Dosen Pembimbing :
Ners. Herman, M. Kep
Disusun Oleh :
Apolonius Vio I1032191023
Ariq Julian Iswara I1032191024
Maria Audrey Lettia Vania I1032191025
Kasus :
Klien bernama Tn. Muklis berusia 55 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri
abdomen yang muncul secara terus menerus. Klien juga mengalami diare atau sembelit, BAB
bercampur dengan darah, perut kembung, dan sering merasa BAB tidak tuntas. Selain itu, klien
juga mengalami perubahan berat badan dari yang sebelumnya 70kg menjadi 50kg dalam
setahun belakangan. Klien dibawa ke rumah sakit oleh istrinya setelah klien mengalami nyeri
hebat dibagian abdomen. Hasil pemeriksaan TTV didapatkan TD 110/90 mmHg, Nadi 70x /
menit, Respirasi 26x / menit, Suhu 37,5℃.
Identitas Klien
Nama Klien : Tn. Muklis
Jenis kelamin : Laki-laki
No.RM :-
Usia : 55 Tahun
Tgl.MRS : 10 Januari 2021
Tgl.Pengkajian : 10 Januari 2021
Alamat : Jl. Bunga Gang Mawar Nomor 10, Pontianak.
Status Pernikahan : Sudah Menikah
Agama : Muslim
Suku : Jawa
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan : PNS
Lama Bekerja : 30 Tahun
Sumber Informasi : Ny. Ana (Istri)
Kontak Keluarga Dekat : 089876543210
3.1 Pengkajian
1. Keadaan Umum : Saat masuk rumah sakit Tn. Muklis di diagnosa mengalami kanker
kolon. Saat pengkajian, pemeriksaan TTV didapat TD 110/90 mmHg, Nadi 70x /
menit, Respirasi 26x / menit, Suhu 37,5℃.
2. Riwayat Penyakit Sekarang : Klien mengalami kanker kolon dengan keluhan nyeri
abdomen. Ketika nyeri hebat muncul, klien langsung dibawa ke rumah sakit oleh istri
klien.
3. Riwayat Penyakit Dahulu : - Tidak Ada –
4. Riwayat Penyakit Keluarga : Keluarga tidak ada yang mengalami kanker kolon atau
yang serupa.
5. Diet : Kebiasaan makan daging merah berlebihan tanpa diimbangi dengan serat.
6. Pemeriksaan Fisik : Klien tampak sakit dan meringis, terdapat perubahan nadi dan
perubahan napas, pernapasan dangkal.
7. Eliminasi : Mengalami diare atau sembelit, BAB bercampur dengan darah, perut
kembung, dan sering merasa BAB tidak tuntas.
TANGGAL DIAGNOSA
NO TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. 10 Januari 2021 Nyeri Akut (D.0077) Tujuan Jangka Panjang : Setelah dilakukan Terapi Latihan : Manajemen Nyeri (I.08238)
b.d Agen Pencedera intervensi selama 2 x 24 jam, diharapkan Nyeri
Fisiologis. Akut dapat teratasi dengan kriteria hasil : Observation :
• Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Tingkat Nyeri (L.08066) frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
• Identifikasi skala nyeri.
Skala
Outcome 1 2 3 4 5 NA • Identifikasi respons nyeri non verbal.
Keseluruhan • Identifikasi faktor yang memperberat dan
Keluhan memperingan nyeri.
• Identifikasi pengaruh budaya terhadap respons
nyeri.
Meringis. nyeri.
Gelisah. • Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup.
Berfokus • Monitor keberhasilan terapi komplementer
pada diri yang sudah diberikan.
sendiri. • Monitor efek samping penggunaan analgesik.
Pola napas. Nursing :
Tekanan • Berikan teknik nonfarmakologi untuk
darah. mengurangi rasa nyeri (misalkan terapi musik,
Nafsu pijat, hipnotis, imajinasi terbimbing, dll).
makan. • Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
Pola tidur. nyeri.
• Fasilitasi istirahat dan tidur.
• Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri.
Education :
• Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri.
• Jelaskan strategi meredakan nyeri.
• Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.
• Anjurkan menggunakan analgesik secara tepat.
• Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri.
Collaboration :
• Kolaborasi pemberian analgesik jika perlu
2. 10 Januari 2021 Risiko Infeksi Tujuan Jangka Panjang : Setelah dilakukan Terapi Latihan : Pencegahan Infeksi (I.14539)
(0142) b.d Penyakit intervensi selama 2 x 24 jam, diharapkan Risiko
Observation :
Kronis. Infeksi dapat teratasi dengan kriteria hasil :
• Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
Kontrol Nyeri (L.08063) sistemik.
Skala Nursing :
Outcome 1 2 3 4 5 NA • Batasi jumlah pengunjung.
Keseluruhan • Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
Melaporkan dengan pasien dan lingkungan pasien.
nyeri • Pertahankan tingkat aseptik pada pasien
terkontrol. berisiko tinggi.
Kemampuan
mengenali Education :
onset nyeri. • Jelaskan tanda dan gejala infeksi.
Kemampuan • Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar.
mengenali • Ajarkan cara memeriksa luka atau luka operasi.
penyebab • Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi.
nyeri. • Anjurkan meningkatkan asupan cairan.
Kemampuan
menggunakan
teknik non
farmakologi.
Dukungan
orang
terdekat.
Keluhan
nyeri.
Penggunaan
analgesik.
3. 10 Januari 2021 Gangguan Rasa Tujuan Jangka Panjang : Setelah dilakukan Terapi Latihan : Terapi Relaksasi (I.09326)
Nyaman (D.0074) intervensi selama 1 x 24 jam, diharapkan
Observation :
b.d Gejala Penyakit. Gangguan Rasa Nyaman dapat teratasi dengan
kriteria hasil : • Identifikasi teknik relaksasi yang pernah
efektif digunakan.
Tingkat Nyeri (L.08066) • Identifikasi kesediaan, kemampuan dan
penggunaan teknik sebelumnya.
Skala
Outcome 1 2 3 4 5 NA • Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi,
tekanan darah dan suhu sebelum dan sesudah
Keseluruhan
latihan.
Keluhan
• Monitor respons terhadap terapi relaksasi.
nyeri.
Meringis. Nursing :
Gelisah. • Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa
Berfokus gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang
pada diri nyaman, jika memungkinkan.
sendiri. • Berikan informasi tertulis tentang persiapan
Pola napas. dan prosedur teknik relaksasi.
Tekanan
• Gunakan pakaian longgar.
darah. • Gunakan nada suara lembut dengan irama
lambat dan berirama.
Nafsu
• Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang
makan. dengan analgesik atau tindakan medis lain jika
Pola tidur. sesuai.
Education :
• Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan jenis
relaksasi yang tersedia.
• Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang
dipilih.
• Anjurkan mengambil posisi nyaman.
• Anjurkan rileks dan merasakan sensasi
relaksasi.
• Anjurkan sering mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih.
• Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi.
4. 10 Januari 2021 Ketidakseimbangan Tujuan Jangka Panjang : Setelah dilakukan Terapi Latihan : Manajemen Nutrisi (1100)
Nutrisi : Kurang intervensi selama 2 x 24 jam, diharapkan
Dari Kebutuhan Ketidakseimbangan Nutrisi : Kurang Dari Observation :
Tubuh (00002) b.d Kebutuhan Tubuh dapat teratasi dengan kriteria • Identifikasi alergi atau intoleransi makanan
Enggan Makan. hasil : yang dimiliki pasien.
• Monitor kalori dan asupan makanan.
Eliminasi Usus (0501) • Monitor kecenderungan terjadinya penurunan
Skala dan kenaikan berat badan.
Outcome 1 2 3 4 5 NA Nursing :
Keseluruhan • Tentukan status gizi pasien dan kemampuan
Pola pasien untuk memenuhi kebutuhan gizi.
• Tentukan apa yang menjadi preferensi
eliminasi.
Kontrol makanan bagi pasien.
• Instruksikan pasien mengenai kebutuhan
gerakan usus.
Warna feses. nutrisi.
Jumlah feses.
Feses lembut • Bantu pasien dalam menentukan pedoman atau
dan piramida makanan yang paling cocok dalam
berbentuk. memenuhi kebutuhan nutrisi dan preferensi.
Kemudahan
• Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
BAB. dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi.
Tekanan • Berikan obat-obatan sebelum makan.
sfingter. Education :
Otot untuk • Anjurkan keluarga untuk membawa makanan
mengeluarkan favorit pasien sementara berada di rumah sakit
feses. atau fasilitas perawatan yang sesuai.
Pengeluaran • Anjurkan pasien mengenai modifikasi diet
feses tanpa yang diperlukan.
bantuan. • Anjurkan pasien terkait dengan kebutuhan diet
Suara bising untuk kondisi sakit.
usus. • Anjurkan pasien terkait dengan kebutuhan
Darah dalam makanan tertentu berdasarkan perkembangan
feses. atau usia.
Konstipasi. • Anjurkan pasien untuk memantau kalori dan
Diare. intake makanan.
Nyeri pada
saat BAB
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Usus besar atau yang biasa disebut kolon merupakan organ pada sistem pencernaan manusia
yang merupakan lanjutan dari usus halus. Sedangkan rektum adalah kelanjutan atau ujung dari
usus besar dekat anus, usus besar dan rektum ini membentuk suatu pipa panjang yang berotot.
Ada berbagai macam penyakit yang dapat menyerang usus, salah satunya kanker usus atau kanker
kolon. Kanker kolon adalah kondisi di mana tumbuh sel tumor ganas pada usus besar. Usus
manusia terdiri dari beberapa bagian, salah satu bagian usus yang berperan penting dalam
penyerapan cairan adalah usus besar. Pertumbuhan jaringan yang tidak normal di bagian usus
inilah yang dikenal dengan kanker kolon atau kanker kolorektal. Kanker kolorektal merupakan
jenis keganasan di daerah kolon atau usus besar dan rektumnya yang sering dijumpai di saluran
pencernaan.
4.2 Saran
Dengan adanya makalah asuhan keperawatan ini, diharapkan dapat memberikan pengetahuan
tentang asuhan keperawatan kanker kolon. Juga diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan
yang lebih berkualitas dan professional agar terciptanya perawat yang professional, terampil,
inovatif, dan bermutu yang dapat memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh
berdasarkan kode etik keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA