Anda di halaman 1dari 1

Patofisiologi

Syok neurogenik termasuk syok distributif dimana terjadi penurunan perfusi jaringan


dalam syok distributif merupakan hasil utama dari hipotensi arterial karena penurunan resistensi
pembuluh darah sistemik (systemic  vascularresistance) (Anderson, 1995). Syok neurogenik terjadi
karena penurunan atau kehilangan kesadaran secara tiba-tiba akibat tidak adekuatnya aliran darah
ke otak. Syok neurogenik terjadi karena reaksi vasovagal berlebihan yang mengakibatkan
vasodilatasi menyeluruh di regio splangnikus, sehingga perfusi ke otak berkurang. Reaksi vasovagal
umumnya disebabkan oleh suhu lingkunganyang panas, terkejut, takut atau nyeri (Prince, 2006).
Syok neurognik dipicu oleh faktor-faktor psikogenik seperti seperti perasaan takut, ngeri atau
rasa nyeri yang hebat akan menyebabkan peningkatan aktifitas nervus vagus pada jantung
dan pembuluh darah perifer sehingga mengakibatkan bradikardi dan vasodilatasi sistemik.
Hal ini akan menyebabkan terjadinya hipotensi secara mendadak, hipotensi tersebut akan
menyebabkan penurunan cerebral blood flow yang ditandai dengan munculnya keluhan-
keluhan berupa: pandangan gelap, perasaan mau pingsan, dan mual (nausea). Terjadinya
hipotensi akan merangsang refleks simpatis berupa takikardi dan vasokonstriksi perifer yang
secara klinis dideteksi sebagai peningkatan denyut nadi dan keringat dingin pada akral atau
ekstremitas atas.

Hal ini disebabkan karena terjadinya vasodilatasi dan bradikardi secara mendadak sehingga
menimbulkan hipotensi. Terjadinya hipotensi akan merangsang refleks simpatis berupa takikardi dan
vasokonstriksi perifer yang secara klinis dideteksi sebagai peningkatan denyut nadi dan keringat
dingin pada ekstremitas atas. Kemudian terjadi juga penurunan dalam efektifitas sirkulasi volume
plasma yang sering terjadi dari penurunan venous tone, penggumpalan darah di pembuluh darah
vena dan kehilangan volume cairan intravaskular karena peningkatan permeabilitas kapiler.
Akhirnya, terjadi disfungsi miokard primer yang bermanifestasi sebagai dilatasi ventrikel. Pada
keadaan ini akan terdapat peningkatan aliran vaskuler yang mengakibatkan berkurangnya cairan
dalam sirkulasi sehingga perfusi ke otak berkurang dan menyebabkan pasien mengalami syok
(Anderson, 1995).

DAFTAR PUSTAKA

1. Anderson SP, Wilson LM. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Jilid 1
Edisi 4. Jakarta: EGC.
2. Muhiman, Muhardi, dkk. 2004. Anestesiologi. Jakarta: Bagiananestesiologi dan terapi intensif
FKUI.
3. Prince SA, Wilson LM. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-ProsesPenyakit Vol 1 Edosi
6. Jakarta:EGC. Hal 641-644

Anda mungkin juga menyukai