Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TUGAS KELOMPOK I

Model Komunikasi S-R, Model Aristoteles dan Model Lasswell

Nama :

1. Fauzan Hazemi (190401151)


2. Fahrel Binawan (190401170)
3. Muhammad Dwi Akbar (190401140)
4. Wafa Khalil Akbar (190401135)
5. Ambar Sandi (190401238)

Kelas : A3

Dosen Pengampu : Dr. Baidarus, M.Ag., MM

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Muhammadiyah Riau Pekanbaru

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua yang
berupa ilmu dan amal. Dan berkat Rahmat dan Hidayah-Nya pula, kami dapat
menyelesaikan makalah. Yang berjudul Model Komunikasi S-R, Model
Aristoteles dan Model Lasswell.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan tuntas
tanpa adanya bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak kami menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat banyak terdapat banyak kekurangan. Akhirnya, kritik,
saran, dan masukan yang membangun sangat kami butuhkan untuk dijadikan
pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin

2
Daftar Isi

Kata Pengantar...........................................................................................................................2
BAB I Pendahuluan....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................5
1.4 Model Penelitian...............................................................................................................5
BAB II Pembahasan...................................................................................................................6
2.1 Pengertian Model Komunikasi.........................................................................................6
2.2 Fungsi dan Manfaat Model Komunikasi..........................................................................7
2.3 Tipologi Model.................................................................................................................8
2.4 Model-Model dalam Proses Komunikasi.......................................................................10
2.4.1 Model S-R............................................................................................................10
2.4.2 Model Laswell......................................................................................................11
2.4.3 Model Aristoteles.................................................................................................12
BAB III Penutup......................................................................................................................13
1. Kesimpulan...................................................................................................................14
Daftar Pustaka..........................................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan sosialisasi dalam hidupnya
untuk memenuhi kebutuhan fisik maupun psikologisnya. Salah satu cara dalam
sosialisasi adlah melalu komunikasi antar individu dengan individu, antar individu
atau kelompok, ataupun antar kelompok dengan kelompok.

Komunikasi sendiri merupakan suatu pembentukan, penyampaian,


penerimaan, pengolahan pesan yang terjadi dalam diri seseorang. Seiring dengan
berkembangnya manusia banyak pula terjadi fenomena komunikasi. Untuk lebih
memahami fenomena komunikasi tersebut maka digunakan model. Model dapat
mempermudah penjelasan dari berbagai fenomena komunikasi yang terjadi pada
manusia sesuai dengan perkembangannya. Karena manusia yang terus
berkembang dan fenomena komunikasi yang berkembang sejalan dengan
perkembangan manusia, model komunikasi pun terus berkembang sehingga
memunculkan berbagai macam bentuk.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah yang akan
diuraikan adalah:

a. Apa yang dimaksud dengan model dan model komunikasi?


b. Apa fungsi dan manfaat model dalam ilmu komunikasi?
c. Bagaimana bentuk model ?

4
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas tujuan dari
makalah ini adalah:

a. Memahami apa itu model dan model komunikasi


b. Mengetahui fungsi dan manfaat model komunikasi dalam ilmu
komunikasi
c. Dapat mempelajari dan memahami model komunikasi yang ada

1.4 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu mendeskripsikan
masalah yang dibahas dan kajian pustaka dilakukan dengan mencari literatur di
buku-buku panduan dan Internet.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Model Komunikasi


Model adalah gambaran simbolis dari suatu benda, proses system atau
gagasan. Model komunikasi merupakan gambaran sederhana dari proses
komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi
dengan komponen lainnya. Menurut Onong Uchyana Efendy (dalam Suryanto,
2015: 228) secara umum model komunikasi dapat dibagi dalam tiga kelompok

1. Kelompok model dasar


2. Model yang menyangkut pengaruh personal, penyebaran, dan dampak
komunikasi massa terhadap perseorangan
3. Model-model tentang efek komunikasi massa terhadap kebudayaan
masyarakat

Dari sumber lain menyebutkan ada dua kelompok lain selain tiga
kelompok diatas yaitu model yang memusatkan perhatian kepada rakyat dan
model komunikasi tentang system, produksi, seleksi, dan alur media massa.
Menurut Littlejohn dan Hawes (1983), teori merupakan penjelasan (explanation),
sedangkan model merupakan representasi (representation). Model tidak berisikan
penjelasan mengenai hubungan dan interaksi antarfactor dan unsur yang menjadi
bagian dari model.

Model komunikasi digunakan untuk memahami fenomena komunikasi.


Model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata maupun abstrak, dengan
menunjukkan unsur-unsur penting fenomena tersebut. Namun sebagai alat
penjelas fenomana, model juga mereduksi fenomena komunikasi. Artinya, ada
nuansa komunikasi lainnya yang tidak terjelaskan oleh model tersebut (Deddy
Mulyana, 2000). Model dapat digunakan sebagai basis bagi teori yang lebih
kompleks.

6
2.2 Fungsi dan Manfaat Model Komunikasi
Werner J. Severin dan James W. Tankard , Jr (dalam Jalaludin, 1989)
mengatakan bahwa model membantu merumuskan suatu teori dan menyarankan
hubungan. Model komunikasi merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting
dan menghilangkan perincian yang tidak perlu dalan “dunia nyata” . Gordon
Wiseman dan Larry Barker (dalam Jalaludin, 1989) mengemukakan bahwa model
komunikasi mempunyai tiga fungsi:

1. Melakiskan proses komunikasi;


2. Menunjukan hubungan visual;
3. Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.

Menurut Deutch ( dalam Suryanto, 2015) model dalam konteks ilmu


pengetahuan social mempunyai empat fungsi yaitu:

1. Mengorganisasikan, membantu mengorganisasikan sesuatu dengan cara


mengurutkan serta mengaitkan suatu bagian sehingga menperoleh
gambaran yang menyeluruh.
2. Model membantu menjelaskan, model membantu menjelaskan melalui
informasi yang lebih sederhana, tanpa model suatu hal akan tampak rumit
dan tidak jelas.
3. Heuristic, model dapat diketahui secara keseluruhan karena model
memberikan gambaran tentang komponen pokok dari suatu system atau
proses.
4. Prediksi, melalui model dapat diperkirakan hasil atau akibat yang
akandicapai dari suatu proses.

7
2.3 Tipologi Model
Kita dapat menggolongkan model dengan berbagai cara. Gerhard J.
Hanneman dan William J. McEwen (dalam Deddy Mulyana, 2000),
menggambarkan taksonomi model yang mudah dipahami.

Semua
Model

Model Model
Model Fisik
Mental Simbolik

Model Model Model Model


Matematik Verbal Ikonik Analog

Model mental merepresentasikan proses mental internal. Model simbolik


menggunakan symbol-simbol sebagai wujud presentasi. yang terdiri dari model
matematik (misalnya E=mc2) yang lazim digunakan dalam mempelajari atau
mengembangkan ilmu pasti dan model verbal. Model verbal adalah model yang
dinyatakan dengan kata-kata, meskipun bentuknya sederhana. Model verbal
sangat berguna terutama untuk menyatakan hipotesis atau menyajikan hasil
penelitian. Model verbat terkadang mengalami kendala karena keterbatasan kata-

8
kata, maka model verbal sering dibantu dengam grafik, diagram, atau gambar.
Raymond S. Ross (dalam Deddy Mulyana, 2000) menyebutkan model verbal
dengan menggunakan grafik, diagram, atau gambar merupakan model verbal
piktorikal. Contoh model ini adalah model stuktur organisasi yang dilihat daari
perspektif organisasi menunjukkan jabatan-jabatan suatu organisasi, tingakat
jabatan, dan hubungan kerja (hubungan formal) jabatan tersebut.

Model fisik secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu model ikonik dan
model analog. Model ikonik menampilkan umumnya (rupa, bentuk, tanda-tanda)
menyerupai objek yang dimodelkan misalnya model pesawat terbang, meket
sebuah gedung atau kompleks perumahan, dll. Model analog mempunyai fungsi
yang sama dengan yang dimodelkan, meskipun bentuk fisiknya tidak serupa,
seperti computer yang fungsinya seperti otak manusia.

Pengembangan model simbolik, sangant berperan bagi ilmuan. Pembuatan


model adalah upaya penting dalam memajukan ilmu pengetahuan dan kuantitas
model yang dihasilkan menandai kematangan ilmiah disiplin ilmu tersebut. Pada
umumnya tidak ada suatu model yang berhasil muncul dengan tiba-tiba. Suatu
model yang baik biasanya telah melewati banyak tahap ujian, yang mungkin
memakan waktu puluhan tahun. Model komunikasi juga mempunyai sifat yang
mirip dengan model pengetahuan alam, hanya saja dalam ilmu komunikasi atau
ilmu social lainnya, terdapat berbagai perspektif, maka lazimnya teradpat
beberapa model untuk fenomena yang diamati. Oleh karena sifat dan fenomena
social yang sangat dinamis dan berubah-ubah yang membuat model fenomena
social menjadi lebih sulit. Bukan hal aneh jika terdapat dua model komunikasi
yang bertentangan seperti model S-R dan model interaksional.

9
2.4 Model-Model dalam Proses Komunikasi

2.4.1 Model S – R
Model stimulus – respon (S – R) adalah model komunikasi paling dasar.
Model ini depengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran
behavioristik. Model tersebut menggambarkan stimulus – respons. Model ini
menunjukan komunikasi sebagai aksi reaksi yang sederhana. Model ini
mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non-verbal, gambar dan tindakan
tertentu merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara
tertentu.Pertukaran informasi ini bersifat timbal balik dan memiliki banyak efek
dan setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi. Bila seorang lelaki
berkedip kepada seorang wanita, dan wanita itu kemudian tersipu malu, itulah
pola S – R.

Pola S – R dapat pula berlangsung negatif, misalnya orang pertama


menatap orang kedua dengan tajam, dan kedua orang itu balik menatap, atau
menunduk malu, atau malah memberontak.

Stimulus Reaksi

 Kelemahan Model S-R


Komunikasi dianggap statis, manusia dianggap berperilaku karena

10
kekuatan dari luar (stimulus), bukan berdasarkan kehendak, keinginan, atau
kemauan bebasnya.

2.4.2 Teori Laswell

Teori komunikasi berupa ungkapan verbal, yakni:

A. Who

B. Says What

C. In Which Channel

D. To Whom

E. With What Effect?

Teori ini dikemukan Harold Lasswell tahun 1948 yang menggambarkan


proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya dalam masyarakat.
Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi, yaitu

1) Pengawasan Lingkungan
Co: Pemimpin politik dan diplomat
2) Korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespons
lingkungan
Co: pendidik, jurnalis, penceramah membantu mengkorelasikan atau
mengumpulkan respons orang terhadap informasi baru.
3) Transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Co: anggota keluarga dan pendidik sekolah

Lasswell mengakui bahwa tidak semua komunikasi bersifat dua arah,


dengan suatu aliran yang lancar dan umpan balik yang terjadi antara pengirim dan

11
penerima. Teori Lasswell ini menunjukkan bahwa pihak pengirim pesan
(komunikator) mempunyai suatu keinginan untuk memperngaruhi pihak penerima
(komunikan), dan karenanya komunikasi harus di pandang sebagai upaya
persuasif. Teori Lasswell dikritik karena model itu tampaknya mengisyaratkan
kehadiran komunikator dan pesan yang bertujuan. Model itu juga dianggap terlalu
menyederhanakan masalah. Tetapi seperti setiap model yang baik, model Lasswell
memfokuskan perhatian terhadap aspek-aspek penting komunikasi. Kekurangan
dari teori Lasswell ini adalah digambarkannya unsur feedback atau umpan balik.
Sehingga proses komunikasi yang dijelaskan bersifat linear/searah dan tidak
diketahui hasilnya.

Model Laswell

a. Who → pengendalian pesan → co: penjaga gerbang


b. Says what → bahan untuk analisis isi
c. In which channel → dalam analisis media
d. To whom → Analisis audiens → Sikap pemilih dalam PEMILU
e. With what effect → Akibat pada komunikasi massa → pembaca,
pendengar, pemirsa

2.4.3 Model Aristoteles


Model Aristoteles adalah model komunikasi paling klasik, yang disebut
model retorikal. Model ini sering disebut seni berpidato.Menurut Aristoteles
(dalam Suryanto, 2015) persuasi dapat dicapai oleh siapa anda (etos kepercayaan
anda), argument anda (logika-logika dalam emosi khalayak). Model ini membuat
rumusan tentang model komunikasi verbal yang pertama. Komunikasi terjadi
ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak
dengan tujuan mengubah sikap perilakunya. Tepatnya, ia mengemukakan tiga
unsur dasar dalam proses komunikasi, yaitu pembicara (speaker), pesan
(message), dan pendengar (listener).

12
Kelemahan model Aristoteles

 Masih sederhana.
 Tidak memuat unsur-unsur lainnya yang dikenal seperti saluran, umpan
balik, efek dan kendala atau gangguan komunikasi.
 Kelemahan: komunikasi dianggap fenomena yang statis.
 Co: A berbicara kepada khalayak, dan khalayak mendengarkan.
Komunikasi disengaja (bertujuan) ketika seseorang membujuk orang lain
untuk menerima pendapatnya. Tidak dibahas aspek-aspek nonverbal

13
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Komunikasi yang efektif adalah bagian utama dalam mencapai tujuan


pendidikan. Komunikasi yang sukses dan efektif berasal dari pelaksanaan proses
komunikasi. Orang–orang yang terlibat akan meningkatkan keterampilan
komunikasi mereka jika mereka mengikuti proses komunikasi, dan tinggal jauh
dari hambatan yang berbeda. Telah terbukti bahwa individu yang memahami
proses komunikasi akan berkembang menjadi komunikator yang lebih efektif,
dan komunikator yang efektif memiliki kesempatan lebih besar untuk menjadi
sukses. Oleh karena itu kita harus menggunakan model-model komunikasi yang
pas dalam berkomunikasi.

14
Daftar Pustaka

Dewi, S. (Yogyakarta). Komunikasi Model. 2006: Andi.

Komala, L. (2009). Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung:


Widya Padjadjaran.

Prof. Deddy Mulyana, M. P. (2010). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar . Jakarta:


Rosda.

Rohim, S. (2009). Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi. Jakarta:


Rineka Cipta.

Wiryanto, D. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jilid I. Jakarta: PT Gramedia


Widiasarana Indonesia.

15

Anda mungkin juga menyukai