Oleh :
Rosida Diani
(Dosen Fakultas Hukum Universitas Tamansiswa Palembang)
Email : diani.sumadi2935@gmail.com
Abstrak
Hukum ada untuk mengatur hidup masyarakat. Hukum kerap tertinggal dari perubahan yang terjadi di
masyarakat. Perubahan teknologi salah satu hal yang membuat hukum tertinggal dari perubahan di masyarakat.
Salah satu perkembangan teknologi yang membutuhkan pengaturan adalah mengenai penggunaan rahim
perempuan lain (surrogate mother) pada program bayi tabung. penelitian ini merupakan penelitian hukum
normatif dengan data yang digunakan data sekunder. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa program bayi
tabung sepanjang sperma dan ovum dari pasangan suami isteri dan embrio hasil pembuahan ditanamkan ke
rahim isteri pemilik ovum maka hal tersebut diperbolehkan oleh hukum positif di Indonesia yaitu diatur di
dalam UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah No 61 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Reproduksi. Sedangkan untuk penggunaan rahim perempuan lain, dengan melakukan penafsiran
pasal 127 UU No. 36 Tahun 2009, dan Pasal 40 PP No 61 Tahun 2014 merupakan hal yang dilarang dalam
hkum positif di Indonesia. Apabila ada pasangan suami isteri yang menggunaan rahim perempuan lain dalam
bayi tabung maka yang akan dikenakan sanksi adalah tenaga medis dan fasilitas kesehatan yang
melaksanakannya, bukan suami isteri pemilik sperma dan ovum dan bukan juga perempuan yang rahimnya
disewa digunakan. Sanksinya berupa sanksi administrasi.
A. Pendahuluan
Anak mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan sebuah keluarga, karena
salah satu tujuan sepasang suami istri menikah adalah untuk memperoleh keturunan. Dalam
pandangan agama Islam salah satu tujuan perkawinan adalah untuk memenuhi perintah Allah
SWT agar memperoleh keturunan yang sah.1 Sehingga tidak heran jika banyak pasangan
suami istri yang baru melangsungkan perkawinannnya mendambakan kehadiran seorang anak
dalam kehidupan rumah tangganya. Namun tidak semua pasangan suami istri yang dapat
1
Hilman Hadikusuma, Hukum Perkawinan Indonesia menurut Perundangan, hukum adat, hukum
agama, Mandar Maju, Bandung, 2007, hlm.127
50
sehingga menyebabkan pasangan suami istri belum dapat mewujudkan mimpinya
memperoleh keturunan
Ada beberapa faktor kesehatan yang menyebabkan belum hadirnya buah hati dalam
suatu perkawinan. Keadaan suami istri tidak dikaruniai keturunan dalam dunia kesehatan
disebut infertil. Penyebab infertilitas ini kira-kira 40% karena kelainan pada pria, 15% karena
kelainan pada leher rahim, 10% karena kelainan pada rahim, 30% karena kelainan pada
saluran telur dan kelainan pada peritoneal, 20 % karena kelainan pada ovarium, dan 5%
karena hal lain, dan kejadian totalnya melebihi 100%, pada kira-kira 35% pada suami istri
Sebagai hasil dari perkembangan dan kemajuan teknologi, membawa pengaruh pada
ilmu kedokteran. Sebagian penyebab infertilitas tersebut dapat diatasi dengan pengobatan
maupun operasi, sedang infertilitas yang disebabkan oleh kegagalan inseminasi, pembuahan,
fertilisasi, kehamilan, persalinan, dan kellahiran hidup normal, ternyata dapat diatasi dengan
Dalam in vitro fertilization atau fertiliasi in vitro atau lebih di kenal dengan bayi
tabung. Fertilisasi in vitro atau bayi tabung adalah pembuahan sel telur oleh sel sperma di
dalam tabung vetri yang dilakukan petugas medis. 4 Kehadiran bayi tabung tidaklah menjadi
permasalahan pada saat sperma dan sel telur berasal dari pasangan suami istri yang sah dan di
masukan ke dalam rahim istri pemilik sel telur. Namun akan menjadi permasalahan kompleks
2
Idries, AM, Aspek Medikolegal Pada Inseminasi Buatan/Bayi Tabung, Ed.I, Jakarta, Binarupa
Aksara.
3
Ibid
4
Husni Thamrin, Aspek Hukum Bayi Tabung dan Sewa Rahim : Perspektif Hukum Perdata dan Hukum
Islam, Aswaja Pressindo, Yogyakarta, 2014, hlm.3
51
saat embrio hasil fertilisasi in vitro di tanam ke rahim perempuan lain bukan rahim istri
pemilik sel telur atau dikenal dengan surrogate mother. Berdasarkan hal tersebut maka di
dalam tulisan ini akan dibahas mengenai legalitas penyewaan rahim ( surrogate mother)
B. Metode penelitian
Penelitian hukum yang digunakan yaitu penelitian hukum normatif. Penelitian hukum
normatif adalh penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah bangungan sistem
norma. Sistem norma yang dimaksud adalah mengenai asas-asas, norma, kaidah dari
Sumber data yang digunakan adalah data sekunder berupa bahan hukum primer
seperti UU No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Perdata. Dalam penelitian ini juga digunakan bahan hukum sekunder berupa literatur dan
rahim.
C. Pembahasan
Teknologi bayi tabung pertama kali berhasil dilakukan pada tahun 1978 di Oldham
Inggris.6 Di Indonesia sendiri, keberhasilan program bayi tabung pertama kali pada tahun
1988 yaitu pada pasangan suami isteri Markus dan Chai Ai Lian.7
5
Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmand, , Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris,
Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2013, hal. 34
6
PC. Steptoe dan R.G. Edwards, Birth After Reimplantation of Human Embryo, The Lancet, Vol II For
197 8, August 12, 1978, hlm. 366
7
http://bayitabung-rsiafamily.com, diakses pada 28 Mei 2020
52
John C. Fletcher membagi jenis bayi tabung (fertilisasi in vitro) menjadi dua macam
yaitu :8
1. In vitro (outside the human body) fertilization (IVF) using sperm of husband or donor
Jika ditinjau dari sperma dan ovum serta tempat embrio yang ditransplantasikan, maka bayi
a. Bayi tabung yang menggunakan sperma dan ovum dari pasangan suami isteri yang
b. Bayi tabung yang menggunakan sperma dan ovum dari dari pasangan suami isteri
(surrogate mother);
c. Bayi tabung yang menggunakan sperma dari suami dan ovum dari donor, lalu
d. Bayi tabung yang menggunakan sperma dari donor dan ovum dari isteri, lalu
e. Bayi tabung yang menggunakan sperma dari donor dan ovum dari isteri, lalu
f. Bayi tabung yang menggunakan sperma dari suami dan ovum dari donor, lalu
g. Bayi tabung yang menggunakan sperma dan ovum dari donor yang kemudian
h. Bayi tabung yang menggunakan sperma dan ovum dari donor yang kemudian
8
Husni Thamrin, op.cit, hlm. 13
9
Ibid, hlm.13-14
53
Ada beberapa alasan pasangan suami isteri melakukan program bayi tabung untuk
1) Isteri mengalami kerusakan pada kedua saluran telur (tuba), biasanya disebabkan
infeksi.
2) Lendir leher rahim yang tidak normal, hal ini terjadi biasaya bila ada keputihan,
sehingga pada saat sperma melewati serviks, spermanya mati terlebih dahulu.
4) Masalah oligospermia pada suami, yaitu keadaan sperma yang jumlahnya kurang,
(surrogate mother) telah bergeser menjadi salah satu jalan bagi pasangan transgender atau
pasangan sejenis untuk mendapatkan keturunan. Selain itu surrogate mother juga digunakan
oleh wanita-wanita single yang tidak ingin terikat dalam perkawinan, namun ingin
mempunyai keturunan dengan cara memanfaatkan bank sperma dan meminjam rahim wanita
untuk menampung embrio hasil pembuahan ovumnya dan sperma dari bank sperma.
Contoh pasangan sejenis yang menggunakan rahim ibu pengganti (surrogate mother)
untuk mendapatkan keturunan adalah Ricky Martin dan pasangan Jwan Yosef.11 Sebelumnya
Ricky Martin telah memiliki anak kembar Valentino dan Matteo, yang lahir dari rahim
seorang surrogate mother atau ibu pengganti. Diduga kuat jika si kembar putra sulung Ricky
Martin tersebut yang lahir pada Agustus 2008 itu adalah hasil pembuahan sperma Ricky
10
https://nakita.grid.id, diakses pada 28 Mei 2020
11
https://www.kapanlagi.com, Ricky Martin dan Suaminya Jwan Yosef sambut kelahiran anak ke-4,
diunggah pada Rabu, 30 Oktober 2019 11:08, diakses pada 31 Mei 2020
54
dengan telur mantan kekasihnya, Rebecca de Alba.12Namun kemudian Ricky martin
membesarkan sendiri anak kembarnya tersebut. Setelah menikah dengan Jwan Yosef (yang
merupakan pasangan sejenis) Ricky martin kembali menggunakan jasa Surrogate Mother
Ada beberapa negara yang melegalkan praktik sewa rahim ini seperti Amerika
Serikat, India, Thailand, Ukraina, dan Rusia. Biaya bervariasi antara satu negara dengan
negara lain, dan juga bergantung pada jumlah siklus In Vitro Fertilization (IVF)/program
kehamilan yang dibutuhkan, dan apakah diperlukan asuransi kesehatan. Families Through
Ada beberapa contoh pesohor dunia yang menggunakan jasa surrogate mother untuk
1. Pasangan Kim Kardashian dan Kayne West yang mempunyai anak ketiga dengan
menggunakan jasa surrogate mother. Situs TMZ melaporkan, pasangan ini telah
menyewa ibu pengganti dengan biaya US$ 45.000 atau sekitar Rp 590 juta untuk
periode 10 bulan. Mereka juga harus membayar deposit US$ 68.850 atau lebih dari
Rp 901 juta kepada agensi sebagai depositnya.Hal ini karena alasan kesehatan,
dimana Kim dilaporkan mengidap placenta accreta.14 Selain anak ketiga tersebut,
anak keempat Kim Kardashian dan Kanye West yang diberi nama Psalm Ye
dikabarkan lahir lewat ibu pengganti atau sewa rahim (surrogate mother). Rata-rata
12
https://www.cumicumi.com, Demi Dapat Momongan Kim Kardashian Hingga Istri Shah Rukh Khan
Sewa-Rahim Ibu Pengganti, Dipublikasikan Jumat, 17 Mei 2019 21:30, diakses pada 30 Mei 2020
13
https://wow.tribunnews.com,Deretan Negara Yang Melegalkan Program Sewa Rahim Biayanya
Fantastis, Dipublikasikan 26 Desember 2017, diakses pada 30 Mei 2020
14
https://health.detik.com, Idap Placenta Accreta Kim Kadarsih Sewa Rahim Untuk Anak Ketiga
Dipublikasikan Kamis, 22 Jun 2017 05:14 WIB, Diakses 30 Mei 2020
55
biaya yang dikeluarkan untuk sewa rahim di Amerika Serikat dan Eropa berkisar dari
2. Cristiano Ronaldo mendapat anak kembar yang lahir dari rahim ibu pengganti atau
surrogate mother yang tinggal di Amerika Serikat, Juni 2017. Sepasang bayi kembar
3. Putra ketiga Shah Rukh Khan (SRK), Abram Khan, lahir dari rahim seorang ibu
pengganti yang kabarnya saudara jauh SRK sendiri. Alasannya karena sang istri,
4. Nicole Kidman dan Keith Urban menggunakan jasa surrogate mother untuk anak
kedua mereka tahun 2010. Alasan karena Nicole mengalami kesulitan untuk hamil
Di Indonesia sendiri, hingga hari ini belum ada penggunaan jasa ibu pengganti
(surrogate mother) yang terekspos. Penggunaan surrogate mother ini sempat menjadi
perbincangan publik saat Jeremy Teti. Ia berada dalam posisi mendukung gerakan LGBT dan
menyatakan pasangan LGBT dapat memiliki anak dengan cara menyewa rahim.19
Tahun 2009 tentang Kesehatan. Selain itu pelaksanaan bayi tabung juga mengacu pada
15
https://health.detik.com, Mengenal ibu pengganti yang melahirkan anak ke-4 Kim Kadarsih, Di
publikasikan Selasa, 11 Jun 2019 11:10 WIB, Diakses 30 Mei 2020
16
https://www.cumicumi.com, Demi Dapat Momongan Kim Kardashian Hingga Istri Shah Rukh Khan
Sewa-Rahim Ibu Pengganti, Dipublikasikan Jumat, 17 Mei 2019 21:30, diakses pada 30 Mei 2020
17
https://www.cumicumi.com, Demi Dapat Momongan Kim Kardashian Hingga Istri Shah Rukh Khan
Sewa-Rahim Ibu Pengganti, Dipublikasikan Jumat, 17 Mei 2019 21:30, diakses pada 30 Mei 2020
18
https://www.cumicumi.com, Demi Dapat Momongan Kim Kardashian Hingga Istri Shah Rukh Khan
Sewa-Rahim Ibu Pengganti, Dipublikasikan Jumat, 17 Mei 2019 21:30, diakses pada 30 Mei 2020
19
https://tirto.id/risiko-praktik-titip-janin-ala-kim-kardashian-cDsi, dipublikasikan 19 Januari 2018,
diakses 30 Mei 2020
56
Menurut Desriza Ratman, surrogate mother adalah perjanjian antara seorang wanita
yang mengikatkan diri melalui suatu perjanjian dengan pihak lain (suami-isteri) untuk
menjadi hamil terhadap hasil pembuahan suami isteri tersebut yang ditanamkan ke dalam
rahimnya, dan setelah melahirkan diharuskan menyerahkan bayi tersebut kepada pihak suami
isteri berdasarkan perjanjian yang dibuat. Perjanjian ini lazim disebut gestational
agreement.20
Menurut Husni Thamrin, surrogate mother yang sering disebut rahim sewaan, dimana
sperma dan ovum dari pasangan suami isteri yang diproses dalam tabung lalu dimasukan ke
dalam rahim orang lain dan bukan ke rahim isteri.21 Senada dengan hal tersebut Menurut
Salim HS dalam Fajar Bayu setiawan dkk, kontrak sewa rahim adalah perjanjian seorang
wanita yang mengikatkan dirinya dengan pihak lain (suami isteri) untuk menjadi hamil dan
Pasal 1 angka 10 PP No. 61 Tahun 2014, hanya dijelaskan mengenai definisi dari
Reproduksi dengan Bantuan atau Kehamilan di Luar Cara Alamiah adalah upaya
memperoleh kehamilan di luar cara alamiah tanpa melalui proses hubungan seksual antara
suami dan istri apabila cara alami tidak memperoleh hasil. Termasuk dalam kategori
bayi tabung? Apabila merujuk pada UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan
tabung diperbolehkan untuk dilakukan namun dengan beberapa ketentuan dan pembatasan
dalam pelaksanaanya. Di dalam UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan yaitu pada pasal 74
20
Desriza Ratman, Surrogate Mother dalam Perspektif Etika dan Hukum: Bolehkah Sewa Rahim di
Indonesia?, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2012, hlm.3
21
Husni Thamrin, op.cit, hlm.44
22
Fajar Bayu Setiawan, Kedudukan Kontrak sewa rahim dalam hukum positif indonesia, jurnal Privat
Law, edisi 01 Maret-Juni 2013
57
dijelaskan bahwa pelaksanaan reproduksi dengan bantuan (termasuk di dalamnya program
bayi tabung) boleh dilaksanakan asalkan tidak bertentangandengan nilai agama dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Di dalam PP No.61 tahun 2014, Program bayi tabung dapat dikategorikan sebagai
“pelayanan reproduksi dengan bantuan atau kehamilan di luar cara alamiah”. Pasangan suami
isteri yang ingin menggunakan pelayanan Reproduksi dengan Bantuan atau Kehamilan di
Selain persyaratan tersebut di atas, pasangan suami isteri yang akan menggunakan
pelayanan Reproduksi dengan Bantuan atau Kehamilan di Luar Cara Alamiah harus
1) Pelayanan Reproduksi dengan Bantuan atau Kehamilan di Luar Cara Alamiah harus
23
Pasal 41 PP No.61 Tahun 2014 tentang Reproduksi dengan Bantuan atau Kehamilan di Luar Cara
Alamiah
24
Pasal 42 PP No.61 Tahun 2014 tentang Reproduksi dengan Bantuan atau Kehamilan di Luar Cara
Alamiah
58
3) Konseling harus dilakukan sebelum dan sesudah mendapatkan pelayanan Reproduksi
Berkaitan dengan segi adminstrasi dari pelaksanaan Reproduksi dengan Bantuan atau
Kehamilan di Luar Cara Alamiah terdapat beberapa ketentuan yang harus dipatuhi, yaitu:25
1. Pelayanan Reproduksi dengan Bantuan atau Kehamilan di Luar Cara Alamiah harus
Bantuan atau Kehamilan di Luar Cara Alamiah wajib membuat pencatatan dan
provinsi.
3. Setiap pencatatan dan pelaporan tersebut dilakukan oleh fasilitas pelayanan kesehatan
undang tidak melarang program bayi tabung. Apabila merujuk pada ketentuan UU No.36
Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah No 61 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Reproduksi secara tersirat disebutkan bahwa penggunaan rahim sewaan dalam
25
Pasal 45-46 PP No.61 Tahun 2014 tentang Reproduksi dengan Bantuan atau Kehamilan di Luar Cara
Alamiah
59
Dalam Pasal 127 UU Kesehatan diatur bahwa upaya kehamilan di luar cara alamiah
hanya dapat dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah dengan ketentuan:
1) hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang bersangkutan
untuk itu;
Dari ayat (1) pasal 127 di atas jelas tersirat, bahwa program tabung sebagai salah satu
bentuk upaya kehamilan di luar cara alamiah hanya dapat dilakukan bila embrio hasil
pembuahan sperma dan ovum suami isteri ditanamkan ke dalam rahim isteri pemilik ovum.
apabila embrio hasil pembuahan di tanamkan ke dalam rahim wanita lain, bukan isteri
Bantuan atau Kehamilan di Luar Cara Alamiah hanya dapat dilakukan pada pasangan suami
isteri yang terikat perkawinan yang sah dan mengalami ketidaksuburan atau infertilitas untuk
memperoleh keturunan. Reproduksi dengan Bantuan atau Kehamilan di Luar Cara Alamiah
ini dilaksanakan dengan menggunakan hasil pembuahan sperma dan ovum yang berasal dari
suami istri yang bersangkutan dan ditanamkan dalam rahim istri dari mana ovum berasal.
Selain itu apabila kita merujuk pada aturan hukum perjanjian pada KUHPerdata.
Dalam pasal 1320 syarat sah suatu perjanjian diperlukan empat syarat:
26
Menurut Sodikno Mertokusumo, dalam bukunya Bab-bab tentang Penemuan Hukum, argumentum a
contrario adalah cara menemukan hukum dengan pertimbangan bahwa apabila undang-undang menetapkan hal-
hal tertentu untuk peristiwa tertentu, maka peraturan itu terbatas pada peristiwa tertentu itu dan untuk peristiwa
di luarya berlaku kebalikannya.
60
a. Adanya kesepakatan mereka yang mengikatkan diri;
Para pihak yang mengadakan perjanjian harus sepakat, setuju dan seia sekata dalam hal
pokok daripada perjanjian yang akan diadakan tersebut. Kata sepakat tersebut dapat
batal apabila terdapat unsur-unsur penipuan, paksaan dan kekhilafan. Dalam pasal
1321 KUHPer dinyatakan bahwa tiada sepakat yang sah apabila sepakat itu diberikan
Sebagai lawan dari cakap hukum (syarat kecakapan) adalah tidak cakap hukum, hal ini
diatur dalam Pasal 1330 KUHPer. Dari Pasal 1330 KUHPer itu terdapat pengertian
1) Orang di bawah umur adalah orang yang belum kawin dan belum berumur 21
tahun.
2) Orang yang di bawah pengampuan (curatele) yaitu orang yang sudah dewasa
atau telah berumur di atas 21 tahun tetapi tidak mampu karena pemabuk, gila
dan pemboros.
Suatu perjanjian harus mengenai hal tertentu artinya apa yang diperjanjikan hak-hak
dan kewajiban kedua belah pihak jika timbul suatu perselisihan. barang yang dimaksud
dalam perjanjian paling sedikit harus ditentukan jenisnya. Bahwa barang itu sudah ada
atau sudah berada di tangannya si berutang pada waktu perjanjian dibuat tidak
27
Elsi Kartika Sari dan Advendi Simanungsong, Hukum dalam Ekonomi, PT.Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta, 2005, hlm.28
28
C.S.T.Kansil dan Christine S.T.Kansil, Modul Hukum Perdata Termasuk Asas-Asas Hukum
Perdata, Pradnya Paramitha, Jakarta. 2000 hlm.225
61
diharuskah oleh undang-undang. Juga jumlahnya tidak perlu disebutkan, asal saja
Pasal 1320 KUHPer tidak dijelaskan pengertian orzaak (causa yang halal). Di dalam
Pasal 1337 KUHPer hanya disebutkan causa yang terlarang. Suatu sebab adalah
umum.
Perjanjian sewa rahim ibu pengganti (surrogate mother) tidak memenuhi syarat sah
suatu sebab yang halal, karena perjanjian sewa rahim ibu pengganti (surrogate mother)
dilarang di dalam UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah No 61
Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi. Sehingga akibatnya batal demi hukum.
Dalam proses pelaksanaan program bayi tabung mungkin saja terjadi kelebihan
embrio hasil pembuahan di luar tubuh manusia (ferlilisasi invitro) yang tidak ditanamkan
pada rahim isteri. Bagaimana keberadaan embrio yang lebih ini? PP No.61 Tahun 2014
1) Kelebihan embrio hasil pembuahan di luar tubuh manusia (ferlilisasi invitro) yang
tidak ditanamkan pada rahim harus disimpan sampai lahirnya bayi hasil Reproduksi
2) Penyimpanan kelebihan embrio tersebut dapat diperpanjang setiap 1 (satu) tahun atas
29
Subekti,Aneka Perjanjian, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung 1996, hlm.141
62
4) Dalam hal pasangan suami istri pemiliknya tidak memperpanjang masa simpan
embrio.
Hal ini untuk mencegah hal-hal yang tidak dinginkan. Karena embrio merupakan
hasil dari pertemuan dari sperma dan sel telur dari pasangan suami isteri maka jangan sampai
rahim perempuan lain, atau masih ditanamkan ke rahim isteri sementara suami telah
Apa sanksi yang diberikan apabila pasangan suami isteri menggunakan rahim ibu
pengganti dalam program bayi tabung? Di dalam UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan
tidak terdapat sanksi apabila terjadi pelanggaran pasal 127 ayat (1). Namun di dalam PP
No.61 Tahun 2014 dalam pasal 51 disebutkan mengenai sanksi dari pelanggaran pasal 40
mengenai penggunaan rahim sewaan (surrogate mother) dalam program bayi tabung, yaitu
tindakan administratif terhadap tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan. Tindakan
administrasinya berupa :
a. teguran tertulis;
b. denda administratif;
Tidak terdapat sanksi hukum bagi suami isteri yang mempunyai sperma dan ovum
serta tidak ada juga sanksi hukum bagi wanita yang menyediakan rahim. Sanksi hukum hanya
diberikan kepada tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
program bayi tabung dengan menggunakan rahim ibu pengganti (surrogate mother).
63
Di larangnya penggunaan rahim ibu pengganti dalam program bayi tabung di
Indonesia dapat dipahami karena memang penggunaan rahim ibu pengganti ini lebih banyak
sisi negatifnya ketimbang sisi positifnya. Akan ada beberapa permasalahan yang nantinya
akan timbul dari penggunaan rahim ibu pengganti dalam program bayi tabung, diantaranya :
a. Mengenai status anak yang dilahirkan dari rahim ibu pengganti. Apakah merupakan
anak sah dari pasangan suami isteri pemiliki sperma dan ovum ataukah anak sah dari
ibu pengganti.
b. Mengenai hak waris dari si anak. Apakah si anak berhak mendapatkan waris dari ibu
dilakukan oleh pasangan sejenis. Tentu akan menimbulkan kebingungan bagi si anak.
d. Akan menimbulkan permasalahan hukum juga nantinya apabila si ibu yang rahimnya
disewa tidak mau menyerahkan anak yang dilahirkannya dari perjanjian surrogate
mother.
e. Selain itu dalam hukum Islam, nantinya akan menimbulkan permasalahan nasab si
anak.
f. Dan lain-lain permasalahan lainnya yang akan timbul, baik secara etika, agama dan
D. Penutup
1. Program bayi tabung di Indonesia diperbolehkan namun dengan ketentuan sperma dan
ovum harus dari pasangan suami isteri dan embrio hasil pembuahan ditanamkan
kerahim isteri, sebagaimana diatur di dalam UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan
64
2. Penggunaan rahim ibu pengganti (surrogate mother) dilarang di Indonesia. Larangan
itu terdapat dalam Pasal 127UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan dan pasal 40 PP
3. Sanksi bagi pelaku penggunaan rahim ibu pengganti dalam program bayi tabung
diberikan kepada tenaga medis dan fasilitas pelayanan kesehatan yang melaksanakan
berupa sanksi administrasi. Sementara untuk suami isteri sebagai individu yang
menggunakan jasa surrogate mother dan wanita sebagai surrogate mothernya itu
DAFTAR PUSTAKA
Buku
C.S.T.Kansil dan Christine S.T.Kansil, Modul Hukum Perdata Termasuk Asas-Asas Hukum
Perdata, Pradnya Paramitha, Jakarta. 2000
Desriza Ratman, Surrogate Mother dalam Perspektif Etika dan Hukum: Bolehkah Sewa
Rahim di Indonesia?, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2012
Elsi Kartika Sari dan Advendi Simanungsong, Hukum dalam Ekonomi, PT.Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2005
Hilman Hadikusuma, Hukum Perkawinan Indonesia menurut Perundangan, hukum adat,
hukum agama, Mandar Maju, Bandung, 2007
Husni Thamrin, Aspek Hukum Bayi Tabung dan Sewa Rahim : Perspektif Hukum Perdata
dan Hukum Islam, Aswaja Pressindo, Yogyakarta, 2014
Idries, AM, Aspek Medikolegal Pada Inseminasi Buatan/Bayi Tabung, Ed.I, Jakarta,
Binarupa Aksara.
Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmand, 2013, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan
Empiris, Yogyakarta; Pustaka Pelajar
PC. Steptoe dan R.G. Edwards, Birth After Reimplantation of Human Embryo, The Lancet,
Vol II For 197 8, August 12, 1978
Subekti,Aneka Perjanjian, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung 1996
Sudikno Mertokusumo dan A. Pitlo, Bab-bab Tentang Penemuan Hukum, PT. Citra Aditya
Bakti, Yogyakarta, 2013
Perundang-undangan
Kitab undang-undang hukum perdata
65
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 Kesehatan Reproduksi.
Lain-lain
http://bayitabung-rsiafamily.com, diakses pada 28 Mei 2020
https://nakita.grid.id, diakses pada 28 Mei 2020
https://www.kapanlagi.com, Ricky Martin dan Suaminya Jwan Yosef sambut kelahiran anak
ke-4, diunggah pada Rabu, 30 Oktober 2019 11:08, diakses pada 31 Mei 2020
https://www.cumicumi.com, Demi Dapat Momongan Kim Kardashian Hingga Istri Shah
Rukh Khan Sewa-Rahim Ibu Pengganti, Dipublikasikan Jumat, 17 Mei 2019 21:30,
diakses pada 30 Mei 2020
https://wow.tribunnews.com, Deretan Negara Yang Melegalkan Program Sewa Rahim
Biayanya Fantastis, Dipublikasikan 26 Desember 2017, diakses pada 30 Mei 2020
https://health.detik.com, Idap Placenta Accreta Kim Kadarsih Sewa Rahim Untuk Anak
Ketiga Dipublikasikan Kamis, 22 Jun 2017 05:14 WIB, Diakses 30 Mei 2020
https://tirto.id/risiko-praktik-titip-janin-ala-kim-kardashian-cDsi, dipublikasikan 19 Januari
2018, diakses 30 Mei 2020
Fajar Bayu Setiawan, Kedudukan Kontrak sewa rahim dalam hukum positif indonesia,
jurnal Privat Law, edisi 01 Maret-Juni 2013
66