NIM : 200910301103
KELAS : 82 PENDIDIKAN PANCASILA
1. buktikan bahwa unsur unsur pembentuk pancasila itu benar benar berasal dari
kebudayaan bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia merdeka. Pancasila lahir dari
pemikiran tokoh bangsa yang disarikan dari kebudayaan dan trsadisi luhur nenek
moyang. Pancasila berasal dari bahasa sansekerta yaitu panca yang berarti lima dan
sila berarti dasar atau asas.pancasila berarti lima asas.Pancasila dikenal sejak zaman
majapahit dan sriwijaya.Pancasila terdapat pada buku negara kertagama oleh Mpu
Prapanca dan buku sutasma oleh Mpu Tantular.dlam buku tersebut terdapat berbatu
sandi yang lima atau pelaksanaan kesusilaan yang lima.
Sejarah perumusan pancasila ditandai saat bala tentara nipon Jepang yang
didesak oleh pasukan sekutu pada tahun 1944.Pada 1 maret 1945 Kumakisi Harada
mengumukan akan debentuknya badan baru yaitu BPUPKI. Tujuan dibentuknya
BPUPKI yaitu membahas dasar Indonesia merdeka. Pada tanggal 1 juni 1945 Soekarno
berpidato mengenai dasar negara secara sistematis yaitu pancasila.
Dilanjut pada 22 juni 1945 terciptalah piagam Jakarta.Pada tanggal 8 agustus
1945 setelah proklamasi kemerdekaan pancasila megalami perubahan pada sila
pertama.Pada 1 juni 1945 ditetapkan sebagai hari lahirnya pancasila,Berdasarkan
KEPRES NO.24 Tahun 2016 tentang hari lahir pancasila menyatakan bahwa tanggal
tanggal 1 juni 1945 ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bangsa merupakan cerminan dari budaya masyarakat yang menganut nilai-nilai luhur
bahkan sebelum terciptanya Pancasila itu sendiri. Sebab Pancasila lahir dari hasil
pemikiran-pemikian serta ide maupun gagasan dari budaya yang dimiliki bangsa
Indonesia sejak jaman dahulu. Hal ini merupakan cerminan dari fungsi kebudayaan
bagi masyarakat itu sendiri sebagai sebuah pemersatu. Nilai-nilai Pancasila sebagai
ideologi terbuka memperlihatkan kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri, yakni
terbuka terhadap segala perubahan.
Bukti bahwa bangsa indonesia telah memberikan dilihat dalam tulisan, bahasa,adat
istiadat,kepercayaan, dan masih banyak lagi. sebagai contoh yaitu pertama : Di
indonesia tidak pernah putus orang percaya terhadap tuhan yang maha esa, sila kedua :
bangsa indonesia terkenal dengan sopan santun, lemah lembut, dan ramah dengan
sesama manusia, sila ketiga : Bangsa indonesia juga memiliki ciri khasnya yang sudah
melekat di dalam masyarakatnya yaitu rukun.kekeluargaan, dan Bersatu, sila keempat
: unsur - unsur demokrasi memang sudah melekat di dalam masyarakat kita, sila kelima
: dalam menjalankan hidupnya, rakyat indonesia terkenal lebih bersifat sosial dan adil
terhadap sesama.
3. Jelaskan mengapa isi Piagam Jakarta dirubah menjelang akan ditetapkan sebagai dasar
negara Inonesia pada 18 Agustus 1945, padahal saat sebelumnya pada saat siding
BPUPKI sudah disepakati bersama ?
Pada tanggal 18 Agustus sidang PPKI pertama dilakukan. Pada siding tersebut
membahsa pengesahan UUD 1945 dimana istilah ‘Mukaddimah’ diubah menjadi
‘Pembukaan’. Kemudian, sila pertama yang berisi “Kewajiban menjalankan Syari’at
Islam bagi pemeluk-pemeluknya“, diganti menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa.” sila
Pertama pada Piagam Jakarta tersebut diubah karena usulan dari masyarakat di
Indonesia Timur agar menghilangkan 7 kata dalam Piagam Jakarta, yaitu “…dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya …”. Usulan tersebut
oleh seorang opsir Jepang yang bertugas di Indonesia Timur, yang bernama Nishima.
opsir itu memberitahukan bahwa wakil-wakil dari pemuka agama Protestan dan
Katolik, sangat keberatan terhadap bagian kalimat dalam Piagam Jakarta yang
berbunyi, “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”.Mereka beranggapan bahwa kalimat tersebut tidak mewakili dirinya yang
beragama non-islam. Dengan tercantumnya ketetapan seperti itu di dalam suatu dasar
yang akan menjadi bagian pokok dari UUD 1945, sama saja dengan mengadakan
diskriminasi terhadap golongan minoritas. Jika diskriminasi itu ditetapkan juga, mereka
lebih suka berdiri di luar Republik Indonesia. Untuk menghindari kesan diskriminasi
terhadap agama lainnya yang ada di Indonesia, akhirnya rumusan hasil sidang itu
diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.