Anda di halaman 1dari 24

Nama : Lastia Meilina

NIM : PO.71.24.1.20.024

Jurusan :DIII Kebidanan

MATA KULIAH : ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

KODE MATA KULIAH : Bd. 502

BEBAN STUDI : 2 SKS (T=2)

PENEMPATAN : SEMESTER 1

DOSEN : HENDAWATI,SP.d.M.KES

TUGAS 1

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

 DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini memberikan kemampuan untk memahami konsep Ilmu-ilmu Sosial dan Budaya
Dasar yg berkaitan dgn pelayanan kebidanan dan cara-cara pendekatan sosial budaya dlm
praktek kebidanan di masyarakat

 TUJUAN PEMBELAJARAN

1). Menjelaskan konsep Ilmu sosial Budaya dasar.

2). Menjelaskan perkembangan nialai-nilai budaya

terhadap individu, keluarga dan masyarakat.


3). Menjelaskan berbagai aspek kehidupan,

perkembangan dan masalah-masalah masyarakat

pedesaan dan perkotaan.

4). Menjelaskan aspek sosial budaya yang

mempengaruhi perilaku sehat dalam kaitan status

kesehatan ibu, bayi dan anak balita dan keluarga.

5). Menjelaskan cara-cara pendekatan sosial, budaya dalam

praktek kebidanan.

 MATA KULIAH DASAR UMUM (MKDU)

1. Agama

2. Ideologi negara atau Pancasila

3. Kewiraan

4. Ilmu Budaya Dasar (IBD)

5. Ilmu Sosial Dasar (ISD)

6. Ilmu Alamiah Dasar (IAD)

 KONDISI MHS PTU KINI

1. EGOIS

2. INADIVIDUALIS

3. MATERIALISTIS

4. SEKULER

5. HEDONIS

6. KRISIS AKHLAK

7. AGAMA SBG SIMBUL

 . PENDIDIKAN DI INDONESIA KINI

1. Arah Pend Krg Jelas


2. Pend Sbg Barang Mhl

3. Pend tdk Merata

4. Penyelewengan dana pendidikan ckp tinggi

5. Kurang penghargaan pada Guru/Dosen

6. Kualitas dan kuantitas guru/dosen kurang

7. Pend Kepreibadian Kurang mendapat Perhatian Serius

8. Mencetak Tukang

 KONDISI AKTUAL MHS INDO KINI

1. KEHILANGAN FIGUR

2. KEPRIB PECAH

3. KEHIL JATI- DIRI

4. KURANG HARGAI ILMU DAN GURU

5. MANJA DAN MALAS BACA

6. GAUL BEBAS

 ISBD SEBAGAI GENERAL EDUCATION DI PT

 Pendidikan Umum (GE) di Indonesia:

merupakan studi (bidang kajian) yg membekali peserta didik berupa kemampuan dasar
ttg pemahaman, penghayatan dan pengalaman nilai-nilai dasar kemanusiaan, sbg makhluk
Tuhan, sebagai pribadi, anggota keluarga, masyarakat, warga negara dan sbg bagian dari
alam.

 ADA 4 LANDASAN MBB-ISBD DIAJARKAN DI PTU


 LANDASAN HISTORIS

 NENEK MOYANG KITA ORANG BERAGAMA TERBUKTI DENGAN


PENINGGALAN SEJARAHNYA

 MEMILIKI WARISAN BUDAYA DAN PERADABAN TINGGI

 BANGSA INDONESIA DIKENAL SEBAGAI

 LANDASAN FILOSOFIS
 Pancasila
 LANDASAN YURIDIS FORMAL

1. UUD 45 Pasal 30, 31

2. UU No 20 TH 2003 ttg Sisdiknas

3. Kep.Mendiknas No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002) ttg Kurikulum Inti

4. KEP.Dirjen Dikti. No 30/DIKTI/Kep/2003 ttg Rambu-rambu Pelak MPK di PT

5. Surat Edaran Dirjen Dikti : No 1058?D/T/ 2003 ttg PelakKep Dirjen Dikti No 30

6. KEP. Dirjen Dikti : No 29/DIKTI/Kep/2004 ttg Pengangkatan Tim Pembina Kel MPK
dan MBB

 LANDASAN PEDAGOGIS

 MEWUJUDKAN MANUSIA INDONESIA SEUTUHNYA DIPERLUKAN SUATU


PROSES SECARA TERENCANA, TERUS MENERUS DAN
BERKESINAMBUNGAN, (DISEBUT PROSES PENDIDIKAN)

 Latar Belakang ISBD

Untuk memenuhi Tuntutan masyarakat dan negara, bahwa perguruan tinggi (mahasiswa) harus
dapat berhubungan langsung dengan masyarakat dalam dharmanya/pengabdiannya kepada
negara. Hubungan ini meliputi manifestasinya berupa kebudayaannya yang beraneka ragam

 Tujuan mempelajari ISBD :


Membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai anggota
masyarakat dan bangsa serta agama.

Menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan-kenyatan


sosial yang timbul di dalam masyarakat.

Memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berfikir secara
interdisipliner dan mampu memahami pikiran ahli-ahli berbagai ilmu pengetahuan
sehingga dengan demikian memudahkan mereka berkomunikasi.

 Lingkup Kajian ISBD:

1. Pengelompok Ilmu Pengetahuan

Menurut Prof. Dr. Harsja Bachtiar (1981) bahwa ilmu dan pengetahuan dapat
dikelompokan menjadi tiga kelompok besar, yaitu kelompok ilmu alamiah (natural
sciences), kelompok ilmu sosial (social sciences), dan kelompok pengetahuan budaya
(the humanities).

A. Kelompok ilmu alamiah

Kelompok Ilmu alamiah bertujuan untk memahami keteraturan yang terdapat dalam alam
semesta, untk mengkajinya digunakan metode ilmiah. Caranya adalah menentukan
hukum yang berlaku mengenai keteraturan itu, kemudian dibuat analisis guna
menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini
lalu dibuat prediksi. Hasil penelitiannya 100% benar atau 100% salah. Termasuk
kelompok ilmu alamiah antara lain adalah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran
(kebidanan).

B. Kelompok ilmu sosial

Kelompok ilmu sosial bertujuan untk memahami keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antar manusia, untk mengkajinya digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman
dari ilmu alamiah. Tetapi hasil penelitiannya tidak mungkin 100% benar, hanya
mendekati kebenaran dan tidak pula 100% salah. Sebabnya adalah keteraturan dalam
hubungan antarmanusia itu dapat berubah dari waktu ke waktu. Termasuk kelompok ilmu
sosial antara lain adalah ekonomi, sosiologi, polotik, demografi, piskologi, antropologi,
sosial, sosiologi hukum.

C. Kelompok pengetahuan budaya

Kelompok pengetahuan budaya bertujuan untk memahami dan mencari arti kenyataan-
kenyataan yang bersifat manusiawi. Untk mengkaji hal itu digunakan metode
pengungkapan peristiwa dan pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Peristiwa dan peryataan itu pada umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan. Metode ini
tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari
metode ilmiah. Termasuk kelompok pengetahuan budaya antara lain adalah filsafat, seni
(tari,lukis,musik dll), sejarah, antropologi budaya, hukum, agama.

2. Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk budaya

Secara umum, Ilmu Sosial Budaya Dasar untk mengembangkan kepribadian manusia sebagai
makhluk sosial (zoon politicon) dan sebagai makhluk budaya (homo humanus), sehingga mampu
menanggapi secara keritis dan berwawasan luas masalah sosial budaya dan masalah lingkungan
sosial budaya, serta mampu menyelesaikan secara halus (refined), arif, dan manusiawi masalah-
masalah tersebut.
Tiga macam rumusan utama :

a. pengembangan kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan


makhluk budaya,
b. kemampuan menanggapi secara kritis dan berwawasan luas
masalah sosial budaya dan masalah lingkungan sosial budaya,
c. kemampuan menyelesaikan secara halus, arif, dan manusiawi

masalah-masalah tsb, untuk menjelaskan rumusan itu, maka perlu dipahami lebih dahulu konsep-
konsep dasar : manusia makhluk sosial, manusia makhluk budaya, tanggapan kritis, wawasan
luas, masalah sosial budaya, dan masalah lingkungan sosial budaya.

 Manusia makhluk sosial (zoon politicon) artinya :

manusia sebagai makhluk individu tdk akan mampu hidup sendiri dan berkembang
sempurna tanpa hidup bersama dengan individu manusia lain. Sejak lahir manusia sudah
harus hidup bersama dengan manusia lainnya, hal itu didasari oleh kebutuhan manusia
yang hanya dapat dipenuhi apabila berhubungan dengan atau mendapat bantuan dari
manusia lain. Dengan kata lain manusia harus hidup bermasyarakat. Hidup
bermasyarakat artinya saling berhubungan dan berintraksi satu sama lain dalam
kelompoknya dan juga dengan individu di luar kelompoknya guna memperjuangkan dan
memenuhi kepentingannya.

 Manusia makhluk budaya (homo humanus) artinya :

manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, karena sejak lahir sudah
dibekali dengan unsur akal (ratio), rasa (sense), dan karsa (will, wish). Dengan unsur itu
manusia dapat mempertimbangkan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang
baik dan mana yang buruk, mana yang bermanfaat dan mana yang merugikan.
Pertimbangan
 Tanggapan kritis, artinya :

reaksi akal atau daya tangkap berdasarkan nalar yang tinggi terhadap sesuatu yang dilihat
atau didengar atau suatu peristiwadalam masyarakat. Dalam konteksnya dengan sosial
budaya, tanggapan kritis merupakan kemampuan memahami suatu masalah guna
membedakan secara objektif mana peristiwa yang bersumber dari bencana alam atau
penyakit, yang perlu diatasi dan dihindari. Kemudian secara kritis dapat dikaji juga solusi
yang terbaik guna menghindari atau mengatasi konflik secara arif dan manusiawi.

Wawasan luas, artinya :


kemampuan memandang jauh kedepan berdasarkan pemikiran yang dalam dan mendasar.
Dalam konteks sosial budaya, pandangan luas dan jauh daya jangkau tidak hanya
terhadap masalah sosial budaya yang terjadi dalam kelompoknya, misalnya keluarga,
organisasi kemasyarakatan pada masa kini, melainkan meliputi juga lingkup yang lebih
luas untuk masa mendatan, tidak hanya berskala lokal, sektoral, juga berskala nasional
dan terpadu mengenai masalah sosial budaya bangsa Indonesia.
 Masalah sosial budaya, adalah :
peristiwa atau kejadian yang timbul akibat intraksi sosial dalam kelompok masyarakat
atau antar kelompok masyarakat guna memenuhi suatu kepentingan hidup, yang
dianggap merugikan salah satu pihak atau masyarakat secara keseluruhan.

Masalah Lingkungan sosial, adalah :

kelompok sosial budaya yang hidup dalam batas-batas tertentu yang ditata berdasarkan
norma sosial budaya yang membedakannya dengan lingkungan alam. Lingkungan sosial
budaya antara lain berupa keluarga, desa, marga. Masalah lingkungan sosial budaya
merupakan peristiwa atau kejadian yang timbul karena perbuatan tidak manusiawi yang
merugikan warga lingkungan sosial budaya atau lingkungan alam.
 Pokok bahasan Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

Delapan topik sebagai pokok bahasan dengan urutan sebagai berikut :

1. Manusia dan cinta kasih :

- cinta antara pria dan wanita, seks

- kekeluargaan

- persaudaraan

2. Manusia dan keindahan :

- kontemplasi

- eksistensi

3. Manusian dan penderitaan :

- nasib buruk

- penyesalan

- kehilangan yang dicintai


4. Manusia dan keadilan :

- rasa keadilan

- perlakuan yang adil

5. Manusia dan pandangan hidup :

- cita-cita

- kebijakan

6. Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian :

- kesadaran

- kewajiban

- pengorbanan

7. Manusia dan kegelisahan :

- keterasingan

- kesepian

- ketidakpastian

8. Manusia dan harapan :

- kepercayaan diri

- gairah mengatasi kesulitan

 Masalah-masalah budaya dalam ilmu sosial dan budaya dasar

Masalah2 budaya adl segala sistem atau tata nilai (norma), sikap mental, pola pikir, pola tingkah
laku dlm berbagai aspek kehidupan yang tdk memuaskan bagi warga masyarakat secara
keseluruhan. Misalnya terjadinya proses “dehumanisasi” atau pengurangan arti kemanusiaan
seseorang. Masalah2 budaya tersebut mencangkup :

1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan


masalah kemanusiaan dan budaya.

2. Hakikat manusia universal. Akan tetapi perwujudannya beraneka ragam.


Ada kesamaan2, tetapi juga ketidak seragaman yang diungkapkan secara
tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dlm berbagai
bentuk dan corak ungkapan pikiran dan perasaan, tingkah laku, dan hasil
kelakuan mereka.

 Kelompok Sosial

1.2.1. Pengertian Kelompok Sosial (Stratifikasi Sosial)

Stratifikasi berasal dari kata Status yang artinya lapisan (berlapis-lapis). Sehingga
Stratifikasi Sosial berarti “lapisan masyarakat”.

Pada prinsipnya setiap individu dalam pergaulan hidupnya memiliki status sosial yang
pokok (key status) yang berupa :

a) Pekerjaan seseorang (merupakan status yang terpenting).


b) Status dalam sistem kekerabatan.
c) Status religius dan status politik.

1.2.2. Kelompok Sosial Teratur/Stratifikasi tertutup.

Kemungkinan pindah seorang anggota kelompok dari golongan yang satu ke golongan
yang lain kecil sekali, sebab biasanya sistem ini didasarkan atas keturunan.

1.2.3. Kelompok Sosial Tak Teratur/Stratifikasi terbuka.

Anggota kelompok yang satu ada kemungkinan besar untuk berpindah ke kelompok yang
lain, artinya dapat menurun ke kelompok yang lebih rendah atau sebaliknya.

 Bentuk kelompok sosial


Dapat disimpulkan bahwa ukuran atau kriteria yang biasanya dipakai untuk
menggolong-golongkan masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial adalah :

1. Ukuran kekayaan : ukuran kekayaan (kebendaan) dapat dijadikan suatu ukuran; barang
siapa yang mempunyai kekayaan paling banyak, termasuk ke dalam lapisan sosial
teratas.

2. Ukuran kekuasaan : barang siapa yang memiliki kekuasaan atau mempunyai


wewenang terbesar, menempati lapisan sosial teratas.

3. Ukuran kehormatan : ukuran kehormatan mungkin terlepas dari ukuran-ukuran


kekayaan atau kekuasaan.
Orang yang paling disegani dan dihormati, mendapatkan atau menduduki lapisan sosial
teratas.

4. Ukuran ilmu pengetahuan : ilmu pengetahuan dipakai ukuran oleh masyarakat yang
menghargai ilmu pengetahuan.

 Fungsi Interaksi Sosial

Sebagai media komunikasi dalam proses pemberitahuan atau penyampaian pesan atau
berita dari satu pihak kepada pihak lain, dengan tujuan dapat menggugah keikutsertaan
pihak lain, sehingga hal-hal yang diberitahukan itu menjadi pengertian bersama.
 Konsep keluarga sebagai anggota masyarakat.

Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat.
Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita,
hubunganyang berlangsung lama untuk menciptakan anak dan membesarkan anak-anaknya. Jadi
keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri dari suami istri
dan anak-anak yang belum dewasa. Satuan ini mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, dimana
saja dalam satuan masyarakat manusia.

Pengertian keluarga

Keluarga Inti (Kern Familie).

Yang dimaksud keluarga inti adalah : kesatuan suami sebagai ayah, dan istri sebagai ibu, serta
anak sebagai keturunan mereka.

Keluarga besar

Yang dimaksud keluarga besar adalah: mereka yang menjadi anggota keluarga atas dasar :

ikatan perkawinan keluarga inti, yaitu ayah dan ibu mertua, kakek dan nenek mertua, paman dan
bibi mertua, kakak dan adik ipar, cucu mertua.

Hubungan darah, yaitu ayah dan ibu kandung, kakek dan nenek kandung, paman dan bibi
kandung, kakak dan adik kandung, cucu kandung.

Fungsi keluarga

Fungsi Penerus Generasi


Tujuan pertama perkawinan adalah terpenuhinya kebutuhan biologis (seksual) dan
lahirnya anak sebagi akibat hubungan biologis (seksual) suami dan istri. Dalam hal ini,
keluarga sebagi “penerus generasi” tanpa keluarga tidak ada generasi berikutnya. Fungsi
ini disebut juga sebagai “fungsi seksual reproduksi”.
Fungsi Budaya dan Sistem Nilai Budaya
Dikatakan sebagai sumber budaya karena keluarga adalah pusat interaksi sosial pertama
suami dan istri kemudian ditambah anak yang lahir dari hubungan suami istri. Karena
interaksi tersebut berlangsung lama dan terus menerus, maka terbentuklah sistem nilai
budaya yang bersifat normatif dalam lingkungan keluarga yang menjadi pedoman hidup
bermasyarakat.

Fungsi Pendidikan
Budaya dan sistem nilai budaya mula-mula tumbuh dan berkembang di lingkungan
keluarga sebagai unit masyarakat kecil. Kemudian berkembang kelingkungan masyarakat
luas. Perkembangan tersebut melalui proses yang lama, dari tingkat alamiah sampai ke
tingkat penerapan ilmu pengetahuan dilingkungan keluarga. Proses perkembangan
budaya seperti ini disebut pendidikan keluarga. Keberhasilan membina pendidikan
keluarga menjadi cermin keberhasilan membina pendidikan masyarakat. Fungsi
pendidikan keluarga ini disebut juga “fungsi sosial edukasi”.
Bentuk-bentuk keluarga

Keluarga Patrilineal
Adalah keluarga yang mengutamakan garis keturunan pihak ayah. Ayah memiliki status
yang lebih tinggi, peran dan otoritas yang lebih besar dalam budaya keluarga. Dalam
pengembangan dan pemeliharaan budaya keluarga, laki-laki mempunyai peran lebih
besar dlm menentukan putusan akhir. Antara lain dianut oleh masyarakat Sumatra bagian
Selatan, Sumatra Utara, Kalimantan, Sulawesi.

Keluarga Matrilineal
Adalah keluarga yang mengutamakan garis keturunan pihak ibu. Ibu memiliki peran
otoritas yang lebih besar dalam budaya keluarga, tetapi peran dan otoritas tersebut
dijalankan oleh saudara laki-laki ibu sebagai paman anak-anaknya. Dianut oleh
masyarakat Minangkabau di Sumatra Barat.

Keluarga Parental (bilateral)


Adalah keluarga yang mengutamakan garis keturunan ayah dan ibu. Kedua garis
keturunan ayah dan ibu dianggap sama. Ayah dan ibu mempunyai status dan peran serta
otoritas yang sama dalam keluarga. Di anut oleh masyarakat Jawa.
D. Peran dan fungsi anggota keluarga

Ayah
Kepala dalam membimbing keluarga
Mencari nafkah\bekerja keras menghidupi keluarga.
Melindungi anggota keluarga
Memberi contoh berbuat baik kepada keluarga dan lingkungan hidupnya
Kemampuan menciptakan norma moral bagi kehidupan keluarganya

Ibu
Melahirkan anak
Dengan tulus menyusui dan mengasuh anak
Dengan penuh pengorbanan memelihara dan mendidik anak

Anak
Berbakti kepada ke dua orang tua
Menjaga nama baik keluarga
o Pengertian kebudayaan (dari beberapa pendapat)

Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban, mengandung pengertian yang luas,


meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan,
kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang
diperoleh dari anggota masyarakat (Taylor, 1897).
Menurut Kluckhohn (1951) hampir semua antropolog Amerika setuju dengan dalil yang
diajukan oleh Herkovits dalam bukunya yang berjudul Man and His work tentang teori
kebudayaan yaitu :
Kebudayaan dapat dipelajari.
Kebudayaan berasal dari atau bersumber dari segi biologis, lingkungan, piskologis, dan
komponen sejarah eksistensi manusia.
Kebudayaan mempunyai struktur.
Kebudayaan dapat dipecah-pecah ke dalam berbagai aspek.
Kebudayaan bersifat dinamis.
Kebudayaan bersifat variabel.

Tujuan ruang lingkup kebudayaan

Menjadikan seseorang menjadi lebih manusiawi, lebih arif dan bijaksana, lebih
berbudaya dan halus. Dengan menggunakan berbagai pengetahuan (the humanities), baik
dengan menggunakan keahlian (disiplin) ataupun dengan menggunakan pendekatan
berbagai keahlian (interdisipliner).
o Unsur-unsur kebudayaan

Unsur-unsur kebudayaan meliputi semua kebudayaan didunia, baik yang kecil, bersahaja
dan terisolasi, maupun yang besar, kompleks, dan dengan jaringan hubungan yang luas.
Menurut B. Malinowski, kebudayaan di dunia mempunyai tujuh unsur universal, yaitu :

1. bahasa
2. sistem teknologi
3. sistem mata pencaharian
4. organisasi sosial
5. sistem pengetahuan
6. religi
7. Kesenian
o Sistem budaya dan sistem sosial

Sistem Budaya

Sistem budaya merupakan wujud yang abstrak dari kebudayaan. Sistem budaya atau
cutural system merupakan ide-ide dan gagasan manusia yang hidup bersama dalam
masyarakat. Dengan demikian sistem budaya adalah bagian dari kebudayaan, yang
diartikan pula adat istiadat. Adat istiadat mencangkup sistem nilai budaya, sistem norma,
norma-norma menurut peranata-peranata yang ada di dalam masyarakat yang
bersangkutan, termasuk norma agama.

Sistem Sosial
Konsep sistem sosial merupakan alat analisis realistis sosial sehingga sistem sosial
menjadi suatu model analisis terhadap organisasi sosial. Model ini bertitik tolak dari
pandangan bahwa kelompok-kelompok manusia merupakan suatu sistem.
Dalam suatu sistem sosial, paling tidak harus terdapat empat hal, yaitu :
dua orang atau lebih,
terjadi intraksi di antara mereka,
bertujuan,
memiliki struktur, simbol, dan harapan-harapan bersama yang dipedomaninya.
Sistem sosial terdiri atas satuan-satuan intraksi sosial. Unsur-unsur tersebut membentuk
struktur sistem sosial itu sendiri dan mengatur sistem sosial. Unsur-unsur sistem sosial
tersebut ada sepuluh, yaitu :
1. keyakinan (pengetahuan),
2. perasaan (sentimen),
3. tujuan, saran, atau cita-cita,
4. norma,
5. kedudukan peranan (status),
6. tingkatan atau pangkat (rank),
7. kekuasaan atau pengaruh,
8. sangsi,
9. sarana atau fasilitas,
10. tekanan ketegangan (stress-strain)
o Jenis-jenis kebudayaan di Indonesia

Jenis kebudayaan di Indonesia mengandung rumusan tentang kebudayaan nasional,


kebudayaan nasional itu dapat dikelompokkan kedalam dua aliran, yaitu :

Keindonesiaan sebenarnya sudah ada sejak dahulu kala, mulai dari adat, seni, dll. Yang
belum ada ialah nasion Indonesia. Jadi, yang perlu diusahakan oleh bangsa Indonesia
dalam membangun kebudayaan nasionalnya ialah bagaimana memperbaharui
kebudayaan sehingga sesuai dengan kebangsaan Indonesia. Jalan yang harus ditempuh
ialah perluasan dasar kebudayaan Indonesia dengan cara memesrakan (menyerapkan,
memadukan) materialisme, intelektualisme, indifidualisme (barat) dengan spiritualisme,
perasaan, dan kolektivisme (timur). Aliran pertama ini dipelopori oleh Ki Hajar
Dewantara c.s.

Aliran yang dipelopori oleh Sutan Takdir Alisjahbana menghendaki penciptaan


kebudayaan nasional Indonesia banyak dipengaruhi oleh unsur barat yang dinamis.
Kebudayaan nasional yang baru itu dengan sendirinya mencerminkan pula watak dan
kepribadian bangsa Indonesia yang berbeda dengan watak dan kepribadian sebelumnya
(masyarakat dan kebudayaan pra-Indonesia).
o Ciri-ciri khusus kebudayaan yang ada di Indonesia

Ciri khusus kebudayaan yang ada di Indonesia terletak pada rumusan bahwa Kepulauan
Nusantara terdiri atas aneka warna kebudayaan dan bahasa sehingga, demi integrasi
nasional, kita mempunyai rumusan Bhinneka Tunggal Ika yang artinya bhinna = pecah,
ika = itu, dan tunggal = satu, sehingga bhinna ika tinggal ika artinya “terpecah itu satu"
 Konsep nilai budaya dan sistem sosial
Konsep nilai budaya dan sistem sosial masuk dalam kerangka konsep kelompok sosial
budaya

Kelompok sosial budaya adl lingkungan hidup sosial budaya yg memiliki bentuk, cara
hidup, dan tujuan tertentu. Dlm difinisi tersebut dpt dirinci empat unsur utama konsep
kelompok sosial budaya.

1. Lingkungan sosial budaya

Lingkungan sosial budaya adalah sejumlah manusia yang hidup berkelompok dan saling
berintraksi secara teratur guna memenuhi kepentingan bersama. Agar manusia dan
budayanya dpt berkembang sempurna dia harus hidup bersama dengan orang lain, yang
disebut dengan hidup bermasyarakat (makhluk sosial).
 Bentuk sosial budaya

Ada empat macam tipe kelompok sosial budaya, yaitu :

A. Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan kesatuan


geografis, seperti desa, kota, daerah aliran sungai, daerah
pantai, daerah pegunungan (tradisonal).
B. Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan ikatan perkawinan
dan hubungan daerah, seperti keluarga, keluarga besar
(tradisonal).
C. Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan kepentingan yang
sama, seperti koprasi, Lembaga Swadaya masyarakat,
yayasan (moderen).
D. Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan keahlian
profesional, seperti kelompok profesi, kelompok penguasa
(moderen).
 Cara Hidup Sosial Budaya

Cara hidup sosial budaya artinya sikap, perbuatan, dan tujuan serta cara pencapaiannya
sudah dipolakan oleh organisasi kelompok dalam seperangkat tuntunan/pedoman tertulis
yang disebut Anggaran Dasar dan kode Etik dan prosedur melakukan kegiatan untuk
mencapai tujuan mereka wajib dipatuhi dan disesuaikan dengan anggaran Dasar dan
Kode Etik. Semua anggota yang terkait pada organisasi mereka wajib mematuhi
Anggaran Dasar dan Kode Etik mereka. Dalam Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kode Etik
merupakan pandangan hidup kelompok sosial yang bersangkutan namun, pada kelompok
sosial budaya tradisonal, pandangan hidup tidak dimuat dalam bentuk tertulis seperti
Kode Etik, melainkan hidup dan berkembang secara alamiah dalam alam pikiran, yang
disebut “sistem nilai budaya”

 Sitem Nilai di Masyarakat

Sistem nilai di masyarakat sebagai pengaruh timbal balik antara dua atau lebih keluarga
atau kelompok masyarakat dapat menciptakan sistem nilai baru yang lebih maju, yang
dapat menuntun anggota keluarga atau kelompok masyarakat menuju kearah pola
kehidupan yang lebih bermanfaat, misalnya cara kerja produktif, sistem pengamanan
bersama, pendidikan dan keterampilan kerja, penyelesaian konflik secara kekeluargaan,
pergaulan muda-mudi dan hiburan masyarakat yang konstruktif. Sistem niali tersebut
memerlukan pembinaan, pengarahan, pengawasan, dari kepala keluarga atau tokoh
kelompok masyarakat, sehingga terpola menjadi sistem nilai budaya masyarakat dalam
arti yang positif.
 Sitem Nilai di Masyarakat

Sistem nilai di masyarakat sebagai pengaruh timbal balik antara dua atau lebih keluarga
atau kelompok masyarakat dapat menciptakan sistem nilai baru yang lebih maju, yang
dapat menuntun anggota keluarga atau kelompok masyarakat menuju kearah pola
kehidupan yang lebih bermanfaat, misalnya cara kerja produktif, sistem pengamanan
bersama, pendidikan dan keterampilan kerja, penyelesaian konflik secara kekeluargaan,
pergaulan muda-mudi dan hiburan masyarakat yang konstruktif. Sistem niali tersebut
memerlukan pembinaan, pengarahan, pengawasan, dari kepala keluarga atau tokoh
kelompok masyarakat, sehingga terpola menjadi sistem nilai budaya masyarakat dalam
arti yang positif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembanga nilai budaya

1. Sering menjalin hubungan atau intraksi/kontak dengan


kebudayaan atau orang lain diluar kelompok (peningkatan
wawasan). 2.3.3.
Sitem Nilai di Masyarakat

Sistem nilai di masyarakat sebagai pengaruh timbal balik antara dua atau lebih keluarga
atau kelompok masyarakat dapat menciptakan sistem nilai baru yang lebih maju, yang
dapat menuntun anggota keluarga atau kelompok masyarakat menuju kearah pola
kehidupan yang lebih bermanfaat, misalnya cara kerja produktif, sistem pengamanan
bersama, pendidikan dan keterampilan kerja, penyelesaian konflik secara kekeluargaan,
pergaulan muda-mudi dan hiburan masyarakat yang konstruktif. Sistem niali tersebut
memerlukan pembinaan, pengarahan, pengawasan, dari kepala keluarga atau tokoh
kelompok masyarakat, sehingga terpola menjadi sistem nilai budaya masyarakat dalam
arti yang positif.

2. Memiliki pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam


suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai agama (memiliki
pedoman hidup).
3. Struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses
penerimaan kebudayaan baru (terbuka dalam menerima
kebudayaan).
4. Adanya unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi
diterimanya unsur kebudayaan yang baru (pembanding
kebudayaan/filter kebudayaan).
5. Adanya kemudahan dalam membuktikan kegunaan
kebudayaan.
Perbedaan nilai/etika dan moral

Perbedaan nilai/etika dan moral terletak pada jenis tingkat kesadaran dalam menanggapi
norma-norma yang menjadi pedoman hidup seseorang atau kelompok orang dalam
berprilaku atau berbuat.

A. Etika dalam arti ini disebut “sistem budaya” Sistem nilai budaya
merupakan gambaran prilaku baik, benar, dan bermanfaat yang terdapat
dalam pikiran seseorang atau kelompok orang, perbuatannya dibenarkan,
diterima karena bermanfaat bagi orang lain.
Sebagai acuan prilaku, jenisnya adalah peraturan, pemberitahuan,
petunjuk, arahan, simbol.

B. Moral bersifat kodrati , artinya sejak manusia diciptakan Tuhan sudah


dibekali dengan sifat-sifat baik, jujur, adil. Moral bersifat asasi, yaitu sifat
yang diturunkan Tuhan kepada manusia agar selalu berbuat baik, jujur,
adil dan itu adl benar serta bermanfaat bagi pelaku sendiri dan juga orang
lain.
Sebagai acuan prilaku berbuat jujur, menghargai diri dan orang lain,
berbuat adil.
Konsep masyarakat dan sosial budaya masyarakat indonesia

4.2. Masyarakat pedesaan dan perkotaan

4.2.1. Pengertian masyarakat

4.2.2. Unsur-unsur masyarakat

4.2.3. Syarat-syarat masyarakat

4.2.4. Ciri-ciri masyarakat desa dan masyarakat kota

4.2.5. Masalah-masalah masyarakat pedesaan dan


perkotaan

Perbedaan Masyarakat desa dan masyarakat perkotaan hanya terletak pada faktor geografisnya
saja, dan dapat dilihat juga dari segi jumlah penduduknya, sosial ekonominya, kebudayaan, tata
nilai dan normanya.
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan arti yang sempit :

- dalam arti luas : keseluruhan hubungan dalam hidup bersama dan tidak
dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya.
- dalam arti sempit : masyarakat dimaksud sekelompok manusia yang dibatasi
oleh aspek-aspek tertentu, misalnya teritorial, bangsa, golongan dan
sebagainya.

Suatu Masyarakat akan disebut community bilamana memiliki unsur-unsur dan syarat-syarat
sebagai berikut :
1. Berisi kelompok manusia.
2. Menepati suatu wilayah.
3. mengenal pembagian kerja ke dalam spesialisasi dengan fungsi-fungsi yang
saling tergantung.
4. memiliki kebudayaan dan sistem sosial bersama yang mengatur kegiatan
mereka.
5. Para warganya sadar akan kesatuan dan kewargaan mereka dalam
community.

Ciri-ciri masyarakat desa dan masyarakat kota :


A. Masyarakat desa

1. Homogenitas Sosial
Bahwa masyarakat desa pada umumnya terdiri dari satu atau beberapa
kekerabatan saja, sehingga pola hidup tingkah laku maupun kebudayaan
sama/homogen.
2. Hubungan Primer
Pada masyarakat desa hubungan kekeluargaan dilakukan secara akrab, semua
kegiatan dilakukan secara musyawarah.
3. Kontrol Sosial yang Ketat
Setiap anggota masyarakatnya saling mengetahui masalah yang dihadapi anggota
yang lainnya (hub masyarakat pedesaan sangat intim).
4. Gotong royong
nilai-nilai gotong royong pada masyarakat pedesaan tumbuh dengan subur dan
membudaya.
5. Ikatan Sosial
setiap anggota masyarakat desa diikat dengan nilai-nilai adat dan kebudayaan
secara ketat.
6. Magis Religius
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi masyarakat desa sangat
mendalam.
7. Pola kehidupan
masyarakat desa bermata pencaharian dibidang agraris, baik pertanian,
perkebunan, perikanan dan peternakan.

B. Masyarakat Kota

1. Kehidupan keagamaan kurang bila dibandingkan dengan kehidupan


kehidupan keagamaan di desa.
2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa
harus bergantung pada orang lain
3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan
mempunyai batas-batas yang nyata.
4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga
lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
5. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat
perkotaan.
6. Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota, mengakibatkan pentingnya
faktor waktu bagi warga kota.
7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata dikota-kota,
sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-
pengaruh dari luar.

Masalah-masalah masyarakat pedesaan dan perkotaan

Masalah yang utama adalah mengenai perpindahan masyarakat desa ke kota atau yang
disebut dengan Urbanisasi.

Ada dua tinjauan sebab urbanisasi :


1) Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan
tempat daerah kediamannya (push factors).
2) Faktor-faktor yang ada di kota yang menarik penduduk desa untuk
pindah dan menetap di kota-kota (pull factors).

Push factors :
1. Di desa-desa lapangan pekerjaan pada umumnya kurang.
2. Penduduk desa, terutama kaum muda mudi, merasa tertekan oleh
adat istiadat yang ketat yang mengakibatkan suatu cara hidup yang
monoton.
3. Di desa-desa tidak banyak kesempatan untuk menambah
pengetahuan.
4. Rekreasi/hiburan merupakan salah satu faktor penting, dirasakan
kurang sekali.
5. kecilnya faktor produksi bagi yang mempunyai keahlian selain bertani.

Pull factors :

1. Penduduk desa yang kebanyakan mempunyai suatu anggapan,


bahwa dikota banyak pekerjaan serta banyak penghasilan (uang).
2. Di kota-kota lebih banyak kesempatan untuk mendirikan
perusahaan, industri dan lain-lain.
3. Kelebihan modal di kota lebih banyak daripada di desa.
4. Pendidikan (terutama pendidikan lanjutan) lebih banyak di kota dan
dengan sendirinya lebih mudah di dapat.
5. Kota merupakan suatu tempat yang lebih menguntungkan, untuk
mengembangkan jiwa dengan sebaik-baiknya dan seluas-luasnya.
6. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan
merupakan tempat pergaulan dengan segala macam orang dari
segala lapisan.

Akibat-akibat urbanisasi

1) Terbentuknya pemukiman-pemukiman kumuh dipinggiran


kota.
2) Makin meningkatnya tuna karya (pengangguran).
3) Pertambahan penduduk kota yang pesat menimbulkan
masalah perumahan.
4) lingkungan hidup yang tidak sehat.

Usaha-usaha menanggulangi Urbanisasi


1. Melaksanakan program pemerintah (masyarakat transmigrasi).
2. Penggarapan lahan sejuta hektar milik pemerintah (lahan
pekerjaan)
3. Peningkatan pembangunan perumahan sederhana yang layak
sebagai tempat tinggal.
4. pemencaran pembangunan kota dengan membangun kota-
kota baru.
5. pemerataan program pendidikan.
TUGAS 2

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

 INTERAKSI SOSIAL

• Gilin: Pengertian interaksi sosial menurut gillin bahwa interaksi sosial adalah hubungan-
hubungan sosial yangdinamis yang menyangkut hubungan antarindividu dan kelompok
atau antarkelompok.

• Macionis: Menurut Macionis bahwa pengertian interaksi sosial adalah proses bertindak
dan membalas tindakan yang dilakukan seseorang dalam hubungan dengan orang lain.

• Soerjono Soekanto: Pengertian interaksi sosial menurut Soerjono Soekanto bahwa


interaksi sosial adalah proses sosial mengenai cara-cara berhubungan yang dapat dilihat
jika individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu serta menentukan sistem dan
hubungan sosial.

• Broom dan Selznic: Menurut Broom dan Selznic, bahwa pengertian interaksi sosial
adalah proses bertindak yang dilandasi oleh kesadaran adanya orang lain dan proses
menyesuaikan respon (tindak balasan) sesuai dengan tindakan orang lain.

• Kimball Young dan Raymond W. Mack: Pengertian interaksi sosial menurut Kimball
Young dan Raymond W. Mack adalah hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut
hubungan antarindividu, antara individu dengan kelompok maupun antara kelompok
dengan kelompok lainnya.

• Homans: Menurut Homans, pengertian interaksi sosial adalah suatu kejadian ketika
suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individulain diberi ganjaran atau
hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh yang menjadi pasangannya

• Masalah pada sosial Budaya Dasar

1. Berbagai aspek kehidupan yg seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusian dan


budaya.

2. Hakekat manusia universal, ada kesamaam dan ada jg keseragaman sebagaimana yg


terlihat ekspresinya dlm berbagai bentuk corak, ungkapan pikiran dan perasaan, tingkah
laku dan hasil kelakuan mereka..

 Konsep Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta “ budayah “ / “ bodhi “ yang berarti budi akal atau
segala sesuatu yang berkaitan dengan akal. Budaya dapat dipisahkan sebagai kata majemuk
Budi & Daya yang berupa : cipta , rasa, karsa,karya ( kuncoroningrat 1980 )

 Dimensi wujud kebudayaan

a. Dimensi gagasan , konsep, pikiran manusia. Wujud ini disebut “ sistem budaya “
sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat berpusat pada kepala.

b. Dimensi aktifitas : disebut sistem sosial ; berupa

aktifitas manusia yang saling berinteraksi, sifat konkrit dapat diamati atau diobsevasi

c. Wujud sebagai benda ( sistem konkrit ) hasil daya cipta


manusia yang berwujud benda

 Kerangka Kebudayaan

1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan


& budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya ( the
humanistik ) dari berbagai disiplin ilmu

2. Hakekat manusia sebagai kesatuan atau universal akan membentuk beraneka ragam
kebudayaan yang masing-masing sesuai dengan masa dan zamannya

Kedua masalah pokok tersebut memerlukan penjabaran lebih lanjut dengan beberapa
unsur: al

1). Kebudayaan dan Unsur-unsurnya

a. Peraturan dan perlengkapan hidup manusia :

( pakaian, perumahan, transportasi) dsb

b. Mata pencaharian hidup dan sistem –sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi,
distribusi) dll

c. Sistem kemasyarakatan ( system kekerabatan, orpol, sistem hukum, sistem perkawinan ) dll

d. Bahasa ( lesan maupun tertulis)

e. Kesenian ( seni rupa, seni suara, seni gerak, seni pahat ) dll

f. Sistem pengetahuan ( pengathuan alam, fisika dll )

g. Religi ( sistem kepercayaan )

 Wujud Kebudayaan
a. Wujud kebudayaan mempunyai sifat yang abstrak : artinya tidak dapat dilihat tidak dapat
diraba, hanya bisa diyakini keberadaannya. Bertempat di alam pikiran/ di kepala.

Misal : adat istiadat setempat bersih desa

b. Wujud kebudayaan yang bersifat sosial ( sosial system) adalah merupakan tindakan
yang terpola dari manusia itu sendiri. Sistem ini merupakan kegiatan setiap hari manusia
itu sendiri ( kegiatan pasar, kegiatan perkantoran) dll

c. Wujud kegiatan fisik : adalah merupakan seluruh hasil fisik dari perbuatan manusia
dalam masyarakat, bersifat konkrit , mis bangunan , komputer, OHP dll

 Sistem Sosial dan Sistem Budaya


a. Sistem sosial dan sistem budaya merupakan sistem-
sistem yang secara analissis dapat dibedakan:
* Sisterm sosial : sistem ini lebih banyak mengkaji pada
kajian sosiologi yang mengarah kepada konsep
relasional
(hubungan manusia ) sebagai pengganti pengganti
konsep perilaku sosial.
Hal yang harus berada dalam sistem sosial
@Ada 2 orang atau lebih
@ Terjadi interaksi diantara mereka
@ Mempunyai tujuan yang sama
@Memiliki struktur simbul & harapan yang sama(Person)

b. Sistem budaya ( cultural system )

Merupakan ide –ide dan gagasan manusia hidup bersama dalam suatu masyarakat.
Sistem budaya bagian dari kebudayaan dalam pola adat istiadat, sistem norma, pranata yang ada
di masyarakat. Proses budaya ini dilakukan melalui pembudayaan ( institutionalization)
pelembagaan yang dimulai dengan meniru kemudian diinternalisasikan.

 Berbagai Kebudayaan Di Indonesia

 Pola Pikir Budaya Barat

* Pikiran cenderung menekankan dunia obyektif dari pada rasa sehingga membuahkan
ilmu dan teknologi

* Filsafat dipusatkan pada ujud dunia rasio

* Cara berpikir dalam hidup lebih terpikat oleh kemajuan material, serta teknis & ilmiah
analisis
* Dasar kehidupan adalah : martabat manusia kebebasan & teknologi

 Pola Pikir Budaya Timur

Pada intinya bersumber dari agama, menyukai intuisi dari pada akal budi. Pemikir timur lebih
menekankan segi dalam jiwa, bersifat khayalan. Timur lebih disiplin mengendalikan diri,
mengedepankan keharmonisan dengan alam sebab alam memberikan makan, tempat berteduh,
Keberhasilan diperoleh dengan cara meditasi, terikat dengan mistik. Menegakan norma
bersumber dari ajaran agama. Nilai kehidupan tertinggi datang dari dalam nurani seperti nrimo
karena takdir, pasrah.

 Budaya campuran.

 Budaya campuran pada hakikatnya merupakan campuran budaya tradisional dgn tradisi
modrn yang berkembang secara asimilasi ataupun defusi.

Kebudayaan campuran sudah memperhitungkan komersil tapi masih mengindahkan norma dan
adat setempat.

 Contoh musik dangdut musik gambus. dll

Anda mungkin juga menyukai