TENTANG
OLEH :
KELOMPOK 6
DOSEN PEMBIMBING
RESCHA, M.Pd
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan ..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan ....................................................................................15
Saran ……………………………………………………………………15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh hewan tersusun atas banyak sel yang pada tempat tertentu sel-sel itu
membentuk jaringan. Contoh jaringan pada hewan adalah jaringan epitelium, jaringan
penyambung, jaringan otot, dan jaringan syaraf. Jaringan berkelompok bekerja
bersama melaksanakan fungsi tertentu membentuk suatu organ, misalnya organ jantung
dan hati. Beberapa jaringan organ bekerja bersama melaksanakan fungsi tertentu
membentuk sitem organ, misalnya sistem pencernaan, sistem transportasi, sistem dan
sistem reproduksi. Jaringan, organ,dan sistem organ bersama - sama membentuk tubuh
organisme.
Macam jaringan, organ dan sistem organ pada setiap organisme tidak selalu
sama, tergantung pada tingkatan organisme itu. Pada organisme tingkat rendah seperti
protozoa, tubuhnya hanya terdiri dari satu sel. Jadi, protozoa tidak memiliki jaringan,
organ, dan sistem organ. Semakin tinggi tingkatan organisme itu, semakin kompleks
struktur penyusun tubuhnya.
Meskipun struktur tubuh organisme berbeda-beda, umumnya berasal dari
bentuk yang hampir sama. Tubuh organisme tingkat tinggi misalnya, mula - mula
berasal dari suatu sel zigot. Sel zigot membelah secara mitosis berkali - kali
menghasilkan banyak sel. Sel-sel itu mengalami diferensiasi dan spesialisasi
membentuk jaringan, organ dan sistem organ. Berdiferensiasi adalah proses perubahan
bentuk sel. Spesialisasi adalah proses perubahan fungsi sel. Melalui diferensiasi dan
spesialisasi akan tersusun tubuh organisme.
Semua kehidupan ditandai dengan tingkat organisasi yang berhirarki. Sel
menempati tempat khusus dalam hirarki kehidupan karena merupakan tingkat
organisasi terendah dalam kehidupan yang mampu hidup mandiri sebagai suatu
organisme. Organisme multiseluler yang memiliki sel-sel khusus dan mampu
membentuk jaringan yang merupakan tingkat struktur dan fungsi yang lebih
tinggi. Pada sebagian hewan, kombinasi berbagai jaringan membentuk unit fungsional
yang disebut organ, dan kumpulan organ yang bekerja bersamsa-sama membentuk
sistem organ.
Sel hewan memiliki organel yang khas, yaitu adanya sentriol. Adanya
organel tersebut menjadi salah satu ciri yang membedakan hewan dan tumbuhan.
Seperti pada tumbuhan, sel-sel hewan memiliki struktur dan fungsi yang sama akan
membentuk suatu jaringan. Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi.
B. Tujuan
1. Mendeskripsikan macam-macam jaringan hewan.
2. Mengetahui jaringan penyusun organ dan system organ.
1
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Jaringan Hewan ?
2. Sebutkan macam-macam struktur dan fungsi jaringan hewan ?
3. Sebutkan Organ pada Hewan ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Jaringan Epitel
Jaringan Epitel terdiri atas sel-sel yang terikat satu sama lain. Jaringan Epitel
adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh (epitelium), membatasi antar organ
(mesotelium), atau membatasi organ dengan rongga dalam tubuh (endotelium).
Jaringan Epitel saling berikatan dengan jaringan ikat yang dihubungkan dengan
membran dasar yang terdiri dari :
Lamina Basalis
Lamina Retikularis
3
Fungsi jaringan epitel :
o Absorpsi, sebagai alat penyerapan, ditemukan pada usus halus
o Sekresi, sebagai alat penghasil zat atau cairan yang bermanfaat,ditemukan pada
kelenjar buntu
o Transport, sebagai alat pengangkutan, ditemukan pada pembuluh darah dan
tubula ginja
o Ekskresi, sebagai alat pembuangan sisa metabolisme ditemukan pada kelenjar
keringat
o Proteksi, sebagai alat perlindungan, ditemukan pada kulit
o Sensori, sebagai alat penerima rangsang, ditemukan pada alatindera
o Lubrikasi, sebagai pelindung jaringan yang ada dibawahnya dari dehidrasi agar
tetap basah
4
2. Jaringan Epitel Kubus (Kuboid)
Epitel kubus berbentuk seperti kubus, nukleusnya bulat, besar, dan terletak di tengah.
Berdasarkan lapisan penyusunnya, maka epitel kubus dibagi menjadi :
Epitel kubus selapis
Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk kubus.
Jaringan ini berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung, serta penghasil
mukus. Contohnya : pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium, dan
lensa mata,serta nefron ginjal,dll.
5
Gambar Epitel silindris berlapis banyak
1. Kelenjar Eksokrin
Kelenjar Eksokrin merupakan kelenjar yang memiliki saluran pengeluaran
untuk menyalurkan hasil sekresinya. Zat sekret dapat berupa enzim, keingat,
dan air ludah.
Berdasarkan banyaknya sel penyusun, kelenjar eksokrin dibedakan menjadi
dua kelompok, yaitu uniseluler dan multiseluler.
Kelenjar eksokrin uniseluler tersusun atas satu sel. Contohnya selgoblet, yaitu
sel Epitelium penghasil mukus (lendir) yang terdapat pada lapisan usus halus
dan saluran pernafasan. Adapun kelenjar multiseluler tersusun atas banyak sel.
6
Berdasarkan bentuk dan strukturnya, kelenjar Eksokrin dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
1. Kelenjar tubuler sederhana
Contohnya adalah kelenjar Lieberkuhn pada dindingusus vertebrata
2. Kelenjar tubuler bergelung sederhana
Contohnya adalah kelenjar keringat pada kulit.
3. Kelenjar tubuler bercabang sederhana, contohnya adalah kelenjar di lambung.
4. Kelenjar Alveolar sederhana, contohnya adalah kelenjar mukus dan kelenjar
racun pada kulit katak.
5. Kelenjar Alveolar bercabang sederhana, contohnya pada kulit.
6. Kelenjar Tubuler majemuk, contohnya adalah kelenjar Brunner di usus halus.
7. Kelenjar Alveolar majemuk, contohnya adalah kelenjar susu (glandula mamae)
8. Kelenjar tubuler alveolar majemuk, contohnya kelenjar ludah submaksilaris
(bawah rahang atas)
2. Kelenjar Endokrin
Kelenjar Endokrin merupakan kelenjar yang tidak memiliki saluran pengeluaran.
Sekret yang dihasilkan langsung masuk ke pembuluh darah sehingga disebut
juga kelenjar buntu. Sekret yang dihasilkan disebut hormone. Contoh kelenjar
endokrin adalah kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, dan adrenal.
7
c. Mengisi rongga di antar organ-organ.
d. Mengangkut zat oksigen dan makanan ke jaringan lain
e. Mengangkut sisa-sisa metabolisme ke alat pengeluaran.
f. Menghasilkan kekebalan (imunitasi).
Menghubungkan berbagai
Susunan serat-seratnya
organ tubuh seperti otot
yang padat dan hanyaa
Jaringan ikat dengan tulang-tulang, tulang
2. memiliki sedikt bahan
padat dengan tulang, juga
dasar dan sedkit sel
memberikan perlindungan
jaringan ikat.
terhadap organ tubuh.
Sebagai cadangan energi dan
Tersusun dari sel-sel
makanan, penjaga kestabilan
lemak yang tidak
tubuh (panas) dan bantalan
membentuk serat-serat
3. Jaringan lemak untuk melindungi organ-
nterseluler/ matriks.
organ secara mekanis dari
Jaringan lemak berasal
benturan (proteksi mekanis).
dari sel-sel mesenkim.
8
bersifat fleksibel pada
serta kolagen dan
rangka baik pada embrio
kondrin.
maupun pada saat dewasa.
Matriksnya bening
Memberi kemungkinan
kebiruan dan memiliki
a. Tulang tulang rusuk bergerak saat
serat kolagen yang
rawan bernafas. Membentuk
tersebar dalam bentuk
hialin sebagian rangka
anyaman halus dan
embriosional.
rapat.
Matriksnya berwarna
b. Tulang keruh kekuning-
Memberikan daya lentur dan
rawan kuningan dengan
menyokong jaringan
elastis serabut kolagen yang
berbentuk seperti jala.
Matriksnya berwarna
gelap dan keruh
dengan serabut
c. Tulang
kolagen yang kasar dan Memberikan proteksi dan
rawan
tidak teratur dan penyokong jaringan.
fibroblas
membentuk satu
berkas sehingga
bersifat keras.
Matriksnya terdiri dari
zat perekat kolagen
dan endapan garam-
Melindungi alat-alat tubuh
garam mineral
(organ-organ dalam),
terutama garam
5. Jaringan tulang sebagai penyokong tubuh,
kalsium (kapur) yang
alat gerak dan tempat
memperkeras matriks
melekatnya otot kerangka.
sehingga tulang lebih
keras daripada tulang
rawan.
Berperan mengangkut sari-
sari makanan, hormon,
Jaringan kat
oksigen zat sisa hasil
terspesialisasi yang
metabolisme, antibodi dan
6. Jaringan darah dibentuk dari sel-sel
lain-lain, melawan benda-
bebas dan suatu matrik
benda asing yang masuk ke
cair (plasma).
dalam tubuh, membekukan
darah dan mencegah infeksi.
3. Jaringan Otot
9
Jaringan otot, terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang mampu
berkontraksi ketika diransang oleh impuls saraf. Tersusun dalam susunan partikel
didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari
protein kontraktil aktin dan miosin.
Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan,
dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energi
dalam suatu hewan yang aktif.
Otot Polos
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila
diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos
berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot polos
dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding
pembuluh darah, saluran pernapasan.
Otot Jantung
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya
menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta
reaksi terhadap rangsang lambat.Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke
luar jantung.
10
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf berperan dalam penerimaan rangsang dan penyampaian rangsang.
Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm. Jaringan ini terdapat
pada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan pada sistim saraf tepi.
Ada dua macam sel, yaitu sel saraf (neuron) dan sel pendukung (sel glia). Neuron
mengandung badan sel, nukleus, dan penjuluran atau serabut.
Satu tipe penjuluran tersebut adalah dendrit, yang berperan dalam menerima sinyal
dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel. Tipe penjuluran sel saraf yang lain,
disebut akson (neurit), yang berperan dalam meneruskan sinyal dari badan sel ke
neuron lainnya.
Beberapa akson berukuran sangat panjang, yaitu memanjang dari otak sampai ke
bagian bawah abdomen (panjang 1/2 meter atau lebih). Transmisi sinyal dari neuron ke
neuron lainnya umumnya dilakukan secara kimia.
Selain neuron, ditemukan juga sel pendukung, seperti sel glia. Sel glia merupakan
sel yang menunjang dan melindungi neuron. Sel-sel pendukung umumnya berperan
dalam melindungi dan membungkus akson dan dendrit, sehingga membantu
mempercepat transmisi sinyal.
Fungsi jaringan saraf adalah mengatur organ–organ atau alat-alat tubuh agar terjadi
keserasian kerja dan menerima serta menghantarkan rangsangan sehingga dapat
mengetahui dengan cepat keadaan dan perubahan yang terjadi di sekitar dan tersusun
atas sel-sel yang disebut neuron (sel saraf) dan neuroglia (sel pendukung).
11
4) Sel Schwann yaitu sel neuroglia yang membentuk selubung lemak di seluruh
serabut saraf myelin atau sel penyokong akson. Sel schwann membantu
regenerasi akson yang rusak.
5) Selubung mielin yaitu lapisan phospholipid yang mengelilingi akson pada
banyak neuron. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi.
6) Nodus Ranvier yaitu bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin. Nodus
Ranvier berfungsi untuk mempercepat penghantaran impuls.
Sistem organ pada hewan merupakan kumpulan organ-organ pada hewan multiseluler
yang saling berkumpul untuk melakukan suatu fungsi tertentu.
1. Sistem Pernapasan
Sistem ini memiliki peran memproduksi oksigen dan mengeluarkan sisa
metabolism yang berupa karbondioksida. Sistem pernapasan ini terdiri dari lubang
hidung, faring, trakea, bronkus dan paru-paru. Pernapasan digunakan untuk
menghasilkan energi dengan menyederhanakan senyawa-senyawa organik.
2. Sistem Peredaran Darah
Sistem ini memiliki peran untuk mengangkut sari-sari makanan hasil pencernaan
dari usus halus ke seluruh tubuh hewan. Sistem peredaran darah ini terdiri dari
jantung, darah, pembuluh limfa, pembuluh darah arteri, vena, dan kelenjar limfa.
3. Sistem Rangka
12
Sistem ini memiliki peran untuk melekatkan otot-otot, membentuk tubuh,
menyimpan mineral dan melindungi organ bagian dalam yang lebih lunak. Sistem
rangka pada hewan vertebrata dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
a. Sistem skeleton aksial
Terdiri dari tulang tengkorak, tulang dada, tulang belakang, tulang iga serta
tulang selangka.
b. Sistem apendikular
Terdiri dari tulang tungkai atas dan tungkai bawah. Pada tungkai atas terdiri
dari tulang belikat, tulang lengan atas, tulang lengan bawah, tulang pengumpil,
tulang hasta, tulang telapak tangan, tulang pergelangan tangan dan tuang jari.
Sedangkan pada tungkai bawah terdiri dari tulang paha, tulang tempurung,
tulang pergelangan kaki, jari kaki, tulang telapak kaki, dan tulang tumit.
4. Sistem Pencernaan
Sistem ini memiliki peran untuk mencerna makanan sehingga sari-sarinya dapat
diserap oleh tubuh. Sistem pencernaan pada hewan terdiri dari mulut yang di
dalamnya terdapat ludah, gigi dan lidah, kerongkongan, lambung, usus halus, usus
besar dan anus, hati, kelenjar-kelenjar pencernaan serta pankreas.
5. Sistem Otot
Sistem ini memiliki peran atau fungsi untuk membentuk tubuh, menggerakkan
bagian mekanik tubuuh serta menyimpan glikogen. Sistem otot terdiri dari otot
rangka, otot polos, dan otot jantung.
6. Sistem Saraf
Sistem ini memiliki peran atau fungsi untuk menerima dan merespon rangsangan.
Sistem saraf terdiri dari dua macam yakni sistem saraf pusat (Otak besar, otak
kecil, batang otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (12 pasang
saraf otak serta 31 pasang saraf punggung)
7. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi memiliki fungsi sebagai alat perkembangbiakan. Sistem ini
terdiri dari 2 jenis yaitu sistem reproduksi jantan dan betina. Pada hewan jantan
sistem reproduksinya terdiri dari testis, vasdeferens, duktus epididimis, kelenjar
prostat serta uretra. Sedangkan pada hewan betina, sistem reproduksinya terdiri dari
indung telur, rahim, oviduk, dan vagina.
8. Sistem Ekskresi
Sistem ini berperan untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolism tubuh hewan
sehingga keseimbangan cairan tubuh dapat terjadi. Sistem ekskresi misalnya ginjal
dan kantung urine.
9. Sistem Hormon
Sistem hormon berperan untuk menghasilkan hormon yang dibutuhkan oleh tubuh
hewan. Misalnya dinding usus halus dapat mengeluarkan hormon yang merangsang
pengeluaran enzim.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jaringan adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi
yang sama. Jenis jaringan yang berbeda memilki struktur berbeda yang sesuai
dengan fungsinya.
14
Organ Hewan
adalah gabungan dari berbagai jenis jaringan yang terorganisasi dalam fungsi
tertentu. Berdasarkan letaknya organ dikelompokan menjadi dua, yaitu : organ
dalam (seperti hati, jantung, ginjal, lambung, dll) dan organ luar (seperti kulit,
mata, telinga dan hidung)
B. Saran
Sistem jaringan pada hewan merupakan suatu kesatuan yang sangat kompleks,
hendaknya membutuhkan pemahaman yang sangat mendetail untuk
mempelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA
15