Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR

REAKSI-REAKSI KIMIA

PRAKTIKUM KIMIA DASAR

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN


Nama : Sri Marlina Dewi

NRP : 143020100

Asisten: Habiburohman
REAKSI-REAKSI KIMIA

Sri Marlina Dewi


143020100
Asisten : Habiburohman

Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan reaksi-reaksi kimia adalah untuk mengetahui dan
memepelajari jenis dan sifat (sifat kimia dan sifat fisika) dari zat yang direaksikan,
serta untuk mencari rumus senyawa dan koefisien reaksi dari senyawa dengan
cara mereaksikan dua buah zat atau lebih yang dibuktikan adanya perubahan
warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan.

Prinsip Percobaan

Prinsip percobaan reaksi-reaksi kimia yaitu berdasarkan penggabungan


molekul terbagi menjadi dua bagian atau lebih. Molekul yang kecil atau atom-
atom dalam molekul.reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk dan terputusnya
ikatan kimia. Berdasarkan hukum kekekalan massa yang dikemukakan oleh
Lavoiser: Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama dan berdasarkan
hukum perbandingan tetap (Hukum Proust): Dalam setiap persenyawaan
perbandingan massa unsur-unsur selalu tetap. Berdasarkan Bronsted-Lowry:
Asam swbagai setiap zat sembarang yang menyumbang proton dan basa sebagai
setiap zat sembarang yang menerima proton.

Metode Percobaan

1. Amati perubahan warna yang terjadi pada


a. b.
1 ml NaOH 0,05 M + 1 ml NaOH 0,05 +

1 tetes Phenolphthalein (pp) 1 tetes metil merah (mm)


c. d.
1 ml HCl 0,05 M + 1 ml HCl 0,05 M +

1 tetes phenolphthalein (pp) 1 tetes metil merah (mm)

2. Amati perubahan warna yang terjadi pada reaksi:


a. b.
1 ml CH3COOH 0,05 M + 1 ml CH3COOH 0,05 M +

1 tetes phenolphthalein (pp) 1 tetes metil merah (mm)

3. Amati perubahan warna yang terjadi pada reaksi:


a. b.

1 ml NaOH 1 ml HCl 1 ml NaOH 1 ml HCl


0,05 M(pp) + 0,05 M(pp) 0,05 M (mm) + 0,05 M(mm)

c. d.

1 ml NaOH 1 ml CH3COOH 1 ml NaOH 1 ml CH3COOH


0,05 M(pp) + 0,05 M(pp) 0,05 M(mm) + 0,05 M(mm)

4. Amati perubahan warna yang terjadi pada reaksi:


a. b.
1 ml K2CrO4 1 ml HCl 1 ml K2CrO4 1 ml HCl
0,1 M + 0,05 M 0,1 M + 0,05 M

5. Amati perubahan yang terjadi pada reaksi:


a. b.

1 ml K2Cr2O7 1 ml HCl 1 ml K2Cr2O7 1 ml NaOH


0,1 M + 0,1 M 0,1 M + 0,05 M

6. Amati perubahan yang terjadi.

1 ml Al2(SO4)3 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M

7. Amati perubahan yang terjadidan bandingkan dengan percobaan ke 6.

1 ml AL2(SO4)3 0,1 M + 5 tetes NaOH + tetes demi tetes NH4OH

8. Amati perubahan yang terjadi.


a. b. Bandingkan dengan percobaan 6

1 ml ZnSO4 0,1M + 1 ml ZnSO4 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M


5 tetes NaOH 1 M + tetes demi tetes NH4OH

9. Amati perubahan yang terjadi

Tabung pertama : 4 ml (NH4)2SO4 + 2 ml NaOH


Tabung kedua : lakmus merah

10. Amati perubahan yang terjadi

1 ml Pb(NO3)2 0,1 M + 1 ml NaCl 0,1 M

Dipanaskan sambil di kocok


1 ml Pb (NO3)2 0,1 M + 1 ml NaCl 0,1 M

11. Amati perubahan yang terjadi

1 ml NaCl 0,1 M + 10 tetes AgNO3

12. Amati perubahan yang terjadi.


1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml K2CrO4 0,1 M
13. Amati perubahan yang terjadi

1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml K2Cr2O7 0,1 M


14. Amati perubahan yang terjadi dan bandingkan dengan percobaan 12 dan 13.

1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M + 1 ml K2CrO4 0,1 M

15. Amati perubahan yang terjadi.


Tabung pertama : 1 gram CaCO3 + HCl 0,05 M
Tabung kedua : Ba(OH) 2 0,01 M

16. Amati perubahan yang terjadi.


1 ml H2C2O4 0,1 M + 2 tetes H2SO4

Dipanaskan dan diteteskan KMnO4 sambil di kocok, tetskan terus


larutan KMnO4 sampai warnanya tidak hilang lagi.
1 ml H2C2O4 0,1 M + 2 tetes H2SO4 + tetes demi tetes KMnO4
0,05 M 30 tetes.
17. Amati perubahan yang terjadi
1 ml Fe2+ 0,1 M + 2 tetes H2C2O4

Kemudian diteteskan KMnO4 sambil dikocok, teteskan terus larutan


KMnO4 sampai warnanya tidak hilang lagi,bandingkan kecepatan laju
hilangnya warna KMnO4 dengan percobaan 16.
1 ml Fe2+ 0,1 M + 2 tetes H2C2O4 + tetes demi tetes KMnO4 0,05 M

18. Amati perubahan yang terjadi.


1 ml CuSO4 0,05 M + tetes demi tetes NaOH 1 M sampai berlebih.

19. Amati perubahan yang terjadi dan bandingkan dengan percobaan 18.
1 ml CuSO4 0,05 M + NH4OH tetes demi tetes sampai berlebih.

20. Amati perubahan yang terjadi.

Dibagi menjadi 2
2 ml Fe3+ 0,1 M + 2 ml Fe3+ 0,1 M +
2 ml KSCN 0,1 M 2 ml KSCN 0,1 M +
Na3PO4 0,1 M

Bandingkan

Metode Percobaan Reaksi-reaksi Kimia

Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Percobaan Reaksi Kimia

No. Reaksi Hasil Pengamatan


Menghasilkan warna
1. a.NaOH + 1 tetes bening, tidak ada bau,
phenolphthalein (pp) tidak ada endapan, tidak
ada bau dan tidak ada gas.
Menghasilkan warna
b. NaOH + 1 tetes bening, tidak ada bau,
metilmerah (mm) tidak ada endapan dan
tidak ada gas.
Menghasilkan warna
c. HCl + 1 tetes bening, tidak ada bau,
phenolphthalein (pp) tidak ada endapan dan
tidak ada gas.
Menghasilkan warna
d. HCl + 1 tetes metil merah muda, tidak ada
merah (mm) bau, tidak ada endapan dan
tidak ada gas.
Tidak berwarna, tidak ada
2. a. CH3COOH + 1 tetes
bau, tidak ada endapan dan
phenolphthalein (pp)
tidak ada gas.
b. CH3COOH + 1 tetes Menghasilkan warna
metil merah (mm) merah muda, tidak ada
bau, tidak ada endapan dan
tidak ada gas.
Menghasilkan warna
3. a. NaOH(pp) + HCl(pp) merah muda pudar, tidak
NaCl + H2O ada bau, tidak ada endapan
dan tidak ada gas.
Menghasilkan warna
b. NaOH(mm) +
kuning, tidak ada bau,
HCl(mm)
tidak ada edapan dan tidak
NaCl + H2O
ada gas.
c. NaOH(pp) + Tidak berwarna, tidak ada
CH3COOH bau, tidak ada endapan dan
CH3COONa + H2O tidak ada gas.
Menghasilkan warna
d. NaOH(mm) +
merah muda, tidak ada
CH3COOH
bau, tidak ada endapan dan
CH3COONa + H2O
tidak ada gas.
Menghasilkan warna
4. a. K2CrO4 + HCl kuning, tidak ada bau,
2 KCl + H2CrO4 tidak ada gas dan tidak ada
endapan.
Menghasilkan warna
b. K2CrO4 + NaOH kuning cerah, tidak ada
2 KOH + Na2CrO4 bau, tidak ada gas, dan
tidak ada gas.
Menghasilkan warna oren,
5. a. K2Cr2O7 + HCl tidak ada bau, tidak ada
2KCl + H2CrO7 endapan dann tidak ada
gas.
Menghasilkan warna
b. K2Cr2O7 + NaOH kuning, tidak ada bau,
2KOH + Na2CrO7 tidak ada endapan dan
tidak ada gas.
Tidak berwarna, tidak ada
6. Al2(SO4)3 + 5 tetes NaOH
bau, tidak ada endapan dan
A 2Al(OH)2 + Na2SO4
tidak ada gas.
Al2(SO4)3 + 5 tetes NaOH + Tidak berwarna, tidak ada
7.
NH4OH Al(OH)2 + bau, tidak ada gas dan
Na2SO4 tidak ada endapan.
Tidak berwarna, tidak ada
8. a. ZnSO4 + 5 tetes NaOH
bau, tidak ada endapan dan
Zn(OH)2 + Na2SO4
tidak ada gas
b. ZnSO4 + 5 tetes NaOH + Tidak berwarna, tidak ada
NH4OH Zn(OH)2 + bau, tidak ada endapan dan
Na2SO4 tidak ada gas.
Lakmus merah yang telah
9. (NH4)2SO4 + NaOH
dibasahi aquadest berubah
NH3 + Na2SO4 + H2O
menjadi biru.
10. Pb(NO3) + NaCl PbCl + Tidak berwarna dan ada
NaNO3 endapan putih.
(Sumber: Sri Marlina Dewi dan Irena Dwi Putri, Meja 9, Kelompok D, 2014)

Tabel 2. Hasil Pengamatan Reaksi Kimia

No. Reaksi Hasil Pengamatan


Menghasilkan warna
11. NaCl + AgNO3 bening, tidak ada bau, ada
AgCl + NaNO3 endapan putih, tidak ada
gas
Menghasilkan warna
12. BaCl2 + K2CrO4 bening, ada bau, ada
BaCrO4 + 2KCl endapan kuning dan tidak
ada gas
Menghasilkan warna
13. BaCl + K2Cr2O7 kuning pekat, tidak ada
BaCr2O7 + 2KCl bau, terbentuk endapan
kuning dan ada gas.
Menghasilkan warna
14. BaCl2 + HCl + K2CrO4 kuning keemasan, tidak
2KCl + BaCrO4 + 2HCl ada bau, ada endapan
kuning dan ada gas.
Menghasilkan warna
15. CaCO3 + HCl + Ba(OH)2
bening, tidak ada bau, ada
Ca(OH)2 + BaCl + H2CrO4
endapan dan ada gas.
Menghasilkan warna
coklat tua, ada endapan
coklat tua, tidak ada bau
16. H2C2O4 + H2SO4 + KMnO4
dan tidak ada gas
KMnO4 74 tetes
Laju perubahan warna
cepat.
17. Fe2+ + H2SO4 + KMnO4 Menghasilkan warna
bening, ada bau, ada
endapan coklat dan ada
gas
Menghasilkan warna
18. bening, tidak ada bau, ad
CuSO4 + NaOH
endapan hitam, tidak ada
gas
Menghasilkan warna biru
19. CuSO4 + NH4OH tua, ada bau, ada endapan
Cu(OH)2 + (NH4)2SO4 putih. Jumlah tetes: 30
tetes
Menghasilkan warna
20. coklat kemerahan, tidak
a. Fe3+ + KSCN
ada bau, tidak ada endapan
dan ada gas
Menghasilkan warna
3+
b. Fe + KSCN + coklat muda, tidak ada
Na3PO4 bau, ada endapan coklat
tua, dan ada gas
(Sumber: Mia Aprilia, Rajba Rohmatullah dan Robin Tarigan, Meja 12,
Kelompok N, 2014)

Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum reaksi-reaksi kimia yang telah dilakukan,


praktikan mampu mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat (sifat fisika dan
kimia) dari zat yang direaksikan serta mengetahui perubahan dari hasil reaksi,
seperti perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Berdasarkan
hasil praktikum, diperoleh bahwa 1 ml larutan NaOH 0,05 M jika ditambahkan 1
tetes phenolphthalein (pp) dari hasil pengamatan praktikan menghasilkan warna
bening yang seharusnya berwarna merah muda, kesalahan ini terjadi akibat
ketidaktelitian praktikan dalam meneteskan indikator ataupun keadaan larutan
yang sudah tidak layak untuk di reaksikan, sedangkan apabila larutan NaOH 0,05
M ditambahkan 1 tetes metil merah (mm) menghasilkan warna kuning, larutan
HCl 0,05 M jika ditambahkan 1 tetes phenolphthalein (pp) menghasilkan warna
bening, dan jika ditambahkan 1 tetes metil merah (mm) yang seharusnya
menghasilkan warna magenta, hasil dari praktikan berwarna merah muda,
kesalahan ini terjadi akibat ketidaktelitian prakktikan dalam meneteskan larutan.
Larutan CH3COOH 0,05 M jika ditambahkan 1 tetes phenolphthalein (pp) akan
menghasilkan warna bening sedangkan jika ditambahkan 1 tetes metil merah
(mm) akan menghasilkan warna merah muda. Larutan NaOH(pp) direaksikan
dengan HCl(pp) dengan reaksi NaOH + HCl NaCl + H 2O menghasilkan
warna merah muda, sedangkan apabila larutan NaOH(mm) direaksikan dengan
larutan HCl(mm) dengan reaksi NaOH + HCl NaCl + H 2O menghasilkan
warna yang seharusnya berwarna merah muda tetapi praktikan menghasilkan
warna kuning, kesalahan ini bisa terjadi karena ketidaktelitian praktikan dalam
mereaksikan larutan dan juga saat meneteskan indikator. Larutan NaOH 0,05
M(pp) dicampurkan dengan larutan CH3COOH 0,05 M(pp) dengan reaksi
NaOH(pp) + CH3COOH(pp) CH3COONa + H2O larutan menjadi tidak
berwarna, sedangkan larutan NaOH 0,05M(mm) dicampurkan dengan larutan
CH3COOH 0,05M(mm) dengan reaksi NaOH + CH3COOH CH3COONa +
H2O menghasilkan warna merah muda. Larutan K2CrO4 0,1 M direaksikan dengan
larutan HCl 0,1 M dengan reaksi K2CrO4 + HCl 2KCl + H2CrO4 menghasilkan
warna oren, sedangkan larutan K2CrO4 0,1 M direaksikan dengan larutan NaOH
0,05 M dengan reaksi K2CrO4 + NaOH 2KOH + Na2CrO4 menghasilkan
warna kuninng cerah. Larutan K2Cr2O7 0,1 M direaksikan dengan larutan HCl 0,1
M dengan reaksi K2Cr2O7 + HCl 2KCl + H 2Cr2O7 Menghasilkan warna oren,
sedangkan larutan K2Cr2O7 0,1 M direaksikan dengan larutan NaOH 0,05 M
dengan reaksi K2Cr2O7 + NaOH 2KOH + Na2Cr2O7 menghasilkan warna
kuning. Larutan Al2(SO4)3 0,1 M ditambahkan 5 tetes NaOH 1 M dengan reaksi
Al2(SO4)3 + NaOH 2Al(OH)2 + Na2SO4 menghasilkan warna bening yang
seharusnya menghasilkan warna putih keruh, kesalahan ini terjadi akibat
ketidaktelitian praktikan dalam meneteskan larutan. Larutan Al 2(SO4)3 0,1 M
ditambahkan 5 tetes NaOH dan tetes demi tetes NH 4OH dengan reaksi Al2(SO4)3 +
5 tetes NaOH + NH4OH Al(OH)2 + Na2SO4. Menghasilkan warna bening yang
sehrusnya menghasilkan warna putih keruh, kesalahan ini terjadi akibat
ketidakteitian praktikan dalam menambahkan larutan. Larutan pertama: ZnSO 4 0,1
M ditambahkan 5 tetes NaOH 0,1 M dengan reaksi ZnSO 4 + NaOH Zn(OH)2 +
Na2SO4 menghasilkan warna bening, yang seharusnya menghasilkan warna putih
keruh, kesalahan ini terjadi akibat ketidaktelitian praktikan dalam meneteskan
larutan, sedangkan campuran larutan kedua: apabila larutan ZnSO 4 0,1 M
ditambahkan 5 tetes NaOH 0,1 M dan tetes demi tetes NH 4OH dengan reaksi
ZnSO4 + NaOH + NH4OH Zn(OH)2 + Na2SO4 menghasilkan warna larutan yang
tidak berwarna, yang seharusnya menghasilkan warna larutan yang putih keruh dan ada
endapan putih. Apabila hasil reaksi kedua larutan di bandingkan, maka pada larutan
kedua tidak hanya berwarna putih keruh tapi juga terdapat endapan putih, endapan putih
ini pengaruh dari reaksi antara ion sejenis . Larutan (NH 4)2SO4 + NaOH pada
tabung pertama dengan reaksi (NH4)2SO4 + NaOH NH3 + Na2SO4 +
H2O setelah dihubungkan dengan pipa U maka lakmus merah yang berada pada tabung
kedua berubah menjadi warna biru. Larutan Pb(NO 3)2 0,1 M direaksikan dengan larutan
NaCl 0,1 M dengan reaksi Pb(NO 3) + NaCl PbCl + NaNO 3 menghasilkan warna
putih keruh, setelah di panaskan, larutan menjadi bening, dan ada endapan putih. Larutan
NaCl 0,1 M direaksikan dengan 10 tetes AgNO 3 dengan reaksi NaCl + AgNO3 AgCl
+ NaNO3 menghasilkan warna bening, yang seharusnya terdapat endapan putih, tetapi
pada saat merekaksikan tidak terdapat endapan, kesalahan ini terjadi karena
ketidaktelitian praktikan saat mereaksikan dan dan saat mengamati hasil reaksi. Larutan
BaCL2 0,1 M direaksikan dengan K 2Cr2O4 0,1 M dengan reaksi BaCL 2 + K2Cr2O4
BaCrO4 + 2KCl menghasilkan warna bening, dan ada endapan, yang seharusnya
menghasilkan warna larutan kuning susu dan ada endapan kuing, kesalahan ini
terjadi karena ketidaktelitian praktikan dalam mereaksikan larutan dan mengamati
hasil reaksi larutan. Larutan BaCL2 0,1 M direaksikan dengan larutan K2Cr2O7 0,1 M
dengan reaksi BaCL2 + K2Cr2O7 BaCr 2O7 + 2KCl menghasilkan warna larutan
kuning pekat dan ada endapan kuning serta terdapat gas. Larutan BaCl 2 0,1 M di
reaksikan dengan larutan HCl 0,05M dan larutan K2CrO4 0,1 M dengan reaksi
BaCl2 + HCl + K2CrO4 2KCl + BaCrO 4 + 2HCl menghasilkan warna kuning
keemasan dan terdapat gas. Larutan CaCO3 direaksikan dengan larutan HCl 0,05
M pada tabung pertama dan pada tabung kedua larutan Ba(OH) 2 0,01 M
dihubungkan dengan pipa U dengan reaksi CaCO3 + HCl + Ba(OH)2 Ca(OH) 2
+ BaCl + H2CrO4 menghasilkan warna bening ada endapan dan terdapat
gelembung gas dan terdapat gas pada tebung pertama sedangkan pada tabung
kedua tidak terjadi perubahan warna, ddan terdapat gas. Larutan H 2C2O4 0,1 M
dtembahkan 2 tetes H2SO4 0,2 M kemudian dipanaskan dan diteteskan KMnO 4
0,05 M menghasilkan warna larutan coklat tua dan ada endapan coklat tua,
kecepatan laju reaksi perubahan warna sangat cepat dengan KMnO 4 74 tetes, yang
seharusnya menghasilkan warna bening dan endapan coklat (KMnO4 sebagai
oksidator) kesalahan ini bisa terjadi karena ketidaktelitian praktikan pada saat
meneteskan KMnO4 atau pada saat mereaksikan larutan. Larutan Fe2+ 0,1 M
ditambahkan dengan 2 tetes H2C2O4 dan ditambahkan dengan tetes demi tetes
KMnO4 0,05 M menghasilkan warna larutan bening, dan terdapat endapan coklat.
Larutan CuSO4 0,05 M ditambahkan dengan larutan NaOH 1 M sedikit demi
sedikit sampai berlebih 30 tetes, menghasilkan warna lautan bening dan ada
endapan hitam yang sebenarnya endapan berwarna hijau lumut, kesalahan ini
terjadi karena ketidaktelitian praktikan saat meneteskan NaOH dan melihat hasil
reaksi. Larutan CuSO4 0,05 M ditambahkan larutan NH4OH 1 M sedikit demi
sedikit sampai berlebih 30 tetes menghasilkan warna larutan biru tua dan
endapan putih yang seharusnya menghasilkan warna endapan kebiruan, kesalahan
ini terjadi akibat ketidaktelitian praktikan dalam mereaksikan larutan. Larutan 2
ml Fe3+ 0,1 M direaksikan dengan larutan 2 ml KSCN 0,1 M kemudian di bagi
kedalam 2 tabung reaksi, tabung pertama larutan Fe3+ + KSCN menghasilkan
warna larutan coklat kemerahan kemudian pada tabung reaksi kedua yaitu antara
Fe3+ + KSCN ditambahkan larutan Na3PO4 menghasilkan warna larutan coklat
muda.
Reaksi kimia adalah tindakan yang terjadi pada perubahan kimia, yaitu
perubahan materi yang menyangkut struktur dalam molekul suatu zat, dalam
reaksi kimia, sifat zat yang bereaksi berubah, demikian pula terjadi perubahan
tenaga, misalnya kalor akan diserap atau dibebaskan. Reaksi kimia juga
merupakan proses yang meliputi perubahan pada satu atau beberapa zat menjadi
zat lain meliputi pemutusan atau pembentukan ikatan kimia. (Kamus Kimia,1993)
Tanda-tanda terjadinya reaski kimia dalah terjadinya perubahan warna,
contohnya larutan kalium kromat yang berwarna kuning akan menjadi jingga jika
ditetesi dengan larutan asam sulfat.Terjadinya perubahan suhu, contohnya reaksi
antara kapur tohor dengan air akan menyebabkan kenaikan suhu, sedangkan reaksi
antara urea dengan air akan menyebabkan penurunan suhu. Terbentuknya
endapan, contohnya larutan perak nitrat dengan larutan natrium klorida akan
membentuk endapan putih. Yang terakhir terbentuknya gas, contohnya pualam
dengan larutan asam klorida akan menghasilkan gas karbondioksida ditandai
dengan keruhnya air kapur jika gas yang dihasilkan disalurkan kedalam air kapur.
(Joe Anonymous, 2013).
Adapun hal-hal yang mempengaruhi laju reaksi diantaranya yaitu
Konsentrasi pereaksi, konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam
laju reaksi, karena semakin berkonsentrasi pereaksi, maka tumbukan yang terjadi
semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga,
apabila semakin kecil konsentrasi pereaksi, maka semakin kecil tumbukan yang
terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Suhu, suhu juga
turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi, apabila suhu dalam suatu reaksi
yang berlangsung dinaikan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak,
sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi
semakin besar. Sebaliknya apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak
aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil. Luas permukaan, suatu zat akan bereaksi
apabila bercampur dan bertumbukan. Pada pencampuran reaktan yang terdiri dari
dua fasa atau lebih, tumbukan berlangsung pada bagian permukaan zat. Padatan
berbentuk serbuk halus memiliki luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar
daripada padatan berbentuk lempeng atau butiran. Semakin luas permukaan
partikel, maka frekuensi tumbukan kemungkinan akan semakin tinggi sehingga
reaksi dapat berlangsung lebih cepat. Laju reaksi berbanding lurus dengan luas
permukaan reaktan. Tekanan, banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam
wujud gas. Kelajuan dan pereaksi seperti itu juga dipengaruhi tekanan,
penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan memperbesar
konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi. Yang terakhir,
Katalis, katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu
katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada
suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis
menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis
mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
(polarisasi.wordpress 2013).
Dari hasil percobaan diatas, percobaan nomor 1, 2 , 3, 4, 5, dan 9
merupakan reaksi asam-basa, reaksi asam-basa disebut juga reaksi netralisasi
yaitu reaksi yang terjadi antara asam kuat dan basa kuat dan menghasilkan
senyawa baru yang bersifat netral. Percobaan 6, 7, 8, 11, 12, 13, 18 dan 19
merupakan reaksi pengendapan, reaksi pengendapan yaitu reaksi antara zat-zat
atau ion logam yang sukar larut daam air, sehingga terbentuk endapan. Percobaan
10 dan 15 merupakan reaksi pembentukan gas, reaksi pembentukan gas yaitu
reaksi yang pada hasil reaksi terdapat gelembung-gelembung gas. Percobaan 4, 5,
6, 7, 8, 10, 11, 12 dan 13 merupakan reaksi kompleksometri. Percobaan 4, 5, 6
dan 7 merupakan reaksi pertukaran ganda, reaksi pertukaran ganda merupakan
reaksi antara dua senyawa yang saling berganti ion atau ikatan untuk membentuk
senyawa baru yang berbeda. Percobaan 10, 11, 12, 15, 16, 18 dan 20 merupakan
reaksi redoks, reaksi redoks yaitu reaksi transfer elektron dari salah satu senyawa
(reduktor) ke senyawa lainnya (oksidator). Percobaan 12 sampai 20 merupakan
reaksi sintesis, reaksi sintesis yaitu reaksi yang menghasilkan senyawa baruyang
lebih kompleks. (Braddy, 1999)
Aplikasi bidang pangan dari reaksi asam-basa yaitu diantaranya dalam
proses pembuatan garam, aplikasi bidang pangan dari reaksi pengendapan
diantaranya proses pengendapan dalam pembuatan tahu, aplikasi bidang pangan
dari reaksi pembentukan gas diantaranya proses fotosintesis pada tumbuhan,
aplikasi di bidang pangan lainnya dari reeaksi-reaksi diatas yaitu dalam fermentasi
tempe, proses inspirasi dan ekspirasi, proses pembuatan kecap dan lain-lain.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa apabila suatu zat
direaksikan dengan zat lain maka akan terbentuk zat baru yang lebih kompleks
yang ditandai dengan adanya perubahan warna larutan, suhu, terbentuknya gas,
adanya bau dan terbentuknya endapan. Agar tidak banyak kesalahan pada saat
praktikum, maka praktikan harus lebih teliti dalam melakukan percobaan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Joe. 2013. Tanda-tanda Terjadinya Reaksi Kimia.


http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-reaksi-
kimia.html.
Diakses pada 1 November 2014.

Brady, J.E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara: Tanggerang.

Chang, R.2004. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti. Erlangga: Jakarta.

Hadyana, A.1993. Kamus Kimia. Grafika: Jakarta.

Pico, R. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Reaksi Kimia.


https://prezi.com/qj95iurymkdu/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
reaksi-kimia.
Diakses pada 6 November 2014

Lampiran

1. a. NaOH + 1 tetes phenolphthalein (pp) (merah muda / magenta)


b. NaOH + 1 tetes metilmerah (mm) (kuning)
c. HCl + 1 tetes phenolphthalein (pp) (bening)
d. HCl + 1 tetes metil merah (mm) (merah muda / magenta)
2. a. CH3COOH + 1 tetes phenolphthalein (pp) (bening)
b. CH3COOH + 1 tetes metil merah (mm) (merah muda/ magenta)
3. a. NaOH(pp) + HCl(pp) (bening)
b. NaOH(mm) + HCl(mm) (merah muda / magenta)
c. NaOH(pp) + CH3COOH (bening)
d. NaOH(mm) + CH3COOH (merah muda / magenta)
4. a. K2CrO4 + HCl (kuning keemasan / oranye)
b. K2CrO4 + NaOH (kuning cerah)
5. a. K2Cr2O7 + HCl (kuning keemasan / oranye)
b. K2Cr2O7 + NaOH (kuning cerah)
6. Al2(SO4)3 + 5 tetes NaOH (putih, keruh)
7. Al2(SO4)3 + 5 tetes NaOH + NH4OH (putih keruh, putih) efek ion sejenis
8. a. ZnSO4 + 5 tetes NaOH (putih keruh)
b. ZnSO4 + 5 tetes NaOH + NH4OH (putih keruh, putih) efek ion sejenis
9. (NH4)2SO4 + NaOH lakmus merah biru
10. Pb(NO3) + NaCl (bening)
11. NaCl + AgNO3 (putih, putih)
12. BaCl2 + K2CrO4 (kuning susu, kuning)
13. BaCl + K2Cr2O7 (kuning tua, kuning)
14. BaCl2 + HCl + K2CrO4 (kuning keemasan)
15. CaCO3 + HCl + Ba(OH)2 (gelembung / soda, panas, bening)
16. H2C2O4 + H2SO4 + KMnO4 (bening , coklat)
2+
17. Fe + H2SO4 + KMnO4 (bening / bening kecoklatan)
18. CuSO4 + NaOH (biru tua / bening, hijau lumut / biru)
19. CuSO4 + NH4OH (biru / bening kebiruan, biru)
3+
20. a. Fe + KSCN (merah kecoklatan)
b. Fe3+ + KSCN + Na3PO4 (warna lebih muda, lebih encer)

Anda mungkin juga menyukai