Anda di halaman 1dari 27

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup


Dosen Pengampu: Dr. Suko Pratomo, M.Pd

Disusun Oleh:

Aliyanisa Meytawati 1907966


Den Ajeng Khuluqiyah 1900239
Eva Firdausy S 1908158
Melan Aprilianti 1904778
Rida Alifah Meiliani 1908201
Shannya Febriyanthi 1901011
Syifa Kamilah 1903680

Kelas: 4B

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Kampus Daerah Purwakarta Angkatan 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad saw., yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Pendidikan Lingkungan Hidup dengan judul “Pendidikan Lingkungan di SD”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Purwakarta, 25 April 2021

Penyusun
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii


DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
Bab I Latar Belakang...........................................................................................1
A. Rumusan Masalah.............................................................................................3
B. Tujuan...............................................................................................................3
BAB II Pembahasan ............................................................................................4
A. Landasan Dalam Pendidikan Lingkungan .........................................................4
1. Pendahuluan................................................................................................4
2. Permasalahan Lingkungan dan Kependudukan............................................4
a. Permasalahan Lingkungan......................................................................4
b. Permasalahan Kependudukan di Indonesia...........................................7
c. Solusi Permasalahan Lingkungan dan Kependudukan ..........................10
3. Pendidikan dan Pendidikan Kependudukan Lingkungan Hidup .................12
4. Hubungan PKLH, Keluarga Berencana, dan Sasaran Pendidikan.................13
5. Peranan Perguruan Tinggi dalam PKLH .......................................................14
6. Fungsi Pendidikan Lingkungan Hidup..........................................................15
7. Rangkuman..................................................................................................16
BAB III Penutupan.............................................................................................20
A. Kesimpulan.......................................................................................................20
B. Saran................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................23

iii
Bab I

Latar Belakang

Pendidikan Lingkungan merupakan hal yang sangat penting untuk


diselenggrakan di Sekolah Dasar. Peserta didik ini memiliki karakter yang sangat
luar bias karena tingat keinginan tahuannya saat ini sangat tinggi sekali dan
berada pada fase oprasional konkrit yang dalam masa keemasannya untuk
diberikan Pendidikan Lingkungan. Kemudian para peserta didik ini memiliki
potensi untuk diajak melakukan berbagai observasi, mencatat data dan hasil
peengamatan.
Kerusakan dan degradasi terumbu karang Status terumbu karang di Indonesia
sangat memprihatinkan, karena 35,15% terumbu karang di Indonesia termasuk
dalam kategori buruk. Padahal, terumbu karang berperan penting dalam
mengurangi pemanasan global. Karena terumbu karang dapat menyerap
karbondioksida yang ada.
Masalah lingkungan, karena proses produksinya juga akan menimbulkan emisi
karbon ke udara. Emisi karbon yang terlalu banyak akan menyebabkan krisis
iklim berkembang lebih cepat. Padahal, dalam skala global, sektor pembangkit
listrik merupakan penyumbang terbesar gas rumah kaca penyebab krisis iklim.
Tak hanya itu, pembakaran batu bara bisa mengakibatkan kematian, karena
partikel polutan bisa menembus sel darah manusia.
Selain pencemaran udara, penggundulan hutan juga menjadi masalah
lingkungan utama di
Indonesia. Menurut Jejaring Pengamatan Hutan Indonesia, antara tahun 2000
dan 2017,
Indonesia mencatat lebih dari 23 juta hektar hutan alam hilang, yang setara
dengan 75 kali luas Provinsi Yogyakarta. Padahal, menurut data World
Resources Institute, Indonesia menjadi negara dengan kehilangan hutan hujan
terbesar akibat deforestasi pada 2019, menduduki peringkat ketiga dengan

1
324.000 hektar. Deforestasi merupakan masalah penting karena hutan
merupakan tempat penting untuk menyimpan dan memulihkan karbon
dioksida. Akibat penggundulan hutan, karbondioksida ini akan terlepas ke
atmosfer, sehingga mempercepat perubahan iklim.
Pembangunan manusia yang dimaksud adalah pembangunan fisik dan mental.
Jika mereka memenuhi standar hidup minimal, seperti kesehatan dan
kesejahteraan, maka kita tidak akan lagi mendengar ada masyarakat yang
merusak alam hanya karena terdesak kebutuhan ekonomi. Pendidikan memiliki
peran yang penting dalam membentuk karakter sebuah bangsa. Oleh sebab itu,
sekolah sebagai sarana pendidikan perlu memberikan pengetahuan yang cukup
kepada peserta didik mengenai lingkungan hidup dan lingkungan.
Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan nasional seperti yang tertulis dalam
UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, yaitu untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Pembangunan manusia sifatnya adalah terus-menerus dan jangka
panjang serta membutuhkan konsistensi dari pihak yang terkait. Unsur yang
paling penting dalam pembangunan manusia dan tidak boleh dilupakan adalah
keluarga.
Aturan atau kebijakan harus lahir dari sebuah pemikiran demi kepentingan dan
hajat hidup orang banyak, sehingga tidak ada pihak-pihak yang «memesan»
sebuah kebijakan agar lahir sesuai dengan kepentingan pribadinya. Sebuah
kebijakan yang lahir dari sebuah proses yang demokratis harus dapat
ditegakkan tanpa pandang bulu, jangan sampai pisau hukum hanya tajam ke
bawah, tetapi tumpul ke atas. Selain itu, perlu juga diberikan penghargaan atau

2
reward sebagai stimulus agar lebih banyak lagi masyarakat yang akan peduli
terhadap lingkungan hidup.

A. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pendidikan dan Pendidikan Kependudukan Lingkungan Hidup ?
2. Bagaimana Hubungan PKLH, Keluarga Berencana, dan Sasaran
Pendidikan ?
3. Bagaimana Peranan Perguruan Tinggi dalam PKLH ?
4. Apa Fungsi Pendidikan Lingkungan Hidup ?

B. Tujuan
1. Untuk mengetahi apa itu Pendidikan dan Pendidikan Kependudukan
Lingkungan Hidup
2. Untuk mengetahui Hubungan PKLH, Keluarga Berencana, dan Sasaran
Pendidikan
3. Untuk mengetahuiPeranan Perguruan Tinggi dalam PKLH
4. Untuk mengetahui dari Pendidikan Lingkungan Hidup

3
Bab II
Pembahasan
A. Landasan Dalam Pendidikan Lingkungan
1. Pendahuluan
Pendidikan Lingkungan merupakan hal yang sangat penting untuk
diselenggrakan di Sekolah Dasar. Peserta didik ini memiliki karakter yang
sangat luar bias karena tingat keinginan tahuannya saat ini sangat tinggi
sekali dan berada pada fase oprasional konkrit yang dalam masa
keemasannya untuk diberikan Pendidikan Lingkungan. Kemudian para
peserta didik ini memiliki potensi untuk diajak melakukan berbagai
observasi, mencatat data dan hasil peengamatan. Masalah Pendidikan
Lingkungan ini merupakan masalah yang sangat melekat dengan kegiatan
sehari – hari para siswanya, sehingga para pengajar atau guru perlu
mengasah kreatifitas, keterampilan dan kepekaannya terhadap masalah
yang ada tersebut. Dan diharapkan melalui Pendidikan Lingkungan ini para
siswa dapat mampu untuk mengatasi masalah dan mengambil keputusan
yang sesuai dengan masalah Pendidikan Lingkungan yang akan merea
hadapi di kemudian hari, terutama saat nanti ketika mereka akan beranjak
dewasa sehingga Lingkungan Pendidikan yang mera tinggali ini menjadi
jauh lebih baik dari pada sebelumnya.

2. Permasalahan Lingkungan dan Kependudukan

a. Permasalahan Lingkungan

Terdapat ekosistem di dalam lingkungan hidup, yaitu susunan unsur


lingkungan hidup yang di dalamnya merupakan satu kesatuan utuh
sehingga dapat menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Di Indonesia
sebenarnya banyak masalah lingkungan yang perlu diselesaikan. Isu

4
lingkungan merupakan isu multidimensi yang melibatkan berbagai
kalangan. Meski begitu, karena pemerintah memiliki kewenangan untuk
mengeluarkan peraturan atau kebijakan, pemerintah tetap berperan
penting dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan. Masalah
lingkungan sangat penting, karena kualitas lingkungan akan berpengaruh
langsung terhadap kualitas hidup manusia. Selain itu, kualitas lingkungan
juga akan mempengaruhi kualitas kehidupan manusia di masa yang akan
datang. Dari laporan di situs resmi Greenpeace Indonesia dapat dijelaskan
beberapa permasalahan lingkungan yang pernah terjadi di Indonesia,
yaitu:

1. Terumbu karang dapat menyerap karbondioksida yang ada. Penurunan


kualitas dan rusaknya terumbu karang Kerusakan dan degradasi
terumbu karang Status terumbu karang di Indonesia sangat
memprihatinkan, karena 35,15% terumbu karang di Indonesia termasuk
dalam kategori buruk. Alasan penurunan kualitas ini adalah karena
penangkapan ikan dengan bom dan krisis iklim telah menyebabkan
suhu permukaan air meningkat. Padahal, terumbu karang berperan
penting dalam mengurangi pemanasan global. Karena Penurunan
kualitas dan kerusakan terumbu karang akan merusak ekosistem laut,
sehingga sangat mengurangi jumlah satwa laut.

2. Masalah sampah plastik

Masalah lingkungan, karena proses produksinya juga akan


menimbulkan emisi karbon ke udara. Emisi karbon yang terlalu banyak
akan menyebabkan krisis iklim berkembang lebih cepat. Selain itu,
sampah plastik juga dapat menyebabkan pencemaran tanah dan air.
Mengurangi penggunaan plastik sangat penting karena di Indonesia
pengelolaan sampah plastik masih tergolong rendah, dan tanggung
jawab perusahaan terhadap sampah plastik masih kecil.

5
3. Polusi
Polusi udara masih ada, karena selama ini Indonesia masih berinvestasi
pada pembangkit listrik tenaga batu bara. Padahal, dalam skala global,
sektor pembangkit listrik merupakan penyumbang terbesar gas rumah
kaca penyebab krisis iklim. Faktanya, 20% hingga 30% polusi udara di
Jakarta disebabkan oleh emisi dari pembangkit listrik tenaga batu bara.
Tak hanya itu, pembakaran batu bara bisa mengakibatkan kematian,
karena partikel polutan bisa menembus sel darah manusia.
4. Deforestasi
Selain pencemaran udara, penggundulan hutan juga menjadi masalah
lingkungan utama di Indonesia. Menurut Jejaring Pengamatan Hutan
Indonesia, antara tahun 2000 dan 2017, Indonesia mencatat lebih dari
23 juta hektar hutan alam hilang, yang setara dengan 75 kali luas
Provinsi Yogyakarta. Padahal, menurut data World Resources Institute,
Indonesia menjadi negara dengan kehilangan hutan hujan terbesar
akibat deforestasi pada 2019, menduduki peringkat ketiga dengan
324.000 hektar. Studi menunjukkan bahwa konversi hutan menjadi
perkebunan kelapa sawit, pertambangan dan kebakaran hutan masih
menjadi penyebab utama deforestasi di Indonesia. Deforestasi
merupakan masalah penting karena hutan merupakan tempat penting
untuk menyimpan dan memulihkan karbon dioksida. Lebih dari 300
miliar ton karbon dioksida disimpan di hutan. Akibat penggundulan
hutan, karbondioksida ini akan terlepas ke atmosfer, sehingga
mempercepat perubahan iklim.
Adapula masalah lingkungan yang terjadi pada alam antara lain: banjir,
kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi, kebakaran
hutan, gunung lumpur, tanah longsor, dan masih banyak lagi.

6
b. Permasalahan Kependudukan di Indonesia

Masing-masing negara memiliki masalah kependudukan yang


berbeda satu sama lain. Hal ini dikarenakan pada ketidak seimbangan
antara jumlah penduduk dengan potensi ekonomi, sehingga akibatnya
kualitas kehidupan penduduk pun rendah. Nommy Horas Thombang
Siahan dalam bukunya yang berjudul Hukum Lingkungan dan Ekologi
Pembangunan (2004), pertumbuhan jumlah penduduk selama dasawarsa
terakhir ini di beberapa negara khususnya di negara-negara sedang
berkembang meningkat dengan pesat. Penduduk dengan ranking
terbesar ditempati oleh Indonesia dari negara-negara berkembang yang
lain setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.

 Masalah kependudukan di Indonesia ditandai oleh:

1. Jumlah penduduk yang kian meningkat

Indonesia memiliki jumlah penduduk kurang lebih 160 juta jiwa.


Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 1980 dalam hasil sensus
berjumlah 147 juta jiwa dengan presentasi pertumbuhan sebesar
2,34% pertahun. Namun, pada tahun 2000, berdasarkan sensus
penduduk, jumlah penduduk di Indonesia mencapai 203,4 juta jiwa
dengan laju pertumbuhan 1,35% pertahun.

2. Situasi struktur umur penduduk yang kurang menguntungkan


Jumlah penduduk mayoritas berumur muda dan dalam hal ini akan
menjadi tantangan berat bagi pembangunan. Menurut sensus
penduduk tahun 1980 jumlah penduduk berumur muda kurang
lebih 100 juta jiwa di Indonesia. Terdapat tiga kelompok struktur
umu penduduk menurut sensus penduduk pada tahun 2000, yaitu:

• Kelompok umur muda (0-14 tahun) : 36,6%

7
• Kelompok umur produktif (15-64 tahun) : 59,6%

• Kelompok umur tua (>65 tahun) : 3,8%

Struktur kependudukan yang mayoritasnya berusia muda


merupakan tantangan berat bagi pembangunan.
Perkembangan jumlah penduduk yang sangat pesat akan
menimbulkan lonjakan penduduk (Kemdikbud). Berbagai
permasalahan akan muncul apabila laju pertumbuhan
penduduk yang tinggi tidak diimbangi dengan ketersediaan
sarana dan prasarana, fasilitas umum, dan pencapaian kualitas
SDM.
3. Persebaran penduduk yang tidak sesuai dengan daya dukung SDA

Lonjakan pertumbuhan penduduk dapat memberikan dampak


permasalahan tenaga kerja dalam sumber daya alam. Pulau jawa
merupakan titik konsentrasi penduduk di Indonesia. Keadaan ini
disebabkan oleh 4 faktor fisis yang menguntungkan pihak manusia,
yaitu: 1) tanah vulkanis yang subur; 2) curah hujan yang cukup
untuk pertanian; 3) topografi yang datar; dan 4) pola pengaliran
yang baik (Horsmann dan Ruts (1971, h.4).

Dari keempat faktor yang menguntungkan manusia ini


mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk yang tinggidi pulau
Jawa, sehingga di titik ini sudah berada dalam kondisi kritis
membahayakan lingkungan yang mendukung kehidupan mereka
sendiri dan akan mengancam kehidupan penduduk yang sebagian
besar menggantungka kehidupannya pada tanah pertanian.
Sedangkan usaha menari pekerjaan di luar bidang pertanian
mengalami kesulitan karena tumbuhnya lapangan pekerjaan lebih
rendah dari tumbuhnya angkatan kerja. Pemerintah menyadari
keadaan ini dan mengambil langkah solusi dibuatnya kebijakan

8
pemindahan penduduk ke luar pulau Jawa yang dikenal dengan
program transmigrasi. Akan tetapi, apibila menyimak masalah
perencanaan dan pelaksanakan program transmigrasi, nampak
beberapa masalah yang harus mulai diperhatikan:

• Sistem paket dan sistem target memang memberikan


keuntungan demografis di satu pihak yaitu banyak penduduk
yang segera dipindahkan, tetapi di lain pihak, dapat melahirkan
permasalahan sosio-kultural yang mengganggu stabilitas
nasional.
• Tidak ada tempat di Indonesia yang memiliki kondisi fisis yang
menguntungkan bagi kehidupan manusia (tanah subur, curah
hujan yang cukup, topografi datar, pola pengaliran baik) yang
penduduknya jarang/sedikit.
• Sistem pertanian bahan makanan secara tradisional di Jawa,
yang ditransfer di daerah transmigrasi ternyata tidak
menguntungkan, sebab kondisinya berbeda.
• Selama ini migrasi swakarsa (voluntary migration) yang
perannya besar terhadap persebaran penduduk di Indonesia
belum mendapat perhatian dari Pemerintah.
4. Pertumbuhan angkatan kerja yang tidak seimbang dengan
pertumbuhan angkatan kerja Dampak wajar dari mayoritas
penduduk berumur muda adalah melimpahnya penduduk
memasuki angkatan kerja. Padahal di pihak lain, tumbuhnya
kesempatan kerja tidak secepat tumbuhnya angkatan kerja, hal ini
lah yang menyebabkan tingkat pengangguran semakin besar.
Gejala pengangguran ini dapat diprakarsai dari besarnya penduduk
yang meninggalkan daerahnya menuju daerah lain khusunya kota
besar untuk mencari pekerjaan (Biro Pusat Statistik, Tabel Migrasi

9
Khusu 1980). Todaro (1979, h.220) berteori tentang expected
income bahwa terdapat dua harapan penduduk pergi ke kota, di
antaranya:
• Ingin mendapatkan pekerjaan

• Ingin mendapatkan pendapatan yang besar dibadingkan dari


pendapatan di desa

Pada kenyataannya dunia pendidikan tidak banyak menolong


permasalahan tingginya pengangguran bahkan terdapat
kecenderungan ada hubungan positif antara tingkat pendidikan
dan pengangguran yaitu tingkat pengangguran terkecil justru
merupakan penduduk dengan tingkat pendidikan yang rendah atau
tidak secara formal. Masalah pengangguran ini condong berdifat
ekonomis dan strategi pembangunan dibandingkan masalah
pendidikan. Lembaga pendidikan pun mengalami kesulitan untuk
menghasilkan manusia-manusia siap pakai dalam artian bekerja
bahkan pada sekolah kejurusan sekali pun. Karena hal ini berarti
bahwa kurikulum pendidikan harus menyesuaiakn dengan
kebutuhan hidup masyarakat yang selalu berkembang sesuai
dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

c. Solusi Permasalahan Lingkungan dan Kependudukan

Permasalahan lingkungan hidup serta kependudukan yang banyak terjadi


seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, membuat kita bertanya-tanya
apakah ada solusi untuk mengatasinya. Solusinya tentu ada. Sebenarnya
ada 2 solusi utama yang bisa mengatasi permasalahan tersebut,
diantaranya :

1. Pengoptimalan terhadap Pembangunan Manusia

10
Pembangunan yang dimaksud disini adalah pembangunan terhadap
fisik serta mental manusia. Secara fisiknya, bisa dilakukan dengan
memenuhi standar kehidupan masyarakat pada suatu bangsa, seperti
contohnya kesehatan serta kesejahteraan masyarakat. Hal ini akan
membuat masyarakat tidak lagi merusak alam karena kebutuhan
ekonomi yang mendesak. Sedangkan secara mentalnya, bisa dilakukan
dengan cara mengedukasi masyarakat melalui pendidikan. oleh
karena itu akan muncul kesadaran masyarakat tentang pentingnya
bersikap ramah terhadap lingkungan, sehingga keseimbangan alam
dapat tercipta dengan baik. Pendidikan yang dimaksudkan disini bisa
dilakukan melalui jalur pendidikan formal. Pendidikan terhadap suatu
masyarakat sangatlah penting, hal ini sangat berpengaruh terhadap
pembentukan karakter suatu bangsa. Oleh karena itu, sekolah sebagai
sarana pendidikan perlu sekali membekali peserta didik dengan
pengetahuan yang cukup mengenai lingkungan hidup. Pembangunan
manusia bersifat terus-menerus dan dalam jangka yang panjang serta
membutuhkan konsistensi dari pihak yang terkait. Unsur yang paling
penting dalam pembangunan manusia adalah keluarga. Di dalam
keluargalah tempat dimulainya penanaman nilai-nilai, termasuk
diantaranya nilai-nilai kesadaran terhadap lingkungan.

2. Konsisten terhadap Penegakkan Aturan

Aturan atau kebijakan lahir dari sebuah pemikiran demi kepentingan


hidup orang banyak, sehingga tidak ada pihak-pihak yang bisa
membeli sebuah kebijakan untuk kepentingan pribadinya. Sebuah
kebijakan lahir dari proses yang demokratis, sehingga seharusya dapat
ditegakkan tanpa pandang bulu. Sehingga tidak ada kejadian hukum
tajam kebawah tumpul keatas. Hal inilah yang sebenarnya bisa
menjadi boomerang bagi suatu bangsa sehingga timbulah

11
permasalahan-permasalahan. Oleh sebab itu, sangat diperlukan
konsistensi dalam penegakkan hukum/aturan, agar nilai-nilai keadilan
dapat tercipta di tengah masyarakat. Selain itu, perlu juga diberikan
penghargaan sebagai stimulus agar lebih banyak lagi masyarakat yang
peduli terhadap lingkungan hidup.

Kita harus mampu membangun kesadaran dalam diri kita bahwasanya


alam serta lingkungan nantinya akan diwariskan kepada anak cucu
kita. Dengan demikian kita akan berusaha melakukan tindakan-
tindakan yang tidak merusak lingkungan. Jika lingkungan terjaga,
maka keberlangsungan hidup manusiapun akan turut terjaga.
Begitupun sebaliknya, jika lingkungan rusak, maka kehidupan
manusiapun akan ikut rusak.

3. Pendidikan dan Pendidikan Kependudukan Lingkungan Hidup


(PKLH) adalah suatu aspek dari pada proses pendidikan. Agar konsep ini
dapat dipahami, maka konsep tersebut harus dipandang dalam rangka
pendidikan dalam arti luas, yaitu pendidikan seumur hidup. Unsur - unsur
yang terdapat dalam pengertian pendidikan yaitu:
1. Pendidikan adalah proses pengembangan, kemampuan, pengetahuan,
sikap, tingkah laku, kompetisi sosial, pribadi anak didik secara optimal.
2. Pendidikan selalu mengandung nilai positif bagu masyarakat,
pendidikan bertujuan mempengaruhi kehidupan anak didik ke arah
kebaikan.
3. Anak didik dipandang sebagai pribadi, anggota keluarga, warga negara,
maupun warga masyarakat dunia.
4. Proses pendidikan adalah meciptakan lingkungan yang terseleksi bagi
anak didik.

12
5. Proses pendidikan merupakan proses pembudayaan, baik secara
respektif maupun kreatif.
Kelima unsur tersebut digunakan sebagai frame of reference dalam
memandang konsep Pendidikan Kependuduk dan Lingkungan Hidup.

PKLH pada hakekatnya adalah respon atas masalah - masalah ekonomi,


sosial, politik dan lingkungan hidup dalam masyarakat. Masalah
tersebut semakin hari semakin menonjol sehingga memerlukan upaya
untuk menanganinya.
4. Hubungan PKLH, Keluarga Berencana, dan Sasaran Pendidikan.
Program Keluarga Berencana (KB) pada umumnya mempunyai tujuan
untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh lapisan
masyarakat. Tujuan nasional KB jika diperinci terdapat dua tujuan, yaitu :
1. Usaha menurunkan tingkat kelahiran, dan sejalan dengan itu
2. Diharapkan terdapat kenaikan taraf hidup bagi individu, keluarga,
maupun masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) menggunakan dua pendekatan. Pendekatan tersebut
yaitu:
1. Usaha penurunan tingkat kelahiran secara langsung melalui
pemasangan atau penggunaan alat kontrasepsi.
2. Usaha penurunan tingkat kelahiran secara tidak langsung melalui
pembinaan sikap pendidikan kependudukan yang positif di kalangan
masyarakat.
Sasaran umum dan faktor - faktor yang menentukan melalui empat taraf
dan empat tahap, yaitu :
1. Taraf dan tahap pengetahuan dan pemahaman
2. Taraf dan tahap penilaian dan pertimbangan
3. Taraf dan tahap pengambilan keputusan

13
4. Taraf dan tindakan respon atau tindakan
Keempat taraf dan tahap tersebut mencakup aspek informasi dan konsep,
keterampilan, sikap dan nilai.
Taraf dan tahap tersebut berlaku baik bagi pendidikan di sekolah maupun
diluar sekolah. Namun, sasaran umum tersebut harus dijabarkan sesuai
dengan apa yang diberikan, kapan, dan kepada siapa program itu
diberikan.

5. Peranan Perguruan Tinggi dalam PKLH


Ada beberapa peranan yang dilakukan oleh perguruan tinggi dalam
pengembangan implementasi PKLH. Peranan tersebut sebagai berikut.
1. Sebagai lembaga peneliti akan sangat menguntungkan bagi perbaikan
pelaksanaan terutama teknis edukatif dari PKLH
2. Sebagai pelopor pembaruan yang rasional
3. Sebagai lembaga pengabdian masyarakat
4. Sebagai pendidik calon pemimpin bangsa
5. Khusus perguruan tinggi yang menghasilkan tenaga pendidik, dapat
mencetak guru sebagi guru, guru sebagai pemimpin, guru sebagai orang
tua yang membawa misi pendidikan kependudukan dan lingkungan
hidup dimana pun kesempatan yang ada.

14
6. Fungsi Pendidikan Lingkungan Hidup
Pendidikan lingkungan hidup merupakan proses belajar mengajar yang di
dalamnya mencakup materi lingkungan hidup dan bertujuan untuk
memberikan bahan ajar berupa pengelolaan lingkungan hidup sebagai
sarana penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki
prinsip kepekaan terhadap lingkungan hidupnya. Pendidikan lingkungan
hidup berfungsi sebagai indikator kepedulian terhadap lingkungan dan
permasalahan yang terkait di dalamnya, serta menciptakan suatu
masyarakat yang memiliki pengetahuan, gagasan maupun ide dalam
mencari alternatif solusi pemecahan permasalahan lingkungan hidup.
Adapun fungsi umum pendidikan lingkungan hidup menurut konferensi
Tbilisi, antara lain :
1. Untuk membantu menjelaskan masalah kepedulian serta perhatian
terhadap keterkaitan ekonomi, sosial, politik dan ekologi di kota
maupun di wilayah pedesaan.
2. Untuk memberikan kesempatan kepada setiap orang dalam
mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, komitmen dan kemampuan
yang dibutuhkan untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan
3. Untuk menciptakan pola perilaku yang baru pada setiap individu,
kelompok dan masyarakat sebagai pelaku utama terhadap lingkungan
hidup.
Fungsi pendidikan lingkungan hidup juga memiliki peranan penting
dalam pendidikan anak. Pendidikan lingkungan hidup dibutuhkan dan
harus diberikan kepada anak sejak dini agar mereka mengerti arti penting
lingkungan hidup. Pendidikan lingkungan hidup tersebut dapat
memberikan pengetahuan dasar pada anak untuk tidak merusak
lingkungan hidup. Menurut Nurjhani, terdapat beberapa indikator penting
dalam pendidikan lingkungan hidup untuk anak, antara lain :

15
1. Indikator kognitif, pendidikan lingkungan hidup mempunyai manfaat
dalam meningkatkan pemahaman terhadap permasalahan lingkungan,
serta mampu meningkatkan daya ingat, penerapan, analisis dan
evaluasi pada anak.
2. Indikator afektif, pendidikan lingkungan hidup berfungsi meningkatkan
penerimaan, penilaian, pengorganisasian dan karakteristik kepribadian
dalam menata kehidupan dalam keselarasan dengan alam.
3. Indikator psikomotorik, pendidikan lingkungan hidup berperan dalam
meniru, memanipulasi dalam berinteraksi dengan lingkungan di
sekitarnya dalam upaya meningkatkan budaya mencintai lingkungan.
4. Indikator keminatan, pendidikan lingkungan hidup berfungsi
meningkatkan minat dalam diri

16
7. Rangkuman
Pendidikan Lingkungan merupakan hal yang sangat penting untuk
diselenggrakan di Sekolah Dasar. Peserta didik ini memiliki karakter yang
sangat luar bias karena tingat keinginan tahuannya saat ini sangat tinggi
sekali dan berada pada fase oprasional konkrit yang dalam masa
keemasannya untuk diberikan Pendidikan Lingkungan. Kemudian para
peserta didik ini memiliki potensi untuk diajak melakukan berbagai
observasi, mencatat data dan hasil peengamatan.
Terdapat ekosistem di dalam lingkungan hidup, yaitu susunan unsur
lingkungan hidup yang di dalamnya merupakan satu kesatuan utuh
sehingga dapat menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Di
Indonesia sebenarnya banyak masalah lingkungan yang perlu
diselesaikan. Isu lingkungan merupakan isu multidimensi yang melibatkan
berbagai kalangan. Meski begitu, karena pemerintah memiliki
kewenangan untuk mengeluarkan peraturan atau kebijakan, pemerintah
tetap berperan penting dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan.
Manusia dan lingkungan memiliki hubungan timbal balik dan saling
ketergantungan. Lingkungan hidup mempengaruhi sikap dan perilaku
manusia, begitu pula manusia dapat mempengaruhi lingkungan hidup.
Faktor seperti lingkungan, iklim, dan sumber daya alam dapat menjadi
pra kondisi bagi sifat dan perilaku manusia, sedangkan manusia juga
memiliki pengaruh dalam hal menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Masalah kependudukan dan lingkungan hidup merupakan masalah yang
kompleks karena masalah banyak seperti: kualitas Sumber Daya Manusia,
kuantitas penduduk, persebaran penduduk, jenis kelamin, dan mata
pencaharian. Semuanya berkontribusi terhadap kelestarian Sumber Daya
Alam dan keseimbangan lingkungan.

17
(PKLH) adalah suatu aspek dari pada proses pendidikan. Agar konsep ini
dapat dipahami, maka konsep tersebut harus dipandang dalam rangka
pendidikan dalam arti luas, yaitu pendidikan seumur hidup.
Program Keluarga Berencana (KB) pada umumnya mempunyai
tujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh
lapisan masyarakat. Tujuan nasional KB jika diperinci terdapat dua tujuan,
yaitu :
1. Usaha menurunkan tingkat kelahiran, dan sejalan dengan itu
2. Diharapkan terdapat kenaikan taraf hidup bagi individu, keluarga,
maupun masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) menggunakan dua pendekatan. Pendekatan tersebut
yaitu:
1. Usaha penurunan tingkat kelahiran secara langsung melalui
pemasangan atau penggunaan alat kontrasepsi.
2. Usaha penurunan tingkat kelahiran secara tidak langsung melalui
pembinaan sikap pendidikan kependudukan yang positif di kalangan
masyarakat.
Pendidikan lingkungan hidup merupakan proses belajar mengajar yang di
dalamnya mencakup materi lingkungan hidup dan bertujuan untuk
memberikan bahan ajar berupa pengelolaan lingkungan hidup sebagai
sarana penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki
prinsip kepekaan terhadap lingkungan hidupnya.
Pendidikan lingkungan hidup berfungsi sebagai indikator kepedulian
terhadap lingkungan dan permasalahan yang terkait di dalamnya, serta
menciptakan suatu masyarakat yang memiliki pengetahuan, gagasan
maupun ide dalam mencari alternatif solusi pemecahan permasalahan
lingkungan hidup. Adapun fungsi umum pendidikan lingkungan hidup
menurut konferensi Tbilisi, antara lain :

18
1. Untuk membantu menjelaskan masalah kepedulian serta perhatian
terhadap keterkaitan ekonomi, sosial, politik dan ekologi di kota
maupun di wilayah pedesaan.
2. Untuk memberikan kesempatan kepada setiap orang dalam
mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, komitmen dan kemampuan
yang dibutuhkan untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan
3. Untuk menciptakan pola perilaku yang baru pada setiap individu,
kelompok dan masyarakat sebagai pelaku utama terhadap lingkungan
hidup.

19
Bab III
Penutupan
A. Kesimpulan
Kerusakan dan degradasi terumbu karang Status terumbu karang di Indonesia
sangat memprihatinkan, karena 35,15% terumbu karang di Indonesia termasuk
dalam kategori buruk. Padahal, terumbu karang berperan penting dalam
mengurangi pemanasan global. Karena terumbu karang dapat menyerap
karbondioksida yang ada.
Masalah lingkungan, karena proses produksinya juga akan menimbulkan emisi
karbon ke udara. Emisi karbon yang terlalu banyak akan menyebabkan krisis
iklim berkembang lebih cepat. Padahal, dalam skala global, sektor pembangkit
listrik merupakan penyumbang terbesar gas rumah kaca penyebab krisis iklim.
Tak hanya itu, pembakaran batu bara bisa mengakibatkan kematian, karena
partikel polutan bisa menembus sel darah manusia.
Selain pencemaran udara, penggundulan hutan juga menjadi masalah
lingkungan utama di Indonesia. Menurut Jejaring Pengamatan Hutan Indonesia,
antara tahun 2000 dan 2017,
Indonesia mencatat lebih dari 23 juta hektar hutan alam hilang, yang setara
dengan 75 kali luas Provinsi Yogyakarta. Padahal, menurut data World
Resources Institute, Indonesia menjadi negara dengan kehilangan hutan hujan
terbesar akibat deforestasi pada 2019, menduduki peringkat ketiga dengan
324.000 hektar. Deforestasi merupakan masalah penting karena hutan
merupakan tempat penting untuk menyimpan dan memulihkan karbon
dioksida. Akibat penggundulan hutan, karbondioksida ini akan terlepas ke
atmosfer, sehingga mempercepat perubahan iklim.
 Masalah kependudukan di Indonesia ditandai olehJumlah penduduk
Indonesia pada tahun 1980 dalam hasil sensus berjumlah 147 juta jiwa
dengan presentasi pertumbuhan sebesar
2,34% pertahun.

20
 Pembangunan Manusia
Pembangunan manusia yang dimaksud adalah pembangunan fisik dan
mental. Jika mereka memenuhi standar hidup minimal, seperti kesehatan
dan kesejahteraan, maka kita tidak akan lagi mendengar ada masyarakat
yang merusak alam hanya karena terdesak kebutuhan ekonomi. Pendidikan
memiliki peran yang penting dalam membentuk karakter sebuah bangsa.
Oleh sebab itu, sekolah sebagai sarana pendidikan perlu memberikan
pengetahuan yang cukup kepada peserta didik mengenai lingkungan hidup
dan lingkungan. Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan nasional seperti
yang tertulis dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, yaitu untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pembangunan manusia
sifatnya adalah terus-menerus dan jangka panjang serta membutuhkan
konsistensi dari pihak yang terkait. Unsur yang paling penting dalam
pembangunan manusia dan tidak boleh dilupakan adalah keluarga.

Aturan atau kebijakan harus lahir dari sebuah pemikiran demi kepentingan
dan hajat hidup orang banyak, sehingga tidak ada pihak-pihak yang
«memesan» sebuah kebijakan agar lahir sesuai dengan kepentingan
pribadinya. Sebuah kebijakan yang lahir dari sebuah proses yang demokratis
harus dapat ditegakkan tanpa pandang bulu, jangan sampai pisau hukum
hanya tajam ke bawah, tetapi tumpul ke atas. Selain itu, perlu juga
diberikan penghargaan atau reward sebagai stimulus agar lebih banyak lagi
masyarakat yang akan peduli terhadap lingkungan hidup.

21
 Unsur - unsur yang terdapat dalam pengertian pendidikan yaituSelalu
mengandung nilai positif bagu masyarakat, pendidikan bertujuan
mempengaruhi kehidupan anak didik ke arah kebaikan. Pendidikan adalah
meciptakan lingkungan yang terseleksi bagi anak didik. Pendidikan
merupakan proses pembudayaan, baik secara respektif maupun kreatif.
Kelima unsur tersebut digunakan sebagai frame of reference dalam
memandang konsep Pendidikan Kependuduk dan Lingkungan Hidup.
PKLH pada hakekatnya adalah respon atas masalah - masalah ekonomi,
sosial, politik dan lingkungan hidup dalam masyarakat.Terdapat kenaikan
taraf hidup bagi individu, keluarga, maupun masyarakat. Penurunan tingkat
kelahiran secara tidak langsung melalui pembinaan sikap pendidikan
kependudukan yang positif di kalangan masyarakat.Namun, sasaran umum
tersebut harus dijabarkan sesuai dengan apa yang diberikan, kapan, dan
kepada siapa program itu diberikan.

B. Saran
Saran Penulis menyadari bahwa makalah diatas ini masih banyak sekali
kesalahan dan jauhdari kata kesepurnaan. Penulis akan memperbaki makalah
tersebut denggan berpedoman pada banyak sumber yang dapat di pertanggung
jawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai
masalah dan kesimpulan diatas.

22
Daftar Pustaka

ALBA, R. (2020, September 23). Solusi Permasalahan Kependudukan dan


Lingkungan Hidup.
Retrieved April 25, 2021, from https://www.kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/ropiyadi19360/5f6b39e2097f36214a7a9e9
2/solusipermasalahan-kependudukan-dan-lingkungan-hidup

HS, Sunarto. (2021). Permasalahan Penduduk di Indonesia dan Cara-Cara


Pemecahannya, 69-77.

diakses 19 April 2021, dari Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu


Pendidikan UNY.

Nailufar, N. N. (2020, Desember 25). Permasalahan Lingkungan di Indonesia.


Retrieved April 19, 2021, from https://www.kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/25/185121969/pe
rmasalahanlingkungan-di-indonesia?page= 1 2

pelaihari. (2017, Agustus 18). Definisi Lingkungan Hidup Indonesia. Retrieved April
19, 2021, from https://dprkplh.tanahlautkab.go.id:
https://dprkplh.tanahlautkab.go.id/?q=article/definisi-HS, Sunarto.
(2021). Permasalahan Penduduk di Indonesia dan Cara-Cara
Pemecahannya, 69-77. diakses 19 April 2021, dari Lembaga
Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan UNY.

Welianto, Ari. (2020). Permasalahan Kependudukan di Indonesia. Diakses pada 19


April 2021, dari
https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/08/174500069/per
masalahankependudukan-di-indonesia?page=all
Uny.ac.id.(2002, Juli). Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan
Hidup. Diakses pada 25 April 2020, dari

23
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://staffnew.uny.ac
.id/upload/131626841/pendidikan/pendidikan-kependudukan-
dan-lingkungan-
hidup.pdf&ved=2ahUKEwjx3ZOY4ZnwAhUMWX0KHWyfCWcQFjAH
egQIG BAC&usg=AOvVaw0iYRZS8yDIdV468tFc4K6a

Tito Susan Bella.(2020). Pentingnya Pendidikan Lingkungan Hidup. Diakses pada 05


Mei 2020, dari https://mediacerita.com/pentingnya-pendidikan-lingkungan-hidup/

24

Anda mungkin juga menyukai