Anda di halaman 1dari 2

Kuliah Online : Kemuhammadiyahan 1 ( Rabu sore ) tanggal 22 April 2020.

BAB VIII
AMAL USAHA MUHAMMADIYAH

KH. Ahmad Dahlan mengajarakn kepada muridnya perihal QS. Al-Maun menunjukkan
pentinya ajaran agama Islam diterapkan dan daiamlkan secara langsung dan nyata dalam
kehidupan para pemeluknya, bukan sekedar dihafalkan namun harus menampilkan Islam Ad-Din
Al-„Amal ( Islam agama amal ). Surat Al-Maun itu dalam isinya : Tahukan kamu orang yang
mendustakan agama ?, maka itulah orang yang menghardik anak yatim. Maka celakalah orang
yang sholat yaitu [orang] yang lalai terhadap sholatnya, Yang berbuat riya‟ dan enggan memberi
bantuan. ( QS Al-Maun 1 – 7 ).
Dalam kontruksi gerakan Muhammadiyah Al-Maun melekat dengan kesejahteraan umat, [
gerakan amal] kalau ditarik menjadi teologi dan fiqih, maka lebih esensial dan kontekstual bersifat
membebaskan kaum mustadh‟afiin ( mereka yang lemah dan dilemahkan ).
KH. Ahmad Dahlan melakukan kritik dan pembongkaran ( dekonstruksi terhadap cara
pandang verbal tentang Islam. Halal tidak sama dengan paham, dan faham harus dibuktikan
dengan tindakan amal yang konsisten. Bila sudah faham al-Maun, maka dipraktekkan dengan
jalan mengentaskan anak – anak yatim, orang-orang miskin diperhatikan sebgaimana mestinya,
Muhamadiyah sendiri memiliki pandangan dan etos kerja yang luar biasa, manusia itu
hidup harus sungguh-sungguh dalam kerja dan usaha. Manusia harus menguasai ilmu-ilmu praktis
dan teorits. Dalam istilah dikalangan Muhammadiyah ilmu amaliyah dan ilmu ilmiyah yang
melahirkan praktek sosial sebagai pengejawantahan dari Islam sebagai Dien-Al-amal. Surat Al-
Maun dalam Tafsir Almisbah Qursy Syihab awal menjelaskan kecelakaan orang-orang yang
menistakan agama dan mengingkari Hari Kemudian (Qiyamah) sedangkan diakhir ayat
menguraikan tandanya yaitu pamrih dalam sholat dan enggan meberikan bantuan, mereka akan
menghardik anak yatim dan memperlakukannya dengan baik, tidak saling menganjurkan
memberikan pangan kepada orang-orang yang membutuhkan, mereka ini merupakan orang-orang
yang mendustakan agama dan mengingkari hari kemudian. Rangkaian surat Al-Maun 1-7
menunjukkan antara iman dan amal sejalan, atau tidak memisahkan antara ritual dan ibadah.
Perintah tentang amal begitu penting, iman disertakan dengan amal sholeh, tidak ada
manifestasi atau perwujudan yang nyata dari kehadiran Islam di muka bumi melainkan dengan
amal sholeh. Sangatlah relevan memiliki knteks yang kuat ketika gagasan dan langkah gerakan
KH Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah menekankan pada praktis amaliyah Islam. Amal
sebagaimana dalam Al-Maun itu amaliyah Islam sampai membebaskan. Anak yatim, fakir miskin
adalah simbul ( mereka yang lemah dan terlemahkan atau tertndas ) karena itu melalui Al-Maun
kuat sekali karakter Islam sebagai agama “ membebaskan” ( lepas dari cengraman kemiskinan dan
ketertindasan ). Siapaun orang yang mengaku Islam, yang lebih-lebih memiliki kelebihan rezeki,
kekuasaan, anugerah Tuhan lainnya wajib peduli dan terlibat langsung dalam ikhtiar
membebaskan kaum mustadh‟afin agar kehidupannya menjadi lebih baik, sebaliknya sungguh
tidak bertanggung jawab dan kehilangan obligasi moral keagamaan manakala tidak peduli dan
membiarkan kaum miskin dan mereka yang mustadh‟afin hidup dalam nasib yang buruk.
Kaum mustadh‟afin itu kondisi biasanya kompleks, mereka miskin karena tertinggal,
marjinal dan tertindas bukan karena keturunan atau keadaan yang begitu saja terjadi, tetapi banyak
karena korban dari struktur yang tidak adil menjadikan malang hidupnya. Inilah yang disebut
produk budaya dan sruktur dari kemiskinan, ketertinggalan dan ketertinggalan. Memecahkan
ketertinggalan, kemiskinan atau kedhu‟afaan produk dari keadaan, budaya dan struktur atau sistim
yang kompleks seperti itu memerlukan usaha-usaha yang menyeluruh baik melalui kerja-kerja
kemasyarakatan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi civil society seperti Muhammadiyah
maupun kerja-kerja politik yang dilakukan Negara dengan seluruh Institusi pemerintahnya,
termasuk partai politik. Karena siapapun yang miskin, mustadh‟afin, dalam mengentaskan
kemiskinan merupakan kewajiban negara, tetapi umat dan organisasi keagamaan seperti
Muhammadiyah juga memiliki kewajiban moral keagamaan sebagaiman semangat isi surat al-
Maun. Disinilah peran sisi organisasi kewargaan dan negara akan bertemu dalam sinergi yang
sama dalam pembagian tugas sekaligus kerjasama yang saling mendukung dan menguatkan sesuai
perannya kewajiban membebaskan , memberdayakan dan memajukan kehidupan mustadh‟afin di
Rebublik Indonesia tercinta ini.
Muhammadiyah sendiri telah berkiprah selama seratus tahun lebih dalam mengamalkan
Surat Al-Maun untuk mmbebaskan kaum miskin, lemah dan tertindas. Dakwah pembebasan yang
mulia ini kini memmerlukan peneguhan dan penajaman agar lebih tepat sasaran dan menghasilkan
kemajuan, mengentaskan kaum miskin dan dhu‟afa‟, bagi stiap kader dan pimpinan wajib
menjadikan Surat Al-Maun sebagai etos dakwah yang memberdayakan dan memajukan
kehidupan kaum miskin dan mustadh‟afin. Muhammadiyahpun mendorong dan menuntut agar
negara berperan optimal dalam mengentaskan kaum miskin dan mustadh‟afin melalui kebijakan –
kebijakan politik yang signifikan, Negara tidak boleh berdiam, tidak bertanggungjawab,
membiarkan tetap miskin, apalagi ikut membenci, memusuhi organisasi kemasyarakatan seperti
Muhammadiyah yang selama ini telah berkiprah nyata bagi kemajuan bangsa dan negara.
Demikian materi Amal Usaha Muhammadiyah terdorong berhajat memberikan upaya,
ikhtiar pertolongan kepada kaum yang lemah, miskin, mustadh‟afin yang benar – benar
membutuhkan hajat kelangsungan hidup sampai pada pembebasan dari jeratan kemiskinan dengan
upaya sinergi yang baik sehingga mendapatkan jalan terbaiknya. Kesemua usaha itu didorong dari
pemahana Surat Al-Maun. Semoga Surat Al-Maun menunjukkan kerja baik antara Iman dan amal
sholeh.
Setelah memahami inspirasi keras dan tajamnya KH Ahmad Dahlan melalui aktifitas
gerakan Muhammadiyah dalam gerakan sosial sebagai bagian amal usaha Muhammadiyah
semoga bisa jariyah yang selalu mengalir kepada yang mengamalkannya.
Pertanyaan :
1. Mengapa KH. Ahmad Dahlan begitu mendalam dalam memahami Surat Al-Maun ?
2. Bidang garap apa saja yang perlu ditangani sebagai jalan Ibadah yang sesimbul dengan
kaum mustadh‟afin ?
3. Berikan penjelasan Tafsir pemahaman Surat Al-Maun dalam kitab Tafsir Al-Qur‟an
Al-Maroghi al-Muhtashor, Tafsir Al-Misbah dan Tafsir An-Nur ?
Harap Jawaban dikumpulkan sebagai kehadiran Saudara semua melalui Group WA. Waktunya
sebagaimana biasa jam 18.50 – 20.50. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai