NIM : C1061201058
Kelompok : Kelas : B
https://www.instagram.com/tv/CIU5vkDpcaJ/?igshid=fhad57d2g8e5
Prosedur:
Mengamati kapang pada tempe dan Rhizoctonia dengan mikroskop dan melalui teknik
basah.
Yang pertama yaitu kita menyiapkan alat alat untuk mulai mengamati yaitu seperti
Mikroskop, kemudian kita menyiapkan obyek glass, dan kita juga menggunakan cover
glass.
Kedua pada obyek glass akan diteteskan air lebih tepatnya adalah air aquades
Kemudian kita menggunakan jarum inokulum untuk mengambil jaringan dari tempe
maupun Rhizoctonia ini.
Ambil sebagian kecil saja dari bagian tempe yang akan diamati.
Kemudian letakkan sampel yang akan diamati di atas obyek glass, dan aduk aduk sampai
sampel lepas dari jarum inokulum dan kembali mengembang seperti bentuk aslinya.
Kalau sudah akan ditutup dengan cover glass, cara meletakkannya harus dari tepi jadi
dari ujung harus menempel dengan obyek glass kemudian diletakan secara perlahan
hingga tertutup rapat.
Jadi tidak boleh menggunakan cover glass langsung ditutupkan dari atas karena nanti
akan membuat adanya udara yang terperangkap di atas objek glass.
Dan jika mengalami kelebihan air akan keluar sendirinya.
Kemudian akan dilakukan langsung pengamatan dibawah mikroskop, letakkan secara
perlahan dibawah mikroskop, kemudian hidupkan lampunya lampu akan keluar dari
bagian bawah.
Selanjutnya akan dilakukan pengamatan dengan perbesaran terendah yaitu kita
menggunakan perbesaran 100 x terlebih dahulu, kemudian kita fokuskan lalu kita
pertegas dengan perbesaran 400 x, kita dapat mengaturnya dengan lensa lensa yang
terdapat pada mikroskop tersebut mulai dari 100 x, 400 x dan yang tertinggi adalah 1000
x. karena ini mikroskop cahaya jadi perbesaran lensa sampai 1000 x.
Jika masih nampak blur kita akan mengatur atau mempertegas fokus pada hasil nya
melalui bagian mikroskop tersebut dengan memutar tombol disitu sesuai kontras sampel
yg kita amati.
Pembahasan:
Dari Gambar di atas tampak bahwa pada hifa yang bersekat, tiap sekat terdapat satu sel
yang terdiri atas satu atau beberapa inti sel. Adapun pada hifa yang tidak bersekat, inti
selnya tersebar di dalam sitoplasma yang disebut dengan sinositik. Seperti yang terlihat
pada mikroskop, sel-sel jamur ini sudah memiliki membran inti sel, sehingga
dikelompokkan sebagai organisme eukariotik.
Spora dan Sporangium pada Tempe
Rhizophus Oryzae(Jamur Tempe) Merupakan jamur yang bentuk sporanya berdinding
tebal. Adapun ciri-ciri dari klasifikasi jamur ini adalah hifa tidak bersekat dan
mempunyai beberapa inti (senositik), reproduksi seksual dengan zygospora dan aseksual
dengan spora, terdapat rhizoid (akar semu).
Bagian-bagian dari Rhizophus Oryzae (Jamur Tempe):
Sporangium: berbentuk bulat yang disebut kantong spora. Fungsi sporangium
untuk menghasilkan spora. Apabila spora masak, sporangium pecah sehingga
spora tersebar terbawa angin dan tumbuh menjadi individu baru.
Sporangiofor: merupakan hifa menjulang keatas, ujungnya mengembung bulat
berwarna cokelat kehitaman. Fungsi sporangiofor yaitu sebagai pembawa
sporangium.
Stolon: hifa yang menjalar diantara dua kumpulan sporangiofor.
Rizoid: menyerupai akar yang mempunyai fungsi menyerap makanan dan air dari
substrat.
Sumber Pustaka:
Supervisor Blog MIPA.2018.”3 Macam Hifa Jamur (Fungi), Gambar dan Penjelasannya”
https://www.biologijk.com/2018/02/jenis-jenis-hifa-jamur.html . diakses pada tanggal 4
Desember 2020 pukul 09:00 WIB
Siena, Yuni dan Endang S.2018.” Isolasai dan Identifikasi Kapang Rhizopus Pada Tempe Gude
(Cajanus Calan L.) https://savana-cendana.id/index.php/SC/article/download/487/219/ . diakses
pada tanggal 4 Desember 2020 pada pukul 09:00 WIB
https://youtu.be/pBi6k-7I0o8
https://youtu.be/DD0kdkmh5EM