Disusun Oleh :
2020
Auditing Proses Pembiayaan/Investasi: Kas Dan Investasi
Item “Kas”dilaporkan dalam laporan keuangan yang merepresentasikan uang yang ada
ditangan dan kas yang tersimpan dalam akun bank, termasuk sertifikat deposito, jangka waktu
deposito dan akun tabungan/penyimpanan.
Setara Kas tertentu dikombinasikan dengan kas untuk penyajian dalam laporan keuangan.
Definisi: Sebagai investasi jangka pendek yang sangat likuid yang dapat dengan cepat diubah
menjadi kas atau memiliki jangka waktu jatuh tempo yang pendek dengan sedikit resiko atas
perubahan dalam nilainya. Contoh: Tagihan tresuri dan dana pasar uang.
Auditor umumnya menggunakan prosedur auditor dibawah ini untuk menguji rekonsiliasi bank:
a. Melakukan Verifikasi akurasi matematis dari kertas kerja rekonsiliasi bank dan
mencocokkan saldo per buku ke buku besar.
b. Mencocokan saldo akun pada rekonsiliasi bank dengan saldo yang ditunjukkan pada
konfirmasi bank standar Agree the bank balance on the reconciliation with the balance
shown on the standard bank confirmation.
c. Menelusuri setoran dalam perjalanan pada rekonsiliasi bank ke laporan pisah batas
bank.
d. Membandingkan cek yang beredar pada kertas kerja rekonsiliasi bank dengan cek
yang dibatalkan yang dimuat dalam laporan pisah batas bank untuk penerima uang,
jumlah, dan pemegang kuasa yang tepat.
e. Mencocokan beberapa pembebenan yang termasuk dalam laporan bank ke
rekonsiliasi bank.
f. Mencocokan saldo buku yang disesuaikan ke daftar akun kas yang utama.
Dalam beberapa contoh, klien yang tidak jujur mungkin menggunakan rekonsiliasi bank
akhir tahun untuk menutupi penggelapan kas. Ini biasanya dilakukan dengan memanipulasi
item-item rekonsiliasi dalam rekonsiliasi bank.Sebagai contoh, andaikan seorang karyawan
dari klien mencuri $5,000 dari klien. Karyawan dapat menyembunyikan kekurangan $5,000
dalam rekonsiliasi bank dengan memasukkan dokumen fiktif terkait setoran dalam
perjalanan.
Audit pada beberapa akun kas imprest seperti akun penggajian atau cabang mengikuti
tahapan audit dasar yang sama seperti yang dibahas untuk audit kas umum.
Keberadaan
Standar auditing menyatakan bahwa auditor sebaiknya melakukan satu atau lebih prosedur
audit berikut ini ketika mengumpulkan bukti untuk keberadaan:
a. Pemeriksaan fisik
b. Konfirmasi dengan penerbit
c. Konfirmasi dengan fungsi penyimpanan
d. Konfirmasi transaksi yang belum diselesaikan dengan broker diler
e. Membaca perjanjian kerja sama atau perjanjian serupa yang akan dilaksanakan
f. Konfirmasi dengan counterparty
Asersi Pengungkapan
a. Sekuritas yang dapat diperdagangkan perlu untuk diklasifikasi secara tepat sebagai
held-to-maturity, trading, and available-for-sale.
b. Held-to-maturity securities and individual available-for-sale securities individual
sebaiknya diklasifikasi sebagai aset lancar atau aset tidak lancar didasarkan apakah
manajemen memiliki ekspektasi untuk mengonversi sekuritas ke dalam kas dalam 12
bulan.
c. Semua trading securities harus diklasifikasi sebagai aset lancar
Level 1: Penilaian didasarkan pada harga yang diberikan dalam pasar aktif untuk aset atau
liabilitas yang identik. Terkadang disebut “marking to market.”
Level 2: Penilaian didaasarkan pada data pasar yang di observasi baik secara langsung atau
tidak langsung atas aset atau liabililtas yang sama atau yang dapat diperbandingkan.
Terkadang disebut “marking to matrix.”
Level 3: Penilaian didasarkan pada penilaian terbaik manajemen dan melibatkan asumsi
manajemen mengenai input yang tidak dapat diobservasi dan bagaimana pasar akan
memberikan harga pada aset atau liabilitas.
a. Memahami bagaimana manajemen membuat pengukuran Nilai wajar
b. Mempertimbangkan apakah keterampilan atau pengetahuan Khusus Dibutuhkan.
c. Pengujian Pengukuran Nilai Wajar Entitas.
d. Mengevaluasi Kewajaran Pengukuran Nilai Wajar.