Di Susun Oleh :
1. Jurnal – 1
Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini Ibu yang mau melakukan persalinan
pertama. Pada kelompok eksperimen terjadi perubahan rerata skor tingkat kecemasan,
yaitu dari 74,25 pada saat prates menjadi 63,75 pada saat pascates. Pada kelompok
kontrol terjadi perubahan skor kecemasan, yaitu dari 68 pada saat prates meningkat
menjadi 70,67 pada saat pascates. Skor prates. Walau demikian, rerata skor kecemasan
pada kelompok eksperimen bergerak turun dari 63,75 (pascates) menjadi 60,75 (tindak
lanjut).
KESIMPULAN
2. Jurnal ke-2
KESIMPULAN
3. Jurnal – 3
Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini pasien skizofrenia. terapi keperawatan
generalis berupa interaksi kelompok pada pasien skizofrenia membandingkan tentang
sensitifitas/ kepekaan sosial dan kerjasama antar pasien. Penelitian ini dilakukan pada
27 pasien skizofrenia sebagai kelompok intervensi dan 27 orang tanpa gangguan
mental sebagai kelompok kontrol. Hasil yang didapatkan yaitu pada 2x pemberian
terapi, pasien memiliki kerjasama yang rendah, sensitifitas/kepekaan sosial yang juga
rendah. Setelah dilakukan terapi selama 20x, hasil yang didapatkan yaitu pasien dapat
menyesuaikan perilaku mereka dalam interaksi kelompok tersebut serta melakukan
sapaan dan sharing antar pasien. Terapi keperawatan yang kedua yaitu terapi
keperawatan modifikasi atau terapi spesialis. Terapi keperawatan ketiga yaitu terapi
komplementer. Penelitian yang sedang dikembangkan pada terapi ini yaitu terapi
mindfulness. Penelitian terbaru mengenai terapi mindfulness dilakukan pada 60
pasien skizofrenia dengan metode random clinical trial (RCT).
KESIMPULAN
4. Jurnal – 4
Hipnotis lima jari dilakukan hanya dengan cara menginstruksikan klien untuk
membayangkan hal-hal seperti ketika klien sehat (jari telunjuk), sedang bersama
orang yang disenangi (jari tengah), ketika klien menerima penghargaan (jari manis)
dan ketika klien berada di tempat yang disenangi (jari kelingking). Hipnotis lima jari
menurunkan ansietas dengan cara bekerja pada pikiran bawah sadar yaitu gelombang
alpha sampai dengan theta. Pikiran bawah sadar ini ibarat gudang yang menyimpan
emosi, memori, kepribadian, intuisi, persepsi, kepercayaan terhadap suatu hal dan
kebiasaan. Sifat pikiran bawah sadar adalah tidak memilih-milih dan tidak menolak
apa yang ditanamkan sehingga sekali pikiran bawah sadar menerima suatu sugesti
maka sugesti tersebut langsung dilakukan dan diwujudkan. Oleh karena itu,
penurunan ansietas akibat hipnotis lima jari adalah dengan cara meningkatkan sugesti
yang dapat membantu pasien meluapkan segala emosi di dalam pikiran bawah sadar
KESIMPULAN
Penulis melakukan perawatan pada bapak P selama enam hari dan penulis
memperoleh kesimpulan bahwa karakteristik bapak P adalah laki-laki berusia 60
tahun. Bapak P memiliki masalah fisik yaitu Diabetes Mellitus tipe 2 disertai
komplikasinya yaitu CKD. Masalah fisik yang dialami oleh bapak P merupakan
masalah perkotaan karena bapak P tinggal dan bekerja di daerah urban dan masalah
kesehatan fisik muncul akibat gaya hidup yang tidak sehat. Bapak tidak menyangka
bahwa ginjalnya sudah tidak berfungsi sehingga harus dilakukan hemodialisa. Hal ini
menimbulkan masalah psikososial berupa ansietas pada bapak P. Masalah psikososial
pada bapak P perlu diintervensi karena akan mempengaruhi perkembangan penyakit
fisiknya. Oleh karena itu, intervensi keperawatan untuk masalah ansietas berfokus
pada meningkatkan kemampuan bapak P mengatasi cemas dengan menggunakan
koping yang efektif. Koping yang diajarkan penulis berupa hipnotis lima jari dan
distraksi berupa mendengarkan musik selama enam hari perawatan mampu
menurunkan ansietas bapak P. Perawat perlu memiliki pengetahuan tentang asuhan
keperawatan masalah psikososial agar perawat mampu memberikan pelayanan secara
holistik yaitu biologi, psikologi, sosial, dan spiritual.
5. Jurnal – 5
Terapi kognitif berfokus pada pemrosesan pikiran dengan segera, yaitu bagaimana
individu mempersepsikan atau menginterpretasi pengalamannya dan menentukan
bagaimana cara dia merasakan dan berperilaku (Viedebeck, 2008). Pemberian terapi
kognitif dapat membantu klien untuk mengubah pernyataan dirinya yang
mempengaruhi perasaannya ke arah pikiran yang lebih positif. Peran perawat dalam
pemberian terapi kognitif adalah untuk membuat pikiran klien yang terselubung
menjadi lebih terbuka dan ini sangat penting untuk mengatasi kognitif yang bersifat
otomatis (Gladding, 2009). Kognitif atau pengetahuan merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan yang merujuk pada pikiran rasional,
mempelajari fakta, mengambil keputusan dan mengembangkan pemikiran, sedangkan
psikomotor atau kemampuan praktek merujuk pada pergerakan muskuler yang
merupakan hasil dari kordinasi pengetahuan dan menunjukkan penguasaan terhadap
suatu tugas atau keterampilan (Craven, 2006). Peningkatan kemampuan klien serta
penurunan tanda dan gejala pada klien harga diri rendah sesuai dengan pendapat pakar
yang menyampaikan bahwa terapi kognitif difokuskan untuk mengenal pikiran-
pikiran otomatis negatif, mengubah pemikiran otomatis negatif, mengubah
kepercayaan (anggapan) yang tidak logis, penalaran salah, mengembangkan pola pikir
yang rasional, dan mengatasi kelainan bentuk pikiran (distorsi kognitif) dengan cara
menggantikannya dengan pikiranpikiran yang lebih realistis (Stuart, 2009); Townsend
(2009); Copel (2007); Beck et al (1987) dalam Townsend, 2009).
KESIMPULAN
Kemampuan klien setelah diberikan tindakan keperawatan generalis dan terapi
kognitif 80% klien mampu mengidentifikasi pikiran otomatis negatif, 80% mampu
menggunakan tanggapan rasional terhadap pikiran otomatis negatif, 86,67% klien
mampu mengidentifikasi manfaat penggunaan tanggapan rasional dan 80% klien
mampu menggunakan support sistem. Kemampuan klien setelah diberikan tindakan
keperawatan generalis, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga 100% klien mampu
mengidentifikasi pikiran otomatis negatif, 100% mampu menggunakan tanggapan
rasional terhadap pikiran otomatis negatif, 100% klien mampu mengidentifikasi
manfaat penggunaan tanggapan rasional dan 90% klien mampu menggunakan support
sistem. Hasil pelaksanaan tindakan keperawatan memberikan dampak terhadap
pelayanan keperawatan, sehingga penulis menyarankan untuk perawat memberikan
terapi kognitif secara individu karena masing-masing klien mempunyai kemampuan
yang berbeda; melibatkan keluarga dalam setiap tindakan keperawatan untuk
mengoptimalkan penurunan tanda dan gejala serta peningkatan kemampuan klien
serta kemampuan keluarga. Bagi kepala bidang keperawatan memfasilitasi untuk
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dengan menyediakan fasilitas ruangan
konsultasi untuk menjaga privasi klien dan keluarga pada saat diberikan tindakan
keperawatan dan merencanakan program pengembangan tenaga perawat spesialis jiwa
dan membuat usulan penetapan standar asuhan keperawatan penerapan terapi kognitif
dan psikoedukasi keluarga pada klien harga diri rendah.
6. Jurnal – 6
Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini keluarga sebagai orang terdekat Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 66,7% keluarga yang memiliki anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa mengalami tingkat stres sedang, Hasil yang
diperoleh terdapat peningkatan kemampuan keluarga secara bermakna dalam merawat
anggota keluarga yang menderita skizofrenia setelah mendapatkan terapi psikoedukasi
sebesar 93,8% pada kelompok intervensi.
KESIMPULAN
Koping keluarga yang baik akan berdampak baik bagi kondisi anggota keluarga
yang menderita skizofrenia. Terapi generalis, terapi spesialis dan terapi komplementer
dapat membantu meningkatkan koping keluarga agar keluarga dapat menghadapi
situasi penuh tekanan yang terjadi dan tetap berusaha membantu proses penyembuhan
anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
7. Jurnal – 7
Kunci harapan utama dalam terapi kesehatan jiwa adalah menginginkan klien
dapat berprilaku atau berperan sesuai untuk menghasilkan perubahan-perubahan
positif dalam berbagai tingkah laku yang meliputi kesehatan pribadi,
interaksiinterahksi sosial, kehadiran dan formasi dalam pekerjaan, performasi
akademik, tugas-tugas rumah tangga. Hal ini dicapai dan diajarkan pada saat mereka
dirawat. Pasien diajarkan dari mulai merawat diri sampai kemampuan mengotrol diri,
koping dan merencanakan kegiatan positif agar mereka kembali produktif di
masyarakat. Rangkain terapi ini masuk dalam terapi modalitas perawat yang harus
diterapkan selama pasien dirawat, terapi aktifitas kelompok adalah bagian dari terapi
modalitas perawat. Menurut Carson (2003) manfaat lain dari token ekonomi adalah
mengajarkan nilai pada pasien karena token ini diberikan apabila ada perubahan
perilaku. Menurut Gerald Corey ( 2007) tujuan prosedur ini adalah mengubah
motivasi yang ekstrinsik menjadi motivasi yang intrinsik. Motivasi ekstrinsik pada
penelitian ini adalah mendaptatkan nilai atau bintang dan bulan, tetapi karena mereka
melaksanakan dan mereka mendapatkan manfaat yang baik dari perubahan itu,
ditambah lagi mendapat respon atau pujian yang baik dari teman dan pasien, maka
motivasi itu berkembang menjadi motivasi instrinsik karena dia mendapatkan
langsung hadiahnya yaitu menjadi orang yang lebih baik dan direspon baik dari orang
sekelilingnya. Perolehan tingkah laku yang diinginkan akhirnya dengan sendirinya
akan menjadi cukup mengajarkan untuk memelihara tingkah laku yang baru yang
diyakini dan dilakukannya. Bukti untuk mendukung efektivitas token ekonomi adalah
lebih banyak dibandingkan hampir semua teknik perilaku lainnya (Kazdin, 1977
dalam Yustinus,2007).
KESIMPULAN
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=jurnal+intervensi+keperawatan++jiwa&oq=#d=gs_qabs&u=%23p
%3D7aA7qdPY5s8J
https://scholar.google.co.id/scholar?start=10&q=jurnal+intervensi+keperawatan+
+jiwa&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3Dhauv3om0bZ8J
https://scholar.google.co.id/scholar?start=20&q=jurnal+intervensi+keperawatan+
+jiwa&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3D_GVQd3KkxxEJ
https://scholar.google.co.id/scholar?start=30&q=jurnal+intervensi+keperawatan+
+jiwa&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3DbZZ38-xS7bwJ
https://scholar.google.co.id/scholar?start=30&q=jurnal+intervensi+keperawatan+
+jiwa&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3DMGAyd1DcqiUJ
https://scholar.google.co.id/scholar?start=30&q=jurnal+intervensi+keperawatan+
+jiwa&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3D8Dh3Fbsbiz8J
https://scholar.google.co.id/scholar?start=60&q=jurnal+intervensi+keperawatan+
+jiwa&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3DckzqiJFh0uEJ