Anda di halaman 1dari 14

KONSEPTUAL MODEL DALAM KEPERAWATAN KELUARGA

NEWMAN’S HEALTH SYSTEM MODEL

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga
Dosen Pembimbing : Wiwik Widiyati, M.Ph

Kelompok 1

Disusun Oleh :

No Nama Nim
1 Alfina Iswandari 19613279
2 Imroatul Wirasati 19613266
3 Wahyu Aji Santoso 19613283

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN C


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif. Keperawatan
professional diterapkan dengan mengaplikasikan ilmu dan teori keperawatan dalam
praktek, pendidikan dan riset keperawatan. Dalam memberikan asuhan diperlukan
pengetahuan tentang perilaku dan kesehatan manusia sebagai individu yang unik dan
holistik (Potter and Perry, 2009)
Dalam aplikasinya keperawatan harus dilandasi oleh dasar keilmuan
keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan
kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia dengan
menggunakan model-model konseptual keperawatan dalam proses keperawatan dan
tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan
(Potter and Perry, 2009)
Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan
ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah
mengikuti perkembangan zaman. Sebagai ilmu yang mulai berkembang, ilmu
keperawatan banyak mendapat tekanan, diantaranya adalah adanya tuntutan
kebutuhan masyarakat dan industri kesehatan yang senantiasa berkembang dimana
keperawatan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
professional.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, keperawatan harus selalu
mengembangkan ilmunya berdasarkan pemahaman konsep model dan teori
keperawatan yang sudah ada agar tidak terjadi penyimpangan didalam
mengaplikasikan ilmu keperawatan, sehubungan dengan hal tersebut maka pada
kesempatan ini kami mencoba untuk membahas salah satu teori konsep model yang
sudah ada yaitu model keperawatan yang dikembangkan oleh Betty Neuman. Model
tersebut berfokus pada respon sistem klien terhadap stressor aktual maupun potensial.
Model konseptual didefinisikan sebagai sekumpulan dari abstrak relatif dan
konsep umum yang ditujukan fenomena dari minat sentral dari suatu disiplin, dalil-
dalil yang secara luas menggambarkan konsep tersebut, dan dalil-dalil yang
dinyatakan secara relatif dan hubungan umum antara dua atau lebih dari konsep.
Fungsi setiap model konseptual adalah menyediakan suatu kerangka acuan yang
khusus yang dikatakan kepada anggota suatu disiplin bagaimana mengamati dan
menginterpretasikan fenomena dari minat disiplin (Potter and Perry, 2009)
Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok,
situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Teori-teori
yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan yang berfokus lebih khusus
pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin (Potter and Perry, 2009).
Salah satu model konseptual keperawatan yang dapat diaplikasikan oleh
perawat adalah model sistem Betty Neuman yang memberikan warisan baru tentang
cara pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia
secara keseluruhan) meliputi aspek (variabel) fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya
respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun
eksternal (Potter and Perry, 2009).
Betty Neuman menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar
kehidupan sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang berinteraksi
dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga memilah konsep
G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan. Neuman mengemukakan teori
berdasarkan penelitian yang ia lakukan untuk mengetahui kondisi mental atau
psikologi. Evaluasi yang ia lakukan juga turut membantu dalam membangun suatu
konsep tentang kombinasi antara tindakan dan respon mental. Tetapi tidak selamanya
hal diatas dapat dijadikan evaluasi dan bukti statistik yang mendukung. Jadi empiris
tidak terlalu diutamakan dalam konsep ini.
Konsep yang dikemukan oleh Betty Nueman adalah konsep “Health Care
System” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang
ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan
diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah
komunitas. Sesuai dengan hasil penelitian A Community Nursing Center For the
Health Promotion of Senior Citizens based on the neuman System Model (Diana M.L.
Newman) dalam jurnal ini menggunakan model sistem Neuman pada pusat
keperawatan komunitas, di mana dalam memandang klien sebagai sistem dalam
interaksi dengan stressor lingkungan. Intervensi keperawatan berfokus pada
pelayanan promosi kesehatan kesehatan bagi penduduk lanjut usia. Manfaat
menggunakan sistem model Neuman untuk perawatan pasien, pendidikan, dan
penelitian.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian  dari latar belakang diatas, rumusan masalahnya adalah
“Bagaimanakah model keperawatan menurut Betty Neuman?”
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk serta memahami dengan benar
teori model keperawatan Betty Neuman.
1.4 Manfaat
Hasil dari makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik sebagai media
informasi maupun sarana belajar untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Teori Betty Newman
2.1.1 Model Sistem Perawatan Kesehatan Betty Newman
Betty Neuman (1972) mendefinisikan manusia secara utuh merupakan
gabungan dari konsep holistic dan pendekatan system terbuka (Marriner-tomey,
1994). Bagi neuman, manusia merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks
yang dinamis dari fisiologis, sosiokultural dan variable perkembangan yang
berfungsi sebagai system terbuka. Sebagai system yang terbuka, manusia
berinteraksi, beradabtasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan, yang
digambarkan sebagai stressor (chin dan Jacobs, 1995)
Pada publikasi Neuman taun 1970-an tentang model sistemnya, ia tidak
membahas keluarga. Dalam komplikasi akhir dari bab tentang model ini Neuman,
disunting oleh Neuman (1989) model terwsebut diperluas yang berhubungan
dengan keluarga sehingga penerima asuhan kepeerawatan termasuk keluarga.
Dua bab dari naskah yang terakhir ini menerapkan model dari Neuman untuk
system keluarga (Reed, 1982) dan terapi keluarga (Goldblum-Graff dan Greff,
1982). Dalam bab ini keluarga diuraikan sebagai target yang tepat baik untuk
pegkajian dan intervensi perimer, sekunder dan tersier. Proses keperawatan
digunakan sebagai penghubung antara teori keluarga dan praaktik. Keperawatan
(Faw Cett, 1984). Belakangan ini Mischke-Berkey dkk (1989) dengan tekun
mengadaptasi model dari Neuman untuk digunakan dalam pengkajian dan
intervensi keluarga. Model dari Neuma karena konsep keluarga telah
diidentifikasi dan diterapkan, tampak agak bermanfaat untuk membimbing
praktik keperawatan keluarga.
Konsep yang dikemukakan oleh Betty Newman adalah konsep “Healt Care
System” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang
ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis
pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dnegan sasaran
pelayana adalah komunitas. Serta Betty Newman mendefinisikan manusia secara
utuh merupakan gabungan dari konsep holistic dan pendekatan system terbuka.
Faktor yang perlu di perhatikan adalah: fisiologi individu, psikologi
individu,sosial cultural, perkembangan individu.
2.1.2 Asumsi Teori Model Betty Neuman
Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman dalam memberikan respon
terhadap tekanan yaitu :
a. Manusia
Merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan
dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
b. Lingkungan
Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-
pengaruh dari sekitar klien atau sistem klien.
Menurut Neuman (1995)  lingkungan adalah seluruh faktor-faktor
internal dan eksternal yang berada di sekitar klien . Neuman
mengatakan baik lingkungan internal maupun ekternal pada manusia
memiliki hubungan yang harmonis dan keduanya mempunyai
keseimbangan yang bervariasi, dimana keseimbangan atau
keharmonisan antara lingkungan internal dan eksternal tersebut
dipertahankan. Pengaruh lingkungan terhadap klien atau sebaliknya
bias berdampak positif atau negative. Stressor yang berasal dari
lingkungan meliputi 3 hal
yaitu intrapersonal,interpersonal dan extrapersonal.
Neuman (1989,1990,1995)  membagi lingkungan menjadi 3 yaitu :
1) Lingkungan internal yaitulingkungan intrapersonal yang ada dalam
system klien.
2) Lingkungan eksternal adalahlingkungan yang berada diluar system
klien. Kekuatan-kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada
diluarnsistem klien.
3) Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam
system terbuka dengan lingkungan internal dan eksternal yang
bersifat dinamis.Lingkungan ini tujuannya adalah untuk
memberikan stimulus positif kearah kesehatan klien.
c. Sehat
Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan sehat
merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari
keberhasilan menghindari atau mengatasi stressor.
2.1.3 Pernyataan Teori Sistem Model Neuman
Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat
terhadap klien dengan tingkatan yang menyangkut bermacam-macam
pengaruh terhadap respon klien akibat tekanan atau stress. Klien dalam
hubungannya timbal balik dengan lingkungan sekitarnya selalu membuat
keputusan yang menyangkut hal atau sesuatu yang akan berakibat
kepadanya. Ada 4 faktor yang merupakan konsep mental klien yaitu:
individu atau pasien itu sendiri, lingkungan sekitarnya, kesehatan,
pelayanan.
2.1.4 Bentuk Logika Teori Model Neuman
Bentuk Neuman menggunakan logika deduktif dan induktif dalam
mengembangkan teori modelnya yang telah dipertimbangkan terlebih
dahulu. Betty Neuman menemukan teori modelnya dari berbagai teori dan
disiplin ilmu. Teori ini juga merupakan hasil dari pengamatan dan
pengalaman selama ia bekerja dipusat kesehatan mental keperawatan.
2.1.5 Model Betty Neuman Dalam Lingkungan Komunitas
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan
stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan
ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus
pada empat intervensi yaitu :
a. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang
bersifat fleksibel yang berupa: pendidikan kesehatan dan
mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat
dilakukan klien dirumah atau komonitas yang bertujuan meningkatkan
kesehatan.
b. Intervensi yang bersifat prevensi, dilakukan apabila garis pertahanan
normal terganggu :
1) Deteksi dini gangguan kesehatan Misalnya deteksi tumbuh
kembang balita, keluarga dll.
2) Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu
misalnya : konseling pra nikah
c. Intervensi yang bersifat kuratif, dilakukan apabila garis pertahanan
terganggu.
d. Intervensi yang bersifat rehabilitative, dilakukan seperti pada upaya
kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.

Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama
: komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan
sebagai pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan : pengkajian, diagnosis
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
2.1.6 Dasar Asumsi Sistem Model Neuman (Tomey.2006)
1) Klien sebagai individu atau kelompok merupakan system yang unik
setiap sistem adalah gabungan dari faktor-faktor yang umum
diketahui, atau karakteristik normal.
2) Keberadaan stressor baik yang diketahui maupun tidak, masing-
masing memiliki potensi untuk merusak tingkat stabilitas klien atau
garis pertahanan normal klien.
3) Setiap individu atau klien system telah ditingkatkan respon rentang
normalnya terhadap lingkungan yang telah ditunjuk sebagai garis
normal pertahanan atau stabilitas kondisi sehatnya.
4) Perlindungan diri muncul saat menghadapi stressor.
5) Klien sebagai bagian dari status kesehatan atau kesakitan sebagai
komposisi dinamis yang dipengaruhi fisio, psiko, sosiokultural dan
spiritual.
6) Secara implicit faktor pengetahuan sebagai dasar mekanisme
perlindungan.
7) Preventif primer berhubungan dengan system pengkajian, intervensi,
identifikasi dalam berespon terhadap stressor.
8) Preventif sekunder meliputi gejala terhadap stressor dan pengobatan.
9) Prevenstif tersier berhubungan dengan pengalaman sebelumnya.
10) Klien sebagai system dalam keadaan dinamis, terjadi pertukaran
energi dengan lingkungan.
2.1.7 Variabel dan kesehatan
1) Analisa data
2) Menegakkan diagnosa keperawatan
3) Prioritas tujuan
2.1.8 Diagnosa Keperawatan
1) Menetapkan data dasar yang meliputi pertimbangan secara simultan
interaksi dinamis dari variabel-variabel fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
a. Identifikasi persepsi klien :
1. Mengkaji kondisi dan kekuatan faktor-faktor struktur dasar
dan sumber daya klien.
2. Kaji karakteristik garis fleksibel dan garis normal tingkat
pertahanan.
3. Kaji faktor internal dan eksternal, misalnya :
 Identifikasi dan evaluasi stressor yang mengancam
 Identifikasi stressor yang mengancam stabilisasi
sistem klien (kehilangan, kelebihan, perubahan dan
intoleransi).
b. Identifikasi, klarifikasi, evaluasi stressor aktual dan potensial
faktor yang berhubungan dengan variabel
c. Kaji pengaruh lingkungan
1) Persepsi klien terhadap stressor
2) Identifikasi terhadap masalah perubahan hidup
3) Identifikasi dalam mengatasi masalah
4) Identifikasi klien dalam mengatasi masalah
5) Evaluasi masalah masa lalu, selama ini, dan yang akan datang
6) Identifikasi dan evaluasi gangguan aktual dan potensial yang
mengancam
2) Identifikasi persepsi terhadap petugas kesehatan
3) Bandingkan persepsi terhadap petugas kesehatan
a) Persamaan dan perbedaan persepsi
b) Kesadaran akan fasilitas kesehatan
c) Mengatasi perbedaan
2.1.9 Tujuan Keperawatan
1. Negosiasi perubahan klien dan kelompok
2. Negosiasi preventif sebagai intervensi respon klien dan kelompok
2.1.10 Outcome Keperawatan
1) Implementasi intervensi
a) Prinsip yang utama : Invasi stressor, dukung koping positif, dll
b) Preventif sekunder : perlindungan dasar, dukung faktor positif
dalam meningkatkan status diri

2.2 Konsep Inti Model Betty Neuman


2.2.1 Konsep Dasar
Konsep dasar yang terdapat pada model Neuman, meliputi stressor, garis
pertahanan dan perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien,
struktur dasar, intervensi dan rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989). Berikut ini
akan diuraikan tentang masing-masing variable :
a. Stressor (Tekanan)
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan
berpotensi untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi
stressor sebagai berikut :
1) Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan
berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respons autoimun.
2) Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih
yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya ; ekspektasi peran.
3) Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar linkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor
interpersonal. Misalnya : sosial politik.
b. Garis pertahanan dan perlawanan
Garis pertahanan menurut Neuman terdiri dari garis pertahanan normal
dan garis pertahanan fleksibel. Garis pertahanan normal merupakan lingkaran
utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau
kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut
wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya
deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien.
Selain itu ada berbagai stressor yang dapat mengivasi garis pertahanan
normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara
adekuat. Jika itu terjadi, maka sistem klien akan bereaksi dengan
menampakkan adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi
kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan. Garis pertahanan
normal ini terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping
individu, gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis pertahanan normal ini
merupakan bagian dari garis pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau
perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat
pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat
maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh karena itu untuk mempertahankan
keadaan satabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan
normal dan bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat
berubah dalam waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai
variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat
mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap
berbagai reaksi terhadap stressor.
Sedangkan garis perlawanan menurut Neuman merupakan serangkaian
lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten
ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor
lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense).
Misalnya mekanisme sistem immune tubuh, jika lines of resistance efektif
dalam resepon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak
efektif maka energy berkurang dan bisa timbul kematian.
c. Tingkat pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri
dari :
1) Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor,
meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencagahan
primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of desese dengan cara
mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan
jika resiko atau masalah sudah diidentifikasikan tapi sebelum reaksi terjadi.
Strateginya mencakup : imunisasi, pendidikan kesehatan, olahraga dan
perubahan gaya hidup.
2) Pencegahan sekunder : meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada
gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan
internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-
faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-
tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh
kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan
sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar
tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa
menyebabkan kematian.
3) Pencegahan Tersier. Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-
strategi pencegahan sekunder, pencagahan tersier difokuskan pada
perbaikan kembali kearah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan
utamanya adalah untuk memperkuat resistensi terhadap stressor untuk
mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat
mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada
pencegahan primer.
d. Sistem Klien
Model sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka
dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu
kesatuan fokus definisi keperawatan dan pemahamam terbaik dari interaksi
klien dengan lingkungan. Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka
mengalami pertukaran energi informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress
dan reaksi terhadap stress merupakan komponen dasar dari sistem terbuka.
Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas atau
sosial issue (Tomey & Alligood, 2006). Klien sebagai suatu sustem
memberikan arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat dalam
sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya,
kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.
Neuman menyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki
lima variabel yang membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur,
perkembangan dan spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa
klien merupakan cerminan secara holistik dan multidimensional
(Fawcett,2005). Dimana secara holistik klien dipandang sebagai keseluruhan
yang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan
tersebut membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-
masing dalam mempersepsikan dan menanggapi suatu peristiwa yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik,
sehingga sakit atau kematian atau stabilitas system. Perubahan dapat
mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau
harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari klien
berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan
sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara
bagian-bagian system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak
terpenuhi.
e. Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variabel untuk mempertahankan dasar yang
biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik.. variabel-
variabel tersebut yaitu variabel system, genetik, dan kekuatan/kelemahan
bagian-bagain sistem.
f. Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh,
meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan
primer, sekunder dan tertier.
g. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi
yang terjadi berkaitan sebelum sakit. Yang dengan tingkat reaksi terhadap
stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi
stressor. Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam
lingkungan internal dan eksternal. Rekonstitusi bisa memperluas normal line
of defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem klien pada tingkat yang
lebih rendah, dan mengembalikan pada tingkat semula sebelum sakit. Yang
termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal,
ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Model sistem Neuman
ini sangat sesuai untuk diterapkan pada pengkajian di masyarakat, karena
pendekatan yang dipergunakan adalah pada komunitas sebagai sistem klien.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep yang dikemukakan oleh Betty Newman adalah konsep “Healt Care System”
yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada
penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel
atau normal maupun resistan dnegan sasaran pelayana adalah komunitas. Serta Betty
Newman mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistic
dan pendekatan system terbuka. Konsep dasar yang terdapat pada model Neuman,
meliputi stressor, garis pertahanan dan perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel
sistem klien, struktur dasar, intervensi dan rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989).
3.2 Saran
Sebagai perawat ada baiknya kita harus mengetahui tindakan apa yang harus kita
berikan jika menghadapi kondisi pasien atau klien yang memberikan respon atau tindakan
yang diakibatkan adanya tekanan atau stressor terhadap pasien dan akibat yang mungkin
bisa terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

file:///D:/GENERASI PERAWAT KREATIF KOMUNIKASI DALAM


KEPERAWATAN.html.

Mubarak, W. I, Santoso, B. A, Rozikoi, K, Patonah, S. (2006). Ilmu Keperawatan


Komunitas 2. Jakarta : Sagung Seto.
Neuman, B. (1989). The Neuman systems model (2nd ed.). Norwalk, CT: Appleton-
Lange.
http://www.gudangmakalah.com/2014/12/makalah-keperawatan-pengertian-teori.html
http://raflessbencoolen.blogspot.com/2011/03/08/keperawatan-keluarga.html.
diperoleh pada tanggal 08 Mei 2021 pukul 19.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai