Menyiapkan preparat
Preparat (spesimen) merupakan sediaan bahan yang akan diamati. Preparat dibagi menjadi
dua, yaitu preparat basah dan preparat kering. Pembuatan preparat membutuhkan alat berupa
kaca benda (slide), kaca penutup, objek pengamatan, dan medium.
Medium yang dipakai disesuaikan dengan tujuannya, antara lain air, cairan pewarna, atau
gliserin. Air dipakai sebagai medium bagi mikroorganisme air yang ingin diamati
gerakannya. Pewarna dipakai sebagai medium bagi objek yang ingin diamati bagian-
bagiannya.
Jenis pewarna disesuaikan dengan kebutuhan. Bagian jaringan yang akan diamati sajalah
yang diharapkan akan menyerap pewarna tertentu dan memberikan warna kontras dengan
struktur lain di sekelilingnya.
Gliserin dipakai sebagai medium untuk mengamati objek yang akan diperbesar dengan lensa
berkekuatan tinggi. Medium yang diteteskan di atas kaca benda tidak terlalu banyak atau
terlalu sedikit, cukup untuk menenggelamkan objek.
Spesimen dibuat dengan mengiris bahan setipis mungkin, melintang atau membujur.
Spesimen diletakkan di atas kaca benda tepat di tengah dengan memakai pinset.
Di atas spesimen, ditetesi medium dengan memakai pipet. Selanjutnya, spesimen ditutup
dengan kaca penutup. Salah satu sisi kaca ditekan perlahan dengan jari, sedangkan sisi yang
lain diturunkan perlahan-lahan dengan jarum.
1. Konjugasi adalah peleburan dua buah sel kelamin yang tidak dapat di bedakan jenis
kelaminnya….. Contoh:Spyrogyra (ganggang hijau) yang koloninya berbentuk
benang.
2. Isogami /Singami adalah peleburan dua sel gamet[jantan dan betina]yang sama
besarnya dan sama bentuknya….Contoh: Clamydomonas(ganggang biru).
3. Anisogami adalah peleburan dua sel gamet jantan dan betina yang berbeda
ukurannya,tetapi bentuknya sama…. Gamet 1 lebih kecil (mikrogamet) dan gamet 2
lebih besar (makrogamet)
4. Oogami adalah peleburan dua gamet yang sudah memiliki perbedaan yang jelas…..
5. Hermaprodit Hermaprodit berasal dari kata Yunani Hermes dan Aphrodite, dimana
dalam sejarah Yunani Hermaphroditos merupakan anak dari Dewa Hermes dan Dewi
Aphrodite. Istilah ini kemudian digunakan untuk memberi nama organisme yang
memiliki alat kelamin jantan dan alat kelamin betina sekaligus, dimana kedua alat
kelamin tersebut berfungsi dengan baik. Hewan hermaprodit secara morfologi
memiliki ukuran, warna dan bentuk yang sama, sehingga organisme hermaprodit
tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya. Contoh hermaprodit pada hewan misalnya
: Bekicot, cacing tanah, dan lintah
6. Membelah diri contoh amuba
7. Fragmentasi perkembangbiakan dengan cara memotong motong tubuhnya menjadi
beberapa bagian , bagian yang hilang akan tumbuh lagi contoh pada planaria
8. Partenogenesis Partenogenesis adalah jenis reproduksi aseksual di mana gamet atau
sel telur perempuan berkembang menjadi individu tanpa pembuahan. Hewan
termasuk sebagian besar jenis tawon, lebah, dan semut yang tidak memiliki
kromosom seks berkembang biak dengan proses ini. Beberapa reptil dan ikan juga
mampu mereproduksi dengan cara ini. Banyak tanaman juga mampu mereproduksi
oleh partenogenesis.
9. Tunas/buding contoh hydra
Walaupun hermaprodit dan sel-sel kelamin jantan dan betina masak bersamaan , tapi
bekicot tidak dapat melakukan pembuahan sendiri sehingga kedua bekicot ini harus
saling bertukar sperma.
Tampak pada gambar di bawah ini , adanya bentukan semacam pipa berwarna putih
yang berasal dari kedua bekicot , yang berfungsi sebagai alat untuk mentransfer
sperma .
1. Membran Plasma
Tersusun atas lemak (lipid) dan protein (lipoprotein).
Fungsi: melindungi sel, mengatur keluar masuknya zat dan sebagai penerima
rangsang dari luar sel.
2. Sitoplasma
Tersusun atas:
- cairan: sitosol
- padatan: berupa organela-organela
Fungsi: tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel.
3. Nukleus
Merupakan organel terbesar, berbentuk bulat, membran rangkap. Di dalam nukleus
terdapat nukleoplasma, yang terdiri atas benang 'kromatin' yang tersusun atas DNA,
RNA dan protein. Selain itu terkadang terbentuk nukleolus
Fungsi: pengendali seluruh aktivitas sel, pengatur pembelahan sel dan pembawa
informasi genetik.
4. Sentriol
Hanya dimiliki sel hewan.
Fungsi: menarik kromosom menuju ke kutub.
5. Retikulum Endoplasma (RE)
Organel yang Dimiliki Sel Hewan dan Tumbuhan selanjutnya adalah retikulum
endoplasma. Berbentuk benang-benang jala meliputi:
- RE kasar: terdapat ribosom, b'fungsi utk transpor & sintesis protein.
Fungsi: tempat b'langsungnya sintesis protein.
6. Badan Golgi
Terdiri atas membran b'bentuk kantong pipih. Pd sel tumbuhan, kompleks golgi
disebut diktiosom.
Fungsi: sekresi polisakarida, protein & lendir (musin).
7. Lisosom
Merupakan membran b'bentuk kantong kecil b'isi enzim hidrolitik yg b'fungsi dlm
pencernaan intrasel.
Fungsi lain:
- mencerna materi yg diambil secara endositosis.
- menghancurkan organela sel lain yg sudah tdk b'fungsi (autofage).
- menghancurkan selnya sendiri (autolisis).
8. Mitokondria
Memiliki membran rangkap (luar & dlm). Membran dlm berlekuk-lekuk membentuk
krista.
Fungsi: tempat pembentukan energi untuk keperluan sel
Gambar Mitokondria
9. Mikrotubulus
Tersusun atas protein tubulin
Fungsi: punyusun spindel, sentriol, silia & flagela.
10. Mikrofilamen
Tersusun atas protein aktin.
Fungsi: dlm gerakan sel, sitoplasma, kontraksi otot & pembelahan sel
11. Dinding Sel
Tersusun atas protein selulose, hemiselulose, pektin & lignin.
Fungsi: memberi bentuk sel, melindungi bagian sebelah dlm, & mengatur
transportasi zat.
12. Badan mikro
Terdiri:
- Peroksisom: mengandung enzim katalase.
- Glioksisom: mengandung enzim katalase & oksidase.
13. Plastida
Organela yg mengandung pigmen, meliputi:
- Kloroplas: plastida yg mengandung pigmen klorofil/hijau.
- Kromoplas: plastida yg mengandung pigmen merah, jingga, kuning.
- Leukoplas: plastida yg tdk mengandung pigmen.
14. Vakuola
Vakuola sel tumbuhan b'sifat menetap.
Fungsi: tmpt menyimpan cadangan mkanan, pigmen, minyak atsiri & sisa
metabolisme.
1a. Berpembuluh…………....................................…………….2
1b.Tidak berpembuluh………................................…………….Bryophyta
2b.Berbiji………………......................................………………3
3a.Berbiji terbuka………………....................................……….Gymnospermae
3b.Berbiji tertutup……………....................................…………4
1 a. Homoiotermis............................ 2
b. Poikilotermis ........................... 2
Pengertian
Dalam mata pelajaran IPA kita mengenal adanya dua macam gejala alam yaitu gejala alam
biotik dan gejala alam abiotik? Lalu apakah penjelasan dari kedua gejala alam tersebut? Apa
saja perbedaannya? Gejala alam biotik adalah segala kejadian atau kegiatan yang melibatkan
makhluk hidup didalamnya. Sebaliknya, gejala alam abiotik merupakan gejala alam yang
terjadi pada benda-benda mati, dalam hal ini melibatkan perubahan yang terjadi dan akibat
yang ditimbulkan dari perubahan tersebut.
Contoh Gejala Alam Biotik
Pada gejala alam biotik melibatkan aktifitas dan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup.
Contohnya adalah manusia yang berraktifitas, hewan, tumbuh-tumbuhan, tumbuhnya jamur,
dan masih banyak lagi.
1. Memerlukan Makanan
Semua organisme memerlukan makanan. Makan berarti memasukkan suatu zat ke dalam
tubuh yang dapat digunakan sebagai sumber energi dan membangun tubuh.
Makanan dicerna dengan sistem pencernaan. Hewan mendapatkan makanan secara mudah,
seperti yang kita amati sehari-hari. Adapun tumbuhan dapat membuat makanan sendiri
melalui proses fotosintesis.
Makhluk hidup, seperti manusia pada dasarnya berubah menjadi besar dan bertambah
beratnya. Makhluk hidup yang lain berubah bentuk agar lebih lengkap dengan berbagai tahap,
seperti kupu-kupu.
Tumbuhan mulai hidup dari sebuah bibit yang berkecambah. Bibit akan tumbuh menjadi
sebuah tanaman.
Gambar: Contoh gejala alam biotik
3. Bernapas (Respirasi)
Proses ini menyerap jumlah energi maksimum dari setiap molekul glukosa dan mengeluarkan
karbon dioksida serta air sebagai sisanya.
Baca Selengkapnya: Pengertian dan Contoh Gejala Alam Biotik dan Abiotik
4. Bergerak
Gerakan pada hewan dan tumbuhan berbeda. Beberapa hewan bergerak sangat cepat dan
efisien. Gerakan pada hewan berhubungan dengan mencari makanan, melarikan diri dari
pemangsa, dan menemukan pasangan.
Adapun gerakan pada tumbuhan sangat lambat dan kadang sukar diamati. Gerakan itu terjadi
akibat adanya rangsangan, misalnya menutupnya daun putri malu akibat terkena sentuhan.
5. Menanggapi Rangsang
Makhluk hidup dapat merasakan sesuatu di sekelilingnya dengan alat indra yang dimilikinya.
keperluan makhluk hidup menanggapi rangsangan disebut iritabilitas.
Mereka harus mampu menangkap atau merasakan sesuatu rangsangan, seperti cahaya, suara,
rasa, dan sentuhan, dan kemudian melakukan tanggapan/ respon atau bereaksi terhadapnya.
Zat-zat tersebut merupakan zat sisa metabolisme di dalam sel. Proses pengeluarkan zat sisa
dari dalam tubuh makhluk hidup disebut ekskresi.
Makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk memproduksi jenisnya sendiri. Manusia, sapi,
dan serangga semuanya mempunyai anak.
Anak-anak itu akan berkembang menjadi dewasa. Pohon menghasilkan biji dan pada
akhirnya biji akan menjadi pohon kembali. Benda mati tidak mempunyai sifat ini.
8. Adaptasi
Makhluk hidup yang tidak bisa beradaptasi akan punah, sedangkan yang mampu beradaptasi
akan tetap lestari.
Kita semua sadar bahwa manusia tidak akan dapat hidup sendiri, melainkan hidup
berdampingan dan saling berinteraksi dengan lingkungan. Lingkungan dapat berupa makhluk
hidup (lingkungan biotik) dan berupa makhluk tak hidup (lingkungan abiotik). Batu dan
kerikil yang berserakan di halaman rumah merupakan komponen abiotik, sedangkan kupu-
kupu, burung, dan bunga mawar merupakan komponen biotik. Dengan demikian, berdasarkan
objeknya, gejala alam dapat dibedakan menjadi dua yaitu gejala alam biotik dan gejala alam
abiotik.
Gejala alam dapat berupa gejala kejadian dan gejala kebendaan. Gejala alam adalah kejadian
atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam seperti terjadinya hujan, kebakaran, perkaratan,
pengendapan, ke-lahiran, metamorfosis, pernapasan, dan sebagainya. Sedangkan gejala alam
kebendaan menunjukkan benda-benda yang ada di alam seperti tanah liat, besi, kapur,
burung, siput, pohon mangga, dan sebagainya.
Di alam ini, banyak gejala abiotik yang menyebabkan timbulnya
gejala abiotik baru, demikian juga banyak pula gejala alam biotik yang menyebabkan
timbulnya gejala biotik baru. Contohnya gejala alam panas matahari menyebabkan air
menguap, uap air di udara berkumpul membentuk awan, ketika awan telah jenuh, akan turun
menjadi hujan. Selain itu ada pula gejala alam abiotik yang mempengaruhi gejala alam biotik
atau sebaliknya. Contohnya fotosintesis merupakan gejala biotik yang dipengaruhi oleh
gejala alam abiotik seperti intensitas sinar matahari dan suhu. Gejala abiotik pelapukan
batuan yang ditumbuhi lumut disebabkan oleh gejala biotik pertumbuhan lumut tersebut.