DISUSUN OLEH
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyusun makalah ini dengan baik.
Makalah ini saya buat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah pengamatan dan
pengukuran. Apabila ada kesalahan dalam penuliasn, kritik serta anjuran saya terima
untuk menyempurnakan makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, saya sampaikan
banyak terima kasih.
I. JUDUL
II. TUJUAN
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang
terdispersi baik sebagai molekul, atom, maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.
Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang
mengandung sejumlah kecil solute yang relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan
larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat
terlarut sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam solute terlarut.
Bila dua atau lebih zat yang tidak bereaksi dicampur, campuran yang terjadi ada
3 kemungkinan, yaitu campuran kasar, disperse kolid, dan larutan sejati. Dua jenis
campuran yang pertama bersifat heterogen dan dapat dipisahkan secara mekanis
sedangkan larutan yang bersifat homogen tidak dapat dipisahkan secara mekanis. Atas
dasar ini, campuran larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua zat atau
lebih. Keadaan fisika larutan dapat berupa gas, cair, atau padat dengan perbandingan yang
berubah-ubah pada jarak yang luas.
Ada dua komponen yang penting dalam suatu larutan yaitu pelarut dan zat yang
dilarutkan dalam pelarut. Zat yang dilarutkan itu disebut zat terlarut (solute). Larutan
yang menggunakan air sebagai pelarut dinamai larutan dalam air. Larutan yang
mengandung zat terlarut dalam jumlah banyak dinamakan larutan pekat. Jika jumlah zat
terlarut sedikit, larutan dinamakan cairan, padatan, atau gas sebagai zat yang terlarut.
Larutan dapat berupa padat dan gas karena molekul-molekul gas berpisah jauh sedangkan
molekul-molekul dalam campuran gas berbaur secara acak. Semua gas adalah larutan.
Contoh terbaik larutan adalah udara.
1. Padatan NaOH
2. H2SO4 2 M
3. Aquadest
V. CARA KERJA
3. Bahan yang sudah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur dan
ditambahkan dengan aquadest hingga tanda tera.
5. Memasukkan campuran NaOH dan air ke dalam botol kaca yang telah
disediakan.
3. Memasukan bahan yang sudah dipipet ke dalam labu takar dan menambahkan
dengan aquadest hingga tanda tera.
3. Memasukan bahan yang sudah dipipet ke dalam labu takar dan menambahkan
aquadest hingga tanda tera.
Hasil Pengamatan
No. Dugaan Reaksi Kesimpulan
Sebelum Sesudah
Padatan Larutan Padatan NaOH yang
1. NaOH 2 NaOH 100 diencerkan 90 ml
NaOH + H2SO4 → Na+ + 2OH-
gram mL H2O memiliki pH =
13
Larutan 2 M Larutan 0,01 Larutan 2 M H2SO4
H2SO4 M H2SO4 100 10 mL diencerkan
2. mL dengan 90 mL H2O
H2SO4 + H2O → H2O+ + HSO4-
memiliki pH = 2
dengan molaritas =
0,1 M
Larutan 0,01 Larutan Larutan 10 mL
M H2SO4 0,001 H2SO4 H2SO4 0,01 M
3. 100 mL ditambah 90 mL
H2SO4 + H2O → H2O+ + HSO4-
H2O menjadi larutan
H2SO4 0,001 M
dengan pH = 3
10 mL H2SO4 20 mL H2SO4 Larutan 10 mL
0,01 M + 10 0,0055 M H2SO4 0,01 M
4. mL H2SO4 ditambah 10 mL
H2SO4 + H2SO4 → 2H2SO4
0,0001 M H2SO4 0,001 M
menjadi 20 mL
H2SO4 0,0055 M
Perkiraan Indikator a. NaOH 100 mL
pH pH pH = 13
a. 13,7 a. 13 b. 0,01 M H2SO4
b. 1,6 b. 2 10 mL
5. c. 2,6 c. 3 pH = 2
d. 2 d. 2 c. 0,001 M
H2SO4 10 mL
pH = 3
d. H2SO4 20 mL
pH = 2
VII. PEMBAHASAN
Teknik pembuatan larutan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya
adalah proses pengenceran padatan suatu senyawa dengan H2O. Langkah-langkah
pengenceran, yaitu menentukan jenis larutan yang akan dibuat (contoh : larutan 0,01 M
NaOH), meghitung massa larutan, menambahkan sedikit air hingga cukup larut,
memasukkan larutan ke dalam labu ukur, menambahkan air hingga sesuai dengan volume
yang telah ditentukan, menggoyangkan labu ukur hingga benar-benar larut, dan
memasukkan larutan yang sudah jadi ke dalam botol reagent.
Pengenceran larutan adalah suatu proses penambahan pelarut ke dalam zat terlarut
dengan tujuan untuk mengencerkan larutan sehingga didapatkan larutan yang lebih
rendah nilai konsentrasinya. Setelah mendapatkan larutan yang diinginkan, nilai pH dapat
diukur dengan indikator pH universal.
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar: Konsep – Konsep Inti Edisi Ketiga.
Jakarta: Penerbit Erlangga
X. LAMPIRAN