Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL

“SOLUSI PERSAMAAN LAPLACE PADA KOORDINAT BOLA”

OLEH :
KELOMPOK II
LALU RAMAS ARYA (E1R018045)
NADILA YASMIADI (E1R018055)
NISRINA MUNIRO (E1R018061)
NIRMALA SARI (E1R018060)
UMAYRAH (E1R018084)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
1. Ilustrasi

k^

θ ^j y Y

i^ ϕ p
x

Dibuat sumbu koordinat di dalam bola, dengan pusat P dan dua sumbu yang tegak lurus
yaitu x dan y.

Hubungan antara koordinat kartesius dengan koordinat bola 𝑢(𝑟, 𝜃, 𝜙) dapat dilihat pada

gambar diatas maka diperoleh persamaan (1) :

x=r sin θ cos θ

y=r sin θ sin θ

z=r cosθ

Dengan r ≥ 0, 0 ≤ θ< π, 0 ≤ ϕ ≤2 π

a. Gambar koordinat kartesius


y

(r , θ)
r

Diperoleh persamaan (2) Laplace dimensi tiga koordinat kartesius :

2 ∂2 v ∂ 2 v ∂2 v
∇ v= + + =0
∂ x2 ∂ y 2 ∂ z2

Menentukan turunan parsial 𝑥, 𝑦, dan 𝑧 terhadap 𝑟, 𝜃 dan 𝜙 dan turunan parsial 𝑥,

𝑦 dan 𝑧 dari persamaan (1) terhadap 𝑟, 𝜃 dan 𝜙dengan menggunakan persamaan

(2), diperoleh persamaan (3), (4), dan (5).

Persamaan (3) :

∂u ∂u ∂u ∂u
= sin θ cos ϕ+ ( sinθ sin ϕ )+ ¿
∂r ∂x ∂y ∂z

Persamaan (4) :

∂ u ∂u
= ¿
∂θ ∂ x

Persamaan (5) :

∂u ∂u
= ¿
∂ z ∂x

∂2 u ∂2 u ∂2 u ∂2 u ∂2 u ∂2 u
Asumsikan bahwa , , , , , adalah fungsi
∂ x ∂ r ∂ r ∂ x ∂ y ∂ r ∂ r ∂ y ∂ z ∂r ∂ r ∂ z
fungsi kontinu. Maka diperoleh persamaan (6), (7), dan (8).

Persamaan (6) :
∂2 u ∂2 u ( 2 2 ∂2 u ( 2 2 ∂2 u 2
2
= 2
sin θ cos ϕ ) + 2
sin θ sin ϕ ) + 2
cos θ
∂r ∂ x ∂y ∂z

Persamaan (7) :

∂2 u ∂ u ∂2 u ( 2 2 2 ∂2 u ( 2 2 2 ∂2 u
−r = r cos θ cos ϕ ) + r cos θ sin ϕ )+
∂θ 2 ∂ r ∂ x2 ∂ y2 ∂ z2

Persamaan (8) :

∂2 u 2 ∂u ∂u ∂2 u ( 2 2 2 ∂2u ( 2 2 2
2
+r sin θ +sin θ cos θ = 2
r sin θ sin ϕ ) + 2
r sin θ cos ϕ )
∂θ ∂r ∂θ ∂ x ∂y

Dengan menggunakan invers matriks pada persamaan (6), (7) dan (8) diperoleh
persamaan Laplace pada koordinat bola :

2 cos2 θ ∂2 u cos2 θ ∂u cos2 θ ∂2 u


∇ u= 2 2 2 2
+ 2 2
− 2 2 2
r (cos θ−sin θ) ∂ θ r (cos θ−sin θ) ∂ r (cos θ−sin θ) ∂r

1 ∂2 u 1 ∂u cosθ ∂ u cos2 θ ∂2 u sin 2 θ ∂u cos2 θ


+ + − − +
r 2 (sin2 θ) ∂ ϕ 2 r ∂ r r 2 (sin2 θ) ∂ r r 2 ( cos2 θ−sin 2 θ ) ∂θ 2 r ( cos 2 θ−sin2 θ ) ∂ r r 2 ( cos2 θ−sin2

Atau:

Persamaan (9) :

2 ∂2 u 2 ∂u 1 ∂2 u cos θ ∂ u 1 1 1 ∂2 u
∇ u= + + + +
∂ r 2 r ∂ r r 2 ∂θ 2 sin θ ∂ θ r 2 r 2 sin 2 θ ∂ ϕ2

2. Menentukan Solusi Laplace Pada Koordinat Bola

Bentuk umum persamaan Laplace ∇ 2 u=0 pada persamaan (9) diperoleh persamaan diferensial
parsial pada persamaan laplace dimensi tiga (koordinat Bola) yang sederhana
1 ∂ 2 ∂u 1 ∂ ∂u 1 ∂2 u
2
∇ u=
r 2 ∂r
r ( + )
∂ r r 2 sin θ ∂ θ
sin (
θ + )
∂θ r 2 sin 2 θ ∂ ϕ2
=0 ⋯ ⋯ ( 10 )

Dengan menggunakan metode pemisahan variabel misalkan u ( r ,θ ,ϕ ) adalah solusi dari


persamaan 10 yang diasumsikan dalam bentuk variabel terpisah

u ( r ,θ , ∅ ) =R ( r ) P(θ)Q(ϕ)

Faktorisasi persamaan 10 yaitu:

1
R (r ) P ( θ) Q(ϕ )

Maka diperoleh persamaan diferensial biasa

P Q d 2 dR RQ d dP R P d2 Q
r 2 dr
r (
+
dr r 2 sinθ dθ )
sin θ + ( )
dθ r 2 sin 2 θ d ϕ 2
=0 ⋯ ⋯ ( 11 )

Berdasarkan metode pemisahan variabel diperoleh persamaan

1 d 2 dR
R dr
r (
dr )
=−λ 2 ⋯ ⋯ ( 12 )

1 d dP 1 d2Q
P sin θ dθ
sinθ ( +
dθ Q sin2 θ d ϕ2 ) 2
= λ ⋯ ⋯ ( 13 )

(Dengan λ adalah konstanta bernilai riil)

Maka solusi dari persamaan laplace ∇ 2 u=0 pada koordinat Bola

n B1
R=A 1 r +
n r +1

P= A 2 Smn ( cos θ )+ B2 T mn ( cos θ )

Q= A 3 cos mϕ+ ¿ B3 sin m ϕ¿

Persamaan laplace ∇ 2 u=0 pada koordinat Bola diberikan oleh

u ( r ,θ ,ϕ )=R ( r ) P (θ)Q( ϕ)
B1
[
u= A1 r +
n

r n+1 ][ m m
A 2 Sn ( cos θ )+ B2 T n ( cos θ ) ] ¿

Fungsi u ( r ,θ ,ϕ ) adalah fungsi periodik dengan periode 2π pada ϕ , maka m haruslah bilangan
bilangan bulat yang di dalam hal ini yang diambil adalah positif. Untuk suatu kejadian m=0
solusi u ( r ,θ ,ϕ ) tidak tergantung pada ϕ sehingga solusi umum dari persamaan laplace ∇ 2 u=0
pada koordinat Bola adalah:

B1
[
u= A1 r +
n

r n+1 ][ m m
A 2 Sn ( cos θ )+ B2 T n ( cos θ ) ]

MenentukanSolusi Laplace Pada KoordinatBola

Bentukumumpersamaan Laplace ∇ 2 u=0 pada persamaan (9) diperoleh persamaan diferensial


parsial pada persamaan laplace dimensitiga (koordinat Bola) yang sederhana

1 ∂ 2 ∂u 1 ∂ ∂u 1 ∂2 u
2
∇ u= 2
r ∂r
r + (
∂ r r 2 sin θ ∂ θ )
sin θ + (
∂θ r 2 sin 2 θ ∂ ϕ2 )
=0 ⋯ ⋯ ( 10 )

Denganmenggunakanmetodepemisahanvariabelmisalkanu ( r ,θ ,ϕ ) adalah solusi dari persamaan


10 yang diasumsikan dalam bentuk variabel terpisah

u ( r ,θ , ∅ ) =R ( r ) P(θ)Q(ϕ)

Faktorisasipersamaan 10 yaitu:

1
R (r ) P ( θ) Q(ϕ )

Maka diperolehpersamaandiferensialbiasa

P Q d 2 dR RQ d dP R P d2 Q
r 2 dr
r ( + )
dr r 2 sinθ dθ
sin θ + (
dθ r 2 sin 2 θ d ϕ 2 )
=0 ⋯ ⋯ ( 11 )

Berdasarkanmetodepemisahanvariabeldiperolehpersamaan
1 d 2 dR
R dr
r (
dr )
=−λ 2 ⋯ ⋯ ( 12 )

1 d dP 1 d2Q
P sin θ dθ
sinθ ( +
dθ Q sin2 θ d ϕ2 )2
= λ ⋯ ⋯ ( 13 )

(Denganλ adalah konstanta bernilai riil)

Maka solusidaripersamaanlaplace∇ 2 u=0 pada koordinat Bola

n B1
R=A 1 r +
n r +1

P= A 2 Smn ( cos θ )+ B2 T mn ( cos θ )

Q= A 3 cos mϕ+ ¿ B3 sin m ϕ¿

Persamaanlaplace∇ 2 u=0 pada koordinat Bola diberikan oleh

u ( r ,θ ,ϕ )=R ( r ) P (θ)Q( ϕ)

B1
[
u= A1 r +
n

r n+1 ][ m m
A 2 Sn ( cos θ )+ B2 T n ( cos θ ) ] ¿

Fungsiu ( r ,θ ,ϕ )adalahfungsiperiodikdenganperiode 2π pada ϕ , maka m haruslah bilangan


bilanganbulat yang di dalamhalini yang diambiladalahpositif. Untuksuatukejadianm=0solusi
u ( r ,θ ,ϕ )tidaktergantung pada ϕ sehingga solusi umum dari persamaan laplace ∇ 2 u=0 pada
koordinat Bola adalah:

B1
[
u= A1 r +
n

r n+1 ][ m m
A 2 Sn ( cos θ )+ B2 T n ( cos θ ) ]
Contoh soal

Dua buah konduktor yang sepusat dengan jari-jari bola bagian dalam a dan jari-jari bola bagian
luar b. Bila bola bagian dalam diberi potensial U a dan bola bagian luar U b , tentukanlah:

a. Distribusi potensial diantara kedua bola konduktor ( a< r <b ) .


b. Intensitas medan listrik diantara kedua bola.
c. Rapat muatan persatuan luas pada bola.
d. Kapasitansi dari sistem.

Jawab:

Ub
b

Ua a

A
Persamaan potensial untuk fungsi satu variabel r adalah ∅ ( r )= +B
r

A
a. Untuk r =a →U a= +B
a
A
r =b →U b= +B
b

1 1 U ab
U a −U b=U ab= A ( )
− → A=
a b 1 1

a b ( )
A
Dari U a = + B didapat:
a
U ab
B=U a−
( 1a − 1b ). a
Untuk r =r, maka
U ab U ab
Ur= + U a−
( 1a − 1b ) . r ( 1a − 1b ). a
Yang merupakan persamaan potensial diantara kedua bola
b. Intensitas medan listrik diantara bola
∂ A −A U ab
E =−∇ ∅ ( r )=−⃗ar

∂r r r(
+ B =−⃗a r 2 =
1 1 2 )
⃗ar
( )
− .r
a b ( )
dan besarnya kuat medan listrik
U ab
E=|⃗
E|=
( 1a − 1b ) . r 2

c. Rapat muatan persatuan luas: σ =ε . E, maka


ε . U ab ε . U ab
σ ¿r =a=ε . E ¿r =a= atauσ ¿r =b=ε . E ¿r =b=
( 1a − 1b ). a 2
( 1a − 1b ). b2

d. Kapasitas sistem
ε . U ab 4 επ
Qa=σ a . (luas ) =C . U ab → . ( 4 π a2 )=C . U ab →C=
( 1a − 1b ) . a 2
( 1 1

a b )
Atau
ε . U ab 4 επ
Qb=σ b . (luas ) =C . U ab → . ( 4 π b 2 )=C . U ab →C=
( 1a − 1b ) . b 2
( 1 1

a b )

Contoh soal 2

Sebuah konduktor bola berjari-jari a tidak bermuatan ditempatkan dalam medan listrik
homogeny E0 . tentukan distribusi potensial disekeliling bola dan medan listrik maksimum pada
permukaan bola.

Penyelesaian :

Jawaban umum persamaan laplace untuk koordinat bola adalah


∞ ∞
Bn
(
∅ ( r ,θ , φ )= ∑ ∑ Anr +
m=0 n=0
n

r n +1 ) n
pm ( cos θ ) (Cm cos mφ+ E m sin mφ )

Dalam system koordinat bola, untuk medan listrik E0 sejajar sumbu z sehingga dengan demikian
persamaan potensial hanya merupakan fungsi r dan θ ( sifat simetris). Dengan demikian
persamaan potensial menjadi lebih sederhana, yaitu :


Bn
n=0
(
∅ ( r ,θ )=∑ An r n +
r n+1 ) . P n ( cos θ )…….(a)

Untuk r >> a, besarnya potensial adalah

∅=−E0 . z=−E 0 r cos θ ……(b)

Untuk berbagai harga n , maka hasil Pn ( cos θ ) adalah

n=0 → P0 ( cos θ )=1

n=1→ P1 ( cos θ )=cos θ

1
n=2→ P2 ( cos θ )= (3 cos2 θ−1)
2

Dengan membandingkan persamaan potensial (a) dengan persamaan (b) untuk beberpa harga n ,
maka harga-harga n pada persamaan (a) yang memenuhi persamaan (b) adalah 0 dan 1, sehingga
dengan demikian dihasilkan persamaan umum potensial yaitu

B0 B1
(
∅ ( r ,θ )= A 0 +
r )(
+ A1 r + 2 . ( cos θ ) ….(c)
r )
B0
Dalam hal ini akan menghasilkan medan radial yang hanya cocok dengan konduktor bola
r
yang berhubungan dengan muatan total. Karena soal di atas menyatakan bahwa konduktor bola
tidak bermuatan, maka konstanta B0 harus sama dengan nol, sehingga persamaan (c) menjadi

B1
∅ ( r ,θ )=( A0 ) + A1 r + ( r2 ) . ( cos θ ) …..(d)
B1
Pada persamaan (d), untuk r >> a, maka dapat diabaikan terhadap A1 r , sehingga didapat
r2

∅ ( r ,θ )= A0 + A1 r cos θ ≡−E 0 r cos θ ….(e)

Yang menghasilkan A0 =0 ; A 1=−E 0sehingga persamaan (d) menjadi

B1
∅ ( r ,θ )=(−E0 r+ ) cos θ
r2

Karena bola tidak bermuatan untuk r= a, maka persamaan potensial pada persamaan (e) menjadi

B1
∅=0=(−E0 a+ )cos θ
a2

Karena cos θ ≠ 0 maka dihasilkan B1=a 3 E0 sehingga persamaan potensial disekitar bola adalah

a3
∅ ( r ,θ )=(−E0 r+ )cos θ
r2

, dan besarnya intensitas medan pada permukaan bola adalah

a ∂∅
∂∅ ⃗
E =−∇ ∅=− a⃗r

( + θ
∂r r ∂ r )

a3 a ∂∅ a3
E =−⃗
⃗ ar
∂∅
∂r [( ⃗
−E0 r + 2 cos θ − θ
r )
r ∂r ]
−E0 r + 2 cos θ
r [( ) ]
,atau

2a 3 ⃗ a3
E =⃗

( )
ar E0 + 3 E0 cos θ+ aθ (¿−E 0+ 2 )sinθ ¿
r r

Pada permukaan bola ( r = a) , besarnya medan listrik


2 a3 ⃗ a3
E0 ¿r =a=⃗ (
a r E0 +
r3
E 0)cos θ+ a θ (¿−E 0 +
r2
) sin θ=3 E0 cos θ ⃗
ar ¿

Medan listrik maksimum Emaks terjadi jika cos θ sama dengan 1 dan -1 θ=0 ,θ=π,

Emaks 3 E 0 ⃗
ar untuk θ=0
{
– 3 E 0 a⃗r untuk θ=π

Jika bola konduktor bermuatan , maka dari persamaan (c)

B0 B1
(
∅ ( r ,θ )= A 0 +
r )( )
+ A1 r + 2 . ( cos θ )
r

B0 B1
Dimana r>> a maka dan 2 dapat diabaikan terhadap A1 r sehingga besarnya potensial dari
r r
persamaan (c) di atas adalah

∅ ( r ,θ )= A0 + A1 r cos θ

Hal yang sama untuk r >> a besarnya potensial adalah

∅=−E0 . z=−E 0 r cos θ

Dengan membandingkan kedua peersamaan ini, yaitu untuk r >> a

∅ ( r ,θ )= A0 + A1 r cos θ ≡−E 0 r cos θ

Menghasilkan A0 =0 dan A 1=−E 0sehingga persamaan potensial menjadi

B0 B
∅ ( r ,θ )=
r ( r )
+ −E0 r + 21 . cos θ…..(f)

Bearnya medan listrik

∂ ∅ B0 B B 2B
E =−∇ ∅=−⃗
⃗ ar
∂r r { (
+ −E 0 r + 21 .cos θ =⃗
r r) } { (
ar 20 + E 0 + 3 1 . cos θ
r ) }
Atau

B 2B
E =|⃗

r r { (
E|= 20 + E0 + 3 1 . cos θ
) }
Rapat muatan persatuan luas pada permukaan bola

B0 2 B1 B0 2 B1
σ =ε . E ¿r=a =ε
[ (
r 2
+ E0 +
r 3 ) ] { (
. cos θ ¿r =a=ε
a2
+ E 0+
a3 ) }
. cos θ

Muatan total bola adalah Q=∬ σ dS atau


s

B0 2B
Q=∬ ε
[ ( ) ]
s a 2
+ E0 + 3 1 . cos θ dS
a

B0 2B
Q= ∬ [ ( ) ] ε
a 2
+ E0 + 3 1 . cos θ a2 sinθdθdφ
a
s

2π π
B0 2B
∫ ∫[ (
¿−ε a2
) ] dφ
a 2
+ E0 + 3 1 .cos θ d ¿
a
0 0

,atau

Q
B 0=
4 πε

Dengan demikian persamaan potensial (f) menjadi

B0 Q B
∅ ( r ,θ )=
r 4 πε (
+ −E0 r + 21 cos θ
r )
Untuk r =a karena bola bermuatan maka potensialnya adalah ∅=U atau

Q B1 Q
4 πε (
+ −E 0 a+ 2 cos θ ≡
a 4 πε )
Yang menghasilkan

B1
(−E 0 a+
a2 ) cos θ=0

B1
Karena cos θ ≠ 0 , berarti −E0 a+ atau B1=a 3 E0 , sehingga persamaan potensial diluar bola
a2
konduktor yang bermuatan adalah

Q B
∅ ( r ,θ )=
4 πε ( r )
+ −E 0 r + 21 cos θ r ≥ a

Anda mungkin juga menyukai