Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENELITIAN

PADA PASIEN DIARE

DOSEN PEMBIMBING

JUNIZAR, M.PSI

DISUSUN OLEH :

Ade wahyu saputra


Nim:13404320002

AKADEMI KEPERAWATAN

KESEHATAN DAERAH MILITER (AKPER KESDAM)

ISKANDAR MUDA BAN DA ACEH

TA 2020/2021
A.Pengertian Diare

Diare merupakan sebuah kondisi ketika pengidapnya melakukan buang air besar (BAB) lebih
sering dari biasanya. Di samping itu, feses pengidap diare lebih encer dari biasanya. Hal yang
perlu diwaspadai, meski diare bisa berlangsung singkat, tapi bisa pula berlangsung selama
beberapa hari. Bahkan, dalam beberapa kasus bisa terjadi hingga berminggu-minggu.

 B.Faktor Risiko Diare

Setidaknya ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terserang diare.
Contohnya:

1. Jarang mencuci tangan setelah ke toilet.


2. Penyimpanan dan persiapan makanan yang tidak bersih.
3. Jarang membersihkan dapur dan toilet.
4. Sumber air yang tidak bersih.
5. Makan makanan sisa yang sudah dingin.
6. Tidak mencuci tangan dengan sabun.

C.Penyebab Diare

Ada beberapa kondisi yang bisa membuat seseorang mengalami diare. Umumnya, diare
disebabkan oleh hal-hal berikut:

1. Intoleransi terhadap makanan, seperti laktosa dan fruktosa.


2. Alergi makanan.
3. Efek samping dari obat-obatan tertentu.
4. Infeksi bakteri, virus, atau parasit.
5. Penyakit usus.
6. Pasca operasi batu empedu.
7. Radang pada saluran pencernaan, seperti pada penyakit Crohn, olitis ulseratif, atau olitis
mikroskopik.
8. Irritable bowel syndrome.
9. Penyakit celiac atau penyakit yang menyebabkan tubuh menolak protein gluten.

D.Gejala Diare

Beberapa gejala yang diakibatkan diare, antara lain:

1. Feses lembek dan cair.


2. Nyeri dan kram perut.
3. Mual dan muntah.
4. Nyeri kepala.
5. Kehilangan nafsu makan.
6. Haus terus-menerus.
7. Darah pada feses.

Dehidrasi merupakan gejala paling umum yang menyertai diare. Pada anak-anak, diare dapat
ditandai dengan jarang buang air kecil, mulut kering, serta menangis tanpa mengeluarkan air
mata. Pada keadaan dehidrasi berat, anak dapat terlihat cenderung mengantuk, tidak responsif,
mata cekung, serta kulit perut yang dicubit tidak kembali dengan cepat. Sedangkan tanda
dehidrasi pada orang dewasa, antara lain kelelahan dan tidak bertenaga, kehilangan nafsu makan,
pusing, mulut kering, serta nyeri kepala.

E.Diagnosis Diare

Dokter akan mendiagnosis diare dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta
pemeriksaan penunjang, seperti:

1. Pemeriksaan sampel feses di laboratorium untuk mengidentifikasi infeksi yang terjadi


pada pengidap.
2. Pemeriksaan darah untuk mengetahui penyebab diare.
3. Pemeriksaan tambahan seperti sigmoidoskopi dan kolonoskopi jika terdapat dugaan
penyakit yang lebih serius.

F.Komplikasi Diare

Beberapa komplikasi yang diakibatkan diare, antara lain:

1. Dehidrasi ringat hingga berat.


2. Sepsis, infeksi berat yang bisa menyebar ke organ lain.
3. Malnutrisi terutama pada anak dengan usia kurang dari 5 tahun, yang dapat
mengakibatkan menurunnya kekebalan tubuh anak.
4. Ketidakseimbangan elektrolit karena elektrolit ikut terbuang bersama air yang keluar saat
diare, yang dapat ditandai dengan lemas, lumpuh, hingga kejang.
5. Kulit di sekitar anus mengalami iritasi karena pH tinja yang asam.

G.Pengobatan Diare

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dokter untuk mengatasi diare. Misalnya:

1. Konsumsi banyak cairan untuk menggantikan kehilangan cairan, baik melalui oral
maupun melalui intravena.
2. Pemberian obat yang dapat melawan infeksi bakteri.
3. Selain dua hal tersebut, ada pula pengobatan lainnya. Pengobatan untuk diare ini biasanya
akan disesuaikan dengan hal yang menyebabkan terjadinya diare.

 
H.Pencegahan Diare

Beberapa upaya untuk mencegah diare, antara lain:

1. Selalu mencuci tangan, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menyentuh daging
yang belum dimasak, setelah dari toilet, atau setelah bersin dan batuk, dengan
menggunakan sabun dan air bersih.
2. Mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah dimasak hingga matang sempurna,
serta menghindari makanan dan minuman yang tidak terjamin kebersihannya.

I.PENGKAJIAN

Faktor Sosial Dan Kekeluargaan

Identitas Anak:

An A mira Tungga Dewi

Perempuan

usia 7th

pendidikan MI kelas 1

anak pertama dari pasangan agus harimurti dan


anisa pohan

tinggal bersama dengan kedua orang tuanya di


desa

manyaran, karanggede, boyolali

Identitas penanggung jawab:

1. Ayah 2. Ibu

* Tn Agus Harimurti Ny Anisa Pohan

* Usia 26th Usia 23th

* Laki-laki * Perempuan

* Tamat SMP * Tamat SMP


* Suku jawa * Suku jawa

* Agama Islam * Agama Islam

* Status menikah * Status menikah

* Pekerjaan sebagai Petani * Pekerjaan sebagai Petani

* Sangat menyangi amira wayang selaku putri * Sangat menyangi amira wayang selaku putri
semata semata

Faktor Agama dan Falsafah Hidup

Agama islam

Tn.A dan Ny.A selalu menanamkan nilai religi kepada putri semata wayangnya dengan
mengajari sholat 5 waktu berjamaah Dan mengaji setiap selesai sholat maghrib.

Faktor Teknologi

Karena keadaan amira semakin lemah, amira segera dibawa orangtua ke puskesmas

Faktor Ekonomi

Ekonomi keluarga bergantung pada tuan agus yang bekerja sebagai petani

Faktor-faktor nilai budaya dan gaya hidup

Diare dianggap penyakit yang biasa dan sudah wajar terjadi pada anak-anak sehingga tidak
terlalu mendapat perhatian khusus kecuali bila BAB sudah lebih dari 5x Diare terjadi karena
terlalu banyak bermain air. Pengobatan diare tidak langsung dibawa kerumah sakit melainkan
dengan memberi minuman tradisisonal air perasan daun jambu yang ditumbuk, karena menurut
Ny.A daun jambu itu sepet sehingga kotoran BAB menjadi keset dan akan terhambat keluar.

Diagnosa Keperawatan

Cara pandang yang salah mengenai diare b.d kurangnya pengetahuan potensial peningkatan
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai