PERBEDAAN PELAKSANAAN KURIKULUM UNTUK SEKOLAH BIASA DAN SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)
DISUSUN OLEH : NOPRI YANTI (1886206030)
MATA KULIAH : PENGEMBANGAN KURIKULUM SD DOSEN PENGAMPU : RATNA KHAIRUNNISA, S.Pd., M.Pd Berdasarkan (Peraturan Menteri Pendidikan Dan Anak normal dan anak berkebutuhan khusus pasti sama- Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 : 2013) Kurikulum 2013 sama memiliki kesulitan dalam menerima mata pelajaran. Dalam diberlakukan sejak 2013/2014. Kurikulum merupakan seperangkat proses pembelajaran anak berkeburuhan khusus memerlukan rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan profesional dikarenakan anak berkebutuhan khusus adalah anak pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman yang memiliki gangguan atau ketidakmampuan yang sangat perlu penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan mendapatkan bantuan khusus(Aslan, 2017). pendidikan tertentu. Perbedaan kurikulum pada sekolah Biasa untuk anak Kurikulum memiliki ciri khas yaitu pembelajaran tematik normal dan sekolah luar biasa untuk anak berkebutuhan khusus integratif, pendekatan saintifik, serta penilaian autentik. Guru yaitu lerletak pada evaluasinya. Evaluasi yang digunakan berbeda merupakan orang yang paling berpengaruh terhadap perubahan dikarenakan kebutuhan dan kemampuan dari anak normal dan atau pergantian kurikulum. Maka dari itu guru harus selalu siap anak berkebutuhan khusus berbeda. terhadap semua perubahannya (Pohan & Dafit, 2021). DAFTAR PUSTAKA Penyusunan kurikulum disesuaikan dengan keadaan dan Aslan. (2017). Kurikulum Bagi Anak Berkebutuhan Khusus ( ABK ). 5(2), keampuan setiap jenjang pendidikan dalam kegiatan pendidikan 105–119. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.18592/jsi.v5i2.1358 serta kebutuhan lapangan kerja. Fungsi kurikulum itu sendiri yaitu sebgai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah Muzi Latunil Isma. (2013). Implementasi Kurikulum 2013 Di Slb Untuk untuk pihak-pihak yang terkait (Muzi Latunil Isma, 2013). Anak Berkebutuhan Khusus. 18003145, 1–7. https://osf.io/ag2qf/
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013,
ABK adalah anak yang mengalami kelainan dengan (2013). karakteristik khusus yang membedakannya dengan anak normal https://doi.org/10.1016/j.tmaid.2020.101607%0Ahttps://doi.org/10.101 pada umumnya serta memerlukan pendidikan khusus sesuai jenis 6/j.ijsu.2020.02.034%0Ahttps://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.11 11/cjag.12228%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.ssci.2020.104773%0Ahttp kelaianan yang dimiliki anak tersebut. Beberapa jenis kelaianan s://doi.org/10.1016/j.jinf.2020.04.011%0Ahttps://doi.o anak yaitu : anak tunanetra, anak tunarungu, anak tunagrahita, anak tunadaksa, anak tunalaras, anak autisme, anak kesulitan Pohan, Sa. A., & Dafit, F. (2021). Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum belajar, anak berbakat, anak tunaganda, dan anak ADHD 2013 di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(3), 1191–1197. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i3.898 ISSN (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Sedangkan anak normal adalah anak yang tidak memiliki jenis kelaianan seperti anak ABK (Muzi Latunil Isma, 2013).