REVIEW JURNAL
OLEH :
Suci Padma Risanti (1920332019)
Jurnal ELSEVIER
Volume 101
Halaman 13 - 29
Tahun 2020
Tujuan :
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi publikasi
ilmiah yang melaporkan kehamilan pada wanita dengan
COVID-19 dan yang menggambarkan temuan plasenta, untuk
mengevaluasi bukti transmisi vertikal dan / atau perubahan
morfologi plasenta pada wanita dengan infeksi SARS-CoV-2.
Metode Penelitian :
Dilakukan dengan pencarian literatur. Pencarian literatur
secara sistematis dilakukan di Medline, Google Scholar dan
Medrxiv menggunakan kata kunci COVID-19, kehamilan, dan
plasenta. Daftar referensi makalah yang disertakan dan ulasan
yang relevan juga dicari. Pencarian tidak dibatasi oleh tahun.
Semua studi disaring untuk dimasukkan dan data diekstraksi oleh
dua penulis review, ketidaksepakatan diselesaikan oleh penulis
senior. Tanggal pencarian terakhir adalah tanggal 23 rd Juli 2020.
Pencarian literatur terstruktur menemukan 50 studi yang
memenuhi kriteria inklusi.
Hasil Penelitian :
Dua puluh penelitian melaporkan temuan histopatologi
plasenta pada plasenta trimester ketiga setelah infeksi
SARS-CoV-2 ibu. Menggunakan kriteria Konsensus Amsterdam
untuk mengkategorikan hasil histopatologi, bukti adanya
malperfusi vaskular janin (35,3% kasus; 95% Confidence Interval
(CI)) 27,7 - 43,0%) dan malperfusi vaskular ibu (46% kasus; 95%
CI 38,0 - 54,0%) dilaporkan, bersama dengan bukti peradangan
pada plasenta (kasus villitis 8,7%, intervillositis 5,3% kasus,
korioamnionitis 6% kasus). Patologi plasenta yang diamati pada
SARS-CoV-2 konsisten dengan temuan setelah infeksi
SARS-CoV-1 ibu. Dari mereka yang diuji, sebagian kecil neonatus
(2%) dan sampel plasenta dinyatakan positif terinfeksi
SARS-CoV-2 (21%).
Kesimpulan :
Kesimpulan terbatas dapat ditarik tentang efek infeksi
SARS-CoV-2 ibu pada patologi plasenta karena sebagian besar
kelompok tidak terkontrol dan sebagian besar laporan mengikuti
infeksi trimester ketiga.
Kelebihan :
Menampilkan revies publikasi ilmiah terbaru tentang
hubungan infeksi COVID-19 terhadap morfologi dan patologis
plasenta
Kekurangan :
Jumlah sampel yang didapatkan masih terbatasuntuk itu
diperlukan kolaborasi untuk memaksimalkan jumlah sampel yang
diperiksa sehingga meningkatkan reliabilitas dan generalisasi
temuan. Pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara
infeksi SARS-CoV-2 ibu dan patologi plasenta akan
menginformasikan perawatan ibu selama pandemi COVID-19.
Referensi :
MC Sharps, dkk. 2020. A structured review of placental
morphology and histopathological lesions associated with
SARS-CoV-2 infection. Elseiver, Vol. 101 Hal. 13 - 29.
https://doi.org/10.1016/j.placenta.2020.08.018
2. Review Jurnal Kedua
DOI 10.3389/fendo.2018.00327
Tahun 2018
Tujuan :
Untuk mengetahui mekanisme dan proses yang terlibat
dalam pengaruh usia maternal terhadap oosit dan embrio.
Metode Penelitian :
Article Review dimana dilakukan pencarian bukti melalui
literature terhadap topik yang dibahas serta dilakukan diskusi
terhadap bukti yang didapatkan.
Hasil Penelitian :
Usia ibu memberikan pengaruh pada kualitas oosit dan
proses perkembangan dan pertumbuhan embrio. Penuaan pada
wanita menyebabkan penurunan cadangan ovarium dan
kompetensi oosit yang mengakibatkan produksi / keseimbangan
energi rendah sehingga terjadi penurunan laju perkembangan
embrio dan tingginya frekuensi kesalahan regregasi kromosom
selama meiosis maternal yang menyebabkan peningkatan
terjadinya aneuploidi blastokista (terutama pada wanita yang
berusia di atas 35 tahun) sehingga menyebabkan terjadinya
beberapa kondisi yaitu :
1. Penurunan kesuburan
2. Peningkatan prevalensi kelainan kromosom vital
3. Peningkatan angka keguguran
4. Peningkatan prevalensi kelainan kromosom numerik
pada bayi baru lahir.
Pengaruh usia terhadap oosit dan perkembangan embrio
terjadi melalui beberapa mekanisme molekuler dan biokimia.
Mekanisme molekuler dan biokimia yang terlibat adalah sebagai
berikut :
1. Disfungsi Mitokondria
2. Terlomer yang Memendek
3. Disfungsi Kohesin
4. Ketidakstabilan Benang Spindel
Pertimbangan serta penanganan klinik yang bisa dilakukan
untuk mengatasi situasi ini yaitu :
1. Oosit preservation melalui oocyte cryopreservation
2. Memaksimalkan eksploitasi cadangan ovarium melalui
Stimulasi Ovarium Terkontrol
3. Peningkatan seleksi embrio melalui preimplantation -
genetic - testing
Kesimpulan :
Berdasarkan penjabaran pada di atas dapat disimpulkan
bahwa pengaruh usia maternal terhadap oosit dan perkembangan
serta pertumbuhan embrio terjadi karena beberapa mekanisme
molekuler dan biokimia seperti disfungsi mitokondria, telomer
memendek, disfungsi kohesin dan ketidakstabilan benang spindel.
Mekanisme tersebut mengakibatkan peningkatan terjadinya
aneuploidi blastokista sehingga terjadi penurunan kesuburan,
peningkatan prevalensi kelainan kromosom vital, peningkatan
angka keguguran, serta peningkatan prevalensi kelainan kromosom
numerik pada bayi baru lahir. Pertimbangan serta penanganan
klinik yang bisa dilakukan untuk mengatasi situasi ini yaitu oosit
preservation melalui oocyte cryopreservation, memaksimalkan
eksploitasi cadangan ovarium melalui Stimulasi Ovarium
Terkontrol dan peningkatan seleksi embrio melalui preimplantation
- genetic - testing.
Kelebihan :
Jurnal article review ini disusun dengan baik, memiliki
referensi yang banyak, beragam dan berkualitas untuk mendukung
topik yang diangkat.
Kekurangan :
1. Uraian tentang alur atau proses dari masing - masing
mekanisme masih kurang diabarkan dengan rinci.
2. Metode dan proses penelitian tidak dijelaskan secara rinco
Referensi :
Cimadomo D, Fabozzi G, Vaiarelli A, Ubaldi N, Ubaldi FM and
Rienzi L. 2018. Impact of Maternal Age on Oocyte and Embryo
Competence. Front. Endocrinol. 9:327. DOI:
10.3389/fendo.2018.00327