Anda di halaman 1dari 13

PENTINGNYA PERANGKAT PEMBELAJARAN, KOMPONEN PERANGKAT

PEMBELAJARAN DAN MENDSKRIPSIKAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

Dosen Pembimbing:
Fitriyah, S.Ag., M.pd.

Disusun Oleh:
Depida Husma (180209025)
Fadlia (190209168)
Meldia Santi (1902090490)
Miftahul Jannah (1902091670)
Rahmah (190209170)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS UIN AR-RANIRY
BANDA ACEH
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Pentingnya Perangkat
Pembelajaran, Komponen Perangkat Pembelajaran dan Mendskripsikan Perangkat
Pembelajaran ”. Shalawat beserta salam tidak lupa kami sanjungkan kepada junjungan alam
Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat dan keluarganya.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas kelompok semester 4, sesuai dengan
ketentuan yang telah diberikan oleh Fitriyah, S.Ag., M.pd. . Sebagai dosen pembimbing mata
kuliah PKN MI.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk perbaikan makalah ini agar bisa lebih
baik. Semoga makalah ini bermanfaat. Kami selaku penulis mohon maaf apabila terdapat
kekurangan dalam penyusunan makalah ini.

Penulis
Maret, 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..……i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………ii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………….1
C. Tujuan Masalah……………………………………………………………………….1

BAB II: PEMBAHASAN


A. Pentingnya Pentingnya Perangkat Pembelajaran…………………………………….
B. Komponen Perangkat Pembelajaran…………………………………………………
C. Mendeskripsikan Perangkat Pembelajaran………………………………………….

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan………………………………………………………………………….
B. Saran………………………………………………………………………………….

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Pembahasan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pentingnya perangkat pembelajaran

1. Perangkat pembelajaran sebagai panduan /perangkat pembelajaran benar-benar


memberi arah bagi seorang guru. hal ini penting mengingat proses pembelajaran
adalah sesuatu yang sistematis dan terpola. tak sedikit guru yang hilang arah atau
bingung ditengah-tengah proses pembelajaran hanya karena tidak memiliki perangkat
pembelajaran. Perangkat pembelajaran memberi panduan apa yang harus dilakukan
seorang guru didalam kelas, memberi panduan dalam mengembangkan teknik
mengajar dan memberi panduan untuk merancang perangkat yang lebih baik.

2. Perangkat pembelajaran sebagai Tolak ukur/seorang guru yang profesional tentu


mengevaluasi setiap hasil mengajarnya. begitu pula dengan perangkat pembelajaran.
Guru dapat mengevaluasi diri nya sendiri sejauh mana perangkat pembelajaran yang
telah dirancang teraplikasi di dalam kelas. hal ini penting untuk terus meningkatkan
profesionalime seorang guru. hal ini bisa dimulai dengan membandingkan dari
berbagai aktivitas dikelas, strategi, metode atau bahkan langkah pembelajaran dengan
data yang ada di perangkat pembelajaran.

3. Perangkat Pembelajaran sebagai Peningkatan Profesionalisme/Profesionalisme


seorang guru dapat ditingkatkan dengan Perangkat pembelajaran. artinya Perangkat

1
pembelajaran tidak hanya sebagai kelengkapan administrasi saja. tetapi lebih sebagai
Media peningkatan profesionalisme. seorang guru harus benar-benar menggunakan
dan mengembangkan Perangkat pembelajarannya. Memperbaiki segala yang terkait
dengan proses pembelajaran lewat perangkatnya. jika tidak, maka kemampuan sang
guru akan stagnant bahkan mungkin menurun.

4. Mempermudah/Memiliki perangkat pembelajaran sangat mempermudah seorang


guru dalam membantu proses fasilitasi pembelajaran. dengan perangkat pembelajaran,
seorang guru bisa dengan mudah menyampaikan materi hanya dengan melihat
perangkatnya tanpa harus banyak berpikir dan mengingat.

B. Komponen Pembelajaran

1. Pengertian Komponen Pembelajaran


Pandangan mengenai konsep pembelajaran terus menerus mengalami perubahan dan
perkembangan sesuai dengan perkembangan IPTEK. Pembelajaran sama artinya
dengan kegiatan mengajar. Kegiatan mengajar dilakukan oleh guru untuk
menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Pembelajaran merupakan suatu sistem,
yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain.
Komponen tersebut meliputi: kurikulum, guru, siswa, materi, metode, media dan
evaluasi. Pelaksanaan pembelajaran adalah operasionalisasi dari perencanaan
pembelajaran, sehingga tidak lepas dari perencanaan pengajaran / pembelajaran yang
sudah dibuat. Oleh karenanya dalam pelaksanaannya akan sangat tergantung pada
bagaimana perencanaan pengajaran sebagai operasionalisasi dari sebuah kurikulum.
Pembelajaran kontestual merupakan salah satu model pembelajaran yang diterapkan
oleh guru dalam proses belajar-mengajar, yaitu konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan enam
komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (Constructivism),
bertanya (Questioning), menemukan ( Inquiri), masyarakat belajar (Learning
Community), pemodelan (Modeling), dan penilaian sebenarnya (Authentic
Assessment).

2
2. Macam Komponen Pembelajaran
a. Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum ( curriculum ) berasal dari bahasa Yunani, curir
yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. yaitu suatu
jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish.
Secara terminologis, istilah kurikulum mengandung arti sejumlah pengetahuan
atau mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa guna
mencapai suatu tingkatan atau ijazah. Pengertian kurikulum secara luas tidak
hanya berupa mata pelajaran atau bidang studi dan kegiatan-kegiatan belajar
siswa saja, tetapi juga segala sesuatu yang berpengaruh terhadap pembentukan
pribadi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Misalnya
fasilitas kampus, lingkungan yang aman, suasana keakraban dalam proses
belajar mengajar, media dan sumber-sumber belajar yang memadai.
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat
strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya
peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan
manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa
menggunakan landasan yang kokoh dan kuat.
b. Guru
Kata Guru berasal dari bahasa Sansekerta “guru” yang juga berarti guru, tetapi
arti harfiahnya adalah “berat” yaitu seorang pengajar suatu ilmu. Dalam
bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik.
Di dalam masyarakat, dari yang paling terbelakang sampai yang paling maju,
guru memegang peranan penting. Guru merupakan satu diantara pembentuk-
pembentuk utama calon warga masyarakat. Peranan guru tidak hanya terbatas
sebagai pengajar (penyampai ilmu pengetahuan), tetapi juga sebagai
pembimbing, pengembang, dan pengelola kegiatan pembelajaran yang dapat
memfasilitasi kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
c. Siswa
Siswa atau Murid biasanya digunakan untuk seseorang yang mengikuti suatu
program pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, di bawah

3
bimbingan seorang atau beberapa guru. Dalam konteks keagamaan murid
digunakan sebagai sebutan bagi seseorang yang mengikuti bimbingan seorang
tokoh bijaksana. Meskipun demikian, siswa jangan selalu dianggap sebagai
objek belajar yang tidak tahu apa-apa. Ia memiliki latar belakang, minat, dan
kebutuhan serta kemampuan yang berbeda. Bagi siswa, sebagai dampak
pengiring (nurturent effect) berupa terapan pengetahuan dan atau kemampuan
di bidang lain sebagai suatu transfer belajar yang akan membantu
perkembangan mereka mencapai keutuhan dan kemandirian.
d. Metode
Metode pembelajaran adalah cara yang dapat dilakukan untuk membantu
proses belajar-mengajar agar berjalan dengan baik, metode-metode tersebut
antara lain :
1) Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan
menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada
sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
2) Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah suatu metode dimana guru menggunakan
atau memberi pertanyaan kepada murid dan murid menjawab, atau
sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan
murid itu.
3) Metode Diskusi
Metode diskusi dapat diartikan sebagai siasat “penyampaian” bahan
ajar yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan
menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat
problematis.
4) Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu
kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang
sedang disajikan.
5) Metode Eksperimen

4
Metode eksperimen adalah metode atau cara di mana guru dan murid
bersama-sama mengerjakan sesuatu latihan atau percobaan untuk
mengetahui pengaruh atau akibat dari sesuatu aksi.
e. Materi
Materi juga merupakan salah satu faktor penentu keterlibatan siswa. Adapun
karakteristik dari materi yang bagus menurut Hutchinson dan Waters adalah:
1) Adanya teks yang menarik
2) Adanya kegiatan atau aktivitas yang 3.menyenangkan serta meliputi
kemampuan berpikir siswa.
3) Memberi kesempatan siswa untuk menggunakan pengetahuan dan
ketrampilan yang sudah mereka miliki.
4) Materi yang dikuasai baik oleh siswa maupun guru.
f. Alat Pembelajaran (Media)
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
“medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Media pembelajaran adalah perangkat lunak (soft ware) atau perangkat keras
(hard ware) yang berfungsi sebagai alat belajar atau alat bantu belajar.
g. Evaluasi
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Evaluation”. Menurut Wand
dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai dari suatu hal. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa
evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-
dalamnya yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guna mengetahui
sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan
mengembangkan kemampuan belajar.

3. Hubungan Masing-Masing Komponen Pembelajaran


Dari semua komponen pembelajaran, antara komponen yang satu dengan yang
lain memiliki hubungan saling keterkaitan. Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan
pendidikan di lapangan, sangat menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan
pendidikan. Tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum, guru juga sebagai
pengembang kurikulum. Bagi guru, memahami kurikulum merupakan suatu hal yang
mutlak.

5
Setelah guru mempelajari kurikulum yang berlaku, selanjutnya membuat suatu
desain pembelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan awal siswa (entering
behavior), tujuan yang hendak dicapai, teori belajar dan pembelajaran, karakteristik
bahan yang akan diajarkan, metode dan media atau sumber belajar yang akan
digunakan, dan unsur-unsur lainnya sebagai penunjang. Setelah desain dibuat,
kemudian KBM atau pembelajaran dilakukan. Dalam hal ini ada dua kegiatan utama,
yaitu guru bertindak mengajar dan siswa bertindak belajar. Kedua kegiatan tersebut
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Pada akhirnya
implementasi pembelajaran itu akan menghasilkan suatu hasil belajar. Hasil ini akan
memberikan dampak bagi guru dan siswa.
Bagi setiap guru, dituntut untuk memehami masing-masing metode secara baik.
Dengan pemilihan dan penggunaan metode yang tepat untuk setiap unit materi
pelajaran yang diberikan kepada siswa,maka akan meningkatkan proses interaksi
belajar-mengajar. Siswa juga akan memperoleh hasil belajar yang efektif dan
mendapatkan kesempatan belajar yang seluas-luasnya. Jika ada salah satu komponen
pembelajaran yang bermasalah, maka proses belajar-mengajar tidak dapat berjalan
baik .

4. Fungsi Masing-Masing Komponen Pembelajaran


Setiap komponen memiliki fungsi tersendiri, antara lain :
a. Fungsi Kurikulum
1) Alat untuk mencapai tujuan pendidikan
2) Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan barometer atau alat
pengukur keberhasilan program pendidikan di sekolah yang
dipimpinnya.
3) Dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan atau ukuran dalam
menetapkan bagian mana yang memerlukan penyempurnaan atau
perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu
pendidikan.
b. Fungsi Guru
1) Sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan
dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-
tugas pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang
berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh

6
terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan
masyarakat.
2) Sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru
mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu
tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh
masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh
masyarakat, bangsa dan negara. Karena nilai nilai dasar negara dan
bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus
selalu diresapi oleh nilai-nilai Pancasila.
3) Sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar. Setiap
guru harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
lain di luar fungsi sekolah seperti persiapan perkawinan dan kehidupan
keluarga, hasil belajar yang berupa tingkah laku pribadi dan spiritual
dan memilih pekerjaan di masyarakat.
4) Sebagai pelajar (leamer). Seorang guru dituntut untuk selalu
menambah pengetahuan dan keterampilan supaya pengetahuan dan
keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman. Pengetahuan
dan keterampilan yang dikuasai tidak hanya terbatas pada pengetahuan
yang berkaitan dengan pengembangan tugas profesional, tetapi juga
tugas kemasyarakatan maupun tugas kemanusiaan.
5) Sebagai administrator. Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan
pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan
pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara
administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses
belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab
administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar,
mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang
berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
c. Fungsi Siswa
1) Sebagai objek, siswa yang menerima pelajaran
2) Sebagai subjek, siswa ikut menentukan hasil belajar
d. Fungsi Metode
1) Untuk mempermudah dan memperlancar proses belajar-mengajar

7
2) Membantu guru dalam menjelaskan berbagai macam materi kepada
siswa.
3) Membuat siswa menjadi aktif, berani dan mandiri
e. Fungsi Materi
1) Sebagai bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran
2) Menambah dan memperluas pengetahuan siswa
3) Menjadi dasar pengetahuan kepada siswa untuk pembelajaran lebih
lanjut
4) Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan belajar
5) Membangun kemampuan untuk melakukan asesmen-diri atas hasil
pembelajaran yang dicapai.
f. Fungsi Media
1) Fungsi edukatif : dapat memberika pengaruh baik yang mengandung
nilai-nilai pendidikan, memperlancar interaksi antara guru dengan
siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien.
2) Fungsi sosial : hubungan antara pribadi anak dapat terjalin baik.
3) Fungsi ekonomis : Efisiensi dalam waktu dan tenaga, dengan satu
macam alat media, pendidikan sudah dapat dinikmati oleh sejumlah
anak didik dan bisa dipergunakan sepanjang waktu.
4) Fungsi Seni : dengan adanya media pendidikan, kita bisa mengenalkan
bermacam-macam hasil budaya manusia.
g. Fungsi Evaluasi
1) Mengetahui kemajuan kemampuan belajar siswa
2) Mengetahui penguasaan, kekuatan dan kelemahan seorang siswa dalam
mendalami pelajaran.
3) Mengetahui efisiensi metode belajar yang digunakan
4) Memberi laporan kepada siswa dan orangtua
5) Sebagai alat motivasi belajar-mengajar
Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan penyaluran anak pada
suatu pekerjaan.

C. Mendeskripsikan Tahapan Perangkat Pembelajaran

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pentingnya perangkat pembelajaran sebagai:


1. Perangkat pembelajaran sebagai panduan /perangkat pembelajaran benar-benar
memberi arah bagi seorang guru.
2. Perangkat pembelajaran sebagai Tolak ukur/seorang guru yang profesional tentu
mengevaluasi setiap hasil mengajarnya.
3. Perangkat Pembelajaran sebagai Peningkatan Profesionalisme/Profesionalisme
seorang guru dapat ditingkatkan dengan Perangkat pembelajaran. Artinya
4. Mempermudah/Memiliki perangkat pembelajaran sangat mempermudah seorang guru
dalam membantu proses fasilitasi pembelajaran.
Komponen pembelajaran adalah kumpulan dari beberapa item yang saling
berhubungan satu sama lain yang merupakan hal penting dalam proses belajar
mengajar. Di dalam pembelajaran terdapat komponen-komponen pembelajaran, yaitu
: Kurikulum ; Guru ; Siswa ; Metode ; Materi ; Alat Pembelajaran ; dan Evaluasi.
Dari semua komponen pembelajaran, antara komponen yang satu dengan yang lain
memiliki hubungan saling keterkaitan. Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan
pendidikan di lapangan, sangat menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan
pendidikan.
Bagi setiap guru, dituntut untuk memehami masing-masing metode secara baik.
Dengan pemilihan dan penggunaan metode yang tepat untuk setiap unit materi
pelajaran yang diberikan kepada siswa,maka akan meningkatkan proses interaksi
belajar-mengajar. Jika ada salah satu komponen pembelajaran yang bermasalah,
maka proses belajar-mengajar tidak dapat berjalan baik

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

9
http://curriculumstudy.files.wordpress.com/2007/10/pelaksanaanpembelajaran.doc.
http://file-hameedfinder.blogspot.com/2008/02/belajar-mengajar.html
http://www.idonbiu.com/2009/05/komponen-komponen-pembelajaran.html
http://www.sekolahdasar.net/2011/11/pengertian-dan-komponen-pembelajaran.html

10

Anda mungkin juga menyukai