Anda di halaman 1dari 51

Kepemimpinan, Manajemen,

dan Organisasi
BEM UNIVERSITAS AIRLANGGA
Sabtu, 24 Maret 2018

Anang Fajrul Ukhwaluddin


Nama Lengkap : Anang Fajrul Ukhwaluddin
Tempat/tgl lahir : Lamongan, 12 Agustus 1995
Alamat : Jl. Mojo Anggrek Gang 3
No.telp/No. Hp : 085732266991
E-mail : anangf78@gmail.com
Pendidikan dan Pengalaman Organisasi

Pendidikan Formal
MI Darul Ulum Brengkok Brondong Lamongan
MTS Sunan Drajat Paciran Lamongan
MTS Darul Ulum Brengkok Brondong Lamongan
MAN Tambakberas Jombang
Universitas Airlangga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Ilmu Politik

Pengalaman Organisasi
Staf BEM FISIP UNAIR 2014
Kabid P3A HMI komisariat FISIP 2016
Pengurus IMABAYA komisariat UNAIR
Pengurus IKAMANTAB 2016-2020
Ketua BEM UNAIR 2017
Kepemimpinan-Manajemen-Organisasi
Be the leader is a must!

Al Baqarah: 30
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau
dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui."
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan
memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Al Baqarah: 30) -

” Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka


bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan
Allah SWT. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah SWT akan mendapat
azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (Qs Shad: 26)

“Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia
meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat,
untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya
Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. “ (Al An’am:165)
Kepemimpinan-Definisi Singkat
 Upaya memengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk
mencapai tujuan.
 Cara memengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah.
 Tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau
merespon dan menimbulkan perubahan positif.
 Kekuatan dinamis yang memotivasi mengkoordinasikan
organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
 Kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan
dukungan diantara bawahan , agar tujuan organisasional dapat
tercapai.
Definisi Kepemimpinan
Sarros dan Butchatsky, 1996
Kepemimpinan didefinisikan sebagai perilaku yang ditujukan untuk
memengaruhi orang lain untuk berkontribusi kepada tujuan umum yang telah
disepakati untuk mendapatkan keuntungan individual dan organisasi atau
kebaikan bersama
Burns, 2010

Mendefinisikan kepemimpinan sebagai tindakan pemimpin yang menyebabkan


para pengikutnya untuk melakukan suatu tindakan untuk mencapai tujuan-
tujuan tertentu yang menggambarkan nilai-nilai dan motivasi yang merupakan
keinginanan dan kebutuhan,aspirasi, serta harapan dari kedua belah pihak yaitu
pemimpin dan pengikutnya
Koontz, 1980

Kepemimpinan secara umum didefiniskan dengan sederhana sebagai pengaruh,


seniatau proses mempengaruhi orang sehingga mereka akan mau berusaha
keras terhadap pencapaian tujuan kelompok.
Evolusi Definisi Kepemimpinan

Kepemimpinan didefinisikan secara bebas, namun tidak terlepas pada


Abad 21 kemampuan seseorang untuk mengarahkan kelompok untuk mencapai suatu
target

1980 an Transformasional, Sifat, Pengaruh

1960 an ”tindakan oleh orang-orang yang memengaruhi orang lain dalam arah yang
sama”-Seaman 1960

1940 an Perilaku individu saat mengarahkan aktivitas kelompok-Hemphill 1949

Kepemimpinan adalah pengaruh, bukan dominasi. Hasil interaksi karakter


1930 an kepribadian khusus yang dimiliki seseorang dengan yang dimiliki kelompok
Kemampuan untuk menekankan hasrat pemimpin terhadap orang yang
1900-1929 dipimpin dan mendorong kepatuhan, penghargaan, loyalitas dan kerjasama-
Moore, 1927
Syarat Kepemimpinan

• kekuataan, otoritas, dan legalitas yang memberikan


kewenangan kepada pemimpin untuk
Kekuasaan mempengaruhi dan menggerakan bawahan agar
berbuat sesuatu.

• kelebihan, keunggulan/superioritas, keutamaan,


sehingga ia mampu mengatur orang lain; dan orang
Kewibawaan lain akan patuh pada kepemimpinannya, kemudian
bersedia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.

• segala daya, kesanggupan, kekuatan dan


kecakapan, keterampilan teknis maupun sosial,
Kemampuan yang dianggap melebihi atau lebih unggul dari
kemampuan angota biasa.
Unsur Kepemimpinan
Pemimpin

seseorang yang mendorong dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang


lain

Pengikut
seseorang atau sekelompok orang yang mendapat dorongan atau pengaruh
sehingga bersedia dan dapat melakukan berbagai aktivitas tertentu untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sifat
Adanya sifat ataupun perilaku tertentu yang dimiliki oleh pemimpin yang dapat
dimanfaatkan untuk mendorong dan ataupun mempengaruhi seseorang atau se
kelompok orang.

Situasi

Adanya situasi dan kondisi tertentu yang memungkinkan terlaksananya


kepemimpinan, baik yang terdapat didalam organisasi; maupun situasi dan kondisi
yang terdapat di luar organisasi yakni lingkungan secara keseluruhan.
Gaya Kepemimpinan
Autokratis
Pemimpin membuat keputusannya sendiri secara mutlak.
Ada ketergantungan yang kuat pada pemimpin
Cenderung menggunakan metode reward – punishment, task oriented but little concern on people, very
strong on schedule, intolerant (no question – no debate)

Demokratis
Includes one or more people in the decision making process of determining what to do and how to do it.
Kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada
partisipasi aktif dari setiap warga kelompok (terbuka)

Laissez Faire
Allows people to make their own decisions.
Leader is still responsible for the decisions that are made.
This style allows greater freedom and responsibility for people.
However, you need competent people around you or nothing will get done.

Paternalistik

Mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, bersikap terlalu
melindungi, jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri.

Militeristik
Komunikasi formal, menggunakan system komando/perintah, disiplin yang tinggi.
Tipe Pemimpin (1)

Deserter
bermoral rendah, tidak memiliki rasaketerlibatan, tanpa pengabdian, tanpa loyalitas,dan ketaatan, sukar
diramalkan.

Birokrat bermoral rendkorektif, patuh pada peraturan dan norma-norma, manusia organisasi, tepat, akurat/
cermat, keras, berdisiplan.ah, tidak memiliki rasaketerlibatan, tanpa pengabdian, tanpa loyalitas,dan
ketaatan, sukar diramalkan.

Missionary
terbuka penolong, lembut hati, ramah-tamah, alim, religius.

Developer kreatif, dinamis, inovatif, memberikan/melimpahkan wewenang dengan baik, menaruh kepercayaan pada
bawahan.
Tipe Pemimpin (2)

Otokrat
keras, diktatoris, mau menang sendiri, keras kepala, sombong, bandel

Benovolent
Otokrat lancar, tertib, ahli dalam mengorganisir, besar rasa keterlibatan diri

Compromiser
plintat-plintut, selalu mengikuti angin, tanpa pendirian, tidak mempunyasi keputusan, berpandangan
pendek, tak punya kepribadian kuat.

Eksekutif
bermutu tinggi, dapat memberikan motivasi yang baik, berpandangan jauh, tekun.
Leader Member Exchange

• Leadership is a process that is centered on the interactions between


leaders and followers.
• LMX makes the dyadic relationship between leaders and followers the
focal point of the leadership process.
• Focus is also placed on the differences that might exist between the
leader and each of his or her followers – the leader can not treat all the
followers the same.
Leader Member Exchange

• Two kinds of relationships that each follower falls into


based on how well they work with the leader and how
well the leader works with them. Personality and
other personal characteristics are also related to this
process.
• In groups – based on expanded and negotiated role
responsibilities. Followers go far beyond their formal
job description, and the leader in turn does more for
these followers.
• Out group – based on the formal employment
contract. Followers are not interested in taking on
new and different job responsibilities.
Leader Member Exchange

S
S In-Group
Out-Group In-Group more information,
influence, confidence &
Leader S concern from Leader, more
S dependable, highly involved
S & communicative than out-
S group.
S S
S S
Out-Group
S less compatible with Leader
S
usually just come to work,
S Subordinate do their job & go home
Leader Member Exchange
Dimensi Moral Kepemimpinan

Jangan meminta dan jangan memberi amanah kepada


orang yang berambisi/meminta dijadikan pemimpin
“Sesungguhnya kalian akan berambisi memperoleh kepemimpinan dan itu
akan menjadi penyesalan nanti pada hari kiamat. Alangkah bahagianya orang
yang terus menyusul (melaksanakan tugasnya) dan alangkah buruknya orang
yang menyapinya (melalaikan tugasnya)”. (H.R Bukhari & Nasal)

Jangan menolak bila diberi amanah/kepercayaan


Dari Abu Dzar katanya “Aku masuk menemui Nabi bersama-sama dengan dua
orang anak, pamanku, satu diantaranya “Wahai Abu Dzar sesungguhnya kamu
lemah dan tugas itu amanah dan (dapat mengakibatkan) kehinaan dan
penyesalan pada hari kiamat, kecuali bagi orang yang mengambil dengan benar
dan melaksanakan amanah yang diberikan kepadanya”
Kepemimpinan Islam

“kepemimpinan Islam adalah suatu proses atau


kemampuan orang lain untuk mengarahkan dan
memotivasi tingkah laku orang lain, serta ada usaha
kerja sama sesuai dengan al-Qur’an dan Hadis untuk
mencapai tujuan yang diinginkan bersama”
Sifat Kepemimpinan Islam

• Tabligh ( Menyampaikan )
• Amanah ( Dapat dipercaya )
• Shiddiq ( Jujur )
• Fathanah ( Cerdas ).
Ciri-ciri Pemimpin dalam Islam
Tidaklah seorang pemimpin atau pemerintah yang menutup pintunya terhadap keperluan, hajat, dan
kemiskinan kecuali Allah akan menutup pintu-pintu langit terhadap keperluan, hajat, dan
kemiskinannya.” (Riwayat Imam Ahmad dan At-Tirmidzi).
Tidaklah seorang pemimpin mempunyai perkara kecuali ia akan datang dengannya pada hari kiamat
dengan keadaan terikat, entah ia akan diselamatkan oleh keadilan, atau akan dijerusmuskan oleh
kezalimannya.(Riwayat Baihaqi dari Abu Hurairah dalam kitab Al-Kabir).

• Niat yang ikhlas • Menasehati rakyat

• Laki-laki • Tidak menerima hadiah

• Tidak meminta jabatan • Mencari pemimpin yang baik

• Berpegang dan konsistan pada hukum Allah • Lemah lembut

• Memutuskan perkara dengan adil • Memiliki keyakinan yang kuat

• Senentiasa ada ketika diperlukan • Terbuka untuk menerima ide dan kritikan
Definisi & Fungsi Manajemen

• “pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan


efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian sumber daya organisasi”-Richard L. Daft
• “seni untuk menyelesaikan segala sesuatu melalui orang”-Mary
Parker Follet
• “proses perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan serta
mengawasi aktivitas-aktivitas suatu organisasi dalam upaya
mewujudkan koordinasi sumber daya untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien.”- (Robert L. Trewathn & M. Gene
Newport)
Fungsi-Proses Manajemen

Perencanaan

Target &
Sumber daya Pengendalian Management Pengorganisasian
Impact

Pengarahan

Input Proses Output


Manajemen VS Kepemimpinan

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN
(Melakukan dengan benar) (Melakukan hal yang benar)

•Standarisasi •Proses •Inovasi •People


•Perawatan •Fakta •Pengembangan •Perasaan
•Sistem/ Struktur •Intelektual •Orang •Emosi
•Jangka pendek •Kepala •Jangka panjang •Hati
•Bagaimana? •Kekuatan Posisi •Apa/ Mengapa? •Kekuatan persuasive
•Kepatuhan •Doing the things right •Komitmen •Doing the right thing
•Pengendalian •Goals •Pemberdayaan •Vision
Fungsi Manajemen dan
Kepemimpinan

Manejemen Kepemimpinan

Perencanaan & Anggaran Menentukan Arah

Pengorganisasian & Penetapan


Menyatukan People
Staf
Mengontrol & Memecahkan
Memotivasi dan Inspiratif
Masalah

Keteraturan & Konsistensi Perubahan & Pergerakan

Sumber: A Force of Change: How Leadership Differs from Management, P. Kotter


Kepemimpinan-Manajemen
Perbedaan Kepemimpinan vs Manajemen
manajemen lebih formal dan ilmiah dari pada kepemimpinan.
manajemen mengunakan alat dan teknik yang lejas, kepemimpinan alatnya
kurang eksplisit.
kepemimpinan memerlukan teamwork dan kerja sama, serta memotivasi
banyak orang.
pemimpin sering menggunakan imajinasi dan teknik pemecahan kreatifnya
untuk menciptakan perubahan. Manajer cenderung menggunakan cara
standar dan mapan untuk menyelesaikan masalah.
kontribusi pemimpin adalah menciptakan visi bagi organisasi. Kontribusi
manajer adalah mengimplementasikan visi tersebut.
Kaitan Kepemimpinan - Manajemen
kepemimpinan adalah bagian integral dari manajemen. Kepemimpinan
tidak bisa saling menggantikan dengan manajemen.
pemimpin dan manajer seringkali mempunyai tugas yang sama.
Definisi Organisasi
“entitas sosial yang diarahkan dengan tujuan dan dibentuk dengan penuh
pertimbangan”
“person or group of people intentionally organized to accomplish an overall,
common goal or set of goals.”
“struktur antar hubngan pribadi yang berdasarkan atas wewenang formal
dan kebiasaan-kebiasaan di dalam suatu sistem adminstrasi. “-Dwight Waldo
Organisasi

Kesamaan
Visi Misi Nilai Strategic Goals
Sekumpulan Orang
Kepemimpinan-Manajemen-
Organisasi

Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika


melakukan sesuatu pekerjaan, dilakukan secara itqan
(tepat, terarah, jelas, dan tuntas)”. (H.R. Thabrani)

”Allah SWT wewajibkan kepada kita untuk berlaku ihsan


dalam segala sesuatu”
(H.R. Muslim)

Ihsan bermakna melakukan sesuatu secara maksimal dan optimal.


Hubungan Kepemimpinan-
Manajemen-Organisasi

Goals

Organisasi

Kepemimpinan Kepemimpinan Kepemimpinan Kepemimpinan Kepemimpinan

Man Material Machine Methods Money Market

Manajemen
Spiritual Leadership
Kepemimpinan - Agama
Imam Al-mawardi dalam Al-ahkam Al sulthoniyah
• kepemimpinan dalam pandangan Islam adalah sebuah keharusan dalam
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
• imamah mempunyai dua tujuan:
1. Likhilafati an-Nubuwwah fi-Harosati ad-Din, yakni sebagai pengganti misi
kenabian untuk menjaga agama.
2. Wa sissati ad-Dunnya, untuk memimpin atau mengatur urusan dunia, untuk
menciptakan rasa aman, keadilan, kemaslahatan, menegakkan amar ma'ruf
nahi munkar, mengayomi rakyat, mengatur dan menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi masyarakat.

”Kebenaran (haq) yang tidak diorganisir dengan rapi, bisa


dikalahkan oleh kebathilan yang lebih terorganisir dengan rapi.
(Ali bin Abi Thalib)
“Islam tidak akan tegak tanpa
jama'ah dan jama'ah tidak
akan tegak tanapa imamah
dan imamah tidak akan tegak
tanpa taat”-Umar Bin Khattab
r.a.
"Jika kalian menyaksikan seorang
khalifah, hendaklah kalian taat,
walaupun (ia) memukul
punggungmu. Sesungguhnya jika
tidak ada khalifah, maka akan
terjadi kekacauan." (HR. Thabrani)
• Isu mengenai spiritualitas di tempat kerja telah
menerima perhatian yang meningkat dalam ilmu
organisasi (Giacalone & Jurkiewicz, 2003a)
• Implikasi dari spiritualitas pada tempat kerja untuk
penelitian teori, dan praktek kepemimpinan
membuat daerah ini cepat tumbuh sebagai objek
penelitian baru dan penyelidikan oleh para sarjana
(Giacalone, Jurkiewicz, dan Fry, 2005)
• Ada bukti yang muncul bahwa tempat kerja yang
menyediakan program spiritualitas tidak hanya
bermanfaat untuk manusia secara individual seperti
meningkatkan kesehatan manusia positif dan
kesejahteraan psikologis, tetapi program itu juga
memberikan peningkatan komitmen karyawan,
produktivitas dan pengurangan absensi karyawan
dan perputaran karyawan

(Giacalone & Jurkiewicz, 2003b; Fry, Vitucci, & Cedillo, 2005; Malone & Fry,
2003 dalamFry dan Matherly, 2005).
Definisi Spiritualitas
Spiritualitas dalam Islam
• Sikap dari setiap muslim yang merefleksikan Allah SWT
sebagai sesuatu yang sangat penting dalam membentuk
norma atau prinsip hidup.
• Tingkat ketauhidan seorang muslim dalam
mengintegrasikan prinsip keesaan ketuhanan dalam
berbagai dimensi
Tujuan dari Spiritualitas

• Memperoleh sifat-sifat keilahian dengan jalan meraih


kebaikan-kebaikan yang dimiliki dalam kadar sempurna oleh
Nabi dan dengan bantuan metode-metode serta anugerah
yang datang dari-Nya dan wahyu al-Qur’an”
”Esensi spiritual Islam adalah realisasi
dari keesaan, sebagaimana terungkap
dalam Al-Qur’an, berdasarkan teladan
kenabian dan dengan bantuan Nabi”
- Prof. Seyyed Hossein Nasr

“Spiritualitas akan merefleksikan


kehadiran akan kekuatan yang tinggi
dalam berhubungan dengan orang lain
atau memengaruhi cara seseorang
bekerja di dunia”- DR. Louis W. Fry
Definisi Studi Historis-Empiris

• Definisi penelitian historis yang lain adalah penelitian


untuk menetapkan fakta dan mencapai simpulan
mengenai hal-hal yang telah lalu, yang dilakukan
secara sistematis dan objektif (Donald Ary, dkk (1980)
dalam Nurul Zuriah, 2005)

• Studi empiris didasarkan pada data-data


eksperimental hasil pengamatan, pengalaman, trial
and error (uji coba), dan juga data yang berasal dari
panca indera manusia (penglihatan, perasa,
penciuman, pendengaran, sentuhan).
Peran Spiritualitas dalam Kepemimpinan

• “With the dawn of a new century, there is an


emerging and exponentially accelerating force for
global societal and organizational change. From this
realization has come a call for more holistic
leadership that integrates the four fundamental
arenas that define the essence of human existence—
the body (physical), mind (logical/rational thought),
heart (emotions, feelings), and spirit”-Moxley.

• Abraham Maslow, yang dirinya adalah seorang ateis,


secara jelas mempertimbangkan fenomena spiritual
sebagai pengalaman puncak yang menjadi aspek
krusial dari pengalaman hidup manusia.
Hierarki Kebutuhan
Maslow 6 Tingkatan

• Dalam hierarki kebutuhan, Maslow


menyatakan bahwa kebutuhan spiritual
yang lebih tinggi berada di bagian
Self Transcendence teratas.
Self Actualization • Kebutuhan yang pada tingkat lebih
tinggi memiliki level keegoisan yang
Esteem Needs lebih sedikit, dan kebutuhan yang
Belongings and Love Need berada pada level lebih bawah lebih
(Social Needs) mengutamakan kepentingan diri
Safety Needs sendiri (self-centered nature).
Psychological Needs
• Peran spiritualitas terhadap manusia di
dalam organisasi sudah tidak diragukan
lagi.
QS Shaad: 26

• “Hai Daud, Sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di


muka bumi, Maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan
adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan
menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat
dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan
hari perhitungan.”
Kepemimpinan Spiritual (Spiritual
Leadership)
Sanders, 1994
Kepemimpinan spiritual adalah kepemimpinan yang memadukan kualitas alami
kepemimpinan dan nilai-nilai spiritual.

Hendrick dan Ludeman, 1996

Kepemimpinan spiritual juga bisa diartikan sebagai kepemimpinan yang sangat


menjaga nilai-nilai etis dan menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual
Tjahjono, 2003

Kepemimpinan spiritual adalah kepemimpinan dimensi keempat, yaitu


kepemimpinan yang lebih mendasarkan pada iman dan hati nurani dalam
kualitas kepemimpinannya atau kepemimpinan yang membersihkan hati,
memberi, melayani, mencerahkan dan memenangkan jiwa berdasarkan
semangat syukur dan kasih.
Model Kausal Kepemimpinan Spiritual-Fry.

• Teori spiritual leadership dengan sistematis dan relevan lewat teori, baik
pemimpin maupun bawahan, dalam sebuah kebutuhan tingkat tinggi baik
dimensi budaya maupun efektivitas organisasi ke dalam kerangka model kausal
yang tidak dilakukan oleh teori kepemimpinan yang lain. Pada saat yang sama
dengan menggabungkan calling (kesadaran dalam diri) dan keanggotaan sebagai
dua dimensi kunci dalam daya tahan spiritual. Teori spiritual leadership juga
menyertakan religiusitas yang berbasis pada pendekatan etika dan nilai agama ke
dalam teori leadership.
Tujuan dari Spiritual Leadership
• Mencapai kebutuhan-kebutuhan fundamental dari pemimpin dan pengikut
(Fry dan Matherly, 2005).
• Memiliki pengalaman psikologis yang lebih besar baik.
• Memiliki lebih sedikit masalah yang berkaitan dengan kesehatan fisik dalam
hal beban allostatic (penyakit kardiovaskular, gangguan kognitif, penurunan
fungsi fisik, dan mortalitas)

– Arti bahwa hidup itu penuh tujuan dan bermakna,


– Kapasitas untuk secara efektif mengelola dunia seseorang
sekitarnya,
– Kemampuan untuk mengikuti keyakinan batin, dan
– Rasa untuk melanjutkan pertumbuhan dan realisasi diri.
Uraian Kepemimpinan Transaksional Kepemimpinan Transformasional Kepemimpinan Spiritual

Hakikat kepemimpinan Fasilitas, kepercayaan manusia Amanat dari sesama manusia Ujian, amanat dari Tuhan dan manusia
(bawahan)
Fungsi kepemimpinan Untuk membesarkan diri dan Untuk memberdayakan pengikut Untuk memberdayakan dan
kelompoknya atas biaya orang lain dengan kekuasaan keahlian mencerahkan iman dan hati
melalui kekuasaan dan dan keteladanan nurani pengikut melalui
jihad (pengorbanan) dan amal shaleh
(altruistik)

Etos kepemimpinan Mendedikasikan usahanya kepada Mendedikasikan usahanya kepada Mendedikasikan usahanya kepada
manusia untuk memperoleh imbalan / sesama untuk kehidupan bersama Allah dan sesama manusia (ibadah)
posisi yang lebih yang lebih baik tanpa pamrih apa pun

Sasaran tindakan Pikiran dan tindakan yang kasat mata Pikiran dan hati nurani Spiritualitas dan hati nurani
kepemimpinan

Pendekatan kepemimpinan Posisi dan kekuasaan Kekuasaan, keahlian dan Hati nurani dan keteladanan
keteladanan
Dalam mempengaruhi Kekuasaan, perintah, uang, sistem, Kekuasaan keahlian dan Keteladanan, mengilhami,
yang dipimpin mengembangkan interes, transaksional kekuasaan referensi membangkitkan, memberdayakan,
memanusiakan

Cara mempengaruhi Menaklukkan jiwa dan membangun Memenangkan jiwa dan Memenangkan jiwa, membangkitkan
kewibawaan melalui kekuasaan membangun karisma iman

Target kepemimpinan Membangun jaringan kekuasaan Membangun kebersamaan Membangun kasih, menebar
kebajikan dan penyalur rahmat Tuhan
Mohandas Karamchand Gandhi (Mahatma Gandhi)
(1869-1948)
• Seorang pemimpin spiritual dan tokoh politik
tersohor dari India, dia adalah pemimpin
gerakan rakyat India melawan kolonialisme
Inggris.
• Dia adalah aktivis yang tidak menggunakan
kekerasan, yang mengusung gerakan
kemerdekaan melalui demonstrasi secara
aman.

• Gandhi adalah seorang Hindu namun dia menyukai pemikiran-pemikiran


dari agama-agama lain termasuk Islam dan Kristen. Dia percaya bahwa
manusia dari segala agama harus mempunyai hak yang sama dan hidup
bersama secara damai di dalam satu negara.
• Dengan sikapnya yang cinta damai, Ghandi memberikan inspirasi dan
membangkitkan semangat juang bagi rakyat di koloni-koloni lainnya agar
berjuang mendapatkan kemerdekaannya dan memecah Kemaharajaan
Britania untuk kemudian membentuk persemakmuran.
Paus Yohanes Paulus II (1920-2005)

• Peraih Nobel Perdamaian.


• Didorong oleh perhatian Pastoralnya untuk
semua Gereja dan oleh rasa keterbukaan,
Yohanes Paulus II kerap beramal untuk seluruh
umat manusia.
• Yohanes Paulus II berhasil mendorong dialog
dengan orang Yahudi dan dengan perwakilan dari
agama-agama lain, yang dia beberapa kali
diundang ke pertemuan doa untuk perdamaian
Yohanes Paulus II.
• Dia adalah sosok pemimpin yang bisa jadi suri tauladan sejati dalam soal
pemberian maaf. Misal, dia memberi maaf kepada seorang warga Turki
bernama Mehmet Ali Agca Khan yang pernah menembaknya tiga kali dalam
percobaan pembunuhan di lapangan Santo Petrus pada 13 Mei 1981.
• “Gerakannya, kehadirannya, senyumnya, gerakan tubuhnya, rasa bersahabat di
matanya, telah membuat senang setiap orang. Ia selalu menjabat tangan,
tersenyum, berbicara dan memberkati anak-anak”. (Greeley, 1978).
• Dengan sikap ramahnya Paus Yohanes Paulus II selalu diterima oleh semua
lapisan masyarakat dengan tangan terbuka.
Dr. Martin Luther King, Jr (1929-1968)

• Seorang kepala gereja didaerah Montgomery


Alabama, bagian selatan Amerika sekaligus
pemimpin non-kekerasan pada zaman modern dari
gerakan Hak Asasi Manusia untuk kaum Negro.
• Dr. Martin Luther King menjadi orang Negro ketiga
dan warga amerika ke 12 yang mendapatkan
penghargaan Nobel untuk perdamain “for
Leadership of The Nonviolent Struggle for Racial
Equality”.

• Pidatonya yang terkenal berjudul “I have a dream” memotivasi banyak kaumnya


(warga Afrika-Amerika) bahwa sebuah cita-cita dan harapan bisa berubah
menjadi kenyataan yang berakhir pada gerakan demokrasi masal warga kulit
hitam.
• Presiden paling Populer di amerika, John F. Kennedy menerima dan mendukung
pergerakan mereka. Tahun berikutnya setelah pidato Martin Luther King,
penghapusan ketidak setaraan Hak Asasi Manusia untuk para kaum kulit hitam
mulai diberlakukan pada Bus, hotel dan sarana publik lainnya.
Syekh Ahmad Yassin (1937-2004)

• Pendiri dan Pemimpin Hamas, sebuah organisasi


perlawanan terhadap penjajah zionis Israel.
• Sebagai tokoh spiritual dan pemimpin dalam
perjuangan, Syekh Yassin banyak memberikan
keteladanan bagi pengikutnya dan rakyat
Palestina.

• Semangat perlawanan terhadap penjajah Israel yang terus dikobarkan


Syekh Yassin kepada para generasi muda Palestina selalu berpegang
teguh kepada Islam, baik sebagai aturan, perilaku, pergerakan,
pengetahuan, ataupun jihad.
• Sebagai pemimpin gerakan Islam besar, Syekh Yassin tidak cinta dunia,
tidak gila harta, bahkan kehidupannya sangat sederhana.
Mahmoud Ahmadinejad
• Ia dicintai rakyatnya karena sifatnya yang
sederhana serta lebih mementingkan
memperbaiki ekonomi negara ketimbang
bidang-bidang lain dan memperjuangkan
setiap pendapatan minyak bumi agar jatuh ke
meja makan rakyat Iran.
• Dalam menghadapi tekanan barat pun
Ahmadinejad berani dan tegas, pengabdiannya
tulus pada negara dalam menghadapi tekanan
barat.

• Menjunjung tinggi nilai-nilai spiritualitas dan moral selama masa


kepemimpinannya.
• Ahmadinejad berhasil membawa Iran bangkit dari keterpurukan dari
hubungan dengan dunia luar dan memperbaiki hubungan diplomatik
dengan negara luar. Seperti Amerika, Brazilia, Rusia, dll.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai