PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
DISUSUN OLEH :
NPM : 1910070150004
DOSEN PENGAMPU :
1. Dr. Zulbadar Panil, Bioch
2. apt. Siska Ferilda, M.Farm
FAKULTAS KEDOKTERAN
PRODI FARMASI KLINIS
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
TAHUN 2020-2021
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sebagai salah satu bahan makanan sumber energi untuk tubuh, karbohidrat tersebar luas di
alam, dalam jaringan hewan maupun dalam jaringan tumbuhan. Melalui proses fotosintesis, bagian-
bagian tanaman yang mengandung klorofil dapat membentuk karbohidrat. Bahan baku biosintesis
karbohidrat karbohidrat melalui proses fotosintesis adalah karbon dioksida dari udara dan air dari
dalam tanah. Karbohidrat sangat penting sebagai sumber energi untuk tubuh, beberapa diantaranya
dapat dipakai sebagai bahan baku untuk pembentuk senyawa-senyawa baru yang mempunyai
kegunaan khusus. Melalui proses fermentasi, amilum atau zat tepung dapat diubah menjadi etil
alkohol dan karbon dioksida.
Karbohidrat itu sendiri merupakan senyawa karbon, hidrogen danoksigen yang terdapat di
alam. Senyawa ini pernah disangka “hidrat darikarbon”, sehingga disebutlah karbohidrat. Pada tahun
1880 dinyatakan bahwa gagasan “hidrat dari karbon” merupakan gagasan yang salah dansebenarnya
karbohidrat adalah polihidroksi aldehida dan keton atau turunankeduanya (Fessenden 1986).
Karbohidrat didefinisikan secara umum sebagai senyawa dengan rumus molekul Cn(H2O)n.
Karbohidrat adalah turunan aldehid atau ketondari alkohol polihidroksi atau senyawa turunan
sebagai hasil hidrolisissenyawa kompleks (Girinda 1986).
Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan makanan yang disimpan
dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum).Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan
dibentuk dari beberapa asamamino, gliserol lemak, dan sebagian besar diperolehdari makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan. (Sirajuddin dan Najamuddin 2011).Karbohidrat ditemukan pada
setiap sel makhluk hidup yang berperan antaralain sebagai alat komunikasi sel (Winarno 2008).
Ada 3 jenis karbohidrat berdasarkan penggolongan ini, yaitu,Monosakarida, Disakarida
(oligosakarida), dan Polosakarida (Wardiana danSantoso 2010). Baik pada hewan maupun manusia,
energi disimpan sebagaiglikogen dan pada tanaman sebagai pati. Kedua jenis karbohidrat
tersebutmerupakan polisakarida (Sumarlin 2006).
Untuk mengindentifikasi makanan tersebut mengandung karbohidrat maka, dilakukan uji
kualitatif. Uji kualitatif yang dilakukan seperti: Uji Benedict dan Uji Molisch.
Uji benedict adalah uji untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Uji Molisch adalah uji
untuk membuktikan adanya karbohidrat.
B.Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat Karbohidrat ( Monosakarida, Disakarida, dan Polisakarida ) pada uji Molisch ?
2. Mengapa banyak protein yang memberikan uji molisch yang positif ?
3. Bagaimana cara menunjukkan adanya Glukosa dan Fruktosa pada uji benedict ?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menetukan atau mengidentifikasi adanya karbohidrat ( Monosakarida,
Disakarida, dan Polisakarida ) pada Uji Molisch.
2. Mahasiswa dapat menunjukkan bahwa pada uji Molisch banyak terdapat protein yang positif.
3. Mahasiswa dapat menunjukkan Glukosa dan Fruktosa pada uji benedict.
D. Manfaat
1. Menentukan atau mengidentifikasi adanya karbohidrat ( Monosakarida, Disakarida, dan
Polisakarida ) pada Uji Molisch.
2. Menunjukkan bahwa adanya senyawa-senyawa yang dapat dihidrasi oleh asam pekat menjadi
senyawa furtural atau senyawa furtural yang tersubstitusi seperti hidroksimetil furtural.
3. Menunjukkan adanya Glukosa dan Fruktosa pada uji benedict.
BAB II
METODE PENELITIAN
A.HASIL
1. UJI MOLISCH
2. UJI BENEDICT
B. PERTANYAAN
1. Mengapa banyak protein yang memberikan uji molisch yang positif ? Karena memiliki senyawa-
senyawa yang dapat dihidrasi oleh asam pekat menjadi senyawa furtural atau senyawa furtural yang
tersubstitusi seperti hidroksimetil furtural.
2. Apa warna endapan yang terbentuk ? warna edapan yang terbentuk adalah warna merah bata,
yang menunjukkan adanya gula gula pereduksi yang disebabkan karena adanya ikatan yang bebas
dari aldehid dan keton.
BAB IV
PENUTUP
A.KESIMPULAN
1. UJI MOLISCH : Setelah dilakukan uji Molisch, bahan yang mengandung karbohidrat
menghasilkan cincin berwarna ungu setelah ditambahkan pereaksi Molisch yaitu pada Glukosa 0,1
M, Fruktosa 0,1 M, Sukrosa 0,1 M, Pati dan Air.
2. UJI BENEDICT : Uji Benedict menghasilkan endapan yang berwarna merah bata setelah
dipanaskan sehingga termasuk Gula Pereduksi yaitu pada Glukosa 0,1 M dan Fruktosa 0,1 M. Dan
untuk Sukrosa 0,1 M, Pati dan Air merupakan Gula Pereduksi Lemah (Tidak Mereduksi).