أ, وهـدا ن ا ا لى صـراط مسـتـقـيـــــم, أ لحمـد هلل ا لذي أ نعـم علينا بنـعـمـة ا أل يمان و ا أل سال م, أ لحمـد هلل
وأ شهـد أ ن محـمد ا عبـده ورس و ل ه ا لمبـعـوث رحمــــــة, شهـد أ ن ال الـه ا ال ا هلل وحـده ال ش ر ي ك ل ه
أ,آ لـه وصحـبـه أ جـمعين أ للهم صل وسلـم وبا رك على سيـد نا محـمـد وعلى.للعـا لمين بشيرا ونذ يرا
فقــد ق ا ل ا هلل تع الى فى ا, فيا عبــــا د ا هلل أ وصيـكـم وا يا ي بتـقوي ا هلل فقـد ف ا ز ا لمـتـقـون, ما بـعـد
يا أيها ا لذ ين آ من وا ا تقـو ا هللا ح ق تق ا ت ه وال تمـو, لقرآ ن ا لكـريم أ عوذ با هلل من ا لشيطا ن ا لرجيـم
تـن ا ال و أنـتم مسـلمـــــون
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT., atas limpahan
rahmatNya sehingga kita bisa hadir bersama ditempat yang suci ini, bersama-sama
menunaikan ibadah jumat kita, setelah ibadah jumat selama ini, ditunda dan diganti
dengan shalat zuhur di rumah masing-masing, yang diakibatkan upaya pemutusan
rantai pandemi covid-19 yang melanda dunia termasuk negara kita, bahkan di
daerah kita Soppeng tercinta ini. Telah dirasakan bahwa sejak mewabahnya covid-
19, telah membawa banyak korban meninggal dunia, meruntuhkan ekonomi
masyarakat, mengganggu pelaksanaan ibadah berjamaah secara normal. Sejak itu
pula pemerintah pusat dan daerah bersama MUI dan lembaga keagamaan,
memasifkan usaha pencegahan penularan covid-19. Namun sampai sekarang
penyebarannya masih berkembang, karena belum ditemukan vaksinnya, kecuali
dibeberapa daerah tertentu, termasuk Soppeng dapat ditekan pengembangannya,
berkat kekompakan gugus tugas, para dokter dan respon masyarakat. Bahkan
menjadi suatu kebanggaan tersendiri masyarakat Soppeng, ketika Pemerintah
Daerah, Bupati Soppeng, berusaha semaksimal mungkin untuk membentengi
rakyatnya dari pandemi covid-19, dengan melakukan pengadaan PCR, menyiapkan
laboratorium, ruang isolasi, serta pengadaan mobil swab keliling untuk mendeteksi
dan memproteksi masyarakat. Sehingga semua dampak covid 19, dapat ditangani di
Soppeng, tanpa harus keluar daerah.
Akan tetapi belum bisa kita merasa legah karena potensi mewabahnya
covid-19 ini, yang mengancam jiwa manusia, masih tetap berlanjut. Dilain pihak
perekonomian masyarakat juga semakin melemah yang berpotensi merusak
stabilitas nasional dan pada gilirannya bisa membawa korban jiwa. Oleh karena itu
pemerintah dengan berbagai pertimbangannya, mengeluarkan kebijakan, dengan
istilah: NEW NORMAL, suasana kehidupan baru dengan membuka aktifitas kerja
sebagaimana biasanya, seperti berkantor, proses belajar mengajar, shalat jumat,
shalat berjamaah di masjid/mushalla, tempat-tempat perbelanjaan (pasar/mall),
transportasi darat, udara dan laut. Kesemuanya itu dibuka sekaligus dievaluasi
perkembangan dan dampaknya.
Kaum muslimin jamaah jumat yang berbahagia
Pencegahan diri dari bahaya khususnya yang mengancam jiwa manusia, wajib
hukumnya, sebagaimana firman Allah dalam Surat: Al-Baqarah, ayat 195;
. وال تلقوا بأ يــد يكــم الى ا لتهـلكـة وأ حسـنوا ا ن ا هلل يحـب المحـسنين...
Artinya:
...dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan
sendiri, dan berbuat baiklah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berbuat baik.
Dalam Islam dikenal hukum azimah, yakni hukum dalam suasana normal,
wajib dilaksanakan sesuai dalail hukum tersebut, tetapi jika ada halangan karena
kewajiban itu bertemu dengan bahaya yang mengancam jiwa, maka berlaku hukum
rukhsah, seperti memaksakan diri berpuasa Ramadhan dalam keada -an sakit keras,
tidaklah mendapatkan pahala, tetapi paling mendapatkan laknat dari Allah, karena
puasa bisa ditunda, nanti sesudah ramadhan di qada sesuai bilangan hari yang
tertunda karena sakit. Itulah yang disebut hukum rukhsah sebagai suatu kemudahan
dalam beragama, tanpa berkurang nilai pahala dari Allah.
Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat: Al-Baqarah: ayat, 184
أ يا ما معدودات فمن كان منكم مريضا أو على سفـر فعـدة من ا يا م أخــر
Artinya:
(Yaitu) beberapa hari tertentu, maka barangsiapa diantara kamu sakit atau dalam
perjalanan (lalu tidak berpuasa) maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia
tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain.