Anda di halaman 1dari 5

Nama : Aristawipana Marina

Mata Kuliah : BIOLOGI


NIM : C1061201076
Kelas : B
Kelompok :

LAPORAN SEMENTARA PRATIKUM (3)

Sumber Link Live Instagram:


https://www.instagram.com/tv/CIU5vkDpcaJ/?igshid=1qylfjrmk2o9o

Prosedur:
Pengamatan sel eukariote pada cendawan Rhizoctonia solani dan Rhizopus oligosporus menggunakan
mikroskop cahaya dengan teknik lekatan basah. Bahan yag diperlukan dlam pratikum ini yaitu kapang pada
tempe, kapang Rhizoctonia, dan aquades, serta alat yang digunakan yaitu mikroskop cahaya, jarum inokolum,
cover glass dan kaca objek. Ada dua prosedur yang akan saya jelaskan. Saya akan menjelaskan prosedur
pengamatan pada cendawan Rhizopus oligosporus. Pertama letakan sedikit aquades ke objek glass. Kedua, ambil
sedikit kapang tempe dengan jarum inokolum dan letakan sampel sesedikit mungkin di permukaan kaca objek
dan diaduk-aduk agar kapangnya megembang kembali seperti bentuk aslinya. Ketiga, tutup preparat dengan
cover glass, tekniknya letakan cover glass dari tepi, ujung salah satu coverglass harus menempel dengan obbjek
gelas dan letakan secara perlahan. Keempat, letakan secara perlahan objek glass tadi ke bawah mikroskop dan
nyalakan lampu mikroskop. Kelima, lakukan pengamatan dengan perbesaraan terendah yaitu 100x dan atur atur
kefokusan mikroskop pada objek. Keenam, pertegas dengan ukuran 400x di atur di lensa objektifnya. Untuk
mengatur fokusnya dengan menggunakan dua tombol di mikroskop di kanan dan kiri dan amtailah sel tersebut.
Dan selanjut adalah prosedur pengamatan pada cendawan Rhizoctonia solani, pertama letakan sedikit air aquades
dan letakan di kaca objek. Kedua, ambil kapang Rhizoctonia solani sesedikit mungkin agar tidak terlihat seperti
hutan, aduk-aduk sampai sampel tersebut mengembang sperti alsinya. Dan stepnya selanjutnya sama seperti
prosedur ketiga, keempat, kelima, dan keenam dalam pengamatan pada kapang tempe.
Pembahasan:
Kali ini saya mengamati Rhizoctonia solani dan Rhizopus oligosporus yang jika dilihat dengan mata telanjang
itu haya terlihat seperti kapas-kapas saja. Tetapi saat kita mengamati 2 cendawan tersebut dengan batuan
mikroskop di perbesaran 400 kali akan nampak beberapa bagian sel eukaryote tersebut.
Rhizopus oligosporus jamur dari famili Mucoraceae dan merupakan kultur starter yang banyak digunakan
untuk produksi tempe dan termasuk kelas Zygomycetes. Di gambar yang dikirirm kapang tempe memiliki hifa
yang tidak bersekat. Jika ukuran gambarnya kita zoom atau perbesar hifa tersebut akan terlihat seperti benang-
bennag halus yang tidak terlalu Panjang dan seperti ada butiran-butiran pada bagian hifa tersebut. Butiran itu
adalah cairan sel yang merupakan organel-organel organel sel yang ada pada cendawan. Pada tempe terdapat
miselium juga yang merupakan kumpulan hifa-hifa yag membentuk cendawan tersebut, juga terdapat hifa
horizontal yang disebut hifa stolon. Serta hifa yang menjulang keatas yang membentuk percabangan disebut
sporangiofor yang berfungsi menopang sporangium dan juga terdapat hifa rizoid yang fungsinya untuk
menempel pada inang. Pada tempe terdapat spora dan sporangium, sporangium merupakan tempat menempelnya
spora. Volume sporanya tidak beraturan dan bervariasi ada yang subglobese atau globese, dan ukuran sporanya
besar. Reproduksinya secara askseksual dengan membentuk konida spora. Selain itu sporangium ini di topang
oleh sporangiofor. Berikut saya melampirkan gambar pengamtan Rhizopus oligosporus di bawah mikroskop dan
satu gambar yang saya dapatkan dari referensi.

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3

Keterangan gambar Rhizopus oligosporus :


 Tanda kotak berwarna orange adalah hifa tanpa sekatan (gambar 1).
 Tanda panah merah dinding selnya (gambar 1).
 Tanda panah hijau sitoplasmanya (gambar 1).
 Lingkaran kuning sporangium yang volumenya bervariasi (gambar 1).
 Kotak berwarna hijau itu sporagiofor (gambar 2).
 Tanda panah orange itu sporangium (gambar 2).
 Lingkaran biru sporanya (gambar 2).
 Gambar 3 di tunjukan bagian stolon yang horizontal dan rizoidnya (gambar 3).
Untuk Rhizoctonia solani merupakan penyakit pada tanaman tomat, padi, kedelai dan lainnya yang
memiliki hifa yang bersekat. Jika gambar hifa tersebut kita zoom akan terlihat seperti benang panjang yang ada
batasan-batasan di hifa tersebut seperti batasan antar ruang-ruang. Rhizoctonia solani tidak menghasilkan spora
(konidium) sehingga reproduksinya dengan pembentukan sporanya secara askospora, oleh karena itu di
identifikasi hanya dari karakteristik miselium atau analisis DNA dan hifanya cenderung bercabang pada sudut
siku sikunya membentuk sudut yang tegak lurus. Miselium adalah kumpulan hifa-hifa yang membentuk tubuh
cendawan multiseluler. Hifa cendawan ini memiliki sifat yang transparan pada saat masih muda dan berwarna
kecoklatan saat sudah tua. Namun, hifa pada cendawan ini juga bisa terjadi secara abnormal jika terjadi
antagonisme oleh faktor sekitarnya, bentuk bisa bengkos, lisis, kerdil dan keriting. Sel cendawan ini memiliki
nukleous, sitoplasma (cairan-cairan yang ad di dalam sel) yang mengandung air, garamn mineral, protein dan
karbohidrat intinya tempat untuk menunjag nutrisi sel dan dinding sel. Rhizoctonia solani sebagai saprofit dan
merupakan pathogen yang bertahan hidup di tanah dalam bentuk sclerotia yang merupakan massa miselium yang
padat dan keras. Berikut saya melampirkan gambar pengamtan Rhizoctonia solani di bawah mikroskop.

Keterangan gambar Rhizoctonia solani :


 Garis Panjang berwarna orange menunjukan miselium
cendawan.
 Persegi panjang berwarna merah menunjukan hifa
cendawan.
 Lingkran berwarna hijau kekuningan menunjukan sekatan
pada hifa cendawan dan ciri dia bercabang tegak luruk.
 Tanda panah berwarna hijau kekuningan menunjukan
dinding selnya.
 Tanda panah warna kuning sitoplasmanya.
 Tanda panah warna pink menunjukan nukluesnya
Sumber Pustaka:
Wikipedia. 2020. “Rhizoctonia solani”. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Rhizoctonia_solani. Diakses pada
tanggal 5 Desember 2020 pukul 19.00.

Kuntasari, Riskah Tiyan. 2014. “Klarifikasi Rhizoctania solani Khun”.


http://repository.ump.ac.id/2572/3/BAB%20II_RISKAH%20TIYAN%20KUNTASARI_BIOLOGI%2714.pdf.
Diakses pada tanggal 5 Desember 2020 pukul 21.26.

Novina, Dewi. -. “Uji Potensi BakteriI Kitinolitik Menghambat Pertumbuhan Rhizoctonia solani Penyebab
Rebah Kecambah pada Kentang Varietas Granola”. https://media.neliti.com/media/publications/221088-uji-
potensi-bakteri-kitinolitik-dalam-me.pdf. Diakses pada tanggal 5 Desember 2020 pukul 22.54.

Rahayu, Mudji. 2016. “Rhizoctonia solani Penyebab Penyakit Busuk Kanopi pada Kedelai di Lahan Pasang
Surut”. http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/infotek/rhizoctonia-solani-penyebab-penyakit-busuk-kanopi-
pada-kedelai-di-lahan-pasang-surut/. Diakses pada tanggal 5 Desember 2020 pukul 23.45.

Virgianti, Dewi Peti. 2016. “Uji Antagonis Jamur Tempe (Rhizopus Sp) terhadap Bakteri Patogen Enterik”.
https://core.ac.uk/download/pdf/268410225.pdf. Diakses pada tanggal 6 Desember 2020 pukul 00.20

Shaw, R.S. 2020. “Rhizopus oligosporus”. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Rhizopus_oligosporus. Diakses pada


tanggal 6 Desember 2020 pukul 14.45.

Supervisor Blog MIPA. 2018. “4 Macam Kelas Fungi (Jamur), Gambar, Contoh dan Peranannya”.
https://www.biologijk.com/2018/04/4-kelas-jamur.html. Diakses pada tanggal 6 Desember 2020 pukul 16.23.

Anda mungkin juga menyukai