Anda di halaman 1dari 4

Nama : Advensia Mariza Ike Hiknawati Mata Kuliah : Biologi

NIM : C1061201058
Kelompok : Kelas : B

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM (3)

Sumber Link Youtube/IG:

https://www.instagram.com/tv/CIU5vkDpcaJ/?igshid=fhad57d2g8e5

Prosedur:

Mengamati kapang pada tempe dan Rhizoctonia dengan mikroskop dan melalui teknik
basah.
Yang pertama yaitu kita menyiapkan alat alat untuk mulai mengamati yaitu seperti
Mikroskop, kemudian kita menyiapkan obyek glass, dan kita juga menggunakan cover
glass.
Kedua pada obyek glass akan diteteskan air lebih tepatnya adalah air aquades
Kemudian kita menggunakan jarum inokulum untuk mengambil jaringan dari tempe
maupun Rhizoctonia ini.
Ambil sebagian kecil saja dari bagian tempe yang akan diamati.
Kemudian letakkan sampel yang akan diamati di atas obyek glass, dan aduk aduk sampai
sampel lepas dari jarum inokulum dan kembali mengembang seperti bentuk aslinya.
Kalau sudah akan ditutup dengan cover glass, cara meletakkannya harus dari tepi jadi
dari ujung harus menempel dengan obyek glass kemudian diletakan secara perlahan
hingga tertutup rapat.
Jadi tidak boleh menggunakan cover glass langsung ditutupkan dari atas karena nanti
akan membuat adanya udara yang terperangkap di atas objek glass.
Dan jika mengalami kelebihan air akan keluar sendirinya.
Kemudian akan dilakukan langsung pengamatan dibawah mikroskop, letakkan secara
perlahan dibawah mikroskop, kemudian hidupkan lampunya lampu akan keluar dari
bagian bawah.
Selanjutnya akan dilakukan pengamatan dengan perbesaran terendah yaitu kita
menggunakan perbesaran 100 x terlebih dahulu, kemudian kita fokuskan lalu kita
pertegas dengan perbesaran 400 x, kita dapat mengaturnya dengan lensa lensa yang
terdapat pada mikroskop tersebut mulai dari 100 x, 400 x dan yang tertinggi adalah 1000
x. karena ini mikroskop cahaya jadi perbesaran lensa sampai 1000 x.
Jika masih nampak blur kita akan mengatur atau mempertegas fokus pada hasil nya
melalui bagian mikroskop tersebut dengan memutar tombol disitu sesuai kontras sampel
yg kita amati.

Pembahasan:

Fungsi bagian-bagian Mikroskop


 Badan pipa untuk Penyangga sistem lensa
 Lensa obyektif untuk memberi pembesaran bayangan dari obyek. Terdapat
sejumlah maksimum 3 obyektif dari mikroskop dengan perbesaran 10 kali,40
kali, dan 100 kali
 Konsedor untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin lalu
memusatkannya ke obyek, caranya dengan memutar ke kanan ataupun ke kiri dan
bisa naik dan turun.
 Okuler untuk memperbesar bayangan yang telah dibuat oleh lensa obyektif.
 Stage untuk membentuk dataran dimana slide (objek) ditempatkan untuk diamati.
 Slide elips untuk memegang speciemen di tempatnya dibawah obyektif.
 Tangan sebagai sistem penyangga utama disamping sebagai pegangan untuk
membawa mikroskop.
 Diafragma iris untuk mengurangi sinar berlebihan yang dapat meningkatkan
kontras.
 Cermin: untuk memfokuskan sinar speciemen
 Pengatur kasar Membawa/menjadikan speciemen terfokus/tidak dengan menaik
turunkan meja.
 Pengatur halus untuk mengatur kedudukan lensa obyektif dan memfokuskan
bayangan obyek secara lambat, sehingga tabung mikroskop dapat turun atau naik
dngan lambat.
 Tombol pemusatan: jika ada untuk menempatkan bayangan di tengah-tengah
lapangan diafragma.
Kapang Pada Tempe, Rhizopus merupakan kapang yang penting dalam industri makanan
sebagai penghasil berbagai macam enzim seperti amilase, protease, pektinase dan lipase.
Kapang dari Rhizopus juga telah diketahui sejak lama sebagai kapang yang memegang
peranan utama pada proses fermentasi kedelai menjadi tempe. Dalam proses fermentasi
tempe mikrobia strain-strain anggota spesies Rhizopus yang terlibat adalah Rhizopus
oligosporus, R. oryzae, R. stolonifer (kapang roti), atau R. arrhizus. R. oligosporus dan R.
oryzae adalah strain anggota spesies Rhizopus yang paling dominan dan merupakan
komponen yang paling penting dalam fermentasi tempe hal ini karena R.oligosporus dan R.
oryzae mempunyai karakteristik yang sangat berperan dalam fermentasi tempe.
Rhizoctonia solani (anamorf), adalah cendawan penting penyebab penyakit
tanaman pertanian. Patogen ini berbahaya karena memiliki inang yang luas, menyebar di
seluruh dunia, dan dapat menyebabkan kegagalan budidaya tanaman.Gejala penyakit yang
ditimbulkannya sudah dikenal sejak lama, dan penyebabnya ditemukan di akhir abad ke-19.
wujud gejala bermacam-macam tergantung dari tanaman inangnya. Yang paling dikenal
adalah layu bibit (damping off), namun dapat menyebabkan pula busuk pangkal batang
(collar rot), busuk akar (root rot), maupun wire stem. R. solani menyerang tanaman muda
maupun terna yang batangnya lunak. Karena bagian yang diserang adalah akar atau bagian
bawah batang, kerusakan yang ditimbulkannya sangat serius.Cendawan ini terutama bersifat
tular-tanah (soilborne). Pada akar yang parah terserang atau pada kultur buatan tampak
seperti benang-benang halus, yang merupakan hifanya.Di alam, bentuk anamorf (tipe
aseksual) yang paling sering ditemukan, meskipun tidak diketahui spora aseksualnya
(konidiospora). Pada waktu atau kondisi tertentu, bentuk seksualnya akan menghasilkan
spora seksual (basidiospora). Pengetahuan akan daur hidup cendawan ini penting dalam
mengelola dan mengendalikan patogen ini.
Hifa Bersekat dan Hifa Tak Bersekat
 Hifa aseptat atau hifa tidak bersepta Yaitu hifa yang tidak mempunyai sekat atau
septum dari dinding sel. Istilah lain dari hifa tipe ini adalah senosit. Hifa ini dapat
dijumpai misalnya pada Rhizopus oryzae dan Mucor mucedo.
 Hifa septat uninukleus atau hifa bersepta berinti tunggal Yaitu hifa yang disusun oleh
sel-sel berinti tunggal dan memiliki sekat yang membagi hifa menjadi ruang-ruang,
dan setiap ruang memiliki satu inti sel. Meskipun demikian, inti sel dan sitoplasma
dari ruang yang satu dapat berpindah ke ruang lainnya. Hal ini dimungkinkan oleh
adanya pori pada sekat-sekat tersebut. Hifa tipe ini dapat dijumpai misalnya
pada Puccinia graminis.
 Hifa septat multinukleus atau hifa bersepta berinti banyak Yaitu hifa yang disusun
oleh sel-sel berinti banyak dan memiliki sekat yang membagi hifa menjadi ruang-
ruang, dan setiap ruang memiliki inti sel lebih dari satu. Nectria
cinnabarina merupakan contoh jamur yang memiliki tipe hifa seperti ini.

 Dari Gambar di atas tampak bahwa pada hifa yang bersekat, tiap sekat terdapat satu sel
yang terdiri atas satu atau beberapa inti sel. Adapun pada hifa yang tidak bersekat, inti
selnya tersebar di dalam sitoplasma yang disebut dengan sinositik. Seperti yang terlihat
pada mikroskop, sel-sel jamur ini sudah memiliki membran inti sel, sehingga
dikelompokkan sebagai organisme eukariotik.
Spora dan Sporangium pada Tempe
Rhizophus Oryzae(Jamur Tempe) Merupakan jamur yang bentuk sporanya berdinding
tebal. Adapun ciri-ciri dari klasifikasi jamur ini adalah hifa tidak bersekat dan
mempunyai beberapa inti (senositik), reproduksi seksual dengan zygospora dan aseksual
dengan spora, terdapat rhizoid (akar semu).
Bagian-bagian dari Rhizophus Oryzae (Jamur Tempe):
 Sporangium: berbentuk bulat yang disebut kantong spora. Fungsi sporangium
untuk menghasilkan spora. Apabila spora masak, sporangium pecah sehingga
spora tersebar terbawa angin dan tumbuh menjadi individu baru.
 Sporangiofor: merupakan hifa menjulang keatas, ujungnya mengembung bulat
berwarna cokelat kehitaman. Fungsi sporangiofor yaitu sebagai pembawa
sporangium.
 Stolon: hifa yang menjalar diantara dua kumpulan sporangiofor.
 Rizoid: menyerupai akar yang mempunyai fungsi menyerap makanan dan air dari
substrat.
Sumber Pustaka:

Supervisor Blog MIPA.2018.”3 Macam Hifa Jamur (Fungi), Gambar dan Penjelasannya”
https://www.biologijk.com/2018/02/jenis-jenis-hifa-jamur.html . diakses pada tanggal 4
Desember 2020 pukul 09:00 WIB

Siena, Yuni dan Endang S.2018.” Isolasai dan Identifikasi Kapang Rhizopus Pada Tempe Gude
(Cajanus Calan L.) https://savana-cendana.id/index.php/SC/article/download/487/219/ . diakses
pada tanggal 4 Desember 2020 pada pukul 09:00 WIB

Wikipedia.2020.”Penyebab Penyakit Tanaman Pertanian”


https://id.wikipedia.org/wiki/Thanatephorus_cucumeris#:~:text=Thanatephorus%20cucumeris%
20(teleomorf)%2C%20syn,penting%20penyebab%20penyakit%20tanaman%20pertanian.&text
=Cendawan%20ini%20terutama%20bersifat%20tular,benang%20halus%2C%20yang%20merup
akan%20hifanya. Diakses pada tanggal 4 Desember 2020 pada pukul 09:00 WIB

https://youtu.be/pBi6k-7I0o8

https://youtu.be/DD0kdkmh5EM

Anda mungkin juga menyukai