VOLTMETER TEMBAGA
Disusun Oleh:
LABORATORIUM FISIKA
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Menera sebuah amperemeter dengan menggunakan voltmeter tembaga.
Prinsip dari voltmeter tembaga adalah proses elektrolisis dan berlakunya hukum
Faraday.
m = e . I . t/F
Dimana :
e = massa ekivalen;
t = waktu (detik);
1. Zat cair dipandang dari sudut hambatan listrik, dapat dibagi dalam tiga
golongan: Zat cair isolator: seperti air murni, minyak dan sebagainya.
2. Larutan yang mengandung ion-ion sebagai penghantarnya dan disertai
perubahan-perubahan kimia.
3. Air raksa, logam-logam cair dapat dilalui arus listrik tanpa perubahan-
perubahan kimia di dalamnya.
Bila pada rangkaian di atas dialiri arus, maka akan terjadi endapan Cu
pada katoda. Jumlah Cu yang mengendap sebanding dengan arus yang
lewat, sehingga voltmeter dapat dipakai sebagai Amperemeter.
BAB II
IV.2. Perhitungan
m=e . I .t / F
m. F
I=
e.t
Ar Cu 63,5
e= = =31,75 gram/mol
valensi Cu 2
F = 96500 Coulomb
Percobaan 1
m. F
I=
e.t
0,25 .96500
I= =0,6332 A
31,75 .1200
Percobaan 2
m. F
I=
e.t
0,30 . 96500
I= =0,7598 A
31,75 .1200
Percobaan 3
m. F
I=
e.t
0,45 .96500
I= =1,1398 A
31,75 .1200
BAB V
PEMBAHASAN
Dalam percobaan voltameter ini terjadi perubahan secara fisika dan kimia.
Perubahan secara kimia terjadi apabila suatu zat mampu menghasilkan zat baru
pada percobaan ini perubahan secara kimia terjadi saat reaksi yang disebut
reaksi reduksi dan oksidasi berlangsung. Reaksi reduksi oksidasi ini bisa terjadi
karena pada sel elektrolisis yang berupa CuSO 4 dicelupkan elektroda inert.
Elektroda inert ini yaitu elektroda yang tidak mampu bereaksi dengan sel
elektrolisis CuSO4. Ketika dialiri arus listrik pada elektroda terjadi reaksi yaitu
pada elektroda positif (anoda) terjadi reaksi oksidasi atau pelepasan elektron
sebesar 2e-. Dalam percobaan ini yang teroksidasi adalah air, karena pada SO 42-
tidak dapat teroksidasi. Karena anoda adalah bermuatan positif maka anoda
menarik SO42-. Lalu elektron pada SO42- dialirkan melalui rangkaian listrik
menuju elektroda negatif (katoda). Pada katoda yang bermuatan negatif (katoda)
maka ion yang ditarik adalah Cu 2+, pada penarikan ion di katoda ini terjadi
reaksi secara reduksi atau penangkapan elektron sebesar 2e - sehingga ion Cu2+
menjadi tereduksi dan menghasilkan endapan pada elektroda berupa endapan
Cu. Berikut ini adalah reaksi reduksi-oksidasi yang terjadi:
2−¿¿
Pada anoda: H 2 O (l ) → 2 H +¿
( aq ) +O 2 ( g ) + 2 e ¿
2+¿
Pada katoda :Cu(aq) +2 e → Cu (s ) ¿
Selain itu, terjadi pula perubahan secara fisika yaitu perubahan yang bersifat
sementara pada percobaan ini terjadi saat pembentukan endapan pada elektroda
yaitu pembentukan endapan Cu yang berasal dari Cu2+ yang tereduksi.
Pada percobaan voltameter tembaga ini, hal yang pertama kali dilakukan
yaitu penimbangan pada katoda. Berat katoda awal yang diperoleh dicatat di
tabel pengamatan. Setelah dilakukan penimbangan katoda, katoda dan anoda
dimasukkan ke dalam larutan CuSO4. Arus dijalankan sesuai dengan besarnya
arus yang sudah ditentukan, pada percobaan kali ini arus diatur menjadi 0,4 A,
0,6 A dan 0,8 A. Waktu yang diperlukan untuk melakukan sekali percobaan
yaitu 20 menit atau 1200 sekon. Ekuivalen elektrokimia (e) adalah ekuivalen
kimia yang sangat dipengaruhi oleh arus listrik (I). e akan berbanding lurus
dengan m dan berbanding terbalik dengan I dan t, yang menyebabkan hasil akan
saling berpengaruh satu sama lain. Semakin besar I, maka nilai e akan semakin
kecil.
Kuat arus yang dipergunakan dalam praktikum yaitu 0,4 A, 0,6 A dan 0,8
A, sedangkan arus yang diperoleh berdasarkan perhitungan dengan
m. F
menggunakan rumus I = adalah 0,6332 A, 0,7598 A dan 1,1398 A. Hal ini
e.t
menunjukkan terjadinya perbedaan arus antara praktikum dengan perhitungan.
Perbedaan ini kemungkinan disebabkan karena beberapa kesalahan:
KESIMPULAN
m. F
berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus I = adalah 0,6332 A,
e.t
0,7598 A dan 1,1398 A. Hal ini menunjukkan terjadinya perbedaan arus antara
praktikum dengan perhitungan. Perbedaan ini disebabkan karena beberapa
kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
m=e . I .t / F
m. F
I=
e.t
Ar Cu 63,5
e= = =31,75 gram/mol
valensi Cu 2
Percobaan 1
0,25 .96500
I= =0,6332 A
31,75 .1200
Percobaan 2
0,30 . 96500
I= =0,7598 A
31,75 .1200
Percobaan 3
0,45 .96500
I= =1,1398 A
31,75 .1200
3. Buatlah grafik hasil peneraan, yaitu antara kuat arus hasil perhitungan no.2
dengan kuat arus yang terbaca pada Amperemeter.
Jawab :
Percobaan 1 2 3
Kuat arus hasil perhitungan 0,6332 0,7598 1,1398
(Ampere)
Kuat arus yang terbaca (Ampere) 0,4 0,6 0,8
0.8 0.8
0.7
0.6 0.6
I Baca (A)
0.5
0.4 0.4
0.3
0.2
0.1
0
0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2
I Hitung (A)
m=e . I .t / F
m. F
I=
e.t
Ar Cu 63,5
e= = =31,75 gram/mol
valensi Cu 2
Percobaan 1
0,25 .96500
I= =0,6332 A
31,75 .1200
(0.6332−0.40)
Kesalahan = x 100 % = 36,83%
0.6332
Percobaan 2
0,30 . 96500
I= =0,7598 A
31,75 .1200
(0.7598−0.60)
Kesalahan = x 100 % = 21.03%
0.7598
Percobaan 3
0,45 .96500
I= =1,1398 A
31,75 .1200
(1.1398−0.80)
Kesalahan = x 100 % = 29.81%
1.1398