https://m.antaranews.com/amp/berita/779665/kemitraan-bidan-dukun-tekan-kematian-ibu-dan-bayi
Ilustrasi - Petugas Surveilans Kesehatan Ibu Anak (Gasurkes KIA) memeriksa tekanan darah salah satu ibu hamil di Gunungpati,
Semarang, Jawa Tengah, Kamis (25/10/2018). (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)
Banjarmasin (ANTARA News) - "Bekerjalahdenganseharusnyajanganberpikirapaadanya.
Janganterjebak pada rutinitas, berkreasi dan berinovasilah demi masyarakat," adalahpesan yang
selaludisampaikanBupati Hulu Sungai Selatan, Akmad Fikri kepada para ASN di
lingkunganpemerintahannya.
Salah satunyaadalah, inovasi "Si MidunkeFaskes" atau Strategi Kemitraan Dukun Kampung dan
Bidan Merujuk Ibu Bersalinke Fasilitas Kesehatan.
Inovasi yang awalnyadigagas Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2012,
inimerupakansuatuinovasisimpatik, yang bertujuanmereposisiperan dukun kampung dalam proses
persalinanaktif.
Angka Kematian
Berdasarkan data Dinkes HSS tahun 2016 total AngkatKematian Ibu (AKI) dan Angka
KematianBayi (AKB) sebanyak 74 kasus, terdiridari AKI empatkasus dan AKB 70 kasus.
Pada 2017 turunmenjadi 46 kasus yang terdiri AKI empatkasus dan AKB 42 kasus.
Pemkab HSS juga bersinergidengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalimantan
Selatan (Kalsel) bekerjasamadalampendampingan dan pelayanankesehatanibuhamilprasejahtera.
Selain itu, juga untukmembantumeningkatkanpertumbuhanbayi dan balita yang sehat dan normal.
Tim penilai LKBN Antara yang terdiridariKetuaSyamsuddin Hasan yang juga Ombusdmen LKBN
Antara Biro Kalsel, Hasan Zainuddin editor senior Portal Kalsel, Mahdani, editor senior desk
internasional Biro Kalsel dan wartawan senior LKBN Antara, Imam Hanafi, memutuskan program
tersebutlayakuntukmendapatkanapresiasi.
Kepala LKBN Antara Biro Kalsel, Nurul Aulia Badar mengatakan, pada 13 Desember 2018,
Lembaga Kantor Berita Nasional Antara genap 81 tahun, selamaitu pula, Antara
mengawalseluruhprogram pembangunan di negeri ini, baikitu di pusatmaupundaerah.
Menandaiperingatanke 81 LKBN Antara 2018, Antara Biro Kalimantan Selatan
akanmemberikanpenghargaankepadakepaladaerah yang telahmelaksanakan program yang
mampumeningkatkankesejahteraanmasyarakat di daerahnyaberdasarkanpersepektif Antara.
1. MemotivasiibuhamiluntukperiksakePuskesmas/Posyandu/bidan
4. Penyuluhanterhadapibuhamil
1. Dukun tidakbolehmenolongpersalinan
http://dinkes.tangerangkab.go.id/cikuya/2019/12/28/kemitraan-bidan-dan-dukun/
Dalam rangkapercepatanpenurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan penurunan Angka KematianBayi (AKI)
sertauntukmeningkatkancakupan dan kualitaspertolonganpersalinan di fasilitaspelayanankesehatan
(fasyankes) yang optimal, makaPuskesmasCikuyamengadakakankegiatanKemitraan Bidan dan Dukun yang
bertempat di aula PuskesmasCikuyaTanggal 16 Desember 2019.
Acara di buka oleh Kasubag Tata Usaha yaituH.SudinWahyudin, SKM.,MH.Kes dan dihadiri oleh
unsurMuspikaKecamatanCisoka dan dukun paraji yang ada di wilayah
kerjaPuskesmasCikuyasertabidanPuskesmasCikuya
Dalam kata sambutannyaBeliaumenghimbaukepadaseluruh dukun paraji agar bisabermitradenganbidan di
wilayah PuskesmasCikuyamelaluimekanismekerjasamaygsalingmenguntungkan.
Dengandemikiandiharapkankegiatantersebutdapatmenurunkanbahkantidakadalagikematianibu dan bayi di
wilayah kerjaPuskesmasCikuya.
Dan dalamkesempataninibidankoordinatorPuskesmasCikuya Ambar Setyowati, S.ST menyampaikanbahwa
di Kabupaten Tangerang pada Tahun 2019 Angka kematian Ibu (AKI) ada 26 kaus dan Angka
KematianBayi (AKB) ada 191 kasus, dan PuskesmasCikuya salah
satunyapenyumbangkematiankematianibuhamil 1 orang denganpenyebabkematiannyayaituperdarahan, dan
angkakematianbayiada 2 orang.
Kegiatankemitraaninisangatpentingdengantujuanuntukmeningkatkanalihperan dukun dan
penolongpersalianmenjadimitrabidandalammenolongpersalinan dan merawatibunifas dan bayinyaserta
tidakadalagi dukun yang menolongpersaliansendiri, agar semuapersalianbisalahirdenganamanselamat oleh
tenagakesehatan yang terampil.
Peran dukun parajidalamkemitraaninidiantaranya:
1. MemotivasiibuhamiluntukperiksakandungankePuskesmas/ Posyandu/ Bidan
2. Mengantarkanibuhamil yang tidakmauperiksakandungankePuskesmas/Posyandu/Bidan
3. Membantubidan pada saatperiksaibuhamil
4. Penyuluhanterhadapibuhamil
5. Memotivasiibuhamil dan keluargauntukperiksapascapersalinan
6. Melaporkankepadabidanapabilaadaibuhamilbaru
Selain itudalamkemitraanbidan dan dukun inididapatkankesepakatandiantaranya :
1. Dukun tidakbolehmenolong/menanganipersalinan
2. bilaada yang bersalinharusmemanggilbidanataumengantarkankefasilitaskesehatan (Puskesmas)
3. Fee di sepakatisebesar Rp. 75.000,-jika dukun mengantarkanibubersalinkePuskesmas
4. Dukun harusikutkelasibuhamil
Artikel:http://dinkes.tangerangkab.go.id/cisoka/2017/10/17/kemitraan-bidan-dan-dukun/
https://m.antaranews.com/amp/berita/779665/kemitraan-bidan-dukun-tekan-kematian-ibu-dan-bayi
http://dinkes.tangerangkab.go.id/cikuya/2019/12/28/kemitraan-bidan-dan-dukun/
Saat Dukun dan Bidan Bermitra untuk Turunkan Angka Kematian Ibu
Dipaparkan oleh Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek, dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah
(Rakerkesda) Kalimantan Barat di Pontianak, Kamis (28/3/2019); angka kematian ibu (AKI) Indonesia per
2015 adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut 9 kali lipat daripada Malaysia dan 5 kali lipat
dari Vietnam.
Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten kapuas hulu beberapa tahun yang lalu. Pada 2015, kasus kematian
ibu di Kabupaten tersebut mencapai 14, yang bila dikonversikan menjadi 331 per 100.000 kelahiran hidup.
Akan tetapi, seperti dilaporkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kapuas Hulu dr H Harisson dalam acara
yang sama, kasus kematian ibu di kabupaten tersebut pada 2018 hanya tinggal tiga kasus.
Ada beberapa inovasi yang dilaksanakan oleh Dinkes Kab. Kapuas Hulu untuk mencapai hal tersebut. Dua
di antaranya adalah program Madu Bulin, dan kemitraan antara bidan dan dukun setempat.
Madu Bulin yang merupakan singkatan dari Masyarakat Peduli Ibu Hamil dan Bersalin meningkatkan
peranan masyarakat terhadap ibu hamil dan bersalin.
Dalam program ini, Dinkes membuat tim rujuka ibu hamil dan bersalin di tingkat desa, kecamatan dan
kabupaten. Dengan demikian, proses rujukan dan administrasi pasien menjadi lebih mudah. Selain itu, ada
juga kelompok pendonor darah yang siap memberikan darahnya ke ibu bila diperlukan. Ketiga, Dinkes juga
meminimalisir keterlambatan pelayanan pasien dengan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan tim
rujukan pada tingkat Kabupaten.
Namun seperti yang diakui oleh Harisson, masih banyak ibu-ibu di Kapuas Hulu yang lebih memilih
bersalin dengan bantuan dukun daripada bidan, karena dukun juga membantu memijat dan mencucikan
pakaian. Padahal, sudah ada Perda yang melarang dukun membantu persalinan karena mereka tidak
memiliki keahlian yang tepat untuk melakukannya dan kemampuan untuk mendeteksi dini risiko komplikasi
yang mungkin terjadi.
"Jadi kalau ada ibu-ibu yang melakukan pemeriksaan dengan dukun, mereka akan kasih tahu ke bidan kita
agar datang ke rumah dan melakukan pemeriksaan kehamilan," ujar Harisson.
Dukun kemudian juga diharapkan untuk memberi tahu bidan bila ada ibu yang akan segera bersalin. Dengan
demikian, bidan dapat memberikan pertolongan bersalin, sembari dukun tetap hadir untuk mendampingi ibu
dan memberikan layanan yang tidak dilakukan oleh bidan, seperti memijat dan mencucikan pakaian yang
terkena darah.
Pada saat ini, yang masih menjadi tantangan bagi Dinkes dalam menurunkan AKI adalah kepercayaan lokal
bahwa pendarahan seusai melahirkan itu baik. Malah, masyarakat sengaja memanaskan uterus menggunakan
batu panas agar terjadi pendarahan.
Untuk menyelesaikan hal ini, Dinkes melakukan pendekatan melalui bupati, camat dan tokoh-tokoh
masyarakat. Mereka aktif melakukan sosialisasi mengenai bahaya dari tradisi tersebut. Sejauh ini, menurut
Harisson, kebiasaan memanaskan perut dan uterus ibu yang baru melahirkan menggunakan batu sudah mulai
berkurang.
Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek mengapresiasi keberhasilan ini. Namun, dia juga menyoroti masih
tingginya angka kematian bayi baru lahir atau neonatal (AKN). AKN Kabupaten Kapuas Hulu masih ketiga
tertinggi di Kalbar. Dia berpesan kepada para ibu agar merencanakan kehamilan dengan baik. Ibu
diharwpkan tidak anemia dan tidak kurang gizi agar berat badan janinnya baik. "Makan tablet darahnya,
jangan bilang bau atau amis," katanya.
https://sains.kompas.com/read/2019/03/28/191303823/saat-dukun-dan-bidan-bermitra-untuk-turunkan-
angka-kematian-ibu?page=all#page2
Kerjasama Bidan dan Dukun untuk Tekan Kematian Ibu
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek berterima kasih kepada para bidan dan dukun yang telah bekerja sama
menangani ibu melahirkan di desa-desa. Menurut Nila, kerja sama keduanya bisa menekan angka kematian
ibu (AKI) dan bayi (AKB).
"Saya beterima kasih sekali kepada bidan yang kerja sama dengan dukun. Memang dukun itu sangat dekat
masyarakat," kata Nila saat memberi sambutan kegiatan Workshop Peningkatan Kesehatan Ibu dan
Imunisasi di Jakarta, Rabu (17/12/2014).
Dukun lebih dulu dikenal dan dipercaya masyarakat di pedesaan. Namun, dukun umumnya tidak
mengenyam pendidikan seperti bidan. Menurut Nila, dukun dan bidan bisa berbagi peran saat menangani
para ibu yang melahirkan.
"Untuk itu bidan bekerja sama dengan dukun, menyebabkan ibu yang akan melahirkan bisa lebih tenang
karena ada dukun dan bidan. Untuk keselamatan bisa dengan bidan, dan untuk kekuatan spiritual atau
moralnya bisa didampingi oleh dukun," terang Nila.
Kemitraan antara bidan dan dukun sebenarnya sudah berjalan di beberapa daerah. Di Kabupaten Takalar di
Sulawesi Selatan telah memiliki peraturan daerah tentang kemitraan bidan dan dukun bayi. Sejak adanya
program kemitraan tersebut tahun 2010, angka kematian bayi dan ibu pun menurun.
Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012, AKI masih tinggi yaitu 359 per
100.000 kelahiran hidun, sedangkan AKB sebanyak 32 per 1000 kelahiran hidup. Dengan demikian, di
Indonesia ditermukan sekitar 44 ibu meninggal dan 440 bayi meninggal setiap harinya.
Penyebab terbanyak kematian ibu adalah pendarahan, infeksi, dan hipertensi dalam kehamilan. Sementara
itu, kematian bayi kebanyakan disebabkan oleh berat bayi lahir rendah, asfiksia, diare, pneumonia, serta
sejumlah penyakit infeksi lainnya.
https://health.kompas.com/read/2014/12/18/1343049/Kerjasama.Bidan.dan.Dukun.untuk.Tekan.Kematian.Ib
u