Uts Biodiversitas
Uts Biodiversitas
Uts Biodiversitas
Disusun untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) Semester Genap
Matakuliah : Biodiversitas
Dosen pengampu : Dr. Dwi Suheriyanto, M.P.
Oleh :
Aldila Yunia Putri (1982004)
Sampul ................................................................................................................... i
Daftar isi ................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 3
1.2 Tujuan .............................................................................................................. 4
1.3 Manfaat ............................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Potensi Ekonomi dan Ekologi Biodiversitas Gen ............................................ 5
2.2 Potensi Ekonomi dan Ekologi Biodiversitas Spesies ....................................... 7
2.3 Potensi Ekonomi dan Ekologi Biodiversitas Ekosistem ................................. 8
BAB III KESIMPULAN ....................................................................................... 12
LAMPIRAN .......................................................................................................... 13
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Keanekaragaman yang ada tersebut berpotensi secara ekologi dan ekonomi.
Secara ekologi akan berkontribusi dalam penyeimbangan ekosistem, secara
ekonomi dapat dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan. Keanekaragaman
hayati (biological-diversity) adalah semua makhluk hidup di bumi (tumbuhan,
hewan, dan mikroorganisme) termasuk keanekaragaman genetic yang
dikandungnya dan keanekaragaman ekosistem yang dibentuknya.
Keanekaragaman itu sendiri terdiri atas tiga tingkatan, yaitu keneakragaman
genetic, spesies, dan ekosistem (Kusmana, 2015).
Untuk itu pengetahuan dan pola pikir yang berbasis pada keanekaragaman
hayati merupakan hal yang penting untuk masa depan yang dapat dimulai dari
memperhatikan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, pada makalah ini, akan
dipaparkan potensi keanekaragaman gen, spesies, dan ekosistem yang berada di
lingkungan sekitar saya (bertempat di kota Malang dan sekitarnya, Jawa timur).
1.2 Tujuan
Tujuan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui potensi ekonomi dan ekologi biodiversitas gen di
lingkungan sekitar.
2. Untuk mengetahui potensi ekonomi dan ekologi biodiversitas spesies di
lingkungan sekitar.
3. Untuk mengetahui potensi ekonomi dan ekologi biodiversitas ekosistem di
lingkungan spesies.
1.3 Manfaat
Manfaat makalah ini adalah
1. Memberikan informasi terkait potensi ekomoni dan ekologi biodiversitas
di sekitar kita.
2. Menambah wawasan dan pandangan pentingnya keberadaan biodiversitas
di sekitar kita.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Di Indonesia, pemulian mawar mengalami perkembangan yang
menggermbirakan dan memuaskan. Tidak hanya ilmuwan yang melakukan
persilangan, namun juga petani, nursery maupun pecinta/hobbies mawar. Balai
Penelitian Tanaman Hias (BALITHI) sebagai institusi pemerintah di bidang
penelitian tanman hias juga melakukan perakitan varietas unggul melalui
pemuliaan mawar secara konvensional. Varietas mawar tersebut telah terdistribusi
hampir di seluruh wilayah di Infonesia, terutama bekerjasama dengan Pemerintah
Daerha dan BPTP melalui kegiatan diseminasi agar dapat teradopsi dan
teradaptasi di beberapa daerah, salah satunya di desa Sidomulyo, Kota Batu.
Petani desa Sidomulyo kota Batu memiliki kebun khusus untuk
membudidayakan mawar. Upaya ini tidak lepas dari potensinya secara ekonomi
dan ekologi. Nilai ekonomi dari adanya keanekaragaman gen pada mawar ini
ialah sebagai bisnis. Selain tanaman hias digunakan sebagai sumber nilai estetika
dalam taman atau digunakan sebagai bunga potong, juga menjadi salah satu bisnis
yang menggiurkan melalui pengembangan tanaman hias. Pengembangan dan
bisnis tanaman hias akan terus berkembang selama keragaman hayati tersedia di
alam sebagai bahan persilangan. Melalui kreativitas para pemulia tanaman,
berbagai macam tumbuhan berpotensi menjadi tanaman hias yang dibentuk
menjadi komoditas baru yang memikat mata dan rasa.
Pemulia/petani tanaman dapat terus mengembangkan tanaman mawar dengan
menyilangkannya, kemudian para pengempul dapat menjualnya ke penjual-
penjual tanaman. Sehingga keragaman mawar ini menghasilkan nilai komersil dan
dapat dinikmati oleh banyak pihak (baik pemulia, petani, pengempul, dan penjual
tanman hias).
Sedangkan secara ekologi, mawar memiliki nilai sebagai penyedia sumber gen
yang dapat dimanfaatkan untuk banyak hal dan sebagai produsen. Produsen
menyediakan makanan nutrisi pada ekosistem atau lingkungan yang ditempati.
Misalnya. mawar secara ekologi menyediakan madu yang dapat dimanfaatkan
oleh lebah. Apabila peran mawar ini tidak ada apa, bahkan ditempat tersebuat
hanya terdapat mawar sebagai produsen, maka rantai makanan akan tidak
seimbang, dan ekosistem tidak seimbang.
6
2.2 Potensi Ekonomi dan Ekologi Biodiversitas Spesies
Keanekaragaman spesies atau jenis ialah keragaman semua spesies makhuk
hidup, termasuk bakteri dan protista serta spesies dari kingdom bersel
banyak(tumbuhan, jamur, hewan yang bersel banyak datau multiselular).
Biodiversitas spesies yang akan saya paparkan ialah jamur antagonis
(Trichoderma sp.). Jamur ini pada umumnya terdapat pada tanah, dinamakan
jamur antagonis karena berpotensi melawan jamur patogen (jamur yang
menyebabkan penyakit) pada tanaman. Jenis jamur ini beragam, antara lain
Trichoderma viridae, Trichoderma harzianum, dll.
7
3. Sumber genetic, seperti makhluk hidup lainnya, jamur memiliki gen-gen
yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk dan jasa. Gen-gen
yang terdapat di dalam Trichoderma sp. dapat dimanfaatkan sebagai
antifungi.
Potensi ekonomis jamur Trichoderma sp. antara lain:
1. Sumber antibiotik, jamur Trichoderma sp. mampu mengahasilkan
metabolit sekunder yang dapat dimanfaatkan sebagai antifungi. Sehingga
dari kemampuannya ini, jamur tersebut dapat dijadikan isolate untuk
bahan obat antifungi.
2. Pupuk hayati, jamur Trichoderma sp. merupakan isolate jamur yang sering
digunakan dalam campuran EM4 atau pupuk nabati lainnya.
8
Gambar 2.3 Kawasa Taman Hutan Raya R. Soeryo
9
3. Perlindungan banjir
Adanya pepohonan, dan tumbuhan yang memiliki system perakaran,
perakaran berfungsi menyerap air sehingga mengurangi terjadinya banjir.
Apabila pepohonan ditebangi akan menyebabkan hutan gundul dan tidak
dapat menyerap air ketika hujan yang berakibat banjir dan longsor.
4. Transportasi air
Air bersumber pada mata air yang didapat dari pegunungan dan hutan
yang memiliki dataran tinggi, irigasi, dan pemurnian air.
5. Berkontribusi dalam siklus senyawa nutrient
Di dalam hutan mengandung banyak flora dan fauna yang berkontribusi
dalam siklus nutriet, baik nitrogen, fosfat, dan sulfat.
6. Keanekaragaman hayati
Hutan yang kaya akan flora dan fauna menyediakan sumber daya alam
hayati berupa materi biotik dan senyawa-senyawa natural yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat, gen resisten dan berpotensi nilai ekonomis.
Hutan juga berpotensi secara ekonomi, yang dimaksudnya disini ialah
dapat menghasilkan nilai jual atau komersil. Nilai ekonomis dari hutan
diantaranya ialah (Tallei, 2016):
1. kayu dari pephonan untuk konstruksi bangunan, furniture, papan,
2. daun untuk serat pakaian, sapu ijuk, atap, pewarna makanan, bahan sabun,
kerajinan, bahan obat
3. anggrek, untuk tanaman hias,
4. bunga, untuk parfum
5. jamur, untuk bahan pangan,
6. kulit kayu, bahan obat
Selain menghasilkan produk, ekosistem hutan juga menghasilkan jasa-jasa
sebagai penunjang kehidupan manusia dan bernilai ekonomis, yaitu cultural
services (jasa non-material yang diperoleh dari suatu ekosistem), diantaranya:
spiritual, rekreasi/ekoturisme, keindahan, inspirasi, pendidikan, dan warisan
kebudayaan (Kusmana, 2015). Seperti halnya hutan cangar di Batu yang memiliki
10
sumber air panas, sumber tersebut dijadikan sebuah wahana pemandian yang
memiliki nilai ekonomis.
11
BAB III
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13