Anda di halaman 1dari 13

Titrasi Asam Kuat – Basa Kuat

NAMA KELOMPOK :
1. ANNISA ANGELIA (06/XI IPA-1)
2. AZHAR KHADAFI AL-RASYID (07/XI IPA-1)
3. HERLINDA EKA CANDRA (13/XI IPA-1)
4. NAIMATUS SHOLIHAH (22/XI IPA-1)
5. WINDA SALSABILA R.K (34/XI IPA-1)

Dinas Pendidikan Kota Surabaya


SMA Negeri 3 Surabaya
Tahun Ajaran 2013-2014
1. Rumusan masalah

 Bagaimana menentukan pH setiap kali terjadi perubahan warna indikator ?


 Bagaimana membuat kurva titrasi Asam Kuat – Basa Kuat dan Basa Kuat –
Asam Kuat ?

2. Hipotesis

 Titik ekuivalen ditandai dengan perubahan warna indikator, jika terjadi


perubahan warna indikator maka pH berubah.
 Asam kuat dititrasi Basa kuat, maka pH akan meningkat.
 Basa kuat dititrasi Asam kuat, maka pH akan menurun.
 Asam kuat dititrasi Basa kuat maka kurva akan naik dari kiri bawah ke
kanan atas.
 Basa kuat dititrasi Asam kuat maka kurva akan turun dari kiri atas ke
kanan bawah.

3. Variabel Eksperimen
 Kontrol : Volume larutan HCl 0,1 M 10 ml, volume larutan NaOH 0,1 M
10 ml, Metil Merah (MM) 3 tetes, dan Fenolftalein (PP) 3
tetes.
 Manipulasi : Hasil titrasi Asam Kuat – Basa Kuat dan Basa Kuat – Asam Kuat.
 Bebas : Volume tambahan NaOH 0,1 M dalam buret dan volume
tambahan HCl 0,1 M dalam buret.
4. Alat dan bahan

Alat Bahan
1 Pipet Larutan HCl 0,1 M 10 ml dan 50 ml
1 Labu Erlenmeyer Larutan NaOH 0,1 M 10 ml dan 50
1 Corong ml
1 Gelas ukur Metil Merah (MM) 3 tetes
1 Buret Fenolftalein (PP) 3 tetes

5. Langkah Kerja
 Untuk HCl yang ditetesi NaOH :
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Ukurlah 10 ml larutan HCl dengan menggunakan pipet volume lalu
masukan ke dalam labu Erlenmeyer.
3) Tambahkan 3 tetes indikator fenolftalein (PP).
4) Masukan larutan NaOH 0,1 M sebagai zat peniter ke dalam buret. Catat
skala awal (sebaiknya dimulain dari skala 0).
5) Sambil menggoyang-goyangkan labu teteskan sedikit demi sedikit larutan
NaOH ke dalam labu Erlenmeyer :
a. Setelah tetesan NaOH mencapai 2 ml. Amati indikator berubah.
b. Setelah tetesan NaOH mencapai 5 ml. Amati indikator berubah.
c. Setelah tetesan NaOH mencapai 7 ml. Amati indikator berubah.
d. Setelah tetesan NaOH mencapai 10 ml. Amati indikator berubah.
e. Setelah tetesan NaOH mencapai 15 ml. Amati indikator berubah.
f. Setelah tetesan NaOH mencapai 20 ml. Amati indikator berubah.

 Untuk NaOH yang ditetesi HCl :


1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Ukurlah 10 ml larutan NaOH dengan menggunakan pipet volume lalu
masukan ke dalam labu Erlenmeyer.
3) Tambahkan 3 tetes indikator Metil Merah (MM).
4) Masukan larutan HCl 0,1 M sebagai zat peniter ke dalam buret. Catat
skala awal (sebaiknya dimulain dari skala 0).
5) Sambil menggoyang-goyangkan labu teteskan sedikit demi sedikit larutan
NaOH ke dalam labu Erlenmeyer :
a. Setelah tetesan HCl mencapai 2 ml. Amati indikator berubah.
b. Setelah tetesan HCl mencapai 5 ml. Amati indikator berubah.
c. Setelah tetesan HCl mencapai 7 ml. Amati indikator berubah.
d. Setelah tetesan HCl mencapai 10 ml. Amati indikator berubah.
e. Setelah tetesan HCl mencapai 15 ml. Amati indikator berubah.
f. Setelah tetesan HCl mencapai 20 ml. Amati indikator berubah.

6. Data Kegiatan Eksperimen


Data yang akan dicari meliputi :
 Mencari volume NaOH setiap terjadi perubahan warna indikator.
 Mencari volume HCl setiap terjadi perubahan warna indikator.
 Mencari pH setiap terjadi perubahan warna indikator.
Tabel Pengamatan
Percobaan 1
Volume HCl 0,1 Volume NaOH
Percobaan Perubahan warna indikator
M (ml) 0,1 M (ml)
1 10 2 Belum berubah
2 10 3,5 Sedikit berubah
3 10 9,8 Sedikit berubah
4 10 11 Sedikit berubah
5 10 12,2 Sedikit berubah
6 10 16,5 Tetap/Tidak berubah

Percobaan 2

Volume NaOH Volume HCl 0,1


Percobaan Perubahan warna indikator
0,1 M (ml) M (ml)
1 10 2 Belum berubah
2 10 8 Sedikit berubah
3 10 10 Sedikit berubah
4 10 12,5 Sedikit berubah
5 10 13 Sedikit berubah
6 10 13,3 Tetap/Tidak berubah

7. Analisis Data
 PERUBAHAN VOLUME NaOH TERHADAP PERUBAHAN pH

a) Volume NaOH yang diperlukan untuk mencapai titk ekivalen :

V1 x M1 = V2 x M2
V HCL x M HCL = VNaOH x MNaOH
10 x 0,1M = VNaOH x 0,1 M
VNaOH = 10
b) pH sebelum NaOH ditambahkan

Nilai PH ditentukan oleh jumlah H+ asam klorida. Konsentrasi awal asam klorida = 0,1 M
Reaksi ;
Jadi [H+] = - log [H+]
= - log [1 x 10-1 ]
= 1 - log 1
pH =1

c) pH setelah penambahan 2 ml NaOH 0,1 M


HCL = 0,1 X 10 = 1 mmol
NaOH = 0,1 X 2 = 0,2 mmol
Volume total 10+2 = 12

HCL (aq) + NaOH(aq) NaCL(aq) + H2O(l)


1 0,2

0,2 0,2 0,2 0,2 _

0,8 0 0,2 0,2

[H+]= ᵪ.M
0,8
= 1X
12
= 0,06

= 6 x 10-2M pH = - log (6 x 10-2)

pH = 1,2

d) pH setelah penambahan 3,5 mL NaOH 0,1 M

HCL = 0,1 X 10 = 1 mmol


NaOH = 0,1 X 3,5 = 0,35 mmol
Volume total 10+3,5 = 13,5

HCL (aq) + NaOH(aq) NaCL(aq) + H2O(l)

1 0,35

0,35 0,35 0,35 0,35 _

0,65 0 0,35 0,35

[H+]= ᵪ.M
0,65
= 1X
13,5
= 0,04

= 4 x 10-2M pH = - log (4 x 10-2)

pH = 1,39
e) pH setelah penambahan 9,8 mL NaOH 0,1 M

HCL = 0,1 X 10 = 1 mmol


NaOH = 0,1 X 9,8 = 0,98 mmol
Volume total 10+9,8 =19,8

HCL (aq) + NaOH(aq) NaCL(aq) + H2O(l)

1 0,98

0,98 0,98 0,98 0,98 _

0,02 0 0,98 0,98

[H+]= ᵪ.M
0,02
= 1X
19,8
= 10-3M pH = - log (10-3)

pH = 3

f) pH setelah penambahan 11 mL NaOH 0,1 M

HCL = 0,1 X 10 = 1 mmol


NaOH = 0,1 X 11 = 1,1 mmol
Volume total 10+11 = 21

HCL (aq) + NaOH(aq) NaCL(aq) + H2O(l)

1 1,1

1 1 1 1 _

0 0,1 1 1

[OH-]= ᵪ.M
0,1
= 1X
21
=4,7x 10-3M pOH = - log (4,7x 10-3) pH = 14 – (3 – log 4,7)

pOH = 3 – log 4,7 pH = 11 + log 4,7 = 11,6


g) pH setelah penambahan 12,2 mL NaOH 0,1 M

HCL = 0,1 X 10 = 1 mmol


NaOH = 0,1 X 12,2 = 1,22 mmol
Volume total 10+12,2 = 22,2

HCL (aq) + NaOH(aq) NaCL(aq) + H2O(l)

1 1,22

1 1 1 1 _

0 0,22 1 1

[OH-]= ᵪ.M
0,22
= 1X
22,2
= 9,9x 10-3M pOH = - log (9,9x 10-3) pH = 14 – (3 – log 9,9)

pOH = 3 – log 9,9 pH = 11 + log 9,9 = 11,9

h) pH setelah penambahan 16,5 mL NaOH 0,1 M

HCL = 0,1 X 10 = 1 mmol


NaOH = 0,1 X 16,5 = 1,65 mmol
Volume total 10+16,5= 26,5

HCL (aq) + NaOH(aq) NaCL(aq) + H2O(l)

1 1,65

1 1 1 1 _

0 0,65 1 1

[OH-]= ᵪ.M
0,65
= 1X
26,5
= 0,02
=2x 10-2M pOH = - log (2x 10-2) pH = 14 – (2 – log 2)

pOH = 2 – log 2 pH = 12 + log 2= 12,3

 PERUBAHAN VOLUME HCL TERHADAP PERUBAHAN PH

a) VolumeHcl yang diperlukan untuk mencapai titk ekivalen :

V1 x M1 = V2 x M2
V HCL x M HCL = VNaOH x MNaOH
V HCL x 0,1 = 10 x 0,1 M
VHCL = 10

b) pH sebelum HCL ditambahkan

Nilai PH ditentukan oleh jumlah OH- natrium hidroksida. Konsentrasi awal natrium hidroksida = 0,1 M
Reaksi ;
Jadi pOH= - log [OH-]
= - log [1 x 10-1 ]
[0H ]
-
= 1 - log 1
pH = 14-(1- log 1)
= 14-1
=13

c) pH setelah penambahan 2 mL HCL 0,1 M

NaOH = 0,1 X 10 = 1mmol


HCL = 0,1 X 2= 0,2 mmol
Volume total 10+2 = 12

HCL (aq) + NaOH(aq) NaCL(aq) + H2O(l)

0,2 1

0,2 0,2 0,2 0,2 _

0 0,8 0,2 0,2


[OH-]= ᵪ.M
0,8
= 1X
12
= 0,06

=6x 10-2 M pOH = - log (6x 10-2) pH = 14 – (2 – log 6)

pOH = 2 – log 6 pH = 12 + log 6= 12,7

d) pH setelah penambahan 8 mL HCL 0,1 M

NaOH = 0,1 X 10 = 1mmol


HCL = 0,1 X 8 = 0,8 mmol
Volume total 10+8 = 18

HCL (aq) + NaOH(aq) NaCL(aq) + H2O(l)

0,8 1

0,8 0,8 0,8 0,8 _

0 0,2 0,8 0,8

[OH-]= ᵪ.M
0,2
= 1X
18
= 0,01

=1x 10-2 M pOH = - log (1x 10-2) pH = 14 – 2

pOH = 2 pH = 12

e) pH setelah penambahan 10mL HCL 0,1 M

NaOH = 0,1 X 10 = 1mmol


HCL = 0,1 X 10 = 1 mmol
Volume total 10+10 = 20

HCL (aq) + NaOH(aq) NaCL(aq) + H2O(l)


1 1

1 1 1 1 _

0 0 1 1

pH = 7 Pada saat asam dan basa tepat habis bereaksi pH larutan adalah 7 atau netral.

f) pH setelah penambahan 12,5 mL HCL 0,1 M

NaOH = 0,1 X 10 = 1 mmol


HCL = 0,1 X 12,5 = 1,25 mmol
Volume total 10+12,5 = 22,5

HCL (aq) + NaOH(aq) NaCL(aq) + H2O(l)

1,25 1

1 1 1 1 _

0,25 0 1 1

[H+]= ᵪ.M
0,25
= 1X
22,5
= 10-2M pH = - log (10-2)

pH = 2

g) pH setelah penambahan 13 mL HCL 0,1 M

NaOH = 0,1 X 10 = 1 mmol


HCL = 0,1 X 13 = 1,3 mmol
Volume total 10+13= 23

HCL + NaOH NaCL + H2O

1,3 1

1 1 1 1 _

0,3 0 1 1

[H+]= ᵪ.M
0,3
= 1X
23
=0,013 M pH = - log (0,013)

pH = 1,88

h) pH setelah penambahan 13,3 mL HCL 0,1 M

NaOH = 0,1 X 10 = 1 mmol


HCL = 0,1 X 13,3 = 1,33 mmol
Volume total 10+13,3= 23,3

HCL + NaOH NaCL + H2O

1,33 1

1 1 1 1 _

0,33 0 1 1

[H+]= ᵪ.M
0,33
= 1X
23,3
= 0,014 M pH = - log (0,014)

pH = 1,84

Tabel perubahan volume NaOH terhadap pH.

Percobaan Volume HCl (ml) Volume NaOH 0,1 M (ml) Perubahan pH


1 10 - 1
2 10 2 1,2
3 10 3,5 1,39
4 10 9,8 3
5 10 11 11,6
6 10 12,2 11,9
7 10 16,5 12,3

Tabel perubahan volume HCl terhadap pH.

Percobaan Volume NaOH (ml) Volume HCl 0,1 M (ml) Perubahan pH


1 10 - 13
2 10 2 12,7
3 10 8 12
4 10 10 7
5 10 12,5 2
6 10 13 1,88
7 10 13,3 1,84

Grafik titrasi HCL (asam kuat) dengan NaOH (basa kuat)

14
13
12
11
10
9
p 8
7 HCl + NaOH
H NaOH + HCl
6
5
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Volume(ml)

8. Kesimpulan
Jadi larutan asam kuat (HCl) yang di titrasikan dengan larutan basa
kuat (NaOH), maka pH-nya akan meningkat. Sedangkan larutan basa kuat
(NaOH) yang di titrasikan dengan larutan asam kuat (HCl), maka pH-nya
akan menurun. Hal ini dikarenakan, nilai pH dipengaruhi oleh volume.
Asam kuat dititrasi Basa kuat maka kurva akan naik dari pH rendah ke pH
besar. Basa kuat dititrasi Asam kuat maka kurva akan turun dari pH besar ke
pH rendah.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai