Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH)

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP JASA DAN PERANAN


TOKOH-TOKOH KEMERDEKAAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Is Us Zainab Arrahmah1), Suharno2), Sadiman3)


PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta.
email:
1
zainabarrahmah@gmail.com
2
suharno.52@gmail.com
3
sdimanuns@yahoo.com.id

Abstract: The objective of this research is to improve the concept of serving and role of independence figures
mastery through the Course Review Horay learning model of the students in Grade V of state Primary School
Mojosongo I of Boyolali in Academic Year 2016/2017. The form of this research is a Classroom Action
Research (CAR) conducted of 2 cycles. The subjects of the research were 29 students in Grade V of the school.
The data of the research were collected were collected through in-depth interview, test, observation, and
documentation. The data analyzed by using the interactive model of analysis comprising four components,
namely: data collection, data reduction, data display, and conclusion drawing. The data were validated by using
the source and technique triangulations. The result of the research shows that prior to the treatments, the learning
completeness was 17,24%; it became 82,76% in Cycle I and 93,1% in Cycle II respectively. Thus, the Course
Review Horay learning model could improve the concept of serving and role of independence figures mastery of
the students in Grade V of State Primary School Mojosongo I of Boyolali in Academic Year 2016/2017.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep jasa dan peranan tokoh-tokoh
kemerdekaan dengan menerapkan model pembelajaran Course Review Horay (CRH) pada siswa kelas V SD
Negeri 1 Mojosongo Kabupaten Boyolali tahun ajaran 2016/2017. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD
Negeri 1 Mojosongo Kabupaten Boyolali yang berjumlah 29 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah wawancara, tes, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif
yang terdiri dari empat komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian
menunjukkan ketuntasan siswa pra tindakan sebesar 17,24%, siklus I ketuntasan siswa meningkat menjadi
82,76%, dan siklus II meningkat menjadi 93,1%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran Course Review Horay (CRH) dapat meningkatkan pemahaman konsep jasa dan
peranan tokoh-tokoh kemerdekaan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Mojosongo Kabupaten Boyolali tahun ajaran
2016/2017.

Kata kunci: Model Koopertif Tipe Course Review Horay, Pemahaman Konsep Jasa dan Peranan Tokoh-tokoh
Kemerdekaan

Pendidikan IPS adalah bidang studi ya- disampaikan dengan sebaik-baiknya, mengi-
ng mempelajari, menelaah dan menganalisis ngat pendidikan IPS mampu memberikan pe-
gejala dan masalah sosial di masyarakat de- ngetahuan dan pengalaman kepada siswa ten-
ngan memperhatikan berbagai aspek kehidu- tang bagaimana nilai dan norma hidup dan
pan. Menurut pendapat Sapriya (2009: 19) kehidupan di masyarakat. Pembelajaran IPS
IPS merupakan nama mata pelajaran di ting- di SD bertujuan untuk menjadikan siswa me-
kat sekolah dasar dan menengah atau nama miliki pribadi yang lebih baik sehingga dapat
program studi di perguruan tinggi yang iden- menghadapi permasalahan yang semakin
tik dengan istilah “social studies” dalam ku- kompleks di dalam masyarakat sekarang ini.
rikulum persekolahan di negara lain, khusus- Menurut pendapat Sumaatmaja dalam Hida-
nya di negara-negara Barat. Sesuai dengan yati (2010: 1. 24) tentang tujuan pendidikan
sebutannya sebagai ilmu, ilmu sosial itu me- IPS yaitu membina anak didik menjadi warga
nekankan kepada keilmuan yang berkenaan negara yang memiliki pengetahuan, keteram-
dengan kehidupan masyarakat atau kehidu- pilan, dan kepedulian sosial yang berguna
pan sosial. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan bagi dirinya serta masyarakat dan negara.
Sosial (IPS) di Sekolah Dasar (SD) meru- Dari berbagai imu-ilmu yang berhubungan
pakan salah satu pembelajaran yang harus dalam pendidikan IPS salah satunya adalah ilmu
Didaktika Dwija Indria
1) Mahasiswa PGSD FKIP UNS ISSN: 2337-8786
2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS
sejarah. Sejarah dipelajari untuk mengetahui IPS adalah 70. Dari tes pra tindakan yang te-
kejadian-kejadian yang telah terjadi di masa lah dilakukan, hanya 5 siswa dari 29 siswa
lalu. Dalam pembelajaran sejarah tidak hanya yang nilainya memenuhi KKM. Hal Ini be-
dituntut untuk tahu dan paham atas peristiwa- rarti hanya 17,24% siswa yang dapat menca-
peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Se- pai KKM yang telah ditentukan. Faktor yang
jarah mengajarkan kepada manusia terdapat menyebabkan rendahnya nilai pemahaman
nilai positif yang dapat kita ambil dan digu- konsep jasa dan peranan tokoh-tokoh kemer-
nakan untuk menjalani hidup di masyarakat. dekaan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Mo-
Terkait dengan hal tersebut, Indonesia memi- josongo Kabupaten Boyolali antara lain: gu-
liki sejarah yang panjang sebelum diprokla- ru dominan menggunakan metode ceramah,
masikannya kemerdekaan pada 17 Agustus tanya jawab, dan penugasan. Guru jarang
1945. Perjuangan para pahlawan yang mem- menggunakan model, metode atau media
pertaruhkan jiwa dan raganya untuk men- yang bervariasi. Penyampaian materi dengan
capai sebuah kata merdeka. Perjuangan para ceramah tanpa memerhatikan aspek pema-
pahlawan hendaknya dapat menginspirasi a- haman siswa terhadap materi. Setelah mem-
nak bangsa untuk menjadi manusia yang le- berikan penjelasan guru hanya memberikan
bih baik bagi keluarga, masyarakat dan bang- tugas sesuai dengan buku pegangan siswa.
sanya. Tanya jawab yang digunakan hanya sebatas
Dengan konsep tersebut, siswa dapat pada pertanyaan-pertanyaan ringan, bukan
menghargai jasa para tokoh kemerdekaan ji- pada pertanyaan lanjut. Pembelajaran ber-
ka siswa terkesan dengan pembelajaran yang pusat pada guru (teacher centered) dan siswa
diberikan guru. Siswa akan menghayati se- hanya pasif mendengarkan penjelasan guru.
tiap peristiwa sejarah Indonesia dengan per- Nilai yang cukup rendah serta keaktifan sis-
juangan para tokoh-tokoh di dalamnya jika wa yang kurang inilah yang menjadi indi-
siswa tahu persis bagaimana sulitnya mem- kator lemahnya pemahaman materi tokoh-to-
perjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dengan koh perjuangan kemerdekaan Indonesia. Aki-
pembelajaran yang inovatif, siswa dapat ikut batnya pemahaman konsep yang didapatkan
serta dalam pembelajaran tersebut. Tetapi ke- siswa masih kurang.
nyataan di lapangan saat observasi di SD Ne- Permasalahan pembelajaran yang terja-
geri 1 Mojosongo Kabupaten Boyolali kelas di di SD Negeri 1 Mojosongo Kabupaten Bo-
V, pembelajaran IPS khususnya materi seja- yolali harus segera diatasi, karena jika tidak
rah Indonesia kurang berkesan untuk siswa. segera diatasi akan mengakibatkan pada ren-
Sehingga materi yang disampaikan kurang dahnya pemahaman konsep jasa dan peranan
didengarkan oleh siswa. Sementara itu materi tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia. Salah
IPS pada kelas V adalah hampir sebagian be- satu alternatif agar dapat meningkatkan pe-
sar merupakan materi sejarah Indonesia. Iro- mahaman konsep jasa dan peranan tokoh-
nisnya, untuk pembelajaran IPS di sekolah tokoh kemerdekaan yaitu dengan menerap-
dasar, guru dominan menggunakan metode kan model pembelajaran Course Review Ho-
ceramah dan penugasan. Hal itu menjadikan ray (CRH). Menurut Kurniasih dan Sani
siswa kurang antusias dalam pembelajaran (2016: 80) model pembelajaran Course Re-
sehingga siswa kurang aktif di dalam pembe- view Horay merupakan model pembelajaran
lajaran. yang dapat menciptakan suasana kelas men-
Berdasarkan observasi dan wawancara jadi meriah dan menyenangkan karena setiap
terhadap guru kelas V SD Negeri 1 Mojo- siswa yang dapat menjawab benar maka sis-
songo Kabupaten Boyolali menunjukkan wa tersebut diwajibkan berteriak “hore!” atau
bahwa nilai pemahaman konsep jasa dan pe- yel-yel lainnya yang disepakati. Yang mena-
ranan tokoh-tokoh kemerdekaan masih ren- rik dalam model pembelajaran Course Re-
dah. Hal ini ditunjukkan dari tes pra tindakan view Horay (CRH) yaitu setiap kelompok
yang telah dilakukan. Di SD Negeri 1 Mojo- siswa akan meneriakkan “Horay” atau yel-
songo Kabupaten Boyolali KKM (Kriteria yel lainnya sebagai perayaan atas keberhasi-
Ketuntasan Minimal) utuk mata pelajaran lan mereka. Indikator keberhasilannya yaitu
Didaktika Dwija Indria
ISSN: 2337-8786
ketika kelompok telah mampu menjawab be- Pembelajaran (RPP) Ilmu Pengetahuan Sosial
berapa pertanyaan secara vertikal, horizontal (IPS) kelas V, serta foto dan video selama
maupun diagonal sesuai dengan pola yang proses pembelajaran IPS kelas V SD Negeri
mereka penuhi dalam kotak. Kotak yang te- 1 Mojosongo. Teknik pengumpulan data ya-
lah dibuat oleh siswa dalam selembar kertas ng digunakan adalah tes, observasi, wawan-
di kelompoknya akan diisi dengan beberapa cara, dan kajian dokumen. Uji validitas data
nomor soal secara acak. Kemudian guru akan menggunakan triangulasi sumber dan tria-
membacakan soal secara acak. Ketika siswa ngulasi teknik. Teknik analisis data meng-
mampu menjawab pertanyaan dari nomor so- gunakan model interakif, yang terdiri dari ke-
al yang disebutkan oleh guru maka siswa giatan reduksi data, penyajian data dan pena-
memberi tanda benar (v) pada nomor tersebut rikan kesimpulan.
jika jawabannya benar namun jika jawaban-
nya salah maka siswa memberikan tanda sa- HASIL
lah (x). Berdasarkan hasil observasi dan hasil
Berdasarkan pemaparan masalah ter- tes yang telah dilaksanakan pada tahap pra
sebut maka rumusan masalah dalam pene- tindakan, telah diperoleh data dan fakta bah-
litian ini adalah “Apakah penerapan model wa nilai dari pemahaman konsep siswa ke-
pembelajaran Course Review Horay (CRH) las V SD Negeri 1 Mojosongo pada pela-
dapat meningkatkan pemahaman konsep jasa jaran IPS pada jasa dan peranan tokoh-tokoh
dan peranan tokoh-tokoh kemerdekaan pada kemerdekaan siswa masih rendah. Hal ini
siswa kelas V SD Negeri 1 Mojosongo Ka- ditunjukkan oleh nilai hasil tes yang dida-
bupaten Boyolali tahun ajaran 2016/ 2017?” pat oleh siswa saat dilaksanakan tes pra tin-
Penelitian ini bertujuan untuk mening- dakan. Nilai pemahaman konsep pembela-
katkan pemahaman konsep jasa dan peranan jaran IPS pada materi jasa dan peranan to-
tokoh-tokoh kemerdekaan dengan menerap- koh-tokoh kemerdekaan Indonesia siswa ke-
kan model pembelajaran Course Review Ho- las V SD Negeri 1 Mojosongo selengkapnya
ray (CRH) pada siswa kelas V SD Negeri 1 pada tahap pra tindakan dapat dilihat pada
Mojosongo Kabupaten Boyolali tahun ajaran tabel 1 berikut ini.
2016/ 2017.
Tabel 1 Distribusi Frekuensi pada Pra Tindakan
No Interval Frekuensi Persentase (%)
METODE 1 20-32 26 10,34
Penelitian dilaksanakan di kelas V SD 2 33-45 39 31,03
Negeri 1 Mojosongo Kabupaten Boyolali pa- 3 46-58 52 27,57
da semester II tahun ajaran 2016/2017. Pe-
4 59-71 65 17,24
nelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu
5 72-84 78 10,34
mulai dari bulan Desember 2016 sampai de-
6 85-97 91 3,48
ngan bulan Mei 2017. Subjek penelitian da-
Jumlah 29 100
lam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Rata-rata 51,55
SD Negeri 1 Mojosongo, sejumlah 29 siswa, Ketuntasan klasikal 17,24%
terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 12 siswa Nilai terendah 20
perempuan. Pada dasarnya mereka dari latar Nilai tertinggi 90
belakang yang berbeda-beda. Dari 29 siswa
kelas V ini kesemuanya adalah anak normal Berdasarkan tabel 1 tersebut dapat di-
(tidak ada yang berkebutuhan khusus). ketahui bahwa pada pra tindakan hanya ada
Sumber data penelitian ini adalah sum- 5 siswa (17,24%) dari 29 siswa keseluruhan
ber data primer dan sekunder. Hal yang ter- yang memenuhi nilai KKM (≥70), sisanya
masuk sumber data primer adalah siswa kelas sebanyak 24 siswa (61,77%) belum meme-
V SD Negeri 1 Mojosongo Boyolali. Yang nuhi KKM yang telah ditentukan. Nilai ter-
termasuk sumber data sekunder adalah Stan- tinggi adalah 90, nilai terendah 20 dan nilai
dar Kompetensi dan Kompetensi Dasar se- rata-rata kelas adalah 51, 55. Setelah dilaku-
mester II, Silabus dan Rencana Pelaksanaan kan tindakan penerapan model pembelaja-
Didaktika Dwija Indria
ISSN: 2337-8786
ran Course Review Horay (CRH) pada si- Tabel 3 Distribusi Frekuensi pada Siklus II
klus I, pemahaman siswa tentang materi No Interval Frekuensi Persentase (%)
jasa dan peranan tokoh-tokoh kemerdekaan 1 50-58 1 3,45
menunjukkan adanya peningkatan jika di- 2 59-67 1 3,45
bandingkan dengan hasil pada pra tindakan. 3 68-76 0 0
Peningkatan yang terjadi pada siklus I dapat 4 77-85 5 17,24
dilihat pada tabel 2 berikut. 5 86-94 11 37,93
6 95-103 11 37,93
Tabel 2 Distribusi Frekuensi pada Siklus I
Jumlah 29 100
No Interval Frekuensi Persentase (%)
Rata-rata 89,69
1 40-50 1 3,45 Ketuntasan klasikal 93,1%
2 51-61 0 0 Nilai terendah 50
3 62-72 3 10,34 Nilai tertinggi 100
4 73-83 9 31,03
5 84-94 13 44,84 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui
bahwa siswa yang nilainya telah tuntas me-
6 95-105 3 10,34
menuhi KKM telah meningkat jika diban-
Jumlah 29 100
Rata-rata 82,93 dingkan hasil dari siklus I, dari 29 siswa, ada
Ketuntasan klasikal 82,76% 27 siswa (93,1%) yang nilainya telah meme-
Nilai terendah 40 nuhi KKM yang ditentukan (≥70), sisanya
Nilai tertinggi 100 sebanyak 2 siswa (6,9%) masih di bawah
KKM. Nilai tertinggi pada siklus II ini ada-
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui lah 100, nilai terendah adalah 50 dan nilai ra-
bahwa pada siklus I telah terjadi peningkatan ta-rata kelas 89,69. Karena pada siklus II ini
nilai pemahaman konsep jasa dan peranan to- indikator kinerja sudah tercapai (85% siswa
koh-tokoh kemerdekaan jika dibandingkan tuntas), maka penelitian ini dapat dihentikan
dengan hasil pada pra tindakan, dari tabel da- pada siklus II.
pat diketahui bahwa dari 29 siswa, 24 orang
siswa (82,76%) yang nilainya telah memenu- PEMBAHASAN
hi KKM yang ditentukan (≥70), dan sisanya Tabel 4 Rekapitulasi Perbandingan Hasil an-
sebanyak 5 siswa (17,24%) masih belum tun- tar Siklus
tas, nilai tertinggi 100, nilai terendah 40, dan Peningkatan Pra Siklus I Siklus II
nilai rata-rata kelas adalah 82,93. Tindakan
Rata-rata 51,55 82,93 89,69
Dari uraian di atas dapat diketahui bah-
wa indikator kinerja belum tercapai pada si- Persentase 17,24% 82,76% 93,1 %
Ketuntasan (belum (belum (tuntas)
klus I. Maka dari itu tindakan pada siklus I tuntas) tuntas)
perlu direfleksi dan perlu tindak lanjut pada Kinerja - 3,28 4,26
siklus II untuk meningkatkan pemahaman Guru
konsep jasa dan peranan tokoh-tokoh kemer- - 2,79 3,47
Aktivitas
dekaan. Pada siklus II dalam penerapan mo- Siswa
del pembelajaran Course Review Horay
KKM (≥70)
(CRH) terjadi peningkatan dari nilai rata-rata
Indikator ketercapaian target sebesar 85%.
pemahaman konsep jasa dan peranan tokoh-
tokoh kemerdekaan pada siswa kelas V SD
Negeri 1 Mojosongo Kabupaten Boyolali. Berdasarkan tabel 4 di atas diketahui
Hasil yang ditunjukkan pada siklus II ini me- bahwa ada peningkatan nilai pemahaman
nunjukkan peningkatan yang lebih baik jika konsep jasa dan peranan tokoh-tokoh kemer-
dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dekaan di SD Negeri 1 Mojosongo Kabu-
pada siklus I. Nilai pemahaman konsep jasa paten Boyolali. Hasil pra tindakan yang telah
dan peranan tokoh-tokoh kemerdekaan pada dilaksanakan menunjukkan hanya 5 siswa
siklus II ini dapat dilihat pada tabel 3 berikut: (17,24%) yang tuntas memenuhi KKM, dan
siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM
Didaktika Dwija Indria
ISSN: 2337-8786
ada 24 siswa (82,76%), nilai tertinggi 90 dan siswa kelas V SD Negeri 1 Mojosongo tahun
nilai terendah 20, serta nilai rata-rata kelas a- ajaran 2016/2017.
dalah 51,55. Perbaikan yang telah dilakukan pada
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus II sesuai dengan apa yang sudah diren-
tahap pra tindakan maka dapat dianalisis bah- canakan berdasarkan refleksi dari siklus I dan
wa perlu diadakan tindakan untuk mening- mendapatkan hasil yang lebih baik. Hal ini
katkan pemahaman konsep jasa dan peranan terbukti dengan peningkatan rata-rata nilai
tokoh-tokoh kemerdekaan. Solusi yang dapat pemahaman konsep jasa dan peranan tokoh-
digunakan yaitu dengan menerapkan model tokoh kemerdekaan dari nilai rata-rata 82,93
pembelajaran Course Review Horay (CRH). pada siklus I, meningkat menjadi 89,69 pada
Setelah dilakukan tindakan penerapan model siklus II dan persentase ketuntasan klasikal
pembelajaran Course Review Horay (CRH) juga mengalami peningkatan, dari pra tinda-
pada siklus I, menunjukkan adanya pening- kan sebesar 17,24%, menjadi 82,76% pada
katan pemahaman konsep jasa dan peranan siklus I dan meningkat menjadi 93,1% pada
tokoh-tokoh kemerdekaan. Hal itu ditunjuk- siklus II.
kan dengan peningkatan persentase ketun- Nilai rata-rata pemahaman konsep jasa
tasan klasikal dari tahap pra tindakan sebesar dan peranan tokoh-tokoh kemerdekaan mulai
17,24% meningkat menjadi 82,76% pada si- dari pra tindakan, tindakan siklus I dan pada
klus I. siklus II mengalami peningkatan yang baik
Akan tetapi peningkatan yang terjadi dan sesuai dengan yang diharapkan. Data
pada siklus I ini belum memenuhi indikator perbandingan nilai dari nilai rata-rata pema-
kinerja yang telah ditetapkan dalam pene- haman konsep siswa pada tahap pra tindakan,
litian ini, yaitu 85% siswa tuntas, maka pene- siklus I dan siklus II untuk lebih jelasnya da-
litian ini dilanjutkan ke siklus II. Permasa- pat dilihat pada tabel 5 berikut ini.
lahan yang ada pada pelaksanaan siklus I se-
hingga indikator kinerja belum tercapai dise- Tabel 5 Peningkatan dalam Penelitian
babkan oleh beberapa permasalahan sebagai Keterangan Pra Siklus I Siklus II
tindakan
berikut: 1) masih ada siswa yang kurang aktif
Nilai Terendah 20 40 50
saat pembelajaran berlangsung; 2) masih a- 90 100 100
Nilai Tertinggi
da siswa yang kurang berkonsentrasi ketika
Nilai Rata-rata 51,55 82,93 89,69
mendengarkan pertanyaan atau soal yang di-
Ketuntasan 17,24% 82,76% 93,1%
bacakan oleh guru dalam pembelajaran Co- klasikal
urse Review Horay (CRH); 3) masih banyak
siswa yang malu dalam bertanya maupun
menyampaikan pendapatnya; 4) guru masih Berdasarkan tabel 5 tersebut di atas da-
kurang bisa mengendalikan suasana kon- pat dianalisis bahwa nilai rata-rata pemaha-
dusif saat pelaksanaan model pembelajaran man konsep jasa dan peranan tokoh-tokoh
Course Review Horay (CRH) sehingga masih kemerdekaan dengan menggunakan model
banyak siswa yang ramai sendiri; 5) setiap pembelajaran Course Review Horay (CRH)
kelompok masih kurang jelas dalam pembu- mengalami peningkatan. Perolehan nilai rata-
atan garis horisontal, vertikal maupun dia- rata pemahaman konsep jasa dan peranan to-
gonal; 6) guru kurang membagi perhatian sa- koh-tokoh kemerdekaan pada pra tindakan
at membimbing siswa dalam pelaksanaan sebesar 51,55 dengan persentase ketuntasan
model pembelajaran Course Review Horay 17,24% meningkat menjadi 82,93 dengan
(CRH); 7) guru kurang memantau kemajuan persentase ketuntasan 82,76% dan meningkat
belajar selama proses pembelajaran. menjadi 89,69 dengan persentase ketuntasan
Kekurangan-kekurangan tersebut men- 93,1% pada siklus II. Hasil tersebut sesuai
jadikan kendala dalam menerapkan model dengan pendapat Huda (2014: 229-230) me-
pembelajaran Course Review Horay (CRH) nyatakan bahwa model pembelajaran koope-
untuk meningkatkan pemahaman konsep jasa ratif tipe Course Review Horay (CRH) meru-
dan peranan tokoh-tokoh kemerdekaan pada pakan metode pembelajaran yang mencipta-

Didaktika Dwija Indria


ISSN: 2337-8786
kan kelas menjadi meriah dan menyenangkan berpola 3x3, 4x4, atau 5x5 dengan setiap ke-
karena ketika siswa berhasil dalam menja- lompok yang berhasil membuat garis ver-
wab pertanyaan yang diberikan oleh guru tikal, horizontal, ataupun diagonal maka ha-
mereka akan berteriak “horee!!” atau menya- rus berteriak “Horay” atau menyanyikan yel-
nyikan yel-yel yang telah mereka buat. Hal yel. Dalam model pembelajaran Course Re-
ini juga didukung oleh pernyataan Shoimin view Horay (CRH) seorang guru kelas ber-
(2016: 55) menyebutkan kelebihan model peran sebagai pengendali siswa supaya siswa
pembelajaran Course Review Horay (CRH) berdiskusi bersama kelompoknya dan setiap
adalah: (1) menarik sehingga mendorong kelompok mampu berteriak “horay” atau me-
siswa terlibat di dalamnya; (2) tidak monoton nyanyikan yel-yel dengan semangat, sehing-
karena di selingi sedikit hiburan sehingga su- ga pembelajaran akan lebih berkesan dan me-
asananya tidak menegangkan; (3) siswa lebih nyenangkan bagi siswa.
semangat belajar; dan (4) melatih kerjasama.
Model pembelajaran Course Review Horay SIMPULAN
(CRH) menuntut ketepatan siswa dalam me- Berdasarkan hasil penelitian tindakan
ngisi jawaban pada lembar kerja siswa yang kelas dari pra tindakan dan data dari tindakan
telah disediakan dan meningkatkan semangat yang telah dilaksanakan pada siklus I dan si-
belajar karena suasana pembelajaran ber- klus II di SD Negeri 1 Mojosongo Kabu-
langsung menyenangkan. paten Boyolali yang dilakukan dalam 2 siklus
Hasil penelitian ini membuktikan bah- dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dengan
wa model pembelajaran Course Review Ho- penerapan model pembelajaran Course Re-
ray (CRH) ini dapat meningkatkan pema- view Horay (CRH) ini dapat meningkatkan
haman konsep jasa dan peranan tokoh-tokoh pemahaman konsep jasa dan peranan tokoh-
kemerdekaan. Course Review Horay merupa- tokoh kemerdekaan pada siswa kelas V SD
kan model pembelajaran yang inovatif yang Negeri 1 Mojosongo Kabupaten Boyolali ta-
menggunakan lembar kerja siswa dengan hun ajaran 2016/ 2017.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, M. (2010). Pengembangan Pendidikan IPS SD. Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional.
Huda, M. (2014). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kurniasih, I. (2016). Ragam Pengembangan Model Pembelajaran untuk Peningkatan
Profesionalitas Guru. Kata Pena.
Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya .
Shoimin, A. (2016). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.

Didaktika Dwija Indria


ISSN: 2337-8786
Didaktika Dwija Indria
ISSN: 2337-8786

Anda mungkin juga menyukai