Anda di halaman 1dari 13

ANALISA JURNAL

INTERVENSI KEPERAWATAN JIWA

Diajukan untuk memenuhi remedial


Keperawatan Jiwa II

Di Susun Oleh :

ROBI MUHAMMAD FAZRIANSYAH AK118155


KELAS 3C

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
1. JUDUL : TERAPI TADABBUR AL-QUR’AN UNTUK MENGURANGI
KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PERTAMA
PENULIS : Dini A.P. Prapto H. Fuad Nashori Rumiani
TAHAUN PENERBIT : 2015
JURNAL : INTERVENSI KEPERAWATAN JIWA
VOLUME : 12 Halaman
RINGKASAN :
Jurnal ini menggunakan metode penelitian Rancangan Eksperimen Rancangan
penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design, Penelitian ini
bertujuan untuk menguji pengaruh Terapi Tadabbur Al-Qur’an untuk mengurangi
kecemasan menghadapi persalinan pertama. Subjek adalah 2 kelompok ibu hamil.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Kecemasan Ibu Hamil
yang diberikan pada saat sebelum dan setelah terapi serta pada saat tindak lanjut. Uji
asumsi dilakukan dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji
normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 20 for windows dengan
menggunakan one sample kolmogorov-smirnov test.

2. JUDUL : PENGARUH INTERVENSI STRATEGI PELAKSANAAN KELUARGA


TERHADAP PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN KELUARGA DALAM
MERAWAT KLIEN SKIZOFRENIA DENGAN HALUSINASI
PENULIS : Susilawati1 , Larra Fredrika2
TAHUN PENERBIT : 2019
JURNAL : INTERVENSI KEPERAWATAN JIWA
VOLUME : 11 Halaman
RINGKASAN :
Jurnal ini menggunakan metode penelitian Desain penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pre-exsperimen dengan desain penelitian “one-group pre-
test and post-test design” diaman penelitian ini dialkukan dengan cara memberikan
pre tes (pengamatan awal) terlebih dahulu sebelum diberikan intervensi/perlakuan
kemudian diberikan intervesni strategi pelaksanaan keluarga, selanjutnya dilakukan
observasi kedua (post test) yaitu sesudah diberikan intervensi. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSKJ Soeprapto Bengkulu untuk mendapatkan alamat
lengkap klien dan selanjutnya penelitian dilanjutkan dengan melakukan kunjungan ke
rumah-rumah klien skizofrenia. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan
AprilAgustus 2019. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
keluarga yang dinyatakan mendampingi anggota keluarganya yang mengalami
gangguan jiwa skizoprenia dengan halusinasi. Sampel Penelitian ini adalah seluruh
keluarga yang mendampingi anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa
halusinasi tahun 2019 dari bulan AprilAgustus yang berjumlah 15 orang.

3. JUDUL : TERAPI KEPERAWATAN DALAM MENGATASI MASALAH


INTERAKSI SOSIAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA: LITERATUR REVIEW
PENULIS : Cecilia Indri Kurniasari1 , Meidiana Dwidiyanti1 , Sri Padma Sari
TAHUN PENERBIT : 2019
JURNAL : INTERVENSI KEPERAWATAN JIWA
VOLUME : 5 Halaman
RINGKASAN :
Jurnal ini menggunakan metode penelitian Metode yang digunakan dalam
penulisan ini adalah literature review. Sumber pustaka yang digunakan dalam
penyusunan literature review menggunakan artikel jurnal dari tahun 2000- 2019.
Terapi keperawatan merupakan alternatif utama untuk menyelesaikan masalah sosial
yang dialami pasien skizofrenia terutama yang sedang menjalani perawatan di rumah
sakit jiwa. Literatur ini bertujuan untuk mengetahui terapi keperawatan yang dapat
mengatasi masalah interaksi sosial pada pasien skizofrenia.

4. JUDUL : PENANGANAN ANSIETAS DENGAN CARA HIPNOTIS LIMA JARI


DAN MENDENGARKAN MUSIK PADA PENDERITA DIABETES MELITUS
TIPE 2 DAN GAGAL GIJAL KRONIK DIRSMM
PENULIS : LIDIA SIMATUPANG, YOSSIE SUSANTI EKA PUTRI
TAHUN PENERBIT : 2015
JURNAL : INTERVENSI KEPERAWATAN JIWA II
VOLUME : 3
RINGKASAN :
Penulisan ini dilakukan menggunakan metode studi kasus. Penulis melakukan
penelitian di ruang rawat inap umum sebuah RS di Kota Bogor. Prosedur
pengambilan data diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan melalui data
sekunder seperti rekam medik dan catatan perkembangan perawatan pasien. Penulis
memberikan semua intervensi perawat generalis dalam mengatasi ansietas.

5. JUDUL : PENERAPAN TERAPI KOGNITIF DAN PSIKOEDUKASI KELUARGA


PADA KLIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG YUDISTIRA RUMAH SAKIT
DR. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR TAHUN 2013
PENULIS : TITUK SUERNI, BUDI ANNA KELIAT, NOVY HELENA C. D
TAHUN PENERBIT : 2013
JURNAL : INTERVENSI KEPERAWATAN JIWA II
VOLUME : 1
RINGAKASAN :
Karya Ilmiah ini dengan menggunakan desain studi kasus. Teknik
pengambilan sampel adalah semua klien dengan diagnosis keperawatan utama harga
diri rendah. Pada Karya Ilmiah ini responden berjumlah 35 klien harga diri rendah di
Ruang Yudistira Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Evaluasi hasil dengan
membandingkan tanda dan gejala serta kemampuan klien dan keluarga prepost
diberikan tindakan keperawatan.

6. JUDUL : TERAPI KEPERAWATAN TERHADAP KOPING KELUARGA PASIEN


SKIZOFRENIA
PENULIS : Meidiana Dwidiyanti, Diyan Yuli Wijayanti
TAHUN PENERBIT : 2019
JURNAL : INTERVENSI KEPERAWATAN JIWA
VOLUME : 4 Halaman
RINGKASAN :
Jurnal ini menggunakan Metode peneliti yang digunakan dalam penulisan ini
adalah literature review. Sumber pustaka yang digunakan dalam penyusunan literature
review ini menggunakan artikel jurnal dari tahun 2003- 2019. Terapi keperawatan
diberikan kepala keluarga agar koping keluarga lebih efektif dalam menghadapi
situasi yang ditimbulkan selama perawatan pasien skizofrenia. Literature ini bertujuan
untuk mengetahui terapi keperawatan yang dapat digunakan pada keluarga agar
koping keluarga lebih efektif.
7. JUDUL : PENGARUH TERAPI TOKEN EKONOMI PADA KEMAMPUAN
MENGONTROL PERILAKU KEKERASAN PADA PASIEN GANGGUAN JIWA
DI RS. JIWA PROVINSI LAMPUNG
PENULIS : IDAWATI MANURUNG, GUSTOP AMATIRIA
TAHUN PENERBIT : 2012
JURNAL : INTERVENSI KEPERAWATAN JIWA II
VOLUME : VIII
RINGKASAN :
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Quasi experimental”
dengan intervensi terapi perilaku: Token ekonomi. Adapun populasi dalam penelitian
ini adalah pasien gangguan jiwa yang dirawat di RS. Jiwa Bandar ampung. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah purposive sampling
untuk menentukan jumlah responden dari setiap ruangan, kemudian diikuti random
sample untuk menentukan pasien dari setiap ruangan. Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan beberapa tahap pelaksanaan yaitu; - tahap persiapan, pada
tahap ini peneliti membentuk tim observasi terapi perilaku token ekonomi untuk
ruangan yang melibatkan kepala ruangan. Kemudian dilaksanakan Pre Test yaitu
perawat melakukan observasi perilaku kekerasan klien untuk mengetahui kemampuan
awal pasien dalam mengontrol diri sebelum dilakukan terapi token.

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

1. Jurnal – 1

Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini Ibu yang mau melakukan persalinan
pertama. Pada kelompok eksperimen terjadi perubahan rerata skor tingkat kecemasan,
yaitu dari 74,25 pada saat prates menjadi 63,75 pada saat pascates. Pada kelompok
kontrol terjadi perubahan skor kecemasan, yaitu dari 68 pada saat prates meningkat
menjadi 70,67 pada saat pascates. Skor prates. Walau demikian, rerata skor kecemasan
pada kelompok eksperimen bergerak turun dari 63,75 (pascates) menjadi 60,75 (tindak
lanjut).
KESIMPULAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Terapi Tadabbur Al-Qur’an dapat


mengurangi tingkat kecemasan pada ibu hamil. Kelompok yang mendapatkan
intervensi Terapi Tadabbur Al-Qur’an lebih rendah kecemasannya dibandingkan
dengan kelompok yang tidak mendapatkan Terapi Tadabbur AlQur’an.

2. Jurnal ke-2

Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini keluarga, hasil penelitian


menunjukan Distribusi pengetahuan keluarga untuk kategori tahu yaitu 1 orang
(6,7%) dan kategori tidak tahu 14 orang (93,3%), Distribusi pengetahuan keluarga
untuk kategori tahu yaitu 14 orang (93,3%) dan kategori tidak tahu 1 orang (6,7%),
Distribusi kemampuan keluarga untuk kategori tidak mampu yaitu 15 orang (100%),
Distribusi kemampuan keluarga untuk kategori mampu yaitu 14 orang (93,3%) dan
tidak mampu 1 orang (6,7%). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebelum diberikan intervensi dapat diketahui rendahnya pengetahuan keluarga dalam
merawat klien skizofrenia dengan halusinasi. Hasil penelitian dari pengetahuan 15
orang keluarga setelah diberikan intervensi di dapatkan sebagian besar responden
memiliki pengetahuan dengan kategori tahu. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa
adanya peningkatan pengetahuan keluarga setelah diberikan intervensi strategi
pelaksanaan keluarga dalam merawat klien Skizofrenia dengan halusinasi

KESIMPULAN

Distribusi frekuensi pengetahuan keluarga dengan klien Skizofrenia dengan


halusinasi sebelum diberikan intervensi strategi pelaksanaan keluarga menunjukkan
bahwa dari 15 orang keluarga yang menjadi responden didapatkan sebagian besar
pengetahuan responden dengan kategori tidak tahu. Distribusi frekuensi pengetahuan
keluarga dengan klien Skizofrenia dengan halusinasi setelah diberikan intervensi
strategi pelaksanaan keluarga menunjukkan bahwa dari 15 orang keluarga yang
menjadi responden didapatkan sebagian besar pengetahuan responden dengan
kategori tahu. Distribusi frekuensi kemampuan keluarga dengan klien skizofrenia
dengan halusinasi setelah diberikan intervensi strategi pelaksanaan keluarga
menunjukkan bahwa dari 15 orang keluarga yang menjadi responden didapatkan
semua kemampuan keluarga dengan kategori tidak mampu. Distribusi frekuensi
kemampuan keluarga dengan klien Skizofrenia dengan halusinasi sebelum diberikan
intervensi strategi pelaksanaan keluarga menunjukkan bahwa dari 15 orang keluarga
yang menjadi responden didapatkan sebagian besar kemampuan keluarga dengan
kategori mampu. Ada pengaruh intervensi strategi pelaksanaan keluarga terhadap
pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam merawat klien Skizofrenia dengan
halusinasi.

3. Jurnal – 3

Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini pasien skizofrenia. terapi keperawatan
generalis berupa interaksi kelompok pada pasien skizofrenia membandingkan tentang
sensitifitas/ kepekaan sosial dan kerjasama antar pasien. Penelitian ini dilakukan pada
27 pasien skizofrenia sebagai kelompok intervensi dan 27 orang tanpa gangguan
mental sebagai kelompok kontrol. Hasil yang didapatkan yaitu pada 2x pemberian
terapi, pasien memiliki kerjasama yang rendah, sensitifitas/kepekaan sosial yang juga
rendah. Setelah dilakukan terapi selama 20x, hasil yang didapatkan yaitu pasien dapat
menyesuaikan perilaku mereka dalam interaksi kelompok tersebut serta melakukan
sapaan dan sharing antar pasien. Terapi keperawatan yang kedua yaitu terapi
keperawatan modifikasi atau terapi spesialis. Terapi keperawatan ketiga yaitu terapi
komplementer. Penelitian yang sedang dikembangkan pada terapi ini yaitu terapi
mindfulness. Penelitian terbaru mengenai terapi mindfulness dilakukan pada 60
pasien skizofrenia dengan metode random clinical trial (RCT).

KESIMPULAN

Terapi keperawatan terdiri dari terapi generalis (strategi pelaksanaan), terapi


spesialis, dan terapi komplementer. Terapi keperawatan dalam bentuk terapi generalis
dan spesialis telah mampu mengatasi masalah interaksi sosial pada pasien skizofrenia.
Namun, belum ada penelitian lebih lanjut mengenai terapi komplementer yang dapat
mengatasi masalah interaksi sosial pada pasien skizofrenia.

4. Jurnal – 4
Hipnotis lima jari dilakukan hanya dengan cara menginstruksikan klien untuk
membayangkan hal-hal seperti ketika klien sehat (jari telunjuk), sedang bersama
orang yang disenangi (jari tengah), ketika klien menerima penghargaan (jari manis)
dan ketika klien berada di tempat yang disenangi (jari kelingking). Hipnotis lima jari
menurunkan ansietas dengan cara bekerja pada pikiran bawah sadar yaitu gelombang
alpha sampai dengan theta. Pikiran bawah sadar ini ibarat gudang yang menyimpan
emosi, memori, kepribadian, intuisi, persepsi, kepercayaan terhadap suatu hal dan
kebiasaan. Sifat pikiran bawah sadar adalah tidak memilih-milih dan tidak menolak
apa yang ditanamkan sehingga sekali pikiran bawah sadar menerima suatu sugesti
maka sugesti tersebut langsung dilakukan dan diwujudkan. Oleh karena itu,
penurunan ansietas akibat hipnotis lima jari adalah dengan cara meningkatkan sugesti
yang dapat membantu pasien meluapkan segala emosi di dalam pikiran bawah sadar

KESIMPULAN
Penulis melakukan perawatan pada bapak P selama enam hari dan penulis
memperoleh kesimpulan bahwa karakteristik bapak P adalah laki-laki berusia 60
tahun. Bapak P memiliki masalah fisik yaitu Diabetes Mellitus tipe 2 disertai
komplikasinya yaitu CKD. Masalah fisik yang dialami oleh bapak P merupakan
masalah perkotaan karena bapak P tinggal dan bekerja di daerah urban dan masalah
kesehatan fisik muncul akibat gaya hidup yang tidak sehat. Bapak tidak menyangka
bahwa ginjalnya sudah tidak berfungsi sehingga harus dilakukan hemodialisa. Hal ini
menimbulkan masalah psikososial berupa ansietas pada bapak P. Masalah psikososial
pada bapak P perlu diintervensi karena akan mempengaruhi perkembangan penyakit
fisiknya. Oleh karena itu, intervensi keperawatan untuk masalah ansietas berfokus
pada meningkatkan kemampuan bapak P mengatasi cemas dengan menggunakan
koping yang efektif. Koping yang diajarkan penulis berupa hipnotis lima jari dan
distraksi berupa mendengarkan musik selama enam hari perawatan mampu
menurunkan ansietas bapak P. Perawat perlu memiliki pengetahuan tentang asuhan
keperawatan masalah psikososial agar perawat mampu memberikan pelayanan secara
holistik yaitu biologi, psikologi, sosial, dan spiritual.

5. Jurnal – 5
Terapi kognitif berfokus pada pemrosesan pikiran dengan segera, yaitu bagaimana
individu mempersepsikan atau menginterpretasi pengalamannya dan menentukan
bagaimana cara dia merasakan dan berperilaku (Viedebeck, 2008). Pemberian terapi
kognitif dapat membantu klien untuk mengubah pernyataan dirinya yang
mempengaruhi perasaannya ke arah pikiran yang lebih positif. Peran perawat dalam
pemberian terapi kognitif adalah untuk membuat pikiran klien yang terselubung
menjadi lebih terbuka dan ini sangat penting untuk mengatasi kognitif yang bersifat
otomatis (Gladding, 2009). Kognitif atau pengetahuan merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan yang merujuk pada pikiran rasional,
mempelajari fakta, mengambil keputusan dan mengembangkan pemikiran, sedangkan
psikomotor atau kemampuan praktek merujuk pada pergerakan muskuler yang
merupakan hasil dari kordinasi pengetahuan dan menunjukkan penguasaan terhadap
suatu tugas atau keterampilan (Craven, 2006). Peningkatan kemampuan klien serta
penurunan tanda dan gejala pada klien harga diri rendah sesuai dengan pendapat pakar
yang menyampaikan bahwa terapi kognitif difokuskan untuk mengenal pikiran-
pikiran otomatis negatif, mengubah pemikiran otomatis negatif, mengubah
kepercayaan (anggapan) yang tidak logis, penalaran salah, mengembangkan pola pikir
yang rasional, dan mengatasi kelainan bentuk pikiran (distorsi kognitif) dengan cara
menggantikannya dengan pikiranpikiran yang lebih realistis (Stuart, 2009); Townsend
(2009); Copel (2007); Beck et al (1987) dalam Townsend, 2009).

KESIMPULAN
Kemampuan klien setelah diberikan tindakan keperawatan generalis dan terapi
kognitif 80% klien mampu mengidentifikasi pikiran otomatis negatif, 80% mampu
menggunakan tanggapan rasional terhadap pikiran otomatis negatif, 86,67% klien
mampu mengidentifikasi manfaat penggunaan tanggapan rasional dan 80% klien
mampu menggunakan support sistem. Kemampuan klien setelah diberikan tindakan
keperawatan generalis, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga 100% klien mampu
mengidentifikasi pikiran otomatis negatif, 100% mampu menggunakan tanggapan
rasional terhadap pikiran otomatis negatif, 100% klien mampu mengidentifikasi
manfaat penggunaan tanggapan rasional dan 90% klien mampu menggunakan support
sistem. Hasil pelaksanaan tindakan keperawatan memberikan dampak terhadap
pelayanan keperawatan, sehingga penulis menyarankan untuk perawat memberikan
terapi kognitif secara individu karena masing-masing klien mempunyai kemampuan
yang berbeda; melibatkan keluarga dalam setiap tindakan keperawatan untuk
mengoptimalkan penurunan tanda dan gejala serta peningkatan kemampuan klien
serta kemampuan keluarga. Bagi kepala bidang keperawatan memfasilitasi untuk
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dengan menyediakan fasilitas ruangan
konsultasi untuk menjaga privasi klien dan keluarga pada saat diberikan tindakan
keperawatan dan merencanakan program pengembangan tenaga perawat spesialis jiwa
dan membuat usulan penetapan standar asuhan keperawatan penerapan terapi kognitif
dan psikoedukasi keluarga pada klien harga diri rendah.

6. Jurnal – 6
Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini keluarga sebagai orang terdekat Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 66,7% keluarga yang memiliki anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa mengalami tingkat stres sedang, Hasil yang
diperoleh terdapat peningkatan kemampuan keluarga secara bermakna dalam merawat
anggota keluarga yang menderita skizofrenia setelah mendapatkan terapi psikoedukasi
sebesar 93,8% pada kelompok intervensi.

KESIMPULAN
Koping keluarga yang baik akan berdampak baik bagi kondisi anggota keluarga
yang menderita skizofrenia. Terapi generalis, terapi spesialis dan terapi komplementer
dapat membantu meningkatkan koping keluarga agar keluarga dapat menghadapi
situasi penuh tekanan yang terjadi dan tetap berusaha membantu proses penyembuhan
anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.

7. Jurnal – 7
Kunci harapan utama dalam terapi kesehatan jiwa adalah menginginkan klien
dapat berprilaku atau berperan sesuai untuk menghasilkan perubahan-perubahan
positif dalam berbagai tingkah laku yang meliputi kesehatan pribadi,
interaksiinterahksi sosial, kehadiran dan formasi dalam pekerjaan, performasi
akademik, tugas-tugas rumah tangga. Hal ini dicapai dan diajarkan pada saat mereka
dirawat. Pasien diajarkan dari mulai merawat diri sampai kemampuan mengotrol diri,
koping dan merencanakan kegiatan positif agar mereka kembali produktif di
masyarakat. Rangkain terapi ini masuk dalam terapi modalitas perawat yang harus
diterapkan selama pasien dirawat, terapi aktifitas kelompok adalah bagian dari terapi
modalitas perawat. Menurut Carson (2003) manfaat lain dari token ekonomi adalah
mengajarkan nilai pada pasien karena token ini diberikan apabila ada perubahan
perilaku. Menurut Gerald Corey ( 2007) tujuan prosedur ini adalah mengubah
motivasi yang ekstrinsik menjadi motivasi yang intrinsik. Motivasi ekstrinsik pada
penelitian ini adalah mendaptatkan nilai atau bintang dan bulan, tetapi karena mereka
melaksanakan dan mereka mendapatkan manfaat yang baik dari perubahan itu,
ditambah lagi mendapat respon atau pujian yang baik dari teman dan pasien, maka
motivasi itu berkembang menjadi motivasi instrinsik karena dia mendapatkan
langsung hadiahnya yaitu menjadi orang yang lebih baik dan direspon baik dari orang
sekelilingnya. Perolehan tingkah laku yang diinginkan akhirnya dengan sendirinya
akan menjadi cukup mengajarkan untuk memelihara tingkah laku yang baru yang
diyakini dan dilakukannya. Bukti untuk mendukung efektivitas token ekonomi adalah
lebih banyak dibandingkan hampir semua teknik perilaku lainnya (Kazdin, 1977
dalam Yustinus,2007).

KESIMPULAN

Rata-rata nilai kemampuan mengontrol diri pasien gangguan jiwa kelompok


intervensi terapi token ekonomi adalah 22,23, termasuk kategori meningkat. Rata-rata
nilai kemampuan mengontrol diri pasien gangguan jiwa kelompok yang tidak
mendapat terapi token ekonomi adalah 11,87, termasuk kategori meningkat. Terdapat
perbedaan yang bermakna kemampuan mengontrol diri dari perilaku kekerasan antara
kemampuan mengontrol diri pasien kelompok intervensi terapi token eknomi dengan
yang tidak mendapat token ekonomi di RSJ. Provinsi Lampung, (nilai p= 0.00) Saran
bagi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bandar Lampung adalah agar Bisa dimanfaatkan
sebagai pedoman pelaksanaan terapi perilaku : token ekonomi dalam memberikan
asuhan keperawatan. Metoda ini bisa diterapkan pada pasien yang mengalami
gangguan perilaku lainnya seperti masalah perawat diri, masalah menarik diri. Saran
bagi Poltekkes Tanjungkarang adalah terapi token ini kepada peserta didik, sedangkan
saran untuk peneliti selanjutnya adalah diharapkan dapat menjadi rujukan bagi
penelitan lain dalam keperawatan jiwa, terutama yang berhubungan loangsung dengan
pasien dan terapi kelompok
DAFTAR PUSTAKA

https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=jurnal+intervensi+keperawatan++jiwa&oq=#d=gs_qabs&u=%23p
%3D7aA7qdPY5s8J

https://scholar.google.co.id/scholar?start=10&q=jurnal+intervensi+keperawatan+
+jiwa&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3Dhauv3om0bZ8J

https://scholar.google.co.id/scholar?start=20&q=jurnal+intervensi+keperawatan+
+jiwa&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3D_GVQd3KkxxEJ

https://scholar.google.co.id/scholar?start=30&q=jurnal+intervensi+keperawatan+
+jiwa&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3DbZZ38-xS7bwJ

https://scholar.google.co.id/scholar?start=30&q=jurnal+intervensi+keperawatan+
+jiwa&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3DMGAyd1DcqiUJ

https://scholar.google.co.id/scholar?start=30&q=jurnal+intervensi+keperawatan+
+jiwa&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3D8Dh3Fbsbiz8J

https://scholar.google.co.id/scholar?start=60&q=jurnal+intervensi+keperawatan+
+jiwa&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3DckzqiJFh0uEJ

Anda mungkin juga menyukai