Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NN.

NH
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL
DI GRIYA CINTA KASIH 2 KABUPATEN MOJOKERTO

Dosen Pembimbing : Dr. Lilik Ma’rifatul Azizah S.Kep Ns, M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 5 :

HENI RACHMAWATI
NIM. 201804023

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) BINA SEHAT PPNI


MOJOKERTO

TAHUN AJARAN 2020/2021


BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 Kasus
Nn. NH 23 tahun, diantar ke GCK oleh pihak keluarga pada tanggal 31
Agustus 2020. Keluarga klien mengatakan bahwa klien sering tertawa dan
berbicara sendiri, jarang mandi, komunikasi tidak focus, sering main air, dan sulit
tidur. Pada tahun 2012, klien diduga mengalami sakit jiwa karena klien suka
berhalusinasi di sekolah tentang anak kecil. Ibu klien mengatakan klien mulai
suka diam dan menyediri sejak mengetahui ayahnya menikah lagi, klien merasa
ayahnya tidak memperhatikan dirinya lagi. Sejak dibawa ke GCK, klien tidak mau
bergaul dengan orang lain, tidak banyak bercakap-cakap, melamun, lebih banyak
berdiam diri, dan tidak melakukan aktivitas apapun. Keluarga klien mengatakan
bahwa klien pernah dibawa ke poli jiwa di RSI Sakinah Mojokerto. Dari hasil
pengkajian didapatkan ekspresi wajah klien datar dan tidak berseri, banyak
menunduk, kontak mata kurang saat diajak bicara, klien berpenampilan tidak rapi,
kotor, gigi kuning, kuku hitam dan panjang, dan bau badan. Klien cenderung
kurang konsentrasi.

3.2 Model Keperawatan Isolasi Sosial


1. Model Komunikasi
Nn. NH tidak mau mengungkapkan keinginannya dengan baik ke orang
lain, sehingga terjadi ketidaksesuaian dlam bentuk perilaku mengisolasi
diri dan tidak banyak bicara.
2. Model social
Nn. NH tidak mau bersosialisasi baik dengan orang sekamar ataupun
dengan orang lain.
3. Model interpersonal

3.3 Terapi Modalitas Isolasi Sosial


1. Terapi Individual
Dengan terapi individual, klien dapat memiliki rasa percaya terhadap
perawat, sehingga klien dapat menceritakan apa yang menyebabkan klien
menjadi seperti ini, dan dapat menceritakan apa yang dirasakan klien
dengan rasa nyaman.
2. Terapi Kognitif
Mengubah pemikiran dan persepsi klien yang salah tentang dirnya yang
salah yang merasa tidak diperhatikan oleh orangtuanya lagi, dengan terapi
kognitif diharapkan persepsi dan pemikiran klien yang negative dapat
berubah menjadi positif.

3.4 Pengkajian Kasus


A. Identitas klien
Nama : Nn. NH
Usia : 23
Status perkawinan : belum kawin
Agama : islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Suku/bangsa : jawa/ Indonesia
Alamat : Karangkedawang, Sooko
Bahasa yang diapakai : Bahasa Jawa
Rekam medic :-
B. Alasan masuk
Klien mmasuk GCK pada tnggal 31 Agustus 2020, keluarga klien
engtaakan klien dimasukkan ke GCK karena sering tertawa dan berbicara
sendiri, jarang mandi, komunikasi tidak focus, sering main air, dan sulit
tidur sejak klie mengetahui ayahnya menikah lagi.
C. Factor predisposisi
Pada tahun 2012, klien diduga mengalami sakit jiwa karena klien suka
berhalusinasi di sekolah tentang anak kecil.
D. Factor presipitasi
Klien mengetahui ayahnya menikah lagi, dan klien merasa sudah tidak
diperhatikan ayahnya lagi.
E. Pemeriksaan fisik
Keluhan fisik: klien akhir-akhir ini tidak mau makan nasi, hanya makan
lauk dan sayurnya saja.
F. Konsep diri
 Citra tubuh
 Identitas diri
Klien adalah seorang perempuan dengan usia 23 tahun
 Peran
Klien merupakan anak tunggal dalam keluarganya
 Harga diri
Klien merasa orangtuanya kurang memperhatikan dirinya
G. Hubungan social
 Orang terdekat: orang yang sering mengunjungi kllien di GCK adalah
ibunya
 Peran serta dalam kegiatan: klien hanya duduk saat melakukan ibadah
sholat tarawih, klien tidak iikut berpuasa dan jarang sholat, klien
banyak menyendiri
 Hambatan berhubungan dengan orang lain: klien tidak mau
bersosialisasi dan kurang bergaul dengan orang-orang yang ada di GCK
H. Spiritual
Klien beragama islam, tetapi sejak dirawat di GCK klien jarang
menunakan sholat dan lebih banyak melamun.
I. Status mental
 Penampilan
Klien berpenampilan tidak rapi, rambut botak, berjilbab, ampak kotor,
gigi kuning, kuku hitam dan panjng, bau badan
 Pembicraan
Kontak mata kurag, lebih banyak menunduk, dan diam ketika diajak
berbicara
 Aktivitas motoric
Klien terlihat lesu, lebih banyak menyendiri, dan tidak ada aktivitas
 Alam perasaan
Klien merasa sudah tidak diperhatikan keluarganya
 Afek
Klien berekspresi datar dan dangkal
 Interaksi selama wawancara
Klien lebih banyak diam, kontak mata kurang, lebiih banyak menunduk
dan melamun
J. Proses pikir
Isi pikir: Klien merasa sudah tidak diperhatikan keluarganya
K. Memori
 Jangka panjang: klien tidak mampu mengingat tanggal masuk ke GCK
 Jangka pendek: klien mampu mengingat nama perawat yang
mengajaknya berinteraksi kemarin
 Memori saat ini: klien dapat mengingat apa yang dilakukan sebelum
berinteraksi
L. Mekanisme koping
Maladaptive: klien tidak mampu mengutarakan keinginan dan perasaannya
sendiri, hanya bisa berdiam diri dan merenenung sambil melamun
M. Masalah psikososial dan lingkugan
Klien tidak mau bergaul dengan orang lain
N. Pengetahuan
Klien tidak mengetahui kondisi kesehatan jiwanya saat ini,

3.5 Analisa Data


No. Data Problem
1. DS : Isolasi Sosial
Dalam catatan riwayat klien, keluarga klien mengatakan
bahwa klien sering tertawa dan berbicara sendiri,
komunikasi tidak focus, dan sulit tidur
DO :
ekspresi wajah klien datar dan tidak berseri, banyak
menunduk, kontak mata kurang saat diajak bicara. Klien
cenderung kurang konsentrasi.
2. DS : Defisit
Keluarga klien mengatakan bahwa klien jarang mandi Perawatan
dan sering main air Diri
DO :
klien berpenampilan tidak rapi, kotor, gigi kuning, kuku
hitam dan panjang, dan bau badan.

3.6 Pohon Masalah


Efek (akibat) : Defisit perawatan diri

Core problem (masalah utama) : Isolasi social

Causa (penyebab) : Koping individu tidak efektif

Masalah lain : Koping keluarga tidak efektif

3.7 Diagnosa Keperawatan


Isolasi sosial
3.8 Nursing Care Plan (NCP)
Perencanaan
Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional
Tujuan umum :
Klien dapat
berinteraksi dengan
orang lain
TUK 1 :  Klien mau menjawab salam 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan Hubungan saling percaya
Klien dapat  Klien mau berjabat tangan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik merupakan langkah awal untuk
membina  Klien mau menjawab a. Sapa klien denga ramah, baik verbal menentukan keberhasilan
hubungan saling pertanyaaan maupun non verbal rencana selanjutnya
percaya  Ada kontak mata b. Perkenalkan diri dengan sopan

 Klien mau duduk berdampingan c. Tanya nama lengkap klien dan nama

dengan perawat panggilan yang disukai klien


d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima
klien apa adanya
g. Beri perhatian pada klien
TUK 2: Klien dapat menyebutkan a. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku Dengan mengetahui tanda-
Klien dapat penyebab perilaku menarik diri menarik diri dan tanda-tandanya tanda dan gejala menarik diri
menyebutkan yang berasal dari : b. Beri kesempatan klien untuk akan menentukan langkah
penyebab perilaku a.Diri sendiri mengungkapkan perasaan penyebab intervensi selanjutnya.
menarik diri b.Orang lain menarik diri atau tidak mau bergaul
c.Lingkungan c. Diskusikan bersama klien tentang perilaku
menarik diri, tanda dan gejala.
d. Berikan pujian terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaanya,

TUK 3:  Klien dapat menyebutkan 3.1 Kaji pergetahuan klien tentang keuntungan Reinforcement dapat
Kliendapat tentang keuntungan dan manfaat bergaul dengan orang lain meningkatkan hargadiri
menyebutkan berhubungan dengan orang 3.2 Beri kesempetan klien untuk
tentang keuntungan lain.misal banyak teman ,tidak mengungkapkan perasaannya tentang
berhubungan sendiri ,bisa diskusi,dll. keuntungan berhubungan dengan dengan
dengan orang lain  Klien dapat menyebutkan orang lain
dan kerugian tidak tentang kerugian tidak 3.3 Diskusikan bersama klien tentang manfaat
berhubungan berhubungan dengan orang lain berhubungan berhubungan dengan orang
dengan orang lain misal: sendiri tidak punya lain
teman, sepi, dll. 3.4 Kaji pengetahuan klien tentang ke rugian
bila tidak berhubungan dengan orang
lain. .
3.5 Beri kesempatan kepada klien untuk
mengungkapkan perasaan tentang kerugian
bila tidak berhubungan dngan orang lain
3.6 Diskusikan bersama klien tentang kerugian
tidak berhubungan dengan orang lain
3.7 Beri reinforcement positif terhadap
kemampuan mengungkapkan perasaan tentang
kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
TUK 4: Klien dapat Mendemonstrasikan 4.1 Kaji kemampuan klien membina hubungan Mengetahui sejauh mana
hubungan sosial secara bertahap. dengan orang lain pengetahuan Klien
Klien dapat
a) Klien-perawat berhubungan dengan orang
Melaksanakan 4.2 Dorong dan bantu klien untuk
b) Klien-perawat- perawat lain lain.
hubungan sosial berhubungan dengan orang lain melalui :
c) Klien- perawat- perawat lain-
secara bertahap.  Klien-perawat
klien lain
 Klien-perawat- perawat lain .
 Klien- perawat- perawat lain-klien lain
4.3 Beri reinforcement terhadap keberhasilan
yang yang telah dicapai di rumah nanti.

4.4 Bantu klien untuk merevaluasi manfaat


berhubungan dengan orang lain

4 5 Diskusikan jadwal harian yang dapat


dilakukan bersama klien dalam mengisi
waktu
TUK 5: Klien dapat mengungkapkan 5.1 Dorong klien mengungkapkan perasaannya Agar klien lebih percaya diri
Klien dapat perasaannya setelah berhubungan bila berhubungan dengan orang lain berhubungan dengan orang
mengungkapkan dengan orang lain untuk : 5.2 Diskusikan dengan klen manfaat lain mengetahui sejauh mana
perasaannya  Diri sendiri berhubungan dengan orang lain pengetahuan klien tentang
setelah  Orang lain 5.3 Beri reinforcement positif atas kerugian bila tidak
berhubungan kemampuan klien mengungkapkan berhubungan dengan orang
dengan orang lain perasaan manfaat berhubungan dengan lain
orang lain
3.9 Strategi Pelaksanaan (SP)
Diagnose Keperawatan Pasien
Isolasi sosial : menarik diri SP 1
a. Identifikasi penyebab:
 Siapa yang satu rumah dengan Nn. NH?
 Siapa yang dekat dengan Nn. NH? Apa
sebabnya?
 Siapa yang tidak dekat dengan Nn. NH?
Apa sebabnya?
b. Keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan
oranglain.
c. Latih berkenalan
d. Masukkan jadwal kegiatan pasien.
SP 2
a. Evaluasi SP 1.
b. Latihan berhubungan social secara bertahap
(pasien dan keluarga).
c. Masukkan jadwal kegiatan Nn. NH
SP 3
a. Evaluasi kegiatan SP 1,2.
b. Latih ADL (kegiatan sehari-hari), cara bicara.
c. Masukkan jadwal kegiatan Nn. NH
3.10 Tindakan dan Evaluasi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial
Tujuan Umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain

Paraf
Hari/Tgl
Tujuan Khusus Tindakan Keperawatan Evaluasi Keperawatan dan
Jam
Nama
Selasa, 1. Klien dapat membina a. Mengucapkan salam dan mengajak S : Petugas GCK mengatakan Heni R
20 April 2021 hubungan saling percaya klien bekenalan bahwa klien menarik diri sejak
; 08.00 2. Klien dapat menyebutkan b. Mengidentifikasi penyebab klien mengetahui ayahnya menikah
penyebab menarik diri menarik diri dari data masuk dan lagi, klien merasa tidak
3. Klien dapat menyebutkan keluhan klien diperhatikan keluarganya
kentungan berhubungan denga c. Mengajak klien bercakap-cakap O : Klien menjawab salam
orag lain dan kerugian tidak tentang hal-hal disekitar klien saat perawat, klien mau bersalaman
berhubungan dengan orang ini dengan perawat, klien bisa
lain menyebutkan nama dan
4. Klien dapat melaksanakan umurnya tetapi tidak bisa diajak
hubungan social secara bicara dengan topik tertentu,
bertahap klien selalu menunduk, dan
5. Klien dapat mengungkapkan menyendiri
perasaannya setelah A : Tujuan 1 tercapai
berhubungan dengan orang P : Intervensi dilanjutkan dengan
lain latihan berinteraksi dengan
orang lain, menjelaskan
keuntungan atau kerugian jika
berinteraksi dan tidak
berinteraksi
Rabu 1. Klien dapat menyebutkan a. Mengucap salam dan mengajak klien S : klien mengingat nama Heni R
21 April 2021 penyebab menarik diri berjabat tangan perawat, klien mengatakan
08.00 WIB 2. Klien dapat menyebutkan b. Mengulangi menanyakan nama kangen dengan ibunya
kentungan berhubungan denga perawat kepada klien O : klien mau menjawab salam
orag lain dan kerugian tidak c. Membersihkan tangan klien dengan dan berjabat tangan dengan
berhubungan dengan orang memakai handsanitizer dan perawat, klien mampu
lain memotong kuku tangan klien menyebutkan nama perawat,
3. Klien dapat melaksanakan d. Menyuruh klien menulis apa yang klien sesekali menangis, klien
hubungan social secara ada dipikirannya tetap berada dalam ruangannya
bertahap e. Menyuruh klien mengatakan apa dan tidak mau keluar, klien tidak
4. Klien dapat mengungkapkan yang ada dipikirannya mau bercerita dengan perawat
perasaannya setelah dan hanya mengungkapkan satu
berhubungan dengan orang atau dua kata saja
lain A : Tujuan 3 tercapai
P : Intervensi dilanjutkan dengan
melatih pasien berbicara dan
berinteraksi dengan orang lain,
menjelaskan keuntungan atau
kerugian jika berinteraksi dan
tidak berinteraksi
Kamis 1. Klien dapat menyebutkan a. Mengucap salam dan mengajak klien S : klien mengatakan kangen Heni R
23 April 2021 penyebab menarik diri berjabat tangan ingin pulang
08.00 WIB 2. Klien dapat menyebutkan b. Mengulangi menanyakan nama O : klien mau menjawab salam
kentungan berhubungan denga perawat kepada klien dan berjabat tangan dengan
orag lain dan kerugian tidak c. Menyuruh klien menulis apa yang perawat, klien mau mengikuti
berhubungan dengan orang ada dipikirannya aktivitas berjemur dengan pasien
lain d. Menyuruh klien mengatakan apa lainnya meskipun hanya
3. Klien dapat mengungkapkan yang ada dipikirannya sebentar, klien sesekali
perasaannya setelah menangis saat ada di
berhubungan dengan orang ruangannya, klien tidak mau
lain bercerita dengan perawat dan
hanya mengungkapkan satu atau
dua kata saja
A : tujuan tidak tercapai
P:

Anda mungkin juga menyukai