Anda di halaman 1dari 59

DESAIN DAN

KOMPONEN
INSTRUMEN OPTIK
Divisi Kimia Analitik
Departemen Kimia FMIPA IPB
Klasifikasi Teknik Analisis

 Teknik Analisis Total:


 Sinyal proporsional terhadap jumlah total dari analat
(mass, volume)
 Teknik Klasik

 Teknik Konsentrasi
 Sinya proporsional terhadap jumlah relativ dari
analat (Absorbans dll)
 Teknik Instrumental
Instrumen Analitik

Stimulus Respons

Sumber Sistem Informasi


energi yang analitik
dipelajari
Komponen Instrumen Spektrometri Optik

Sinyal Meter
masukan atau
(listrik/mekanik) Skala
Sinyal analitik
Sinyal
Transduser
Sumber Wadah Pengolah keluaran perekam
Pemilih λ masukan/
sinyal
sinar cuplikan
detektor

12.301

Unit
digital
Komponen Instrumen Spektrometri Optik

Orientasi diantara komponen-komponen tersebut


bervariasi bergantung pada tipe teknik yang dipakai
(serapan/absorpsi, pemancaran/emisi, dll)

1. Sumber energi sinaran (radiasi) yang stabil


2. Wadah sampel yang transparan
3. Peranti yang mengisolasi daerah terestriksi dari suatu
spektrum yang digunakan untuk pengukuran (pemilih
panjang gelombang)
4. Detektor radiasi yang mengubah energi sinaran
menjadi sinyal yang berguna (umumnya sifat listrik)
5. Pengolah sinyal dan pembaca (untuk instrumen
modern telah berada dalam komputer)
Komponen Instrumen Spektrometri Optik

Spektrometer absorpsi
Pemrosesan Sinyal &
Sumber Pemilih λ cuplikan detektor
Pembaca

Spektrometer fluoresens (pendarfluor) dan atau hamburan


Pemrosesan Sinyal &
cuplikan Pemilih λ detektor
Pembaca
0-90o
Pemilih λ

Sumber
Komponen Instrumen Spektrometri Optik

Spektrometer serapan atom (nyala/flame)


Pemrosesan Sinyal &
Sumber Pemilih λ detektor
Pembaca

Cuplikan

Fotometer emisi (nyala/flame)


Pemrosesan Sinyal &
Sumber Pemilih λ detektor
Pembaca

Cuplikan
Latihan
 Tuliskan persamaan dan perbedaan komponen
instrumentasi spektrometri optik
 Spektrometer serapan atom dengan fotometer emisi
 Spektrometer absorpsi dan fluoresensi

 Spektrometer serapan atom dan absorpsi

 Spektrometer serapan dan fluoresensi

 Spektrometer fotometer emisi dan absorpsi

 Spektrometer fotometer emisi dan fluoresensi


Fotometer jinjing
Fotometer jinjing

Termasuk
jenis
spektrometer
apakah alat
ini?
Sumber Radiasi
 Must generate a beam of radiation
with sufficient power of energy to
detect and measure.
 Stable output for reasonable period.
 Should not vary with potential of
electrical supply
Two types of sources are used

 Sumber Garis
 Sumber Kontinu
Sumber Radiasi

Jenis Sumber Kontinu

1. Radiasi Termal (pijaran)


padatan yang dipanaskan memancarkan radiasi dekat seperti radiasi
badan hitam teoretis → pancaran dan penyerapan yang sempurna

Radiasi Badan Hitam (Black Body) setiap benda yang memiliki


permukaan, dapat memancarkan panas dan atau menerima panas
dari luar, jika benda tersebut dapat menyerap semua radiasi yang
masuk tanpa memperhatikan frekuensi dan arahnya, benda ini
dinamakan badan hitam. Bola berongga dengan lubang kecil
dapat dianggap sebagai badan hitam karena setiap radiasi yang
masuk ke dalam bola berongga hanya dapat memantul di
dalamnya sehingga diserap total.

Distribusi spektrum mengikuti hukum radiasi Planck


Sumber Radiasi

Distribusi spektrum radiasi badan hitam


Sumber Radiasi
 Fitur utama dari spektrum emisi benda hitam
 Total energi yang dikeluarkan dihitung dari :
Eo = σAT4 , A = luas area m2, T (K), σ (tetapan stefan, 5.67x10-8 Wm-
2K-4)

 Panjang gelombang yang memberikan emisi maksimum:


λmax = b/T, b (tetapan Wien, 2.898 x 10-3 m K)
 Emisi pada panjang gelombang tertentu:
Eλ = ελ x Eoλ
 Suhu mana yang paling baik digunakan untuk suatu sumber
yang sesuai bagi radiasi IR pada 1000 cm-1
 300 K
 1300 K
 3000 K
Sumber Radiasi

Sumber Kontinu
Menghasilkan spektrum dengan kisaran yang luas
Sumber Radiasi

Sumber radiasi daerah sinar


tampak:
a) Filamen Tungsten Tertutup
Kaca
 Normalnya dioperasikan
pada suhu ~30000K dengan
atmosfer lembam untuk
menghindari oksidasi.
 Daerah kerja: 350-2000 nm,
< 350 nm sungkup kaca
menyerap/mengemisi lemah
Sumber Radiasi

b) Lampu Tungsten-Halogen
 dapat dioperasikan > 35000K, lebih kuat (fluks tinggi)
 Fungsi halogen → membentuk tungstenhalida volatil
yang akan redeposit W pada filamen, menghindari
filamen terbakar.
 memerlukan sungkup kuarsa untuk menahan suhu
tinggi (yang menyebabkan turun ke panjang gelombang
yang lebih rendah)
Sumber radiasi termal IR (Black Body):
a) Nernst Glower – leburan campuran ZrO2, Y2O3, dan ThO2,
dioperasikan pada suhu 1900oC → baik untuk IR dekat
b) Globar – silikon karbida, dioperasikan diantara suhu 1200
s/d 1400oC → baik untuk IR jauh
c) Kawat pijar – contoh: kawat nikrom → paling murah
Sumber Radiasi

2. Lampu pelucutan gas (Gas Discharge Lamps)


Dua elektrode dengan arus diantara keduanya di
dalam tabung isi gas. Eksitasi dihasilkan dari
elektron yang bergerak melewati gas. Elektron
membentur (collide) dengan gas → eksitasi →
emisi

Pada tekanan tinggi → “smearing” tingkat energi


→ spektrum mendekati kontinu
Sumber Radiasi

Lampu hidrogen
Sumber radiasi yang
umum untuk
pengukuran absorpsi
pada daerah UV
Emisi H2 dari 180-370
nm, terbatas oleh
“jacket”
Spektrum garis dari 100
Watt lampu hidrogen
pada tekanan rendah
Sumber Radiasi

Lampu deuterium
Distribusi λ sama seperti
lampu hidrogen tetapi
dengan intensitas yang
lebih besar (3-5 kali)

D2 lebih berat dibanding


H2 dan bergerak lebih
lambat sehingga
kehilangan energi akibat
benturan lebih sedikit
Sumber Radiasi

Lampu busur xenon (10-20


atm), untuk intensitas yang
lebih besar → 250-600 nm

Tekanan tinggi diperlukan


untuk mendapat benturan yang
cukup banyak untuk
pelebarannya menjadi kontinu

Relatif berumur pendek


Sumber Radiasi

Lampu merkuri tekanan tinggi


Tidak dapat mengeliminasi pita yang berasosiasi dengan
transisi elektronik khusus walaupun pada tekanan yang
tinggi (100 atm)

LASER (light amplification by stimulated emission of


radiation)
Sumber Radiasi

 Untuk spektrofotometri absopsi UV-Vis umumnya


menggunakan lampu hidrogen/deuterium (UV) dan tungsten
(Vis) (pengalihan payar)
 Untuk spektrofotometer fluoresensi menggunakan lampu
busur xenon (instrumen yang dilengkapi proses payar)
 Dapat menggunakan He di bawah 200 nm
 Hg pada tekanan rendah digunakan untuk panjang
gelombang yang tetap (non payar) fluorometer
 Dapat pula menggunakan Hg dan Xe
Sumber Radiasi

Sumber radiasi garis


1) Lampu pelucutan gas (Uap) pada tekanan rendah
(hanya beberapa torr) – meminimalkan interaksi benturan
sehingga diperoleh spektrum garis
- paling umum Hg dan Na
- kadang digunakan untuk kalibrasi λ
- dapat digunakan dalam detektor UV untuk KCKT
2) Lampu Katode Rongga (Hollow Cathode Lamps, HCL)
→ SSA
3) Electrodeless Discharge Lamps (EDL) → SSA
Sumber Radiasi
Pemilih Panjang Gelombang
1. Filter Optik → blok radiasi yang tak diinginkan
2. Monokromator → mendispersi radiasi dan memilih pita
yang diinginkan
3. Interferometer → modulasi λ pada frekuensi berbeda
Pemilih Panjang Gelombang
Untuk pengukuran hanya diperlukan satu nilai panjang
gelombang → dilakukan pemayaran (scanning) absorbans pada
tiap panjang gelombang agar diperoleh λmaks

Fungsi dari pemilih panjang gelombang adalah untuk


melewatkan λ spesifik untuk pengukuran absorbans

Keluaran yang ideal:


Pemilih Panjang Gelombang
Filter tipe yang sederhana sebagai pemilih panjang
gelombang

memilih satu panjang gelombang (kisaran


yang sempit) untuk diteruskan ke wadah
sampel

Macamnya:
Filter absorpsi: murah dan tahan banting, terbatas hanya
pada daerah sinar tampak, lebar pita efektif 30 ~ 250 nm,
mempersempit pita, menurunkan transmitans

Filter interferens: transmitans tinggi, pita sempit, umum


pada spektroskopi absorpsi
Pemilih Panjang Gelombang

Lebar pita untuk filter interfrens dan absorpsi


Pemilih Panjang Gelombang
Filter Interferens

nλ = 2d sin θ
saat θ = 900 , sin θ = 1
nλ = 2d panjang gelombang pada kaca
λ udara = λ kaca η
maka λ yang melewati kaca adalah
2dη
λ=
n
Pemilih Panjang Gelombang

Filter relatif tidak terlalu mahal dan efektif dalam menghasilkan


lebar pita tunggal akan tetapi berbeda-beda untuk setiap
kisaran panjang gelombang yang akan digunakan

Pembuatan spektrum absorpsi menjadi sulit, alternatifnya


monokromator

Monokromator mendapatkan dan melewatkan sinar


monokromatis ke zat yang akan diukur
Pemilih Panjang Gelombang

Bagian-bagian monokromator yaitu:


1. Celah masuk, berfungsi mempersempit radiasi yang akan masuk
dari sumber radiasi ke zat
2. Lensa kolimator, berfungsi untuk mengubah sinar menjadi berkas
sinar sejajar
3. Media pendispersi (prisma, kisi), berfungsi mendispersi radiasi
menjadi komponen panjang gelombangnya
4. Lensa fokus, berfungsi memfokuskan panjang gelombang yang
diisolasi menuju suatu permukaan planar (focal plane)
5. Celah keluar yang akan mengisolasi sinar yang diinginkan dengan
cara menghalangi sinar lain dan membiarkan sinar yang diinginkan
lewat mencapai zat
Pemilih Panjang Gelombang
Bagian pendispersi sinar
prisma pembiasan sinar
kisi pemantulan sinar

Prisma didasarkan pada fakta bahwa sinar dengan panjang


gelombang tertentu akan mengalami pembiasan pada
sudut yang berbeda

Sinar tampak : kuarsa


UV : N/A
IR : NaCl, KCl

Tidak terlalu umum digunakan pada alat yang modern saat ini

Keuntungan: - tidak terlalu mahal


- dapat menyeleksi λ pada kisaran yang sempit
Kekurangan: - terjadi dispersi kecil pada λ yang tinggi
- sinar dapat terabsorpsi oleh prisma
Pemilih Panjang Gelombang
Prisma
Pemilih Panjang Gelombang

Kisi mengandung banyak alur (lekukan) sejajar


pada permukaan yang sangat licin misalnya
alumunium.
Jumlah alur per mm ialah 300-2000 untuk
daerah UV-Vis (umum: 1200-1400/mm), dan
10-200 untuk daerah inframerah
Alur sebagai pusat penghamburan (scattering
center) bagi sinar yang mengenai kisi
tersebut
Hasilnya ialah dispersi yang sama untuk
semua panjang gelombang
Pemilih Panjang Gelombang

Diagram monokromator Czerny-Turner


Pemilih Panjang Gelombang
Pemilih Panjang Gelombang

Kisi Echellette – “alur”, long


used faces, short unused
faces
Pemilih Panjang Gelombang
Contoh soal
Suatu kisi Echellette yang mengandung alur sebesar 1450/mm
diberi radiasi sinar polikromatik dengan sudut datang 48o dari
kisi normal. Hitunglah panjang gelombang radiasi yang akan
muncul pada sudut pantul +20, +10, dan 0o!

Jawaban
Pemilih Panjang Gelombang

Dispersi radiasi sepanjang focal plane AB dari prisma (a) dan


kisi Echellette (b).
Karakteristik Kinerja Monokromator Kisi

Kemurnian spektrum sinar yang keluar dari monokromator


umumnya akan terkontaminasi oleh
sejumlah kecil radiasi sesatan yang
mempunyai λ berbeda jauh dari λ yang
diatur pada alat
Sumber radiasi sesatan
1. Difraksi sinar dalam kisi difraksi pada sudut yang tak diinginkan dari
tepi celah
2. Penghamburan sinar dari permukaan bagian dalam komponen optik
yang terdapat pada alat seperti lensa akibat adanya partikel debu
3. Pemantulan sinar akibat adanya ketidaksempurnaan saat proses
pembuatannya
Karakteristik Kinerja Monokromator Kisi

Galat absorbans yang terjadi oleh


tingkatan sinar sesatan yang
berbeda.
Sinar sesatan diekspresikan
sebagai persentase irradiance
incident pada sampel

Beberapa cara dalam mereduksi sinar sesatan:


1) Interior dalam dicat hitam
2) Menggunakan baffle (aling/sekat) untuk menghalangi radiasi sesatan
3) Menggunakan komponen dengan kualitas tinggi
4) Jaga dari debu dan asap
5) Dapat pula dengan menggunakan dua monokromator
Karakteristik Kinerja Monokromator Kisi

Dispersi kemampuan monokromator dalam memisahkan


panjang gelombang yang berbeda kecil nilainya

Dispersi linear atau dispersi timbal-balik (reciprocal)


linear → variasi dalam λ yang melewati bidang fokus
(focal plane)

(F adalah panjang bidang fokus), D-1 = nm/mm

Kekuatan pengumpulan sinar


kemampuan dalam mengumpulkan sinar (efisiensi) →
meningkatkan rasio sinyal terhadap derau, pengumpulan
yang baik jika F kecil dan d besar
Karakteristik Kinerja Monokromator Kisi

Lebar pita spektrum kisaran panjang gelombang yang


keluar dari monokromator
berhubungan dengan dispersi dan
lebar celah
Lebar pita rentang pengaturan monokromator (nm/cm-1)
untuk mengerakkan citra celah masuk melewati
celah keluar

Lebar pita efektif kisaran panjang gelombang yang keluar


dari monokromator untuk λ yang
diinginkan
Karakteristik Kinerja Monokromator Kisi

Resolusi
lengkap
Karakteristik Kinerja Monokromator Kisi

Lebar Celah Monokromator


 Parameter instrumen yang dapat diatur
 Mengontrol input sinar
 Resolusi spektra bergantung pada lebar celah yang
digunakan
- λ yang dipilih perlu dipertimbangkan
- Celah yang lebar akan menurunkan resolusi tetapi
mungkin akan menghasilkan sinyal yang cukup baik
Karakteristik Kinerja Monokromator Kisi

Pengaturan celah
monokromator → efek
terhadap resolusi
spektrum

Lebar celah yang kecil


→ resolusi spektrum
lebih besar, kekuatan
radiasi rendah
Wadah Sampel

Sampel ditempatkan ke dalam sel yang dinamakan kuvet dengan


panjang yang paling umum 1 cm

Material: harus transparan Ultraviolet: kuarsa, sinar tampak: kuarsa,


kaca, IR: NaCl, AgCl,KBr
Transmittance range for various cell construction materials.
Transduser Radiasi

Transduser merupakan tipe detektor yang mengkonversi kuan


titas sifat kimia dan fisik menjadi sinyal listrik seperti muatan, a
rus, atau voltase

Idealnya:
• sensitivitas tinggi
• derau yang rendah
• respon panjang gelombang yang besar
• keluaran linear (S = k x I)
• arus gelap rendah (arus kecil saat I = 0) (S = k·I + kd)
Transduser Radiasi
Transduser Radiasi
Transduser foton: Radiasi → arus
– Sel fotovoltaik: sinar tampak, Se, tidak kuat, hv menimbulkan arus
listrik
– Tabung foto (Phototube): UV-Vis, K, tumbukan hv → e-
– Tabung foto pengganda (Photomultiplier tube, PMT): lebih sensitif,
UV-Vis, tumbukan hv → e- cascade
– Tranduser fotokonduktivitas: IR, PbS, absorpsi hv → meningkatkan
resistans
– Fotodiode silikon: bias balik sambungan pn, UV-Vis, tekanan rendah,
hv mengubah konduktans diode
– Transduser alih muatan (Charge-transfer transducers: CTD)

Tranduser foton multi-salur


– Larik fotodiode/photodiode arrays (PDAs): 1D
– Peranti alih muatan/Charge-transfer devices (CTDs): 2D, perantik
injeksi muatan/charge-injection devices (CIDs) dan peranti
gandengan muatan/charge-coupled devices (CCDs)
Transduser Radiasi

Tabung foto:
 Efek fotoelektrik
 Katode: logam alkali/oksida
logam tersalut, memancarkan
fotoelektron (fotoemisif)
 E > 90 V, semua elektron
dikumpulkan, I (1 – 10 μA) dapat
dikuatkan karena tahanan relatif
besar
 Jumlah elektron (arus) ~ daya
sinaran (foton)
 Terjadi arus gelap kecil → efek
termal
Transduser Radiasi
Tabung foto pengganda
 Lebih sensitif → kekuatan deteksi rendah, dimungkinkan untuk
mendeteksi foton tunggal (photon counting)
 Amplifikasi sinyal dengan dinode: E > 90 V
 Amplifikasi: 106-107, bergantung kepada jumlah dinode dan voltase
 Batas arus gelap: derau termal (< -30°C)

Diagram skematik PMT


dengan 9 dinode
Transduser Radiasi
Transduser Radiasi

Transduser termal:
Digunakan untuk IR ketika energi tidak cukup untuk mengeksitasi
elektron

Radiasi (10-7 to 10-9 W) → absorpsi → meningkatkan suhu material


(beberapa ribu K)

Optimum:
– Material: kapasitas panas rendah, lapis tipis, ukuran kecil
– Lingkungan: vakum (reduksi derau termal), terlindungi dari radiasi
termal lainnya
– Instrument: membelah radiasi untuk memisahkannya dari derau
ekstra
Pengolah Sinyal & Peranti pembaca

Pengolah sinyal- menguatkan sinyal elektrik dari tranduser,


dapat pula konversi ac/dc, mengubah fase, membedakan ,
integrasi, konversi ke skala log (photon counting)

Peranti pembaca/Readout devices – meter d’Arsonval, meter


digital, potentiometer, perekam, tabung sinar katode, peranti
digital (komputer)
PR
1. Cari spesifikasi spektrometer absorpsi yang ada di
pasaran (UV-Vis/IR)!
2. Suatu monokromator kisi dengan dispersi linier resiprokal
sebesar 1,2 nm/mm digunakan untuk memisahkan garis
Na pada 589 dan 589,6 nm. Secara teori berapa lebar
celah yang diperlukan?

Anda mungkin juga menyukai