Anda di halaman 1dari 10

Kemitraanbidan-dukun tekankematianibu dan bayi

https://m.antaranews.com/amp/berita/779665/kemitraan-bidan-dukun-tekan-kematian-ibu-dan-bayi

Ilustrasi - Petugas Surveilans Kesehatan Ibu Anak (Gasurkes KIA) memeriksa tekanan darah salah satu ibu hamil di Gunungpati,
Semarang, Jawa Tengah, Kamis (25/10/2018). (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)
Banjarmasin (ANTARA News) - "Bekerjalahdenganseharusnyajanganberpikirapaadanya.
Janganterjebak pada rutinitas, berkreasi dan berinovasilah demi masyarakat," adalahpesan yang
selaludisampaikanBupati Hulu Sungai Selatan, Akmad Fikri kepada para ASN di
lingkunganpemerintahannya.

Pesantersebutmengandungmakna, agar seluruhaparatursipil negara di


lingkunganPemerintahKabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan,
terusmengembangkandirinyadenganmengasahseluruhkreativitasnya.

Melaluisemangattersebut, diharapkanseluruh ASN


bisaterusberlariuntukmenyelesaikanberbagaipersolan di masyarakat dan
memberikansumbangsihterbaikdalammengabdikemasyarakatmelaluipelayanan prima.

Buahdarisemangattersebut, perlahantapipasti, kiniberbagaiinovasipelayanan di HSS


mendapatkanapresiasi, bukanhanyadarimasyarakat, tetapi juga daripemerintahpusat dan daerah-
daerahlainnya.

Salah satunyaadalah, inovasi "Si MidunkeFaskes" atau Strategi Kemitraan Dukun Kampung dan
Bidan Merujuk Ibu Bersalinke Fasilitas Kesehatan.

Inovasitersebutadalahsatudari lima inovasibidangkesehatan yang berhasilmasukdalam TOP 99


Sinovik Nasional Tahun 2016.

Inovasi yang awalnyadigagas Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2012,
inimerupakansuatuinovasisimpatik, yang bertujuanmereposisiperan dukun kampung dalam proses
persalinanaktif.

Tujuan akhirdari program tersebutadalahmenurunkanangkakematianibu dan


anakdalamrangkameningkatkan IPM di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Inovasitersebuttercipta, berawaldarikeprihatinanpemerintahterhadapkebiasaanmasyarakat, yang
lebihmemilihke dukun kampung dari pada pergikebidandesa.

Kondisitersebutmembuattingkatkematianbayi dan ibusaat proses persalinancukuptinggi.

Tidak inginmemutusprofesi dukun dalammasyarakat, akhirnyaBupati HSS


melaluidinaskesehatanmembuatkebijakan, agar bidan dan dukun kampung
salingbekerjasamadalammenanganipersalinan.

Bidan desa, menangani proses persalinansecaramedis, sedangkan dukun


membantubidanuntukmembersihkanibu dan bayipascapersalinan.

Pemerintahmemberikaninsentifkepada para dukun yang membawapasienibu yang


akanmelahirkankebidandesa dan puskesmasterdekat.

Melaluikerjasamatersebut, akhirnya, perbedaanpendapat yang terjadi di masyarakat,


bisadiselesaikandenganbaik, tanpaharusmenimbulkanhal-hal yang tidakdiinginkan.

Angka Kematian

Upaya lain untukmenekanangkakematianibu dan bayiadalahmembangun Pos Kesehatan Desa


(Poskesdes) yang kinitelahadahampir di setiapdesa di wilayah Kabupaten HSS.

Poskesdestersebut, selainuntukmemperluaslayanankesehatan yang tidakterjangkauPukesmas,


Poskesdes juga berperandalammemberikanpelayananpra dan pascakelahiran.

Pembangunan Poskesdes yang bersumberdari dana APBD ini juga


didukungdenganpartisipasiwargadalampenyediaanlahan, di Sungai Paring, KecamatanKandangan.

Salah satuwarga H Rafi`imenghibahkantanahnyauntukbangunanPoskesdes, demi


lancarnyapembangunan Fasilitas Kesehatan (faskes) tersebut.

KepalaDinkes HSS Hj Siti Zainab mengatakan, Kemitraaninisebelumnyatelahdiaplikasikanmelalui


Program Inovasi "Strategi Kemitraan Dukun Kampung dan Bidan Merujuk Ibu Bersalinke Fasilitas
Kesehatan" disingkat "Si MidunkeFaskes".

Selain itu, peningkatansumberdayamanusia (SDM) melaluipelatihanasuhanpersalinan normal dan


pelatihankompetensibidan.

Program lain, penempatanbidan di seluruhdesa, diperuntukkanmenolongpersalinan dan


memantauibuhamilsampaimengaturangkapersalinan,

Mengurangiangkakematianibu dan bayisebetulnyabutuhperansertasemuapihak dan agar


masyarakatbisasejahtera.

Kesejahteraanhidupkeluarga, akanmembuatanak-anaktidakakanadalagi yang mengalamigiziburuk,


dan ibuhamil juga takkekurangangizi.

Berdasarkan data Dinkes HSS tahun 2016 total AngkatKematian Ibu (AKI) dan Angka
KematianBayi (AKB) sebanyak 74 kasus, terdiridari AKI empatkasus dan AKB 70 kasus.
Pada 2017 turunmenjadi 46 kasus yang terdiri AKI empatkasus dan AKB 42 kasus.

Selain itu, dalamsisianggaranDinkes HSS memanfaatkannyauntukmemberikanBantuanOperasional


Kesehatan (BOK) dan JaminanPersalinan (Jampersal) yang bersumberdari Dana AlokasiKhusus
(DAK).

Pemkab HSS juga bersinergidengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalimantan
Selatan (Kalsel) bekerjasamadalampendampingan dan pelayanankesehatanibuhamilprasejahtera.

Program iniuntukmeningkatkan status kesehatan dan giziibuhamil, ibunifas, dan


bayiataubalitadarikeluarga fakir miskin, sertameningkatkanakses dan
kualitaslayanankesehatanibuhamil dan bayidarikeluarga fakir miskin.

Selain itu, juga untukmembantumeningkatkanpertumbuhanbayi dan balita yang sehat dan normal.

Sasarandari program iniadalahibuhamilgolonganasnaf zakat, fakir dan miskin, denganjenisbantuan


yang diberikanberupapenyuluhan, pemeliharaan, pelayanan dan pemeriksaankesehatankehamilan.

Kemudian, pemberianmakananbergizi dan bernutrisisertapemberiansantunanpersalinan.

Keberhasilanmelaksanakan program tersebut, Bupati HSS mendapatkanpenghargaannasionalsebagai


TOP 99 dan menerimapenghargaanSinovikTahun 2016 yang diserahkanlangsung oleh Menteri
PendayagunaanAparatur Negara dan ReformasiBirokrasi (Menpan RB), YuddyChrisnandi, Jatim
Expo Surabaya, Jawa Timur.

Penghargaan AntaraKerjakerasPemerintahKabupaten Hulu Sungai Selatan tersebut, juga


mendapatkanapresiasicukupbesardaritimpenilai LKBN Antara Biro Kalsel, yang
akanmemberikanpenghargaankepadakepaladaerah yang
memilikikomitmenkuatmeningkatkankesejahteraanmasyarakat.

Tim penilai LKBN Antara yang terdiridariKetuaSyamsuddin Hasan yang juga Ombusdmen LKBN
Antara Biro Kalsel, Hasan Zainuddin editor senior Portal Kalsel, Mahdani, editor senior desk
internasional Biro Kalsel dan wartawan senior LKBN Antara, Imam Hanafi, memutuskan program
tersebutlayakuntukmendapatkanapresiasi.

Ketua Tim PenilaiSyamsuddin Hasan mengatakan, beberapaindikatorpenilaiansebuah program


daerah, layakuntukmendapatkanPenghargaan Antara adalah, konsistensipelaksanaan program,
program bertujuanuntukmengubahpolapikirmasyarakatmenjadilebihbaik,
mampumendorongkesejahteraanmasyarakat.

Selain itu,mendapatkandukungan yang luasdariseluruhpihakterkait, dan


berhasildilaksanakansesuaidengan program yang ditetapkansertabeberapakriterialainnya.

"Membangunbagunanfisiksangatmudahdilakukan, asaladadananya, tetapimengubahperilaku,


polapikirmasyarakat, perlukeberanian, kebijakan dan waktu yang lama, agar program
berjalandenganbaik, sehinggakonsistensiporgramsangatpentingdilakukan," kata Syamsuddin.

Kepala LKBN Antara Biro Kalsel, Nurul Aulia Badar mengatakan, pada 13 Desember 2018,
Lembaga Kantor Berita Nasional Antara genap 81 tahun, selamaitu pula, Antara
mengawalseluruhprogram pembangunan di negeri ini, baikitu di pusatmaupundaerah.
Menandaiperingatanke 81 LKBN Antara 2018, Antara Biro Kalimantan Selatan
akanmemberikanpenghargaankepadakepaladaerah yang telahmelaksanakan program yang
mampumeningkatkankesejahteraanmasyarakat di daerahnyaberdasarkanpersepektif Antara.

Penghargaantersebut, juga dalamrangkamendukung dan


mengapresiasikerjakeraspemerintahkabupaten dan kepaladaerah di Kalimantan Selatan, yang
berkomitmenuntukmengabdikepadamasyarakat dan tanah air.*

KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN


http://dinkes.tangerangkab.go.id/cisoka/2017/10/17/kemitraan-bidan-dan-dukun/

Salah satutugasbidanadalahmenjalinkemitraan dan kerjasamadengan dukun


bayidalammeningkatkankesehatanibu dan anak, bidansebagaitenagatehnis dan dukun
bayisebagaipemberianinformasikepadamasyarakatkaitannyakesehatanibu dan anak.
Namuntidakdemikianmasihadanya dukun bayi yang memberikanpertolonganpersalinansendiri dan
pemerikasaankehamilan yang berdampak pada peningkatakematianibu dan bayi. Oleh
karenaitudibutuhkankemitraan yang sehatantaratenagamedisprofesional, dalamhalini para bidandesadengan
para dukun bayidalampelayanankesehatan, agar tercapaiderajatkesehatanibu dan anaksecara optimal
denganmenurunnyaangkakematianibu dan anak di Indonesia. (Poedji Rochjati. 2003)
Pelatihantersebutdiadakansetiap 6 bulansekali yang meliputi:
a) caramemotivasiibuhamiluntukperiksahamil dan melahirkanke Bidan
sertakeikutsertaankeluargadalamkeluargaberencanapascapersalinan, menyadarkan dan
mengantarkanibuhamil yang tidakmauperiksake Bidan, melakukanpenyuluhan pada ibuhamil
dan keluargatentang; tanda-tandapersalinan, tandabahayakehamilan,
kebersihanpribadi&lingkungan, sertakesehatan dan gizi, perawatanpayudara.
b) Perencanaanpersalinan, melakukanmotivasi pada wakturujukandiperlukan,
memotivasirujukanbiladiperlukan dan membantuibu dan keluargasetelahpersalinan,
memberikanperawatanibusetelahmelahirkandalambeberapahal yang
meliputikebersihanpribadi, kesehatan dan gizi, ASI eksklusif dan perawatanpayudara.
c) Pembinaan pada dukun bayisetiapbulansekalidilakukan oleh masingmasingbidandesa pada
saatjadwalposyandu. Pembinaan oleh bidandesaberdasarkanhasilevaluasiterhadap dukun
bayidalampelayanankesehatanibu dan anaksertauntukpemantauanadanyaibuhamilbaru yang
ada di wilayah desatersebutsehinggamempermudahdalammelakukanpendataanibuhamil.
d) Penghargaan/reward Reward merupakansebuahbentukapresiasikepadasuatuprestasitertentu
yang diberikan, baik oleh dan dariperoranganataupunsuatulembaga yang
biasanyadiberikandalambentuk material atauucapan. Motivasi yang ada pada diri dukun dan
bidanakanmunculdaripemahamanpentingnyamenjalinkemitraandalammemberikanpelayanank
esehatankepadaibu dan anak. Jika
keduanyamerasakansalingmembutuhkanmakakemitraantersebutakanberjalandenganbaik.
Dukun bayimerupakan orang yang lebihdekatdenganmasyarakat dan
lebihmengenallingkungansekitarnyasehinggabidanakansangatterbantujikabermitradengan
dukun bayiterutamadalammendeteksikeberadaanibuhamil, bersalinataupunbayi yang
mengalamimasalah. Selain itupemberianpenghargaan juga
sangatpentingdalammeningkatkanmotivasiseseorang. Salah satubentukpengharagaan yang
diberikanbidanmaupunPuskesmasSendangterhadapprestasi dukun
bayiadalahdenganmemberikanriwerdberupa uang sertamemberikanpelayanan gratis
baikkepada dukun maupunkeluarganyajikamengalamisakit dan rawatinap di puskesmas.
Pengakuanterhadapkemampuan yang dimilikiseseorang juga
merupakanbentukdaripengharagaan.
Motivasiakantumbuhjikaseseorangmasihdiakuikemampuanya dan
masihdipercayauntukmemberikanpelayanan yang
dibutuhkan.bidanmenyadaribahwadenganbantuan dukun
bayimakasangatmembantudalammenurunkanangkakematianibumaupunanak.

Cisoka, 17 Oktober 2017. Bertempat di Aula KecamatanCisokatelahdiadakankegiatankemitraanantarabidan


dan dukun, acara yang dibuka oleh Bapak WiryantoselakuKoramilCisoka dan dihadiri oleh dukun paraji
yang ada di wilayah kerjaPuskesmasCisokaserta oleh bidanPuskesmassendiri.

Dalam acara tersebut juga dr. Endah DwiPutriantiselakuKepalaPuskesmasCisokamemaparkanbahwaangka


Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka KematianBayi (AKB) di KecamatanCisokaadalah yang tertinggi di
Kabupaten Tangerang, untukitudiharapkankegiatantersebutdiharapkandapatmenurunkanangka AKI dan
AKB, untukitusemuaibubersalinharusbersalin di tenagakesehatantidakbolehlagibersalindirumah. Faktor
tingginya AKI dan AKB inidisebabkan oleh kuranggizi, anemia, penyakitmenahun,
lambattertanganidalamprotapkegawatdaruratan, ANC tidakterkontrol dan tidaklengkap dan
tekanandarahtinggi.

Kemitraanbidan dan dukun inibertujuanuntukmeningkatkanaksesibu dan bayiterhadappelayanankesehatan


yang berkualitas dan meningkatkanperan dukun parajidaripenolongpersalinanmenjadimitrabidan. Adapun
peran dukun dalamkemitraaninidiantaranya :

1. MemotivasiibuhamiluntukperiksakePuskesmas/Posyandu/bidan

2. Mengantaribuhamil yang tidakmauperiksakePuskesmas/Posyandu/bidan

3. Membantubidan pada saatpemeriksaanibuhamil

4. Penyuluhanterhadapibuhamil

5. Memotivasiibuhamil dan keluargauntukperiksapascapersalinan

6. MelaporkankepadabidanapabilaadaibuhamilbaruKemitraanbidan dan dukun


inimendapatkanhasilkesepakatan :

1. Dukun tidakbolehmenolongpersalinan

2. Bila ada yang bersalinharusmemanggilbidan

3. Fee disepakatan RP. 75.000 jikapasien yang dibawalahir

4. Dukun harusikut KPKIA

5. Sangsi Rp. 500.000,-bila dukun masihmenolongpersalinan (uang untuk kas Posyandu)

6. Fee yang diberikanuntukpasien yang dirujukke RS Rp. 25.000 ( pasien yang


belumdilakukantindakanapapun oleh dukun)
KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN
Desember 28, 2019 PuskesmaCikuya

http://dinkes.tangerangkab.go.id/cikuya/2019/12/28/kemitraan-bidan-dan-dukun/

Dalam rangkapercepatanpenurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan penurunan Angka KematianBayi (AKI)
sertauntukmeningkatkancakupan dan kualitaspertolonganpersalinan di fasilitaspelayanankesehatan
(fasyankes) yang optimal, makaPuskesmasCikuyamengadakakankegiatanKemitraan Bidan dan Dukun yang
bertempat di aula PuskesmasCikuyaTanggal 16 Desember 2019.
Acara di buka oleh Kasubag Tata Usaha yaituH.SudinWahyudin, SKM.,MH.Kes dan dihadiri oleh
unsurMuspikaKecamatanCisoka dan dukun paraji yang ada di wilayah
kerjaPuskesmasCikuyasertabidanPuskesmasCikuya
Dalam kata sambutannyaBeliaumenghimbaukepadaseluruh dukun paraji agar bisabermitradenganbidan di
wilayah PuskesmasCikuyamelaluimekanismekerjasamaygsalingmenguntungkan.
Dengandemikiandiharapkankegiatantersebutdapatmenurunkanbahkantidakadalagikematianibu dan bayi  di
wilayah kerjaPuskesmasCikuya.
Dan dalamkesempataninibidankoordinatorPuskesmasCikuya Ambar Setyowati, S.ST menyampaikanbahwa
di Kabupaten Tangerang pada Tahun 2019 Angka kematian Ibu (AKI) ada 26 kaus dan Angka
KematianBayi (AKB) ada 191 kasus, dan PuskesmasCikuya salah
satunyapenyumbangkematiankematianibuhamil 1 orang denganpenyebabkematiannyayaituperdarahan, dan
angkakematianbayiada 2 orang.
Kegiatankemitraaninisangatpentingdengantujuanuntukmeningkatkanalihperan dukun dan
penolongpersalianmenjadimitrabidandalammenolongpersalinan dan merawatibunifas dan bayinyaserta 
tidakadalagi dukun yang menolongpersaliansendiri, agar semuapersalianbisalahirdenganamanselamat oleh
tenagakesehatan yang terampil.
Peran dukun parajidalamkemitraaninidiantaranya:
1. MemotivasiibuhamiluntukperiksakandungankePuskesmas/ Posyandu/ Bidan
2. Mengantarkanibuhamil yang tidakmauperiksakandungankePuskesmas/Posyandu/Bidan
3. Membantubidan pada saatperiksaibuhamil
4. Penyuluhanterhadapibuhamil
5. Memotivasiibuhamil dan keluargauntukperiksapascapersalinan
6. Melaporkankepadabidanapabilaadaibuhamilbaru
Selain itudalamkemitraanbidan dan dukun inididapatkankesepakatandiantaranya :
1. Dukun tidakbolehmenolong/menanganipersalinan
2. bilaada yang bersalinharusmemanggilbidanataumengantarkankefasilitaskesehatan (Puskesmas)
3. Fee di sepakatisebesar Rp. 75.000,-jika dukun mengantarkanibubersalinkePuskesmas
4. Dukun harusikutkelasibuhamil

Artikel:http://dinkes.tangerangkab.go.id/cisoka/2017/10/17/kemitraan-bidan-dan-dukun/

https://m.antaranews.com/amp/berita/779665/kemitraan-bidan-dukun-tekan-kematian-ibu-dan-bayi

http://dinkes.tangerangkab.go.id/cikuya/2019/12/28/kemitraan-bidan-dan-dukun/

Saat Dukun dan Bidan Bermitra untuk Turunkan Angka Kematian Ibu

Dipaparkan oleh Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek, dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah
(Rakerkesda) Kalimantan Barat di Pontianak, Kamis (28/3/2019); angka kematian ibu (AKI) Indonesia per
2015 adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut 9 kali lipat daripada Malaysia dan 5 kali lipat
dari Vietnam.
Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten kapuas hulu beberapa tahun yang lalu. Pada 2015, kasus kematian
ibu di Kabupaten tersebut mencapai 14, yang bila dikonversikan menjadi 331 per 100.000 kelahiran hidup.
Akan tetapi, seperti dilaporkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kapuas Hulu dr H Harisson dalam acara
yang sama, kasus kematian ibu di kabupaten tersebut pada 2018 hanya tinggal tiga kasus.

Ada beberapa inovasi yang dilaksanakan oleh Dinkes Kab. Kapuas Hulu untuk mencapai hal tersebut. Dua
di antaranya adalah program Madu Bulin, dan kemitraan antara bidan dan dukun setempat.

Madu Bulin yang merupakan singkatan dari Masyarakat Peduli Ibu Hamil dan Bersalin meningkatkan
peranan masyarakat terhadap ibu hamil dan bersalin.

Dalam program ini, Dinkes membuat tim rujuka ibu hamil dan bersalin di tingkat desa, kecamatan dan
kabupaten. Dengan demikian, proses rujukan dan administrasi pasien menjadi lebih mudah. Selain itu, ada
juga kelompok pendonor darah yang siap memberikan darahnya ke ibu bila diperlukan. Ketiga, Dinkes juga
meminimalisir keterlambatan pelayanan pasien dengan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan tim
rujukan pada tingkat Kabupaten.

Namun seperti yang diakui oleh Harisson, masih banyak ibu-ibu di Kapuas Hulu yang lebih memilih
bersalin dengan bantuan dukun daripada bidan, karena dukun juga membantu memijat dan mencucikan
pakaian. Padahal, sudah ada Perda yang melarang dukun membantu persalinan karena mereka tidak
memiliki keahlian yang tepat untuk melakukannya dan kemampuan untuk mendeteksi dini risiko komplikasi
yang mungkin terjadi.

Sebagai solusi, Dinkes pun melakukan kemitraan dengan dukun.

"Jadi kalau ada ibu-ibu yang melakukan pemeriksaan dengan dukun, mereka akan kasih tahu ke bidan kita
agar datang ke rumah dan melakukan pemeriksaan kehamilan," ujar Harisson.

Dukun kemudian juga diharapkan untuk memberi tahu bidan bila ada ibu yang akan segera bersalin. Dengan
demikian, bidan dapat memberikan pertolongan bersalin, sembari dukun tetap hadir untuk mendampingi ibu
dan memberikan layanan yang tidak dilakukan oleh bidan, seperti memijat dan mencucikan pakaian yang
terkena darah.

Pada saat ini, yang masih menjadi tantangan bagi Dinkes dalam menurunkan AKI adalah kepercayaan lokal
bahwa pendarahan seusai melahirkan itu baik. Malah, masyarakat sengaja memanaskan uterus menggunakan
batu panas agar terjadi pendarahan.

Untuk menyelesaikan hal ini, Dinkes melakukan pendekatan melalui bupati, camat dan tokoh-tokoh
masyarakat. Mereka aktif melakukan sosialisasi mengenai bahaya dari tradisi tersebut. Sejauh ini, menurut
Harisson, kebiasaan memanaskan perut dan uterus ibu yang baru melahirkan menggunakan batu sudah mulai
berkurang.

Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek mengapresiasi keberhasilan ini. Namun, dia juga menyoroti masih
tingginya angka kematian bayi baru lahir atau neonatal (AKN). AKN Kabupaten Kapuas Hulu masih ketiga
tertinggi di Kalbar. Dia berpesan kepada para ibu agar merencanakan kehamilan dengan baik. Ibu
diharwpkan tidak anemia dan tidak kurang gizi agar berat badan janinnya baik. "Makan tablet darahnya,
jangan bilang bau atau amis," katanya.

https://sains.kompas.com/read/2019/03/28/191303823/saat-dukun-dan-bidan-bermitra-untuk-turunkan-
angka-kematian-ibu?page=all#page2
Kerjasama Bidan dan Dukun untuk Tekan Kematian Ibu

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek berterima kasih kepada para bidan dan dukun yang telah bekerja sama
menangani ibu melahirkan di desa-desa. Menurut Nila, kerja sama keduanya bisa menekan angka kematian
ibu (AKI) dan bayi (AKB).
"Saya beterima kasih sekali kepada bidan yang kerja sama dengan dukun. Memang  dukun itu sangat dekat
masyarakat," kata Nila saat memberi sambutan kegiatan Workshop Peningkatan Kesehatan Ibu dan
Imunisasi di Jakarta, Rabu (17/12/2014).
Dukun lebih dulu dikenal dan dipercaya masyarakat di pedesaan. Namun, dukun umumnya tidak
mengenyam pendidikan seperti bidan.  Menurut Nila, dukun dan bidan bisa berbagi peran saat menangani
para ibu yang melahirkan.
"Untuk itu bidan bekerja sama dengan dukun, menyebabkan ibu yang akan melahirkan bisa lebih tenang
karena ada dukun dan bidan. Untuk keselamatan bisa dengan bidan, dan  untuk  kekuatan spiritual atau
moralnya bisa didampingi oleh dukun," terang Nila.
Kemitraan antara bidan dan dukun sebenarnya sudah berjalan di beberapa daerah. Di Kabupaten Takalar di
Sulawesi Selatan telah memiliki peraturan daerah tentang kemitraan bidan dan dukun bayi. Sejak adanya
program kemitraan tersebut tahun 2010, angka kematian bayi dan ibu pun menurun.
Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012, AKI masih tinggi yaitu 359 per
100.000 kelahiran hidun, sedangkan AKB sebanyak 32 per 1000 kelahiran hidup. Dengan demikian, di
Indonesia ditermukan sekitar 44 ibu meninggal dan 440 bayi meninggal setiap harinya.
Penyebab terbanyak kematian ibu adalah pendarahan, infeksi, dan hipertensi dalam kehamilan. Sementara
itu, kematian bayi kebanyakan disebabkan oleh berat bayi lahir rendah, asfiksia, diare,  pneumonia, serta
sejumlah penyakit infeksi lainnya.

https://health.kompas.com/read/2014/12/18/1343049/Kerjasama.Bidan.dan.Dukun.untuk.Tekan.Kematian.Ib
u

Anda mungkin juga menyukai