Anda di halaman 1dari 5

Hand Out

Mata kuliah : Kebutuhan Dasar Manusia

Topik : Melakukan Pencegahan Infeksi pada Perawatan Jenazah


Sub topik : Prinsip Pencegahan Infeksi pada Perawatan Jenazah
Waktu
Dosen :Mursyida Aw., S.Sos, SKM, M.kes

Sumber pustaka :

Melakukan Pencegahan Infeksi pada Perawatan Jenazah

A.Definisi
Perawatan jenazah adala suatu tindakan mdis dengan melakukan pemberian bahan
kima tertentu pada jenazah untuk menghambat pembusukan serta menjaga penamplan luar
jenaah supaya tetap irip denga kodisi sewaktu hidup
Jenazah yang meningal akibat penyakit menular akan cepat membsuk dan potensial
menular petugaskamar jenazah, Keluarga serta orang di sekitarnya. Perawata jenazah
penderita penyakit menuar dilaksaknaka denan selalu enerakan keaspadaa universal.

B.Tujuan
-Utntuk mencegah terjadinya pembuskan ada Jenaza
-Dengan menyuntikan zat-zat tertentu untk mebunuh kuman seperti pemberian injeksi
formalin mur, agar tdak meninggalkan luka dan membuat tubu menadi kaku.
C.Prinsip dala Perawatan Jenazah
1. Selalu menerapkan kewaspadaan universal
2. Pastikan jenazah sudah didiamkan selama kurang leih 4 jam sebelum
dilakukan perawatan jenazah
3. Tidak mengabaikan agama dan budaya
4. Tindakan petugas mampu mencegah penularan

D.Ketentuan umum penananan jenazah


1. Orag yang menangani jenazah sebaiknya telahmendapatkan vaksinasi
Hepatitis-B sebelum melakukanperawatan jenazah
2. Hindari kotak langsung dengan darah atau cairan tubuh lainnya
3. Luka dan bekas suntikan pada jenazah diberikan desinfektan
4. Semua lubang lubang tubuh ditutup dengan kasa absorben dan di iplaster
kedap air
5. Badan jenazah harus bersih dan kering
6. Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi
7. Jenazah tidak boleh dibalsem atau disuntik untuk pengawetan atau autopsi,
kecuali oleh petugas khusus
8. Dalam hal tertentu, autopsi hanya dapat dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari pimpinan rumah sakit
E. Kewaspadaan Universal
Kewaspadaan universal adalah tindakan pengendalian infeksi sederhana yang
digunakan oleh seluruh petugas dalam rangka mengurangi resiko penyebaran infeksi.
Secara umum kewaspadaan universal meliputi :
1. Pengelolaan alat kesehatan habis pakai
2. Cuci tangan dengan sabun guna mencegah infeksi silang
3. Pemakaian alat pelindung diri misalnya pemakaian sarung tangan untuk
mencegah kontak dengan darah seta caian lainnya
4. Penelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
5. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan
6. Desinfeksi dan sterilisasi untuk alat yang digunakan ulang
7. Pengelolaan linen

F. Penanganan Alat Alat yang Sudah Terkontaminasi Cairan Tubuh ODHA


ODHA adalah sebutan bagi orang orang yang telah terjangkit penyakit HIV/AIDS.
ODHA pada umumnya kurang mendapat tempat yang layak di masyarakat, mereka
dikucilkan di masyarakat atau bahkan dikecam.
1. Dekontaminasi alat alat
Dilakukan agar alat alat kesehatan dapat ditangani secara aman oleh petugas
pembesih alat medis. Alat kesehatan yang dimaksud adalah meja pemeriksaan, meja operasi,
alat alat bedah, sarng tangan, dan lain lain yang terkontaminasi oleh cairan tubuh ODHA
setelah perencaaan sutu prosdur atau tindakan medis. Alat kesehatan yang digunakan
direndam dalam larutan desinfektan yaitu chlorine 0,5% selama 10-30 menit.

2. Pencucian dan pembilasan

Pencucian alat alat kesehatan adalah proses secara fisik untuk menghilangkan darah,
cairan tubuh, atau benda benda asing. Setelah dicuci dengan ditergen alat kesehatan dibilas
dengan air bersih.

3. Sterilisasi

Macam maam sterilisasi yang biasa dilakukan:

a. Sterilisasi fisik

-pemanasan basah, untuk koagulasi dan denatuasi protein

-pemanasan kering, yaiu melalui oven pembakar, sinar infra merah

-radiasi sinar gama, biayanya sangat mahal dan hanya digunakan pada industri besar,
misalnya jarum suntik dan alat infus

b. Sterilisasi kimiawi

-glutaraldehyde 2% untuk merendam alat kesehatan 8-10 jam dan formaldehyde 8%

-gas etiline oxide merupakan gas beracun yang digunakan utuk alat yang tidak ahan panas

4. Desinfeksi tingkat tinggi (DTT)

- merebus dalam air mendidih selama 20 menit


-rendam dalam desinfektan kimiawi

G. Prosedur kewaspadaan Universal Peawatan Jenazah


1. Memandikan jenazah
a. periksa ada atau tidaknya luka terbka pada tangan atau kaki petugas yang akan
memandikan jenazah
b. kenakan pakaian pelindung
c. kenakan sepatu boots dari karet
d. kenakan celemek plastik
e. kenakan masker pelindung mulut dan hidung
f. kenakan kacamata pelindung
g. kenakan sarung tangan dari karet
h. setelah jenazah selesai dimandikan, siram meja tempat memandikan jenazah
dengan larutan chlorine 0,5% lalu bilas dengan sabun dan air mengalir
i. rendam tangan yang masih mengenakan sarung tangan karet dalam larutan chlorine
0,5% lalu bilas dengan sabun dan air mengalir
j. lepaskan kaca mata pelindung lalu rendam dalam larutan chlorine 0,5%
k. lepaskan masker pelindung, buang ke tempat sampah medis
l. lepaskan celemek plastik, buang ke tempat sampah medis
m. lepaskan gaun pelindung, lalu rendam dalam larutan chlorine 0,5%
n. celupkan bagian luar sepatu pada larutan chlorine 0,5% lalu bilas dengan sabun dan
air bersih lalu lepaskan sepatu dan letakkan di tempat semula
o. terakhir, lepaskan saung tangan plastik, buang ke tempat sampah
Kelompok 4
1. Annisa Attiqoh
2. Apriska Jasumantri
3. Ayu Andini
4. Dian Puspitasari
5. Dini Mariani
6. Hanna Eastelean A
7. Muthia Dwi Mareta
8. Nada Romadhona
9. Nora Oktasari
10. Tania Inka Redita
11. Ulfi Utami Ramadhani

Anda mungkin juga menyukai