Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

FARMAKOLOGI PENYAKIT NON INFEKSI


“ DOSIS RESPON OBAT DAN INDEKS TERAPI “

DISUSUN OLEH :

NAMA : PATIMAH HANUM TANJUNG

NPM : 1910070150004

DOSEN PENGAMPU :
apt. Relin Yesika, M.Farm

FAKULTAS KEDOKTERAN
PRODI FARMASI KLINIS
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
TAHUN 2020-2021
TujuanPercobaan
Setelahmenyelesaikanpercobaaninidiharapkanmahasiswa :
1. Memperolehgambaranbagaimanamerancangeksperimenuntukmemperoleh DE50 dan
DL50
2. Memahamikonsepindeksterapidanimplikasi-implikasinya.
Prinsip
Intensitasefekobatpadamakhlukhiduplazimnyameningkatjikadosisobat yang
diberikankepadanyajugaditingkatkan.Prinsipinimemungkinkanuntukmenggambarkankurvaefe
kobatsebagaifungsidaridosis yang diberikan, ataumenggambarkankurvadosis-respon.Dari
kurvademikiandapatditurunkan DE50, artinya yang memberikanefek yang ditelitipada 50 %
darihewanpercobaan yang digunakan.Prinsip yang samadapatdigunakanuntukmenurunkan
DL50 ataudosis yang menimbulkankematianpada 50 % darihewanpercobaan yang digunakan.
Untukdapatmenentukansecarateliti DE50 ataupun DL50
lazimnyadilakukanberbagaitransformasidenganmenggunakantransformasi log-
probit.Dalamhalinidosis yang digunakanditransformasimenjadilogaritmanya,
danpersentasihewan yang memberikanresponditransformasikanmenjadinilaiprobit.

BahandanAlat
Hewanpercobaan : Mencitjantan, bobotbadan rata-rata 20-25g
BahanObat : Tiopentalnatrium
Alat : Alatsuntik 1 ml, timbanganhewan.
Prosedur
1. Mencitdibagi 6 kelompokdanmasing-masingterdiri 5 ekor

2. Setiapmencitpadasetiapkelompokdiberitandasupayamudahdikenal

3. Obat (Thiopental Natrium)


diberikansecaraintraperitonialkepadasetiapmencitdansetiapkelompokdiberikandosis yang
meningkat. Dosis yang diberikanadalahsebagaiberikut :

Kelompok Dosis (mg/kg BB)


I 50
II 75
III 100
IV 125
V 150
VI disuntikNaClfisiologi
4. Amati dancatatjumlahmencit yang kehilangan “Righting reflex”
padasetiapkelompokdannyatakanangkainidalampersentasesertacatat pula jumlahmencit yang
matipadasetiapkelompoktersebut.

5. Gambarkangrafikdosis-responnya :
Padakertasgrafik log padaordinatpersentasehewan yang memberikanefek (hilang “Righting
reflex” ataukematian) padadosis yang digunakan.
Denganmemperhatikansebesartitik-titikpengamatan, gambarkangrafikdosisrespon yang
menurutpemikiransaudara paling representatifuntukfenomena yang
diamati.Turunkandarigrafik yang diperoleh DE50 Tiopentaluntukmenghilangkan “Righting
reflex” padamencit yang lazimnyadinilaisebagaisaatmulaitidurdanbilaada, juga DL50 nya.

Pertanyaan
1. Bagaimanacaramenghitungindeksterapisuatuobat?
2. Diskusikankonsepindeksterapidarisegiefektifitasdankeamananpemakaianobat ?
3. Diskusikanimplikasiterapisuatuobatdengankurvadosisrespon yang terjaldan yang
datar !
Jawab:
1. Indeksterapiadalahperbandinganantara ED50dan DL50yaitudosis
yangmenghasilkanefekpada 50% jumlahbinatangpadasaatpercobaandandosis
yangmematikan 50% jumlahbinatangpadasaatpercobaan.
Indeksterapimerupakanukurankeamananuntukmenentukandosisobat.
IndeksTerapi :atau
Log LD 50 = a-b ( ∑pi – 0,5)
Log ED 50 = a-b ( ∑pi – 0,5)
Keterangan :
aadalah log dosisterendah yang masihdapatmemberikanrespon 100% tiapkelompok
LD50:Dosis yang menyebabkan 50% hewanpercobaanmatiED50: Dosis yang
memberikanefeksebanyak 50% padahewanpercobaan.
2. Indeksterapeutikadalahukurankeamananobatkarenanilai yang
besarmenunjukanadanyabatas yang luasataulebardiantaradosis-dosis
yangefektifdandosis – dosis yang toksik.
Indeksterapimerupakanrasioantaradosistoksikdandosisefektifataumenggambarkankead
aan relative
suatuobatpadapenggunaanbiasa.Berdasarkanpersamaanindeksterapimenunjukanbahwa
indeksterapiakanberbandinglurusdengandosisletalataudosistoksik,
dimanasemakinbesardosisletalmakaakansemakinbesarindeksterapinya,sehinggaakanse
makinbesar pula efektivitasobatdalammenimbulkanefekterapi,
haliniakanditandaidengansemakinlebaratauluasantaraLD50 dengan ED50,
daninimenunjukantingkatkemanan yang baikpadaobattersebut.
3. Hubunganterapisuatuobatdengankurvadosisresponterdiridaridua :
a. Kurvadosis yang terjal
Dengandosiskecilmenyebabkanresponobat yang cepat( efektifitasobat
besar) tetapitoksisitasnyabesar. Rentangefekteurapeutiknyabesaratau
luas, sehinggameskipundalamdosis yang kecilakanmenimbulkan
tosisitas yang tinggi.
b. Kurvadosisrespondatarataulandai.
Dosis yang diperlukan relative lebihbesaruntukmendapatkanresponyang lebihcepat
(efektifitasberkurang)
tetapitoksissitasnyakecil.Rentangefekteurapeutiknyakecilatausempi,
dalamkurvainimenunjukanobatuntukmenghasilkanefekterapimemerlukandosis yang
besar.Kurvahubunganterapidankonsentrasiinidapatdipengaruhiolehbeberapahalberikut
:
 Efikasi (efficacy). Efikasiadalahresponmaksimal yang dihasilkansuatuobat.
Efikasitergantungpadajumlahkompleksobat-reseptor
yangterbentukdanefisiensireseptor yang
diaktifkandalammenghasilkansuatukerjaseluler
 Potensi. Potensi yang disebutjugakosentrasidosisefektif,
adalahsuatuukuranberapabannyakobatdibutuhkanuntukmenghasilkansuaturesp
ontertentu. Makin rendahdosis yang dibutuhkanuntuksuaturespon
yangdiberikan, makinpotenobattersebut.Potensi paling
seringdinyatakansebagaidosisobat yang memberikan 50% dariresponmaksimal
(ED50).Obatdengan ED50 yang rendahlebihpotendaripadaobatdengan
ED50yang lebihbesar.
 Slope kurvadosis-respons. Slope kurvadosis-responsbervariasi sari
suatuobatkeobatlainnya. Suatu slope yang
curammenunjukkanbahwasuatupeningkatandosis yang
kecilmenghasilkansuatuperubahan yang besar.
Kelompok Dosis (mg/kg BB)
I 50
II 75
III 100
IV 125
V 150
VI disuntikNaClfisiologi

Therapeutikindek = LD50 (dalamstudihewan)


ED50
Therapeutikindeks = TD50 (dalamstudimanusia)
ED50
Kelompok 1 = 50mg x 20 gBB = 1 mg/20 mencitgBB
1000 gBB
Kelompok2 = 75mg x 20 gBB = 1,5mg/20 mencitgBB
1000 gBB
Kelompok3 = 100mg x 20 gBB = 2 mg/20 mencitgBB
1000 gBB
Kelompok4 = 125mg x 20 gBB = 2,5 mg/20 mencitgBB
1000 gBB
Kelompok5 = 125mg x 20 gBB = 2,5 mg/20 mencitgBB
1000 gBB
Kelompok6 dosisNaCl = 0

Dosis (mg/kgBB) % respon ED % respon LD Log dosis

50 0 0 1,7
75 40 0 1,9
100 80 0 2
125 100 80 2,1
150 100 100 2,2
0 (naclfisiologis)
Log m = log D + d (f+1)
m = harga LD50
D = dosisterendah yang digunakan
d = log R (log kelipatandosis )
f = suatu factor dalamtabel biometric

1. Log m = log D = d(f+1)


= log 50 + log 1,5 (0,7+1)
= 1,7 + 0,176(1,7)
= 1,7+0,299
= 1,999(2)
Antilog 2 = 100mg/kgBB
2. Log m = log D = d(f+1)
= log 75 + log 1,5 (1,9+1)
= 1,875 + 0,176 (1,9)
= 1,875 + 0,334
= 2,209
Antilog 2,2=0,3424 mg/kgBB

3. Log m = log D = d(f+1)


= log 100 + log 1,5 (2+1)
= 2 + 0,176 (2)
= 2 + 0,352
= 2,352
Antilog 2,3 = 0,3617mg/kgBB

4. Log m = log D = d(f+1)


= log 125 + log 1,5 (2+1)
= 2,096 + 0,176 (2)
= 2,096 + 0,352
= 2,448
Antilog 2,4 = 0,380 mg/kgBB
5. Log m = log D = d(f+1)
= log 150 + log 1,5 (2+1)
= 2,176 + 0,176 (2)
= 2,176 + 0,352
= 2,258
Antilog 2,2= 0,3424 mg/kgBB
PEMBAHASAN
Percobaan dosis respon obat dan indeks terapi ini bertujuan untuk memperoleh
(LD50) dan (ED50) serta memahami konsep indeks terapi pada hewan percobaan, yaitu
mencit dengan berat sekitar 20 g. Sementara obat yang diujikan indeks terapinya adalah
tiopental natrium. Selain obat, digunakan juga NaCl fisiologis sebagai kontrol negatif.
Penyuntikan dilakukan secara intraperitonial. Cara pemberian secara intraperitonial
yaitu mencit disuntik di bagian abdomen bawah sebelah garis midsagital dengan posisi
abdomen lebih tinggi daripada kepala, dan kemiringan jarum suntik 10°. Pemberian secara
intraperitonial dimaksudkan agar absorbsi pada lambung, usus dan proses bioinaktivasi
dapat dihindarkan, sehingga didapatkan kadar obat yang utuh dalam darah karena sifatnya
yang sistemik.
Obat yang digunakan adalah tiopental natrium. Tiopental natrium adalah obat anti
cemas dari golongan benzodiazepine. Tiopental natrium merupakan salah satu obat
golongan hipnotik sedatif. Hipnotik atau obat tidur adalah zat-zat yang dalam dosis terapi
diperuntukkan meningkatkan keinginan untuk tidur dan mempermudah atau menyebabkan
tidur. Bila obat ini diberikan dalam dosis lebih rendah untuk tujuan menenangkan, maka
dinamakan sedatif.
Hipnotik sedatif merupakan golongan obat depresan susunan saraf pusat yang relatif
tidak selektif, mulai dari yang ringan, yaitu menyebabkan tenang atau kantuk, menidurkan
hingga yang berat, yaitu hilangnya kesadaran, keadaan anestesi, koma, dan mati bergantung
kepada dosis. Hipnotik dapat dibagi dalam beberapa kelompok yakni senyawa barbiturate
dan benzodiazepine, obat lain (seperti meprobamat dan opipramol), serta obat obsolet
(seperti kloralhidrat). Bila digunakan dalam dosis yang meningkat, suatu sedatif (misalnya
fenobarbital), akan menimbulkan efek berturut-turut peredaan, tidur, dan pembiusan total.
Sedangkan pada dosis yang lebih besar lagi, dapat menimbulkan koma, depresi pernapasan,
dan kematian. Penggunaan tiopental natrium sebagai hipnotik sedatif telah menurun karena
efeknya yang kurang spesifik terhadap sistem saraf pusat.
Tiopental natrium bekerja dengan meningkatkan efek GABA(gamma aminobutyric
acid) di otak. GABA adalah neurotransmitter (suatu senyawa yang digunakan oleh sel saraf
untuk saling berkomunikasi) yang menghambat aktifitas di otak. Diyakini bahwa aktifitas
otak yang berlebihan dapat menyebabkan kecemasan dan gangguan jiwa lainnya. Dengan
adanya interaksi benzodiazepin-reseptor, afinitas GABA terhadap reseptornya akan
meningkat, dan dengan ini kerja GABA akan bertambah. Dengan diaktifkannya reseptor
GABA, saluran ion klorida akan terbuka dan dengan demikian ion klorida akan lebih banyak
yang mengalir masuk ke dalam sel. Hal ini akan menyebabkan hiperpolarisasi sel
bersangkutan dan sebagai akibatnya kemampuan sel untuk dirangsang akan berkurang.
Efek samping tiopental natrium yang paling sering adalah mengantuk, lelah, dan
ataksia (kehilangan keseimbangan). Walaupun jarang, tiopental natrium dapat
menyebabkan reaksi paradoksikal, kejang otot, kurang tidur, dan mudah tersinggung.
Bingung, depresi, gangguan berbicara, dan penglihatan ganda juga merupakan efek yang
jarang dari tiopental natrium. Obat ini dibuat dalam tiga variasi dosis yaitu 75 mg/kg,
150 mg/kg, dan 300 mg/kg untuk mengetahui konsentrasi obat yang dapat memberikan
efek pada hewan percobaan.
KESIMPULAN
Indeks terapi adalah rasio antara dosis yang menimbulkan kematian pada 50% dari
hewan percobaan yang digunakan (LD50) dibagi dosis yang memberikan efek yang diteliti
pada 50% dari hewan percobaan yang digunakan (ED50). Semakin besar indeks terapi obat
maka semakin besar efek terapeutiknya.
DAFTAR PUSTAKA
http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/2013/07/gg.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai