fotosintesis

B. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Gelas piala 100 ml
2. Gelas piala 250 ml
3. Gelas ukur 100 ml
4. Gelas piala 600 ml
5. Batang gelas 25 cm
6. Termometer
7. Gelas piala 1000 ml
8. Cawan petri
9. Lampu spiritus
10. Tripod
11. Pisau silet
12. Kasa asbes
13. Pinset
14. Tabung reaksi
15. Stop watch
16. Lampu dengan reflector 150 W
17. Statif dan klem
18. Mistar dengan skala cm
19. Counter
20. Corong kaca
21. Timbangan (ketelitian 0,01gram)
Bahan :
1. Air Suling
2. Alkohol 96%
3. Larutan Lugol
4. Daun dikotil
5. Kertas timah
6. Hydrilla
7. NaHCO3
8. Benang
9. Kawat Ø 1 mm
10. Karet gelang
C. PROSEDUR KERJA

KEGIATAN I : Fotosintesis Menghasilkan Karbohidrat


1. Pilih tumbuhan di kebun yang daunnya baik untuk percobaan. Sebaiknya dipilih
tumbuhan dikotil yang daunnya tidak terlalu besar (panjang 3-6 cm, lebar 2-4
cm). Daun tersebut hendaknya berwarna hijau seluruhnya, tidak terlalu tebal,
tidak berbulu, tidak mengandung getah dan permukaannya rata.
Contoh: Daun mawar, bougenvil, cabe, kacang tanah, dan lain-lain.
2. Pada sore hari tutup bagian daun dengan kertas timah selebar 1-2 cm. Gunakan
penjepit kertas agar tidak mudah lepas (Lihat Gambar 14).
3. Keesokan harinya setelah daun terkena cahaya matahari beberapa lama, petik dan
buka kertas timahnya. Secepatnya daun dimasukkan ke dalam air mendidih
hingga agak layu.
4. Setelah itu masukkan daun ke dalam alkohol panas sampai warna daun agak
putih.
5. Pindahkan daun dengan menggunakan pinset ke cawan petri, kemudian tetesi
dengan larutan lugol hingga merata.
6. Perhatikan warna apa yang terjadi, lalu analisis dan buat kesimpulan dari
percobaan tadi.

KEGIATAN II : Gas yang Dihasilkan Fotosintesis


1. Isi dua gelas piala 600 ml (A dan B) dengan air suling sebanyak 500 ml.
Tambahkan ke masing-masing gelas piala NaHCO3 sebanyak 0,5 gr dan aduk
sampai larut.
2. Atur corong dan tabung reaksi di dalam air seperti gambar 16, gunakan kawat
yang telah dibengkokan untuk menyangga corong.
3. Sediakan 10-20 batang Hydrilla (panjang ± 8 cm), potong pangkal batangnya
dengan silet atau pisau yang tajam bagi dua sama banyak.
4. Ikat longgar pangkal batang tiap kelompok Hydrilla tadi. Masukkan satu
kelompok ke gelas A dan satu kelompok ke gelas B.
5. Atur kelompok Hydrilla di bawah corong dengan pangkal batang di sebelah atas.
6. Gelas piala A dijemur dipanas matahari (atau disinari dengan lampu minimal 150
W). Gelas B disimpan di tempat gelap.
7. Pada gelas piala A akan terkumpul gelembung-gelembung gas ke ujung atas
tabung reaksi yang terbalik. Tunggu beberapa jam hingga volume gas cukup
banyak (1-2 ml). Perhatikan dari mana asal gelembung-gelembung tadi.
8. Angkat pelan-pelan tabung reaksi jangan sampai kemasukkan udara, dan mulut
tabung reaksi yang terletak dibagian bawah ditutupi dengan jari, di bagian bawah
berisi air, bagian atas berisi gas.
9. Sambil terus ditutup balikan tabung reaksi sehingga gas terdapat di sekitar mulut
tabung reaksi.
10. Nyalakan korek api, biarkan nyalanya sampai mati hingga tinggal baranya, buka
tabung reaksi dan secepatnya masukkan bara tadi ke mulut tabung reaksi.
Perhatikan perubahan pada bara api.
11. Adakah gas yang terkumpul pada gelas piala yang disimpan di tempat gelap?
Analisis dan buat kesimpulannya.

KEGIATAN III : Pengaruh Intesitas Cahaya terhadap Laju Fotosintesis


1. Sediakan larutan NaHCO3 0,25% (2,5 gram NaHCO3 dalam 1 liter air suling).
2. Isi gelas ukur 100 ml dengan larutan NaHCO3 0,25% hingga 90 ml.
3. Ambil satu batang Hydrilla yang segar (sepanjang kira-kira 10 cm) ikatkan ke
batang gelas menggunakan benang dan dengan hati-hati masukkan ke dalam
gelas ukur. Seluruh Hydrilla harus terendam, ke batang gelas juga diikatkan
termometer.
4. Isi gelas piala 1000 ml dengan air keran, dan atur percobaan seperti gambar
17.
5. Pasangkan sebuah lampu dengan jarak 10 cm dari gelas ukur. Lampu minimal
150 W.
6. Nyalakan lampu dan biarkan beberapa menit hingga keluar gelembung-
gelembung gas dari pangkal Hydrilla.
7. Bila sudah berjalan dengan baik biarkan kira-kira 5 menit, hitung jumlah
gelembung yang keluar tiap menit. Lakukan perhitungan 5 x 1 menit, dan
tentukan rata-ratanya.
8. Pindahkan lampu pada jarak 20 cm biarkan kira-kira 5 menit, hitung jumlah
gelembung tiap menit. Lakukan 5 kali, tentukan rata-ratanya.
9. Lakukan selanjutnya untuk jarak 30 cm dan 40 cm.
10. Setiap melakukan kegiatan perhatikan suhu air dalam gelas ukur yang berisi
Hydrilla. Suhu air diusahakan konstan, jika suhu naik tambahkan sedikit batu
es ke gelas piala 1000 ml yang berisi air kran dan aduk rata.

D. TEORI DASAR

Fotosintesis merupakan salah satu proses biologi yang kompleks. Proses ini
hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Klorofil ini
merupakan salah satu pigmen tumbuhan yang terdapat dalam kloroplas.
Untuk dapat berlangsungnya proses fotosintesis ini dibutuhkan energi dari cahaya.
Klorofil berfungsi dalam penyerapan energi cahaya. Selain itu, proses fotosintesis
juga membutuhkan bahan lain yaitu CO2 dan H2O (air). Hasil akhir proses
fotosintesis adalah karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat mantap yang pertama
dibentuk adalah glukosa.
Laju fotosintesis dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantara suhu, intensitas
cahaya, kadar CO2 dan lain-lain. Dalam praktikum ini akan ditunjukkan dan
dibuktikan beberapa fakta yang dapat menunjang penguasaan konsep fotosintesis.
Kegiatan 1 dan 2 akan membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan karbohidrat
dan gas. Kegiatan 3 akan melihat bagaimana pengaruh intensitas cahaya terhadap
cahaya laju fotosintesis.
Fotosintesis atau asimilasi karbon merupakan proses konversi energi cahaya
menjadi energi kimia. Daun merupakan organ utama dalam tubuh tumbuhan sebagai
tempat berlangsungnya fotosintesis. Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu
energi cahaya (foton) sebagai energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai
energi potensial berupa ikatan senyawa organik pada glukosa (Setiowati dan
Furqonita, 2007).
Fotosintesis terjadi dalam kloroplas dengan bantuan energi cahaya matahari
foton dan berlansung dalam 2 tahap reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap,
adapun percobaan yang membuktikan fotosintesis adalah sebagai berikut : Percobaan
Engelmann, dengan bakteri thermo dan Spirogyra, Fotosintesis menghasilkan
oksigen, Percobaan Ingenhouse, dengan hydrilla, Fotosintesis menghasilkan oksigen,
Percobaan Sach’s, dengan daun yang ditutup dan terbuka, fotosintesis menghasilkan
karbohidrat (Maniam dan Syulasmi, 2006).
Fotosintesis adalah proses pembentukan molekul-molkul makanan yang
kompleks dan berenergi tinggi dari komponen-komponen yang lebih sederhana oleh
tumbuhan hijau dan organisme autotrofik lainnya dengan keberadaan energi cahaya.
Dalam proses fotosintesis, foton (paket satuan) cahaya ditangkap. Dalam proses
fotosintesis, foton (paket satuan) cahaya ditangkap oleh molekul-molekul pigmen
yang spesifik (Fried dan Hademenos, 2005).
Cahaya matahari berperan sebagai sumber energi dalam proses Fotosintesis
untuk menghasilkan pertumbuhan vegetatif maupun generatif tanaman, misalnya;
pertumbuhan batang, cabang, dan daun; pembentukan bunga, buah, dan biji; serta
pembentukan zat-zat gizi dalam buah cabai dan bagian-bagian tanaman yang lain
(Cahyono, 2003).
Lama penyinaran cahaya matahari juga berpengaruh terhadap intensitas
cahaya matahari yang dapat diserap oleh tanaman sehingga berpengaruh pula terhadap
kegiatan fotosintesis. Untuk menunjang pertumbuhan tanaman secara baik, diperlukan
lama penyinaran sekitar 9 – 10 jam per hari (Juanda dan Cahyono, 2005).
Sumber energi alami yang digunakan pada fotosintesis adalah cahaya
matahari. Cahaya matahari memiliki berbagai spektrum warna. Setiap spektrum
warna memiliki panjang gelombang tertentu. Setiap spektrum warna memiliki
pengaruh yang berbeda terhadap proses fotosintetsis. Sinar yang efektif dalam proses
fotosintesis adalah merah, ungu, biru dan oranye (Ferdinand dan Ariebowo, 2007).
Percobaan sacchs merupakan percobaan tentang fotosintesis yang bertujuan
untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum (zat tepung) dan
berlangsung pada bagian tanaman yang berklorofil. Seperti pada percobaan pertama,
hasil fotosintesis adalah glukosa dan oksigen. Untuk menguji adanya amilum
digunakan reagen lugol, sebab dengan lugol amilum akan tampak biru kehitaman,
gejala ini mudah untuk diamati (Susilowarno, et al., 2006).
E. HASIL PENGAMATAN

Kegiatan I : Fotosintesis Menghasilkan Karbohidrat

HASIL PENGAMATAN KETERANGAN


Pada daun ini, bagian
tengahnya bekas
ditutupi oleh alumunium
foil. Setelah dilakukan
percobaan, maka daerah
yang ditutupi
alumunium foil terlihat
lebih terang.

Kegiatan II : Gas yang dimasukkan

TEMPAT CAHAYA TEMPAT GELAP

Terdapat banyak gelmbung udara hasil Tidak terdapat gelembung udara yang
fotosintesis dihasilkan
Kegiatan III : Pengaruh Intesitas Cahaya terhadap Laju Fotosintesis

HASIL PENGAMATAN KETERANGAN


Tahap penyinaran untuk mengetahui
pengaruh intensitas cahaya terhadap
laju fotosintesis.

Jarak lampu Jumlah gelembung pada menit ke jumlah Rata-rata


(intensitas) I II III IV V
10 cm - - 7 11 11 29 5,8
20 cm - 13 7 8 5 33 6,6
30 cm 1 5 6 7 4 23 4,6
40 cm - 6 3 4 4 17 3,4

F. PEMBAHASAN

Kegiatan 1 : Fotosintesis Menghasilkan Karbohidrat

Pada percobaan ini daun yang pigmen warnanya sudah luntur ditetesi oleh
lugol dan menyebabkan perubaan warna. Sebelumnya daun diberi perlakuan, yaitu
bagian tengahnya ditutupi oleh alumunium foil. Dan setelah ditetesi oleh lugol, bagian
yang ditutupi oleh alumunium foil terlihat lebih terang daripada sisi – sisinya. Hal ini
menunjukkan bahwa daun tidak berfotosintesis atau tidak mengandung amilum.
Sedangkan bagian lain terlihat normal karena memang berfotosintesis dan
menghasilkan karbohhidrat.

Kegiatan 2 : Gas yang Dihasilkan Fotosintesis

Pada percobaan kedua, hydrilla ditaruh dalam dua keadaan, yaitu saat terang
dan saat gelap. Saat berada di tempat terang, banyak gelembung yang dihasilkan, hal
tersebut membuktikan bahwa fotosintesis dari hydrilla menghasilkan gas oksigen.
Ssedangkan hydrilla yang ada di dalam ruangan , tidak menghasilkan gas atau hanya
sedikit saja. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari.
Hal ini membuktikan bahwa intensitas cahaya sangat mempengaruhi proses
fotosintesis dan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan dan proses
pembentukan makanan. Intensitas cahaya yang optimum sangat baik untuk proses
fotosintesis, sebaliknya dengan intensitas cahaya yang terlalu rendah atau terlalu
tinggi dapat menghambat berlangsungnya proses fotosintesis, serta dengan
ditambahkan larutan NaHCO3 dimana membuat jumlah gelembung oksigen
bertambah, hal tersebut terjadi karena CO3 sangat berperan penting dalam proses
fotosintesis.Dari percobaan yang dilakukan ternyata gelembung gas yang dihasilkan
ini adalah oksigen. Dengan demikian dari percobaan ini dapat dibuktikan bahwa
proses fotosintesis menghasilkan gas yaitu berupa oksigen.

Kegiatan 3 : Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Laju Fotosintesis

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat dilihat pada tabel
pengamtan bahwa semakin jauh jarak cahaya , gelembung yang dihasilkan semakin
sedikit. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa semakin dekat jarak lampu
dengan gelas piala yang berisi hydrilla, maka jumlah gelembung yang dihasilkan pun
akan semakin banyak. Begitu pula sebaliknya, semakin jauh jarak lampu dengan gelas
piala yang berisi hydrilla, maka akan semakin sedikit gelembung udara yang
dihasilkan. Dari hasil ini dapat dibuktikan bahwa intensitas cahaya mempengaruhi
laju fotosintesis, yaitu semakin besar intensitas cahaya, maka laju fotosintasis akan
semakin cepat dan semakin kecil intensitas cahaya, maka laju fotisintesis akan
semakin lambat.

Grafik Hubungan Intensitas Cahaya terhadap Laju Fotosintesis


14

12

10

0
menit 1 menit 2 menit 3 menit 4 menit 5

10 cm 20 cm 30 cm Column1
G. KESIMPULAN

1. Pada percobaan pertama , daun bagian tengahnya ditutupi oleh alumunium foil
terihat lebih cerah karena daun tersebut tidak melakukan fotosintesis.
Sedangkan daun yang tidak tertutupi terlihat normal. Hal itu membuktikan
bahwa daun yang tidak ditutupi oleh alumunium foil tetap berfotosintesis dan
menghasilkan karbohidrat
2. Pada percobaan kedua, hydrilla ditaruh dalam dua keadaan, yaitu saat terang
dan saat gelap. Saat berada di tempat terang, banyak gelembung yang
dihasilkan, hal tersebut membuktikan bahwa fotosintesis dari hydrilla
menghasilkan gas oksigen. Ssedangkan hydrilla yang ada di dalam ruangan ,
tidak menghasilkan gas atau hanya sedikit saja. Hal tersebut juga dipengaruhi
oleh intensitas cahaya matahari.
3. Pengaruh intensitas cahaya disini sudah dibuktikan dengan kegiatan ketiga,
yaitu dengan menyinari hydrilla dengan jarak tertentu. Pada jarak yang
optimal akan dihasilkan banyak gelembung dan semakin banyak cahaya yang
diterima oleh hydrilla maka semakin cepat juga proses fotosintesis dan
mengahsilkan gas oksigen
4. Fotosintesis sangat membutuhkan cahaya matahari, karena dalam reaksi kimia
pun fotosintesis dibantu oleh cahaya matahari. Pada kegiatan ini, sudah
dibuktikan dengan kegiatan 2 dan kegiatan 3. Pada kegiatan 2 yang hydrilla di
tempat terang mengahsilkan banyak gelembung dan saat ditempat gelap tidak
dihasilkan gelembung
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis :
 Konsentrasi CO2
 Air
 Klorofil
 Cahaya
 Unsur hara
 Suhu
H. DAFTAR PUSTAKA

Arisworo, D. Yusa. dan Sutresna, Y., 2006. Ilmu Pengetahuan Alam. Grafindo
Media Pratama : Bandung.
Cahyono, B., 2003. Cabai Rawit Teknik Budi Daya & Analisis Usaha Tani.
Kanisius : Yogyakarta.
Damayanti, D. Sukandar, A. Juangsih, M. dan Kartini, L., 2010. Ringkasan
Materi Dan Latihan Soal-Soal Ujian Nasional SMP 2011. Cmedia : Jakarta.
Ferdinand, F dan Ariebowo, M. 2007. Praktis Belajar Biologi. Visindo Media
Persada : Jakarta.
Firmansyah, R. Mawardi, A. dan Riandi, U., 2007. Mudah Dan Aktif Belajar
Biologi. PT. Setia Purna Inves : Bandung.
Fried, G dan Hademenos, G. 2005. Schaum’s Outlines Biologi Edisi Kedua.
Erlangga : Jakarta.
Furqonita, D dan Biomed, M. 2007. Seri Ipa Biologi. Yudhistira : Jakarta.
Juanda, D dan Cahyono, B. 2005. Wijen Teknik Budi Daya Dan Analisis
Usaha Tani. Kanisius : Yogyakarta.
Karmana, O., 2006. Biologi. Grafindo Media Pratama : Bandung.
Maniam, Mbs dan Syukasmi, A., 2006. Persiapan Ujian Nasional Biologi. Grafindo
Media Pratama : Bandung.
Marzuki, I. Amirullah. dan Fitriana., 2010. Kimia Dalam Keperawatan.
Pustaka As Salam : Makassar.
Mulyani, S., 2006. Anatomi Tumbuhan. Kanisius : Yogyakarta.
Parning. Horale. dan Tiopan., 2006. Kimia. Yudhistira : Jakarta.
I. PERTANYAAN

1. Pada percobaan kegiatan 1, mengapa daun harus dimasukkan terlebih dahulu


ke air panas?

Jawab : karena agar sel – sel pada daun mati dan klorofil daun juga larut , agar
mudah dilihat dalam pengamatan karena yang diamati adalah perbedaan
warna.

2. Pada daun yang berwarna merah dapatkah terjadi fotosintesis? Mengapa


demikian?

Jawab : tidak dapat terjadi fotosintesis, karena pada daun yang berwarna
merah hanya memiliki kandungan karoten sementara klorofilnya telah
menghilang ataupun
terurai. Sehingga hanya warna merah yang terlihat, sedangkan telah diketahui
bahwa proses fotosintesis hanya terjadi pada pigmen daun yang berwarna
hijau yaitu klorofil.

3. Adakah cara lain untuk membuktikan bahwa suatu gas adalah oksigen?
Jelaskan!

Jawab : ada, yaitu pada percobaan ruben dan Kamen (1941) yang dapat
membuktikan bahwa Oksigen yang terlepas pada fotosintesis itu berasal dari
air. Selain itu pada percobaab Engelman (1822), yamg membuktikan denga
cara menyinari ganggang hijau-spyrogirayang kloroplasnya berbentuk pita
melingkar. Hanya kloroplas yang terkena sinar yang melepaskan oksigen Ini
terbukti dari banyaknya bakteri O yang mengerumuni bagian yang terkena
sinar.

4. Pada percobaan fotosintesis tumbuhan air, mengapa sebaiknya air ditambah


NaHCO3?

Jawab : kareana NaHCO3 berfungsi sebagai zat untuk menambah kandungan


CO2 dalam air

5. Jika digunakan lampu dengan sinar hijau, dapatkah terjadi fotosintesis?


Mengapa demikian?

Jawab : Tidak terjadi fotosintesis, karena jika di urutkan dari gelombang


panjang sinar-sinar itu ialah merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Dari
sinar itu sinar yang bergelombang lebih pendek dari sinar ultra ugu, sinar x,
sinar gamma, dan sinar kosmik. Dari sinar tersebut, sinar yang lebih panjang
gelombangnya adalah sinar merah atau sinar infra merah.

Anda mungkin juga menyukai