Anda di halaman 1dari 4

Firda Adenia Maula

151610483002
D4 Pengobat Tradisional 2016

Ringkasan Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tidak Jenuh

Asam lemak merupakan unsur utama dari lemak. Berdasarkan struktur


kimianya, asam lemak dapat dibedakan menjadi asam lemak jenuh (Saturated Fatty
Acid / SFA) yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap. Sedangkan
asam lemak yang memiliki ikatan rangkap disebut sebagai asam lemak tidak jenuh
(Unsaturated Fatty Acid), asam lemak tak jenuh ini masih dibedakan lagi menjadi
dua yaitu asam lemak tak jenuh tunggal (Monounsaturated Fatty Acid/ MUFA) dan
asam lemak tak jenuh ganda (Polyunsaturated Fatty Acid/ PUFA).
a. Asam Lemak Jenuh
Asam lemak jenuh mempunyai potensi yang besar sekali pengaruhnya
terhadap kolesterol darah. Setiap penurunan 1% kalori dan asam lemak
jenuh pada diet akan menurunkan kolesterol darah hampir 3 mg/dl
(Soeharto, 2004).

Asam lemak jenuh dalam diet bekerjasama dengan kolesterol yang


berada dalam diet mengurangi aktifitas reseptor LDL di liver, sehingga
kolesterol total dan kolesterol LDL dalam darah naik, karena itu konsumsi
asam lemak jenuh harus dibatasi (Soeharto, 2004).
Bahan makanan yang banyak mengandung asam lemak jenuh
diantaranya adalah kelapa, minyak kelapa, mentega, butter, susu full kream
dan keju (Sudarmanto, 2003).
b. Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal ( MUFA )
Asam lemak tak jenuh tunggal selalu mengandung ikatan rangkap
antara 2 atom karbon (C) dengan kehilangan paling sedikit 2 atom karbon
hidrogen (H). MUFA dikenal juga dengan nama asam lemak omega-9
(Muhilal, 2002).
Asam lemak tak jenuh tunggal mulai menarik perhatian sewaktu
melihat kenyataan bahwa kejadian penyakit jantung di daerah Medoterrian
cukup rendah. Hal ini diduga karena banyaknya konsumsi MUFA yang
banyak terdapat dalam minyak zaitun (Muhilal, 2002).
Penelitian Gark, A,dkk, pada kelompok yang mendapat diet tinggi
MUFA terlihat penurunan trigliserid sebesar 25 % dan kolesterol VLDL
sebesar 35 %, sedangkan kolesterol HDL meningkat sebesar 13 %.
Firda Adenia Maula
151610483002
D4 Pengobat Tradisional 2016

Hasil riset yang menyatakan bahwa omega-6 (salah satu bentuk


PUFA) dalam bentuk tunggal memiliki sifat negatif karena berikatan
dengan produksi eicosanoids (stimulant pertumbuhan tumor pada binatang
percobaan). Namun dengan adanya Omega-9 dan Omega-6 dalam proposi
yang sesuai akan memiliki potensi memblokir produk senyawa eicosanoids
tersebut, sehingga peran Omega-9 dapat mencegah stimulant negatif
Omega-6 (Tien R Muchtadi, 2000).
Beberapa bahan makanan yang merupakan sumber MUFA adalah :
minyak zaitun, kacang tanah, kedelai, daging unggas, kacang kenari, butter
kacang tanah, dan alpukat (Sudarmanto, 2003). Selain itu beberapa
perusahaan minyak goreng telah memodifikasi kandungan lemak dengan
memperkaya lemak tak jenuh tunggal atau yang biasanya disebut Omega-9.
c. Asam Lemak Tak Jenuh Ganda ( PUFA )
Asam lemak tak jenuh ganda yaitu lemak yang mengandung lebih dari
satu ikatan rangkap. Asam lemak tak jenuh ganda akan kehilangan paling
sedikit 4 atom hydrogen (H). Dalam diet, asam lemak tak jenuh ganda
umumnya menurunkan kolesterol darah sebagai berikut : setiap 1%
kenaikan kalori dari asam lemak tidak jenuh ganda dalam diet,
menghasilkan pengurangan kolesterol ± ½ mg/dl (Soeharto, 2004).
PUFA dapat diklasifikasikan dalam 2 golongan asam lemak omega-3
dan omega-6.
1. Asam Lemak Omega-3
Asam lemak omega-3 mulai mendapat perhatian setelah fakta
menunjukan bahwa banyak orang Eskimo yang mengkonsumsi energi
lemak tinggi, tetapi tidak menderita penyakit jantung koroner. Mereka
banyak mengkonsumsi ikan laut yang kaya akan omega-3 rantai panjang
yakni EPA dan DHA dari asam linoleat.
Fungsi Omega-3 terhadap kolesterol serta pencegahan terhadap
penyakit jantung koroner dan stroke yaitu :
1. Menurunkan kolesterol dan trigliserida dalam darah.
2. Meningkatkan HDL dan menurunkan LDL.
3. Mencegah terbentuknya aterosklerosis.
4. Memperbaiki faktor pembekuan darah.
Firda Adenia Maula
151610483002
D4 Pengobat Tradisional 2016

5. Menghambat pembentukan trigliserida dan menurunkan kadar


trigliserida darah.
6. Memperlambat pembentukan lemak pada dinding arteri dengan
membiarkan darah mengalir lebih bebas.
7. Mencegah pembentukan keping-keping darah.
(Herman dan Mahmud,1987).

Makanan merupakan sumber Omega-3 yang paling utama adalah ikan,


terutama ikan laut yang hidup di perairan dingin atau perairan dalam
seperti salmon, tuna, sarden dan makarel. Berbagai jenis seafood lain
juga banyak mengandung Omega-3, bahkan kedelai merupakan bahan
nabati yang sering disebut memiliki kandungan Omega-3 (Herman dan
Mahmud, 1987 ).
2. Asam Lemak Omega-6
Setiap 1% kenaikan dalam Omega-6 akan menurunkan kolesterol
total 1,4 mg/dl. Rasio omega-6 sama dengan 4:1. Jika asupan Omega-6
terlalu tinggi, maka dapat menyebabkan meningkatnya pelepasan
interleukin 1 dan 6 tumor necrosing faktor, yaitu mediator-mediator
penting yang bertanggung jawab pada penderita berat, sepsi dan lain-
lain. Disamping itu dapat terjadi perlemakan hati, gangguan difusi paru,
gangguan system imun (Soeharto, 2004).
Sumber omega-6 terdapat pada : minyak nabati, kacang kedelai,
jagung, padi-padian, kacang-kacangan dan benih gandum (Sudarmanto,
2003).
Firda Adenia Maula
151610483002
D4 Pengobat Tradisional 2016

Daftar Pustaka
Mahmud, M.K. dan Herman. 1987. Kadar Asam Lemak Omega-3 dalam ikan di Indonesia.
Seminar Manfaat Ikan Bagi Pembangunan Sumberdaya Manusia. Departemen
Kesehatan RI, Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup: Jakarta.
Muchtadi, Tien R. 2000. Asam Lemak Omega 9 dan Manfaatnya Bagi Kesehatan.
Muhilal,dkk.2002. Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan. Makalah Hasil Seminar
Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi:Jakarta
Soeharto, 2004, Serangan Jantung dan Stroke Hubungannya dengan Lemak dan Kolesterol,
Edisi Ketiga, hal 387, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sudarmanto, Doddy. 2003.Understanding Nutrition Witney

Anda mungkin juga menyukai