Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah


Keperawatan Jiwa II yang di ampu oleh :
Imam Abidin, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun Oleh :

Robi Muhammad Fazriansyah


AK118155

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
BANDUNG
2021
PROSES KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Ruang rawat : RSJ Jawa Barat


Tanggal dirawat : 09 Januari 2021
I. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 20 Tahun
No. RM :-
Informan : Tn. I
II. Alasan Masuk
klien dibawa ke rumah sakit karena mengamuk 2 tahun setelah keluar dari pesantren
Masalah Keperawatan : Depresi

III. Faktor Predisposisi


1. Pernah mengalami gangguan jiwa masa lalu?
Tidak ada dalam kasus
2. Pengobatan sebelumnya
klien belum pernah mendapatkan pengobatan sebelum dibawa ke rumah sakit
jiwa provinsi Jawa Barat
3. Trauma
a. Aniaya Fisik
Klien mengatakan “tidak pernah dipukul sama orang lain, atau memukul”
b. Aiaya seksual
Tidak ada dalam kasus
c. Penolakan
Tidak ada dalam kasus
d. Kekerasan dalam keluarga
Klien mengatakan “tinggal serumah sama kakak kedua, Ari anak ke enam dari
tujuh saudara, bapak sama ibu masih ada dirumah, sama kakak juga sering
ngobrol, terus yang mutusin ari kesini juga A Iwan”.
e. Tindakan kriminal
Tidak ada dalam kasus
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa?
Ada Tidak ada
Kalau ada : ............................................................................
Hubungan keluarga : ............................................................................
Gejala : ............................................................................
Riwayat pengobatan : ............................................................................
Masalah Keperawatan : Tidak ada dalam kasus

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :


Klien mengatakan “tidak ada, biasa saja”
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
6. Pemeriksaan fisik
a. Tanda vital :
TD 120l70 mmHg
N : 98 x/min
S : 36,4 oC
P : 21 x/min
b. Ukur : BB 63 kg TB 175 cm
c. Keluhan fisik
Klien mengatakan “badan gatal-gatal”. Klien tampak menggaruk-garuk
badannya. Tampak banyaknya luka dan bekas luka akibat garukan.
d. Head to toe
1. Sistem Pernapasan
Tampak hidung simetris, mukosa hidung lembab, bentuk dada tampak
simetris. Adanya lesi, kemerahan, tidak terdapat masa pada bagian dada,
ekspansi paru tampak simetris tampak ketika klien menghembuskan nafas
paru-paru kanan bergerak dan mengembang bersamaan, tidak terdapat nyeri
tekan pada bagian dada.Tampak frekuensi nafas normal
2. Sistem indra
Sclera putih kemerahan, konjungtiva merah muda, Klien dapat mengangkat
kelopak mata dan memutarkan bola mata tanpa merasa pusing. Klien dapat
menggerakan bola mata ke kanan, kiri, atas, dan bawah, klien dapat mencium
bau wangi parfum.
3. Sistem kardiovaskuler
Tidak terdapat pembesaran JVP
4. Sistem pencernaan
Bibir kering, lidah tampak bersih. Tidak ada benjolan ataupun nyeri tekan
pada bagian perut ketika di perkusi terdengar bunyi timpani pada abdomen kiri
atas (lambung) dan pekak pada kanan atas (hati), Klien bisa mengunyah nasi,
ada sensasi wajah, dan gerakan lidah.
5. Sistem syaraf
Klien tampak sadar (composmentis) dengan nilai GCS 15, Klien dapat
mengenali dirinya, keluarga maupun dimana klien dirawat.
6. Sistem muskuloskeletal
Bahu klien dapat digerakan tanpa gangguan dan keluhan apapun.

7. Psikososial
a. Genogram

Tn.
K

Jelaskan: Klien tinggal serumah dengan kakak yang kedua sementara orang
tuanya tinggal dirumahnya dan klien merupakan anak ke 6 dari 7 bersaudara
b. Konsep diri
1. Gambaran diri
Klien mengatakan “Ari suka semua bagian tubuhnya tanpa terkecuali”
2. Identitas
“Ari seorang laki-laki, ari bersyukur jadi seorang laki-laki”.
3. Peran
Klien mengatakan “ari anak ke enam dari tujuh saudara”. .
ari jarang mengikuti kegiatan kelompok karena malu tidak punya apa-apa
tidak se-level dengan temanteman dan ari bukan seorang tentara”.
4. Ideal diri
Klien mengatakan “ingin menjadi tentara tapi klien mengatakan dirinya
tidak mampu karena gak punya apa-apa.

5. Harga diri
Klien mengatakan “malu gabung dengan teman-teman karena tidak punya
apaapa”. Klien mengatakan “ari dekat dengan kakanya dan juga Ibunya.
Ibu merupakan pemberi kasih sayang dan surga ada ditelapak kakinya. ari
jarang mengikuti kegiatan kelompok karena malu tidak punya apa-apa,
tidak se-level dengan temanteman dan ari bukan seorang tentara”.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

c. Hubungan sosial
1. Orang yang berarti
Klien mengatakan “ari dekat dengan kakanya dan juga Ibunya. Ibu
merupakan pemberi kasih sayang dan surga ada ditelapak kakinya.
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Ari jarang mengikuti kegiatan kelompok”.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan ‘malu tidak punya apa-apa, tidak se-level dengan
temanteman dan ari bukan seorang tentara”.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

d. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam dan meyakini adanya Allah SWT. “sakit itu adalah
Allah sayang sama kita karena bisa mengurangi dosa”.
2. Kegiatan ibadah : tidak terkaji

8. Status Mental
a. Penampilan
Klien terlihat kurang bersih, pakaian klien tampak tidak rapih
Masalah Keperawatan : defisit perawatan diri
b. Pembicaraan
Klien berbicara lambat, tidak pernah memulai pembicaraan terlebih dahulu
pada lawan bicara. Klien hanya menjawab pertanyaan seperlunya saja
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

c. Aktivitas motorik
Klien tampak lesu pada setiap kegiatan
Masalah Keperawatan :Harga diri rendah

d. Alam perasaan
Jelaskan : Tidak ada dalam kasus
Masalah Keperawatan : Tidak ada dalam kasus

e. Afek
Afek klien tampak datar,
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

f. Interaksi selama wawancara


Terkadang klien langsung pergi ke kasur untuk mengakhiri pembicaraan.
Ketika dilakukan pembicaraan, kontak mata kurang, klien terkadang hanya
melihat kebawah. Hanya berbicara saat diberi pertanyaan dengan jawaban
yang singkat, Terkadang klien tampak tiba-tiba terdiam (blocking), namun
klien bisa melanjutkan pembicaraannya
Masalah Keperawatan : isolasi sosial

g. Persepsi
Jelaskan : Klien mengatakan “tidak pernah mendengar, melihat sesuatu yang
aneh”.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

h. Proses berfikir
Jelaskan : Klien ketika diajak berbicara terkadang tampak tiba-tiba terdiam
(blocking) akan teteapi bisa melanjutkan pembicaraan kembali
Masalah Keperawatan : Proses pikir : Blocking
i. Isi pikir
Jelaskan : Klien tidak memiliki gangguan isi pikir seperti waham ataupun
fobia
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

j. Tingkat kesadaran
Jelaskan : Kesadaran klien bagus serta kooperatif dan klien tidak mengalami
disorientasi waktu, tempat dan orang
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

k. Memori
Jelaskan : Klien dapat mengingat kegiatan yang telah dilakukan seperti
mandi,makan, membaca asmaul husna dan mengingat bahwa klien dibawa ke
rumah sakit oleh kakak nya
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

l. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Jelaskan : Klien bisa berkonsentrasi dan menjawab perhitungan yang
diberikan oleh perawat
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

m. Kemampuan penilaian
Jelaskan : Klien dapat menilai sesuatu bahwa mana yang baik dan buruk
bahkan klien mampu makan secara mandiri dan BAB/BAK ke toilet
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

n. Daya tilik diri


Jelaskan : Klien tidak bisa menjelaskan penyakit yang dialaminya, dan klien
juga tidak dapat menyebutkan kenapa klien sakit dan dibawa ke RS
Masalah Keperawatan : Mengingkari penyakit yang dialami dalam gaya
menilik diri
9. Kebutuhan persiapan pulang
a. Makan
Klien mampu makan secara mandiri dan dapat membereskan tempat makan
sendiri
b. BAB/BAK
klien mampu BAB dan BAK ke toilet dan tidak buang air sembarangan
c. Mandi
Tidak ada dalam kasus
d. Berpakaian / berhias
Tidak ada dalam kasus
e. Istirahat dan tidur
Jelaskan : Tidak ada dalam kasus
f. Penggunaan obat
Klien tidak dapat menyebutkan obat-obatan yang biasa dikomsumsi yang

diantaranya Terapi Farmakologik: Lodomer 1 gr (IM) 1x1 sehari, Scabimite

Cream Permethrin 5% (Salep) 2x1/hari, Risperidone 2 mg (Oral) 2x1/hari.

g. Pemeliharaan kesehatan
Jelaskan : Klien mendapatkan dukungan dari keluarganya
h. Kegiatan di dalam rumah
Tidak ada dalam kasus
i. Kegiatan di luar rumah
Tidak ada dalam kasus

10. Mekanisme Koping


Klien hanya berbicara seperlunya dengan petugas kesehatan lainnya. Klien
tampak menghindari pembicaraan dengan pergi untuk tidur dan menutup dirinya
dengan selimut
Masalah Keperawatan : isolasi sosial

11. Masalah Psikososial dan Lingkungan


Klien mengatakan “malu untuk bergabung dengan teman-teman sekitarnya karena
tidak selevel dengan teman-teman lainnya”.klien juga pernah berada di pesantren
dan sering mengamuk setelah keluar dari pesantren.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah

12. Pengetahuan Kurang Tentang


Klien tidak bisa menjelaskan penyakit yang dialaminya, dan klien juga tidak dapat
menyebutkan kenapa klien sakit dan dibawa ke RS, klien juga tidak dapat
menyebutkan obat-obatan yang biasa dikonsumsi untuk mengurangi gejalanya.
Masalah keperawatan : Defisit pengetahuan

13. Aspek Medik


Diagnosis medik :
Tidak ada dalam kasus
Terapi medik :
Terapi Farmakologik: Lodomer 1 gr (IM) 1x1 sehari, Scabimite Cream

Permethrin 5% (Salep) 2x1/hari, Risperidone 2 mg (Oral) 2x1/hari.

14. Daftar Masalah Keperawatan


1. Depresi
2. Harga diri rendah
3. Harga diri rendah
4. Defisit perawatan diri
5. Isolasi sosial
6. Harga diri rendah
7. Isolasi sosial
8. Isolasi sosial
9. Proses pikir : blocking
10. Mengingkari penyakit yang dialami dalam gaya menilik diri
11. Isolasi sosial
12. Harga diri rendah
13. Defisit pengetahuan
Analisa Data
Data Masalah
Subjektif
Subjektif Harga diri rendah
klien mengatakan “malu gabung
dengan teman-teman karena tidak
punya apa-apa.
Klien mengatakan “ari dekat dengan
kakanya dan juga Ibunya. Ibu
merupakan pemberi kasih sayang dan
surga ada ditelapak kakinya. ari jarang
mengikuti kegiatan kelompok karena
malu tidak punya apa-apa, tidak se-
level dengan temanteman dan ari bukan
seorang tentara”.
Klien mengatakan “ingin menjadi
tentara tapi klien mengatakan dirinya
tidak mampu karena gak punya apa-
apa"
Objektif
Tanda vital di dapatkan TD: 120/70
mmHg, N: 98 x/menit, R: 21x/menit, T:
36,4 oC

15. Daftar Diagnosis Keperawatan


1. Harga Diri Rendah

FORMAT RENCANA KEPERAWATAN

NAMA KLIEN : Tn.A RUANGAN : RSJ Jawa Barat NO.RM : (tidak ada dalam kasus)
Diagnosi Rencana Tindakan Keperawatan
Rasional
s Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Setelah dilakukan Setelah 3x24 jam Pasien
1. Harga pertemuan selama 3x24 pertemuan klien SP 1 (09-01-
Diri jam diharapkan pasien mampu: 2020) 1. Identifikasi
Renda mampu: 1. Mengidentifikasi 1. Identifikasi kemampua
h 1. Mengidentifikasi kemampuan kemampua n akan
kemampuan dan aspek positif n meningkat
aspek posiif yang yang dimiliki melakukan kan bahwa
dimiliki 2. Memiliki kegiatan klien
2. Menilai kemampuan dan aspek merupakan
kemampuan yang yang dapat positif manusia
dapat digunakan digunakan. pasien biasa yang
3. Menetapkan/memil 3. Memilih (buat daftar memiliki
ih kegiatan yang kegiatan sesuai kegiatan) kemampua
sesuai dengan kemampuan 2. Bantu 2. Menilai
kemampuan 4. Melakukan pasien kegiatan
4. Melatih kegiatan kegiatan yang menilai yang dapat
yang sudah dipilih, sudah dipilih. kegiatan dilakukan
sesuai kemampuan Merencanakan yang dapat akan
5. Merencanakan kegiatan yang dilakukan memberika
kegiatan yang sudah dilatih. saat ini n
sudah dilatihnya (pilih dari kesempata
daftar n untuk
kegiatan): menilai
buat daftar dirinya
kegiatan 3. Dengan
yang dapat melatih
dilakukan kegiatan,
saat ini akan
3. Bantu membantu
pasien klien
memilih dalam
salah satu membentu
kegiatan k harapan
yang dapat dan realita
dilakukan
saat ini 4. Dengan
untuk melatih
dilatih kegiatan,
4. Latih akan
kegiatan membantu
yang dipilih klien
(alat dan dalam
cara membentu
melakukan k harapan
nya) dan realita
5. Masukkan 5. Memasukk
pada jadwal an
kegiatan kegiatan
untuk pada
latihan dua jadwal
kali perhari akan
meningkat
kan
disiplin
pasien
dalam
berlatih
melakukan
kegiatan
SP 2 (10-01-
2020)
1. Evaluasi
1. Evaluasi kegiatan
kegiatan sangat
pertama penting
yang telah untuk
dilatih dan mengetahu
berikan i tingkat
pujian keberhasila
n dalam
2. Bantu latihan
pasien sebelumny
memilih a
kegiatan 2. Dengan
kedua yang memilih
akan dilatih kegiatan,
akan
membantu
klien
3. Latih
dalam
kegiatan
melakukan
kedua (alat
kegiatan
dan cara)
sesuai
kemampua
4. Masukkan
n
pada jadwal
3. Dengan
kegiatan
melatih
untuk
kegiatan,
latihan: dua
akan
kegiatan
membantu
masing-
klien
masing dua
dalam
kali perhari
membentu
k harapan
dan realita
4. Memasukk
an
kegiatan
pada
jadwal
akan
meningkat
kan
disiplin
pasien
dalam
berlatih
melakukan
kegiatan
SP 3 (11-01-
2020)
1. Evaluasi
1. Evaluasi kegiatan
kegiatan sangat
pertama penting
dan kedua untuk
yang telah mengetahu
dilatih dan i tingkat
berikan keberhasila
pujian n dalam
2. Bantu latihan
pasien sebelumny
memilih 2. Dengan
kegiatan memilih
ketiga yang kegiatan,
akan dilatih akan
3. Latih membantu
kegiatan klien
ketiga (alat dalam
dan cara) melakukan
4. Masukkan kegiatan
pada jadwal yang
kegiatan sesuai
untuk kemampua
latihan: tiga 3. Dengan
kegiatan, melatih
masing- kegiatan,
masing dua akan
kali perhari membantu
klien
dalam
membentu
k harapan
dan realita
Memasukk
an
kegiatan
pada
jadwal
akan
meningkat
kan
disiplin
pasien
dalam
berlatih
melakukan
kegiatan
Tujuan Keluarga
Keluarga mampu: SP 1 (09-01-
Merawat pasien dengan 2020)
harga diri rendah di 1. Dengan
rumah dan menjadi 1. Diskusikan mengetahu
system pendukung masalah i
yang efektif bagi yang permasalah
pasien dirasakan an klien
Kriteria dalam dalam
Setelah 3x24 jam merawat merawat
pertemuan keluarga pasien keluarga,
mampu: akan
1. Mengidentifikasi 2. Jelaskan diketahui
kemampuan yang pengertian, seberapa
dimiliki pasien tanda dan besar
2. Menyediakan gejala, dan pengetahua
fasilitas untuk proses n keluarga
pasien melakukan terjadinya dalam
kegiatan harga diri merawat
3. Mendorong pasien rendah pasien
melakukan (gunakan 2. Dengan
kegiatan boklet) meningkat
4. Memuji pasien saat 3. Diskusikan kan
pasien dapat kemampua pengetahua
melakukan n atau n keluarga
kegiatan aspek mengenai
5. Membantu melatih positif harga diri
pasien pasien yang rendah,
6. Membantu pernah keluarga
menyusun jadwal dimiliki dapat
kegiatan pasien sebelum menangani
1. 7. Membantu dan setelah pasien jika
perkembangan sakit terjadi
pasien 4. Jelaskan ulangan
cara penyakit
merawat pasien
harga diri 3. Dengan
rendah mengetahu
terutama i cara
memberika merawat
n pujian pasien,
semua hal keluarga
yang positif dapat
pada pasien mandiri
dalam
5. Latih melakukan
keluarga perawatan
memberi nya
tanggung 4. Reinforce
jawab ment akan
kegiatan meningkat
pertama kan harga
yang dipilih diri dan
pasien: kepercayaa
bimbing n pada diri
dan beri pasien
pujian

6. Anjurkan
5. Dengan
membantu
melatih
pasien
kegiatan,
sesuai
akan
jadwal dan
membantu
memberika
klien
n pujian
dalam
membentu
k harapan
dan realita

6. Memasukk
an
kegiatan
pada
jadwal
akan
meningkat
kan
disiplin
pasien
dalam
berlatih
melakukan
kegiatan
SP 2 (10-01-
2020)
1. Evaluasi 1. Evaluasi
kegiatan kegiatan
keluarga sangat
dalam penting
membimbi untuk
ng pasien mengetahu
melaksanak i tingkat
an kegiatan keberhasila
pertama n dalam
yang dipilih latihan
dan dilatih sebelumny
pasien. Beri a
pujian

2. Bersama 2. Dengan
keluarga melatih
melatih kegiatan,
pasien akan
dalam membantu
melakukan klien
kegiatan dalam
kedua yang membentu
dipilih k harapan
pasien dan realita
3. Anjurkan 3. Memasukk
membantu an
pasien kegiatan
sesuai pada
jadwal dan jadwal
memberi akan
pujian meningkat
kan
disiplin
pasien
dalam
berlatih
melakukan
kegiatan
SP 3 (11-01-
2020)

1. Evaluasi 1. Evaluasi
kegiatan kegiatan
keluarga sangat
dalam penting
membimbi untuk
ng pasien mengetahu
melaksanak i tingkat
an kegiatan keberhasila
pertama n dalam
dan kedua latihan
yang telah sebelumny
dilatih. Beri a
pujian
2. Bersama 2. Dengan
keluarga melatih
melatih kegiatan,
pasien akan
melakukan membantu
kegiatan klien
ketiga yang dalam
dipilih membentu
k harapan
3. Anjurkan dan realita
membantu 3. Memasukk
pasien an
sesuai kegiatan
jadwal dan pada
beri pujian jadwal
akan
meningkat
kan
disiplin
pasien
dalam
berlatih
melakukan
kegiatan

FORMAT
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN
JIWA DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA .........
Nama : Tn. A Ruangan : RSJ Jawa Barat RM No..............................

Tindakan
No. Dx Kep. Evaluasi (SOAP) TTD
Keperawatan
SP 2 Pasien: S : klien mengatakan “malu DNN
Melatih pasien gabung dengan teman-teman
melakukan karena tidak punya apa-apa.
1. Harga diri kegiatan lain yang Klien mengatakan “ari dekat
rendah sesuai dengan dengan kakanya dan juga
kemampuan Ibunya. Ibu merupakan
pasien. pemberi kasih sayang dan surga
ada ditelapak kakinya. ari
1. Fase jarang mengikuti kegiatan
Prainteraksi kelompok karena malu tidak
Kondisi: Klien punya apa-apa, tidak se-level
sudah mampu dengan temanteman dan ari
menjelaskan hobi bukan seorang tentara”.
dan kemampuan Klien mengatakan “ingin
yang dimiliki menjadi tentara tapi klien
yaitu 5 mengatakan dirinya tidak
kemampuan dan mampu karena gak punya apa-
sudah berlatih apa"
merapikan tempat
tidur. Klien masih O : Tanda vital di dapatkan
sering menunduk TD: 120/70 mmHg, N: 98
dan x/menit, R: 21x/menit, T: 36,4
o
nada suara pelan. C.
Diagnosa Kep:
Gangguan konsep A : Harga Diri Rendah
diri; Harga diri
rendah P : Lanjutkan SP3
Tujuan Khusus: - Evaluasi kegiatan
TUK 3, 4, 5 yang lalu
Intervensi: SP 2 - Memilih
Pasien kemampuan ketiga
yang dapat
dilakukan
2. Fase Orientasi: - Masukan jadwal
“ Selamat pagi, harian Pasien
bagaimana
perasaan S pagi
ini? Wah, tampak
cerah ”
”Bagaimana S,
sudah dicoba
merapikan tempat
tidur sore
kemarin/Tadi pag?
Bagus (kalau
sudah dilakukan,
kalau belum bantu
lagi, sekarang kita
akan latihan
kemampuan
kedua. Masih
ingat apa kegiatan
itu S?”
”Ya benar, kita
akan latihan
mencuci piring di
dapur ruangan ini”
”Waktunya sekitar
15 menit. Mari
kita ke dapur!”.

3. Fase Kerja:
“ Mbak S,
sebelum kita
mencuci piring
kita perlu siapkan
dulu
perlengkapannya,
yaitu sabut/
tapes untuk
membersihkan
piring, sabun
khusus untuk
mencuci piring,
dan air untuk
membilas.,
S bisa
menggunakan air
yang mengalir dari
kran ini. Oh ya
jangan lupa
sediakan tempat
sampah
untuk membuang
sisa-makanan.
“Sekarang saya
perlihatkan dulu
ya caranya”
“Setelah
semuanya
perlengkapan
tersedia, S ambil
satu piring kotor,
lalu buang dulu
sisa
kotoran yang ada
di piring tersebut
ke tempat sampah.
Kemudian S
bersihkan piring
tersebut
dengan
menggunakan
sabut/tapes yang
sudah diberikan
sabun pencuci
piring. Setelah
selesai
disabuni, bilas
dengan air bersih
sampai tidak ada
busa sabun
sedikitpun di
piring tersebut.
Setelah itu S bisa
mengeringkan
piring yang sudah
bersih tadi di rak
yang sudah
tersedia di
dapur. Nah
selesai…
“Sekarang coba S
yang
melakukan…”
“Bagus sekali, S
dapat
mempraktekkan
cuci pring dengan
baik. Sekarang
dilap tangannya.

4. Fase Terminasi:
”Bagaimana
perasaan S setelah
latihan cuci
piring?”
“Bagaimana jika
kegiatan cuci
piring ini
dimasukkan
menjadi kegiatan
sehari-hari

S. Mau berapa kali


S mencuci piring?
Bagus sekali S
mencuci piring
tiga kali setelah
makan.”
”Besok kita akan
latihan untuk
kemampuan
ketiga, setelah
merapihkan
tempat tidur dan
cuci
piring. Masih
ingat kegiatan
apakah itu? Ya
benar kita akan
latihan mengepel”
”Mau jam berapa?
Sama dengan
sekarang? Sampai
jumpa ”

Anda mungkin juga menyukai